Case Study Suryani

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 4

Case Study :DIABETIC FOOT ULCER

Author : Ns.Suryani,S.Kep

Email : suryanidoank397@gmail.com

Wocare Center – Indnesia

Riwayat

Pasien perawatan luka sudah kunjungan ke 4,pasien sudah tidak ada keluhan pada luka.luka pasien
sudah tidak terasa nyeri.ada maserasi disekitar luka.

Assessment

KU baik, kesadarancomposmentis,  TD: 138/78mmhg, RR: 20x/m, N: 80x/m, S: 36.5, GDS : 160.
Terdapatluka pada jempol kaki kiri, dengan ukuran lukapxl 1,5cm x 0,7cm, kedalamluka stage 2, terdapat
eksudat serosa banyak, warna luka merah , terdapat maserasi.

Scale Score
Berdasarkan hasil skoring pada skala penyembuhhan luka didapatkan (x) = 4 sehinggga dapat di
harapkan luka bisa sembuh selama 8x perawatan.

Expected Day
Pengkajian tanggal 25/10/2022 luka diharapka sembuh minggu maka tanggal 6/11/2022.

Manajemen Plan
1. Luka kronik perinsip perawatnnya untuk mempersiapkan dasar luka (wound bed preparation)
dengan IME manajemen.

T
I: Cuci lukadengan sabun dan cairan Menejemen control terhadap infeksi dilakukan
fisiologis,phnb dan memberikan therapy dengan therapy ozon dan infrared
ozon infrared
M: Menggunakan hydrocoloidpowder,foam Untuk mensuport epitelisasi dan memberikan
dan tranfaranfil keseimbangan kelembabab pada luka dengan
menggunkan foam dan transfaranfilm
E: Menggunakan balutan luka dengan Karena granuasi 100 % dan epitelisasi 5 = < 25%
pripsip moist dengan menggunakan foam maka balutan yangg dugunakan adalah dengan
dan transparan film sebagai fiksasi. foam lite, transfaranfilm

2. Support nutrisi yng dibutuhkan


3. Evidence base dresing
a. Hydrocolloid
b. foam
Adjuncive treatment
- Ozone therapy
- Infrared

cong

Conclusion

Intervensi yang ditemukan oleh Suwito, (2016) dengan judul “penggunaan balutan modern hydrocolloid
untuk penyembuhan luka diabetes mellitus tipe II”. Pada saat intervensi pemberian hydrocolloid peneliti
melakukan pengkajian derajat luka, lalu mengganti balutan luka dengan hydrocolloid dressing setelah itu
peneliti mengganti balutan hydrocolloid setiap 3 hari sekali dan dilakukan selama 1 bulan. Jenis
hydrocolloid yang digunakan adalah jenis hydrocolloid foam, pada saat melakukan metode modern
dressing hydrocolloid juga dilakukan metode tissue non-viable, infection, moisture balance edge of
wound (TIME) manajemen dimana luka diangkat jaringan matinya, infeksinya di kontrol, dan menjaga
autosuport proses penyembuhan luka. Ada teknik 3M pada saat melakukan perawatan luka yaitu
mencuci, membuang jaringan mati dan memilih balutan yang tepat. Tujuan dari penelitian ini untuk
melihat efektifitas hydrocolloid. Intervensi ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Subandi &
Sanjaya, (2020) dengan judul “efektifitas modern dressing terhadap proses penyembuhan luka diabetes
mellitus” penelitian ini melakukan intervensi selama 3 hari sekali dan dilakukan selama 45 hari, pada
tahap awal peneliti melakukan observasi perawatan luka harus mengetahui kategori luka aman dan luka
tidak infeksi serta dasar luka dengan eksudat minimal atau bahkan tidak ada eksudat. Tahap selanjutnya
peneliti melakukan dan menjaga proses penyembuhan luka dengan menggunakan perawatan luka yaitu
mencuci, membuang jaringan mati, dan memilih balutan yang tepat modern dressing, dikarenakan
pembalut ini menjaga suhu luka agar tetap lembab dan menjaga luka tidak terkontaminasi. Hasil yang
ditemukan dari ke 8 artikel menunjukan bahwa setelah pemberian hydrocolloid terdapatnya perbedaan
derajat luka diabetic sebelum dan sesudah dilakukan balutan modern hydrocolloid yang
mempertahankan dan menjaga lingkungan luka tetap lembap untuk memfasilitasi proses penyembuhan
luka, mempertahankan kehilangan cairan jaringan dan kematian sel sehingga mempercepat regenerasi
penyembuhan luka. Dikarenakan hydrocolloid menciptakan area luka yang lembab dan dapat
mendorong terjadinya angiogenesis dan meningkatan fibroblas, menstimulasi produksi jaringan
granulasi dan sintesis koalgen. Selain hydrocolloid membantu rehidrasi jaringan yang nekrosis.
Hydrocolloid yang tahan terhadap air dan bersifat adhesive dapat menjadi barrier bagi virus dan bakteri
sehingga balutan tetap utuh dan tidak cacat dan melindungi dari kerusakan yang lebih

DAFTAR PUSTAKA

Angrriani, S. (2019). Efektivitas perawatan luka modern dressing dengan metode mist wound healing
ulkus diabetikum di klinik perawatan luka etn centre makassar. 2(2), 35–43.

Dimantika, A., Sugiyarto, S., & Setyorini, Y. (2020). Perawatan Luka Diabetes Mellitus Menggunakan
Teknik Modern Dressing. Interest : Jurnal Ilmu Kesehatan, 9(2), 160–172.
https://doi.org/10.37341/interest.v9i2.210

Gan, J., & Chin, C. (2021). Formulasi dan karakterisasi dressing film hidrokoloid alginat yang mengandung
asam galat untuk potensi penyembuhan luka kronis [ versi 1 ; peer review : menunggu peer review ]. 1–
13.

Haskas, Y., & Restika, I. (2021). Evaluasi Ragam Metode Perawatan Luka Pada Pasien Dengan Ulkus
Diabetes: Literature Review. Jurnal Keperawatan Priority, 4(2), 12–28.

Kementerian Kesehatan RI. (2019). Infodatin Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI. 10(1).

Khoirunisa, D., Hisni, D., & Widowati, R. (2020). Pengaruh modern dressing terhadap skor penyembuhan
luka ulkus diabetikum. NURSCOPE: Jurnal Penelitian Dan Pemikiran Ilmiah Keperawatan, 6(2), 74.
https://doi.org/10.30659/nurscope.6.2.74-80

Nabila, N. P., Efendi, P., Kesehatan, P., Kesehatan, K., & Keperawatan, J. (2017). Proses Penyembuhan
Luka Ulkus Diabetikum Dengan Metode Modern Dressing Diklinik Maitis Efrans Wound. 146–151.

Rismayanti, D. A. (2020). penyembuhan luka grade 2 pada pasien diabetes mellitus dengan modern
dressing wound care. 21(1), 1–9.

Rukmi, D. K. (2018). Pengaruh Implementasi Modern Dressing Terhadap Kualitas Hidup Pasien Ulkus
Diabetikum. Jurnal Keperawatan Respati Yogyakarta, 5(1), 19–23.
http://nursingjurnal.respati.ac.id/index.php/JKRY/article/view/281

Subandi, E., & Sanjaya, K. A. (2020). Efektifitas Modern Dressing Terhadap Proses Penyembuhan Luka
Diabetes Melitus Tipe 2. Jurnal Kesehatan, 10(1), 1273–1284. https://doi.org/10.38165/jk.v10i1.7

Suwito, A. (2016). Penggunaan Balutan Modern (Hydrocoloid) Untuk Penyembuhan Luka Diabetes
Mellitus Tipe Ii. Jurnal Iptek Terapan, 10(1), 18–23. https://doi.org/10.22216/jit.2016.v10i1.392

Windu Santoso, J. P. (2017). efektivitas perawatan luka menggunakan metode modern dressing
terhadap proses penyembuhan luka diabetes mellitus. Jurnal Internasional Keperawatan Dan Kebidanan,
172–181.
WHO. (2016). Global Report on Diabetes. In Isbn (Vol. 978).

Anda mungkin juga menyukai