Kel. 2 Wound Care
Kel. 2 Wound Care
Kel. 2 Wound Care
Pendahuluan : Ulkus kaki diabetik (UKD) merupakan salah satu komplikasi kronis yang sering terjadi
pada penderita diabetes melitus tipe 2. UKD ditandai dengan adanya kerusakan saraf sensorik, motorik,
otonom dan/atau gangguan pada pembuluh darah di tungkai kaki penderita diabetes.
Tujuan : Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi metode perawatan luka mana yang saat ini lebih
efektif dalam menyembuhkan ulkus diabetes
Metode : Literatur review ini disusun dengan melakukan penelusuran terhadap artikel-artikel penelitian
asli (original research) yang telah terpublikasi. Pengumpulan artikel dilakukan melalui database PubMed
dan Google Scholar dengan kata kunci diabetic ulcer, modern dressing, dan Wound Healing.
Hasil dan Kesimpulan : berbagai jenis perawatan seperti Hydrogel, NaCl 0.9%, madu, salep VCO,
Buerger Allen Exercise, teknik modern dressing, minyak zaitun, masase, rendaman air rebus daun sirih,
kombinasi lidah buaya dan gula aren, serta penggunaan polyurethane foam efektif dalam mempercepat
penyembuhan luka pada pasien ulkus diabetik.
Indonesia dengan jumlah total populasi sekitar 265 juta jiwa tahun 2018 angka kejadian
DM meningkat Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS : 2018), diabetes mellitus salah satu
penyakit yang memiliki angka prevalensi yang cukup tinggi. Gangguan metabolisme ditandai
dengan tingginya kadar gula dalam darah atau hiperglikemi yang ada kaitannya dengan
abnormalitas metabolisme terhadap kerbohidrat, lemak dan protein yang disebabkan kerena
tubuh tidak bisa mengsekresi insulin atau penurunan sensitivitas insulin. Diabetes mellitus
merupakan penyakit kronis yang sering ditemukan pada lanjut usia namun zaman sekarang
Diabetes sendiri dapat ditemukan pada usia ≥ 15 tahun(Rizaldi, 2019).
Diabetes merupakan penyakit kronis yang progresif dimana ditandai dengan ketidak
mampuan tubuh untuk melakukan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein yang akan
mengarah ke hiperglikemi/kadar gula dalam darah tinggi (Black & Hawk,2014).
Ulkus kaki diabetik (UKD) merupakan salah satu komplikasi kronis yang sering terjadi
pada penderita diabetes melitus tipe 2. UKD ditandai dengan adanya kerusakan saraf sensorik,
motorik, otonom dan/atau gangguan pada pembuluh darah di tungkai kaki penderita diabetes.
Kondisi ini menjadi salah satu penyebab utama penderita diabetes harus dirawat di rumah sakit.
UKD dapat memicu komplikasi serius seperti ulkus (luka terbuka), infeksi, gangren, amputasi,
bahkan kematian yang membutuhkan biaya perawatan tinggi dan waktu perawatan lebih lama
(Decroli dalam Yanuar, 2021).
Luka diabetes yang tidak tertangani dengan baik berpotensi menyebabkan infeksi dan
menjadi alasan utama dilakukannya amputasi bahkan dapat mengakibatkan kematian. Meski
demikian, para ahli di bidang diabetes memperkirakan bahwa separuh hingga tiga perempat
kasus amputasi sebenarnya dapat dicegah jika penderita diabetes melakukan perawatan kaki
dengan benar dan rutin (Lissa dalam Yanuar, 2021). Perkembangan teknologi yang sangat cepat
telah mendorong kemajuan dalam bidang perawatan luka. Hal ini didukung dengan semakin
banyaknya inovasi-inovasi terbaru dalam metode perawatan luka. Selain itu, isu terkini dalam
manajemen perawatan luka terkait erat dengan perubahan profil pasien yang kian sering disertai
penyakit degeneratif dan kelainan metabolik, sehingga dibutuhkan perawatan yang tepat agar
proses penyembuhan bisa optimal. Dalam memilih metode perawatan luka yang tepat, pada
dasarnya harus mempertimbangkan tiga faktor utama, yaitu biaya (cost), kenyamanan (comfort),
dan keamanan (safety).
Meskipun telah banyak studi dan penelitian yang membahas mengenai berbagai metode
perawatan luka, namun masih sedikit studi literatur yang secara eksplisit membandingkan
metode metode perawatan luka tersebut. Oleh karena itu, tujuan dari tinjauan literatur ini adalah
untuk mengevaluasi metode perawatan luka mana yang saat ini lebih efektif dalam
menyembuhkan ulkus diabetes.
METODE
14. PEMBERIAN SALEP D: studi kasus ini menggunakan Dari hasil studi kasus ini dapat
MINYAK BUAH MERAH penelitian deskriptif dengan diketahui bahwa perawatan luka
DALAM dengan cara wawancara dan dengan salep minyak buah
MEMPERTAHANKAN observasi. merah menggunakan teknik
KELEMBABANUNTUK S : Purposive sampling. moist atau lembab dapat
MEMPERCEPAT V : perawatan luka mempercepat proses
PENYEMBUHANULKUS dengan pemberian salep minyak penyembuhan pada pasien ulkus
DIABETIKUM GRADE I buah diabetikum dengan melakukan
merah dalam mempertahankan perawatan luka selama 6 hari
(Adelia Eka Saputri dkk,2024) kelembaban untuk setiap 2 hari sekali, mengalami
mempercepat penyembuhan penyembuhan luka dibuktikan
ulkus diabetikum grade 1. dengan data hasil evaluasi 6
I : Instrumen pada studi kasus ini April 2023, dengan
menggunakan lembar observasi mempertahankan kelembaban
dan pada luka sehingga dapat
lembar wawancara. memicu perbaikan jaringan, luka
tampak membaik, tidak
A : Analisa deskriptif. mengalami infeksi dan terjadi
proses penyembuhan luka
sehingga waktu inflamasinya
tidak memanjang, luka tampak
dengan jaringan granulasi yang
sehat dengan warna merah muda.
Pemberian salep minyak buah
merah pada
pasien ulkus diabetikum grade 1
dengan mempertahankan teknik
lembab mengalami
penyembuhan luka.
15. Pemberian Modern Dressing D: Metode pengumpulan data Hasil penelitian yang dilakukan
Terhadap Penyembuhan Luka menggunakan analisa deskriptif peneliti didapatkan hasil studi
Pada Pasien Diabetes Mellitus dan studi kasus yang menghasilkan nilai skoring
Di Desa Rakit S : Purposive sampling perkembangan
V : Pemberian Modern Dressing penyembuhan luka diabetik
Banjarnegara (Ningrum et al., Terhadap selama 6 kali intervensi selama
2024) Penyembuhan Luka Pada Pasien 2 minggu mendapatkan
Diabetes penurunan skor sebanyak 11
Mellitus poin yaitu dari 36 menjadi 25.
I : Penelitian eksperimen Sehingga dapat ditarik
A : Analisis deskriptif kesimpulan bahwa perawatan
luka dengan modern dressing
efektif dalam
penyembuhan luka
diabetes mellitus.
Selain itu, metode perawatan luka dengan teknik moist wound healing atau
mempertahankan kelembaban luka juga terbukti efektif dalam mempercepat penyembuhan luka
pada pasien DM. Temuan ini didukung oleh hasil uji statistik yang menunjukkan proses
penyembuhan lebih cepat pada pasien yang menggunakan teknik moist healing dibandingkan
dengan teknik wet-dry (kering-basah).
Terapi non-farmakologis seperti penggunaan madu, air rebusan daun sirih, minyak zaitun,
dan aloe vera juga menunjukkan hasil yang menggembirakan dalam perawatan luka DM. Madu
memiliki sifat antibakteri, anti-inflamasi, dan dapat merangsang pertumbuhan jaringan baru,
sehingga mempercepat penyembuhan luka serta mengurangi bekas luka. Air rebusan daun sirih
dan aloe vera juga dilaporkan efektif dalam penyembuhan luka DM melalui kandungan
bioaktifnya.
Berdasarkan penelitian yang disebutkan, dapat disimpulkan bahwa berbagai jenis perawatan
seperti Hydrogel, NaCl 0.9%, madu, salep VCO, Buerger Allen Exercise, teknik modern dressing,
minyak zaitun, masase, rendaman air rebus daun sirih, kombinasi lidah buaya dan gula aren, serta
penggunaan polyurethane foam efektif dalam mempercepat penyembuhan luka pada pasien ulkus
diabetik. Perawatan kaki yang tepat dan rutin juga dapat mencegah amputasi pada penderita
diabetes. Kombinasi optimal dari berbagai metode perawatan dapat membantu mempercepat
penyembuhan luka, mencegah komplikasi, dan meningkatkan kualitas hidup pasien diabetes
mellitus dengan ulkus diabetikum.
DAFTAR PUSTAKA
(Azizah et al. 2020; Banyumas, Banyumas, and Banyumas n.d.; Direct 2020; Fisabillilah et al. 2023; Gaol and Phonna
2023; Hariani Mustari and Ardi 2018; Insanul, Heni, and Agung 2024; Lewenussa et al. 2023; Ningrum, Astuti, and
Puspasari n.d.; Ose, Utami, and Damayanti 2018; Ratnasari et al. 2022; Roshini Perera 2022; Safitri et al. 2023;
Suriani et al. 2023; Tarmizi, Inayati, and Dewi 2021; Ubaidi and Sumedi 2023)Azizah, Lutfi Shofiatul et al. 2020.
“Pengabdian Masyarakat Perawatan Kerusakan Integritas Kulit Menggunakan Minyak Zaitun (Olive Oil) Pada
Masyarakat Dengan Diabetes Tipe II Di Desa Pagar Merbau.” Jurnal Pengmas Kestra (Jpk) 01(1): 6–12.
Banyumas, Politeknik Yakpermas, Politeknik Yakpermas Banyumas, and Politeknik Yakpermas Banyumas. “PEMBERIAN
SALEP MINYAK BUAH MERAH DALAM MEMPERTAHANKAN KELEMBABAN UNTUK MEMPERCEPAT PENYEMBUHAN
ULKUS DIABETIKUM GRADE I Adelia Eka Saputri.”
Direct, Sciene. 2020. “Diabetic Wound, Honey, Diabetic Foot. C.”
Fisabillilah, Aqda Putra Mahardika, Aries Chandra Anandhita, Ratna Agustin, and Nugroho Ari Wibowo. 2023. “Perawatan
Luka Modern Dressing Dengan Hydropobhic (Cutimed Sorbact) Pada Diabetic Foot Ulcers Di Rumah Sakit Umum Haji
Surabaya.” Perawatan Luka Modern Dressing Dengan Hydropobhic (Cutimed Sorbact) Pada Diabetic Foot Ulcers Di
Rumah Sakit Umum Haji Surabaya 9.
Gaol, Lasmina Lumban, and Liza Phonna. 2023. “Diabetic Ulcuses Treatments Using Wound Care Method in Alhuda
Wound Care Lhokseumawe.” Jurnal Kesehatan Akimal 2(1): 65–73.
Hariani Mustari, Nuraeni, and Muh Ardi. 2018. “Efektifitas Rendam Air Rebus Daun Sirih Dan Moist Wound Healing
Terhadap Penyembuhan Luka Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2.” Efektifitas Rendam Air Rebus Daun Sirih Dan
Moist Wound Healing Terhadap Penyembuhan Luka Pada Pasien Diabetes Mellitus 16: 81–86.
Insanul, Firdaus, Novitasari Heni, and Widiastuti Agung. 2024. “Efektivitas Penerapan Buerger Allen Exercise Terhadap
Sensitivitas Kaki Pada Penderita Diabetes Mellitus.” Infokes: Jurnal Ilmiah Rekam Medis dan Informatika Kesehatan
14(1): 35–40.
Lewenussa, Rupaeda et al. 2023. “Jurnal Keperawatan Indonesia Timur ( East Indonesian Nursing Journal ) PENERAPAN
TERAPI MADU MENGGUNAKAN METODE MOIST WOUND HEALING PADA KASUS DIABETIC LEG ULCER DI WILAYAH.” :
73–80.
Ningrum, Lutfi Setia, Dwi Astuti, and Fida Dyah Puspasari. “PEMBERIAN MODERN DRESSING TERHADAP PENYEMBUHAN
LUKA PADA PASIEN DIABETES MELLITUS Disebut Penyakit Kencing Manis Adalah Menurut Data International
Diabetes Federation ( IDF ) Atlas . Indonesia Yang Prevalensi Kejadian Diabetes Mellitus Di Provinsi Jawa Te.” : 20–
29.
Ose, Maria Imaculata, Putri Ayu Utami, and Ana Damayanti. 2018. “Efektivitas Perawatan Luka Teknik Balutan Wet-Dry
Dan Moist Wound Healing Pada Penyembuhan Ulkus Diabetik.” Journal of Borneo Holistic Health 1(1): 101–12.
Ratnasari, Devi, Zahara Farhan, Dani Sujana, and Kurniawan Dewi Budiarti. 2022. “Effect Of The Combination Of Aloe Vera
And Palm Sugar On The Improvement Of Diabetic Ulcers In Patients With Type 2 Diabetes Mellitus.” Jurnal sosial
dan sains 2(10): 1151–59.
Roshini Perera, BS. 2022. “Diabetic Foot Ulcer Management with Manuka Honey and Panchavalkala Kashaya Decoction
Irrigation: A Case Report.” AYU (An international quarterly journal of research in Ayurveda) 43(4): 136.
Safitri, Ayu et al. 2023. “Efektivitas Pemberian Salep VCO (Virgin Coconut Oil) Terhadap Penyembuhan Luka Diabetes
Melitus Di Desa Majasari Bukateja Purbalingga.” Ayu Safitri, dkk) Madani: Jurnal Ilmiah Multidisiplin 1(6): 975–80.
https://doi.org/10.5281/zenodo.8171429.
Suriani, Andi, Syaharuddin Syaharuddin, Tri Damayanty Samsul, and Fardi Fardi. 2023. “Application of Wound Cleansing
Using 0.9% NaCl to Avoid Damage to Skin Integrity in Patients with Diabetic Ulcers in the Space Swallow.” Jurnal
Ilmiah Kesehatan Sandi Husada 12(2): 459–66.
Tarmizi, Rizki, Anik Inayati, and Tri Kesuma Dewi. 2021. “Penerapan Masase Pada Perawatan Luka Terhadap Proses
Penyembuhan Luka Pasien Ulkus Diabetikum Di Kota Metro.” Jurnal Cendikia Muda 1(September): 407–13.
Ubaidi, Muchammad, and Sumedi Sumedi. 2023. “Effect of Hydrogel as Autolysis Debridement Media on Wound Healing
in Diabetic Ulcer Patients in Holistic Homecare.” Journal of Complementary Nursing 2(1): 139–42.