Kel. 2 Wound Care

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 16

LITERATUR REVIEW:

PERAWATAN LUKA TERKINI PADA PASIEN DABETES ULCER

DISUSUN OLEH KELOMPOK 2 :


Nabila Indriyani (2111102411072) Sudarti (2111102411120)
Amalia Shabrina (2111102411035) Jihan Nabila Yusuf (2111102411053)
Anista Amelia Nuryanti (2111102411006) Desi Fitriani (2111102411028)
Nadia Novitasari (2111102411117) Nuraini Yulianti (2111102411026)
Maghfira Anggreini (2111102411026) Ajeng irma Riana Dewi (2111102411098)
Raudhatul Sa’adah Fatizah Sri Wahyuni (2111102411016)
(2111102411123)
Twy Kurmiantin (2111102411122) Tiara (2111102411023)
Yunisah Fitri (2111102411121) Fathul Maysarah Syahab
(2111102411042)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR

TAHUN AJARAN 2024


ABSTRAK

Pendahuluan : Ulkus kaki diabetik (UKD) merupakan salah satu komplikasi kronis yang sering terjadi
pada penderita diabetes melitus tipe 2. UKD ditandai dengan adanya kerusakan saraf sensorik, motorik,
otonom dan/atau gangguan pada pembuluh darah di tungkai kaki penderita diabetes.

Tujuan : Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi metode perawatan luka mana yang saat ini lebih
efektif dalam menyembuhkan ulkus diabetes

Metode : Literatur review ini disusun dengan melakukan penelusuran terhadap artikel-artikel penelitian
asli (original research) yang telah terpublikasi. Pengumpulan artikel dilakukan melalui database PubMed
dan Google Scholar dengan kata kunci diabetic ulcer, modern dressing, dan Wound Healing.

Hasil dan Kesimpulan : berbagai jenis perawatan seperti Hydrogel, NaCl 0.9%, madu, salep VCO,
Buerger Allen Exercise, teknik modern dressing, minyak zaitun, masase, rendaman air rebus daun sirih,
kombinasi lidah buaya dan gula aren, serta penggunaan polyurethane foam efektif dalam mempercepat
penyembuhan luka pada pasien ulkus diabetik.

Kata Kunci : Ulkus, Diabetes, Perawatan luka


PENDAHULUAN

Indonesia dengan jumlah total populasi sekitar 265 juta jiwa tahun 2018 angka kejadian
DM meningkat Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS : 2018), diabetes mellitus salah satu
penyakit yang memiliki angka prevalensi yang cukup tinggi. Gangguan metabolisme ditandai
dengan tingginya kadar gula dalam darah atau hiperglikemi yang ada kaitannya dengan
abnormalitas metabolisme terhadap kerbohidrat, lemak dan protein yang disebabkan kerena
tubuh tidak bisa mengsekresi insulin atau penurunan sensitivitas insulin. Diabetes mellitus
merupakan penyakit kronis yang sering ditemukan pada lanjut usia namun zaman sekarang
Diabetes sendiri dapat ditemukan pada usia ≥ 15 tahun(Rizaldi, 2019).

Diabetes merupakan penyakit kronis yang progresif dimana ditandai dengan ketidak
mampuan tubuh untuk melakukan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein yang akan
mengarah ke hiperglikemi/kadar gula dalam darah tinggi (Black & Hawk,2014).

Ulkus kaki diabetik (UKD) merupakan salah satu komplikasi kronis yang sering terjadi
pada penderita diabetes melitus tipe 2. UKD ditandai dengan adanya kerusakan saraf sensorik,
motorik, otonom dan/atau gangguan pada pembuluh darah di tungkai kaki penderita diabetes.
Kondisi ini menjadi salah satu penyebab utama penderita diabetes harus dirawat di rumah sakit.
UKD dapat memicu komplikasi serius seperti ulkus (luka terbuka), infeksi, gangren, amputasi,
bahkan kematian yang membutuhkan biaya perawatan tinggi dan waktu perawatan lebih lama
(Decroli dalam Yanuar, 2021).

Luka diabetes yang tidak tertangani dengan baik berpotensi menyebabkan infeksi dan
menjadi alasan utama dilakukannya amputasi bahkan dapat mengakibatkan kematian. Meski
demikian, para ahli di bidang diabetes memperkirakan bahwa separuh hingga tiga perempat
kasus amputasi sebenarnya dapat dicegah jika penderita diabetes melakukan perawatan kaki
dengan benar dan rutin (Lissa dalam Yanuar, 2021). Perkembangan teknologi yang sangat cepat
telah mendorong kemajuan dalam bidang perawatan luka. Hal ini didukung dengan semakin
banyaknya inovasi-inovasi terbaru dalam metode perawatan luka. Selain itu, isu terkini dalam
manajemen perawatan luka terkait erat dengan perubahan profil pasien yang kian sering disertai
penyakit degeneratif dan kelainan metabolik, sehingga dibutuhkan perawatan yang tepat agar
proses penyembuhan bisa optimal. Dalam memilih metode perawatan luka yang tepat, pada
dasarnya harus mempertimbangkan tiga faktor utama, yaitu biaya (cost), kenyamanan (comfort),
dan keamanan (safety).

Meskipun telah banyak studi dan penelitian yang membahas mengenai berbagai metode
perawatan luka, namun masih sedikit studi literatur yang secara eksplisit membandingkan
metode metode perawatan luka tersebut. Oleh karena itu, tujuan dari tinjauan literatur ini adalah
untuk mengevaluasi metode perawatan luka mana yang saat ini lebih efektif dalam
menyembuhkan ulkus diabetes.
METODE

Literatur review ini disusun dengan melakukan penelusuran terhadap artikel-artikel


penelitian asli (original research) yang telah terpublikasi. Pengumpulan artikel dilakukan melalui
database PubMed dan Google Scholar dengan kata kunci diabetic ulcer, modern dressing, dan
Wound Healing. Kriteria artikel yang digunakan adalah artikel yang diterbitkan dalam rentang
tahun 2021 hingga 2024 dan dapat diakses secara fulltext.

HASIL DAN PEMBAHASAN

No Judul (Penulis) Metode Hasil

1. Aplikasi perawatan luka D : menggunakan pendekatan Berdasarkan hasil penerapan


dengan menggunakan penelitian kuantitatif dan stategi penulis dalam pengaplikasian
minyak zaitun pada ulkus penelitian berupa case study minyak zaitun untuk perawatan
Diabetes Mellitus reserch. luka ulkus Diabetes Mellitus
pada Tn.S usia 68 tahun dan
(Azizah et al., 2021) S :purposive sampling bekerja sebagai petani di
Magelang dengan luka DM pada
V : perawatan luka dengan punggung kaki kanan dengan
menggunakan minyak zaitun pada skor luka awal 32. Minyak zaitun
ulkus Diabetes Mellitus. terbukti efektif untuk
mempercepat pertumbuhan
I : menggunakan metode
granulasi jaringan. Hasil
wawancara tidak terstruktur,
penelitian didapatkan bahwa
observasi parsitipatif, dan
aplikasi perawatan luka dengan
dokumentasi
menggunakan minyak zaitun
A:- dapat mempercepat perubahan
perbaikan pada ukuran luka ,
jumlah eksudate, warna disekitar
luka, jaringan granulasi dan
epitalisasi

2. PENERAPAN MASASE D : desain study kasus Hasil yang di dapatkan


PADA PERAWATAN menunjukkan bahwa selama
LUKA TERHADAP S : studi kasus dengan penerapan masase kaki, luka Tn.
PROSES memberikan penerapan masase H tampak lebih bersih dan area
PENYEMBUHAN kaki selama 3 hari kepada pasien sekitarnya terlihat lebih segar
LUKA PASIEN ULKUS ulkus diabetikum bernama Tn. pada hari ketiga.Kesimpulan dari
DIABETIKUM DI KOTA H. penelitian ini adalah bahwa
METRO penerapan masase kaki terbukti
V : pentingnya penerapan masase
dapat membantu proses
dalam proses penyembuhan luka
penyembuhan luka yang dialami
pada pasien Ulkus Diabetes
Melitus (DM) oleh pasien dengan ulkus
diabetikum.Penelitian ini
(Rizki Tarmizi, Anik Inayati, I : lembar observasi untuk mendukung hasil
Tri Kesuma Dewi (2021) melakukan evaluasi secara penelitian
berkala, disertai dengan sebelumnya yang menyatakan
pengukuran skor luka, grading bahwa pemberian masase kaki
luka, dan pemeriksaan fisik untuk dapat membantu memperbaiki
melihat perubahan kondisi luka sirkulasi darah dan proses
pada Tn. H penyembuhan luka pada pasien
ulkus diabetikum
A:-

3. EFEKTIFITAS RENDAM D : quasiexperimental dengan rendam air rebus daun sirih


AIR REBUS DAUN SIRIH rancangan two group selama dengan dressing wound
DAN MOIST WOUND pretest- postest control group healing, sedangkan kelompok
HEALING TERHADAP S : accidental sampling kontrol mencuci luka
PENYEMBUHAN LUKA V : Efek rendaman air tebusan menggunakan Nacl kemudian
PADA PASIEN daun sirih dan moist wound dilanjutkan dengan dressing
DIABETES MELLITUS healing terhadap penyembuhan wound healing selama 15 hari
TIPE 2 luka pada pasien diabetes
mellitus tipe 2 perawatan.
(Hariani Mustari & Ardi, Hasil dari dilakukannya
I: Instrumen yang digunakan
2021) penelitian pada kelompok
untuk pengumpulan data dalam
penelitian ini adalah BJWAT intervensi dan kontrol
untuk pengukuran luka menunjukkan bahwa melakukan
A : Teknik analisis data dalam perendaman air rebusan daun
penelitian ini adalah setiap sirih sebelum dressing wound
kali perawatan dilakukan healing efektif menurunkan skor
penyembuhan luka setelah hari
pengukuran luka dengan
ke-8 perawatan dan terus
BJWAT. Hasil penelitian ini
berlanjut hingga hari ke15
di uji T independen.
perawatan, sehingga dapat
ditarik kesimpulan Perendaman
air rebusan daun sirih dan
dressing wound healing lebih
efektif terhadap penyembuhan
luka diabetes melitus
dibandingkan dengan hanya
menggunakan dressing wound
healing saja.
4. EFFECT OF THE D : Desain penelitian yang Tahapan perawatan luka diabetik
COMBINATION OF ALOE digunakan dalam studi ini dengan kombinasi lidah buaya
VERA AND PALM SUGAR adalah quasi-experiment dengan dan gula aren meliputi
ON THE IMPROVEMENT desain pre-test dan post-test satu membersihkan luka,
OF DIABETIC ULCERS IN kelompok mengaplikasikan campuran lidah
PATIENTS WITH TYPE 2 S : Consecutive sampling buaya dan gula aren, menjaga
DIABETES MELLITUS V : Efek kombinasi lidah buaya kebersihan luka, dan memantau
dan gula aren terhadap perkembangannya.
(Ratnasari et al., 2022) peningkatan penyembuhan luka Studi ini menunjukkan bahwa
diabetik pada pasien dengan kombinasi lidah buaya dan gula
diabetes tipe 2 aren memiliki dampak signifikan
I : Kuesioner terhadap penilaian klinis dan
A : Uji paired sample t-test penilaian pasien terhadap luka
diabetik pada pasien dengan
diabetes tipe 2. Kombinasi
tersebut memiliki sifat untuk

5. Efektivitas Perawatan D: Studi Kasus Hasil penlitian ini dalam


Luka Kaki Diabetik S: Pada penelitian ini, jenis sampel menggunakan polyurethane
dengan Penggunaan yang digunakan adalah 2 klien, foam sebagai balutan sekunder
Polyurethane Foam yaitu Ny. N (63 tahun) dan Tn. A pada perawatan luka kaki
sebagai Balutan Sekunder: (57 tahun) diabetik, ialah sebagai berikut
Studi Kasus di Wocare V: luka kaki diabetik yang telah 1. Membersihkan luka dengan
Center Bogor
diberikan 2 kali intervensi dengan larutan antiseptik.
(Oktania Nuraeni, Rizki menggunakan polyurethane foam 2. Memastikan luka kering
Hidayat, dan Naziyah pada sebagai balutan sekunder sebelum memasang polyurethane
tahun 2022)
I: instrument pengkajian luka foam.
WINNERS Scale 3. Memotong polyurethane foam
A: analisis deskriptif sesuai ukuran luka dan
menempelkannya dengan rapat.
4. Memastikan perubahan
polyurethane foam secara teratur
sesuai kebutuhan.
5. Memantau perkembangan luka
secara berkala.
Kesimpulan dari penelitian ini
adalah penggunaan polyurethane
foam sebagai balutan sekunder
pada perawatan luka kaki
diabetik efektif dalam
meningkatkan jaringan granulasi
dan epitelisasi. Hal ini
menunjukkan potensi
penggunaan polyurethane foam
sebagai salah satu metode
perawatan luka modern yang
berbasis pada prinsip moisture
balance untuk mempercepat
proses penyembuhan luka kaki
diabetik.
6. Effect of Hydrogel as D: Desain penelitian yang di Berdasarkan penelitian ini,
Autolysis Debridement Media gunakan dalam penelitian ini ditemukan bahwa terdapat
on Wound Healing in adalah Quasi Eksperimental pengaruh yang signifikan dari
Diabetic Ulcer Patients in dengan menggunakan pretest pemberian Hydrogell sebagai
Holistic Homecare dan post-test media debridemen Autolisis
terhadap penyembuhan luka pada
(Muchammad Ubaidi, S: Total sampling penderita ulkus diabetik. Hasil
Sumedi, 2023) uji t menunjukkan adanya
V: Hiydrogell sebagai media perbedaan yang signikan antara
debridement autolisis dan kondisi penyembuhan luka
penyembuhan luka pada pasien sebelum dan sesudah pemberian
ulkus dibetikum hydrogell, dengan nilai t-hasil
I: Kuesioner berupa pre test dan sebesar 22.477 dan p-value=
post test 0,000 (p value < 0,05). Hal ini
menunjukkan bahwa hydrogell
A: Uji t berpasangan efektif dalam mempercepat
proses penyembuhan luka pada
penderita ulkus diabetik
7. Penerapan Pembersihan Luka D : Desain penelitian ini Hasil penelitian menunjukkan
Dengan Menggunakan NaCl menggunakan penelitian deskriptif bahwa intervensi perawatan luka
0.9% Untuk Menghindari dengan pendekatan studi kasus. ulkus diabetik menggunakan
Kerusakan Integritas Kulit S : purposive sampling cairan NaCl 0,9% terbukti efektif
Pada Pasien yang Mengalami V : Variabel yang digunakan dalam mempercepat penyembuhan
Ulkus Diabetik (Andi Suriani dalam penelitian ini meliputi Terjadi perubahan positif dalam k
dkk,2023) faktor-faktor yang luka pasien setelah inte
berhubungan dengan dilakukan, dengan pening
(Andi Suriani dkk,2023) perilaku integritas kulit dan jaringan serta
pencegahan ulkus diabetikum pada
penderita diabetes mellitus.
I : format pengkajian untuk

mengumpulkan data dari pasien


secara lengkap
A : analisis deskriptif
8. PENERAPAN TERAPI D : Studi penelitian ini Hasil penelitian menunjukkan
MADU MENGGUNAKAN menggunakan metode penelitian bahwa terjadi penurunan skor
METODE MOIST WOUND deskriptif dengan pendekatan studi nilai REEDA
HEALING PADA KASUS kasus. (Redness,Edema,Ecchymosis,Dis
DIABETIC LEG ULCER DI S : purpose sampling charge,Approximation)
WILAYAH KERJA V : variabel yang di gunakan responden 1 dari skor (5)
PUSKESMAS MASOHI dalam penelitian ini meliputi menjadi (2), responden 2 dari
faktor penggunaan madu pada skor (5) menjadi
(Rupaeda Lewenussadkk,2023) kasus diabetes leg ulcer (2), dengan rata-rata penurunan
I : skala pengkajian REEDA 66 %. Dengan keadaan ulkus
A : analisis deskriptif tidak ada bau, eksudat, serta
adanya granulasi jaringan.
Berdasarkan hasil penelitian
yang telah dilakukan terkait
penerapan prosedur perawatan
luka menggunakan metode Moist
Wound Healing dengan
pemberian madu pada kasus
diabetic leg ulcer di
wilayah kerja puskesmas masohi,
dapat disimpulkan bahwa metode
wound healing dengan pem
madu efektif digunakan
perawatan ulkus diabetic
9. TINDAKAN PERAWATAN D : Desain penelitian yang Setelah dilakukan penelitian
LUKA ULKUS DIABETIK digunakan adalah deskriptif pasien Tn. S Dan Ny. S berbeda
DENGAN MENGGUNAKAN dengan pendekatan studi kasus masa penyembuhannya
METODE PENCUCI LUKA dikarenakan luka Tn. S lebih
S : Purposive sampling
DI ALHUDA WOUND besar dan luas
V : Variabel dalam penelitian ini Kemudian memiliki
CARE KOTA meliputi tindakan keperawatan banyak Nekrotik 15%,
LHOKSEUMAWE luka ulkus diabetic menggunakan Slough
metode pencuci luka 55 %, Epitalasi 10%, Granulasi
(Lasmina Limban Gaol & Liza I : Instrumen dalam penelitian ini 20% dan berada di stage4
Phonna, 2023) sehingga membutuhkan waktu
adalah lembar observasi dan
Instrumen penilaian yang cukup lama dibandingkan
Efektivitas untuk mengukur dengan Ny. S yang
memiliki luka tidak terlalu besa
efektivitas
luas kemudian pasien Ny. S
NaCl dalam pencucian luka
memiliki nekrotik 5% dan bera
A : Analisis deskriptif stage 1.
10. EFEKTIVITAS D: Penelitian ini menggunakan Hasil penelitian menunjukkan
PEMBERIAN SALEP VCO metode deskriptif untuk bahwa pemberian salep VCO
(VIRGIN COCONUT menggambarkan fenomena efektif dalam membantu proses
OIL)TERHADAP perawatan luka dengan pemberian penyembuhan luka pada
PENYEMBUHAN LUKA salep VCO terhadap penyembuhan penderita Diabetes Melitus.
DIABETES MELITUS luka pada penderita Diabetes Salep VCO terbukti mampu
DIDESA MAJASARI Melitus di Desa Majasari Bukateja mempercepat regenerasi
BUKATEJA Purbalingga jaringan dan memperbaiki
PURBALINGGA S: Peneliti menggunakan satu kondisi luka diabetes. Oleh
responden sebagai sampel dalam karena itu, peneliti
(Ayu safitri, dwi astuti &fida penelitian ini merekomendasikan peningkatan
dyah puspasari, 2023) V: Variabel independen dalam pemahaman pasien Diabetes
penelitian ini adalah pemberian Melitus tentang perawatan luka,
salep VCO, sedangkan variabel serta pentingnya peran petugas
dependen adalah penyembuhan kesehatan dalam memberikan
luka pada penderita Diabetes informasi yang tepat. Institusi
Melitus pendidikan diharapkan dapat
I: Penelitian ini menggunakan menggunakan hasil penelitian
instrumen berupa lembar observasi ini sebagai referensi, dan
untuk mencatat perkembangan peneliti selanjutnya diharapkan
penyembuhan luka pada penderita dapat mengembangkan
Diabetes Melitus yang penelitian ini lebih lanjut untuk
mendapatkan perawatan dengan mendukung perawatan luka pada
salep VCO penderita Diabetes Melitus.
A: Analisis data dalam penelitian
ini dilakukan secara deskriptif
untuk menggambarkan efektivitas
pemberian salep VCO terhadap
penyembuhan luka pada penderita
Diabetes Melitus
11. PERAWATAN LUKA D : pelaksanaan dengan cara Dalam penelitian ini peneliti
MODERN DRESSING observasional kondisi luka melakukan Perbaikan luka
DENGAN HYDROPOВНІС sebelum dengan Cutimed sorbact,
(CUTIMED SORBACT) perawatan luka modern dressing dressing berbahan katun yang
PADA DIABETIC FOOT cutimed dilapisi DACC termasuk
ULCERS DI RUMAH SAKIT sorbact pada luka diabetikum di dressing anti microbial,
UMUM HAJI SURABAYA kaki. (dialkycarbamoylchloride),
V : HYDROPOBHIC derivate dari asam lemak.
Nugroho Ari Wibowo, 2023 Kandungan tersebut merupakan
(CUTIMED SORBACT) PADA
DIABETIC FOOT ULCERS suatu zat yang memiliki sifat
I : PEDIS SCORE untuk hydrophobic yang kuat pada
mengukur tingkat dressing. Bakteri pada luka,
kesembuhan luka secara irreversibel akan terikat
diabetikum pada dressing saat bersentuhan
S : Tidak dijelaskan pada jurnal dengan serat hidrofobiknya.
A : Dengan perawatan luka kemudian hasil penelitian yang
menggunakan didapatkan ialah Perbaikan luka
dengan metode modern dressing
metode modern dressing cutimed
selama 6 hari dengan observasi
sorbact
berturut-turut sehingga
kondisi luka akan membaik
disimpulkan bahwa penerapan
secara signifikan , maka dari itu modern dressing (cutimed
pemilihan dressing sorbact) pada dua responden
dan metode perawatan luka sangat efektif dalam
seharusnya bisa meningkatkan dan membantu
diterapkan sedini mungkin untuk proses kesembuhan luka
antisipasi diabetikum pada pasien DM tipe
prognosis yang buruk. II.
12, PENATALAKSANAAN D : Metode penelitian yang Madu manuka dipadukan
ULKUS KAKI DIABETIK digunakan adaalah a case report dengan Panchavalkala Kashaya
DENGAN MADU MANUKA S : Pasien laki-laki dengan ulkus memberikan hasil dalam
DAN PANCGAVALKALA diabetik klasifikasi I wagner penyembuhan Ulkus Diabetik
KASHAYAIRIGASI derajat 4 umur 2 tahun. yang terinfeksi dalam waktu 11
REBUSAN: LAPORAN V : Variabel independen dalam minggu yang jauh lebih singkat
KHUSUS penelitian ini adalah dibandingkan median waktu
penatalaksanaan ulkus kaki penyembuhan Ulkus Diabetik
(B. S. Roshini Perera BS, yaitu 6 bulan.
diabetik dengan madu Manuka dan
2023)
Panchavalkala Kashaya irigasi
rebusan. Variabel dependen dalam
penelitian ini adalah respons
pasien terhadap penatalaksanaan
tersebut.
I : Instrumen yang digunakan
dalam penelitian ini adalah
observasi langsung dan
wawancara dengan pasien.
A : Luka diirigasi dengan rebusan
Panchavalka yang digunakan
sebagai larutan pembersih luka
kemudian diolesi dengan madu
manuka ( NPA 10+ dan

Methylglyoxal [MGO] 263+)


13. EFEKTIVITAS D : Penelitian ini menggunakan Hasil: Hasil penelitian
PENERAPAN BUERGER desain penelitian Quasy menunjukkan adanya perbedaan
ALLEN EXERCISE Experimental Design dengan yang signifikan dalam
TERHADAP SENSITIVITAS pendekatan One group Pretest- sensitivitas kaki sebelum dan
KAKI PADA PENDERITA posttest control design. sesudah intervensi Buerger
DIABETES MELLITUS S : Purposive sampling Allen Exercise, menunjukkan
V : Variabel dalam penelitian ini efektivitas latihan ini dalam
(Insanul Firdaus, meliputi variabel independen yaitu membantu memperbaiki
Heni Novitasari & penerapan Buerger Allen Exercise sensitivitas kaki pada penderita
Agung Widiastuti, dan variabel dependen yaitu Diabetes Mellitus. Buerger Allen
2024) sensitivitas kaki pada Exercise juga dapat
variabel independen yaitu meningkatkan vaskularisasi
penerapan Buerger Allen Exercise pembuluh darah dan nilai Ankle
dan variabel dependen yaitu Brachial Index pada pasien ulkus
sensitivitas kaki pada penderita diabetik, serta membantu proses
Diabetes Mellitus. penyembuhan luka. Saran untuk
I: Instrumen yang digunakan penelitian selanjutnya adalah
dalam penelitian ini adalah menganalisis efektivitas
Semmes-Weinstein Monofilament penerapan Buerger Allen
10 g untuk mengukur sensitivitas Exercise dalam mencegah
kaki pada penderita Diabetes terjadinya luka diabetes.
Mellitus
A: Uji univariat & Uji bivariat

14. PEMBERIAN SALEP D: studi kasus ini menggunakan Dari hasil studi kasus ini dapat
MINYAK BUAH MERAH penelitian deskriptif dengan diketahui bahwa perawatan luka
DALAM dengan cara wawancara dan dengan salep minyak buah
MEMPERTAHANKAN observasi. merah menggunakan teknik
KELEMBABANUNTUK S : Purposive sampling. moist atau lembab dapat
MEMPERCEPAT V : perawatan luka mempercepat proses
PENYEMBUHANULKUS dengan pemberian salep minyak penyembuhan pada pasien ulkus
DIABETIKUM GRADE I buah diabetikum dengan melakukan
merah dalam mempertahankan perawatan luka selama 6 hari
(Adelia Eka Saputri dkk,2024) kelembaban untuk setiap 2 hari sekali, mengalami
mempercepat penyembuhan penyembuhan luka dibuktikan
ulkus diabetikum grade 1. dengan data hasil evaluasi 6
I : Instrumen pada studi kasus ini April 2023, dengan
menggunakan lembar observasi mempertahankan kelembaban
dan pada luka sehingga dapat
lembar wawancara. memicu perbaikan jaringan, luka
tampak membaik, tidak
A : Analisa deskriptif. mengalami infeksi dan terjadi
proses penyembuhan luka
sehingga waktu inflamasinya
tidak memanjang, luka tampak
dengan jaringan granulasi yang
sehat dengan warna merah muda.
Pemberian salep minyak buah
merah pada
pasien ulkus diabetikum grade 1
dengan mempertahankan teknik
lembab mengalami
penyembuhan luka.
15. Pemberian Modern Dressing D: Metode pengumpulan data Hasil penelitian yang dilakukan
Terhadap Penyembuhan Luka menggunakan analisa deskriptif peneliti didapatkan hasil studi
Pada Pasien Diabetes Mellitus dan studi kasus yang menghasilkan nilai skoring
Di Desa Rakit S : Purposive sampling perkembangan
V : Pemberian Modern Dressing penyembuhan luka diabetik
Banjarnegara (Ningrum et al., Terhadap selama 6 kali intervensi selama
2024) Penyembuhan Luka Pada Pasien 2 minggu mendapatkan
Diabetes penurunan skor sebanyak 11
Mellitus poin yaitu dari 36 menjadi 25.
I : Penelitian eksperimen Sehingga dapat ditarik
A : Analisis deskriptif kesimpulan bahwa perawatan
luka dengan modern dressing
efektif dalam
penyembuhan luka
diabetes mellitus.

Bahan yang menggunakan ide


moisture atau kelembapan untuk
menutupi luka dikenal dengan
istilah modern dressing atau
pembalut luka modern. Konsep
lembab yang diterapkan
bertujuan untuk mengurangi
infeksi, mempercepat
pembentukan sel aktif,
mempercepat proses fibrinolisis,
dan membuat kapiler pembuluh
darah baru. Perawatan dengan
modern dressing harus dilakukan
secara teratur sesuai dengan

jadwal untuk mempercepat


proses penyembuhan luka
Dari hasil 15 artikel terpilih atau artikel yang direview, menunjukkan efektivitas berbagai
metode perawatan luka pada pasien diabetes melitus (DM) dengan ulkus diabetikum.
Penggunaan salep Virgin Coconut Oil (VCO) terbukti membantu mempercepat penyembuhan
luka melalui kandungan zat yang mendukung regenerasi jaringan. Indikator penyembuhan yang
diamati meliputi terbentuknya granulasi, peningkatan kelembaban, warna luka yang lebih merah
terang, peningkatan kenyamanan pasien, dan perbaikan kondisi kulit sekitar luka. Temuan ini
sejalan dengan penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa VCO memiliki sifat antimikroba,
antioksidan, dan anti-inflamasi yang mendukung proses penyembuhan luka.

Selain itu, metode perawatan luka dengan teknik moist wound healing atau
mempertahankan kelembaban luka juga terbukti efektif dalam mempercepat penyembuhan luka
pada pasien DM. Temuan ini didukung oleh hasil uji statistik yang menunjukkan proses
penyembuhan lebih cepat pada pasien yang menggunakan teknik moist healing dibandingkan
dengan teknik wet-dry (kering-basah).

Terapi non-farmakologis seperti penggunaan madu, air rebusan daun sirih, minyak zaitun,
dan aloe vera juga menunjukkan hasil yang menggembirakan dalam perawatan luka DM. Madu
memiliki sifat antibakteri, anti-inflamasi, dan dapat merangsang pertumbuhan jaringan baru,
sehingga mempercepat penyembuhan luka serta mengurangi bekas luka. Air rebusan daun sirih
dan aloe vera juga dilaporkan efektif dalam penyembuhan luka DM melalui kandungan
bioaktifnya.

Selain penggunaan bahan-bahan alami, metode modern dressing seperti hydrogel,


Cutimed Sorbact, dan NaCl 0,9% juga terbukti efektif dalam perawatan luka DM. Modern
dressing mampu menciptakan lingkungan lembab yang optimal bagi penyembuhan luka,
mencegah infeksi, dan mendukung pertumbuhan jaringan baru.

Temuan ini menggarisbawahi pentingnya pendekatan multifaset dalam perawatan luka


pada pasien DM, dengan mempertimbangkan penggunaan bahan-bahan alami, teknik perawatan
luka yang tepat, serta modern dressing. Kombinasi yang optimal dari berbagai metode ini dapat
membantu mempercepat penyembuhan luka, mencegah komplikasi, dan meningkatkan kualitas
hidup pasien DM dengan ulkus diabetikum.
KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian yang disebutkan, dapat disimpulkan bahwa berbagai jenis perawatan
seperti Hydrogel, NaCl 0.9%, madu, salep VCO, Buerger Allen Exercise, teknik modern dressing,
minyak zaitun, masase, rendaman air rebus daun sirih, kombinasi lidah buaya dan gula aren, serta
penggunaan polyurethane foam efektif dalam mempercepat penyembuhan luka pada pasien ulkus
diabetik. Perawatan kaki yang tepat dan rutin juga dapat mencegah amputasi pada penderita
diabetes. Kombinasi optimal dari berbagai metode perawatan dapat membantu mempercepat
penyembuhan luka, mencegah komplikasi, dan meningkatkan kualitas hidup pasien diabetes
mellitus dengan ulkus diabetikum.
DAFTAR PUSTAKA

(Azizah et al. 2020; Banyumas, Banyumas, and Banyumas n.d.; Direct 2020; Fisabillilah et al. 2023; Gaol and Phonna
2023; Hariani Mustari and Ardi 2018; Insanul, Heni, and Agung 2024; Lewenussa et al. 2023; Ningrum, Astuti, and
Puspasari n.d.; Ose, Utami, and Damayanti 2018; Ratnasari et al. 2022; Roshini Perera 2022; Safitri et al. 2023;
Suriani et al. 2023; Tarmizi, Inayati, and Dewi 2021; Ubaidi and Sumedi 2023)Azizah, Lutfi Shofiatul et al. 2020.
“Pengabdian Masyarakat Perawatan Kerusakan Integritas Kulit Menggunakan Minyak Zaitun (Olive Oil) Pada
Masyarakat Dengan Diabetes Tipe II Di Desa Pagar Merbau.” Jurnal Pengmas Kestra (Jpk) 01(1): 6–12.
Banyumas, Politeknik Yakpermas, Politeknik Yakpermas Banyumas, and Politeknik Yakpermas Banyumas. “PEMBERIAN
SALEP MINYAK BUAH MERAH DALAM MEMPERTAHANKAN KELEMBABAN UNTUK MEMPERCEPAT PENYEMBUHAN
ULKUS DIABETIKUM GRADE I Adelia Eka Saputri.”
Direct, Sciene. 2020. “Diabetic Wound, Honey, Diabetic Foot. C.”
Fisabillilah, Aqda Putra Mahardika, Aries Chandra Anandhita, Ratna Agustin, and Nugroho Ari Wibowo. 2023. “Perawatan
Luka Modern Dressing Dengan Hydropobhic (Cutimed Sorbact) Pada Diabetic Foot Ulcers Di Rumah Sakit Umum Haji
Surabaya.” Perawatan Luka Modern Dressing Dengan Hydropobhic (Cutimed Sorbact) Pada Diabetic Foot Ulcers Di
Rumah Sakit Umum Haji Surabaya 9.
Gaol, Lasmina Lumban, and Liza Phonna. 2023. “Diabetic Ulcuses Treatments Using Wound Care Method in Alhuda
Wound Care Lhokseumawe.” Jurnal Kesehatan Akimal 2(1): 65–73.
Hariani Mustari, Nuraeni, and Muh Ardi. 2018. “Efektifitas Rendam Air Rebus Daun Sirih Dan Moist Wound Healing
Terhadap Penyembuhan Luka Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2.” Efektifitas Rendam Air Rebus Daun Sirih Dan
Moist Wound Healing Terhadap Penyembuhan Luka Pada Pasien Diabetes Mellitus 16: 81–86.
Insanul, Firdaus, Novitasari Heni, and Widiastuti Agung. 2024. “Efektivitas Penerapan Buerger Allen Exercise Terhadap
Sensitivitas Kaki Pada Penderita Diabetes Mellitus.” Infokes: Jurnal Ilmiah Rekam Medis dan Informatika Kesehatan
14(1): 35–40.
Lewenussa, Rupaeda et al. 2023. “Jurnal Keperawatan Indonesia Timur ( East Indonesian Nursing Journal ) PENERAPAN
TERAPI MADU MENGGUNAKAN METODE MOIST WOUND HEALING PADA KASUS DIABETIC LEG ULCER DI WILAYAH.” :
73–80.
Ningrum, Lutfi Setia, Dwi Astuti, and Fida Dyah Puspasari. “PEMBERIAN MODERN DRESSING TERHADAP PENYEMBUHAN
LUKA PADA PASIEN DIABETES MELLITUS Disebut Penyakit Kencing Manis Adalah Menurut Data International
Diabetes Federation ( IDF ) Atlas . Indonesia Yang Prevalensi Kejadian Diabetes Mellitus Di Provinsi Jawa Te.” : 20–
29.
Ose, Maria Imaculata, Putri Ayu Utami, and Ana Damayanti. 2018. “Efektivitas Perawatan Luka Teknik Balutan Wet-Dry
Dan Moist Wound Healing Pada Penyembuhan Ulkus Diabetik.” Journal of Borneo Holistic Health 1(1): 101–12.
Ratnasari, Devi, Zahara Farhan, Dani Sujana, and Kurniawan Dewi Budiarti. 2022. “Effect Of The Combination Of Aloe Vera
And Palm Sugar On The Improvement Of Diabetic Ulcers In Patients With Type 2 Diabetes Mellitus.” Jurnal sosial
dan sains 2(10): 1151–59.
Roshini Perera, BS. 2022. “Diabetic Foot Ulcer Management with Manuka Honey and Panchavalkala Kashaya Decoction
Irrigation: A Case Report.” AYU (An international quarterly journal of research in Ayurveda) 43(4): 136.
Safitri, Ayu et al. 2023. “Efektivitas Pemberian Salep VCO (Virgin Coconut Oil) Terhadap Penyembuhan Luka Diabetes
Melitus Di Desa Majasari Bukateja Purbalingga.” Ayu Safitri, dkk) Madani: Jurnal Ilmiah Multidisiplin 1(6): 975–80.
https://doi.org/10.5281/zenodo.8171429.
Suriani, Andi, Syaharuddin Syaharuddin, Tri Damayanty Samsul, and Fardi Fardi. 2023. “Application of Wound Cleansing
Using 0.9% NaCl to Avoid Damage to Skin Integrity in Patients with Diabetic Ulcers in the Space Swallow.” Jurnal
Ilmiah Kesehatan Sandi Husada 12(2): 459–66.
Tarmizi, Rizki, Anik Inayati, and Tri Kesuma Dewi. 2021. “Penerapan Masase Pada Perawatan Luka Terhadap Proses
Penyembuhan Luka Pasien Ulkus Diabetikum Di Kota Metro.” Jurnal Cendikia Muda 1(September): 407–13.
Ubaidi, Muchammad, and Sumedi Sumedi. 2023. “Effect of Hydrogel as Autolysis Debridement Media on Wound Healing
in Diabetic Ulcer Patients in Holistic Homecare.” Journal of Complementary Nursing 2(1): 139–42.

Anda mungkin juga menyukai