Tugas Ebp Pijat Kaki Intan

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 10

EVIDENCE BASED PRACTICE LAPORAN PENERAPAN HASIL

PENELITIAN FOOT MASSAGE UNTUK MENGONTROL TEKANAN


DARAH PADA LANSIA DENGAN HIPERTENSI DI DUSUN SURUHAN
RT 02 / RW 02, UNGARAN BARAT

Disusun Oleh :

Lumintan Efriyanti 202231034

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

STIKES ST. ELISABETH SEMARANG

2022 / 2023
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kelompok yang mudah mengalami masalah kesehatan diantaranya adalah
lansia, hal ini terjadi karena kekuatan dan daya tahan tubuhnya menurun
seiring bertambahnya umur. Masalah kesehatan yang sering terjadi pada
lansia adalah hipertensi. Hipertensi adalah tekanan darah yang mengalami
peningkatan lebih dari 140/90mmHg secara kronis. Tekanan darah adalah
salah satu indikator penting pada sistem sirkulasi, peningkatan atau
penurunan tekanan darah akan mempengaruhi keseimbangan di dalam tubuh.
Hipertensi disebabkan adanya perubahan struktur pada pembuluh darah
sehingga pembuluh darah menjadi lebih sempit dan dinding pembuluh darah
menjadi kaku. Kekakuan pembuluh darah disertai dengan penyempitan dan
kemungkinan terjadinya pembesaran plague dapat menghambat peredaran
darah, akibatnya tekanan darah mengalami peningkatan. Hipertensi sering
tidak menimbulkan gejala pada penderitanya dan jika penanganan efektif
dapat menurunkan risiko stroke dan serangan jantung.
Lansia dengan usia lebih dari 60 tahun berisiko mengalami hipertensi,
penyakit ini merupakan peringkat ke – 5 dalam daftar penyakit yang
menyebabkan kematian pada lansia. Penderita hipertensi umurnya lebih dari
15 tahun berjumlah 11.008.334 di Provinsi Jawa Timur dengan 48,83% laki –
laki dan 51,17% perempuan (Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, 2021).
Menurut Riskesdas tahun 2018 prevalensi hipertensi yang berusia lebih dari
18 tahun sebesar 34,1%, di Kalimantan Selatan sebesar 44,1% dan di Papua
sebesar 22,2%. Hipertensi sering dialami pada lansia yang berusia 55 – 64
tahun sekitar 55,2%, karena ketika lansia akan mengalami perubahan pada
tubuhnya secara fisik, psikologi dan psikososial serta yang paling banyak
dialami lansia adalah gangguan pada kardiovaskuler.
Tekanan darah dapat dikendalikan dengan mengontrol faktor risiko seperti
mengontrol pola makan, tidak merokok, pola hidup sehat dan faktor yang
tidak dapat dikendalikan adalah usia. Seiring dengan bertambahnya usia maka
akan ada kecenderungan terjadi hipertensi. Hipertensi dapat diobati secara
farmakologi dan non farmakologi. Pengobatan secara farmakologi yaitu
dengan pemberian obat anti hipertensi, sedangkan untuk non farmakologi bisa
dengan merubah gaya hidup, pola makan, jangan mudah stress, olahraga,
mengurangi minuman alkohol, mengurangi merokok, mengurangi asupan
garam. Selain itu, pengobatan dapat diberikan dengan pemberian berbagai
terapi seperti terapi relaksasi otot progresif, terapi senam hipertensi, terapi
rendam air hangat dan pijat kaki. Terapi pijat kaki merupakan salah satu
contoh terapi yang dapat menurunkan tekanan darah yang tinggi, karena dapat
membuat pasien merasa nyaman, rileks dan tenang, sehingga dengan
pemberian terapi pijat kaki diharapkan dapat menurunkan tekanan darah pada
lansia yang mengalami hipertensi.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengetahui efektifitas pijat kaki untuk mengontrol tekanan darah
pada lansia dengan hipertensi.
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi hasil penelitian untuk menyelesaikan masalah
keperawatan pasien
b. Menerapkan hasil penelitian pada poin a
c. Mengukur efektifitas pijat kaki untuk mengontrol tekanan darah pada
lansia dengan hipertensi
d. Mengidentifikasi kelayakan hasil penelitian untuk dijadikan dasar
praktik keperawatan

C. Manfaat
Mahasiswa dapat memiliki dan memberikan tambahan referensi untuk
dasar dalam praktik keperawatan berbasis evidence terkait penerapan pijat
kaki untuk mengontrol tekanan darah.
BAB II
ISI

A. Judul Penelitian
Foot Massage untuk Mengontrol Tekanan Darah pada Lansia dengan
Hipertensi.

B. Hipotesis Penelitian
H0 : Tidak ada efektifitas foot massage terhadap penurunan tekanan darah
pada lansia dengan hipertensi
H1 : Terdapat efektifitas foot massage terhadap penurunan tekanan darah
pada lansia dengan hipertensi.

C. Metode Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian studi kasus ini adalah untuk mengetahui
efektifitas dari pijat kaki dalam mengontrol tekanan darah pada lansia
dengan hipertensi.
2. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan pra – eksperimental dengan pendekatan one
group pre – post test design without control. Instrument yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu lembar observasi, SOP sebagai panduan,
spignomanometer dan stetoskop. Pemberian pijat kaki tiap 2 hari sekali
pada pagi hari selama 7x dalam 2 minggu dengan durasi tindakan 20
menit.
3. Populasi Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah warga lansia di Kelurahan
Rangkah, Kecamatan Tambak Sari, Surabaya.
4. Sampel Penelitian
Metode pengambilan sampel menggunakan Simple Random Sampling
dan didapatkan sampel 25 responden yang sesuai dengan kriteria inklusi
dan eksklusi. Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah lansia yang
berusia > 55 tahun dengan hipertensi yang tidak terkontrol, tidak sedang
mengkonsumsi obat hipertensi dan tidak sedang melakukan terapi non
farmakologis, tidak ada keluhan sakit yang mengganggu perlakuan serta
kooperatif.
5. Intervensi
Pertama dilakukan pemeriksaan tekanan darah, selanjutnya dilakukan
terapi pijat kaki menggunakan minyak telon, terapi dilakukan selama 20
menit, kemudian dilakukan pemeriksaan tekanan darah kembali.
6. Uji Statistik
Pada penelitian ini menggunakan uji statistik t dependen.

D. Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil data di atas menunjukkan bahwa saat sebelum diberikan


pijat kaki sebagian responden tergolong dalam hipertensi tahap 1 dan 2, saat
setelah diberikan tindakan pijat kaki mayoritas tekanan darah responden
tergolong dalam pre hipertensi. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa
terdapat perbedaan tekanan darah sebelum dan sesudah dilakukan pijat kaki.

E. SOP Aplikasi Penelitian

No ASPEK
A Fase Pra Interaksi
1 a. Verifikasi data (identifikasi pasien menggunakan minimal 2 identitas
yaitu nama lengkap, tanggal lahir)
b. Kontrak waktu dengan keluarga
2 Persiapan alat :
a. Informed Consent
b. Minyak zaitun
c. Spignomanometer
d. Stetoskop
e. Lembar observasi

B Fase Orientasi
1 Berikan salam / menyapa pasien
2 Perkenalkan diri
3 Jelaskan tujuan Tindakan
4 Jelaskan langkah prosedur
5 Tanyakan kesiapan pasien

C Fase Kerja
1 Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
2 Melakukan pengukuran tekanan darah sebelum diberikan pijat kaki
3 Menuangkan minyak telon ke telapak tangan dan digosokkan
4 Pijat kaki secara bergantian pada kaki kanan dan kiri

5 Melakukan pengukuran tekanan darah sesudah diberikan pijat kaki


6 Mencuci tangan

D Fase Terminasi
1 Rapikan pasien dan alat – alat yang digunakan
2 Evaluasi
3 Sampaikan rencana tindak lanjut
4 Berpamitan
F. Hasil Aplikasi Penelitian
Tanggal Sebelum Sesudah
5 Mei 2023 130/95 120/85
6 Mei 2023 140/80 130/70
7 Mei 2023 130/95 120/75
8 Mei 2023 130/85 120/95
9 Mei 2023 130/80 120/85

Berdasarkan hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa pemberian terapi


pijat kaki dapat menurunkan atau dapat mengontrol tekanan darah pada lansia
dengan hipertensi, pemberian pijat kaki perlu dilakukan setiap hari agar
tekanan darah selalu terkontrol.

G. Pembahasan terhadap Hasil Aplikasi Penelitian


Tekanan darah merupakan ukuran yang dapat menentukan seberapa kuat
jantung memompa darah ke seluruh tubuh yang dapat dilihat dari diastolik
dan sistolik. Terdapat karakteristik, kondisi dan kebiasaan seseorang yang
dapat meningkatkan risiko terjadinya hipertensi adalah usia, jenis kelamin,
aktifitas fisik, obesitas, merokok dan konsumsi alkohol. Faktor usia sangat
berpengaruh terhadap kejadian hipertensi, karena dengan bertambahnya usia
maka risiko hipertensi menjadi lebih tinggi. Dengan bertambahnya usia, maka
tekanan darah juga akan meningkat, disebabkan karena perubahan alami pada
jantung serta pembuluh darah, perubahan ini terjadi akibat proses penuaan.
Jaringan lunak diberikan manipulasi pada telapak kaki ketika dilakukan
pijat kaki, manipulasi tersebut tidak dilakukan pada titik – titik tertentu
namun tetap memiliki hubungan dengan bagian tubuh yang lain. Setelah
dilakukan pijat kaki maka tubuh akan lebih rileks, rasa cemas dan sakit
berkurang, fisik menjadi lebih nyaman sehingga kualitas tidur akan lebih baik
juga. Pijatan pada kaki akan merangsang energi untuk keluar, hal ini
membuat aliran darah dan energi dalam tubuh menjadi lancar sehingga
membuat hipertensi dapat dicegah. Saat ketegangan otot tidak menghalangi
jalur energi maka aliran energi berjalan lancar, hal ini dapat menurunkan
risiko peningkatan tekanan darah. Penatalaksanaan pijat kaki dapat
mengurangi kegiatan jantung untuk memompa, hal ini membuat tekanan di
dalam dinding pembuluh darah menurun, aliran darah lancar sehingga
tekanan darah menurun. Seseorang yang diberikan pijat kaki akan menjadi
lebih nyaman karena otot menjadi rileks.
Pemilihan foot massage atau pijat kaki dapat digunakan karena mampu
merangsang sirkulasi peredaran darah yang membuat suasana hati pasien
menjadi nyaman, rileks dan memiliki pengaruh yang positif sehingga akan
mempengaruhi tekanan darah hingga kualitas tidur. Selain itu juga dapat
berpengaruh pada penurunan denyut jantung normal, penurunan tekanan
darah yang berdampak pada pengaktifan sistem syaraf parasimpatis yang
mengakibatkan penurunan respon fisiologis sehingga pasien merasa lebih
santai. Beberapa manfaat pijat kaki yaitu dapat memperlancar sistem
peredaran darah karena pijatan memberikan efek kenyamanan dan mampu
merangsang sistem syaraf dan meningkatkan aktifitas otot, sehingga dapat
mengendurkan otot – otot yang membuat pasien menjadi rileks, selain itu
juga dapat mengurangi cemas, stress dan nyeri yang dirasakan pasien
sehingga tekanan darah dapat menurun.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Terapi pijat kaki dapat digunakan sebagai salah satu alternatif tindakan
non farmakologi untuk mengontrol tekanan darah pada penderita hipertensi,
meningkatkan kualitas tidur, membuat rileks, nyaman dan mengurangi stress.
Pijat kaki dapat dilakukan secara teratur dan dilakukan selama 20 menit agar
tekanan darah menurun sedikit demi sedikit serta dapat diimbangi dengan
aktifitas fisik dan minum obat anti hipertensi secara teratur.

B. Saran
Diharapkan pasien Tn. S dapat melakukan penerapan terapi non
farmakologis ini yaitu dengan melakukan terapi pijat kaki sendiri dan
dilakukan secara teratur agar tekanan darah pasien Tn. S dapat menurun.
DAFTAR PUSTAKA

1. Arafah S. Pengaruh Terapi Rendam Kaki Air Hangat terhadap Penurunan


Tekanan Darah pada Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Pattallassang
Kab. Takalar. Media Keperawatan Politekes Kesehatan Makassar. Vol. 10,
No. 2. 2019
2. Astutik MF, Mariyam M. Penurunan Tekanan Darah pada Lansia dengan
Hipertensi Menggunakan Terapi Rendam Kaki dengan Air Hangat. Ners
Muda. Vol. 2, No. 1. 2021
3. Iswati. Foot Massage untuk Mengontrol Tekanan Darah pada Lansia dengan
Hipertensi. Adi Husada Nursing Journal. Vol. 8, No. 1.2021
4. Nurlaily Afianti, Ai Mardhiyah. Pengaruh Foot Massage terhadap Kualitas
Tidur Pasien di Ruang ICU. Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran
JKP. Vol. 5, No. 1.2017
5. Parmana, Try Putra, Siringoringo E, Safruddin. Rendam Kaki dengan Air
Hangat terhadap tekanan darah pada Pasien Hipertensi. Jurnal Kesehatan
Panrita Husada. Vol. 5, No. 1.2020

Anda mungkin juga menyukai