238 18019 Elfiramaulita Kti
238 18019 Elfiramaulita Kti
238 18019 Elfiramaulita Kti
ELFIRA MAULITA
NIRM. 18019
Karya Tulis Ilmiah ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Ahlimadya Keperawatan
Program Diploma Tiga Keperawatan
ELFIRA MAULITA
NIRM. 18019
Judul
ELFIRA MAULITA
DEWAN PENGUJI
menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah ini, saya susun tanpa tindak plagiarisme
Keperawatan PELNI Jakarta, termasuk pencabutan gelar dan ijazah yang saya
terima.
Peneliti
Elfira Maulita
i
LEMBAR PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah oleh Elfira Maulita Nirm 18019 dengan judul “Analisis
Pasien Yang Mengalami Isolasi Sosial Di Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto
Mengetahui,
Pembimbing
ii
ABSTRAK
Sosialisasi
iii
ABSTRACT
Social isolation is a situation where a person can not interact with other people,
unable and unwilling to socialize wither others. Intervention to get to know other
people is one of the non-pharmacological therapy efforts, excercises that are
carried out to maintain or improve the level of socialization. This study aims to
determine the effect of intervention of getting to know other people on the level of
socialization in patients with social isolation problems. This type of research is
descriptive with a case study approach. The result showed that getting to know
other people was assessed with the Pretest and Posttest scores. There is a change
in the level of socialization after the intervention to get to know other people from
not good socialization level to good enough. Evidenced by the results of the first
respondent has increased, before intervention the score is 24 becomes 31, second
respondent experienced increased socialization, before intervention the score 23
becomes 40. The conclusion of this study is that application of intervention get to
know other people has an effect in the level of socialization, as evidenced by the
data on the characteristics of social isolation patient, namely age, gender and
interactions such as factors that rarely talk to other people and the score of the
level socialization, this shows that the more frequent the intervention getting to
know other people can be carried out affect the level of socialization in social
isolation patients.
Socialization Levels
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada hadirat Allah SWT yang telah
Berkenalan Dengan Orang Lain Pada Pasien Yang Mengalami Isolasi Sosial di
laporan Karya Tulis Ilmiah ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi
Jakarta.
kepada berbagai pihak yang telah membantu proses penyusunan Karya Tulis
Ilmiah ini. Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada Bapak/Ibu/Saudara yang
Heerdjan Jakarta
PELNI Jakarta
v
7. Para Dosen dan Tenaga Kependidikan Akademi Keperawatan PELNI
Jakarta yang telah memberikan dukungan dan do’a serta ilmu yang sangat
bermanfaat.
sama-sama sedang berjuang, memberi dukungan dan do’a satu sama lain
pihak. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat untuk kemajuan
ilmu keperawatan.
Elfira Maulita
vi
DAFTAR ISI
vii
d. Implementasi .......................................................................... 31
e. Evaluasi .................................................................................. 33
4. Kerangka Konsep .......................................................................... 35
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian ................................................................................ 36
B. Populasi dan Sampel Penelitian ......................................................... 36
C. Lokasi dan Waktu Penelitian.............................................................. 38
D. Definisi Operasional ........................................................................... 38
E. Instrumen Penelitian ........................................................................... 39
F. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 40
G. Analisa Data ....................................................................................... 41
H. Etika Penelitian .................................................................................. 42
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian .................................................................................. 46
B. Pembahasan ........................................................................................ 52
BAB V KESIMPULAN
A. Kesimpulan......................................................................................... 56
B. Saran ................................................................................................... 57
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 58
viii
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR SKEMA
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
DAFTAR SINGKATAN
SP : Strategi Pelaksanaan
xii
LEMBAR HADIR OPPONENT
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
seharusnya serta mempunyai sikap positif terhadap diri sendiri dan orang lain.
dengan selalu berfikir positif dalam keselarasan tanpa adanya tekanan fisik,
1
2
Gangguan jiwa ini menimbulkan stress dan penderitaan bagi penderita dan
yaitu gangguan mental emosional dan gangguan jiwa berat. Gangguan jiwa
(halusinasi atau waham), efek yang tidak wajar atau tumpul, gangguan
esensi identitas otak dan fungsi paling kompleks yang dimediasi oleh otak,
emosi perilaku dan sosialisasi (Townsend, 2015). Salah satu gejala negatif
skizofrenia adalah menarik diri dari pergaulan sosial atau biasa disebut isolasi
sosial.
3
penurunan atau bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang
pengaruh timbal balik dengan manusia yang lain dalam rangka memenuhi
gangguan interaksi pada pasien gangguan jiwa khususnya pasien isolasi sosial
gangguan jiwa di seluruh dunia pada tahun 2019, terdapat 264 juta orang
pravelensi gangguan jiwa di seluruh dunia pada tahun 2016 terdapat sekitar
4
35 juta orang terkena depresi, 60 juta orang terkena bipolar, 21 juta orang
Indonesia sebanyak 7% per 1000 rumah tangga. Hal ini menunjukkan bahwa
dari 1000 rumah tangga, terdapat 70 rumah tangga yang mempunyai anggota
intervensi pada 2 responden yaitu Tn. R dan Tn. S. Fokus penelitian peneliti
itu penerapan latihan dengan strategi pelaksanaan pertama, kedua dan ketiga
dan menekankan lebih lanjut pada terapi melatih peningkatan interaksi sosial
dengan tujuan meningkatkan klien agar dapat berinteraksi dengan baik dan
benar terhadap orang lain dan memiliki rasa percaya diri saat berinteraksi atau
diberikan latihan peningkatan interaksi sosial pada Tn.R dan Tn.S sudah
pada Tn.R dan Tn.S yang dilakukan selama 6 kali pertemuan dengan
Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan pada tanggal 30 November 2020 sampai 4
halusinasi sebanyak 70%, pasien dengan defisit perawatan diri sebanyak 8%,
pasien dengan harga diri rendah sebanyak 2%, pasien dengan risiko perilaku
kekerasan sebanyak 15%, dan pasien dengan isolasi sosial sebanyak 5%,
berinteraksi dengan orang lain dan menghindarkan agar tidak terjadi dampak
B. Rumusan Masalah
sebanyak 5%, sebagian besar pasien tidak dapat bersosialisasi dan mengalami
pada pasien dengan isolasi sosial di Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan
Jakarta”.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
orang lain pada pasien isolasi sosial di Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto
Heerdjan Jakarta.
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Pasien
pasien yang mengalami isolasi sosial. Sebagai salah satu cara untuk
Hasil intervensi ini diharapkan dapat menjadi salah satu sumber dalam
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Orang Dengan Gangguan Jiwa
Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) adalah orang yang
dalam bertingkah laku. Hal itu terjadi karena menurunnya semua fungsi
2016).
2. Isolasi Sosial
a. Pengertian
Isolasi sosial merupakan keadaan dimana seorang individu
8
9
Saling tergantung
masalah yang masih dapat diterima oleh norma sosial dan budaya
menentukan langkahnya.
pada tujuan bukan berorientasi pada orang lain. Tidak dapat dekat
c. Etiologi
takut salah, tidak percaya pada orang lain dan merasa tertekan.
Direja, 2011).
1) Faktor Predisposisi
a) Faktor perkembangan
respon sosial.
hubungan sosial.
d) Faktor biologis
skizofrenia.
13
e) Faktor Sosiokultural
Rusdi, 2013).
2) Faktor Presipitasi
a) Stressor sosiokultural
tertentu.
b) Stressor psikologik
rapuh.
15
d. Manifestasi Klinis
DPP PPNI, 2016) tanda dan gejala isolasi sosial sebagai berikut :
Perkembangan terlambat
Tidak bergairah/lesu
e. Mekanisme Koping
f. Komplikasi
dan tingkah laku masa lalu primitif antara lain pembicaraan yang
g. Penatalaksanaan
1) Terapi individu
sebagai berikut :
anggota keluarga
harian.
harian baru.
kegiatan sosial
2) Terapi kelompok
et.,al, 2013).
3) Terapi lingkungan
1) Peran perawat
c) Pengelola keperawatan
keperawatan.
d) Pelaksana penelitian
tersedia.
yang lainnya.
perilaku.
dan tepat.
3. Asuhan Keperawatan
a. Pengkajian
menyendiri di sudut-sudut.
lain
b) Menarik diri
c) Tidak komunikatif
a. Isolasi Sosial
Pohon Masalah
Isolasi Sosial
a. Isolasi Sosial
bertahap
rumah.
berhubungan sosial
hubungan sosial
d. Implementasi
:
32
anggota keluarga
harian
2-3 orang
baru
sosial
e. Evaluasi
keperawatan yaitu :
a. Evaluasi proses
terhadap tindakan.
b. Evaluasi hasil
telah dilaksanakan.
telah dilaksanakan.
4. Kerangka Konsep
yang akan diamati atau diukur melalui penelitian yang akan dilakukan
(Notoatmodjo, 2012).
Skizofrenia
1. Halusinasi
2. Waham
3. Isolasi Sosial
4. RPK
5. DPD
Sumber : (Stuart, 2016) dan (Deden & Rusdi, 2013) dan sudah di
modifikasi oleh Peneliti
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
kasus. Studi kasus adalah serangkaian kegiatan ilmiah yang digunakan secara
masyarakat (Notoatmojo, 2010). Tujuan studi kasus pada Karya Tulis Ilmiah
berkenalan dengan orang lain pada pasien isolasi sosial di Rumah Sakit Jiwa
1. Populasi Penelitian
36
37
2. Sampel Penelitian
Sampel adalah sejumlah anggota yang dipilih atau diambil dari suatu
a. Kriteria Inklusi
b. Kriteria Ekslusi :
Jakarta, pada pasien dengan isolasi sosial. Penelitian ini dilaksanakan dari
D. Definisi Operasional
sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk
E. Instrumen Penelitian
penelitian ini adalah lembar observasi pasien yang terdiri dari 17 pertanyaan,
gejala minor objektif, dengan menggunakan skala guttman yaitu “ya” dan
Selalu, 3 (P) = Pernah, 2 (J) = Jarang, 1 (TP) = Tidak Pernah, semakin tinggi
yaitu :
1. Tahap Persiapan
kegiatan yang akan dilakukan dengan tujuan agar waktu dan pekerjaan
2. Tahap Pelaksanaan
meliputi nama, usia, jenis kelamin, alamat, dan nomor kontak. Kemudian
isolasi sosial.
3. Tahap Terminasi
berkenalan dengan orang lain pada pasien isolasi sosial untuk mengukur
G. Analisa Data
sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan
H. Etika Penelitian
1. Prinsip Etik
1) Sel Determination
2) Privacy
4) Confidentialy (kerahasiaan)
penelitian)
7) Informed consent
dari penelitian ini kapan saja tanpa konsekuensi apapun dan terjaga
kerahasiaannya.
BAB IV
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Lokasi Pelaksanaan Praktik Intervensi dan Implementasi
Keperawatan
rumah sakit jiwa yang terletak di Kelurahan Jelambar. Rumah Sakit Jiwa
Stasiun Grogol di sebelah utara, dan dengan GKPI Jemaat Khusus Satria
Pelayanan Penunjang.
Ruang Elang Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan. Ruang elang
dari IGD, rata-rata jumlah pasien di ruang elang yaitu dengan diagnosis
bersih dan rapih. Di bagian luar ruangan elang terdapat nurse station,
ruang ganti perawat, meja dokter, lemari pakaian pasien, toilet perawat
46
47
dan 4 ruang isolasi di depan. Di tiap ruang isolasi mempunyai toilet dan
yang terbuka tempat pasien biasa berjemur, 3 kamar pasien yang terdapat
20 tempat tidur dan toilet di setiap kamarnya. Terdapat juga meja makan
2. Karakteristik Responden
Tabel 4.1
Ruang Elang Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan didapatkan pasien
Hasil Penerapan
Tabel 4.2
Tabel 4.3
Tabel 4.4
Tabel 4.5
Tabel 4.6
Frekuensi % Frekuensi %
B. Pembahasan
Hasil analisis mengenai karakteristik responden yang mengalami
isolasi sosial terjadi pada responden yang berjenis kelamin laki-laki dan
>40 tahun yaitu sebanyak 17 orang, sedangkan responden yang <40 tahun
skor masih tetap sama yaitu 24, tidak mengalami peningkatan. Dari hasil
orang lain, terlihat masih menyendiri, malas melakukan kegiatan, tidak ada
53
kontak mata kurang, tersenyum bila bertemu dengan orang lain, melamun
bicara suara kecil. Dari hasil tersebut responden 2 juga masih mengalami
isolasi sosial.
cukup baik. Dari hasil obervasi Responden I terlihat masih malas melakukan
kegiatan, kontak mata ada, tersenyum bila bertemu dengan orang lain, mau
berkenalan dengan orang lain, mau melakukan kegiatan jika diajak teman.
terdengar lebih jelas saat berbincang dengan orang lain, menatap lawan
54
bicara, tersenyum bila bertemu orang lain, penambilan bersih dan rapi. Dari
dengan orang lain terhadap sosialisasi secara bertahap pada salah satu pasien
berkenalan secara bertahap namun belum mampu untuk ikut berbicara dalam
aktivitas kelompok.
menatap lawan bicara saat berbincang, tersenyum bila bertemu orang lain,
bicara orang lain, melakukan aktivitas bersama teman. Dari hasil tersebut
sosial.
BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Ruang Elang Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan telah menunjukkan
peningkatan sosialisasi yang signifikan, hal ini terlihat dari penjelasan secara
karakteristik pasien isolasi sosial yaitu usia, jenis kelamin, dan interaksi
seperti faktor jarang berbicara dengan orang lain dan skor tingkat
sosialisasi.
2. Penerapan berkenalan dengan orang lain pada pasien isolasi sosial terjadi
sosial.
56
57
B. Saran
1. Bagi Pasien
isolasi sosial.
Badar. 2016. Asuhan Keperawatan Profesional Jiwa Pada Pasien Isolasi Sosial :
Samarinda
Dermawan, D dan Rusdi. 2013. Keperawatan Jiwa : Konsep dan Kerangka Kerja
Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta : Goysen Publishing
Endang Nihayati, Ah. Yusuf, Rizky Fitryasari PK. 2015. Buku Ajar Keperawatan
Kesehatan Jiwa. Jakarta : Salemba Medika
Keliat, Budi Anna, and Akemat Pawirowiyono. 2016. Keperawatan Jiwa Terapi
Aktifitas Kelompok. 2nd ed. ed. bhetsy Angelina. Jakarta: EGC
Kemenkes RI. (2018) Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018. Jakarta: Indonesia
Kemenkes RI
58
59
Kusumawati, Farida dan Yudi Hartono. 2012. Buku Ajar Keperawatan Jiwa.
Jakarta : Salemba Medika
Nasir dan Abdul Muhith. 2011. Dasar-dasar Keperawatan Jiwa, Pengantar dan
Teori. Jakarta : Salemba Medika
Polit & Beck. 2016. Essential Of Nursing Research : Appraising Evidence For
Nursing Practice (Seventh Edition Ed) : Lippincot Williams & Willkins
Stuart. Gail W. (2016). Buku Saku Keperawatan Jiwa. Edisi 1 Alih Bahasa Akhir
Yani S. Jakarta : EGC
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2016. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia
(SDKI), Edisi 1. Jakarta : Persatuan Perawat Indonesia
Wu, F., & Sheng, Y. (2020). Difference in social isolation between young and old
elderly in urban areas of Beijing, China : A cross-sectional study.
International Journal of Nursing Sciences, 7(1), 49-53.
https://doi.org/j.ijnss.2019.11.003
Yusuf. (2014). Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: Salemba Medika
LAMPIRAN
Lampiran 1
Jadwal Penelitian
Kegiatan Oktober November Desember Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus
Pengajuan
judul
BAB I
BAB II
BAB III
Seminar
proposal
Revisi
proposal
Mengurus izin
penelitian
Penelitian
Analisa data
BAB IV dan V
Sidang hasil
Publikasi
Lampiran 2
SURAT KETERANGAN PLAGIARISME
Lampiran 3
(PSP)
Peneliti
(Elfira Maulita)
Lampiran 4
Lampiran 5
LEMBAR WAWANCARA
Tanggal lahir/usia :
Bercerai
Tanggal lahir/usia :
Bercerai
KUESIONER
( Sebelum Diberikan Intervensi)
Nama Pasien : Tn. O
Ruangan : Elang
Petunjuk Pengisian :
1. Pilih salah satu jawaban yang paling sesuai dengan keadaan anda
3. Dalam hal ini tidak ada jawaban yang salah, jawaban yang benar adalah
No. PERTANYAAN S P J TP
Rentang Nilai:
Keterangan :
Semakin tinggi skor yang didapat, menunjukan tingkat sosialisasi yang baik
KUESIONER Responden 2
( Sebelum Diberikan Intervensi)
Nama Pasien : Tn. U
Ruangan : Elang
Petunjuk Pengisian :
1. Pilih salah satu jawaban yang paling sesuai dengan keadaan anda
3. Dalam hal ini tidak ada jawaban yang salah, jawaban yang benar adalah
No. PERTANYAAN S P J TP
Rentang Nilai :
Keterangan :
Semakin tinggi skor yang didapat, menunjukan tingkat sosialisasi yang baik
Lampiran 7 Responden 1
KUESIONER
( Setelah Diberikan Intervensi Hari Pertama)
Nama Pasien : Tn. O
Ruangan : Elang
Petunjuk Pengisian :
1. Pilih salah satu jawaban yang paling sesuai dengan keadaan anda
3. Dalam hal ini tidak ada jawaban yang salah, jawaban yang benar adalah
No. PERTANYAAN S P J TP
Rentang Nilai :
Keterangan :
Semakin tinggi skor yang didapat, menunjukan tingkat sosialisasi yang baik
KUESIONER Responden 2
( Setelah Diberikan Intervensi Hari Pertama)
Nama Pasien : Tn. U
Ruangan : Elang
Petunjuk Pengisian :
1. Pilih salah satu jawaban yang paling sesuai dengan keadaan anda
3. Dalam hal ini tidak ada jawaban yang salah, jawaban yang benar adalah
No. PERTANYAAN S P J TP
Rentang Nilai :
Keterangan :
Semakin tinggi skor yang didapat, menunjukan tingkat sosialisasi yang baik
Responden 1
KUESIONER
( Setelah Diberikan Intervensi Hari Kedua)
Nama Pasien : Tn. O
Ruangan : Elang
Petunjuk Pengisian :
1. Pilih salah satu jawaban yang paling sesuai dengan keadaan anda
3. Dalam hal ini tidak ada jawaban yang salah, jawaban yang benar adalah
No. PERTANYAAN S P J TP
Rentang Nilai :
Keterangan :
Semakin tinggi skor yang didapat, menunjukan tingkat sosialisasi yang baik
KUESIONER Responden 2
( Setelah Diberikan Intervensi Hari Kedua)
Nama Pasien : Tn. U
Ruangan : Elang
Petunjuk Pengisian :
1. Pilih salah satu jawaban yang paling sesuai dengan keadaan anda
3. Dalam hal ini tidak ada jawaban yang salah, jawaban yang benar adalah
No. PERTANYAAN S P J TP
Rentang Nilai :
Keterangan :
Semakin tinggi skor yang didapat, menunjukan tingkat sosialisasi yang baik
Responden 1
KUESIONER
( Setelah Diberikan Intervensi Hari Ketiga)
Nama Pasien : Tn. O
Ruangan : Elang
Petunjuk Pengisian :
1. Pilih salah satu jawaban yang paling sesuai dengan keadaan anda
3. Dalam hal ini tidak ada jawaban yang salah, jawaban yang benar adalah
No. PERTANYAAN S P J TP
Rentang Nilai :
Keterangan :
Semakin tinggi skor yang didapat, menunjukan tingkat sosialisasi yang baik
KUESIONER Responden 2
( Setelah Diberikan Intervensi Hari Ketiga)
Nama Pasien : Tn. U
Ruangan : Elang
Petunjuk Pengisian :
1. Pilih salah satu jawaban yang paling sesuai dengan keadaan anda
3. Dalam hal ini tidak ada jawaban yang salah, jawaban yang benar adalah
No. PERTANYAAN S P J TP
Rentang Nilai :
Keterangan :
Semakin tinggi skor yang didapat, menunjukan tingkat sosialisasi yang baik
Lampiran 8 Responden 1
LEMBAR OBSERVASI
Usia : 40 th
Mayor √ √ √
Subjektif 1. Merasa ingin sendiri
2. Merasa tidak aman di
√ √ √
tempat umum
Objektif 3. Menarik diri √ √ √
4. Tidak berminat/menolak
berinteraksi dengan
√ √ √
orang lain atau
lingkungan
Minor
5. Merasa berbeda dengan √ √ √
Subjektif
orang lain
6. Merasa asik dengan
√ √ √
pikiran sendiri
7. Merasa tidak
mempunyai tujuan yang √ √ √
jelas
8. Afek datar √ √ √
9. Afek sedih √ √ √
10. Riwayat ditolak √ √ √
11. Menunjukkan
√ √ √
permusuhan
12. Tidak mampu
Objektif memenuhi harapan √ √ √
orang lain
13. Kondisi difabel √ √ √
14. Tindakan tidak berarti √ √ √
15. Tidak ada kontak mata √ √ √
16. Perkembangan terlambat √ √ √
17. Tidak bergairah / lesu √ √ √
Sumber : (Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2016)
Ket :
Beri tanda (√) pada kolom “Ya” atau “Tidak” apabila tanda dan gejala yang
tertera sesuai pengamatan
Responden 2
LEMBAR OBSERVASI
Usia : 27 th
Mayor √ √ √
Subjektif 1. Merasa ingin sendiri
2. Merasa tidak aman di
√ √ √
tempat umum
Objektif 3. Menarik diri √ √ √
4. Tidak berminat/menolak
berinteraksi dengan
√ √ √
orang lain atau
lingkungan
Minor
√ √ √
Subjektif
5. Merasa berbeda dengan
orang lain
6. Merasa asik dengan
√ √ √
pikiran sendiri
7. Merasa tidak
mempunyai tujuan yang √ √ √
jelas
8. Afek datar √ √ √
9. Afek sedih √ √ √
10. Riwayat ditolak √ √ √
11. Menunjukkan
√ √ √
permusuhan
12. Tidak mampu
Objektif memenuhi harapan √ √ √
orang lain
13. Kondisi difabel √ √ √
14. Tindakan tidak berarti √ √ √
15. Tidak ada kontak mata √ √ √
16. Perkembangan terlambat √ √ √
17. Tidak bergairah / lesu √ √ √
Sumber : (Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2016)
Ket :
Beri tanda (√) pada kolom “Ya” atau “Tidak” apabila tanda dan gejala yang
tertera sesuai pengamatan
Lampiran 9
Tujuan Khusus :
Tujuan Keperawatan :
melakukan perkenalan
A. Strategi komunikasi
1. Orientasi
a. Salam terapeutik :
“Selamat pagi pak, perkenalkan saya suster Elfira, bapak bisa panggil
saya Elfira, saya yang akan merawat bapak selama 3 hari kedepan,
dipanggil apa?”
b. Evaluasi/Validasi :
“Baiklah sesuai dengan janji kita kemarin hari ini kita akan latihan
d. Tujuan :
orang lain”
2. Kerja
Baiklah hari ini saya datang bersama dua orang perawat yang juga dinas
ingat bagaimana cara berkenalan? (beri pujian jika pasien masih ingat,
jika pasien lupa, bantu pasien mengingat kembali cara berkenalan). Nah
lain). Wah bagus sekali pak, selain nama, alamat, hobi apakah ada yang
kegiatan yang biasa bapak lakukan pada jam ini? Bagaimana kalau kita
menemani teman bapak yang sedang makan siang di ruang makan sambil
Mari pak (dampingi pasien). Apa yang ingin bapak bicarakan dengan
teman bapak. Tentang cara menata kursi untuk makan silahkan pak (jika
bagaimana cara menata kursi kepada teman bapak? Apakah harus rapi
atau tidak? Silahkan pak, apalagi yang ingin bapak bicarakan, silahkan.
Oke sekarang kursinya sudah rapi, bagaimana kalau bapak dengan teman
bapak bercakap-cakap.
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi
1) Evaluasi subjektif :
2) Evaluasi objektif :
jam berapa? Bagaimana kalau jam 10.00? Bapak maunya dimana kita
bapak, besok saya akan kesini jam 10.00 sampai jumpa besok pak.
DOKUMENTASI
Adapun yang terlampir disini yaitu foto-foto yang dijadikan dokumen guna untuk
Gambar 1 Gambar 2
Keterangan :
Gambar 1 Gambar 2
A. Identitas Diri
Alamat Rumah : Jl. Lebak sari Gg. Sairi I no.23, Kebayoran lama
Email : elfiramaulita00@gmail.com
No. Hp : 081213012261
Pekerjaan : Mahasiswa
Golongan Darah : A
Kewarganegaraan : Indonesia
B. Riwayat Pendidikan