0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
154 tayangan6 halaman

Adab Terhadap Guru (Buku F)

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 6

`ADAB MURID TERHADAP GURU

Kita bersekolah itu untuk menuntut ilmu, dan orang yang mengajarkan ilmu itu adalah guru.
Sehingga seorang murid itu harus mempunyai adab terhadap gurunya. Kita juga tidak boleh
membeda-bedakan guru yang satu dengan guru yang lainnya. Karena semua guru itu sama, ingin
mengajarkan kebaikan kepada semua muridnya.

Guru merupakan bagian besar dalam penyebaran ilmu. Ilmu apapun itu mau ilmu sosial, ilmu
pendidikan, ilmu olahraga apalagi ilmu agama. Seorang guru yang mengajarkan ilmu agama pada
muridnya mempunyai julukan “para pewaris nabi”. Kedudukan mereka sangatlah tinggi dihadapan
sang pencipta.

Murid yang cerdas itu sangat banyak sekali ditemukan mau dari negeri sendiri atau luar negeri. Tapi
belum tentu murid yang cerdas itu mempunyai adab yang bagus terhadap guru. Maka dari itu
pesantren ada untuk membawa kita menjadi murid-murid yang beradab dan cerdas untuk berpikir
kedepannya.

Sekarang sudah jarang ditemukan murid yang memiliki adab terhadap gurunya. Bahkan para murid
lebih cenderung melupakan adabnya terhadap guru karena mereka mengira bahwa pada dasarnya
orang tua dalam agama yang harus dihormati. Dan sekarang sering dijumpai seorang murid menyela
pembicaraan gurunya, berbicara keras kepada gurunya, bahkan juga ada yang menjahili gurunya
kalo bahasa sekarang sih nge-prank.

Adab murid terhadap guru antara lain adalah:

A. Menghormati dan memuliakan guru


Guru adalah orang tua kedua kita yang harus kita hormati dan kita muliakan. Menjadi
seorang murid harus senantias menghormati guru. Karena menghormati guru itu adalah
perbuatan yang wajib dilakukan oleh seorang murid agar ia mendapatkan keberkahan ilmu
dari Allah Ta’ala.
Sebagaimana juga dalam memuliakan guru itu juga harus dilakukan oleh seorang murid.
Karena memuliakan guru adalah bentuk dari memuliakan ilmu yang telah kita pelajari. Yang
menjadi kunci keberhasilan dalam menuntut ilmu, sehingga jangan lah kita seperti orang
yang tidak mengetahui hak seorang guru. Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda :

‫ليس من لم يجل كبيرنا ويرحم صغيرنا ويعرف لعالمنا حقه‬


“Tidak termasuk umatku orang yang tidak menghormati yang lebih tua dan menyanyangi yang lebih
muda serta yang tidak mengerti hak Ulama’.”

Maksud dari hadist diatas adalah bahwasanya kita harus menghormati yang lebih tua, contohnya ya
beradab terhadap guru kita. Para sahabat adalah sebaik-baik contoh yang memuliakan gurunya. Abu
Sa’id Al-Khudri R.A berkata:
‫س ِإ َل ْي َنا َف َكَأنَّ َعلَى رُُؤ ْو ُسنِا ال َطي َْرالَ َي َت َكلَّ ُم َأ َح ٌد ِم َّنا‬ ِ ‫ُك َّنا ُجلُ ْوسًا فِيْ ال َمسْ ِج ِد ِإ ْذ َخ َر َج َرس ُْو ُل‬
َ ‫هللا َف َج َل‬
“Saat kami sedang duduk-duduk di masjid, maka keluarlah Rasulullah ‫ ﷺ‬kemudian duduk di
hadapan kami. Maka seakan-akan di atas kepala kami terdapat burung. Tak satu pun dari
kami yang berbicara.”
B. Menyaring

Anda mungkin juga menyukai