MODUL AJAR SENI BUDAYA - Seni Lukis
MODUL AJAR SENI BUDAYA - Seni Lukis
MODUL AJAR SENI BUDAYA - Seni Lukis
KELAS X
Oleh :
Kelompok PKM Pendidikan Seni Rupa Universitas Negeri Jakarta
1. Livia Maharani 1206620056
2. Nabila Putri 1206620053
3. Nur Sifa Fauziah 1206620018
4. Riantika Dyah Ayu 1206620041
5. Dyssa Chrysilla Cathlin 1206620058
A. IDENTITAS MODUL
Capaian Pembelajaran Seni Rupa Fase E (Kelas 10) diharapkan siswa mampu bekerja
mandiri dan/atau berkelompok dalam menghasilkan sebuah karya, mengapresiasi
berdasarkan perasaan, empati dan penilaian pada karya seni rupa serta siswa dapat
menyampaikan pesan lisan atau tertulis tentang karya seni rupa. Fase E masuk ke dalam
Masa Penentuan (Period of Decision) yang ditandai timbulnya kesadaran akan kemampuan
diri dalam proses kreatif. Siswa menunjukkan perbedaan minat antar individu.
Kecenderungan kelompok siswa yang berbakat dan memiliki minat pada bidang kreatif,
akan melanjutkan kegiatannya dengan rasa senang.
Seni Rupa merupakan wahana untuk melatih berpikir kreatif terlepas dari kemampuan dan
minat siswa. Di akhir fase E, siswa diharapkan memiliki nalar kritis, menghasilkan atau
mengembangkan gagasan dalam proses kreatif dalam merespon lingkungannya secara
mandiri dan/ atau berkelompok.
Dalam proses kreatif tersebut, siswa telah memahami ruang, proporsi, gesture dan
menentukan bahan, alat, teknik, teknologi dan prosedur yang sesuai dengan tujuan karyanya.
Selain itu, siswa juga dapat menyampaikan pesan dan gagasan secara lisan dan/ atau tertulis
tentang karya seni rupa berdasarkan pada pengamatan dan pengalamannya terhadap dengan
efektif, runut terperinci dan menggunakan kosa kata seni rupa yang tepat.
● Mencipta
Siswa mampu menciptakan karya seni yang menunjukkan pilihan keterampilan,medium
dan pengetahuan elemen seni rupa atau prinsip desain tertentu yang sesuai dengan tujuan
karyanya, dalam konteks ekspresi pribadi atau sesuai topik tertentu.
● Berfikir bekerja Artistik
Siswa mampu berkarya dan mengapresiasi berdasarkan perasaan, empati dan penilaian
pada karya seni secara ekspresif, produktif, inventif dan inovatif. Siswa mampu menggunakan
kreativitasnya, mengajukan pertanyaan yang bermakna dan mengembangkan gagasan dan
menggunakan berbagai sudut pandang untuk mendapatkan gagasan, menciptakan peluang,
menjawab tantangan dan menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Siswa juga
mampu bekerja secara mandiri, bergotong royong maupun berkolaborasi dengan bidang
keilmuan lain atau masyarakat di lingkungan sekitar
D. KOMPETENSI AWAL
F. SARANA PRASARANA
Laptop, Proyektor
H. MODEL PEMBELAJARAN
Expositary Learning
I. MODA PEMBELAJARAN
J. TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa merekam observasi artistik terhadap benda-benda alam dan buatan dari lingkungan sekitar yang
terdekat dengan dirinya.
Siswa mampu mengidentifikasi unsur-unsur seni rupa yang terdapat pada lingkungan
sekitar baik dari benda natural alamiah dan buatan:
1. ∙ titik, garis, bidang,
2. ∙ warna-warna alam
3. ∙ pola dan corak pada bagian-bagian pohon atau tumbuhan
K. PEMAHAMAN BERMAKNA
Dengan belajar Mengamati dan Mendeskripsikan karya seni rupa peserta didik dapat
Memahami unsur, prinsip, jenis, dan teknik seni rupa dua dimensi dan kualitas karya seni
dilingkungan sekitarnya.
L. PERTANYAAN PEMANTIK
M PERSIAPAN PEMBELAJARAN
.
1. Guru membuat materi sesuai topik dengan alat peraga, misalnya: menampilkan presentasi
PowerPoint/menuliskan di papan tulis/ memberikan fotokopi materi, membuat pra tes dan
pasca tes, atau pun menyertakan contoh benda/material yang dibutuhkan.
2. Sebelum pemaparan materi, Guru mencari tahu informasi dan wawasan terkait dengan
materi yang akan diberikan kepada siswa melalui buku maupun internet (Misalnya:
Google, Pinterest, Youtube) agar pembelajaran dapat berlangsung dengan lebih optimal.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
A. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Guru membuat materi sesuai topik dengan alat peraga (menampilkan presentasi Power
Point)
Guru mencari tahu informasi dan wawasan terkait dengan materi yang akan diberikan
kepada siswa melalui buku maupun internet (Misalnya: Google, Youtube) agar
pembelajaran dapat berlangsung dengan lebih optimal.
B. ASESMEN
Asesmen diagnostic
Menanyakan pengalaman siswa saat menikmati karya seni
Asesmen formatif
Diskusi, presentasi hasil karya, pengamatan sikap
Asesmen sumatif
Pengetahuan, keterampilan dalam melukis dan sikap
Program Pengayaan
1. Silahakan melihat video biografi dari seniman Leonardo da vinci dan Michael
Angelo, kemudian silahkan dideskripsikan bagaimana tentang hasil karya
seniman tersebut.
ASESMEN FORMATIF
ASESMEN SUMATIF
Komponen/Subkomponen
No. Penilaian Indikator Skor
I Persiapan Kerja
1.1. Persiapan bahan dan bahan dan alat lengkap, tertata, dan siap
alat dan obyek foto pakai
(Skor 90-100)
bahan dan alat lengkap dan siap pakai
(Skor 80-89)
bahan dan alat kurang lengkap dan
siap pakai
(Skor 70-79)
bahan alat tidak lengkap dan tidak
siap pakai
(Skor 60-69)
1.2. Persiapan diri datang 15 menit sebelum ujian dimulai dan
siap dengan pakaian kerja yang sesuai
(Skor 90-100)
datang tepat waktu dan siap dengan
pakaian kerja
(Skor 80-89)
datang tepat waktu dan belum siap
dengan pakaian kerja
(Skor 70-79)
datang terlambat dan belum siap
dengan pakaian kerja
(Skor 60-69)
II Proses (Sistematika dan CaraKerja)
2.1. Membuat Sketsa sketsa lukisan dibuat dengan lancar
tanpa ada pengulangan garis/kesalahan
(Skor 90-100)
sketsa lukisan dibuat dengan pelan
tanpa ada pengulangan garis/kesalahan
(Skor 80-89)
sketsa lukisan dibuat dengan lancer tetapi
ada pengulangan garis/kesalahan
(Skor 70-79)
sketsa lukisan dibuat dengan lambat dan
sering terjadi kesalahan/pengulangan
(Skor 60-69)
2.2. Penerapan warna dilakukan secara sistematis, lancar, dan
tidak ada kesalahan/ penggantian warna
(Skor 90-100)
dilakukan secara sistematis, pelan, dan tidak
ada kesalahan/penggantian warna
(Skor 80-89)
dilakukan secara sistematis tetapi ada
kesalahan/penggantian warna
(Skor 70-79)
Komponen/Subkomponen
No. Indikator Skor
Penilaian
1 2 3 4
sebagian besar bentuk objek dalm lukisan Tidak
tidak proporsional dan tidak sesuai dengan
karakter benda yang sesungguhnya
3.3 ketepatan Warna keseluruhan pewarnaan objek dalam lukisan 9,0-10
sesuai dengan warna dan karakter objek
yang sesungguhnya
keseluruhan pewarnaan objek dalam lukisan 8,0-8,9
sesuai dengan karakter objek yang
sesungguhnya,ada sebagian kecil yang
kurang sesuai dengan warna dan karakter
objek yang sesungguhnya
ada sebagian kecil pewarnaan objek yang 7,0-7,9
tidak sesuai dengan karakter objek yang
sesungguhnya
sebagian besar pewarnaan objek dalam Tidak
lukisan tidak sesuai dengan warna dan
karakter objek yang sesungguhnya
3.4. Komposisi Obyek komposisi objek keseluruhan dalam lukisan 9,0-10
memenuhi prinsip penyusunan unsur rupa
(unity, harmoni, balance)
ada sebagian kecil dari komposisi objek 8,0-8,9
keseluruhan dalam lukisan kurang
memenuhi prinsip penyusunan unsur rupa
( unity, harmoni, balance)
ada sebagian kecil dari komposisi objek 7,0-7,9
keseluruhan dalam lukisan tidak memenuhi
prinsip penyusunan unsur rupa (unity,
harmoni, balance
sebagian besar komposisi objek dalam Tidak
lukisan tidak memenuhi prinsip penyusunan
unsur rupa (unity,harmoni,balance)
3.5 Ketuntasan Karya karya selesai 100 % 9,0-10
ada sebagian kecil objek yang kurang 8,0-8,9
detail/kurang sempurna penggarapannya
ada sebagian kecil dari objek yang dibuat 7,0-7,9
tidak sesuai dengan tema yang ditentukan
karya tidak selesai Tidak
3.6. Penyajian Karya pemasangan frame/pigura dilakukan dengan 9,0-10
cepat dan rapi
pemasangan frame /pigura dilakukan dengan 8,0-8,9
cepat tapi kurang rapi
Komponen/Subkomponen
No. Indikator Skor
Penilaian
1 2 3 4
pemasangan frame/pigura dilakukan kurang 7,0-7,9
cepat dan tidak rapi
pemasangan frame/pigura dilakukan lambat Tidak
dan tidak rapi
IV Sikap Kerja
4.1.Penggunaan peralatan selalu menggunakan alat dan bahan sesuai 9,0-10
dan bahan dengan fungsi dan kebutuhan serta
mengembalikan peralatan pada tempat
semula
selalu menggunakan alat dan bahan sesuai 8,0-8,9
dengan fungsi dan kebutuhan, terkadang
tidak mengembalikan peralatan pada tempat
semula
terkadang menggunakan peralatan dan 7,0-7,9
bahan kurang sesuai dengan fungsi dan
kebutuhan tetapi selalu mengembalikan pada
tempat semula
sering menggunakan alat dan bahan tidak Tidak
sesuai dengan fungsi dan kebutuhan serta
tidak peduli dengan pengaturan peralatan
4.2 Kenyamanan kerja semua peralatan dan bahan diatur, sehingga 9,0-10
menjamin kemudahan dalam pengambilan
dan penggunaannya
semua peralatan dan bahan diatur, tetapi 8,0-8,9
pengaturannya kurang menjamin
kemudahan dalam pengambilan dan
penggunaannya
ada sebagaian kecil peralatan yang tidak 7,0-7,9
diperhatikan pengaturannya
tidak peduli dengan pengaturan peralatan Tidak
dan bahan
V Waktu
5.1. Waktu penyelesaian penyelesaian praktik lebih cepat dari waktu 9,0-10
praktik yang telah ditentukan
penyelesaian praktik tepat sesuai dari waktu 8,0-8,9
yang ditentukan
penyelesaian praktik lebih 15 menit dari 7,0-7,9
waktu yang telah ditentukan
penyelesaian praktik lebih 30 menit dari Tidak
waktu yang telah ditentukan
PROSEDUR KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Seni Rupa
SENI RUPA adalah ungkapan ide atau perasaan yang estetis dan bermakna dari pembuatnya
yang diwujudkan melalui media rupa yang dapat ditangkap dan dirasakan dengan rabaan.
Menurut Aristoteles, seni rupa adalah hasil karya berdasarkan peniruan terhadap alam namun
memiliki sifat yang ideal. Menurut Leo Tolstoy, Seni ialah ungkapan perasaan pencipta yang
lalu diungkapkan pada orang lain dengan harapan agar mereka bisa ikut merasakan apa yang
dirasakan oleh penciptanya.
2. Manfaat Seni Rupa Bagi kehidupan sehari-hari:
a) Sarana Edukasi
Karya seni rupa dua dimensi banyak menyampaikan edukasi atau pembelajaran bagi
orang-orang yang melihatnya.Dalam dunia pendidikan, seni memiliki peran penting.
Mulai dari pengenalan lagu nasional maupun daerah, musik tradisional, film ilmiah,
dokumenter, dan masih banyak lainnya. Sebagai fungsi pendidikan, seni digunakan
dalam gambar ilustrasi buku pelajaran, film dokumenter, film ilmiah, alat peraga, dan
sebagainya.
b) Sarana Komunikasi
Suatu karya seni dapat digunakan sebagai komunikasi atau kritik sosial melalui media
seni tertentu. Hal tersebut merupakan fungsi seni dalam hal fungsi media komunikasi.
Seni digunakan sebagai sarana komunikasi seperti pagelaran wayang kulit, poster, drama
komedi, reklame, dan lain-lain.
c) Sarana Sosial Artistik
Sebagai fungsi artistik, seni yang dihasilkan hanya untuk dinikmati oleh seniman itu
sendiri beserta komunitas. Bukan hal yang bersifat komersial atau diperjualbelikan.
Seperti, musik kontemporer, seni rupa kontemporer, dan lain-lain yang hanya
dipertunjukkan untuk dinikmati para seniman dan komunitasnya. Tidak untuk khalayak
umum atau banyak.
d) Sarana Hiburan
Karya seni dua dimensi bisa menjadi saran hiburan untuk memenuhi kebutuhan
emosional bagi seseorang. Orang yang melihat karya seni dua dimensi akan
merasakan perasaan senang atau perasaan lainnya. Sehingga, karya seni dua dimensi
memberikan sarana hiburan bagi orang-orang yang melihat karya tersebut.
c) Bidang
Bidang mempunyai permukaan yang datar dan merupakan benda dua dimensi.
Bidang sendiri dibagi menjadi dua yaitu geometrik (persegi, segitiga dan seterusnya)
dan bidang organik (lengkungan bebas).
d) Bentuk
Bentuk juga bisa disebut sebuah unsur yang komplek karena mempunyai tiga dimensi
yaitu panjang, lebar, dan tinggi yang digabung menjadi satu hingga membentuk
sebuah volume atau isi.
e) Ruang
Unsur seni rupa berikutnya ialah ruang. Seperti yang kita pahami bahwa setiap bentuk
pasti memiliki ruang. Hal tersebut yang membuat ruang merupakan unsur dasar seni
rupa yang harus ada.
f) Warna
Warna adalah unsur paling dominan dalam sebuah karya seni. Warna sendiri muncul
akibat pantulan cahaya terhadap benda yang memiliki pigmen tertentu. Warna
dikelompokkan menjadi warna primer, warna sekunder, warna tertier, analogous, dan
komplementer.