Droza,+491 +Ikke+Febry+Laurentia+3873-3884

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 12

SSN: 2614-6754 (print) Halaman 3873-3884

ISSN: 2614-3097(online) Volume 7 Nomor 1 Tahun 2023

Pengembangan LKPD Kurikulum Merdeka Berbantuan Aplikasi


Ispring Suite 10 pada Elemen 4 Kelas X MPLB di SMK PGRI 2
Sidoarjo
Ikke Febry Laurentia1, Triesninda Pahlevi2
1,2
Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran, Universitas Negeri
Surabaya
e-mail: ikke.19007@mhs.unesa.ac.id

Abstrak

Penelitian bertujuan untuk mengembangkan produk LKPD kurikulum merdeka


berbantuan aplikasi Ispring Suite 10 pada elemen 4. Metode penelitian yang digunakan
adalah pengembangan (Research and Development) dengan menggunakan model
ADDIE. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data hasil analisis
kebutuhan, analisis data hasil validasi para ahli, dan analisis data angket dari peserta
didik. Instrumen penelitian berupa lembar wawancara dan angket. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa LKPD yang dikembangkan dinyatakan sangat layak oleh validator
ahli materi dengan rata-rata persentase 95,83%, ahli bahasa mendapat rata-rata
persentase 95,13% dengan kriteria sangat layak, ahli kegrafikan mendapat rata-rata
persentase sebesar 93% dengan kriteria sangat layak, serta validasi ahli asesmen
mendapat rata-rata persentase 78,12% dengan kriteria layak. Hasil uji coba terbatas
kepada peserta didik, mendapat rata-rata persentase sebesar 95,83% dengan kriteria
sangat positif. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa LKPD
yang dikembangkan dapat digunakan sebagai salah satu sumber belajar secara
mandiri oleh peserta didik pada elemen 4.

Kata kunci: LKPD; Kurikulum Merdeka; Model ADDIE

Abstract

The research aims to develop independent LKPD curriculum products assisted by the
Ispring Suite 10 application on element 4. The research method used is Research and
Development using the ADDIE model. The data analysis technique used is analysis of
data from needs analysis, data analysis from experts validation results, and analysis of
package data from students. Research instruments in the form of interview sheets and
questionnaires. The results showed that the developed LKPD was declared very
feasible by material validator experts with an average proportion of 95.83%, linguists
got an average proportion of 95.13% with very feasible criteria, graphic experts got an
average proportion of 93% with very appropriate criteria, and the validation of the

Jurnal Pendidikan Tambusai 3873


SSN: 2614-6754 (print) Halaman 3873-3884
ISSN: 2614-3097(online) Volume 7 Nomor 1 Tahun 2023

assessment experts got an average proportion of 78.12% with feasible criteria. The
results of the trial were limited to students, getting an average proportion of 95.83%
with very positive criteria. Based on the results of this study, it can be interpreted that
the developed LKPD can be used as a source of independent learning by students in
element 4

Keywords : LKPD; Independent Curriculum; ADDIE model

PENDAHULUAN
Belajar merupakan suatu proses yang dilakukan oleh seseorang untuk
mendapatkan ilmu pengetahuan. Salah satu pengaruh dari belajar yaitu adanya
perubahan dalam tingkah laku pada dirinya (Yuberti, 2014). Perubahan yang terjadi
dapat berupa sikap (afektif), pengetahuan (kognitif), dan ketrampilan (psikomotorik).
Pada saat ini aktivitas manusia berorientasi pada kecanggihan teknologi (Andriana et
al., 2022). Perkembangan teknologi juga mempengaruhi berbagai macam bidang,
salah satunya pendidikan. Hal ini menjadi tuntutan bagi dunia pendidikan ketika
menghasilkan generasi yang memiliki keterampilan agar dapat mengikuti kemajuan
teknologi, yang diketahui sebagai kemampuan yang dibutuhkan pada abad 21 (Jannah
& Pahlevi, 2020). Dalam bidang pendidikan, teknologi memiliki peranan penting dalam
kegiatan pembelajaran dan penyampaian materi (Rokhmah et al., 2017). Dengan
adanya teknologi dalam bidang pendidikan, kegiatan belajar mengajar akan lebih
mudah karena dengan teknologi dapat memudahkan peserta didik dalam memahami
materi yang dianggap sulit, serta peserta didik dapat belajar secara mandiri (Tethool et
al., 2021).
Pembelajaran yaitu suatu cara yang sengaja dilakukan oleh seseorang agar ada
perubahan dalam dirinya dari proses belajar yang sudah dilakukan (Herliani et al.,
2021). Dalam kegiatan atau proses pembelajaran di sekolah tidak lepas dari peran
seorang guru yang mengajar peserta didiknya. Peran seorang guru dalam kegiatan
pembelajaran selain memberikan materi, seorang guru juga berperan sebagai
fasilitator dan motivator (Rahmawati et al., 2021). Tugas yang diemban seorang guru
juga tidak mudah ketika melakukan kegiatan belajar di kelas. Seorang guru harus
membuat dan menyiapkan perangkat pembelajaran, media pembelajaran, evaluasi
pembelajaran dan model – model pembelajaran yang relevan yang dapat diaplikasikan
untuk peserta didiknya. Salah satu yang harus dipersiapkan seorang guru adalah
bahan ajar serta media pembelajaran.
Kurikulum merupakan suatu kajian tertulis yang berisi tentang program
pendidikan di sekolah dari tahun ke tahun (Yuberti, 2014). Pada bulan Agustus
pandemi COVID 19 sedang berlangsung, pemerintah mengeluarkan kebijakan dengan
memberikan opsi kepada sekolah untuk menggunakan kurikulum yang sudah
disederhanakan atau kurikulum darurat. Kebijakan tersebut dituangkan dalam
Kepmendikbud Nomor 719 tentang Pedoman Pelaksanaan Kurikulum Pada Satuan
Pendidikan Dalam Kondisi Khusus atau kurikulum darurat (Junaidi, 2021). Dari
peraturan tersebut Kementerian memberikan kebebasan kepada sekolah untuk

Jurnal Pendidikan Tambusai 3874


SSN: 2614-6754 (print) Halaman 3873-3884
ISSN: 2614-3097(online) Volume 7 Nomor 1 Tahun 2023

memilih kurikulum yang akan diterapkan sekolah diantaranya tetap menggunakan


Kurikulum 2013 secara penuh, menyederhanakan Kompetensi Dasar di Kurikulum
2013, dan melaksanakan kurikulum mandiri dengan menyederhanakan kurikulum
secara mandiri. Berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi Republik Indonesia Nomor 56/M/2022 tentang pedoman penerapan
kurikulum dalam rangka pemulihan pembelajaran untuk mengatasi ketertinggalan
pembelajaran. Penyederhanaan dan penyempurnaan kurikulum dilakukan sebagai
akibat dari learning loss dan learning gap akibat pandemi, sistem pengajaran akan
berubah akibat pembelajaran online dan penyesuaian perkembangan situasi dan
kebutuhan terkini (Anggraena et al., 2021). Alasan perlu menerapkan kurikulum
merdeka dalam satuan pendidikan yaitu karena terjadi krisis pembelajaran yang
berkepanjangan dan diperparah dengan adanya COVID 19.
Berdasarkan wawancara awal dengan guru dan peserta didik yang dilakukan
oleh peneliti, saat kegiatan belajar mengajar diperoleh berbagai informasi. Bahan ajar
yang digunakan guru ketika mengajar kelas X (sepuluh) adalah buku teks yang
menggunakan kurikulum merdeka. Sedangkan media yang digunakan yaitu
PowerPoint dan infografis. Alasan dari penggunaan media infografis yaitu agar peserta
didik terlatih untuk membaca informasi yang tersedia dan terlatih untuk membaca
numerasi. Karena pada Kurikulum Merdeka mengharuskan peserta didik untuk
meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi. Materi pelajaran Dasar–dasar
Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis pada Kurikulum Merdeka masih
tergolong baru, dan guru mengalami kesulitan ketika mencari referensi pada capaian
pembelajaran yang harus diajarkan oleh peserta didik. Karena pada mata pelajaran
tersebut ada beberapa elemen yang masih tergolong baru di jurusan Manajemen
Perkantoran dan Layanan Bisnis. Selama bulan Agustus hingga awal November,
peserta didik belum menggunakan bahan ajar seperti buku, alhasil peserta didik
menggunakan sumber belajar berupa PowerPoint yang dibagikan oleh guru. Kemudian
setelah, menerima buku teks ada beberapa materi pelajaran yang tertinggal karena
jam pelajaran yang belum efektif dan peserta didik juga harus menjalankan Sumatif
Akhir Semester. Dari ketertinggalan materi tersebut, ada materi yang belum
terselesaikan yaitu materi elemen 4. Pada materi ini guru mengatakan bahwa elemen 4
memiliki alokasi waktu 20 Jam Pelajaran, sehingga ada beberapa materi yang belum
diajarkan. Dari penggunaan bahan ajar yang digunakan guru sebelumnya, guru mata
pelajaran belum pernah menerapkan bahan ajar yang interaktif seperti bahan ajar yang
berbantuan dengan Ispring Suite 10 berbasis aplikasi. Serta, berdasarkan wawancara
awal dengan peserta didik mengatakan bahwa materi pelayanan prima memiliki materi
yang sulit dipahami karena belum diajarkan sepenuhnya oleh guru dan peserta didik
merasa bosan dengan sumber belajar berupa buku atau PowerPoint. Penggunaan
teknologi dalam pembelajaran cukup memadai, karena selama kegiatan evaluasi atau
Ujian Akhir Semester (UAS) yang dilaksanakan pada 8 Desember 2022 hingga 16
Desember 2022 sudah menggunakan smartphone untuk mengerjakan soal ujiannya
berupa pilihan ganda dan essai yang difasilitasi koneksi wifi dari sekolah.

Jurnal Pendidikan Tambusai 3875


SSN: 2614-6754 (print) Halaman 3873-3884
ISSN: 2614-3097(online) Volume 7 Nomor 1 Tahun 2023

Bahan ajar adalah suatu perangkat pembelajaran yang dipergunakan oleh guru
guna menyampaikan materi kepada peserta didik (Azman et al., 2022). Penggunaan
bahan ajar di sekolah sangat penting karena membantu peserta didik untuk
meningkatkan pemahaman dan kompetensi atau kemampuan tertentu (Arofah &
Cahyadi, 2019). Terdapat banyak jenis dari bahan ajar untuk membantu guru dalam
proses belajar mengajar di kelas salah satunya adalah LKPD (Lembar Kerja Peserta
Didik). Lembar kerja peserta didik yaitu suatu sarana dalam pembelajaran yang
digunakan oleh guru untuk sumber belajar dari peserta didik Noprinda & Soleh, (2019).
Berdasarkan penelitian terdahulu menunjukkan bahwa bahan ajar yang berbantuan
Ispring Suite memberikan efek yang positif terhadap peserta didik. Penelitian yang
dilakukan Dewi et al., (2021) menunjukkan hasil bahwa pengembangan media
pembelajaran dengan menggunakan Ispring Suite 10 menunjukkan hasil bahwa media
pembelajaran yang berbasis android dengan menggunakan Ispring Suite 10 valid dan
praktis digunakan oleh guru dan peserta didik. Penelitian yang dilakukan oleh Silaban
et al., (2022) menunjukkan hasil bahwa pengembangan bahan ajar yang
menggunakan Ispring Suite 10 layak digunakan sebagai sumber belajar mandiri
peserta didik. Tahun yang sama, Sulistyorini & Listiadi, (2022) melakukan penelitian
yang menunjukkan hasil bahwa media dengan menggunakan Ispring Suite 10
menunjukkan hasil bahwa media Ispring Suite 10 yang berbasis android pada materi
jurnal penyesuaian sudah mencukupi kebutuhan peserta didik dalam kegiatan
pembelajaran. Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti merasa perlu untuk
mengembangkan bahan ajar berupa LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) karena
berdasarkan analisis kebutuhan yang dilakukan oleh peneliti bahwa peserta didik
membutuhkan sumber belajar lain selain buku dengan materi yang lebih sederhana
dan mudah dipahami. Bahan ajar yang dikembangkan peneliti berupa LKPD yang
interaktif dikarenakan peserta didik akan bosan apabila hanya berisi materi yang terlalu
monoton, berdasarkan hal tersebut peneliti menggunakan bantuan Ispring Suite 10
untuk membuat LKPD menjadi lebih interaktif agar peserta didik mudah untuk belajar.
Materi yang digunakan oleh peneliti yaitu elemen 4.dikarenakan materi terserbut
merupakan materi yang padat dan referensinya masih sedikit, serta peserta didik
merasa sulit memahami materi konsep pelayanan prima. Berdasarkan permasalahan
yang telah diuraikan, maka tujuan penelitian adalah untuk mengembangkan produk
LKPD Kurikulum Merdeka berbantuan aplikasi Ispring Suite 10 pada elemen 4 Kelas X
MPLB.

METODE
Metode penelitian menggunakan penelitian dan pengembangan atau Research
and Development (R&D). Model pengembangan yang digunakan adalah model ADDIE.
Model ADDIE memiliki 5 tahapan yaitu analyze (analisis), design (perancangan),
development (pengembangan), implementation (implementasi) (Branch, 2009).
Adapun tahapan penelitian dan pengembangan berdasarkan model ADDIE yang
disajikan pada Gambar 1.

Jurnal Pendidikan Tambusai 3876


SSN: 2614-6754 (print) Halaman 3873-3884
ISSN: 2614-3097(online) Volume 7 Nomor 1 Tahun 2023

Gambar 1 Bagan Model ADDIE


Prosedur penelitian pada tahapan model ADDIE yaitu: (1) analisis (analyze)
pada tahapan ini menganalisa kebutuhan, analisis kurikulum yang digunakan, dan
analisis karakter peserta didik; (2) perancangan (design) merupakan tahapan untuk
mendapatkan bahan ajar yang efektif sesuai dengan materi yang ditentukan
sebelumnya; (3) pengembangan (development) merupakan pengembangan desain ke
dalam tampilan yang sebenarnya, mulai dari perancangan instrumen validasi ahli,
validasi ahli, dan revisi terhadap bahan ajar yang dibuat; (4) implementasi
(implementation) tahap yang digunakan untuk menguji bahan ajar yang dibuat setelah
dinyatakan layak oleh para ahli dan direvisi, serta bahan ajar diujicobakan secara
terbatas dengan subjek uji coba sejumlah 20 peserta didik dengan menggunakan
teknik sampling jenis random sampling; (5) evaluasi (evaluation) merupakan tahapan
akhir dari seluruh tahapan pada model ADDIE, pada tahap ini dilakukan untuk melihat
respon peserta didik terhadap pengembangan produk LKPD. Teknik analisis data
yang digunakan adalah analisis data hasil analisis kebutuhan, analisis data hasil
validasi para ahli, dan analisis data angket dari peserta didik. Teknik pengumpulan
data menggunakan wawancara dan angket. Instrumen validasi ahli materi, bahasa,
asesmen, dan kegrafikan dengan menggunakan kuisioner Skala Likert dengan 4
pilihan, yaitu sangat tidak baik, tidak baik, baik, dan sangat baik (Sugiyono, 2015).
Setelah seluruh skor diperoleh kemudian dihitung persentasenya kemudian dianalisis
tingkat kelayakan dari LKPD yang dikembangkan. Hasil perhitungan validasi tersebut
kemudian diinterpretasikan ke dalam bentuk persentase dengan kriteria kelayakan
pada Tabel 1 (Riduwan, 2015).
Tabel 1 Kriteria Kelayakan
Nilai Kriteria
81 % – 100 % Sangat Layak
61 % - 80 % Layak
41 % - 60 % Cukup Layak
21 % - 40 % Tidak Layak
0 % - 20 % Sangat Tidak Layak
Setelah melakukan uji validasi ahli, produk diujicobakan pada peserta didik. Uji
coba dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui respon peserta didik terhadap bahan
ajar LKPD yang dikembangkan peneliti. Lembar angket respon peserta didik
menggunakan skala Guttaman, dengan skor tertinggi 1 akan dibeirkan pada jawaban
setuju, hingga skor terendah 0 akan diberikan pada jawaban tidak setuju (Sugiyono,
2015). Hasi perhitungan angket respon peserta didik tersebut kemudian

Jurnal Pendidikan Tambusai 3877


SSN: 2614-6754 (print) Halaman 3873-3884
ISSN: 2614-3097(online) Volume 7 Nomor 1 Tahun 2023

diinterpretasikan ke dalam bentuk persentase dengan kriteria positif negatif pada Tabel
2 (Aisyah, 2015).
Tabel 2 Kriteria Interpretasi Skor
Skor Kriteria
>85% Sangat Positif
70% < x ≤ 85% Positif
50%< x ≤ 70% Kurang Positif
<50% Tidak Positif

HASIL DAN PEMBAHASAN


LKPD yang berbantuan aplikasi Ispring Suite 10 pada elemen 4. Data tersebut
dibagi sesuai dengan beberapa tahapan pada pengembangan model ADDIE, yaitu
analyze (analisis), design (perancangan), development (pengembangan),
implementation (implementasi), dan evaluation (evaluasi). Berikut ini hasil
pengembangan LKPD pada elemen 4:
Tahap Analisis (analyze)
Langkah yang dijalankan dalam tahap analisis yaitu: (1) analisis kebutuhan
dimulai dari wawancara dengan guru dan peserta didik dengan hasil kelas X MPLB di
SMK PGRI 2 Sidoarjo memiliki sumber belajar yang kurang dan membutuhkan bahan
ajar lain yang lebih interaktif dan sederhana; (2) analisis kurikulum dari hasil
wawancara dengan guru mendapatkan informasi kurikulum yang digunakan adalah
Kurikulum Merdeka untuk kelas X; (3) analisis karakteristik peserta didik bahwa
peserta didik merasa antusias terhadap pengembangan LKPD yangmana bahan ajar
tersebut akan diunduh melalui handphone serta dapat digunakan secara online
maupun offline.
Tahap Perancangan (Design)
Pada tahapan kedua kegiatan yang dilaksanakan adalah membuat bahan ajar
yang akan digunakan yaitu LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) pada elemen 4. LKPD
yang dikembangkan berisi materi yang dilengkapi latihan soal untuk mengukur
kemampuan psikomotirik dan kognitif peserta didik. Materi pada elemen 4 disusun
berdasarkan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) yaitu konsep pelayanan prima, jenis
pelayanan, unsur – unsur pelayanan prima, standar pelayanan pribadi, prinsip
pelayanan prima, dan bantuan layanan pelanggan. Latihan soal berisi 30 soal pilihan
ganda, 5 essai, dan soal keterampilan yang menggunakan model pembelajaran
project based learning.
Tahap Pengembangan (Development)
Tahap pengembangan dilakukan beberapa kegiatan antara lain pengembangan
desain LKPD, validasi prototype LKPD elemen 4, dan revisi prototype LKPD elemen 4.
Tahap pengembangan desain LKPD elemen 4 terdiri dari halaman cover, menu,
petunjuk belajar, capaian dan tujuan pembelajaran, materi, latihan soal, daftar pustaka,
dan biodata penulis. Tahap pengembangan desain LKPD dimulai dengan membuat
slide di Microsoft PowerPoint yang dilengkapi dengan software Ispring Suite. Adapun
tampilan slide PowerPoint dapat dilihat pada Gambar 2.

Jurnal Pendidikan Tambusai 3878


SSN: 2614-6754 (print) Halaman 3873-3884
ISSN: 2614-3097(online) Volume 7 Nomor 1 Tahun 2023

Gambar 2 Tampilan Slide di Microsoft PowerPoint


Kemudian mengubah file PowerPoint menjadi html5. dengan menggunakan
Ispring Suite 10. Adapun tampilannya dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3 Tampilan Mengubah PowerPoint dengan Ispring Suite 10


File hltml5 kemudian diubah menjadi format .apk dengan bantuan
Websit2apkbuilder agar bahan ajar yang dibuat dapat dibuka menggunakan
handphone android. Adapun tampilannya dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4 Tampilan mengubah html5. menjadi .apk


Setelah prototype LKPD elemen 4 selesai dibuat, tahap selanjutnya adalah
memvalidasi produk dengan validator ahli guna dilakukan perbaikan atau revisi hingga
menjadi rancangan final. Hasil validasi oleh ahli materi dapat dilihat pada Tabel 3.

Jurnal Pendidikan Tambusai 3879


SSN: 2614-6754 (print) Halaman 3873-3884
ISSN: 2614-3097(online) Volume 7 Nomor 1 Tahun 2023

Tabel 3 Hasil Validasi Ahli Materi


Aspek Persentase Kriteria
Komponen Kelayakan Isi 100% Sangat Layak
Komponen Penyajian LKPD 100% Sangat Layak
Komponen Isi LKPD 87,5% Sangat Layak
Rata – rata 95,83% Sangat Layak
Berdasarkan Tabel 3, LKPD elemen 4 dinyatakan sangat layak untuk
digunakan dan diimplementasikan kepada peserta didik dengan rata-rata persentase
95,83% dengan interpretasi sangat layak dan mendapat masukan dari validator untuk
menyamakan warna shape, menambahkan kelas pada halaman cover, dan memberi
bold pada tulisan sub judul. Hasil validasi ahli bahasa dapat dilihat pada Tabel 4.
Berdasarkan Tabel 4 bahwa LKPD elemen 4 dari segi bahasa sangat layak dari
berbagai aspek dengan rata-rata persentase 95,13% dengan interpretasi sangat layak
dan mendapat masukan dari validator untuk menyesuaikan bahasa dengan tingkat
keterbacaan pengguna.
Tabel 4 Hasil Validasi Ahli Bahasa
Aspek Persentase Kriteria
Kesesuaian dengan Perkembangan 100% Sangat layak
Peserta Didik
Keterbacaan 100% Sangat layak
Kelugasan 87,5% Sangat layak
Koherensi dan Keruntutan Alur Pikir 100% Sangat layak
Kesesuaian dengan Kaidah Bahasa 100% Sangat layak
Indonesia
Penggunaan Istilah dan Simbol 83,3% Sangat layak
Rata – rata 95,13% Sangat Layak
Berdasarkan Tabel 5, asesmen dalam LKPD elemen 4 dinyatakan layak
dengan rata-rata persentase 78,12% dan terdapat masukan dari validator untuk
menambahkan soal yang berbasis HOTS untuk multiple choice serta membuat
asesmen untuk mengukur keterampilan dari peserta didik yang berbasis project based
learning. Berikut tabel hasil validasi ahli asesmen:
Tabel 5 Hasil Validasi Ahli Asesmen
Aspek Persentase Kriteria
Konstruksi 75% Cukup layak
Bahasa 81,25% Sangat layak
Rata - rata 78,12% Layak
Berdasarkan Tabel 6, LKPD elemen 4 dari segi kegrafikan sangat layak untuk
digunakan dan diimplementasikan kepada perserta didik dengan rata-rata persentase
93% dan mendapat masukan dari validator untuk menyesuaiakan warna dan font huruf
pada LKPD. Adapun tabel hasil validasi ahli kegrafikan sebagai berikut:

Jurnal Pendidikan Tambusai 3880


SSN: 2614-6754 (print) Halaman 3873-3884
ISSN: 2614-3097(online) Volume 7 Nomor 1 Tahun 2023

Tabel 6 Hasil Validasi Ahli Kegafikan


Aspek Persentase Kriteria
Komponen LKPD 91,6% Sangat Layak
Bahasa dan Keterbacaan 93,75% Sangat Layak
Komponen Penyajian 93,75% Sangat Layak
Kegrafisan 92,85% Sangat Layak
Rata - rata Rata-rata 93% Sangat Layak

Tahap Implementasi (Implementation)


Berdasarkan hasil validasi dari ahli materi, bahasa, asesmen, dan kegrafikan
yang telah dinyatakan layak dan memperbaiki produk sesuai dengan masukan dari
validator, maka produk LKPD dapat dilanjutkan ke tahapan uji coba produk secara
terbatas. Tahap implementasi dengan menggunakan subjek uji coba sejumlah 20
peserta didik kelas X dengan menggunakan teknik random sampling.
Tahap Evaluasi (Evaluation)
Tahapan evaluasi merupakan tahapan akhir dari seluruh tahapan model
ADDIE. Pada tahap evaluasi untuk melihat respon peserta didik terhadap LKPD yang
dikembangkan peneliti. Produk LKPD elemen 4 mendapat respon peserta didik dengan
persentase 92,5% dari segi tampilan dengan kriteria sangat positif, persentase aspek
isi sebesar 92,5% dengan kriteria sangat positif, persentase segi manfaat sebesar
100% dengan kriteria sangat positif. Sehingga rata – rata persentase dari aspek
tampilan, isi, dan manfaat yaitu 95% dengan kriteria sangat positif, sehingga LKPD
elemen 4 dapat digunakan dan dan diimplementasikan kepada peserta didik. Hasil
respon peserta didik dapat dilihat pada tabel 7.
Tabel 7 Hasil Respon Peserta Didik
Aspek Persentase Kriteria
Tampilan 92,5% Sangat Positif
Isi 92,5% Sangat Positif
Manfaat 100% Sangat Posit
Rata - rata 95,83% Sangat Positif

Kelayakan bahan ajar LKPD elemen 4 dapat ditentukan melalui tahap validasi
ahli materi, bahasa, asesmen, dan kegrafikan yang hasilnya akan dianalisis secara
deskripstif kuantitatif menggunakan rumus dan kriteria interpretasi yang diadaptasi dari
Riduwan, (2015). Masing-masing tahapan validasi memerlukan persentase minimal
≥61% agar LKPD kurikulum merdeka berbantuan aplikasi Ispring Suite 10 pada
elemen 4 kelas X dinyatakan layak digunakan dalam kegiatan pembelajaran.
Hasil penilaian yang diperoleh dari kelayakan LKPD Kurikulum Merdeka
Berbantuan Aplikasi Ispring Suite 10 pada Elemen 4 Kelas X MPLB di SMK PGRI 2
Sidoarjo dari penilaian validasi ahli materi yang disusun berdasarkan adaptasi dari
BSNP, (2014) yaitu dari segi kelayakan isi, komponen penyajian, dan dari segi isi
dengan memperoleh persentase rata-rata 95,83% dengan kriteria sangat layak.
Artinya, LKPD elemen 4 dari aspek matreri layak digunakan dan diimplementasikan

Jurnal Pendidikan Tambusai 3881


SSN: 2614-6754 (print) Halaman 3873-3884
ISSN: 2614-3097(online) Volume 7 Nomor 1 Tahun 2023

pada kegiatan pembelajaran. Berikutnya adalah penilaian ahli bahasa yang disusun
berdasarkan adaptasi dari BSNP, (2014) dari segi kesesuaian dengan perkembangan
peserta didik, keterbacaan, kelugasan, koherensi dan keruntutan alur pikir, kesesuaian
dengan kaidah Bahasa Indonesia, penggunaan istilah dan simbol dengan memperoleh
persentase rata-rata 95,13%. Hasil validasi ini jika diinterpretasi berdasarkan pendapat
Riduwan, (2015), angka tersebut berada pada kriteria sangat layak. Artinya, LKPD
elemen 4 layak digunakan dan diimplementasikan pada kegiatan pembelajaran dari
aspek kebahasaan. Selanjutnya, penilaian ahli asesmen disusun berdasarkan adaptasi
dari jurnal Langgi & Hakim, (2021) dari segi konstruksi dan bahasa dengan
memperoleh persentase rata-rata 78,12% dengan kriteria layak. Artinya, LKPD elemen
4 layak digunakan dan diimplementasikan pada kegiatan pembelajaran dari aspek
asesmen. Berikutnya, penilaian ahli kegrafikan disusun berdasarkan adaptasi dari
jurnal Yuniasih et al., (2018) dari segi komponen LKPD, bahasa dan keterbacaan,
organisasi dan penyajian, serta kegrafisan dengan memperoleh persentase rata-rata
93% dengan kriteria sangat layak. Artinya, LKPD elemen 4 layak digunakan dan
diimplementasikan pada kegiatan pembelajaran dari aspek kegrafikan.
Beberapa penelitian terdahulu dalam mengetahui kelayakan bahan ajar yang
berbantuan Ispring Suite yang dikembangkan yaitu penelitian oleh I. P. Dewi et al.,
(2021) menunjukkan hasil bahwa pengembangan media pembelajaran dengan
menggunakan Ispring Suite 10 menunjukkan hasil bahwa media pembelajaran
berbasis android dengan menggunakan Ispring Suite 10 valid dan praktis digunakan
oleh guru dan peserta didik yang telah divalidasi ahli media dengan persentase 94%
kategori sangat valid, validasi ahli materi sebesar 93% dengan kategori sangat valid.
Penelitian oleh Silaban et al., (2022) menunjukkan hasil bahwa pengembangan bahan
ajar yang menggunakan Ispring Suite 10 layak digunakan sebagai sumber belajar
mandiri peserta didik dengan validasi ahli materi mendapat persentase 88% kriteria
sangat layak, ahli media 92,4% dengan kriteria sangat layak. Penelitian oleh
Sulistyorini & Listiadi, (2022) melakukan penelitian yang menunjukkan hasil bahwa
media dengan menggunakan Ispring Suite 10 menunjukkan hasil bahwa media Ispring
Suite 10 yang berbasis android pada materi jurnal penyesuaian sudah mencukupi
kebutuhan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran dengan memperoleh hasil
validasi ahli materi 99,28% sangat layak, ahli media 87,19% katergori sangat layak,
dan ahli bahasa 90,66% kategori sangat layak.
Persamaan penelitian terdahulu dengan peneliti adalah sama-sama
menggunakan media Ispring Suite dan menggunakan penelitian pengembangan.
Sedangkan perbedaanya ada penambahan validasi ahli bahasa dan ahli asesmen,
materi yang digunakan peneliti yaitu elemen 4.
Hasil respon peserta didik menunjukkan bahwa pada aspek tampilan
memperoleh persentase sebanyak 92,5%, aspek isi memperoleh persentase 92,5%,
dan aspek manfaat memperoleh persentase 100% dengan kriteria interpretasi sangat
positif. Rata – rata dari ketiga aspek tersebut memperoleh persentase sebesar 95%
dengan kriteria sangat positif, sehingga bahan ajar LKPD elemen 4 dikatakan menarik
untuk dipelajari oleh peserta didik dari aspek tampilan, isi, dan manfaat.

Jurnal Pendidikan Tambusai 3882


SSN: 2614-6754 (print) Halaman 3873-3884
ISSN: 2614-3097(online) Volume 7 Nomor 1 Tahun 2023

Beberapa penelitian terdahulu dalam rangka mengetahui respon peserta didik


terhadap bahan ajar yang berbantuan Ispring Suite 10 yang dikembangkan yaitu
penelitian oleh Silaban et al., (2022) mendapat respon dari peserta didik dengan
persentase 90,62% dengan kategori sangat layak. Penelitian yang dilakukan oleh
Andriana et al., (2022) memperoleh respon peserta didik dengan persentase 91,58%
dengan kategori sangat baik. Penelitian yang dilakukan oleh I. P. Dewi et al., (2021)
mendapat respon dari peserta didik dengan persentase 91% kategori sangat praktis.
Kelebihan menggunakan bahan ajar yang berbantuan Ispring Suite 10 adalah bahan
ajar menjadi lebih interaktif, serta dapat memanfaatkan fitur quiz dengan berbagai
macam tipe seperti pilihan ganda, essai, dan lain-.lain.

SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan, maka peneliti
menyimpulkan beberapa hal yaitu pengembangan LKPD pada elemen 4 dilakukan
menggunakan model ADDIE yaitu analisisi (analyze), desain (design), pengembangan
(development), implementasi (implementation), evaluasi (evaluation). Bahan ajar LKPD
dinyatakan layak setelah dilakukan validasi ahli dan uji coba terbatas terhadap peserta
didik sehingga dapat digunakan sebagai bahan ajar pendukung pada elemen 4.
Penelitian pengembangan ini hanya dilakukan uji coba terbatas dengan responden
sejumlah 20 peserta didik, bagi peneliti selanjutnya diharapkan mampu melakukan uji
pengembangan pada skala yang lebih luas sesuai dengan jumlah peserta didik pada
kelas sesungguhnya untuk mendapatkan hasil yang memuaskan.

DAFTAR PUSTAKA
Aisyah. (2015). Respon Siswa Terhadap Media E-Comic Bilingual Sub Materi Bagian-Bagian
Darah. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran, 5(3), 1–12.
Andriana, E., Syafiila, P., Fauzany, D., & Alamsyah, T. P. (2022). The Multimedia Innovation in
21 st Century : The Development of e-LKPD Based on Scientific Inquiry in Science Class.
3(4), 731–736. https://doi.org/10.46843/jiecr.v3i4.242
Anggraena, Y., Felicia, N., G, D. E., Pratiwi, I., Utama, B., Alhapip, L., & Widiaswati, D. (2021).
Kajian Akademik Kurikulum Untuk Pemulihan Pembelajaran. Pusat Kurikulum dan
Pembelajaran Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, 123.
https://repositori.kemdikbud.go.id/20029/1/Buku Merdeka Belajar 2020.pdf
Arofah, R., & Cahyadi, H. (2019). Pengembangan Bahan Ajar Berbasis ADDIE Model. 3(1), 35–
43. https://doi.org/10.21070/halaqa.v3i1.2124
Azman, M. K., Wedi, A., & Husna, A. (2022). Pengembangan Bahan Ajar Interaktif Materi
Kehidupan Masyarakat Pada Masa Pra Aksara Di Indonesia. JKTP: Jurnal Kajian
Teknologi Pendidikan, 5(2), 132–141. https://doi.org/10.17977/um038v5i22022p132
Branch, R. M. (2009). Instructional Design-The ADDIE Approach. In Encyclopedia of Creativity,
Invention, Innovation and Entrepreneurship. Springer. https://doi.org/10.1007/978-3-319-
15347-6_300893
BSNP. (2014). Desksripsi Instrumen Penilaian Buku Teks Pelajaran. (J. B. Jakarta, Producer).
Dewi, I. P., Akbar, H., Jalinus, N., Waskito, W., Irfan, D., Ranuharja, F., & Samala, A. D. (2021).
Development of Android-Based Interactive Learning Media Using iSpring Suite

Jurnal Pendidikan Tambusai 3883


SSN: 2614-6754 (print) Halaman 3873-3884
ISSN: 2614-3097(online) Volume 7 Nomor 1 Tahun 2023

Application. Jurnal Teknologi Informasi dan Pendidikan, 14(3), 49–55.


http://tip.ppj.unp.ac.id/index.php/tip/article/view/478
Herliani, Boleng, D. T., & Maasawet, E. T. (2021). Teori Belajar dan Pembelajaran. Lakeisha.
http://repository.uin-malang.ac.id/6124/
Jannah, K., & Pahlevi, T. (2020). Pengembangan Instrumen Penilaian Berbasis Higher Order
Thinking Skills Berbantuan Aplikasi “Kahoot!” Pada Kompetensi Dasar Menerapkan
Penanganan Surat Masuk Dan Surat Keluar Jurusan OTKP Di SMK Negeri 2 Buduran.
Jurnal Pendidikan Administrasi Perkantoran (JPAP), 8(1), 108–121.
https://doi.org/10.26740/jpap.v8n1.p108-121
Junaidi, A. (2021). Kurikulum Merdeka : Ide untuk Sekolah-Sekolah Indonesia di Dunia Pasca
Pandemi. November. https://doi.org/10.13140/RG.2.2.21313.07522
Langgi, N. R., & Hakim, L. (2021). Pengembangan Aplikasi Mobile “Examination of Sharia”
(Exshar) Sebagai Media Evaluasi Layanan Lembaga Keuangan Syariah. JKTP: Jurnal
Kajian Teknologi Pendidikan, 4(2), 129–137. https://doi.org/10.17977/um038v4i22021p129
Noprinda, C. T., & Soleh, S. M. (2019). Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
Berbasis Higher Order Thinking Skill (HOTS). Indonesian Journal of Science and
Mathematics Education, 2(2), 168–176. https://doi.org/10.24042/ijsme.v2i2.4342
Rahmawati, A., Triwoelandari, R., & Nawawi, M. K. (2021). Pengembangan Media Ispring Pada
Pembelajaran Ipa Berbasis Stem Untuk Mengembangkan Kreativitas Siswa ke-21 dalam
kegiatan pembelajaran . Keterampilan abad ke-21 yang dibutuhkan ( collaboration ), (
creativity ) atau biasa disebut dengan 4C . Salah satu ke. c, 304–318.
Riduwan. (2015). Skala Pengukuran Variabel - Variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Rokhmah, L., Gulӧ, F., & Edi, R. (2017). Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
Interaktif Berbasis Komputer Untuk Kimia Redoks Di Kelas X SMA. Prosiding Seminar
Nasional Pendidikan IPA 2017 STEM untuk Pembelajaran SAINS Abad 21, 1(1), 338–347.
Silaban, I. M., Sipayung, M., & Purba, G. (2022). Development Of Self-Learning Media Based
On Ispring Suite 10 On Respiratory System Materials In Class Xi-Mia In Methodist 8
Medan Private High School Medan. 273–282.
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sulistyorini, S., & Listiadi, A. (2022). Pengembangan Media Pembelajaran Ispring Suite 10
Berbasis Android pada Materi Jurnal Penyesuaian di SMK. Edukatif : Jurnal Ilmu
Pendidikan, 4(2), 2116–2126. https://doi.org/10.31004/edukatif.v4i2.2288
Tethool, G., Paat, W. R. L., & Wonggo, D. (2021). Penerapan Model Pembelajaran Blended
Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Smk. Edutik : Jurnal Pendidikan
Teknologi Informasi dan Komunikasi, 1(3), 268–275.
https://doi.org/10.53682/edutik.v1i3.1546
Yuberti. (2014). Teori pembelajaran dan pengembangan bahan ajar dalam pendidikan. In
Psikologi Pendidikan (Vol. 1). Bandar Lampung: Anugrah Utama Raharja.
Yuniasih, N., Aini, R. N., & Widowati, R. (2018). Pengembangan Media Interaktif Berbasis
Ispring Materi Sistem Pencernaan Manusia Kelas V Di SDN Ciptomulyo 3 Kota Malang.
Jurnal Inspirasi Pendidikan, 8(2), 85–94. https://doi.org/10.21067/jip.v8i2.2647

Jurnal Pendidikan Tambusai 3884

Anda mungkin juga menyukai