Droza,+491 +Ikke+Febry+Laurentia+3873-3884
Droza,+491 +Ikke+Febry+Laurentia+3873-3884
Droza,+491 +Ikke+Febry+Laurentia+3873-3884
Abstrak
Abstract
The research aims to develop independent LKPD curriculum products assisted by the
Ispring Suite 10 application on element 4. The research method used is Research and
Development using the ADDIE model. The data analysis technique used is analysis of
data from needs analysis, data analysis from experts validation results, and analysis of
package data from students. Research instruments in the form of interview sheets and
questionnaires. The results showed that the developed LKPD was declared very
feasible by material validator experts with an average proportion of 95.83%, linguists
got an average proportion of 95.13% with very feasible criteria, graphic experts got an
average proportion of 93% with very appropriate criteria, and the validation of the
assessment experts got an average proportion of 78.12% with feasible criteria. The
results of the trial were limited to students, getting an average proportion of 95.83%
with very positive criteria. Based on the results of this study, it can be interpreted that
the developed LKPD can be used as a source of independent learning by students in
element 4
PENDAHULUAN
Belajar merupakan suatu proses yang dilakukan oleh seseorang untuk
mendapatkan ilmu pengetahuan. Salah satu pengaruh dari belajar yaitu adanya
perubahan dalam tingkah laku pada dirinya (Yuberti, 2014). Perubahan yang terjadi
dapat berupa sikap (afektif), pengetahuan (kognitif), dan ketrampilan (psikomotorik).
Pada saat ini aktivitas manusia berorientasi pada kecanggihan teknologi (Andriana et
al., 2022). Perkembangan teknologi juga mempengaruhi berbagai macam bidang,
salah satunya pendidikan. Hal ini menjadi tuntutan bagi dunia pendidikan ketika
menghasilkan generasi yang memiliki keterampilan agar dapat mengikuti kemajuan
teknologi, yang diketahui sebagai kemampuan yang dibutuhkan pada abad 21 (Jannah
& Pahlevi, 2020). Dalam bidang pendidikan, teknologi memiliki peranan penting dalam
kegiatan pembelajaran dan penyampaian materi (Rokhmah et al., 2017). Dengan
adanya teknologi dalam bidang pendidikan, kegiatan belajar mengajar akan lebih
mudah karena dengan teknologi dapat memudahkan peserta didik dalam memahami
materi yang dianggap sulit, serta peserta didik dapat belajar secara mandiri (Tethool et
al., 2021).
Pembelajaran yaitu suatu cara yang sengaja dilakukan oleh seseorang agar ada
perubahan dalam dirinya dari proses belajar yang sudah dilakukan (Herliani et al.,
2021). Dalam kegiatan atau proses pembelajaran di sekolah tidak lepas dari peran
seorang guru yang mengajar peserta didiknya. Peran seorang guru dalam kegiatan
pembelajaran selain memberikan materi, seorang guru juga berperan sebagai
fasilitator dan motivator (Rahmawati et al., 2021). Tugas yang diemban seorang guru
juga tidak mudah ketika melakukan kegiatan belajar di kelas. Seorang guru harus
membuat dan menyiapkan perangkat pembelajaran, media pembelajaran, evaluasi
pembelajaran dan model – model pembelajaran yang relevan yang dapat diaplikasikan
untuk peserta didiknya. Salah satu yang harus dipersiapkan seorang guru adalah
bahan ajar serta media pembelajaran.
Kurikulum merupakan suatu kajian tertulis yang berisi tentang program
pendidikan di sekolah dari tahun ke tahun (Yuberti, 2014). Pada bulan Agustus
pandemi COVID 19 sedang berlangsung, pemerintah mengeluarkan kebijakan dengan
memberikan opsi kepada sekolah untuk menggunakan kurikulum yang sudah
disederhanakan atau kurikulum darurat. Kebijakan tersebut dituangkan dalam
Kepmendikbud Nomor 719 tentang Pedoman Pelaksanaan Kurikulum Pada Satuan
Pendidikan Dalam Kondisi Khusus atau kurikulum darurat (Junaidi, 2021). Dari
peraturan tersebut Kementerian memberikan kebebasan kepada sekolah untuk
Bahan ajar adalah suatu perangkat pembelajaran yang dipergunakan oleh guru
guna menyampaikan materi kepada peserta didik (Azman et al., 2022). Penggunaan
bahan ajar di sekolah sangat penting karena membantu peserta didik untuk
meningkatkan pemahaman dan kompetensi atau kemampuan tertentu (Arofah &
Cahyadi, 2019). Terdapat banyak jenis dari bahan ajar untuk membantu guru dalam
proses belajar mengajar di kelas salah satunya adalah LKPD (Lembar Kerja Peserta
Didik). Lembar kerja peserta didik yaitu suatu sarana dalam pembelajaran yang
digunakan oleh guru untuk sumber belajar dari peserta didik Noprinda & Soleh, (2019).
Berdasarkan penelitian terdahulu menunjukkan bahwa bahan ajar yang berbantuan
Ispring Suite memberikan efek yang positif terhadap peserta didik. Penelitian yang
dilakukan Dewi et al., (2021) menunjukkan hasil bahwa pengembangan media
pembelajaran dengan menggunakan Ispring Suite 10 menunjukkan hasil bahwa media
pembelajaran yang berbasis android dengan menggunakan Ispring Suite 10 valid dan
praktis digunakan oleh guru dan peserta didik. Penelitian yang dilakukan oleh Silaban
et al., (2022) menunjukkan hasil bahwa pengembangan bahan ajar yang
menggunakan Ispring Suite 10 layak digunakan sebagai sumber belajar mandiri
peserta didik. Tahun yang sama, Sulistyorini & Listiadi, (2022) melakukan penelitian
yang menunjukkan hasil bahwa media dengan menggunakan Ispring Suite 10
menunjukkan hasil bahwa media Ispring Suite 10 yang berbasis android pada materi
jurnal penyesuaian sudah mencukupi kebutuhan peserta didik dalam kegiatan
pembelajaran. Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti merasa perlu untuk
mengembangkan bahan ajar berupa LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) karena
berdasarkan analisis kebutuhan yang dilakukan oleh peneliti bahwa peserta didik
membutuhkan sumber belajar lain selain buku dengan materi yang lebih sederhana
dan mudah dipahami. Bahan ajar yang dikembangkan peneliti berupa LKPD yang
interaktif dikarenakan peserta didik akan bosan apabila hanya berisi materi yang terlalu
monoton, berdasarkan hal tersebut peneliti menggunakan bantuan Ispring Suite 10
untuk membuat LKPD menjadi lebih interaktif agar peserta didik mudah untuk belajar.
Materi yang digunakan oleh peneliti yaitu elemen 4.dikarenakan materi terserbut
merupakan materi yang padat dan referensinya masih sedikit, serta peserta didik
merasa sulit memahami materi konsep pelayanan prima. Berdasarkan permasalahan
yang telah diuraikan, maka tujuan penelitian adalah untuk mengembangkan produk
LKPD Kurikulum Merdeka berbantuan aplikasi Ispring Suite 10 pada elemen 4 Kelas X
MPLB.
METODE
Metode penelitian menggunakan penelitian dan pengembangan atau Research
and Development (R&D). Model pengembangan yang digunakan adalah model ADDIE.
Model ADDIE memiliki 5 tahapan yaitu analyze (analisis), design (perancangan),
development (pengembangan), implementation (implementasi) (Branch, 2009).
Adapun tahapan penelitian dan pengembangan berdasarkan model ADDIE yang
disajikan pada Gambar 1.
diinterpretasikan ke dalam bentuk persentase dengan kriteria positif negatif pada Tabel
2 (Aisyah, 2015).
Tabel 2 Kriteria Interpretasi Skor
Skor Kriteria
>85% Sangat Positif
70% < x ≤ 85% Positif
50%< x ≤ 70% Kurang Positif
<50% Tidak Positif
Kelayakan bahan ajar LKPD elemen 4 dapat ditentukan melalui tahap validasi
ahli materi, bahasa, asesmen, dan kegrafikan yang hasilnya akan dianalisis secara
deskripstif kuantitatif menggunakan rumus dan kriteria interpretasi yang diadaptasi dari
Riduwan, (2015). Masing-masing tahapan validasi memerlukan persentase minimal
≥61% agar LKPD kurikulum merdeka berbantuan aplikasi Ispring Suite 10 pada
elemen 4 kelas X dinyatakan layak digunakan dalam kegiatan pembelajaran.
Hasil penilaian yang diperoleh dari kelayakan LKPD Kurikulum Merdeka
Berbantuan Aplikasi Ispring Suite 10 pada Elemen 4 Kelas X MPLB di SMK PGRI 2
Sidoarjo dari penilaian validasi ahli materi yang disusun berdasarkan adaptasi dari
BSNP, (2014) yaitu dari segi kelayakan isi, komponen penyajian, dan dari segi isi
dengan memperoleh persentase rata-rata 95,83% dengan kriteria sangat layak.
Artinya, LKPD elemen 4 dari aspek matreri layak digunakan dan diimplementasikan
pada kegiatan pembelajaran. Berikutnya adalah penilaian ahli bahasa yang disusun
berdasarkan adaptasi dari BSNP, (2014) dari segi kesesuaian dengan perkembangan
peserta didik, keterbacaan, kelugasan, koherensi dan keruntutan alur pikir, kesesuaian
dengan kaidah Bahasa Indonesia, penggunaan istilah dan simbol dengan memperoleh
persentase rata-rata 95,13%. Hasil validasi ini jika diinterpretasi berdasarkan pendapat
Riduwan, (2015), angka tersebut berada pada kriteria sangat layak. Artinya, LKPD
elemen 4 layak digunakan dan diimplementasikan pada kegiatan pembelajaran dari
aspek kebahasaan. Selanjutnya, penilaian ahli asesmen disusun berdasarkan adaptasi
dari jurnal Langgi & Hakim, (2021) dari segi konstruksi dan bahasa dengan
memperoleh persentase rata-rata 78,12% dengan kriteria layak. Artinya, LKPD elemen
4 layak digunakan dan diimplementasikan pada kegiatan pembelajaran dari aspek
asesmen. Berikutnya, penilaian ahli kegrafikan disusun berdasarkan adaptasi dari
jurnal Yuniasih et al., (2018) dari segi komponen LKPD, bahasa dan keterbacaan,
organisasi dan penyajian, serta kegrafisan dengan memperoleh persentase rata-rata
93% dengan kriteria sangat layak. Artinya, LKPD elemen 4 layak digunakan dan
diimplementasikan pada kegiatan pembelajaran dari aspek kegrafikan.
Beberapa penelitian terdahulu dalam mengetahui kelayakan bahan ajar yang
berbantuan Ispring Suite yang dikembangkan yaitu penelitian oleh I. P. Dewi et al.,
(2021) menunjukkan hasil bahwa pengembangan media pembelajaran dengan
menggunakan Ispring Suite 10 menunjukkan hasil bahwa media pembelajaran
berbasis android dengan menggunakan Ispring Suite 10 valid dan praktis digunakan
oleh guru dan peserta didik yang telah divalidasi ahli media dengan persentase 94%
kategori sangat valid, validasi ahli materi sebesar 93% dengan kategori sangat valid.
Penelitian oleh Silaban et al., (2022) menunjukkan hasil bahwa pengembangan bahan
ajar yang menggunakan Ispring Suite 10 layak digunakan sebagai sumber belajar
mandiri peserta didik dengan validasi ahli materi mendapat persentase 88% kriteria
sangat layak, ahli media 92,4% dengan kriteria sangat layak. Penelitian oleh
Sulistyorini & Listiadi, (2022) melakukan penelitian yang menunjukkan hasil bahwa
media dengan menggunakan Ispring Suite 10 menunjukkan hasil bahwa media Ispring
Suite 10 yang berbasis android pada materi jurnal penyesuaian sudah mencukupi
kebutuhan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran dengan memperoleh hasil
validasi ahli materi 99,28% sangat layak, ahli media 87,19% katergori sangat layak,
dan ahli bahasa 90,66% kategori sangat layak.
Persamaan penelitian terdahulu dengan peneliti adalah sama-sama
menggunakan media Ispring Suite dan menggunakan penelitian pengembangan.
Sedangkan perbedaanya ada penambahan validasi ahli bahasa dan ahli asesmen,
materi yang digunakan peneliti yaitu elemen 4.
Hasil respon peserta didik menunjukkan bahwa pada aspek tampilan
memperoleh persentase sebanyak 92,5%, aspek isi memperoleh persentase 92,5%,
dan aspek manfaat memperoleh persentase 100% dengan kriteria interpretasi sangat
positif. Rata – rata dari ketiga aspek tersebut memperoleh persentase sebesar 95%
dengan kriteria sangat positif, sehingga bahan ajar LKPD elemen 4 dikatakan menarik
untuk dipelajari oleh peserta didik dari aspek tampilan, isi, dan manfaat.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan, maka peneliti
menyimpulkan beberapa hal yaitu pengembangan LKPD pada elemen 4 dilakukan
menggunakan model ADDIE yaitu analisisi (analyze), desain (design), pengembangan
(development), implementasi (implementation), evaluasi (evaluation). Bahan ajar LKPD
dinyatakan layak setelah dilakukan validasi ahli dan uji coba terbatas terhadap peserta
didik sehingga dapat digunakan sebagai bahan ajar pendukung pada elemen 4.
Penelitian pengembangan ini hanya dilakukan uji coba terbatas dengan responden
sejumlah 20 peserta didik, bagi peneliti selanjutnya diharapkan mampu melakukan uji
pengembangan pada skala yang lebih luas sesuai dengan jumlah peserta didik pada
kelas sesungguhnya untuk mendapatkan hasil yang memuaskan.
DAFTAR PUSTAKA
Aisyah. (2015). Respon Siswa Terhadap Media E-Comic Bilingual Sub Materi Bagian-Bagian
Darah. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran, 5(3), 1–12.
Andriana, E., Syafiila, P., Fauzany, D., & Alamsyah, T. P. (2022). The Multimedia Innovation in
21 st Century : The Development of e-LKPD Based on Scientific Inquiry in Science Class.
3(4), 731–736. https://doi.org/10.46843/jiecr.v3i4.242
Anggraena, Y., Felicia, N., G, D. E., Pratiwi, I., Utama, B., Alhapip, L., & Widiaswati, D. (2021).
Kajian Akademik Kurikulum Untuk Pemulihan Pembelajaran. Pusat Kurikulum dan
Pembelajaran Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, 123.
https://repositori.kemdikbud.go.id/20029/1/Buku Merdeka Belajar 2020.pdf
Arofah, R., & Cahyadi, H. (2019). Pengembangan Bahan Ajar Berbasis ADDIE Model. 3(1), 35–
43. https://doi.org/10.21070/halaqa.v3i1.2124
Azman, M. K., Wedi, A., & Husna, A. (2022). Pengembangan Bahan Ajar Interaktif Materi
Kehidupan Masyarakat Pada Masa Pra Aksara Di Indonesia. JKTP: Jurnal Kajian
Teknologi Pendidikan, 5(2), 132–141. https://doi.org/10.17977/um038v5i22022p132
Branch, R. M. (2009). Instructional Design-The ADDIE Approach. In Encyclopedia of Creativity,
Invention, Innovation and Entrepreneurship. Springer. https://doi.org/10.1007/978-3-319-
15347-6_300893
BSNP. (2014). Desksripsi Instrumen Penilaian Buku Teks Pelajaran. (J. B. Jakarta, Producer).
Dewi, I. P., Akbar, H., Jalinus, N., Waskito, W., Irfan, D., Ranuharja, F., & Samala, A. D. (2021).
Development of Android-Based Interactive Learning Media Using iSpring Suite