Statistik Tugas1

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 3

Nama : Twentinine Marsanda

Nim : 220030158

1. Populasi adalah seluruh kelompok individu atau objek yang ingin kita teliti. Sedangkan
sampel adalah subset atau sebagian kecil dari populasi yang dipilih untuk mewakili
keseluruhan populasi. Berikut adalah dua contoh populasi dan sampel:

Contoh Populasi:
1. Semua mahasiswa yang terdaftar di sebuah universitas tertentu.
2. Seluruh penduduk Indonesia.

Contoh Sampel:
1. 100 mahasiswa dari universitas tersebut yang dipilih secara acak untuk mengikuti survei
kepuasan mahasiswa.
2. 500 warga dari berbagai provinsi di Indonesia yang diambil sebagai sampel dalam studi
sensus penduduk.

2. Data dapat diukur dengan berbagai skala, seperti skala nominal, ordinal, interval, dan rasio.
Berikut adalah dua contoh data berdasarkan skala pengukuran yang berbeda:

Skala Nominal:
1. Jenis kelamin (Laki-laki, Perempuan).
2. Warna mobil (Merah, Biru, Hijau, Kuning).

Skala Ordinal:
1. Tingkat kepuasan pelanggan (Sangat Puas, Puas, Cukup Puas, Tidak Puas, Sangat Tidak
Puas).
2. Peringkat film (1st, 2nd, 3rd, dll.).

Skala Interval:
1. Suhu dalam derajat Celsius (0°C, 10°C, 20°C, 30°C, dll.).
2. Nilai IQ (100, 110, 120, 130, dll.).

Skala Rasio:
1. Panjang dalam sentimeter (0 cm, 10 cm, 20 cm, 30 cm, dll.).
2. Pendapatan tahunan dalam dolar (0 USD, 10,000 USD, 20,000 USD, 30,000 USD, dll.

3. Salah satu teknik pengambilan sampel yang umum digunakan adalah "Simple Random
Sampling" (SRS). Teknik ini melibatkan pemilihan sampel acak dari populasi, sehingga setiap
anggota populasi memiliki probabilitas yang sama untuk dipilih sebagai bagian dari sampel.
Ini memastikan bahwa sampel adalah representatif dari populasi.

Misalnya, jika kita ingin melakukan penelitian tentang preferensi musik di antara seluruh
siswa di sebuah sekolah menengah, kita dapat menggunakan teknik Simple Random
Sampling dengan cara sebagai berikut:
1. Membuat daftar seluruh siswa di sekolah tersebut.
2. Menggunakan perangkat atau program komputer yang menghasilkan angka acak untuk
memilih sejumlah siswa yang akan menjadi bagian dari sampel.
3. Menghubungi siswa yang terpilih dan meminta mereka berpartisipasi dalam penelitian
tentang preferensi musik.
Dengan menggunakan Simple Random Sampling, kita dapat memastikan bahwa sampel
siswa yang dipilih adalah representatif dari seluruh populasi siswa di sekolah tersebut,
sehingga hasil penelitian memiliki validitas yang lebih tinggi.

4. a) Nilai tertinggi dalam data adalah 97.

b) Nilai terendah dalam data adalah 56.

c) Untuk mencari range atau jangkauan, kita cukup mengurangkan nilai tertinggi dengan nilai
terendah:
Range = Nilai Tertinggi - Nilai Terendah = 97 - 56 = 41.

d) Untuk menentukan interval kelas menggunakan rumus Sturges, kita perlu menghitung
jumlah kelas yang optimal. Rumus Sturges adalah:

K = 1 + 3.3 * log(n)

di mana K adalah jumlah kelas yang optimal dan n adalah jumlah data (60 dalam kasus ini).

K = 1 + 3.3 * log(60)
K ≈ 1 + 3.3 * 1.778
K ≈ 1 + 5.855
K ≈ 6.855

Kita dapat menggunakan 7 kelas.

e) Berdasarkan range (41) dan jumlah kelas (7) yang telah ditentukan, kita dapat membagi
interval kelas sebagai berikut:

56-61
62-67
68-73
74-79
80-85
86-91
92-97

Selanjutnya, kita dapat menghitung frekuensi masing-masing interval kelas berdasarkan data
yang diberikan.

5. a) Besarnya nilai batas bawah untuk kelas kedua adalah 260.0, untuk kelas ketiga adalah
270.0, dan untuk kelas kelima adalah 290.0.

b) Besarnya nilai batas atas untuk kelas kedua adalah 269.9, untuk kelas ketiga adalah 279.9,
dan untuk kelas kelima adalah 299.9.

c) Nilai tengah kelas ketiga dapat dihitung dengan mengambil rata-rata dari batas bawah dan
batas atas kelas tersebut:
Nilai tengah kelas ketiga = (270.0 + 279.9) / 2 = 274.95
Nilai tengah kelas ketiga adalah 274.95 ribu Rupiah. Ini adalah nilai tengah atau nilai rata-
rata dari rentang upah di kelas ketiga.
d) Nilai tepi bawah kelas ketiga adalah batas bawah kelas tersebut, yaitu 270.0 ribu Rupiah.

e) Nilai tepi atas kelas ketiga adalah batas atas kelas tersebut, yaitu 279.9 ribu Rupiah.

f) Untuk menentukan banyaknya karyawan yang upah mingguannya kurang dari Rp 270.000,-
, kita perlu menjumlahkan banyak karyawan di kelas pertama, kedua, dan ketiga. Jadi,
6. Banyaknya karyawan dengan upah kurang dari Rp 270.000,- = 2 (kelas pertama) + 7 (kelas
kedua) + 9 (kelas ketiga) = 18 karyawan.
7.
8. g) Untuk menentukan banyaknya karyawan yang upah mingguannya kurang dari Rp
310.000,-, kita perlu menjumlahkan banyak karyawan di kelas pertama hingga kelas ketujuh.
Jadi,
9. Banyaknya karyawan dengan upah kurang dari Rp 310.000,- = 2 + 7 + 9 + 14 + 25 + 12 + 8 =
77 karyawan.
10.
11. h) Kelas intervalnya adalah rentang nilai upah dalam setiap kelas. Sebagai contoh, kelas
ketiga memiliki rentang nilai upah antara 270.0 hingga 279.9 ribu Rupiah.
12.
13. i) Untuk menggambarkan kurva frekuensinya, Anda dapat membuat histogram atau poligon
frekuensi. Histogram akan menunjukkan distribusi frekuensi dalam bentuk batang vertikal,
sementara poligon frekuensi akan menunjukkan dengan garis.
14.
15. j) Untuk membuat histogram, Anda akan memiliki sumbu x yang mewakili kelas interval upah
dan sumbu y yang mewakili jumlah karyawan di setiap kelas. Lebar batang histogram akan
sesuai dengan lebar kelas interval. Poligon frekuensi akan memiliki titik-titik yang terhubung
dengan garis lurus untuk menggambarkan distribusi frekuensi.
16.
17. Perlu diperhatikan bahwa data yang diberikan berupa frekuensi karyawan di setiap kelas
upah, sehingga Anda akan menggunakan informasi ini untuk membuat histogram dan
poligon frekuensi.

Anda mungkin juga menyukai