Kak Perencanaan Paving Block Labkesda
Kak Perencanaan Paving Block Labkesda
Kak Perencanaan Paving Block Labkesda
KONSULTAN PERENCANAAN
PEKERJAAN
PERENCANAAN PAVING BLOCK HALAMAN
UPTD. LABKESDA KAB. BANJAR
TAHUN ANGGARAN
2023
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
KONSULTAN PERENCANAAN
A. PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
a) Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah merupakan bagian lingkup Unit Kerja
Dinas Kesehatan Pemerintah Kabupaten Banjar.
b) Pemegang mata anggaran adalah Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar.
c) Dibutuhkannya pembenahan pada pekerjaan Pembangunan/Rehabilitasi UPTD.
Labkesda Kab. Banjar pada pekerjaan Paving Block Halaman UPTD. Labkesda
Kab. Banjar.
d) Bahwa dalam aspek optimalisasi kinerja pada pekerjaan Pembangunan/Rehabilitasi
UPTD. Labkesda Kab. Banjar diperlukan adanya pekerjaan tambahan berupa
Paving Block Halaman UPTD. Labkesda Kab. Banjar.
3. SASARAN
Kegiatan yang dilaksanakan adalah bagian dari Program agar tersedianya perencanaan
teknis yang baik (efisien, efektif, dan dapat dipertanggungjawabkan), baik secara
administrasi maupun teknis, sebagai acuan saat pelaksanaan dan dapat memberikan
manfaat bagi Penerima manfaat dari pelaksanaan seluruh kegiatan tersebut di atas.
4. LOKASI KEGIATAN
UPTD. Labkesda Kabupaten Banjar.
5. SUMBER PENDANAAN
A. Sumber Dana
Sumber dana dari keseluruhan pekerjaan perencanaan dibebankan pada DPPAP
Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar yang bersumber dari dana APBDP Tahun
Anggaran 2023.
B. Biaya Perencanaan
1) Untuk pekerjaan perencanaan ini diperlukan biaya dengan nilai HPS sebesar
Rp 4.998.000,- (Empat Juta Sembilan Ratus Sembilan Puluh Delapan Ribu
Rupiah) termasuk PPN dan mengikuti pedoman dalam Lampiran Peraturan
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia
Nomor 22/PRT/M/2018 tanggal 14 September 2018 tentang Pembangunan
Bangunan Gedung Negara pada bagian biaya perencanaan teknis, yaitu :
a) Untuk Biaya perencanaan teknis dibebankan pada biaya untuk
komponen kegiatan perencanaan konstruksi yang bersangkutan.
b) Besarnya nilai biaya perencanaan teknis maksimum dihitung
berdasarkan prosentase biaya perencanaan teknis konstruksi terhadap
nilai biaya pelaksanaan konstruksi yang tercantum pada Tabel 1, 2, dan
3 serta Tabel A, B, dan C.
c) Biaya perencanaan teknis dihitung secara orang per bulan dan biaya
langsung yang dapat diganti, sesuai dengan ketentuan biaya langsung
personel (billing rate) yang berlaku.
2) Biaya pekerjaan konsultan perencanaan dan tata cara pembayaran diatur
secara kontaktual setelah melalui tahapan proses pengadaan konsultan
perencana sesuai peraturan yang berlaku, yang terdiri dari:
a) Honorarium tenaga ahli dan tenaga penunjang;
b) Materi dan penggandaan laporan;
c) Pembelian dan sewa peralatan;
d) Sewa kendaraan;
e) Biaya rapat;
f) Perjalanan lokal maupun luar kota;
g) Biaya komunikasi;
h) Asuransi atau pertanggungan (professional indemnity insurance); dan
i) pajak dan iuran daerah lainnya.
3) Pembayaran biaya konsultan perencana didasarkan pada pencapaian prestasi
atau kemajuan perencanaan setiap tahapan atau mengikuti tata cara yang
tercantum di dalam kontrak perencanaan yang dibuat.
B. DATA PENUNJANG
1. DATA DASAR
A. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi.
B. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.
C. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan atas
Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah.
D. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2020 Tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi.
E. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia
Nomor 19 Tahun 2017 Standar Remunerasi Minimal Tenaga Kerja Konstruksi.
F. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia
Nomor 524/KPTS/M/2022 Besaran Remunerasi Minimal Tenaga Kerja Konstruksi
Pada Jenjang Jabatan Ahli Untuk Layanan Jasa Konsultansi Konstruksi.
G. Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 12 Tahun 2021 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah melalui penyedia.
2. STANDAR TEKNIS
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor
22/PRT/M/2018 Tahun 2018 tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara.
3. STUDI-STUDI TERDAHULU
Pengguna Jasa akan memberikan referensi dari studi terdahulu yang berkaitan dengan
pekerjaan, sebagai informasi kepada penyedia jasa terkait pelaksanaan pekerjaan jasa
konsultansi ini.
4. REFERENSI HUKUM
A. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi.
B. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.
C. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan atas
Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah.
D. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2020 Tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi.
E. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia
Nomor 19 Tahun 2017 Standar Remunerasi Minimal Tenaga Kerja Konstruksi.
F. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia
Nomor 524/KPTS/M/2022 Besaran Remunerasi Minimal Tenaga Kerja Konstruksi
Pada Jenjang Jabatan Ahli Untuk Layanan Jasa Konsultansi Konstruksi.
G. Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 12 Tahun 2021 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah melalui penyedia.
C. RUANG LINGKUP
1. LINGKUP KEGIATAN
Penyedia jasa perencanaan konstruksi dengan subkualifikasi RE 105, berfungsi
melaksanakan pengadaan dokumen perencanaan, dokumen lelang, dokumen untuk
pelaksanaan konstruksi, memberikan penjelasan pekerjaan pada waktu pelelangan, dan
memberikan penjelasan serta saran penyelesaian terhadap persoalan perencanaan yang
timbul selama tahap konstruksi. Penyedia jasa perencanaan konstruksi mulai bertugas
sejak ditetapkan berdasarkan SPMK mulai dari tahap perencanaan sampai dengan serah
terima pertama pekerjaan oleh penyedia jasa pelaksanaan konstruksi. Kegiatan
perencanaan teknis terdiri atas:
A. Persiapan dan penyusunan konsepsi perancangan meliputi:
i. Mengumpulkan data dan informasi lapangan.
ii. Membuat interpretasi secara garis besar terhadap kerangka acuan kerja (KAK).
iii. Konsultasi dengan pemerintah daerah setempat mengenai peraturan daerah atau
perizinan bangunan (jika dibutuhkan) yang berkaitan.
iv. Membuat program perencanaan dan perancangan yang merupakan batasan
sasaran atau tujuan pembangunan dan ketentuan atau persyaratan pembangunan
hasil analisis data dan informasi dari pengguna jasa maupun pihak lain. Program
perencanaan perancangan berupa laporan yang mencakup :
Program rencana kerja, menjelaskan rencana penanganan
pekerjaan perencanaan perancangan.
Program ruang, menjelaskan susunan kebutuhan, besaran dan
jenis ruang serta analisa hubungan fungsi ruang.
J. Membantu unit layanan pengadaan barang dan jasa atau kelompok kerja unit layanan
pengadaan barang dan jasa atau pejabat pengadaan pada waktu penjelasan pekerjaan,
termasuk menyusun Berita Acara Penjelasan Pekerjaan, membantu unit layanan
pengadaan barang dan jasa atau kelompok kerja unit layanan pengadaan barang dan
jasa atau pejabat pengadaan dalam melaksanakan evaluasi penawaran, menyusun
kembali dokumen pelelangan, dan melaksanakan tugas-tugas yang sama apabila
terjadi lelang ulang.
K. Melakukan pengawasan berkala, seperti memeriksa kesesuaian pelaksanaan pekerjaan
dengan rencana secara berkala, melakukan penyesuaian gambar dan spesifikasi teknis
pelaksanaan bila ada perubahan, memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan
yang timbul selama masa pelaksanaan, memberikan rekomendasi tentang penggunaan
bahan, dan membuat laporan akhir pengawasan berkala.
L. Penyusunan laporan akhir pekerjaan perencanaan yang terdiri atas perubahan
perencanaan pada masa pelaksanaan konstruksi, petunjuk penggunaan, pemeliharaan,
dan perawatan bangunan gedung, termasuk petunjuk yang menyangkut peralatan dan
perlengkapan mekanikal elektrikal bangunan.
2. KELUARAN
A. Keluaran dari Perencanaan, yaitu :
i. Informasi mengenai kondisi eksisting;
ii. Gambar rencana detail pelaksanaan yang dituangkan di dalam Dokumen
Gambar Rencana
iii. Detail bahan atau material dan elemen atau unsur bangunan yang
dituangkan di dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)
iv. Uraian Kegiatan dan rincian volume pekerjaan yang dituangkan di dalam
Dokumen Rencana Anggaran Biaya (RAB)
v. Rencana anggaran biaya pekerjaan konstruksi yang dituangkan di dalam
Dokumen Rencana Anggaran Biaya (RAB)
B. Persetujuan tertulis mengenai rancangan detail dari Pekerjaan Perencanaan
Paving Block UPTD. Labkesda Kab. Banjar.
C. Pengumpulan Produk
i. Hardcopy - Laporan Perencanaan, ukuran A4 sebanyak 5 (Lima) Buku.
ii. Hardcopy - Dokumen Gambar Rencana, ukuran kertas A3 sebanyak
5 (Lima) Buku.
iii. Hardcopy - Dokumen Rencana Anggaran Biaya
(RAB)/Engineer’s Estimate, ukuran kertas A4 sebanyak 5 (Lima)
Buku.
iv. Hardcopy - Dokumen Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS),
ukuran kertas A4 sebanyak 5 (Lima) Buku.
v. Softcopy – Flashdisk 1 (satu) buah berisi keseluruhan file dari produk
perencanaan.
D. Tahap Pelelangan dan Pasca Pelaksanaan Perencanaan
i. Dokumen tambahan hasil penjelasan pekerjaan
ii. Membantu menyusun dokumen pelelangan dan membantu Menyusun
program dan pelaksanaan pelelangan.
iii. Membantu menyusun Berita Acara Penjelasan Pekerjaan, membantu
dalam melaksanakan evaluasi penawaran, menyusun kembali dokumen
pelelangan, dan melaksanakan tugas-tugas yang sama apabila terjadi
lelang ulang.
iv. Melakukan pengawasan berkala dan menyusun laporan akhir jika ada
perubahan selama pelaksanaan.
Kualifikasi
TENAGA AHLI
S1 Teknik Sipil SKA Ahli 1 1 Orang
TENAGA PENDUKUNG
Juru Gambar/Drafter STM Gambar - -
Bangunan 1 Orang
- 1 Orang
Administrasi SMA - -
TENAGA AHLI
Team leader
Persyaratan :
i. Sarjana (S1) Program Studi Teknik Sipil;
ii. Memiliki KTP, NPWP, dan Sertifikat Keahlian;
iii. Berpengalaman di pekerjaan minimal 1 tahun.
Tugas dan Tanggung Jawab :
i. Melakukan koordinasi terhadap seluruh pekerjaan yang dilakukan
oleh seluruh anggota tim mulai dari awal hingga akhir pekerjaan;
ii. Memberikan arahan terhadap anggota tim dan juga melakukan
kajian– kajian mengenai pendekatan dalam menyusun produk
perencanaan;
iii. Memimpin pelaksanaan pekerjaan setiap tahapan desain;
iv. Bertanggungjawab dalam pelaksanaan pekerjaan;
v. Bertanggung jawab terhadap keakuratan data, kelengkapan dan
ketepatan waktu, sesuai jadwal waktu yang telah ditetapkan.
TENAGA PENDUKUNG
Juru
Gambar/Drafter
Persyaratan :
i. Setara minimal pendidikan STM Teknik Gambar;
ii. Memiliki KTP, NPWP;
Tugas dan Tanggung Jawab :
i. Melakukan koordinasi kepada seluruh personil demi kelancaran pekerjaan;
ii. Membantu pengukuran lapangan untuk diaplikasikan dalam
program CAD;
iii. Bertanggung jawab dalam penyusunan gambar kerja pelaksanaan;
iv. Bertanggung jawab terhadap keakuratan data, kelengkapan dan
ketepatan waktu, sesuai jadwal penugasannya yang telah ditetapkan.
Administrias
i Persyaratan
:
i. Setara Pendidikan Minimal SMA;
ii. Memiliki KTP;
Tugas dan Tanggung Jawab :
i. Melakukan koordinasi dan membantu seluruh personil yang
berhubungan dengan operasi computer demi kelancaran pekerjaan;
Tenaga Ahli
Tenaga
Pendukung
1 Juru 15 Hari
Gambar/Drafter
2 Administrasi 15 Hari
8. JADWAL TAHAPAN PELAKSANAAN KEGIATAN
Sesuai dengan Poin C Bagian Ruang Lingkup Bagian 1 dan 2 pada KAK pekerjaan ini
PROGRAM KERJA
A. Konsultan Perencanaan harus segera menyusun program kerja minimal meliputi
i. Jadwal kegiatan secara detail
ii. Alokasi tenaga yang lengkap (disiplin ilmu dan keahliannya). Tenaga- tenaga
yang diusulkan oleh Konsultan Perencanaan harus mendapatkan persetujuan
oleh Pejabat Pembuat Komitmen.
iii. Konsep penanganan pekerjaan perencanaan
D. PRODUK
1. LAPORAN PERENCANAAN
Laporan Perencanaan Bagian Keluaran di KAK ini dan laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 15
(Lima Belas) hari kalender sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5 (Lima) buku.
Dokumen EE Bagian Keluaran di KAK ini dan laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 15 (Lima
Belas) hari kalender sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5 (Lima) buku.
4. Alih Pengetahuan
Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk menyelenggarakan
pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih pengetahuan kepada personel proyek.
F. PENUTUP
Setelah Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini diterima, maka Konsultan Perencana hendaknya
memeriksa semua bahan masukan yang diterima dan mencari bahan-bahan masukan lain
yang dibutuhkan. Berdasarkan bahan-bahan tersebut konsultan perencanaan agar segera
menyusun program kerja untuk dibahas dengan Pengguna Jasa.
DIBUAT DI : MARTAPURA
PADA TANGGAL : 02
OKTOBER 2023