Tugas Pengembangan Kurikulum
Tugas Pengembangan Kurikulum
Tugas Pengembangan Kurikulum
Disusun Oleh:
1
Miswar Saputra dkk, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam (Aceh: Yayasan
Penerbit Muhammad Zaini, 2021), hlm. 2.
2
Baderiah, Buku Ajar Pengembangan Kurikulum (Palopo: Lembaga Penerbit Kampus IAIN
Palopo, 2018), hlm. 14.
e. Rekonstruktivisme, aliran ini sifatnya kritis, mempertanyakan segala sesuatu
dan memiliki orientasi kepentingan masa depan. 3
Setelah memikirkan baik dan buruk nya kurikulum terdahulu melalui landasan
filosofis muncullah ide dalam pengembangan kurikulum dengan tujuan agar
mengetahui kualitas masyarakat dalam tujuan pendidikan serta kualitas yang harus
dikembangkan.
3
Syamsul Bahri, “Pengembangan Kurikulum Berbasis Multikulturalisme di Indonesia
Landasan Filosofis dan Psikologis Pengembangan Kurikulum Berbasis Multikulturalisme” Jurnal Ilmiah
Didaktika, Vol. 19, No. 1, 2018, hlm. 70.
4
E Wara Suprihatin, “Filosofi Sebagai Landasan Pengembangan Kurikulum” Jurnal
Manajemen Pendidikan, Vol. 1, No. 1, 2007, hlm. 50.
Jika filosofi kurikulum sudah ditentukan maka tujuan kurikulum juga ikut
ditentukan atau dipikirkan berdasarkan kualitas yang harus dikembangkan.
Perencanaan atau pengembangan kurikulum merupakan suatu proses di mana
partisipasi pada berbagai tingkat dalam membuat keputusan tentang tujuan,
bagaimana tujuan direalisasikan melalui proses belajar mengajar dan apakah tujuan
dan alat itu serasi dan efektif. Pengembangan kurikulum terdari dari proses
merencanakan, menghasilkan suatu cara yang lebih efektif sehingga dapat
memberikan kondisi pembelajaran yang lebih baik. Pengembangan kurikulum
menghasilkan kurikulum baru melalui proses penyusunan kurikulum. Setelah
memikirkan perencanaan kurikulum maka masuklah ke tahap penerapan kurikulum
yang sebelumnya sudah ditentukan tujuan kurikulum dan model kurikulum nya.
Model kurikulum
setelah tujuan kurikulum telah di tentukan, model kurikulum jugak harus ditentukan.
Kita mengenal berbagai macam kurikulum ditinjau dari berbagai aspek:
a. Ditinjau dari konsep dan pelaksanaannya,
1) Kurikulum ideal, yaitu kurikulum yang berisi sesuatu yang ideal,
sesuatu yang dicita-citakan sebagaimana yang tertuang di dalam
dokumen kurikulum.
2) kurikulum aktual seharusnya mendekati dengan kurikulum ideal.
Kurikulum dan pengajaran merupakan dua istilah yang tidak dapat
dipisahkan.
3) Kurikulum tersembunyi (hidden curriculum), yaitu segala sesuatu yang
terjadi pada saat pelaksanaan kurikulum ideal menjadi kurikulum
faktual. Segala sesuatu itu bisa berupa pengaruh guru, kepala sekolah,
tenaga administrasi, atau bahkan dari peserta didik itu sendiri.
Kebiasaan guru datang tepat waktu ketika mengajar di kelas, sebagai
contoh, akan menjadi kurikulum tersembunyi yang akan berpengaruh
kepada pembentukan kepribadian peserta didik.
b. Berdasarkan struktur dan materi mata pelajaran yang diajarkan,
1) Kurikulum terpisah-pisah (separated curriculum), kurikulum yang
mata pelajarannya dirancang untuk diberikan secara terpisah-pisah.
Misalnya, mata pelajaran sejarah diberikan terpisah dengan mata
pelajaran geografi, dan seterusnya
2) Kurikulum terpadu (integrated curriculum), kurikulum yang bahan
ajarnya diberikan secara terpadu. Misalnya Ilmu Pengetahuan Sosial
merupakan fusi dari beberapa mata pelajaran sejarah, geografi,
ekonomi, sosiologi, dan sebagainya.
3) Kurikulum terkorelasi (corelated curriculum), kurikulum yang bahan
ajarnya dirancang dan disajikan secara terkorelasi dengan bahan ajar
yang lain.
c. Berdasarkan pengembangnya dan penggunaannya
1) Kurikulum nasional (national curriculum), yakni kurikulum yang
disusun oleh tim pengembang tingkat nasional dan digunakan secara
nasional.
2) Kurikulum negara bagian (state curriculum), yakni kurikulum yang
disusun oleh masing-masing negara bagian, misalnya di masing-
masing negara bagian di Amerika Serikat
3) Kurikulum sekolah (school curriculum), yakni kurikulum yang disusun
oleh satuan pendidikan sekolah. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) merupakan kurikulum sekolah. Kurikulum sekolah lahir dari
keinginan untuk melakukan diferensiasi dalam kurikulum.
KESIMPULAN
5
Baderiah, Op. Cit, hlm. 20-26.