0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
2 tayangan5 halaman

Sistematika KSP

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 5

KURIKULUM SATUAN PENDIDIKAN

SMP…………..

TAHUN PELAJARAN 2024/2025 ……….

SAMPUL/COVER

LEMBAR PENETAPAN ( Oleh kepala sekolah) TANGGAL PENETAPAN 12 JULI 2024

LEMBAR VALIDASI ( oleh kadis (DI UJUNG KIRI KERTAS, pengawas (TENGAH),komite (DI UJUNG
KANAN KERTAS)

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I KERANGKA DASAR KURIKULUM

(Diambil/dicopi dari PERMENDIKBUD 12 Tahun 2024 lampiran 1 hal 16 pdf)

A. Tujuan
Kurikulum Merdeka memiliki tujuan untuk mewujudkan pembelajaran yang bermakna dan
efektif dalam meningkatkan keimanan, ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan akhlak
mulia serta menumbuhkembangkan cipta, rasa, dan karsa Peserta Didik sebagai pelajar
sepanjang hayat yang berkarakter Pancasila.

B. Prinsip
Kurikulum Merdeka dirancang dengan prinsip:
1. pengembangan karakter, yaitu pengembangan kompetensi spiritual, moral, sosial, dan
emosional Peserta Didik, baik dengan pengalokasian waktu khusus maupun secara
terintegrasi dengan proses pembelajaran;
2. fleksibel, yaitu dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengembangan kompetensi
Peserta Didik, karakteristik Satuan Pendidikan, dan konteks lingkungan sosial budaya
setempat; dan
3. berfokus pada muatan esensial, yaitu berpusat pada muatan yang paling diperlukan
untuk mengembangkan kompetensi dan karakter Peserta Didik agar Pendidik memiliki
waktu yang memadai untuk melakukan pembelajaran yang mendalam dan bermakna.

C. Karakteristik Pembelajaran
Kurikulum Merdeka dirancang dengan karakteristik pembelajaran: 1. memanfaatkan
Penilaian atau asesmen pada awal, proses, dan akhir pembelajaran untuk memahami
kebutuhan belajar dan perkembangan proses belajar yang telah ditempuh Peserta Didik;
2. menggunakan pemahaman tentang kebutuhan dan posisi Peserta Didik untuk melakukan
penyesuaian pembelajaran
3. memprioritaskan terjadinya kemajuan belajar Peserta Didik dibandingkan cakupan dan
ketuntasan muatan Kurikulum yang diberikan
4. mengacu pada refleksi atas kemajuan belajar Peserta Didik yang dilakukan secara
kolaboratif dengan Pendidik lain.
D. Landasan Filosofis
Kurikulum Merdeka berlandaskan pada cita-cita kemerdekaan dan falsafah Pancasila yang
bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa serta mewujudkan kehidupan manusia dan
masyarakat Indonesia yang berdasar pada: Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang
adil dan beradab, Persatuan Indonesia, dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Secara lebih operasional pandangan filosofi
pendidikan dalam rangka pengembangan Kurikulum Merdeka didasarkan pada kerangka
pemikiran Ki Hajar Dewantara, terutama terkait membangun manusia merdeka, manusia
yang secara lahir atau batin tidak bergantung kepada orang lain, akan tetapi bersandar atas
kekuatan sendiri. Pembelajaran diarahkan untuk memerdekakan, membangun kemandirian,
dan kedaulatan Peserta Didik, namun dengan tetap mengakui otoritas Pendidik. Pendidikan
dimaksudkan agar Peserta Didik kelak sebagai manusia dan anggota masyarakat dapat
mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi tingginya. Berdasarkan pertimbangan di
atas, berikut poin landasan filosofis Kurikulum Merdeka:
1. pendidikan nasional Indonesia mendorong tercapainya kemajuan dengan berpegang dan
mempertimbangkan konteks Indonesia, terutama akar budaya Indonesia.
2.pendidikan nasional Indonesia diarahkan untuk membentuk manusia Indonesia yang
holistik, yang dapat mengoptimalkan potensi diri dengan baik, untuk tujuan yang lebih luas
dan besar. 3.pendidikan nasional Indonesia responsif terhadap perubahan sosial, ekonomi,
politik, dan budaya.
4 keseimbangan antara penguasaan kompetensi dan karakter Peserta Didik.
5 keleluasaan Satuan Pendidikan dalam menyusun Kurikulum dan
mengimplementasikannya. 6.pembelajaran perlu melayani keberagaman dan menyesuaikan
dengan tingkat perkembangan Peserta Didik.
7.pelaksanaan pembelajaran diselenggarakan dalam suasana belajar yang interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi Peserta Didik untuk berpartisipasi aktif,
dan memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, kemandirian sesuai dengan
bakat, minat, dan perkembangan fisik, serta psikologis Peserta Didik.
8.Pendidik memiliki otoritas dalam mendidik Peserta Didik dan mengimplementasikan
Kurikulum dalam pembelajaran.

E. Landasan Sosiologis
Kurikulum Merdeka diharapkan memberikan dasar pengetahuan, kecakapan, dan etika
untuk merespons realitas revolusi industri 4.0 dan masyarakat 5.0. Adapun kecakapan yang
dimaksudkan adalah kecakapan yang relevan di abad 21. Era revolusi industri 4.0 dan
masyarakat 5.0 juga membutuhkan lingkungan belajar yang saling terhubung yang
menginspirasi imajinasi, memicu kreativitas, dan memotivasi Peserta Didik. Konteks nasional
Indonesia dicirikan dengan keragaman sosial, budaya, agama, etnis, ras, dan daerah, yang
merupakan kekayaan yang potensial namun juga dapat mengalami berbagai isu. Kurikulum
sebagai upaya merespons dan berkontribusi memecahkan masalah sosial melalui
pendidikan. Muatan Kurikulum terkait karakter, nilai-nilai, etos kerja, berpikir ilmiah, dan
akal sehat, perlu ditekankan. Kurikulum juga menekankan pentingnya desain fleksibilitas
dalam penerapan pembelajaran, agar Peserta Didik mempelajari hal yang relevan terjadi di
lingkungan sekitarnya, dengan tetap mempromosikan perdamaian untuk isu suku, agama,
ras, dan antargolongan, kesetaraan gender, dan isu kontekstual lainnya. Kurikulum Merdeka
merancang penyiapan Peserta Didik sebagai warga dunia. Kurikulum tidak terlepas dari
dinamika dan isu-isu global. Peserta Didik diasah sensitivitas sosialnya atas masalah yang
terjadi di berbagai belahan dunia lain, termotivasi untuk belajar beragam budaya yang
berbeda-beda, dan terdorong untuk berkontribusi bagi kehidupan dunia yang lebih baik.
Kurikulum juga menekankan pembelajaran yang ekologis, interkultural, dan interdisiplin
untuk transformasi sosial yang lebih adil dan masa depan yang berkelanjutan.

F. Landasan Psikopedagogis
Landasan psikopedagogis merupakan landasan yang memberikan dasar Kurikulum terkait
proses manusia belajar dan berkembang. Penggabungan teori psikologi perkembangan dan
pedagogi dimaksudkan untuk memastikan bahwa pengalaman belajar disesuaikan dengan
kebutuhan dan kapasitas Peserta Didik. Peserta Didik ditempatkan sebagai pelaku aktif
pembelajaran, dengan memperhatikan tingkat perkembangan dan hal hal yang dapat
mendukung kemajuan belajar Peserta Didik. Teori yang melandasi psikopedagogi Kurikulum
Merdeka yaitu: (1) teori perkembangan, (2) teori pembelajaran, (3) teori kompetensi
emosional/ kejiwaan, dan (4) teori motivasi.

BAB II STRUKTUR KSP

A.KARAKTERISTIK SATUAN PENDIDIKAN

a.Analisis Karakteristik Peserta Didik


b.Analisis Guru dan Tenaga kependidikan
c.Analisis Sarana dan Prasarana
d.Analisis Lingkungan Satuan Pendidikan
e.Analisis Kemitraan Satuan Pendidikan
f.Analisis Pembiayaan Satuan Pendidikan

B.VISI,MISI,TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN

BAB III PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN

( Dicopi dari lamp II hal 24 pdf sampai 27 pdf dan sesuaikan dengan jenjang sekolah)

Pengorganisasian pembelajaran adalah cara satuan pendidikan mengatur


pembelajaran muatan kurikulum dalam satu rentang waktu. Pengorganisasian ini
termasuk pula mengatur beban belajar dalam struktur kurikulum, muatan mata
pelajaran dan area belajar, pengaturan waktu belajar, serta proses pembelajaran.
A. Intrakurikuler
Pembelajaran berisi muatan mata pelajaran dan muatan tambahan lainnya jika
ada mulok. (Kompetensi, Muatan Pembelajaran, Beban Belajar)
B. Kokurikuler: Project penguatan profil pelajar pancasila
Kegiatan kokurikuler yang dirancang terpisah dari intrakurikuler untuk menguatkan
upaya pencapaian kompetensi dan karakter sesuai dengan profil pelajar Pancasila
melalui tema dan pengelolaan projek berdasarkan dimensi dan fase. Pada bagian ini
didiskripsikan perencanaan projek, tim projek, tema projek, dimensi, elemen, sub
elemen, pengaturan waktu, asesmen dan pelaporan. Pemilihan tema dan dimensi
projek mengacu pada hasil analisis karakteristik satuan pendidikan di BAB II.
(Kompetensi, Muatan Pembelajaran, Beban Belajar)
C. Ekstrakurikuler (bakat dan minat)
Kegiatan kurikuler yang dilakukan di luar jam belajar di bawah bimbingan dan
pengawasan satuan pendidikan. Kegiatan ekstrakurikuler mewadahi bakat dan
minat peserta didik. Penentuan jenis ekstrakurikuler disesuaikan dengan analisis
karakteristik satuan pendidikan pada BAB II.
(Kompetensi, Muatan Pembelajaran, Beban Belajar)
D. Pembiasaan Sekolah

BAB IV PERENCANAAN PEMBELAJARAN

A. Pendampingan implementasi kurikulum


Rencana pembelajaran untuk ruang lingkup satuan pendidikan

Pada bagian ini dijelaskan sumber CP (capaian pembelajaran), karakteristik setiap


mata pelajaran, elemen dan diskripsi CP dari setiap mapel, dan peran atau
hubungan antar elemen untuk menuju CP yang diharapkan di setiap mapel.

B. Evaluasi implementasi kurikulum

Rencana pembelajaran untuk ruang lingkup kelas (ATP dan modul ajar/RPP).

Pada bagian ini dijelaskan bagaimana TP (Tujuan Pembelajaran) dirumuskan


berdasarkan deskripsi CP dengan melihat hubungan antar elemen. Berikutnya
dijelaskan bagaimana ATP (Alur Tujuan Pembelajaran) disusun untuk setiap mapel.

C.Program pengembangan Profesional

Pada bagian ini sebaiknya dianalisis terlebih dahulu Rapor Pendidikan yang akan
digunkan sebagai acuan dalam menyusun perencanaan program untuk
pengembagan profesional.

BAB V PENUTUP
LAMPIRAN :

1. Kriteria Kenaikan dan Kelulusan


2. Kalender Pendidikan
3. Perhitungan Minggu Efektif
4. CP, TP, ATP tiap mata Pelajaran
5. Modul Ajar (pakai link pendek)
6. Modul P5 (pakai link pendek)

Yang warna kuning dan biru apabila sudah selesai tolong dihapus.

Halaman validasi yang ditandatangani Kadis dibuat 2 rangkap asli

Dikumpulkan ke Bu Herny/bu Rina tanggal 28 Juni 2024

Anda mungkin juga menyukai