Sistematika KSP
Sistematika KSP
Sistematika KSP
SMP…………..
SAMPUL/COVER
LEMBAR VALIDASI ( oleh kadis (DI UJUNG KIRI KERTAS, pengawas (TENGAH),komite (DI UJUNG
KANAN KERTAS)
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
A. Tujuan
Kurikulum Merdeka memiliki tujuan untuk mewujudkan pembelajaran yang bermakna dan
efektif dalam meningkatkan keimanan, ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan akhlak
mulia serta menumbuhkembangkan cipta, rasa, dan karsa Peserta Didik sebagai pelajar
sepanjang hayat yang berkarakter Pancasila.
B. Prinsip
Kurikulum Merdeka dirancang dengan prinsip:
1. pengembangan karakter, yaitu pengembangan kompetensi spiritual, moral, sosial, dan
emosional Peserta Didik, baik dengan pengalokasian waktu khusus maupun secara
terintegrasi dengan proses pembelajaran;
2. fleksibel, yaitu dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengembangan kompetensi
Peserta Didik, karakteristik Satuan Pendidikan, dan konteks lingkungan sosial budaya
setempat; dan
3. berfokus pada muatan esensial, yaitu berpusat pada muatan yang paling diperlukan
untuk mengembangkan kompetensi dan karakter Peserta Didik agar Pendidik memiliki
waktu yang memadai untuk melakukan pembelajaran yang mendalam dan bermakna.
C. Karakteristik Pembelajaran
Kurikulum Merdeka dirancang dengan karakteristik pembelajaran: 1. memanfaatkan
Penilaian atau asesmen pada awal, proses, dan akhir pembelajaran untuk memahami
kebutuhan belajar dan perkembangan proses belajar yang telah ditempuh Peserta Didik;
2. menggunakan pemahaman tentang kebutuhan dan posisi Peserta Didik untuk melakukan
penyesuaian pembelajaran
3. memprioritaskan terjadinya kemajuan belajar Peserta Didik dibandingkan cakupan dan
ketuntasan muatan Kurikulum yang diberikan
4. mengacu pada refleksi atas kemajuan belajar Peserta Didik yang dilakukan secara
kolaboratif dengan Pendidik lain.
D. Landasan Filosofis
Kurikulum Merdeka berlandaskan pada cita-cita kemerdekaan dan falsafah Pancasila yang
bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa serta mewujudkan kehidupan manusia dan
masyarakat Indonesia yang berdasar pada: Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang
adil dan beradab, Persatuan Indonesia, dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Secara lebih operasional pandangan filosofi
pendidikan dalam rangka pengembangan Kurikulum Merdeka didasarkan pada kerangka
pemikiran Ki Hajar Dewantara, terutama terkait membangun manusia merdeka, manusia
yang secara lahir atau batin tidak bergantung kepada orang lain, akan tetapi bersandar atas
kekuatan sendiri. Pembelajaran diarahkan untuk memerdekakan, membangun kemandirian,
dan kedaulatan Peserta Didik, namun dengan tetap mengakui otoritas Pendidik. Pendidikan
dimaksudkan agar Peserta Didik kelak sebagai manusia dan anggota masyarakat dapat
mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi tingginya. Berdasarkan pertimbangan di
atas, berikut poin landasan filosofis Kurikulum Merdeka:
1. pendidikan nasional Indonesia mendorong tercapainya kemajuan dengan berpegang dan
mempertimbangkan konteks Indonesia, terutama akar budaya Indonesia.
2.pendidikan nasional Indonesia diarahkan untuk membentuk manusia Indonesia yang
holistik, yang dapat mengoptimalkan potensi diri dengan baik, untuk tujuan yang lebih luas
dan besar. 3.pendidikan nasional Indonesia responsif terhadap perubahan sosial, ekonomi,
politik, dan budaya.
4 keseimbangan antara penguasaan kompetensi dan karakter Peserta Didik.
5 keleluasaan Satuan Pendidikan dalam menyusun Kurikulum dan
mengimplementasikannya. 6.pembelajaran perlu melayani keberagaman dan menyesuaikan
dengan tingkat perkembangan Peserta Didik.
7.pelaksanaan pembelajaran diselenggarakan dalam suasana belajar yang interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi Peserta Didik untuk berpartisipasi aktif,
dan memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, kemandirian sesuai dengan
bakat, minat, dan perkembangan fisik, serta psikologis Peserta Didik.
8.Pendidik memiliki otoritas dalam mendidik Peserta Didik dan mengimplementasikan
Kurikulum dalam pembelajaran.
E. Landasan Sosiologis
Kurikulum Merdeka diharapkan memberikan dasar pengetahuan, kecakapan, dan etika
untuk merespons realitas revolusi industri 4.0 dan masyarakat 5.0. Adapun kecakapan yang
dimaksudkan adalah kecakapan yang relevan di abad 21. Era revolusi industri 4.0 dan
masyarakat 5.0 juga membutuhkan lingkungan belajar yang saling terhubung yang
menginspirasi imajinasi, memicu kreativitas, dan memotivasi Peserta Didik. Konteks nasional
Indonesia dicirikan dengan keragaman sosial, budaya, agama, etnis, ras, dan daerah, yang
merupakan kekayaan yang potensial namun juga dapat mengalami berbagai isu. Kurikulum
sebagai upaya merespons dan berkontribusi memecahkan masalah sosial melalui
pendidikan. Muatan Kurikulum terkait karakter, nilai-nilai, etos kerja, berpikir ilmiah, dan
akal sehat, perlu ditekankan. Kurikulum juga menekankan pentingnya desain fleksibilitas
dalam penerapan pembelajaran, agar Peserta Didik mempelajari hal yang relevan terjadi di
lingkungan sekitarnya, dengan tetap mempromosikan perdamaian untuk isu suku, agama,
ras, dan antargolongan, kesetaraan gender, dan isu kontekstual lainnya. Kurikulum Merdeka
merancang penyiapan Peserta Didik sebagai warga dunia. Kurikulum tidak terlepas dari
dinamika dan isu-isu global. Peserta Didik diasah sensitivitas sosialnya atas masalah yang
terjadi di berbagai belahan dunia lain, termotivasi untuk belajar beragam budaya yang
berbeda-beda, dan terdorong untuk berkontribusi bagi kehidupan dunia yang lebih baik.
Kurikulum juga menekankan pembelajaran yang ekologis, interkultural, dan interdisiplin
untuk transformasi sosial yang lebih adil dan masa depan yang berkelanjutan.
F. Landasan Psikopedagogis
Landasan psikopedagogis merupakan landasan yang memberikan dasar Kurikulum terkait
proses manusia belajar dan berkembang. Penggabungan teori psikologi perkembangan dan
pedagogi dimaksudkan untuk memastikan bahwa pengalaman belajar disesuaikan dengan
kebutuhan dan kapasitas Peserta Didik. Peserta Didik ditempatkan sebagai pelaku aktif
pembelajaran, dengan memperhatikan tingkat perkembangan dan hal hal yang dapat
mendukung kemajuan belajar Peserta Didik. Teori yang melandasi psikopedagogi Kurikulum
Merdeka yaitu: (1) teori perkembangan, (2) teori pembelajaran, (3) teori kompetensi
emosional/ kejiwaan, dan (4) teori motivasi.
( Dicopi dari lamp II hal 24 pdf sampai 27 pdf dan sesuaikan dengan jenjang sekolah)
Rencana pembelajaran untuk ruang lingkup kelas (ATP dan modul ajar/RPP).
Pada bagian ini sebaiknya dianalisis terlebih dahulu Rapor Pendidikan yang akan
digunkan sebagai acuan dalam menyusun perencanaan program untuk
pengembagan profesional.
BAB V PENUTUP
LAMPIRAN :
Yang warna kuning dan biru apabila sudah selesai tolong dihapus.