Arif
Arif
Arif
Skripsi:
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana Manajemen (SM)
Jurusan Manajemen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
Oleh :
ARIF MUZAKKIR
10600112122
JUEUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2017
ii
iii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena atas
Karyawan di PT. PLN (Persero ) Rayon Sinjai”. Untuk diajukan guna memenuhi
salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan program studi Strata Satu (S1)
tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Sehingga penulis haturkan terima kasih
Ayahanda H.Achmad Hamka dan Ibunda Almh.Hj. Nuraeni atas segala dukungan
bantuan moriil maupun finansial serta do’a selama penulis menempuh pendidikan
hambatan dan tidak dapat lepas dari bimbingan, dorongan dan bantuan, karena itu,
setinggi-tingginya kepada :
1. Bapak Prof Dr. Ambo Asse, M. Ag, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
2. Ibu Rika Dwi Ayu Parmitasari SE,m M,Comm, selaku Ketua Jurusan
3. Bapak Dr. Syaharuddin, M.Si sebagai dosen pembimbing I dan Ibu Eka
iv
v
skripsi ini
4. Segenap dosen dan staf Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam
5. Supervisor SDM H.Firman dan segenap staf PT. PLN (Persero) Rayon Sinjai
telah memberikan izin dan arahan dengan baik selama proses penelitian
adik saya tercinta Muammilul Khiar, Raihan Fatah Amnur sebagai motivasi
8. Buat Kerabat Amil, rohani, a.winda N, Arief w., Dewa, Nelson dan adik
9. Terima kasih buat teman-teman sejurusan manajemen angkt. 2012 dan KKN
Akhirnya kepada Allah SWT tempat penulis memohon doa semoga ilmu
yang didapatkan bermanfaat bagi penulis dan berkah bagi orang lain nantinya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Penulis,
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI........................................................................................................ vi
ABSTRAK ........................................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN
C. Hipotesis ................................................................................ 5
C. Pelatihan ............................................................................... 16
D. Kompensasi ........................................................................... 21
E. Motivasi ................................................................................. 24
vi
vii
C. Pembahasan ............................................................................. 75
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................. 83
B. Saran ....................................................................................... 84
LAMPIRAN
viii
DAFTAR GAMBAR
viii
ABSTRAK
Salah satu faktor penting dalam bidang sumber daya manusia adalah
beradaptasi dan menciptakan perubahan baru untuk menghasilkan prestasi kerja
karyawan yang memadai terhadap tujuan organisasi. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui pengaruh positif antara variabel pelatihan, kompensasi dan
motivasi terhadap prestasi kerja karyawan PT. PLN (Persero) Rayon Sinjai
Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian kuantitatif dengan
pendekatan asosiatif. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan non
probability sampling dengan teknik sampel jenuh yaitu sebanyak 60 responden,
metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner, adapun analisis data
yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan uji validitas, uji realibilitas,
uji asumsi klasik (yang terdiri dari uji multikolinieritas, uji normalitas, uji
autokorelasi dan uji heteroskesdasitas), analisis regresi linier berganda, uji koefisien
korelasi, uji koefisien determinasi, dan uji hipotesis (yang terdiri atas uji F dan uji t).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel pelatihan, kompensasi dan
motivasi berpengaruh signifikan 80,5% terhadap prestasi kerja karyawan dan sisanya
19,5 % dijelaskan oleh faktor-faktor lain tidak dilihat dari penelitian ini dan
berhubungan secara positif yang berarti semakin tinggi suatu pelatihan, kompensasi
dan motivasi maka semakin tinggi pula mempengaruhi prestasi kerja karyawan pada
PT. PLN (Persero) Rayon Sinjai.
x
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu faktor penting dalam bidang sumber daya manusia adalah
beradaptasi dan inovatif atau menciptakan perubahan yang baru daripada paradigm
lama yang tidak memadai pada tujuan organisasi, seiring perkembangan ilmu
pengetahuan dan kemajuan teknologi terkait kondisi keragaman tenaga kerja yang
dapat dilihat dengan prestasi kerja karyawan dapat menerapkan konsep, gagasan, ide
dengan efektif dan efisien kearah tujuan perusahaan adalah suatu bentuk
kerja bersifat multidimensional, yaitu meliputi segi kemauan, nilai, potensi, sikap
dan motif karyawan merupakan dasar prestasi kerja yang penting bagi perusahaan
dalam menjaga dinamika kerja karyawan, selain itu turut memberikan pengetahuan
sebagai faktor prestasi kerja pada sesuatu hal yang berhubungan dengan tugas dan
dan motivasi kepada karyawan secara berkesinambungan merupakan acuan dari pada
karyawannya sebagai upaya untuk menciptakan hasil kerja yang optimal dan sesuai
tujuan organisasi, juga menetapkan ukuran dengan pemberian balas jasa kepada
1
2
ataupun dorongan motivasi, karena telah belajar dan diberi pekerjaan-pekerjaan yang
diperkaya, kompensasi seperti promosi dan kompensasi lainnya 2 juga motivasi yang
maksimal.
melayani dan menyuplai kebutuhan listrik masyarakat, baik untuk kebutuhan rumah
sumber daya manusia yang dimilikinya, namun saat ini PLN mendapat banyak
sorotan dan keluhan dari masyarakat seperti yang terjadi pada PLN (Persero) Sinjai
yang tidak sejalan pada kepuasan pelayanan kepada pelanggan yang dikembangkan
pelanggan yang kontra terhadap misi perusahaan itu sendiri, keluhan pelanggan
a. Sudah lebih 10 kalo listrik padam di sinjai selatan malam ini (29 Februari 2016)3
c. Petugas pln jual listrik curian kepada warga di sinjai selatan (2 juni 2016)5
peralatan/pengoperasian, hal ini bisa terjadi karena kurangnya efek pada pelatihan
2
(Warren WIlhem,”Learning Organizations.” Leadership Excelence 23 (March2006): 17-18
3
http://makassar.tribunnews.com/2016/02/29/sudah-lebih-10-kali-listrik-padam-di-sinjai-selatan-
malam-ini
4
https://sinjai.info/pelanggan-protes-kinerja-pln-sinjai/
5
berita-sulsel.com/petugas-pln-jual-listrik-curian-kepada-warga-di-sinjai-selatan
3
penggunaan metode on the job training dengan frekuensi bimbingan dan pantauan
seorang supervisor yang rendah terhadap pegawai sangat menentukan hasil akhir
pelatihan, serta sumber materi pelatihan yang baik harus berangkat pada keluhan,
dalam bukunya Islamic Human Resource (Eka Suhartini), pelatihan yang tidak
tersebut.
pemberian kompensasi yang dirasa tidak cukup untuk memenuhi biayai hidup, tidak
dengan pemberian jasa yang cukup besar maka disiplin karyawan semakin baik dan
citra buruk perusahaan itu sendiri menunjukkan minimnya kesadaran dan sikap yang
tidak patuh oleh karyawan untuk bekerja optimal dan diduga disebabkan oleh
menghadapi situasi (situation) kerja. Motivasi merupakan kondisi yang terarah untuk
mencapai tujuan organisasi (tujuan kerja). Sikap mental merupakan kondisi mental
6
Simamora, H. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
YKPN. Yogyakarta.
4
yang mendorong diri pegawai untuk berusaha mencapai prestasi kerja secara
maksimal.7
meliputi nilai, sikap, motivasi dan pengetahuan karyawan juga turut berpengaruh
pada prestasi kerja karyawan, sumber materi pelatihan digunakan pada kebutuhan
perusahaan untuk memenuhi keluhan, tuntutan mutu dan lain-lain, dilihat dengan
adanya bukti banyaknya keluhan pada kinerja menunjukkan prestasi kerja karyawan
menunjukkan kualitas kerja yang buruk 8dan motif penyimpangan yang menandakan
tidak adanya sikap kejujuran dalam pekerjaannya dan kepribadian atau sikap dan
Pelatihan, Kompensasi dan Motivasi terhadap Prestasi Kerja Karyawan pada PT.
B. Rumusan masalah
karyawan ?
7
Simamora, H. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
YKPN. Yogyakarta.
8
Mangkunegara, Anwar Prabu. 2009. Evaluasi Kinerja. Bandung : Refika Aditama
9
Hasibuan, Melayu S.P. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi
Revisi. Cetakan Kelimabelas.PT.Bumi Aksara: Jakarta
5
karyawan ?
karyawan?
C. Hipotesis
Yunatan (2013) berjudul “Pengaruh Pelatihan terhadap Prestasi Kerja karyawan pada
Divisi Sumber Daya Manusia (SDM) PT. Industri telekomunikasi indonesia (INTI)
signifikan antara pelatihan dengan prestasi kerja, sehingga hipotesis yang diajukan
penulis yaitu jika program pelatihan karyawan dilaksanakan dengan tepat maka
tertentu11
H1: Diduga Pelatihan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Prestasi
Kerja Karyawan.
10
Asikin,Pongki Yunatan Pengaruh pelatihan terhadap prestasi kerja karyawan pada divisi sumber
daya manusia (sdm) pt. Industri telekomunikasi indonesia (inti) (persero) bandung.2013.
11
M.Manullang.Dasar-Dasar Manajemen.Cetakan ke enambelas .UGM:Yogyakarta
6
(2015) yang berjudul “Hubungan Pelatihan dan Kompensasi dengan Prestasi Kerja
Karyawan Pada PT. Elnusa di Kota Balikpapan”. Adapun hasil penelitiannya yaitu
Elnusa Balikpapan. Jika kompensasi yang diberikan oleh PT. Elnusa Balikpapan
Kerja Karyawan.
(2015) Yang Berjudul “Pengaruh Pelatihan Dan Motivasi Terhadap Prestasi Kerja
yaitu terdapat pengaruh signifikan antara pelatihan dan motivasi terhadap prestasi
kerja karyawan diterima yang berarti variabel pelatihan dan motivasi berpengaruh
12
Wahyu Riandani. 2015.Hubungan Pelatihan dan Kompensasi dengan Prestasi Kerja Karyawan
pada PT. Elnusa di Kota Balikpapan. Hal 885.
13
Notoatmodjo, Soekidjo. (2003). Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta.
14
Meirizka Simamora. Pengaruh Pelatihan Dan Motivasi Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Studi
Kasus Di Auto 2000 Indramayu. 2015
7
merupakan kondisi yang terarah untuk mencapai tujuan organisasi (Tujuan kerja).
Sikap mental merupakan kondisi mental yang mendorong diri pegawai untuk
Kerja Karyawan.
Karyawan
berprestasi adalah suatu dorongan dalam diri karyawan untuk melakukan suatu
kegiatan atau tugas dengan sebaik-baiknya agar mampu mencapai prestasi kerja
15
Mangkunegara, Anwar Prabu. 2003. Perencanaan Pengembangan SDM. Bandung : Refika Aditama
Remaja Rosda Karya
16
Sawedulling.motivasi kerja,kompensasi, pelatihan, dan pengembangan pengaruhnya terhadap
prestasi kerja guru di kabupaten Talaud.2013
17
Sedermayanti.2009.Manajemen Sumber Daya Manusia,Cetakan Ketiga,PT Refika
Aditama,Bandung
18
Mangkunegara, Anwar Prabu. 2003. Perencanaan Pengembangan SDM. Bandung : Refika
Aditama Remaja Rosda Karya
8
secara objektif terlihat pada paling sedikit dua kepentingan yaitu bagi para
karyawan, penilaian tersebut berperan sebagai umpan balik tentang berbagai hal
Bagi organisasi, hasil penilaian prestasi kerja para pegawai sangat penting arti dan
pengenalan, penempatan, promosi, sistem imbalan, dan berbagai aspek lain dari
Karyawan dengan prestasi kerja yang baik diawali karena adanya konstribusi
karyawan baik itu dari segi kemauan dan kemampuannya untuk bekerja secara
19
Notoatmodjo, Soekidjo. (2003). Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta.
20
Siagian, Sondang. P 2002.Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan Kesembilan.Jakarta : Bumi
Aksara
9
kerjanya, dengan adanya motivasi tersebut menjadi kan karyawan bersikap positif
D. Definisi operasional
Variabel dibedakan menjadi dua yaitu variabel dependen atau variabel terikat
(Y) adalah variabel yang dipengaruhi karena adanya variabel bebas. Dan variabel
independen atau variabel bebas (X) adalah variabel yang memengaruhi atau menjadi
1. Pelatihan (X1)
2. Kompensasi (X2)
financial adalah bayaran yang diberikan kepada seseorang dalam bentuk gaji , upah,
3. Motivasi (X3)
mengarah kepada hasil atau tujuan yang diinginkannya pada PT. PLN (Persero)
Rayon Sinjai
21
Mondy,Wayne 2008.Manajemen Sumber Daya Manusia,Jilid 1 Edisi 10.Jakarta :Erlangga
10
keterampilan dan motivasi dalam menghasilkan sesuatu pada PT. PLN (Persero)
Rayon Sinjai.
1 Asikin,Pongki Pengaruh Kerja karyawan Regresi linear Terdapat pengaruh yang signiikan
Yunatan (2013) pada Divisi Sumber Daya berganda antara pelatihan dengan prestasi
Manusia (SDM) PT. kerja, sehingga hipotesis yang
Industri Telekomunikasi diajukan penulis yaitu jika program
Indonesia (INTI) (Persero) pelatihan karyawan dilaksanakan
bandung dengan tepat maka prestasi kerjanya
akan meningkat” dapat diterima /
positif
3 Meirizka “Pengaruh Pelatihan Dan Regresi linear Terdapat pengaruh signifikan antara
Simamora Motivasi Terhadap Prestasi berganda pelatihan dan motivasi terhadap
(2015) Kerja Karyawan (Studi Prestasi Kerja karyawan diterima
Kasus Di Auto 2000 yang berarti variabel pelatihan dan
Indramayu).” motivasi berpengaruh signifikan
terhadap prestasi kerja.
1. Tujuan Penelitian
2. Manfaat Penelitian
a. Instansi
b. Akademik
c. Publik
TINJAUAN TEORITIS
1. Pengertian
Menurut M.Manullang manajemen sumber daya manusia yaitu seni dan ilmu
organisasi direalisasi secara daya guna dan adanya kegairahan bekerja dari semua
suatu ilmu yang mengelola unsur manusia didalam suatu organisasi untuk mencapai
tujuan organisasi.
َ ك يَتَفَ َّكر
ُوٌ و َس َّخ ُر َ ِت نِقَىْ ٍو َرن ِ ض َج ًِيعًا ِي ُْهإََِّ َى
ٍ ف آليَا ِ نَ ُكى َيافِيْان َّس ًَا َوا
َ ْت و َياافِيْااألر
Terjemahnya :
“Dan Dia menundukkan untukmu apa yang ada di langit dan apa yang ada di
bumi semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya.Sesungguhnya pada yang
demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum
yang berpikir”.
22
M.Manullang.Dasar-Dasar Manajemen.2001.UGM:Medan
23
Handoko TH,. 2001. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Edisi 2. Yogyakarta:
BPFE
12
13
Pada dasarnya seluruh ciptaan Allah SWT yang ada dimuka bumi ini
diciptakan untuk kemaslahatan umat manusia dan manajemen sumber daya manusia
mempunyai tugas untuk mengelola unsur manusaia secara baik agar kita dapat
1. Pengertian
kemampuan yang didasari oleh pengetahuan, sikap, keterampilan dan motivasi dalam
atau kemauan dan kemampuan yang dimiliki seseorang dalam melakukan pekerjaan
dapat terlihat dari prestasi kerjanya, dalam usaha penerapan konsep, gagasan ide
dengan efektif dan efisien sehingga tercapai tujuan yang ditetapkan perusahaan25.
Maka dapat disimpulkan bahwa prestasi kerja karyawan berarti prestasi atau
kontribusi yang diberikan oleh karyawan dalam melaksanakan tugas dan tanggung
َولِ ُك ٍّل َد َر َجاتٌ ِم َّما َع ِملُىا ۖ َولِيُ َىفِّيَ ُه ْم أَ ْع َمالَ ُه ْم َو ُه ْم ََل يُ ْظلَ ُمىن
Terjemahnya:
“Dan bagi masing-masing mereka derajat menurut apa yang Telah mereka
kerjakan dan agar Allah mencukupkan bagimereka (balasan) pekerjaan-
pekerjaan mereka sedang mereka tiada dirugikan”.
24
Handoko TH,. 2001. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Edisi 2. Yogyakarta:
BPFE
25
Nindyati AD.Kepribadian dan Motivasi Berprestasi.2006.JurnalPsikodinamik hal 72-89
14
Dari ayat tersebut bahwasanya Allah SWT pasti akan membalas setiap amal
perbuatan manusia berdasarkan apa yang telah mereka kerjakan. Artinya jika
seseorang melaksanakan pekerjaan dengan baik dan menunjukkan kinerja yang baik
bagi organisasinya maka ia akan mendapat hasil yang baik pula dari kerjaannya
c. Kemampuan hubungan interpersonal, yaitu bekerja sama dengan orang lain dan
memotivasi diri-sendiri26.
a. Kualitas, mutu hasil kerja yang didasarkan pada standar yang ditetapkan.
b. Kuantitas, banyaknya hasil kerja sesuai dengan waktu kerja yang ada.
26
Veithzal Rivai & Ahmad Fawzi Mohd Basri. 2006. Performance Appraisal Sistem Yang Tepat
Untuk Menilai Kinerja Karyawan Dan Meningkatkan Daya Saing Perusahaan.. PT. Raja Grafindo
Persada, Jakarta.
15
d. Tanggung jawab, suatu akibat lebih lanjut dari pelaksanaan peranan, baik
e. Kerja sama dengan karyawan lainnya secara vertikal dan horizontal didalam
berwibawa.
27
Wahyu Riandani.2015.Hubungan Pelatihan dan Kompensasi dengan Prestasi Kerja Karyawan
pada PT.Elnusa di Kota Balikpapan.hal.877
28
Hasibuan, Melayu S.P. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi. Jakarta: PT. Bumi
Aksara.
16
Terdapat Tiga metode yang sering digunakan dari sekian banyak metode30
sejumlah pegawai mulai dari yang paling berprestasi hingga ke yang paling tidak
berprestasi.
c. Metode alokasi angka, penilai memberi nilai dalam bentuk angka kepada semua
C. Pelatihan
1. Pengertian
Terjemahnya :
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam
dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal.” (190).
sebagai nikmat dari Allah SWT dengan cara terus belajar dan berlatih, menjadi
29
. Mutiara S. Panggabean .Manajemen Sumber Daya Manusia.2002
30
Siagian, Sondang. P 2002.Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan Kesembilan.Jakarta : Bumi
Aksara
31
Kaswan .Pelatihan Dan Pengembangan Untuk Meningkatkan Kinerja SDM.2011:Alfabeta:Bandung
17
2. Indikator Pelatihan
yang dipilih untuk memberikan materi pelatihan harus memiliki kualifikasi yang
c. Materi, Pelatihan sumber daya manusia merupakan materi atau kurikulum yang
sesuai dengan tujuan pelatihan sumber daya manusia yang hendak dicapai oleh
perusahaan dan materi pelatihan pun harus update agar si peserta dapat
sumber daya manusia yang efektif apabila sesuai dengan jenis materi dan
f. Sasaran, Sasaran pelatihan harus ditentukan dengan kriteria yang terinci dan
terukur32.
32
Wahyu Riandani.2015.Hubungan Pelatihan dan Kompensasi dengan Prestasi Kerja Karyawan
pada PT.Elnusa di Kota Balikpapan.hal.879-880
18
rasional.
4. Metode Pelatihan
On the job training sebagai suatu metode pelatihan dengan cara para pekerja
atau calon pekerja ditempatkan dalam kondisi pekerjaan yang riil, dibawah
bimbingan dan supervise dari karyawan yang telah berpengalaman atau terlatih.
dalam kondisi pekerjaan yang riil, di bawah bimbngan dan supervisi dari
pelatihan dari tempat kerja yang satu ke tempat kerja yang lainnya.
33
Sedermayanti,2009.Manajemen SUmber Daya Manusia.Cetakan Ketiga .PT.Refika
Aditama.Bandung
19
Pelatihan di luar kerja (Off the job training) yaitu pelatihan yang
rutin/biasa.
peralatan yang sama dengan yang digunakan dalam pekerjaan. Cara ini
3) Simulasi, metode ini sering berupa games atau permainan Simulasi terdiri.
komputer.
20
5. Proses Pelatihan
Lingkungan eksternal
Implementasikan program
Evaluasi program
beberapa level :
terakhir.
34
Mondy,Wayne 2008.Manajemen Sumber Daya Manusia,Jilid 1 Edisi 10.Jakarta :Erlangga
21
D. Kompensasi
1. Pengertian
sebagai balas jasa yang mereka telah berikan yang bertujuan untuk menarik,
ْ ت َوهُ ْى ََل ي
َ ًُ َُظه
ۖ ٌى ٍ َواتَّقُىا يَىْ ًو تُرْ َجعُىََا فِي ِه إِ َل ََّّللِ ثُ ًَّا تُ َى فَّىٰ ُكمُّ ََ ْف
ْ َس َيا َك َسب
Terjemahnya :
“Dan perihalah dirimu dari (azab yang terjadi pada ) hari yang pada waktu itu
kamu semua dikemalikan kepada allah. Kemudian masing-masing diri diberi
balasan yang sempurna terhadap apa yang telah dikerjakannya,sedang mereka
sedikit pun tidak dianiaya (dirugikan).
Maksud dari ayat diatas adalah Allah SWT mengisyaratan bahwa setiap
perbuatan, usaha, dan prestasi itu berbanding sejajar dengan imbalan, pahala yang
akan diberikan, bahkan diketahui setiap orang yang bekerja berhak mendapatkan
2. Indikator Kompensasi
35
Suhartini,Eka.Islamic Human Resource.2016.Alauddin University Press:Makassar hal.162
22
a. Pemberian upah dan gaji, upah merupakan basis bayaran yang kerap kali
b. Pemberian insentif yaitu tambahan kompensasi diatas atau diluar gaji dan upah
c. Pemberian tunjangan yaitu asuransi kesehatan dan jiwa, liburan dan yang
3. Tujuan Kompensasi
b. Kepuasan kerja, dengan balas jasa karyawan akan dapat memenuhi kebutuhan-
d. Motivasi, jika balas jasa yang diberikan cukup besar, manajer akan mudah
memotivasi bawahannya.
36
Simamora, H. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
YKPN. Yogyakarta.
37
Hasibuan, Melayu S.P. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi. Cetakan
Kelimabelas.PT.Bumi Aksara: Jakarta
23
e. Stabilitas karyawan, dengan program kompensasi atas prinsip adil dan layak
f. Disiplin, dengan pemberian jasa yang cukup besar maka disiplin karyawan
berlaku.
Selanjutnya akan mendorong prilaku atau kinerja karyawan sesuai dengan yang
2).Tunjangan dalam bayaran diluar jam kerja ini biasanya meliputi liburan,
pekerjaan itu sendiri atau dari lingkungan psikologis dan fisik tempat kerja.
38
Mondy,Wayne 2008.Manajemen Sumber Daya Manusia,Jilid 1 Edisi 10.Jakarta :Erlangga
24
rumah, kerja paruh waktu, lebih banyak kerja lebih sedikit jam, waktu
yang fleksibel.
E. Motivasi
1. Pengertian
Menurut Veithzal Rivai (2004) Motivasi adalah serangkaian sikap dan nilai-
nilai yang mempengaruhi infividu untuk mencapai hal yang spesifik sesuai dengan
tujuan individu, sikap dan nilai merupakan suatu yang invinsible yang memberi
Penulis merangkum bahwa motivasi adalah suatu dorongan dari dalam diri
َ َو َيانَهُ ْى َْ ِى ُدوَِ ِه ِي ٍْ َوا ٍل ۗبِأ َ َْفُ ِس ِهى َوإِ َرا أَ َرا َد ََّّللُ بِقَىْ ٍيا سُى ًء
ۚ ُاف ََل َي َر َّدنَه
39
Veithzal Rivai. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan : Dari Teori Ke
Praktik. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
25
Terjemahnya:
Maksud ayat diatas adalah bahwa dalam pekerjaan kita diperintahkan untuk
senantiasa mengingat Allah SWT maha kuasa atas semesta alam agar bersyukur dan
kita menjalanii ujian yang kita hadapi dengan menganggapnya sebagai nikmat Allah
SWT.
2. Indikator Motivasi
pada intinya berkisar pada pendapat bahwa manusia mempunyai lima tingkat atau
b. Kebutuhan rasa aman, kebutuhan akan kebebasan dari ancaman yakni merasa
c. Kebutuhan sosial, teman, afiliasi, interaksi dicintai dan mencintai, serta diterima
d. Kebutuhan akan penghargaan atau prestise, kebutuhan akan penghargaan diri dan
lingkungannya.
26
3. Jenis-Jenis Motivasi
motivasi40, yaitu :
prestasi standar.
4. Tujuan Motivasi
Karyawan pada Divisi Sumber Daya Manusia (SDM) PT. Industri telekomunikasi
pengaruh yang signiikan antara pelatihan dengan prestasi kerja, sehingga hipotesis
yang diajukan penulis yaitu jika program pelatihan karyawan dilaksanakan dengan
tertentu43.
H1: Diduga Pelatihan berpengaruh secara postif dan signifikan terhadap Prestasi
Kerja Karyawan.
(2015) yang berjudul “Hubungan Pelatihan dan Kompensasi dengan Prestasi Kerja
Karyawan Pada PT. Elnusa di Kota Balikpapan”. Adapun hasil penelitiannya yatu
42
Asikin,Pongki Yunatan Pengaruh pelatihan terhadap prestasi kerja karyawan pada divisi sumber
daya manusia (sdm) pt. Industri telekomunikasi indonesia (inti) (persero) bandung.2013.
43
M.Manullang.Dasar-Dasar Manajemen.Cetakan ke enambelas .UGM:Yogyakarta
28
Elnusa Balikpapan. Jika Kompensasi yang diberikan oleh PT. Elnusa Balikpapan
Kerja Karyawan.
(2015) Yang Berjudul “Pengaruh Pelatihan Dan Motivasi Terhadap Prestasi Kerja
terdapat pengaruh signifikan antara pelatihan dan motivasi terhadap Prestasi Kerja
merupakan kondisi yang terarah untuk mencapai tujuan organisasi (tujuan kerja).
44
Wahyu Riandani.2015.HubunganPelatihan dan Kompensasi dengan Prestasi Kerja Karyawan
Pada PT. Elnusa di Kota Balikpapan”.hal.885
45
Notoatmodjo, Soekidjo. (2003). Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta.
46
Meirizka Simamora. Pengaruh Pelatihan Dan Motivasi Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Studi
Kasus Di Auto 2000 Indramayu. 2015
29
Sikap mental merupakan kondisi mental yang mendorong diri pegawai untuk
Kerja Karyawan.
Kerja Karyawan.
berprestasi adalah suatu dorongan dalam diri karyawan untuk melakukan suatu
kegiatan atau tugas dengan sebaik-baiknya agar mampu mencapai prestasi kerja
47
Mangkunegara, Anwar Prabu. 2003. Perencanaan Pengembangan SDM. Bandung : Refika Aditama
Remaja Rosda Karya
48
Sawedulling.motivasi kerja,kompensasi, pelatihan, dan pengembangan pengaruhnya terhadap
prestasi kerja guru di kabupaten Talaud.2013
49
Sedermayanti.2009.Manajemen Sumber Daya Manusia,Cetakan Ketiga,PT Refika
Aditama,Bandung
50
Mangkunegara, Anwar Prabu. 2003. Perencanaan Pengembangan SDM. Bandung : Refika
Aditama Remaja Rosda Karya
30
prestasi kerja rasional ditetapkan secara objektif terlihat pada paling sedikit dua
kepentingan yaitu bagi para karyawan, penilaian tersebut berperan sebagai umpan
potensinya yang pada gilirannya bermanfaat untuk menentukan tujuan, jalur, rencana
dan pengembangan karirnya. Bagi organisasi, hasil penilaian prestasi kerja para
pegawai sangat penting arti dan peranannya dalam pengambilan keputusan tentang
berbagai aspek lain dari keseluruhan proses manajemen sumberdaya manusia secara
efektif52.
Prestasi kerja karyawan dilihat pada konstribusi karyawan baik itu dari segi
(bonus), kompensasi ini sebagai bentuk penghargaan prestasi kerja oleh perusahaan
perusahaan.
G. Kerangka Pikir
H1
Pelatihan
(X1)
Prestasi Kerja
H2 Karyawan
Kompensasi (Y)
(X2)
H3
Motivasi
(X3)
H4
METODOLOGI PENELITIAN
1. Metode Penelitian
kuantitatif, yaitu penelitian dengan memperoleh data yang berbentuk angka atau data
2. Lokasi Penelitian
B. Pendekatan Penelitian
yaitu penelitian yang menanyakan sebab akibat antara dua variabel atau lebih 55. Pada
penelitian ini yang menjadi variabel bebas yaitu pelatihan, kompensasi dan motivasi
1. Populasi
53
Supratno,Metode Riset : Aplikasinya dalam Pemasaran (Jakarta: RIneka Cipta, 1997), h.1
54
Sugiono,Metode Penelitian Manajemen, Edisi Terbaru (Bandung: Alfabeta, 2013), h.14
55
Sugiono,Metode Penelitian Manajemen, Edisi Terbaru (Bandung: Alfabeta, 2013), h.61
32
33
bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.57
Adapun populasi pada penelitian ini adalah karyawan atau pegawai PT.PLN
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut58. Teknik penarikan sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah
non probability sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan
peluang atau kesempatan bagi semua unsur atau anggota populasi untuk dipilih
menjadi sampel59. Teknik non probability sampling yang digunakan adalah sampel
digunakan sebagai sampel. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua
anggota populasi dijadikan sampel60, berarti jumlah responden yang digunakan yaitu
berjumlah 60 responden.
1. Data Primer
56
Sugiyono, Metode penelitian kuantitaif,kualitatif dan kombinasi (mixed methods), h.297
57
Suharismi Arikunto, prosedur penelitian :suatu pendekatan praktik (Cet ke-15:Jakarta
:Rineka,2013), h.173
58
Sugiyono,Metode penelitian Kuantitatif,kualitatif dan R&D (Cet Ke-23;Bandung :Alfabeta,2016),
h.81
59
Sugiyono, Metode penelitian kuantitaif,kualitatif dan kombinasi (mixed methods),cetakan keempat
(Bandung;Alfabeta,2013), h.300
60
Sugiyono, Metode penelitian kuantitaif,kualitatif dan kombinasi (mixed methods),cetakan keempat
(Bandung;Alfabeta,2013), h.301
34
Data primer adalah sumber data yang diperoleh langsung dari responden.
Sumber data primer pada penelitian ini diperoleh dengan cara membagikan
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung atau melalui
media perantara. Misalnya data yang diperoleh dari arsip PT.PLN (persero) Rayon
Sinjai. Selain itu juga diperoleh dari penelitian terdahulu, literature, dan jurnal yang
1. Kuesioner
responden, peneliti dapat menghimpun data yang relevan dengan tujuan penelitian
Skala pengukuran yang digunakan dalam instrument ini adalah Skala Likert
yang merupakan skala pengukuran yang pertama kali dikembangkan oleh Rensis
Likert, dan sering disebut method of summated ratings, yang berarti nilai peringkat
setiap jawaban atau tanggapan itu dijumlahkan sehingga mencapai nilai total. Dan
61
Sugiyono, Metode penelitian kuantitaif,kualitatif dan R& D (Cet Ke-23; Bandung: Alfabeta, 2016),
h.297
62
Wardi Bachtiar, Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah (Jakarta :Logos,1997), h.75-76
63
Rosady Ruslan,Metodologi Penelitian: Public Relations dan Komunikasi,(Jakarta: PT.Raja 2003),
h.198
35
2) Setuju,skor 4
3) Tidak pasti/netral,skor 3
4) Tidak setuju 2
5) Sangat tidak setuju 1
F. Instrument Penelitian
a. Uji validitas
64
Wahyu Riandani.2015.Hubungan Pelatihan dan Kompensasi dengan Prestasi Kerja Karyawan
pada PT.Elnusa di Kota Balikpapan, hal.879-880.
65
Mondy,Wayne 2008.Manajemen Sumber Daya Manusia,Jilid 1 Edisi 10.Jakarta :Erlangga
66
Simamora, H. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN
Yogyakarta.
67
Suhartini,Eka.Islamic Human Resource.2016.Alauddin University Press:Makassar, hal.302
68
Wahyu Riandani.2015.Hubungan Pelatihan dan Kompensasi dengan Prestasi Kerja Karyawan
pada PT.Elnusa di Kota Balikpapa, .hal.877..
36
Suatu butir pertanyaan dikatakan valid jika nilai r-hitung yang merupakan
nilai dari corrected item-. total correlation dari r-tabel yang diperoleh melalui Df
b. Uji realibilitas
merupakan dimensi suatu variabel dan disusun dalam suatu bentuk kuosioner71.
Alat ukur yang akan digunakan adalah cronbach alpa melalui program
computer Excel Statistic Analysis & SPSS. Realibilitas suatu konstruk variabel
linier dan dapat dipergunakan (valid) untuk mencari peramalan, maka akan
autokorelasi.
69
Bhuono Agung Nugroho,Strategi Jitu : Memilih Metode Statistik Penelitian Dengan SPSS
(Yogyakarta: Andi Offset,2005), h.67-68
70
Bhuono Agung Nugroho,Strategi Jitu : Memilih Metode Statistik Penelitian Dengan SPSS
(Yogyakarta: Andi Offset,2005), h.72
71
Bhuono Agung Nugroho,Strategi Jitu : Memilih Metode Statistik Penelitian Dengan SPSS
(Yogyakarta: Andi Offset,2005), h.72
72
Bhuono Agung Nugroho,Strategi Jitu : Memilih Metode Statistik Penelitian DenganSPSS
(Yogyakarta: Andi Offset, 2005), h.72
37
a. Uji normalitas
istribusi normal.73Untuk menguji suatu data berdistribusi normal atau tidak, dapat
diketahui dengan menggunakan grafik normal plot. Pada grafik normal plot ,dengan
asumsi :
1) Apabila data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
2) Apabila data menyebar jauh dari diagonal dan atau tidak mengikuti arah
b. Uji heteroskedastisitas
Cara yang digunakan untuk mendeteksi ada atau tidak adanya heteroskedastisitas
adalah dengan melihat grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel terikat
dilakukan dengan melihat ada atau tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot
antara ZPRED dan SPRESID. Jika variance dan residual satu pengamatan ke
pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut
73
Imam Ghozali,”Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS”,(Semarang: Badan Penerbit
Universitas Diponegoro, 2013), h.160
74
Imam Ghozali,”Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS”,(Semarang: Badan Penerbit
Universitas Diponegoro, 2013), h.139
38
ada atau tidaknya pola tertentu pada grafik scatter plot antara ZPRED dan
SPRESID.
2) Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas dan tidak terjadi
3) Jika ada pola yang jelas,serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah
c. Uji multikolonieritas
bebas (independen)75. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar
variabel ini tidak orthogonal. Variabel orthogonal adalah variabel independent yang
nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol. Deteksi
multikolonieritas pada suatu model dapat dilihat dari nilai tolerance dan lawannya
bebas yang terpilih yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jadi nilai
tolerance rendah sama dengan nilai VIF tinggi (Karena VIF = I/tolerance) dan
Dalam uji multikolinieritas, Jika nilai VIF kurang dari 10 dan nilai tolerance
lebih dari 0,1 maka diindikasi bahwa tidak terdapat multikolonieritas. Menganalisis
matrik korelasi variabel-variabel independen. Jika ada korelasi yang cukup tinggi
(umumnya di atas 0,90) maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolonieritas.
d. Uji autokorelasi
dependen tidak berkorelasi dengan dirinya sendiri, model regresi yang baik adalah
regresi yang bebas dari autokorelasi, jika terjadi korelasi maka dinamakan problem
autokorelasi. Salah satu cara untuk mendeteksinya dapat dilihat pada nilai Durbin
Watson, jika nilai DW antara minus dua (-2) sampai dua (+2), maka dapat diartikan
H. Analisis Data
Y=a+b1X1+b2X2+b3X3+e
Keterangan :
Y = Prestasi Kerja.
X1 = Pelatihan.
X2 = Kompensasi.
X3 = Motivasi.
a = Konstanta.
76
Santosa, 2005: 161
77
Sugiono,Metode Penelitian Manajemen, Edisi Terbaru (Bandung: Alfabeta, 2013), h.253
40
2. Uji Hipotesis
antara variabel yang dianalisis. Sifat korelasi akan meningkat ke arah korelasi yang
menjelaskan variabel dependen. Nilai R Square dikatakan baik jika diatas 0,5 karena
78
Sugiyono,”Metode penelitian manajemen”h.287
79
Bhuono Agung Nugroho,Strategi Jitu : Memilih Metode Statistik Penelitian Dengan SPSS, h.50-51.
80
imam Ghozali,”Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS”,(Semarang: Badan Penerbit
Universitas Diponegoro,2013), h.98
41
ditolak.
diterima.
ditolak.
diterima.
81
Ghozali,Structural Equation Modeling (Semarang: Universitas Diponegoro,2013), h.98
BAB IV
HASIL PENELITIAN
maka pada tahun 1925 dibangun Pusat Listrik Uap (PLTU) yang berlokasi di tepi
KVA yang dikelolah oleh perusahaan NV. Nederlan Indishe Gas Electiciteit
Perlistrikan di kota Makassar yang tadinya dikelolah oleh NV. NIGEM telah
dialihkan ke NV. Ovessese gas dan Eletriciet Maatshappy (OGEM) pada tahun 1949,
akan tetapi dengan keadaan negara dalam menghadapi perjuangan penbebasan Irian
Perusahaan Listrik Negara (PLN) Makassar sedangkan daerah diluar kota Makassar
perlistrikan ditangani oleh perusahaan daerah, dalam hal ini dilaksanakan oleh PT.
MPS.
42
43
periode yang sama terbentuknya Perusahaan Listrik Negara (PLN) Cabang luar kota
Palopo di mana kelima daerah tersebut Perusahaan Listrik Negara (PLN) hanya
adanya surat edaran tersebut maka Perusahaan Listrik Negara (PLN) Eksploitasi VI
kota dan pengaturan segala sesuatunya diserahkan untuk ditangani oleh PT. PLN
Eksploitas VI.
Pada tahun 1971 untuk wilayah kerja Perusahaan Listrik Negara (PLN)
Perusahaan Listrik Negara (PLN) dibawah taktik Perusahaan Listrik Negara (PLN)
PT. PLN Rayon Bulukumba oleh PT. PLN (Perssero) Wilayah VIII Cabang
Rayon yakni : Jeneponto, Bantaeng, Sinjai dan Selayar. Pada tahun 1995 mengalami
2. Tassililu. 6. Bontosalama.
4. Samaenre.
2. Data pengusahaan
bagian dari DPC PT. PLN (Persero) Cabang Bulukumba. Pembagian wilayah dengan
sumber daya PJT setempat. Dengan areal kerja yang sedemikian luas serta dengan
jumlah pelanggan yang cukup banyak maka jelas hal ini merupakan tantangan
tersendiri bagi PLN. Di satu sisi PLN masihdibebani dengan misi sosial untuk
mengusahakan profit sebagai ciri suatu perusahaan yang sehat dan berkembang.
45
a. Visi Perusahaan
b. Misi Perusahaan
kehidupan masyarakat.
dan
c. Motto Perusahaan
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik (electricity for a better future).
d. Nilai Perusahaan
1) Saling percaya.
2) Integritas.
3) Peduli.
Untuk mencapai tujuan perusahaan, maka salah satu factor yang harus
diperhatikan adalah organisasi yang baik. Organisasi yang baik adalah suatu wadah
atau saran untuk mencapai tujuan. Agar tujuan itu dapat tercapai maka dalam wadah
wewenang tanggung jawab dan tugas serta kedudukan para personil dalam
perusahaan. Dengan demikian unsur umum yang harus bekerja sama dengan maksud
Oleh karena itu struktur organisasi juga dimaksudkan sebagai alat control
Manajer
Ktr.unit pelayanan
Ktr unit pelayanan dan pembangkitan
Pelaksana
Pelaksana
Bikeru
Pelaksana
Kambuno
Tassililu
Pelaksana
Pelaksana
Pasir putih
Pelaksana
Samaenre
Pelaksana
Kampala
Pelaksana
Gunung perak
Pelaksana
Bonto salama
Pelaksana
dilakukan oleh jabatan yang tercantum di struktur organisasi PT. PLN (Persero)
perusahaan.
fasilitas kerja.
atasannya.
Titik Transaksi.
permintaan Pelanggan.
rekening.
Ujung.
susut.
09).
atasannya.
dengan normal.
SOP.
52
5) Start up unit dilakukan dengan start command unit sampai dengan proses
disyaratkan.
pengendali beban.
B. Hasil Penelitian
1. Karakteristik Responden
Responden dalam penelitian ini adalah karyawan PT. PLN (Perseo) Rayon
terakhir dan masa kerja. Karakteristik responden dalam bentuk table sebagai berikut :
Dalam suatu bidang kerja jenis kelamin seringkali dapat menjadi pembeda
aktivitas yang dilakukan oleh individu. Penyajian data responden berdasarkan jenis
1. Laki-Laki 38 63,3%
2. Perempuan 22 36,7 %
Total 60 100%
Tabel 4.1 diatas menunjukkan bahwa responden laki laki lebih banyak
orang dengan tingkat persentase 63,3% dan jumlah responden perempuan sebanyak
Jumlah karyawan berdasarkan umur dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
1. 15-30 31 51,7%
2. 31-45 17 28,3%
3. 46-60 12 20%
60 100%
Tabel 4.2 diatas menunjukkan bahwa dari 60 orang yang dijadikan sampel
dalam penelitian ini, mayoritas responden PT. PLN (Persero) rayon sinjai didominasi
1. SMA 17 28,3%
2. Diploma 15 25%
3. S1 19 31,7%
4. S2 9 15 %
5. S3 - -
Jumlah . 60 100%
yang ditunjukkan pada table 4.3 diatas, dari 60 responden terdapat 17 orang yang
karyawan berdasarkan masa kerja dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
55
Jumlah 60 100%
karyawan yang paling banyak merespon dengan masa kerja 1-10 Tahun sebanyak 36
Orang dengan tingkat persentase 60%, kemudian disusul masa kerja 11-20 Tahun
sebanyak 17 Orang dengan tingkat persentase 28,3% dan masa kerja > 20Tahun
masing variable akan didasarkan pada rentang skor jawaban sebagaimana pada
lampiran.
SS S RG TS STS
memberikan tanggapan setuju terhadap pelatih yang memiliki kualitas yang baik dan
mendapat panduan dan bimbingan yang baik dari pelatih, pernyataan ketiga dominan
menyatakan setuju materi mudah dipahami dan sesuai dengan bidang pekerjaan ,
pelatihan kerja mengarahkan menuju sikap yang positif, loyalitas dan kerja sama,
adanya pelatihan, pemborosan kerja dan keluhan pelayanan dapat dikurangi oleh
perusahaan.
Hal ini menunjukkan bahwa karyawan merasa puas terhadap pelatihan yang
SS S RG TS STS
jumlah jam kerja, pernyataan kedua, dimana dominan responden menyatakan setuju
terhadap pemberian upah dari perusahaan selalu tepat waktu, pernyataan ketiga,
setuju terhadap pemberian gaji dari perusahaan selalu tepat waktu, pernyataan
yang diberikan sudah sesuai dengan hasil kerja, pernyataan keenam, dimana
59
SS S RG TS STS
memberikan tanggapan sangat setuju terhadap kebutuhan hidup yang tercukupi oleh
kedua, dimana tanggapan responden setuju terhadap kompensasi dan fasilitas yang
tidak adanya ancaman kerja, pernyataan keempat, dimana tanggapan responden ragu-
61
mencintai pekerjaan yang telah memberikan beberapa teman dan pengetahuan baru,
pekerjaan karena pujian atas prestasi kerja yang di capai, pernyataan kedelapan,
jawab yang besar memberikan dorongan dalam meningkatkan kualitas pekerjaan dan
karir.
Hal ini menunjukkan bahwa karyawan merasa puas terhadap motivasi yang
SS S RG TS STS
responden dominan setuju bisa mencapai standar mutu hasil kerja oleh perusahaan,
pernyataan ketiga, dimana tanggapan responden dominan setuju terhadap hasil kerja
yang dapat meningkat dari waktu ke waktu, pernyataan keempat, dimana tanggapan
dari tugas yang diberikan seperti lembur, pernyataan kedelapan, dimana tanggapan
responden dominan setuju selalu menjaga tanggung jawab yang diberikan pada
bidang pekerjaan.
Hal ini menunjukkan bahwa karyawan merasa puas terhadap prestasi kerja
1). Uji validitas, digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu
kuesioner. Suatu item kuesioner dinyatakan valid apabila nilai r hitung >
Pelatihan
Kompensasi
Motivasi
Prestasi kerja
Berdasarkan table 4.9 hasil uji validitas dapat diketahui bahwa keseluruhan
item pernyataan menunjukkan bahwa r hitung > r table pada taraf signifikansi 5%.
Ini artinya setiap pernyataan atau indicator variable dinyatakan valid untuk
digunakan sebagai instrument dalam penelitian atau pernyataan yang diajuukan dapat
2). Uji realibilitas, metode uji yang paling sering digunakan adalah
untuk semua variable dapat dilihat pada tabel 4.10 berikut ini :
a) Pelatihan
Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
.984 12
b). Kompensasi
Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
.974 10
c). Motivasi
Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
.967 10
66
Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
.974 8
Sumber : Hasil Output SPSS 21.2017
sudah reliable dan bisa ditunjukkan dengan nilai cronbach’s alpha sebesar 0,984
diatas 0,6 , pada variabel kompensasi sudah reliable dan bisa ditunjukkan dengan
nilai cronbach’s alpha sebesar 0,974 diatas 0,6 , pada variabel motivasi sudah
reliable dan bisa ditunjukkan dengan nilai cronbach’s alpha sebesar 0,967 diatas 0,6 ,
dan pada variabel prestasi kerja sudah reliable dan bisa ditunjukkan dengan nilai
dari kuesioner adalah reliable sehingga untuk selanjutnya item-item pada masing-
1) Uji multikolineritas
ditemukan adanya korelasi antara variable bebas. Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi antara variable bebas.Model regresi dikatakan bebas
dari multikolineritas apabila VIF < 10. Hasil pengujian VIF dapat dilihat pada tabel
4.11 berikut :
67
Hasil pengujian pada table 4.11 menunjukkan bahwa semua variable yang
digunakan dalam model regresi menunjukkan nilai VIF berada diantara 1-10, Jadi
2) Uji normalitas
(titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari
b) Jika data menyebar jauh dari diagonal atau tidak mengikuti garis diagonal
atau grafik.
68
karena titik-titik tersebut menyebar di sekitar garis diagonal, dengan demikian syarat
c. Uji autokorelasi
dependen tidak berkorelasi dengan dirinya sendiri. Maksud korelasi dengan diri
sendiri adalah bahwa nilai dari variable tidak berhubungan dengan nilai variable itu
sendiri.Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi jika
terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Untuk uji aautokorelasi
dapat dilihat pada nilai Durbin Watson, jika nilai DW antara minus dua (-2) sampai
dua (+2), maka dapat diartikan tidak terjadi gejala autokorelasi (santosa,2005:161).
Tabel 4.12 diatas menunjukkan bahwa nilai Durbin Watson yang diperoleh
sebesar 0,869 Nilai tersebut berada di antara -2 sampai +2. Jadi dengan demikian
dapat dikatakan bahwa model regresi tidak menunjukkan adanya gejala autokolerasi
d. Uji Heteroskedastisitas
secara acak, titik-titik tersebar baik diatas maupun dibawah. Hal ini berarti tidak
4. Analisis Data
parsial dan secara simultan variable bebas terhadap variable terikat. Model
persamaan regresi yang baik adalah yang memenuhi persyaratan asumsi klasik,
antara lain semua data berdistribusi normal, model harus bebas dari gejala
digunakan sebagai alat analisis, hasil regresi berganda adalah sebagai berikut :
Berdasarkan hasil output SPSS 21 pada table 4.13 Diatas, maka persamaan
Keterangan :
X1 = Pelatihan
X2 = Kompensasi
X3 = Motivasi
1) Nilai Konstanta sebesar 4,786 maka hal ini dapat diinterpretasikan bahwa
satu poin, maka akan meningkatkan prestasi kerja karyawan sebesar 0,201
sebesar satu poin, maka akan meningkatkan prestasi kerja karyawan sebesar
satu poin, maka akan meningkatkan prestasi kerja karyawan sebesar 0,235
b. Uji Hipotesis
antara variable yang dianalisis. Sifat korelasi akan meningkatkan arah korelasi. Hasil
korelasi dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.14 berikut:
72
Berdasarkan table diatas, dapat bahwa sifat kolerasi (R) yang ditunjukkan
adalah 0,897.
Hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara variable bebas sangat kuat
0.20-0.399 Rendah
0.40-0.599 Sedang
0.60-0799 Kuat
Prestasi Kerja Karyawan. Nilai R Square dikatakan baik jika diatas 0,5 atau 0-1
82
Sugiyono, “Metode Peneltian Manajemen”, h.287
73
menunjukkan bahwa nilai koefisien determinasinya (R2) sebesar 0,805 . Hal ini
Kerja Karyawan sedangkan sisanya (100% - 80,5% = 19.5%) 19,5.% dijelaskan oleh
membandingkan F hitung dan F table. Dari hasil analisis diperoleh hasil output pada
tabel 4.17 :
Hasil perhitungan statistic Uji-F pada table 4.16 Menunjukkan nilai F hitung
sebesar 76,881 .setelah itu dibandingkan dengan nilai F table sebesar 2,76 Dengan
74
signifikansi sebesar 5% (0,05 ). Jadi dapat disimpulkan bahwa f hitung > f table
(76,881 >2,76dengan Sig f 0,000 < 0,05), ini berarti bahwa variable independen
parsial variable bebas terhadap variable terikat. Hasil Ujit dapat dilihat pada tabel
4.18 berikut :
Analisis Uji t pada table 4.18 untuk variable Pelatihan, nilai t hitungnya
sebesar 2,704 , sementara itu nilai t table distribusi 0,05 (5%) sebesar 1,670 maka t
hitung > t table dan nilai signifikansi yaitu 0,009 < 0,05 artinya secara individual
variable Pelatihan (X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Prestasi Kerja
Karyawan.
2,290 sementara itu nilai t table distribusi 0,05 (5%) sebesar 1,670 maka t hitung > t
table dan nilai signifikansi yaitu 0,026.< 0,05 artinya secara individual variable
Karyawan.
75
sementara itu nilai t table distribusi 0,05 (5%) sebesar 1,670 maka t hitung > t table
dan nilai signifikansi yaitu 0,005 < 0,05 artinya secara individual variable motivasi
pertama, hipotesis kedua dan hipotesis ketiga yang diajukan dapat diterima, dan dari
ketiga variable diatas, dimana variable Pelatihan, Kompensasi dan Motivasi bertanda
positif dengan kata lain Pelatihan, Kompensasi dan Motivasi akan meningkatkan
C. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengujian secara statistik dapat terlihat dengan jelas bahwa
secara parsial (individu) semua variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat
variabel terikat. Pengaruh yang diberikan ketiga variabel bebas tersebut bersifat
Hasil tersebut sesuai dengan hipotesis yang telah diajukan. Hasil penelitian
ini juga sesuai dengan hasil penelitian sebelumnya. Penjelasan dari masing-masing
Hasil pengujian hipotesis (H1) melalui uji F (Uji Simultan) dengan hasil
.setelah itu dibandingkan dengan nilai F table sebesar 2,76 Dengan signifikansi
sebesar 5% (0,05 ). Jadi dapat disimpulkan bahwa f hitung > f table (76,881 > 2,76
dengan Sig f 0,000 < 0,05). Ini berarti bahwa “Variable independen Pelatihan (X1),
positif dan signifikan terhadap Prestasi Kerja Karyawan pada Kantor PLN (Persero)
Rayon Sinjai”.
Hal ini dikarenakan pada PLN (Persero) Rayon Sinjai, Pelatihan, Kompensasi
dan Motivasi adalah sesuatu yang tidak dapat dipisahkan, Pelatihan meningkatkan
(bonus), Kompensasi ini sebagai bentuk penghargaan prestasi kerja oleh perusahaan
konstribusi karyawan baik itu dari segi kemauan dan kemampuannya untuk bekerja
penilaian prestasi kerja rasional ditetapkan secara objektif terlihat pada paling sedikit
dua kepentingan yaitu bagi para karyawan, penilaian tersebut berperan sebagai
77
umpan balik tentang berbagai hal seperti kemampuan, keletihan, kekurangan, dan
potensinya yang pada gilirannya bermanfaat untuk menentukan tujuan, jalur, rencana
dan pengembangan karirnya. Bagi organisasi, hasil penilaian prestasi kerja para
pegawai sangat penting arti dan peranannya dalam pengambilan keputusan tentang
berbagai aspek lain dari keseluruhan proses manajemen sumber daya manusia secara
efektif.
َولِ ُك ٍّل َد َر َجاتٌ ِم َّما َع ِملُىا ۖ َولِيُ َىفِّيَ ُه ْم أَ ْع َمالَ ُه ْم َو ُه ْم ََل يُ ْظلَ ُمىن
Terjemahnya:
“Dan bagi masing-masing mereka derajat menurut apa yang Telah mereka
kerjakan dan agar Allah mencukupkan bagimereka (balasan) pekerjaan-
pekerjaan mereka sedang mereka tiada dirugikan”.
Dari ayat tersebut bahwasanya menjelasikan Allah SWT pasti akan membalas
setiap amal perbuatan manusia berdasarkan apa yang telah mereka kerjakan. Artinya
jika seseorang melaksanakan pekerjaan dengan baik dan menunjukkan kinerja yang
83
Sawedulling.motivasi kerja,kompensasi, pelatihan, dan pengembangan pengaruhnya terhadap
prestasi kerja guru di kabupaten Talaud.2013
78
baik bagi organisasinya maka ia akan mendapat hasil yang baik pula dari kerjaannya
Berdasarkan hasil pengujian secara parsial Uji t pada table 4.17 untuk
variable Pelatihan menunjukkan nilai t hitungnya sebesar 2,704 , sementara itu nilai
t table distribusi 0,05 (5%) sebesar 1,670 maka t hitung > t table dan nilai
signifikansi yaitu 0,009 < 0,05 artinya secara individual “Variable Pelatihan (X1)
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Prestasi Kerja Karyawan pada Kantor
pekerjaan lebih efektif. Semakin berkualitas materi dan instruktur dalam pelatihan
Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh penelitian
terdahulu yang dilakukan oleh Asikin, Pongki Yunatan (2013) yang berjudul
“Pengaruh Pelatihan terhadap Prestasi Kerja Karyawan pada Divisi Sumber Daya
84
Rivai, Veitzal, “Manajemen Sumber Daya perusahaan:dari Teori ke Praktik” (Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada, 2006), h.299
79
Adapun hasil penelitiannya yaitu Terdapat pengaruh yang signifikan antara Pelatihan
dengan Prestasi Kerja, sehingga hipotesis yang diajukan penulis yaitu jika program
Terjemahnya :
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam
dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal.” (190.)
sebagai nikmat dari Allah SWT dengan cara terus belajar dan berlatih, menjadi
2,290 sementara itu nilai t table distribusi 0,05 (5%) sebesar 1,670 maka t hitung > t
table dan nilai signifikansi yaitu 0,026.< 0,05 artinya secara individual “Variable
85
Nina Ningsih Penggabean, “Pengaruh Kompetensi Terhadap Prestasi Kerja Karyawan
Divisi Administrasi Pada PT. Moriss Site Muara Kaman” (Jurnal Administrasi Bisnis, 2013), h.111
80
sesuai dengan yang diinginkan oleh perusahaan misalnya produktifitas yang tinggi.
Hal ini selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Wahyu Riandani
(2015) yang berjudul “Hubungan Pelatihan dan Kompensasi dengan Prestasi Kerja
Karyawan Pada PT. Elnusa di Kota Balikpapan”. Adapun hasil penelitiannya yaitu
Elnusa Balikpapan. Jika Kompensasi yang diberikan oleh PT. Elnusa Balikpapan
ْ ت َوهُ ْن ََل ي
َ ُظلَ ُو
ۖ ىى ٍ َواتَّقُىا يَىْ ًم تُرْ َجعُىًَا فِي ِه إِ َل ََّّللِ ثُ َّوا تُ َى فَّىٰ ُكلُّ ًَ ْف
ْ َس َها َك َسب
Terjemahnya :
“Dan perihalah dirimu dari (azab yang terjadi pada ) hari yang pada waktu itu
kamu semua dikemalikan kepada allah. Kemudian masing-masing diri diberi
balasan yang sempurna terhadap apa yang telah dikerjakannya,sedang mereka
sedikit pun tidak dianiaya (dirugikan).
Maksud dari ayat diatas adalah Allah SWT mengisyaratan bahwa setiap
perbuatan, usaha, dan prestasi itu berbanding sejajar dengan imbalan, pahala yang
akan diberikan, bahkan diketahui setiap orang yang bekerja berhak mendapatkan
86
Wahyu Riandani.2015.HubunganPelatihan dan Kompensasi dengan Prestasi Kerja Karyawan
Pada PT. Elnusa di Kota Balikpapan”.hal.885
81
2,908 sementara itu nilai t table distribusi 0,05 (5%) sebesar 1,670 maka t hitung > t
table dan nilai signifikansi yaitu 0,005 < 0,05 artinya secara individual “Variable
Motivasi (X3) Berpengaruh Positif dan Signifikan terhadap Prestasi Kerja Karyawan
Hal ini disebabkan karena motivasi merupakan sebuah dorongan dari dalam
diri seseorang mengarahkan seseorang kepada hasil atau tujuan yang diinginkannya ,
Motivasi terbentuk dari sikap (attitude) seorang pegawai dalam menghadapi situasi
(2015) Yang Berjudul “Pengaruh Pelatihan Dan Motivasi Terhadap Prestasi Kerja
yaitu terdapat pengaruh signifikan antara pelatihan dan motivasi terhadap Prestasi
Kerja karyawan diterima yang berarti variabel pelatihan dan motivasi berpengaruh
87
Mangkunegara, Anwar Prabu. 2003. Perencanaan Pengembangan SDM. Bandung : Refika Aditama
Remaja Rosda Karya
82
َ َو َهالَهُ ْن ًْ ِن ُدوًِ ِه ِه ْي َوا ٍل ۗبِأ َ ًْفُ ِس ِهن َوإِ َرا أَ َرا َد ََّّللُ بِقَىْ ٍها سُى ًء
ۚ ُاف ََل َه َر َّدلَه
Terjemahnya:
Maksud ayat diatas adalah bahwa dalam pekerjaan kita diperintahkan untuk
senantiasa mengingat Allah SWT maha kuasa atas semesta alam agar bersyukur dan
kita menjalanii ujian yang kita hadapi dengan menganggapnya sebagai nikmat Allah
SWT.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab
kompensasi, dan motivasi maka semakin tinggi pula prestasi kerja karyawan
secara positif yang artinya semakin tinggi suatu pelatihan maka semakin
secara positif yang artinya semakin tinggi suatu motivasi maka semakin
83
84
B. Saran
Adapun saran yang diajukan penulis bagi perusahaan yakni sebagai berikut :
atau lebih dari satu kali mengikuti tingkat prestasi kerja/hasil pelatihan.
tempat tinggal yang jauh dari tempat kerja serta meningkatkan kedisiplinan
4. Saran bagi peneliti selanjutnya adalah agar dilakukan penelitian lanjutan yang
Bhuono Agung Nugroho. Strategi Jitu : Memillih Metode Statistik Penelitian Dengan
SPSS .2005. Yogyakarta : Andi Offset.
Hasibuan, Malayu S.P. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bumi
Aksara.
Husein Umar. 2004. Manajemen, Dasar, Pengertian dan Masalah. PT. Gunung
Agung, Jakarta.
Mondy, Wayne. Manajemen Sumber Daya Manusia.2008. Jilid 1 Edisi 10. Erlangga :
Jakarta.
85
86
Sutrisno, Edy. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Kencana Prenada Media
Grup. Jakarta.
Tim Pustaka Phoenix. Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2012. Jakarta : Media Pustaka
Phoenix.
Veithzal Rivai & Achmad Fauzi Mohd Basri. Performance Appraisal Sistem yang
Tepat untuk menilai Kinerja Karyawan dan meningkatkan Daya Saing
Perusahaan. 2006. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Saya Arif Muzakkir adalah mahasiswa Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar yang
sedang menyusun penelitian. Pada kesempatan ini, saya mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi
responden penelitian. Penelitian ini untuk kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan. Adapun
hasil dari penelitian ini saya gunakan untuk penyusunan bahan skripsi pada program sarjana UIN
Alauddin Makassar
Setiap jawaban tidak ada yang benar atau salah, tetapi jawaban yang baik adalah jawaban
yang sesuai dengan keadaan anda.Atas kesediaan dan kerjasama anda saya ucapkan banyak
terimakasih
A.Identitas Responden
No.Responden
1. Nama :
2. Umur : Tahun
3. JenisKelamin : ( ) Laki Laki ( ) Perempuan
4. Status Perkawinan : ( ) Kawin ( ) Belum Kawin
5. PendidikanTerakhir : ( ) SMA ( ) D3( ) S1 ( ) S2 ( ) S3
6. Lama bekerja :
.
B. Petunjuk Pengisian Kuesioner
1. Kuesioner ditujukan untuk seluruh karyawan di PT PLN Persero Sinjai
2. Bapak/Ibu diharapkan memberikan jawaban yang sesuai persepsi bapak/Ibu dalam penelitian
ini
3. Beri tanda (√) pada kolom pernyataan kuesioner yang sesuai dengan pilihan jawaban
bapak/ibu
4. Pilihan jawaban yaitu :
a. Sangat Setuju (SS)
b. Setuju (S)
c. Ragu-Ragu (RG)
d. Tidak Setuju (TS)
e. Sangat tidak Setuju (STS)
Pelatihan (X1)
No Pernyataan SS S RG TS STS
Instruktur
1 Instruktur memiliki kualitas yang baik dan berkompeten
2 Instruktur dapat menciptakan interaksi yang baik dengan peserta
Peserta
4 Peserta bersedia belajar dengan tekun, disiplin selama pelatihan
5 kemampuan yang peserta miliki membantu
menguasai materi pelatihan seperti memecahkan masalah.
Materi
6 Materi yang saya dapatkan banyak menambah pengetahuan baru tentang
pekerjaan
7 Materi mudah dipahami dan sesuai dengan bidang pekerjaan peserta
Metode
8 Metode pelatihan yang digunakan tepat dan dapat menyampaikan materi
secara efektif
9 Metode pelatihan yang digunakan telah menghasilkan kinerja dan prestasi
kerja karyawan
Tujuan
10 pelatihan meningkatkan akurasi, ketelitian dan kehandalan saya dalam
bekerja
11 Pelatihan mengarahkan saya menuju sikap yang positif, loyalitas dan kerja
sama
Sasaran
12 Prestasi kerja karyawan diperoleh melalui pengetahuan dalam pelatihan
13 Dengan adanya pelatihan, pemborosan kerja dan keluhan pelayanan dapat
dikurangi oleh perusahaan
Kompensasi (X2)
No Pernyataan SS S RG TS STS
Kompensasi financial langsung
Upah
1 Upah yang diberikan telah sesuai dengan jumlah jam kerja saya
Gaji
3 Besarnya gaji yang saya dapatkan sudah adil sesuai dengan penilaian
secara obyektif oleh atasan
Insentif
5 Perusahaan sering memberikan penghargaan kepada karyawan yang
berprestasi
Motivasi (X3)
No Pernyataan SS S RG TS STS
Kebutuhan fisiologikal
1 Kebutuhan hidup saya yang tercukupi oleh perusahaan selalu memberikan
semangat untuk giat dalam bekerja
2 Saya mendapatkan kompensasi dan fasilitas yang mendorong
kenyamanan dalam bekerja
Kebutuhan rasa aman
3 Saya merasa aman dalam enyelesaikan pekerjaan dengan tidak adanya
ancaman kerja
4 Saya mendapatkan sarana dan prasarana oleh perusahaan yang
mendukung keselamatan kerja
Kebutuhan sosial
5 Saya merasa nyaman terhadap pekerjaan karena lingkungan kerja yang
interaksional dengan karyawan lain ditempat kerja
6 Saya mencintai pekerjaan yang telah memberikan beberapa teman dan
pengetahuan baru
Kebutuhan akan penghargaan
7 Saya merasa betah pada pekerjaan karena pujian atas prestasi kerja yang
saya capai
8 Pemberian penghargaan oleh manajaer membawa saya semangat dalam
meningkatkan hasil kerja
Kebutuhan aktualisasi diri
9 Pemberian tugas dan kesempatan mendorong kegairahan saya untuk
menyelesaikan pekerjaan baru
10 pemberian tanggung jawab yang besar memberikan saya dorongan dalam
meningkatkan kualitas pekerjaan dan karir
Prestasi Kerja Karyawan (Y)
No Pernyataan SS S RG TS STS
Kualitas kerja
1 Saya bisa menyelesaikan pekerjaan tanpa kerusakan produk dan dengan
pelayanan yang memuaskan
2 Saya bisa mencapai standar mutu hasil kerja oleh perusahaan
Kuantitas kerja
3 Hasil kerja saya dapat meningkat dari waktu ke waktu
4 Saya bisa meningkatkan ketepatan waktu penyelesaian pekerjaan
Pelaksanaan tugas
5 Saya selalu disiplin dalam mengerjakan tugas yang diberikan
perusahaan
6 Saya selalu memberikan konstribusi seperti keterampilan dan keahlian
dalam menyelesaikan setiap pekerjaan
Tanggung jawab
7 Saya selalu menerima konsekuensi dari tugas yang diberikan seperti
lembur
8 Saya selalu menjaga tanggung jawab yang diberikan pada bidang
pekerjaan
GET
FILE='F:\spssarif\data valid x1.sav'.
DATASET NAME DataSet1 WINDOW=FRONT.
CORRELATIONS
/VARIABLES=x1p1 x1p2 x1p3 x1p4 x1p5 x1p6 x1p7 x1p8 x1p9 x1p10 x1p11 x1p12
jumlah
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE.
Correlations
[DataSet1] F:\spss arif\data valid x1.sav
Correlations
x1p1 x1p2 x1p3 x1p4 x1p5 x1p6 x1p7 x1p8 x1p9 x1p10 x1p11 x1p12 jumlah
Pearson Correlation 1 .741** .831** .859** .907** .913** .839** .845** .849** .895** .872** .874** .937**
x1p1 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
.741** .794** .714** .687** **
Pearson Correlation 1 .760 .859** .815** .668** .701** .827** .799** .837**
x1p2 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
Pearson Correlation .831** .794** 1 .896** .825** .789** .880** .859** .773** .858** .871** .858** .921**
x1p3 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
Pearson Correlation .859** .714** .896** 1 .901** .849** .820** .846** .880** .904** .892** .860** .940**
x1p4 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
Pearson Correlation .907** .687** .825** .901** 1 .893** .789** .848** .912** .939** .857** .881** .942**
x1p5 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
Pearson Correlation .913** .760** .789** .849** .893** 1 .820** .844** .921** .918** .813** .879** .936**
x1p6 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
Pearson Correlation .839** .859** .880** .820** .789** .820** 1 .882** .795** .796** .873** .879** .917**
x1p7 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
Pearson Correlation .845** .815** .859** .846** .848** .844** .882** 1 .862** .807** .905** .859** .932**
x1p8 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
Pearson Correlation .849** .668** .773** .880** .912** .921** .795** .862** 1 .898** .793** .867** .923**
x1p9 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
Pearson Correlation .895** .701** .858** .904** .939** .918** .796** .807** .898** 1 .831** .887** .942**
x1p1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
0
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
Pearson Correlation .872** .827** .871** .892** .857** .813** .873** .905** .793** .831** 1 .863** .935**
x1p1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
1
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
Pearson Correlation .874** .799** .858** .860** .881** .879** .879** .859** .867** .887** .863** 1 .947**
x1p1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
2
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
Pearson Correlation .937** .837** .921** .940** .942** .936** .917** .932** .923** .942** .935** .947** 1
juml
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
ah
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
GET
FILE='F:\spssarif\data valid x2.sav'.
DATASET NAME DataSet2 WINDOW=FRONT.
CORRELATIONS
/VARIABLES=x2p1 x2p2 x2p3 x2p4 x2p5 x2p6 x2p7 x2p8 x2p9 x2p10 jumlah
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE.
Correlations
[DataSet2] F:\spss arif\data valid x2.sav
Correlations
x2p1 x2p2 x2p3 x2p4 x2p5 x2p6 x2p7 x2p8 x2p9 x2p10 jumlah
Pearson Correlation 1 .863** .767** .765** .654** .793** .811** .721** .827** .762** .876**
x2p1 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
Pearson Correlation .863** 1 .744** .888** .793** .841** .781** .677** .848** .857** .913**
x2p2 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
Pearson Correlation .767** .744** 1 .711** .789** .890** .896** .741** .782** .785** .897**
x2p3 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
Pearson Correlation .765** .888** .711** 1 .818** .875** .815** .634** .877** .865** .911**
x2p4 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
Pearson Correlation .654** .793** .789** .818** 1 .811** .840** .686** .784** .890** .892**
x2p5 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
Pearson Correlation .793** .841** .890** .875** .811** 1 .905** .692** .864** .843** .942**
x2p6 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
Pearson Correlation .811** .781** .896** .815** .840** .905** 1 .756** .867** .850** .943**
x2p7 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
Pearson Correlation .721** .677** .741** .634** .686** .692** .756** 1 .670** .754** .815**
x2p8 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
Pearson Correlation .827** .848** .782** .877** .784** .864** .867** .670** 1 .816** .922**
x2p9 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
** ** ** ** ** ** ** ** ** **
Pearson Correlation .762 .857 .785 .865 .890 .843 .850 .754 .816 1 .931
x2p10 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
Pearson Correlation .876** .913** .897** .911** .892** .942** .943** .815** .922** .931** 1
jumlah Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
GET
FILE='F:\spssarif\data valid x3.sav'.
DATASET NAME DataSet3 WINDOW=FRONT.
CORRELATIONS
/VARIABLES=x3p1 x3p2 x3p3 x3p4 x3p5 x3p6 x3p7 x3p8 x3p9 x3p10 jumlah
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE.
Correlations
[DataSet3] F:\spss arif\data valid x3.sav
Correlations
x3p1 x3p2 x3p3 x3p4 x3p5 x3p6 x3p7 x3p8 x3p9 x3p10 jumlah
Pearson Correlation 1 .686** .754** .675** .767** .799** .768** .719** .722** .566** .845**
x3p1 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
.686** .778** .836** **
Pearson Correlation 1 .788 .649** .699** .861** .683** .745** .879**
x3p2 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
Pearson Correlation .754** .778** 1 .761** .826** .846** .832** .868** .787** .682** .929**
x3p3 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
Pearson Correlation .675** .836** .761** 1 .749** .585** .672** .859** .728** .745** .864**
x3p4 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
Pearson Correlation .767** .788** .826** .749** 1 .738** .824** .859** .851** .737** .930**
x3p5 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
Pearson Correlation .799** .649** .846** .585** .738** 1 .743** .707** .698** .546** .834**
x3p6 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
Pearson Correlation .768** .699** .832** .672** .824** .743** 1 .761** .705** .663** .873**
x3p7 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
Pearson Correlation .719** .861** .868** .859** .859** .707** .761** 1 .772** .782** .933**
x3p8 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
Pearson Correlation .722** .683** .787** .728** .851** .698** .705** .772** 1 .703** .875**
x3p9 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
Pearson Correlation .566** .745** .682** .745** .737** .546** .663** .782** .703** 1 .816**
x3p10 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
Pearson Correlation .845** .879** .929** .864** .930** .834** .873** .933** .875** .816** 1
Jumlah Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
GET
FILE='F:\spssarif\data valid y.sav'.
DATASET NAME DataSet4 WINDOW=FRONT.
CORRELATIONS
/VARIABLES=yp1 yp2 yp3 yp4 yp5 yp6 yp7 yp8 jumlah
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE.
Correlations
[DataSet4] F:\spss arif\data valid y.sav
Correlations
yp1 yp2 yp3 yp4 yp5 yp6 yp7 yp8 jumlah
Pearson Correlation 1 .839** .776** .841** .750** .819** .801** .706** .877**
yp1 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60
.839** **
Pearson Correlation 1 .894 .894** .826** .898** .865** .839** .957**
yp2 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60
Pearson Correlation .776** .894** 1 .777** .873** .857** .801** .907** .938**
yp3 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60
Pearson Correlation .841** .894** .777** 1 .775** .893** .826** .761** .913**
yp4 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60
Pearson Correlation .750** .826** .873** .775** 1 .835** .759** .908** .915**
yp5 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60
Pearson Correlation .819** .898** .857** .893** .835** 1 .846** .848** .948**
yp6 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60
Pearson Correlation .801** .865** .801** .826** .759** .846** 1 .788** .905**
yp7 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60
Pearson Correlation .706** .839** .907** .761** .908** .848** .788** 1 .921**
yp8 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60
Pearson Correlation .877** .957** .938** .913** .915** .948** .905** .921** 1
jumlah Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
GET
FILE='F:\spssarif\data reliabel x1.sav'.
DATASET NAME DataSet5 WINDOW=FRONT.
RELIABILITY
/VARIABLES=x1p1 x1p2 x1p3 x1p4 x1p5 x1p6 x1p7 x1p8 x1p9 x1p10 x1p11 x1p12
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=ALPHA.
Reliability
[DataSet5] F:\spss arif\data reliabel x1.sav
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.984 12
GET
FILE='F:\spssarif\data reliabel x2.sav'.
DATASET NAME DataSet6 WINDOW=FRONT.
RELIABILITY
/VARIABLES=x2p1 x2p2 x2p3 x2p4 x2p5 x2p6 x2p7 x2p8 x2p9 x2p10
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=ALPHA.
Reliability
[DataSet6] F:\spss arif\data reliabel x2.sav
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.974 10
GET
FILE='F:\spssarif\data reliabel x3.sav'.
DATASET NAME DataSet7 WINDOW=FRONT.
RELIABILITY
/VARIABLES=x3p1 x3p2 x3p3 x3p4 x3p5 x3p6 x3p7 x3p8 x3p9 x3p10
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=ALPHA.
Reliability
[DataSet7] F:\spss arif\data reliabel x3.sav
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.967 10
GET
FILE='F:\spssarif\data reliabely.sav'.
DATASET NAME DataSet8 WINDOW=FRONT.
RELIABILITY
/VARIABLES=yp1 yp2 yp3 yp4 yp5 yp6 yp7 yp8
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=ALPHA.
Reliability
[DataSet8] F:\spss arif\data reliabely.sav
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Valid 60 100.0
Cases Excludeda 0 .0
Total 60 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.974 8
GET
FILE='F:\spssarif\data regresi.sav'.
DATASET NAME DataSet9 WINDOW=FRONT.
REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA COLLIN TOL
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT y
/METHOD=ENTER x3 x2 x1
/SCATTERPLOT=(*ZRESID ,*ZPRED)
/RESIDUALS DURBIN NORMPROB(ZRESID).
Regression
[DataSet9] F:\spss arif\data regresi.sav
Variables Entered/Removeda
Model Variables Entered Variables Method
Removed
1 x1, x3, x2b . Enter
a. Dependent Variable: y
b. All requested variables entered.
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Std. Error of the Durbin-Watson
Square Estimate
1 .897a .805 .794 3.156 .869
a. Predictors: (Constant), x1, x3, x2
b. Dependent Variable: y
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Regression 2297.181 3 765.727 76.881 .000b
1 Residual 557.752 56 9.960
Total 2854.933 59
a. Dependent Variable: y
b. Predictors: (Constant), x1, x3, x2
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig. Collinearity Statistics
Coefficients
B Std. Error Beta Tolerance VIF
(Constant) 4.786 1.792 2.670 .010
x3 .235 .081 .327 2.908 .005 .276 3.620
1
x2 .233 .102 .297 2.290 .026 .208 4.814
x1 .201 .074 .329 2.704 .009 .236 4.233
a. Dependent Variable: y
Collinearity Diagnosticsa
Model Dimension Eigenvalue Condition Index Variance Proportions
(Constant) x3 x2 x1
1 3.939 1.000 .00 .00 .00 .00
2 .041 9.850 .95 .05 .01 .04
1
3 .012 17.757 .00 .83 .03 .45
4 .008 22.636 .04 .12 .96 .51
a. Dependent Variable: y
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 12.88 40.24 30.87 6.240 60
Residual -9.167 3.733 .000 3.075 60
Std. Predicted Value -2.882 1.502 .000 1.000 60
Std. Residual -2.905 1.183 .000 .974 60
a. Dependent Variable: y
Charts
Dokumentasi Penelitian
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DATA PRIBADI
Usia : 23 Tahun
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
PENDIDIKAN FORMAL
5. Tahun 2012-2017 : Program Sarjana (S1) Jurusan Manajemen / Konsentrasi Manajemen Sumber
Daya Manusia Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri
Alauddin Makassar (UINAM).
RIWAYAT ORGANISASI
1. Tahun 2015-2016 : Sekretaris Umum di Dewan Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
(DEMA - FEBI) UINAM