Riska Rahmatul Laila, 150204053, FTK, PFS, 082273724308
Riska Rahmatul Laila, 150204053, FTK, PFS, 082273724308
Riska Rahmatul Laila, 150204053, FTK, PFS, 082273724308
SKRIPSI
Diajukan Oleh
i
ii
iii
iv
KATA PENGANTAR
menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Demikian juga shalawat dan salam
kami curahkan kepada Rasulullah SAW, keluarga dan sahabat beliau sekalian
penulis dapatkan dalam proses penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis
I dan Fera Annisa, M.Sc, sebagai pembimbing II. Motivasi dan bimbingan
secara ikhlas dan sungguh-sungguh telah diberikan sehingga skripsi ini dapat
serta Bapak/Ibu staf pengajar yang telah memberi bekal berbagai ilmu
3. Bapak Muhammad Nasir M.Sc, bapak Samsul Bahri M.Pd, bapak Mulyadi
Abdul Wahid M.Sc, Ibu zakiati Mandas S.Ag dan Ibu Dra. Cut Nuriza
yang telah membantu memvalid bahan ajar dan memberi saran yang
v
bermanfaat sebagai ilmu baru juga.
4. Kepala Dinas Pendidikan dan Kepala Sekolah MAN 4 Aceh Besar, yang
penelitiaan ini.
5. Kepala Sekolah dan Zakiati Mandas, S.Ag selaku Guru Fisika dan siswa/i kelas
XI MIA 1 di MAN 4 Aceh Besar yang telah banyak membantu penulis sejak
6. Terimakasih kepada Nella, Cut maulida, Elsa, zahrina, Hustar, cut yuyun,
hamna, sukma, serta unit 2 leting 2015 lainnya yang telah banyak membantu
7. Teristimewa penulis sampaikan rasa terimakasih kepada kedua orang tua atas
segala cinta, dorongan dan doa yang tiada hentinya selalu diberikan, serta
keluarga besar penulis yang telah memberikan dukungan dan semangat demi
Meskipun penulisan skripsi ini telah dilakukan, namun dengan rendah hati
penulis mengharapkan kritik dan saran baik dari segi isi maupun penulisan, demi
kesempurnaan penulisan dimasa yang akan datang. Akhir kata, hanya kepada
Allah-lah segala sesuatu urusan kita serahkan. Semoga skripsi ini dapat
bermanfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca agar dapat
vi
DAFTAR ISI
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................... 67
B. Saran ............................................................................................. 68
Tabel Halaman
Gambar Halaman
Lampiran Halaman
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh belum adanya bahan ajar khusus yang berbasis
Contextual Teaching and Learning pada materi Elastisitas, jadi peneliti
berinisiatif mengembangkan bahan ajar Contextual Teaching and Learning pada
materi Elastisitas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) desain
penyusunan, (2) kualitas bahan ajar dan (3) respon peserta didik terhadap bahan
ajar fisika berbasis Contextual Teaching and Learning pada materi Elastisitas di
MAN 4 Aceh Besar. Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan atau
Research and Development (R&D) yang mengacu pada model ADDIE dan
dibatasi tidak menggunakan langkah penerapan. Langkah penelitian dan
pengembangan dipenelitian ini dianalisis dengan langkah studi pendahuluan
desain produk, pengembangan produk dan evaluasi produk. Instrumen penelitian
berupa skala angket dengan 4 kategori disusun dalam bentuk ceklist. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa: (1) desain penyusunan bahan Fisika berbasis
Contextual Teaching and Learning di MAN 4 Aceh Besar berada pada kategori
sangat layak (88%), (2) kualitas bahan ajar Fisika berbasis Contextual Teaching
and Learning di MAN 4 Aceh Besar yang di nilai oleh ahli substansi materi
berada pada kategori sangat layak (85%) dan (3) respon peserta didik sangat
positif dalam menilai bahan ajar sangat setuju (81%). Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa bahan ajar berbasis Contextual Teaching and Learning pada
materi Elastisitas ini dapat digunakan dalam proses pembelajaran.
xi
BAB I
PENDAHULUAN
memberdayakan semua potensi yang dimiliki oleh peserta didik agar mereka
Salah satu mata pelajaran pada kurikulum 2013 adalah mata pelajaran
fisika. Fisika merupakan bagian dari sains yang mempelajari fenomena dan gejala
alam pada benda-benda mati secara empiris, logis, sistematis dan rasional yang
melibatkan proses dan sikap ilmiah.2 Pembelajaran fisika dengan segala proses di
____________
1
Permendikbud Nomor 59 Tahun 2014 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum
SMA/MA. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Jakarta.
2
Widodo, Konstruktivisme dan Pembelajaran Sains, (Bandung : Jurnal Pendidikan dan
Kebudayaan Vol 13, 2007), h. 91-105
1
2
cabang ilmu sains yang mempelajari tentang gejala dan fenomena alam dalam
merupakan salah satu unsur di bidang pendidikan harus berperan serta secara aktif
yang perlu dipersiapkan oleh guru adalah bahan ajar sesuai dengan topik bahasan.
____________
3
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Menengah, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2008), h. 69-70.
4
Poerwanto, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: Remaja Rosda
Karya, 1994), h. 105
3
kurikulum. Pada tahap ini hendaknya dikerahkan sedapat mungkin kepada tenaga
tertentu. Sumber ini dapat berupa bahan cetak, buku pelajaran atau buku referensi,
audio dan video, peta, gambar dan segala alat dan bahan lainnya yang dapat
waktu yang sangat lama. Oleh karena itu, sebaiknya dikembangkan oleh teams
yang konstektual yang mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi
dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan
keluarga dan masyarakat.. Pemahaman konsep yang rendah dapat berdampak pada
hasil belajar peserta didik. Namun pada hal ini guru bukannya gagal dalam
menggunakan bahan ajar tersebut, hanya saja ada beberapa proses yang tertinggal
____________
5
S. Nasution, Kurikulum dan Pengajaran,(Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009), h. 85
4
yang masih rendah, peserta didik sulit memahami materi Fisika pada bahan ajar
yang telah disediakan dan peserta didik tidak tau keterkaitan materi yang
diajarkan dengan kehidupan sehari-hari, karena bahan ajar yang digunakan belum
dikaitkan dengan Contextual Teaching and Learning (CTL). oleh sebab itu guru
perlu memodifikasi bahan ajar yang telah ada dengan bahan ajar yang berbasis
pembelajaran yang berlansung sehingga dengan adanya bahan ajar yang berbasis
CTL ini dapat memicu peserta didik untuk mencapai hasil belajar yang
memuaskan.
Sesuai dengan pernyataan di atas upaya yang dilakukan dalam bahan ajar
yaitu pendekatan proses pembelajaran CTL yang memacu peserta didik agar
saling mendorong dan membantu satu sama lain untuk menguasai keterampilan
bahan ajar berbasis CTL. Pendekatan CTL pada hakikatnya adalah konsep
dengan situasi dunia nyata dan mendorong siswa membuat hubungan antara
Pendekatan CTL membantu siswa lebih mandiri sehingga peran guru hanya
Hasil dari penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Sari dan Salam ,
Materi Elastisitas. Hasil pengembangan menunjukkan bahwa: (1) Bahan ajar yang
oleh dua validator, (2) bahan ajar yang dikembangkan praktis dilihat dari
keterlaksaan RPP dengan kategori sangat baik, (3) bahan ajar yang
dikembangkan dinyatakan efektif dilihat dari gain score yang tinggi.7 Dapat
diperoleh kesimpulan bahwa bahan ajar pada pokok bahasan elastisitas melalui
Zaenal mengenai pengembangan bahan ajar fisika berbasis CTL materi elastisitas
95,45% dan bahan ajar guru memperoleh presentase 93,30%. Berdasarkan hasil
uji coba terbatas pada siswa, bahan ajar siswa memperoleh nilai presentase
84,33%.8 Jadi dapat disimpulkan bahwa bahan ajar yang dikembangkan sudah
____________
7
Pratiwi Purnamasari, Syubhan An’nur dan Abdul Salam M, Pengembangan Bahan Ajar
Melalui Model Pembelajaran REACT Pada Materi Elastisitas, jurnal. Vol 4 no 3, 2016.
8
Muhammad Zaenal Arifin, Pengembangan Bahan Ajar Fisika Berbasis CTL Materi
Elastisitas dan Getaran Penunjang Pembelajaran Bermakna Siswa Kelas XI SMA Negeri 1
Tumpang. Skripsi Jurusan Fisika Fakultas MIPA UM, 2013
6
dilakukan sebelumnya adalah pada jenis bahan ajar yang dikembangkan dengan
B. Rumusan Masalah
3. Bagaimana respon peserta didik terhadap bahan ajar berbasis CTL pada
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui design bahan ajar berbasis CTL pada materi elastisitas
2. Untuk mengetahui kualitas produk bahan ajar berbasis CTL pada materi
3. Untuk mengetahui respon peserta didik terhadap bahan ajar berbasis CTL
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi guru, sebagai bahan masukan supaya kedepannya dapat lebih mencermati
tercapai dengan baik dan nantinya peserta didik akan lebih cepat memahami
2. Bagi peserta didik, penelitian ini diharapkan dapat membantu peserta didik
agar lebih aktif dan kreatif sehingga peserta didik berpeluang besar untuk
3. Bagi peneliti, sebagai bahan dasar masukan bagi peneliti untuk mengetahui
E. Definisi Operasional
perlu kiranya dijelaskan beberapa istilah pokok dalam penelitian ini yaitu :
1. Bahan ajar
kelas.9 Dalam penelitian ini bahan ajar dapat diartikan sebagai suatu alat
3 . Elastisitas
plastis.
____________
9
Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), h.589
10
Rusman, Model-model Pembelajaran – Mengembangkan Profesional Guru, (Jakarta:
Rajawali Pers, 2013), h. 189
11
Sear, Zemansky, Fisika Universitas 1 Mekanika Panas, (Jakarta: Bina Cipta, 1994), h.
251
BAB II
LANDASAN TEORITIS
A. Bahan Ajar
Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu
guru atau instruktur dalam melaksanakan belajar mengajar. Bahan yang dimaksud
dapat berupa bahan tertulis maupun tidak tertulis. Dengan bahan ajar
Bahan ajar merupakan informasi, alat dan tek yang diperlukan guru untuk
segala bentuk bahan ajar yang dipergunakan untuk membantu guru dalam
websitenya adalah media tulis, audio visual, elektronik dan integrasi terinteraksi
yang kemudian disebut sebagai medenverbund (bahasa jerman yang berarti media
1. Petunjuk belajar
3. Informasi pendukung
____________
12
Abdul Majid, Rencana Pembelajaran - Mengembangkan Kompetensi Guru, Jakarta:
PT. Remaja Roesdakarya,cet. 1, 2005, hal. 173
9
10
Bahan ajar cetak dapat ditampilkan dalam berbagai bentuk antara lain:
1. Bahan tertulis biasanya menampilkan daftar isi, sehingga memudahkan
guru dalam menyampaikan dan menunjukkan kepada peserta didik
bagaimana yang dipelajarinya.
2. Bahan tertulis cepat digunakan dan mudah dipindah-pindahkan.
3. Menawarkan kemudahan secara luas dan kreatifitas bagi individu.
4. Bahan tertulis relatif ringan dan dapat dibaca dimana saja.
5. Bahan ajar yang baik akan dapat memotivasi peserta didik dan
pembaca untuk melakukan aktivitas13.
Bahan ajar biasanya ditampilkan daftar kata pengantar, daftar isi, materi
belajar, contoh soal dan soal evaluasi, bahan ajar menawarkan kemudahan secara
a. Handout
Handout adalah bahan tertulis yang disiapkan oleh seorang guru untuk
b. Buku
yang baik adalah buku yang tertulis dengan menggunakan bahasa yang baik dan
13
Abdul Majid, Rencana Pembelajaran,..... h. 169
11
c. Modul
Modul adalah sebuah buku yang ditulis dengan tujuan agar peserta didik
dapat belajar secara mandiri tanpa atau dengan bimbangan guru, sehingga modul
berisi paling tidak tentang segala komponen dasar bahan ajar yang telah
disebutkan sebelumnya.
yang harus dikerjakan oleh peserta didik.14 Lembar kerja peserta didik biasanya
e. Brosur
disusun secara bersistem yang terdiri atas beberapa halaman dan dilipat tanpa
dijilid.
foto dan gambar memiliki makna yang lebih baik dibandingkan dengan
tulisan.Foto atau gambar sebagai bahan ajar tentu saja diperlukan satu rancangan
yang baik agar setelah selesai melihat sebuah atau serangkaian foto atau gambar
peserta didik dapat melakukan sesuatu yang pada akhirnya menguasai satu atau
____________
14
Abdul Majid, Rencana Pembelajaran,... h. 170
12
Model atau maket yang didesain secara baik akan memberikan makna
yang makin sama dengan benda aslinya. Bahan ajar semacam ini tidak dapat
bediri sendiri melainkan harus dibantu bahan tertulis agar memudahkan guru
dalam mengajari maupun siswa dalam belajar.15 Model atau maket adalah tiruan
benda nyata untuk menjembatani berbagai kesulitan yang bisa ditemui, apabila
a. Kaset
____________
15
Abdul Majid, Rencana Pembelajaran,... h. 171
13
b. Radio
Radio adalah media dengar yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan ajar.
Program radio dapat dirancang sebagai bahaan ajar misalnya pada jam
berlangsung.
Bahan ajar audio visual merupakan bahan ajar pandang dengar yang dapat
a. Video
Video juga alat bantu yang didesain sebagai bahan ajar. Umumnya
penayangan video siswa dapat menguasai satu atau lebih kompetensi dasar.
b. Orang/narasumber
Orang sebagai sumber belajar juga dapat dikatakan sebagai bahan ajar
yang dapat dipandang dan didengar. Karena dengan seseorang , orang dapat
seorang guru dapat dijadikan sebagai bahan ajar 16. Narasumber ialah orang
____________
14
informasi.
interaktif adalah kombinasi dari dua atau lebih (audio teks, grafik gambar,
perintah dan perilaku alami dari suatu presentasi.17 Bahan ajar interaktif adalah
interaktif untuk mengendalikan suatu perintah atau perilaku alami dari suatu
presentasi.
16
Abdul Majid, Rencana Pembelajaran,...h.171
17
Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, (Jogjakarta: Diva
Press,2015), h. 329
18
Fitri Erning Kurniawati, Pengembangan Bahan Ajar Aqidah Akhlak di Madrasah
Ibtidaiyah, 2015, Jurnal Penelitian, Vol. 9, No. 2, h. 370-375.
15
didik untuk melihat media yang sangat nyata, memudahkan peserta didik dalam
belajar baik dalam memahami materi, contoh soal, latihan soal maupun soal
evaluasi.
konstektual adalah sebuah sistem yang merangsang otak untuk menyusun pola-
dan kemampuan akademiknya dalam berbagai konteks dalam dan luar sekolah
untuk memecahkan masalah yang bersifat simulatif ataupun nyata, baik sendiri-
mendorong peserta didik untuk mengerti dan memahami makna belajar itu
19
Rusman, Model-model Pembelajaran – Mengembangkan Profesional Guru, (Jakarta:
Rajawali Pers, 2013), h. 187
20
Rusman, Model-model Pembelajaran – Mengembangkan Profesional Guru,..., h. 190
16
sendiri, manfaat belajar dan dan bagaimana mencapai tujuan belajar tersebut
sendiri tanpa dibimbing oleh guru, mengembangkan sifat ingin tahu peserta didik
sebagai contoh pembelajaran, bisa melalui model maupun ilustrasi bahkan media
yang sebenarnya.
Ada tujuh prinsip pembelajaran CTL yang harus dikembangkan oleh guru,
yaitu:
____________
21
Rusman, Model-model Pembelajaran – Mengembangkan Profesional Guru, (Jakarta:
Rajawali Pers, 2013), h. 200
17
pembelajaran evaluasi diri sendiri internal dan eksternal. Penilaian autentik adalah
penilaian proses dan hasil, pengalaman belajar, tes dan non tes.
____________
22
Trianto, KTSP Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2019), h. 111
19
____________
23
Wina Sanjaya, Pembelajaran Dalam Implimentasi, ( Jakarta: Kencana, 2008), h. 115.
20
materi pembelajaran karena tingkat pencapaian peserta didik tidak sama, dalam
proses pembelajaran pendekatan CTL akan nampak jelas antara peserta didik yang
memiliki kemampuan tinggi dan rendah yang kemudian menimbulkan rasa tidak
percaya diri bagi peserta didik kurang kemampuannya, bagi peserta didik yang
tertinggal dalam proses pembelajaran dengan CTL akan terus tertinggal dan akan
untuk kembali ke bentuk awalnya segera setelah gaya luar yang diberikan pada
yaitu:
1) Benda elastis yaitu benda yang jika diberi gaya luar, maka benda
2) Benda plastis (tak elastis) yaitu benda yang diberi gaya luar, maka
setelah gaya luar dihilangkan ukuran dan bentuk benda tidak kembali
akan bereaksi dan memberikan gaya untuk menghambat deformasi. Gaya yang
diberikan kepada benda dinamakan gaya luar, sedangkan gaya reaksi oleh
semula.
contoh, karet gelang diregangkan terus menerus, pada suatu saat tidak akan
mampu lagi diregangkan sehing ga kalau diregangkan terus akan putus. Ini
modulus elastisitas.25
1) Regangan (strain)
berarti terjadi pertambahan panjang Δl. Artinya batang ini dapat meregang
____________
25
Marthen Kanginan. Fisika 2 untuk SMA/MA Kelas XI Kurikulum 2013 Edisi Revisi
2016. (Jakarta : Erlangga, 2016), hal. 80
22
e= (2.1)
panjang itu akan kembali lagi. Tetapi jika gaya yang diberikan melebihi sifat
(2.2)
Dengan σ adalah tegangan satuannya (N/m2), F adalah gaya satuannya (N), dan A
adalah luas penampang satuannya (m2).
3) Modulus Elastisitas
𝜎 𝐹𝐿
E=𝑒 =𝐴 Satuan E = = N/m2 atau Pa
𝐿
Semakin besar nilai E, berarti semakin sulit untuk merentangkan benda, artinya
Modulus elastisitas adalah satu dari sifat-sifat dasar bahan. Jika modulus
elastisitas mempunyai nilai yang tinggi maka untuk menghasilkan suatu tegangan
tertentu hanya diperlukan deformasi dalam jumlah sedikit dan oleh karena itu
dapat menahan beban yang cukup besar. Bahan semacam ini terasa keras jika
24
disentuh contohnya baja dan batu. Jika modulus elastisitas suatu bahan cukup
rendah maka banyaknya deformasi yang terjadi sebelum suatu beban ditahan
sangat besar contohnya karet yang terasa lunak jika disentuh.
Gaya F
Titik patah
Batas
linear
B
A C
Daerah
Daerah plastis
elastis
o
Pertambahan panjang x
Gambar 2.3 Grafik Hubungan Gaya dan pertambahan panjang suatu benda.
batas elastisitas atau kelentingan pegas. Jika gaya terus diperbesar lagihingga di
titik C, maka pegas akan putus. Jadi,benda elastis mempunyai batas elastisitas.
Hal yang jauh dalam kaitan modulus elastisitas dengan tegangan dan
regangan adalah ketika tegangan dalam suatu bahan berada dalam daerah elastis,
grafik beban lendutan untuk bahan tersebut adalah garis lurus dan perilaku bahan
ini dikatakan linear. Jika bahan dalam struktur diberi tegangan dalam daerah
inelastis (plastis), hubungan beban dan lendutan untuk keseluruhan struktur tidak
25
akan berupa garis lurus dan struktur tersebut dikatakan menunjukkan perilaku
non-linear.26
2. Hukum Hooke
Jika beberapa pegas ditarik dengan gaya yang sama, pertambahan panjang
setiap pegas akan berbeda. Perbedaan ini disebabkan oleh karakteristik setiap
pegas. Karakteristik suatu pegas dinyatakan dengan konstanta pegas (k). Hukum
Hooke menyatakan bahwa jika pada sebuah pegas bekerja sebuah gaya, maka
pegas tersebut akan bertambah panjang, sebanding dengan besar gaya yang
bekerja padanya. Secara matematis, hubungan antara besar gaya yang bekerja
F= -k. 𝑥
2.3
Dengan F adalah Gaya yang bekerja (N), k adalah Konstanta pegas (N/m), dan
(2.3)
adalah Pertambahan panjang pegas (m).
Grafik Hubungan antara Gaya dengan Pertambahan Panjang Pegas.
____________
26
Paul A. Tipler. Fisika Untuk Sains dan Teknik Edisi Ketiga Jilid 1. ( Jakarta: Erlangga,
1998), h. 386-387
26
pertambahan panjang pegas adalah berbanding lurus, semakin besar gaya yang
dalam jumlah banyak yang disusun secara paralel. Jika beberapa pegas disusun
Penggunaan pegas pada spring bed merupakan salah satu contoh susunan
pegas.Susunan pegas pada spring bed adalah contoh susunan pegas secara
paralel.Secara garis besar, susunan pegas ada dua macam, yaitu susunan seri dan
susunan paralel.
1) Susunan Seri
Susunan seri pegas dapat kita buat dengan cara menyambung pegas
dengan pegas lain, sehingga pegas gabungan tampak panjang. Dari uraian materi
yang telah kita pelajari di depan, jika pegas ditarik dengan suatu gaya, pegas akan
27
pertambahan panjang pada susunan seri pegas, jika ditarik dengan gaya F?
Jika susunan seri pegas diberi gaya F, setiap pegas akan bertambah
panjang. Bukan hanya pegas yang paling dekat dengan penyebab gaya saja yang
k1
ks
k2
Untuk susunan seri yang terdiri dari dua pegas atau lebih, maka tetapan pegas
Untuk n buah pegas identik dengan tetapan tiap pegasnya k yang disusun seri,
k
k =
(2.5)
28
motor, atau alat olahraga yang digunakan untuk peregangan otot.Ketika kita
menarik alat olah raga tersebut dengan posisi mendatar, pertambahan panjang
Tetapan pegas pengganti paralel sama dengan jumlah tetapan pegas dari
pegas yang disusun secara paralel. Untuk susunan paralel lebih dari dua pegas,
berlaku persamaan berikut
pertambahan panjang yang dialami sistem pegas akan lebih besar, sedangkan
pertambahan panjang sistem pegas lebih kecil dibandingkan dengan susunan seri.
Pada susunan seri pertambahan panjang sistem pegas sama dengan jumlah
____________
27
Tim dosen Laboratorium Fisika Dasar,.Buku Ajar Fisika Dasar, (Surabaya: Universitas
Wijaya Putra, 2009), h. 17
30
dalam Keseharian
Seperti telah Anda ketahui bahwa jika pada pegas dikerjakan gaya dari luar
yang tidak melebihi batas elastisnya, pegas akan kembali ke bentuknya semula
jika gaya tersebut dihilangkan. Sifat elastis pegas inilah yang dimanfaatkan pada
bagian kendaran tersebut tidak memiliki alat untuk meredam kejutan, kejutan
sangat tidak menyenangkan bagi pengendara. Pengendara akan cepat lelah dan
bermotor, Ketika melalui jalan berlubang, berat pengendara berikut berat motor
akan menekan pegas sehingga pegas termampatkan. Begitu motor berada di jalan
1) Bagian depan dan belakang mobil yang dapat menggumpal secara perlahan.
3) Sabuk keselamatan.
Di sini kita lihat penggunaan pegas pada setir kemudi yang akan
sekitar dada pengemudi dapat menumbuk setir dan jika ini terjadi, akan
membahayakan jiwa pengemudi. Untuk mengurangi bahaya ini, kolom setir diberi
pegas. Jika terjadi tabrakan (keadaan darurat), kolom setir tertekan, pegas
memendek, dan setir kemudi bergeser miring untuk menghindari tabrakan dengan
dada pengemudi.28
____________
28 28
Marthen Kanginan. Fisika 2 untuk SMA/MA Kelas XI Kurikulum 2013 Edisi Revisi
2016. (Jakarta : Erlangga, 2016), hal. 96
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
penelitian yang cukup ampuh untuk memperbaiki praktik.30 Metode penelitian dan
adalah suatu usaha untuk menghasilkan produk, yang mana produk tersebut akan
pengembangan media yang sederhana dan mudah dipahami adalah model ADDIE.
ADDIE ini terdiri dari 5 fase atau tahap utama, yaitu (A)nalysis, (D)esign,
29
Yaya Suryana, Metode Penelitian Manajemen Pendidikan, (Bandung: CV Pustaka
Setia, 2015), h. 334.
30
Sukmadinata, Nana Syaodih, Metode penelitian Pendidikan, ( Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2016), h. 24.
31
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitaif, Kualitatif, dan R and
D (Bnadung: Alfabeta, 2011), h. 32.
32
33
evaluasi. Beberapa alasan pemilihan metode ADDIE antara lain: 32 (1) Model
dan revisi secara terus menerus dalam setiap fase yang dilalui. Sehingga produk
yang dihasilkan menjadi produk yang valid dan reliabel; (2) Model ADDIE sangat
Gambar 2.12
B. Langkah-langkah Penelitian
Model ADDIE adalah desain model pembelajaran yang sistematis dan terdiri
dari 5 langkah ini meliputi dasain keseluruhan proses pembelajaran cara yang
sistematik.33
____________
32
Branch,R.M, Instructional Design : The ADDIE Approach (London: Springer Science,
2009), h. 52
33
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitaif, Kualitatif, dan R and
D (Bnadung: Alfabeta, 2011), h. 32
34
Subjek uji coba dilakukan oleh Ahli bidang pendidikan fisika 3 orang,
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah adalah mendapatkan data. 34
dan sesuai dengan tujuan penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan
____________
34
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung : Alfabeta, 2016), h. 308.
36
masukan berupa kritik, saran, dan tanggapan terhadap bahan ajar yang
penilaian terhadap bahan ajar dengan memberi tanda centang pada baris dan
kolom yang sesuai, menulis butir-butir revisi jika terdapat kekurangan pada
bagian saran atau dapat menulis langsung pada naskah bahan ajar.
Validasi bahan ajar dilakukan oleh empat validator yaitu 3 orang ahli bidang
fisika dan 2 orang pendidik fisika. Lembar validasi yang diamati dalam penilaian
berupa lembar validasi bahan ajar. Penilaian validator terhadap bahan ajar terdiri
dari 4 kategori yaitu tidak valid (1), cukup valid (2), valid (3), dan sangat valid
(4).
2. Lembar Angket
menggunakan bahan ajar berbasis CTL Pada materi Elastisitas. Angket digunakan
bahan ajar berbasis CTL yang telah dikembangkan dan divalidasi oleh ahli.35
Angket ini diberikan kepada peserta didik setelah peserta didik membaca
bahan ajar dengan menggunakan pendekatan CTL selesai. Angket ini digunakan
35
Sugiyono, Metode Penelitian,..., h. 309.
37
Analisis data berupa data deskriptif kuantitatif untuk mendapat angka rata-
rata dan persentase. Teknik analisis data untuk validasi bahan ajar sebagai berikut:
dan komentar, sedang data yang digunakan dalam validasi bahan ajar merupakan
valid)
dianalisis dengan menggunakan teknik analisis dan persentase sesuai rumus yang
telah ditentukan:
1) Menghitung skor rata-rata dari setiap aspek yang dinilai dengan persamaan
∑
̅ (3.1)
____________
36
Widoyoko, E.P, Teknik Penyusunan Instrument Penelitian (Yogyakarta: Pustaka
Belajar, 2012), h. 18
38
Dengan adalah ̅ Skor rata-rata penilaian oleh ahli, ∑ adalah Jumlah skor yang
diperoleh ahli dan N adalah Jumlah pertanyaan.
(Sumber: Suparno, 2011 termodifikasi)
jenjang katagori sangat baik (SB) hingga sangat kurang (SK) menggunakan
persamaan berikut:
k k
k () (3.2)
k
= 0,75
Sehingga diperoleh katagori penilaian bahan ajar fisika berbasis Contextual
Sujarwo (2006).
dengan menggunakan kriteria validasi. Data uji keterbacaan dan uji kesulitan
pendapat peserta didik terhadap bahan ajar berbasis PBL dan nilai islami. Data
respon peserta didik diperoleh dari angket yang telah diberikan kepada seluruh
peserta didik setelah proses penggunaan bahan ajar selesai. Tujuannya untuk
mengetahui respon peserta didik terhadap penggunaan bahan ajar dalam proses
pembelajaran.
(3.3)
Dengan A adalah jumlah peserta didik yang memilih dan B adalah jumlah peserta
didik keseluruhan.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.3 mengenai kriteria penilaian
____________
37
Trianto. Model Pembelajaran Terpadu. (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), h. 33.
40
Tabel 3.2 Kriteria Penilaian atau Tanggapan Terhadap Bahan Ajar Berbasis CTL
pada Materi Elastisitas
No. Kategori Penilaian Interval Nilai
1. Sangat Setuju 78,77 – 100
2. Setuju 56,54 – 77,76
3. Kurang Setuju 33,3 – 55,53
Sumber : Arikunto (2004)
BAB IV
untuk melihat situasi dan kondisi sekolah serta berkonsultasi dengan guru bidang
berupa bahan ajar fisika SMA/MA materi Elastisitas kelas XI berbasis Contextual
Teaching and Learning (CTL) Bahan ajar fisika Contextual Teaching and
1. Analysis (Analisis)
41
42
fisika berbasis CTL dalam bentuk jurnal maupun skripsi pendidikan, peneliti
juga mencari bahan atau materi sebagai penunjang isi bahan ajar yang
2. Design (Desain)
Tahap kedua yaitu desain bahan ajar fisika berbasis CTL. Pada tahap ini
yang perlu diperhatikan adalah cara penyajian materi dalam bahan ajar.
Penyajian materi dalam bahan ajar fisika berbasis CTL ini menghubungkan
ilmu-ilmu fisika dengan konteks dalam kehidupan peserta didik. Uraian materi
mengarahkan peserta didik agar dapat melihat gambaran materi yang akan
materi, di mana setiap materi terdapat contoh soal beserta aplikasinya dalam
kehidupan sehari-hari.
3. Development (Pengembangan)
yang dilakukan pada tahap ini adalah menentukan kompetensi dasar dan
sebelum membuat bahan ajar adalah menyusun draf bahan ajar fisika pada
materi Elastisitas untuk Peserta didik SMA/MA kelas XI. Berikut draf bahan
ajar fisika berupa komponen-komponen yang terdapat dalam bahan ajar antara
lain:
43
Hasil desain cover bahan ajar dapat dilihat pada gambar 4.1 berikut ini:
b. Kata Pengantar
Hasil penyusunan kata pengantar dapat dilihat pada gambar 4.2 berikut ini:
bahan ajar dan harapan penulis terhadap bahan ajar. Kata pengantar direvisi
c. Daftar Isi
Daftar isi merupakan halaman yang menjadi petunjuk pokok isi bahan ajar
beserta nomor halaman. Daftar isi direvisi berdasarkan masukan dari validator
e. Peta Konsep
Hasil penyusunan peta konsep dapat dilihat pada gambar 4.6 berikut ini:
45
mengetahui alur belajar yang tepat. Peta konsep direvisi berdasarkan masukan
dari validator, yaitu untuk memuat materi Elastisitas pada silabus kurikulum 2013
terdapat di kelas XI semester satu dan memuat kompetensi dasar dari materi
elastisitas.
f. Pendahuluan
mengiringi peserta didik pada cakupan bab yang akan dikembangkan. Tujuan
merupakan tujuan yang perlu dicapai setelah mempelajari materi yang telah
bahan ajar.
46
Hasil penyusunan tujuan dan pengetahuan awal yang diperlukan dapat dilihat
sebelum revisi maupun setelah revisi. Tujuan dan pengetahuan awal yang
diperlukan dalam bahan ajar yaitu agar pengguna bahan ajar lebih mudah dalam
Sumber dan bahan merupakan daftar sumber bahan ajar yang digunakan
dan sebagai bahan pendukung yang digunakan dalam bahan ajar untuk membantu
Hasil penyusunan sumber dan bahan dapat dilihat pada gambar 4.9 berikut ini:
menambahkan sumber.
i. Waktu
diperlukan agar pengguna bahan ajar lebih mudah untuk memahaminya secara
k. Konsep
Hasil penyusunan desain konsep bahan ajar dapat dilihat pada gambar 4.12
berikut ini:
49
Konsep merupakan isi materi pada bahan ajar fisika berbasis CTL. Konsep
direvisi berdasarkan masukan dari validator, yaitu untuk menjelaskan materi dan
l. Aktivitas Hands-On
Aktivitas hands-on yaitu lembar kerja peserta didik yang memuat kegiatan
m. Ilmuan
Ilmuan merupakan kolom yang berisi tentang biografi ilmuan fisika dalam
yang ditemuinya.
n. Rangkuman
o. Daftar Pustaka
p. Glosarium
.
51
dalam pembelajaran dari awal sampai akhir pembelajaran yang disusun secara
berurutan. RPP sebelum dan sesudah direvisi sama, namun berdasarkan masukan
dari validator, bahwa RPP merupakan bagian terakhir dari bahan ajar.
media, 3 ahli materi, 2 pengajar fisika dan 15 peserta didik. Validasi produk ini
dari pada ahli yang berkompeten dan peserta didik sehingga bahan ajar yang
hasil penjabaran peneliti yang mengacu pada Badan Standar Nasional Pendidikan
(BSNP).
bahan ajar fisika berbasis Contextual Teaching and Learning yang dilihat dari sisi
desain media. Ahli desain media memberi penilaian sesuai dengan kisi-kisi ahli
keahlian mendesain, agar penampilan fisik bahan ajar akan dapat membangkitkan
____________
52
mungkin dengan konsep yang dijelaskan dengan ilustrasi, (3) Peta, tabel, dan
grafik harus sesuai dengan teks, harus akurat, dan sederhana, dan (4) Kertas dan
ukuran buku.
pendidikan fisika UIN Ar-Raniry ), Samsul Bahri (guru fisika Darul Ulum), dan
Mulyadi Abdul Wahid, M.Sc (dosen Fakultas Sains dan Teknologi UIN Ar-
Raniry). Berikut data hasil penilaian bahan ajar fisika materi Elastisitas kelas XI
SMA/MA berbasis Contextual Teaching and Learning oleh ahli desain media.
Tabel 4.1. Data Hasil Penilaian Bahan Ajar Fisika Oleh Ahli Desain Media
Penilai
Persentase Kelayakan
Kriteria Penilaian
Aspek Penilaian
ƩPer Aspek
Rata – Rata
Kriteria
Skor
I II III
Ukuran Bahan
1 3 3 3 9
Layak
ajar
19 3,16 79%
2 3 4 3 10
1 4 3 4 11
Desain Cover
Sangat
Layak
33 3,67 92 %
2 4 3 4 11
4 3 4 11
3
Baha
in Isi
Laya
Sang
Desa
Ajar
1 4 3 3 10
at
n
38
Andi Prrastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, (Yogyakarta: Diva
Press, 2012), h. 29.
53
3 3 4 4 11
4 3 4 4 11
5 2 4 4 10
6 3 4 3 10
7 4 4 3 11
8 4 3 3 10
9 3 3 4 10
4 3 4 11
10
11 3 4 3 10
Sangat
Layak
Jumlah Skor 55 52 57 164 164 3,41 85%
Keterangan:
1. Penilai I : Muhammad Nasir, M.Si.,M.Ed
2. Penilai II : Samsul Bahri, M.Pd
3. Penilai III : Mulyadi Abdul Wahid, M.Sc
Hasil penilaian bahan ajar fisika oleh ahli desain media secara keseluruhan
mendapatkan kriteria Sangat layak (85%) sehingga bahan ajar dapat digunakan
sebagai bahan ajar peserta didik dalam proses pembelajaran. Ditinjau dari
keseluruhan aspek, persentase kelayakan tertinggi berada pada aspek desain cover
bahan ajar mendapatkan kriteria sangat layak (92%). Selanjutnya, diikuti oleh
aspek desain isi bahan ajar didapatkan kriteria Sangat layak (88%). Dan yang
terakhir yaitu aspek ukuran bahan ajar mendapatkan kriteria layak (79%) dengan
persentase kelayakan lebih rendah dari aspek ukuran bahan ajar dan desain isi
bahan ajar.
54
perkembangan terkini serta gambar yang menarik dan bahan ajar dapat digunakan
dengan revisi.
dalam bahan ajar berbasis Contextual Teaching and Learning yang telah
1. Kesesuaian Materi
Kesesuaian yang terdapat dalam bahan ajar teks pelajaran berstandar yaitu:
pembelajaran.
pembelajaran.
2. Penyajian Materi
____________
39
Ika Kurniawati, Modul Pelatihan Pengembangan Bahan Ajar, 2015, h. 9.
(http://sumberbelajar.belajar.kemendikbud.go.id), diakses tanggal 18 Juli 2019.
55
oleh guru dalam memilih bahan ajar berstandar nasional. Aspek-aspek yang perlu
peserta didik.
2) Urutan materi dan hubungan antar materi disajikan sistematis dan logis.
untuk belajar.
didik.
Aspek lain yang sangat penting bagi bahan ajar adalah bahasa yang
Bahan ajar yang berkualitas harus memenuhi beberapa kriteria lain sebagai
berikut:40
yang relevan.
____________
40
Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, (Yogyakarta: Diva
Press, 2012), h. 28.
56
mudah dipahami.
SMA/MA pada materi Elatisitas, sehingga penulis melakukan validasi bahan ajar
SMA/MA. Penilaian ahli substansi materi mencakup tiga aspek yaitu, aspek
kelayakan isi, aspek kelayakan penyajian, dan aspek kebahasaan. Penilaian ahli
substansi materi dilakukan oleh tiga dosen dan tiga pengajar fisika yaitu
Muhammad Nasi, M.Si (dosen pendidikan fisika UIN Ar-Raniry), Samsul Bahri
M.Pd (guru fisika Darul Ulum), Mulyadi Abdul Wahid, M.Sc (dosen Fakultas
Sains dan Teknologi UIN Ar-Raniry), Dra. Cur Nuriza (guru fisika MAN 4 Aceh
Tabel 4.2. Data Hasil Penelitian Bahan Ajar Fisika Oleh Ahli Substansi Materi
Penilai
Kriteria Penilaian
Aspek Peniaian
Ʃper Aspek
Kelayakan
Persentase
Rata-Rata
Kriteria
I II III IV V
Skor
1 3 3 4 3 4 17
2 3 3 4 3 3 16
Aspek Kelayakan Isi
3 3 3 4 4 3 17
Sangat Layak
4 4 3 3 4 3 17
5 3 3 4 4 4 18 173 3,46 86%
6 3 4 3 4 3 17
7 3 4 3 3 3 16
8 3 4 4 4 3 18
9 4 4 4 3 4 19
10 4 3 4 4 3 18
1 3 3 3 3 3 15
2 3 3 4 4 3 17
Aspek Kelayakan
Sangat Layak
3 3 4 4 4 3 18
4 3 4 4 4 3 18
5 3 4 3 3 4 17 134 3,35 84%
Penyajian
6 3 3 3 3 3 15
7 3 3 4 4 4 18
8 3 3 3 4 3 16
1 2 3 4 3 3 15
2 2 3 4 4 3 16
Aspek Kebahasaan
3 3 3 4 4 3 17
Sangat Layak
4 3 3 3 4 3 16
5 3 3 3 3 3 15 151 3,35 84%
6 3 3 3 3 3 15
7 4 3 4 3 4 18
8 3 4 4 4 4 19
9 4 4 4 4 4 20
Jumlah
SL
Keterangan:
1. Penilai I : Muhammad Nasir, M.Si
2. Penilai II : Samsul Bahri, M.Pd
3. Penilai III : Mulyadi Abdul Wahid, M.Sc
4. Penilai IV : Dra. Cut Nuriza
5. Penilai V : Zakiati, S.Ag
58
Hasil penilaian bahan ajar fisika oleh ahli substansi materi secara
keseluruhan dari aspek yang dinilai mendapatkan kriteria layak (85%) sehingga
bahan ajar dapat digunakan sebagai bahan ajar peserta didik dalam proses
tertinggi yaitu berada pada aspek kelayakan isi dengan kriteria sangat layak
sangat layak (84%). Dan yang terakhir aspek kelayakan bahasa mendapatkan
kriteria sangat layak (84%) dengan persentase kelayakan lebih rendah dari aspek
kelayakan penyajian.
substansi materi, bahwa (1) Bahan ajar Insya Allah dapat membantu peserta didik
dalam memahami materi namun ditambah lagi contoh konsep atau aplikasinnya,
(2) Kelebihan dari bahan ajar yaitu peserta didik jadi lebih aktif dari adanya bahan
ajar berbasis Contextual Teaching and Learning, (3) Kekurangan dari bahan ajar
yaitu masalah yang diangkat kurang kontekstual, gambar yang digunakan kurang
kontekstual dan ada tampilan kurang menarik, dan (4) saran untuk kedepannya
Penilaian angket peserta didik bertujuan untuk mengetahui kualitas bahan ajar
fisika berbasis Contextual Teaching and Learning dilihat dari sisi peserta didik.
59
1 R-1 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4
2 R-2 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4
3 R-3 4 3 3 2 4 4 3 3 3 3 3 4
4 R-4 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3
5 R-5 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4
6 R-6 2 3 3 3 4 3 2 3 3 4 3 2
7 R-7 3 3 3 2 3 3 3 2 3 4 3 4
8 R-8 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4
9 R-9 3 3 3 4 4 2 3 3 3 3 3 3
10 R-10 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4
11 R-11 4 3 4 4 4 3 2 4 3 4 3 3
12 R-12 3 4 3 3 2 3 4 4 3 3 4 2
13 R-13 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3
14 R-14 4 3 3 2 4 4 3 3 3 4 3 4
15 R-15 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4
Skor 48 48 47 46 53 47 48 47 46 53 48 52
Jumlah rata-rata 81
Kategori Sangat Setuju
Hasil penilaian bahan ajar fisika angket peserta didik secara keseluruhan
mendapatkan kategori sangat setuju (81%). Ditinjau dari aspek keseluruhan, aspek
presentase tertinggi yitu aspek bahasa mendapatkan kategori sangat setuju (85%).
mendapatkan presentase lebih rendah dari aspek kebahasaan, Yang terakhir yaitu
C. Pembahasan
Learning menggunakan model ADDIE. Model ADDIE teridiri atas lima tahap,
pada pengembangan bahan ajar fisika ini tahap Implementation (penerapan) tidak
digunakan, karena bahan ajar ini tidak diimplementasikan pada peserta didik
____________
41
Branch, R,M, Instructional Design: The ADDIE approach, (London: Springer Science,
2009), h. 52.
61
dengan penyusunan draf buku yang akan menjadi acuan dalam mengembangkan
bahan ajar. Komponen-komponen di dalam bahan ajar terdiri dari sampul bahan
ajar, kata pengantar, daftar isi, panduan penggunaan bahan ajar, kerangka konsep
sumber dan bahan, waktu, garis besar kegiatan, konsep, aktivitas hands-on, daftar
Learning yang sesuai dengan materi yang dibahas. Setiap aplikasi pada sub materi
Penilaian terhadap bahan ajar dilakukan oleh tiga dosen dan enam pengajar
fisika. Ahli desain media menilai pengembangan bahan ajar dalam tiga poin, yaitu
ukuran bahan ajar, desain cover, dan desain isi bahan ajar. Untuk ahli substansi
materi menilai pengembangan bahan ajar dalam tiga aspek, yaitu aspek kelayakan
isi, aspek kelayakan penyajian, dan aspek kebahasaan. Data hasil penilaian bahan
62
ajar meliputi data berupa skor kemudian dikonversikan menjadi empat kategori
yaitu sangat layak (SL), layak (L), kurang layak (KL), dan tidak layak (TK). Skor
Adapun hasil penilaian oleh ahli desain media terhadap bahan ajar fisika
95%
persentase penilaian oleh Ahli desain
90%
85%
media
92%
80%
88%
75% 79%
70%
Ukuran Desain Cover Desain Isi
Grafik 4.1. Grafik penilaian oleh ahli desain media
Analisis data yang diperoleh dari ahli desain media pada Tabel 4.1.
termasuk dalam kategori layak (L). Hal ini dapat dilihat dari nilai secara
keseluruhan dari semua aspek yaitu sebesar 3,44 dengan persentase kelayakan
kualitas bahan ajar yang dikembangkan oleh peneliti menunjukkan bahwa bahan
Analisis data yang diperoleh dari ahli substansi dalam Tabel 4.2.
termasuk dalam kategori layak (L). Hal ini dapat dilihat dari nilai secara
keseluruhan dari semua aspek yang telah diberi penilaian oleh ahli substansi
materi yaitu 3,40 dengan persentase kelayakan 85%. Adapun persentase hasil
penilaian oleh ahli substansi materi terhadap bahan ajar fisika pada setiap aspek
87%
Persentase penilaian oleh ahli
86%
86%
subtansi materi
85%
85% 86%
84%
83%
Kelayakan Isi Kelayakan Kebahasaan
Penyajian
kualitas bahan ajar yang dikembangkan oleh peneliti menunjukkan bahwa bahan
Hasil dari respon angket peserta didik memiliki respon positif terhadap bahan
ajar Fisika berbasis Contextual Teaching and Learning. Apabila dilihat dari hasil
64
penyebaran angket mayoritas peserta didik sangat setuju menggunakan bahan ajar
Hasil analisis respon peserta didik terhadap bahan ajar fisika berbasis
86%
Persentase respon angket peserta didik
85%
84%
83%
82%
81%
85%
80%
79%
78% 80%
79%
77%
76%
Ketertarikan Materi Bahasa
menggunakan bahan ajar fisika berbasis CTL sangat baik untuk digunakan dalam
proses pembelajaran fisika, karena respn peserta didik yang sangat positif
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Desain bahan ajar fisika berbasis Contextual Teaching and Learning pada
materi elastisitas yaitu terdiri dari bagian cover bahan ajar, daftar isi, materi
bahan ajar, contoh soal, evaluasi dan rangkuman bahan ajar sesuai dengan
2. Kualitas bahan ajar fisika berbasis Contextual Teaching and Learning pada
baik (SB) dengan presentase kelayakan 85% dengan kriteria sangat layak
3. Ditinjau dari hasil angket respon peserta didik bahan ajar berbasis
Contextual Teaching and Learning berada pada katagori sangat baik yaitu
81% diantaranya ketertarikan (79%), materi (80%), bahasa (85%) dan dapat
pembelajaran fisika.
65
66
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Marthen Kanginan. Fisika untuk SMA kelas XI. 2016. Jakarta: Erlangga.
Paul A. Tipler. Fisika Untuk Sains dan Teknik Edisi Ketiga Jilid 1. 1998. Jakarta:
Erlangga.
Lampiran 1
SK PENUNJUKAN PEMBIMBING
70
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
LAMPIRAN 6
LAMPIRAN 7
Lampiran 7
Peserta Didik Menilai Cover Bahan Ajar Peserta didik membaca isi bahan ajar
RIWAYAT HIDUP
4. Agama : Islam
5. Kebangsaan : Indonesia
8. Pekerjaan : Mahasiswi
a. Ayah : Abubakar
b. Ibu : Nurlaili