Perdes RKPDes 2024 Kedungsugih
Perdes RKPDes 2024 Kedungsugih
Perdes RKPDes 2024 Kedungsugih
Tahun 2024
TENTANG
RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA TAHUN 2024
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Desa ini yang dimaksud dengan :
1. Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan
nama lain, selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan
masyarakat h.ukum yang memiliki batas wilayah yang
berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan
pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan
prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional
yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
2. Perdesaan adalah kawasan kerja sama antar Desa untuk
pengembangan usaha, kegiatan kemasyarakatan, pelayanan,
pembangunan, pemberdayaan masyarakat, keamanan, dan
ketertiban.
3. Pembangunan Desa adalah upaya peningkatan kualitas hidup
dan kehidupan untuk sebesar-besarnya kemakmuran
masyarakat Desa.
4. Pembangunan Perdesaan adalah pembangunan yang
dilaksanakan antar Desa dalam bidang pengembangan usaha,
kegiatan kemasyarakatan, pelayanan, pembangunan,
pemberdayaan masyarakat, keamanan, dan ketertiban.
5. Pemberdayaan Masyarakat Desa adalah upaya
mengembangkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat
dengan meningkatkan pengetahuan, sikap, keterampilan,
perilaku, kemampuan, kesadaran, serta memanfaatkan
sumber daya melalui penetapan kebijakan, program, kegiatan
dan pendampingan yang sesuai dengan esensi masalah dan
prioritas kebutuhan masyarakat Desa.
6. Kewenangan Desa adalah kewenangan yang dimiliki Desa
meliputi kewenangan di bidang penyelenggaraan pemerintahan
Desa, pelaksanaan Pembangunan Desa, pembinaan
kemasyarakatan Desa, dan Pemberdayaan Masyarakat Desa
berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan adat
istiadat Desa.
7. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan
pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat dalam
sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
8. Pemerintah Desa adalah kepala Desa atau yang disebut
dengan nama lain dibantu perangkat Desa sebagai unsur
penyelenggara Pemerintahan Desa.
9. Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya disingkat BPD
atau yang disebut dengan nama lain adalah lembaga yang
melaksanakan fungsi pemerintahan yang anggotanya
merupakan wakil dari penduduk Desa berdasarkan
keterwakilan wilayah dan ditetapkan secara demokratis.
10. Musyawarah Desa atau yang disebut dengan nama lain adalah
musyawarah antara BPD, Pemerintah Desa, dan unsur
masyarakat yang diselenggarakan oleh BPD untuk
menyepakati hal yang bersifat strategis.
11. Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa yang
selanjutnya disebut Musrenbang Desa adalah musyawarah
antara BPD, Pemerintah Desa, dan unsur masyarakat yang
diselenggarakan oleh Pemerintah Desa untuk menetapkan
prioritas, program, kegiatan, dan kebutuhan Pembangunan
Desa yang didanai oleh anggaran pendapatan dan belanja
Desa, swadaya masyarakat Desa, dan/atau anggaran
pendapatan dan belanja daerah kabupaten/kota.
12. Peraturan Desa adalah peraturan perundang-undangan yang
ditetapkan oleh kepala Desa setelah dibahas dan disepakati
bersama BPD.
13. Perencanaan Pembangunan Desa adalah proses tahapan
kegiatan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Desa dengan
melibatkan BPD dan unsur masyarakat secara partisipatif
guna pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya Desa
dalam rangka peningkatan kualitas hidup manusia dan
penanggulangan kemiskinan.
14. SDGs Desa adalah upaya terpadu Pembangunan Desa untuk
percepatan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan.
15. Pendataan Desa adalah proses penggalian, pengumpulan,
pencatatan, verifikasi dan validasi data SDGs Desa, yang
memuat data objektif kewilayahan dan kewargaan Desa
berupa aset dan potensi aset Desa yang dapat didayagunakan
untuk pencapaian tujuan Pembangunan Desa, masalah
ekonomi, sosial, dan budaya yang dapat digunakan sebagai
bahan rekomendasi penyusunan program dan kegiatan
Pembangunan Desa, serta data dan informasi terkait lainnya
yang menggambarkan kondisi objektif Desa dan masyarakat
Desa.
16. Sistem Informasi Desa adalah sistem pengolahan data
kewilayahan dan data kewargaan di Desa yang disediakan
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi serta dilakukan secara terpadu dengan
mendayagunakan fasilitas perangkat lunak dan perangkat
keras, jaringan, dan sumber daya manusia untuk disajikan
menjadi informasi yang berguna dalam peningkatan efektivitas
dan efisiensi pelayanan publik serta dasar perumusan
kebijakan strategis Pembangunan Desa.
17. Peta Jalan SDGs Desa adalah dokumen rencana yang memuat
kebijakan strategis dan tahapan pencapaian SDGs Desa
sampai dengan tahun 2030.
18. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa yang
selanjutnya disebut RPJM Desa adalah dokumen perencanaan
kegiatan Pembangunan Desa untuk jangka waktu 6 (enam)
tahun.
19. Rencana Kerja Pemerintah Desa yang selanjutnya disebut RKP
Desa adalah dokumen penjabaran dari RPJM Desa untuk
jangka waktu 1 (satu) tahun.
20. Daftar Usulan RKP Desa adalah penjabaran RPJM Desa yang
menjadi bagian dari RKP Desa untuk jangka waktu 1 (satu)
tahun yang akan diusulkan Pemerintah Desa kepada
pemerintah daerah kabupaten/kota melalui mekanisme
perencanaan pembangunan daerah.
21. Aset Desa adalah barang milik Desa yang berasal dari
kekayaan asli Desa, dibeli atau diperoleh atas beban anggaran
pendapatan dan belanja Desa, atau perolehan hak lain yang
sah.
22. Potensi Aset Desa adalah segala potensi Desa yang meliputi
sumber daya alam dan lingkungan hidup, sumber daya
manusia, sumber daya sosial dan budaya, sumber daya
ekonomi, dan sumber daya lainnya yang dapat diakses,
dikembangkan, dan/atau diubah oleh Desa menjadi sumber
daya pembangunan yang dimiliki atau menjadi Aset Desa,
dikelola, diolah, dimanfaatkan, dan dipergunakan bagi
kesejahteraan bersama masyarakat Desa.
23. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa yang selanjutnya
disebut APB Desa adalah rencana keuangan tahunan
Pemerintahan Desa.
24. Dana Desa adalah dana yang bersumber dari anggaran
pendapatan dan belanja negara yang diperuntukkan bagi Desa
yang ditransfer melalui anggaran pendapatan dan belanja
daerah kabupaten/kota dan digunakan untuk membiayai
penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan
Pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan
Pemberdayaan Masyarakat Desa.
25. Alokasi Dana Desa adalah dana perimbangan yang diterima
kabupaten/kota dalam anggaran pendapatan dan belanja
daerah kabupaten/kota setelah dikurangi dana alokasi
khusus.
26. Lembaga Kemasyarakatan Desa atau disebut dengan nama
lain adalah lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sesuai
dengan kebutuhan dan merupakan mitra Pemerintah Desa
dalam memberdayakan masyarakat Desa.
27. Lembaga Adat Desa adalah lembaga yang menyelenggarakan
fungsi adat istiadat dan menjadi bagian dari susunan asli Desa
yang tumbuh dan berkembang atas prakarsa masyarakat
Desa.
28. Pelaksana Kegiatan adalah pelaksana kegiatan Pembangunan
Desa dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, terdiri dari unsur
perangkat Desa, Lembaga Kemasyarakatan Desa, dan unsur
masyarakat.
29. Pendampingan Desa adalah upaya meningkatkan kapasitas,
efektivitas, dan akuntabilitas pemerintahan Desa,
Pembangunan Desa, Pemberdayaan Masyarakat Desa,
pembentukan dan pengembangan badan usaha milik Desa
dan/atau badan usaha milik Desa bersama, peningkatan
sinergitas program dan kegiatan Desa, dan kerja sama Desa
untuk mendukung pencapaian SDGs Desa.
30. Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa adalah anggota
masyarakat Desa yang memiliki prakarsa dan/atau yang
dipilih oleh Desa untuk menumbuhkan, mengembangkan, dan
menggerakkan prakarsa, partisipasi, swadaya, dan gotong
royong di kalangan masyarakat Desa.
31. Badan Usaha Milik Desa, yang selanjutnya disebut BUM Desa,
adalah badan hukum yang didirikan oleh Desa dan/atau
bersama Desa-Desa guna mengelola usaha, memanfaatkan
aset, mengembangkan investasi dan produktivitas,
menyediakan jasa pelayanan, dan/atau menyediakan jenis
usaha lainnya untuk sebesarbesarnya kesejahteraan
masyarakat Desa.
32. Pihak Ketiga adalah lembaga swadaya masyarakat, perguruan
tinggi, organisasi kemasyarakatan, atau perusahaan, yang
sumber keuangan dan kegiatannya tidak berasal dari
anggaran pendapatan dan belanja negara, anggaran
pendapatan dan belanja daerah provinsi, anggaran
pendapatan dan belanja daerah kabupaten/kota, dan/atau
APB Desa.
BAB II
SISTEMATIKA PENYUSUNAN DAN PENETAPAN RKP DESA
Pasal 2
Pasal 3
Pasal 4
Pasal 5
RKPDesa dapat diubah dalam hal :
a. Terjadi peristiwa khusus, seperti bencana alam, krisi politik,
krisis ekonimi, dan ata/atau kerusuhan sosial yang
berkepanjangan; atau
b. Terdapat perubahan mendasar atas kebijakan Pemerintah,
Pemerintah Daerah Provinsi, dan /atau Pemerintah Daerah
Kabupaten.
Pasal 6
BAB III
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 7
Pasal 8
Ditetapkan di Kedungsugih
pada Tangdal 26 September 2023
KEPALA DESA KEDUNGSUGIH
SUMITRO
SAYUTI
LEMBARAN DESA KEDUNGSUGIH TAHUN 2023 NOMOR 3
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah, kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. karena atas limpahan
rahmat, hidayah dan karuniah-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan Dokumen Rencana
Kerja Pemerintah Desa (RKP Desa) Tahun 2024. Dokumen Rencana Kerja Pemerintah Desa
(RKP Desa) ini merupakan suatu dokumen yang harus disusun sebagai tuntutan
penyelenggaraan tata pemerintahan desa yang baik dalam melaksanakan pembangunan
selama kurun waktu 1 (satu) tahun anggaran, guna mewujudkan pembangunan Desa
Kedungsugih Kecamatan Pagebarang Kabupaten Tegal yang terarah dan berkesinambungan
melalui mekanisme yang berlaku.
Penyusunan RKP Desa ini sebagai referensi untuk pembangunan di Desa sesuai
Undang–undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa dan Peraturan Menteri Desa, PDTT
Nomor 21 tahun 2020 tentang Pedoman Umum Pembangunan Desa dan Pemberdayaan
Masyarakat Desa.
Perencanaannya disusun berdasarkan tahapan yang mengacu pada regulasi tersebut,
yakni:
1. pembentukan tim penyusun RKP Desa;
2. pencermatan dan penyelarasan rencana kegiatan dan pembiayaan Pembangunan Desa;
3. pencermatan ulang RPJMDesa;
4. penyusunan rancangan RKPDesa dan DU RKP Desa;
5. Musrenbang Desa pembahasan rancangan RKPDesa dan DU- RKPDesa; dan
6. musyawarah Desa pembahasan dan pengesahan RKP Desa dan DU-RKP Desa.
Rencana pembangunan satu tahun ke depan yang akan dilaksanakan di Desa
merupakan rencana strategis dari hasil potret Desa yang telah dilakukan oleh Desa sendiri
semisal Pendataan SDGs Desa, penggalian aspirasi, pemetaan masalah dan potensinya, serta
penentuan prioritas program fan kegiatan sehingga masyarakat memiliki partisipasi dalam
kemandirian pembangunan Desa itu sendiri.
Maksud penyusunan RKP Desa Tahun 2024 Desa Kedungsugih adalah sebagai
penjabaran visi, misi, dan program Desa yang memuat arah kebijakan pembangunan dan
keuangan Desa, arah dan strategi pembangunan desa, serta tahapan program dan kegiatan.
Adapun tujuan penyusunan RKP Desa Tahun 2024 Desa Kedungsugih adalah sebagai
berikut:
1. Tersedianya suatu dokumen yang jelas sebagai dasar dalam pelaksanaan pembangunan
selama 1 (satu) tahun anggaran;
2. Menjamin sinkronisasi antara perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian;
3. Terciptanya sinergitas pembangunan Desa Kedungsugih dengan rencana pembangunan
Daerah Kabupaten Situbondo;
4. Sebagai bahan evaluasi dan pengendalian pembangunan desa serta bahan penilaian
terhadap hasil capaian kinerja Pemerintahan Desa Kedungsugih selama satu tahun; dan
5. Diharapkan dapat mendorong partisipasi dan semangat gotong royong masyarakat Desa
Kedungsugih
Demikian Penyusunan Dokumen RKP Desa Tahun 2024 Desa Kedungsugih kami buat,
besar harapan kami bahwa dokumen Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKP Desa) Desa
Kedungsugih ini dapat dilaksanakan secara konsisten, terintegrasi, terpadu dan transparan
melalui koordinasi perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi kegiatan
pembangunan guna mencapai visi pemerintah Desa yang pada akhirnya mensejahterakan
masyarakat Desa Kedungsugih secara luas, dan kepada segenap pihak yang terkait kami
ucapkan terima kasih.
Kedungsugih, 26 September 2023
Kepala Desa Kedungsugih
SUMITRO
1. PERATURAN DESA
2. KATA PENGATAR
3. DAFTAR ISI
4. NASKAH RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DESA (RKPDES)
BAGIAN I : PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Landasan Hukum
1.3. Tujuan dan Manfaat
1.4. Prosee Penyusunan RKPDesa
1.5. Sistematika
BAGIAN II : GAMBARAN UMUM PEMERINTAHAN DESA
2.1. Visi-Misi Kepla Desa
2.2. Gambaran Umum Sosial Budaya
2.3. Gambaran Umum Kemiskinan
2.4. Gambaran Umum Ekonomi
2.5. Gambaran Umum Infrastruktur
BAGIAN III : RUMUSAN PRIORITAS MASALAH
3.1. Berdasarkan Evaluasi Pembangunan Tahun Sebelumnya
3.2. Berdasarkan Evaluasi Laju Pencapaian SDGs Desa
3.3. Berdasarkan RPJMDesa
3.4. Berdasarkan Analisa Keadaan Darurat
3.5. Bersadarkan Prioritas Kebijakan Pembangunan Daerah
BAGIAN IV : RUMUSAN PRIORITAS PROGRAM PEMBANGUNAN DESA
4.1. Prioritas Program dan Kegiatan Pembanguan Skala Desa
4.2. Prioritas Program Pembangunan Daerah Tahun Anggaran
2024.
4.3. Prioritas Program dan Kegitan Pembangunan Desa
Tahun 2024.
4.4. Pagu Sementara
4.5. Kebijakan Keuangan Desa
BAGIAN V :PENUTUP
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
VISI DESA
”MEWUJUDKAN DESA KEDUNGSUGIH MENJADI DESA YANG MAJU DAN
SEJAHTERA “
MISI DESA
(1) meningkatkan Pelayanan yang lebih baik, cepat dan tepat, berkeadilan tepat
waktu dan tepat guna, serta menciptakan rasa aman kepada masyarakat desa;
(2) membanguan Infrastruktur untuk menunjang perekonomian masyarakat desa.
(3) melaksanakan dan berupaya tetap amanah dalam menyalurkan atau
mengalokasikan dana yang bersumber dari pemerintah maupun Pendapatan Asli
Desa untuk kesejahteraan masyarakat;
(4) mewujudkan pemerintahan yang baik dan bersih, dan transfaran dengan
mengedepankan demokrasi;
(5) menata kembalai lembaga kemasyarakatan agar dapat berferan aktif dalam
pembangunan desa;
Kemudian kalau kita lihat trend pertumbuhan pencari kerja dari tahun
ketahun semakin meningkat walaupun peningkatanya tidak begitu signifikan.
Tabel 2
Pertumbuhan Angkatan Kerja
2021 2022 2023
Klasifikasi %
L P L P L P
Usia Kerja 703 739 716 758 716 758 65
Angkatan Kerja 669 235 702 246 702 246 41
Mencari Kerja 145 155 145 155 145 155 13
Sumber Data Profil Desa Tahun 2023
b. Pendidikan
Pendidikan adalah salah satu instrumen penting untuk peningkatan kualitas
dan kuantitas pendidikan. Di Desa Kedungsugih, masih terdapat 56 perempuan
dan 47 laki-laki yang belum tamat SD. Selengkapnya sebagaimana dalam table
berikut:
Tabel 3
Tingkat Pendidikan
No. Pendidikan L P Jumlah
1. Tidak Tamat SD 102 96 198
2. Tamat SD 309 378 687
3. Tidak Tamat SLTP 17 22 39
4. Tamat SLTP 246 250 496
5. Tamat Akademi / PT 16 16 32
Jumlah 690 762 1.452
Sumber Data Profil Desa Tahun 2023
Tabel 4
Indikator Kesehatan
URAIAN 2021 2022 2023
% Penolong Balita Tenaga Kesehatan - - -
Angka Kematian Bayi (IMR) - - -
Angka Kematian Ibu Melahirkan (MMR) - - -
Cakupan Imunisasi - - -
Balita Gizi Buruk - - -
Sumber Data Profil Desa Tahun 2023
Tabel 5
Kategori Kemiskinan
Kategori 2021 2022 2023
Sangat Miskin 485 KK 485 KK 485 KK
Hampir Miskin 88 KK 89 KK 87 KK
Miskin 133 KK 132 KK 131 KK
Kaya 90 KK 87 KK 89 KK
Sangat Kaya 47 KK 47 KK 47 KK
JUMLAH 843 KK 841 KK 839 KK
Sumber Data Profil Desa Tahun 2023
Tabel 7
Potensi Peternakan dan Perikanan
Produksi / Tahun
No Komoditas
2021 (ekor) 2022 (ekor) 2023 (ekor)
1 Peternakan
- Sapi 45 45 47
- Kerbau - - -
- Kambing 60 80 83
- Ayam 215 210 210
Sumber Data Profil Desa Tahun 2023
Tabel 9
Kondisi Infrastruktur Irigasi
Kondisi
No. Uraian Jumlah
Baik (M) Rusak (M)
1. Saluran Primer 675 1.139,70 1.814,70
2. Saluran Skunder 695 296,00 991,00
3. Saluran Tersier - - -
Sumber Data Profil Desa Tahun 2023
Tabel 10
Kondisi Infrastruktur Permukiman
No. Uraian 2021 2022 2023
1. Rumah Tidak Sehat 317 KK 313 KK 307 KK
2. Rumah Tidak Layak Huni 134 unit 130 unit 124 unit
Sumber Data Profil Desa Tahun 2023
Uraian Jumlah
No
1 Pendapatan Asli Desa Rp. 237.096.080,00
a. Pengelolaan Tanah Kas Desa Rp. 227.096.080,00
b. Hasil bgian pengelolaan dari BUM Desa Rp. 10.000.000,00
2 Pendapatan Melalui Transfer Rp. 1.314.210.014,00
a. Dana Desa Rp. 832.022.000,00
b. Bagi Hasil Pajak Pajak Kabupaten Rp. 46.555.567,00
c. Alokasi Dana Desa (ADD) Rp. 435.632.447,00
d. Bantuan Keuangan dari Pemerintah Rp. 316.002.000,00
Dari Pemerintah Pusat Rp. 0,00
Dari Pemerintah Provinsi Rp. 5.000.000,00
Dari Pemerintah Kabupaten Rp. 310.000.000,00
6 Lain-lain Pendapatan Desa yang sah Rp. 1.002.000,00
4.6. PEMBIAYAAN;
Pembiayaan desa sebagaimana dimaksud meliputi semua penerimaan yang
perlu dibayar kembali dan atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada
tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun-tahun anggaran
berikutnya. Apun Estimasi atau asumsi Penerimaan dan Pengeluaran Pembiayaan
sebagai berikut :
No URAIAN JUMLAH
I PENERIMAAN PEMBIAYAAN Rp. 8.0686.976,00
1. Silpa Tahun sebelumnya Rp. 8.0686.976,00
II PENGELUARAN Rp. 8.0686.976,00
1. Pembentukan Cadangan Pilkades 2025 Rp. 8.0686.976,00
Ditetapkan : Kedungsugih
Pada tanggal : 26 September 2023
Kepala Desa Kedungsugih
SUMITRO