Buku Saku Santri

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 35

BUKU

SAKU SANTRI

PONDOK PESANTREN
DARUD DA’WAH WAL-IRSYAD
(DDI) AL-IHSAN KANANG
TAKRIF SANTRI

.................................................................................................

SANTRI

“Berdasarkan peninjauan tindak langkahnya adalah orang yang berpegang teguh pada
al-Qur’an dan mengikuti Sunnah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dan teguh
pendirian. Ini adalah arti dengan bersandar sejarah dan kenyataan yang tidak dapat
diganti dan diubah selamanya-lamanya. Allah yang Maha Mengetahui atas kebenaran
sesuatu dan kenyataannya.”
KATA PENGANTAR

‫بسم هللا الّر حمن الّر حيم‬


........................................

Alhamdulillah, akhirnya Buku Saku Santri dapat diterbitkan kembali dengan


beberapa penambahan dan penyempurnaan isi, baik yang berkenaan dengan Pondok
Pesantren maupun Madrasah.
Buku Saku Santri ini memuat beberapa hal yang wajib diketahui oleh santri dan
murid, baik yang berkenaan dengan diri santri dan murid atau lembaga Pondok
Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang dan Madrasah DDI Al-Ihsan Kanang.
Di dalam buku ini terdapat profil Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang dan
Madrasah DDI Al-Ihsan Kanang, tata tertib, peraturan, ketentuan, prosedur, dan
beberapa informasi lain yang berkenaan dengan santri dan murid serta lembaga
Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang dan Madrasah DDI Al-Ihsan Kanang.
Buku Saku Santri ini diharapkan menjadi semacam pedoman dan pegangan bagi
santri dan murid dalam melaksanakan aktivitas di Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan
Kanang dan Madrasah DDI Al-Ihsan Kanang. Buku Santri ini juga bertujuan
memudahkan para santri dan murid dalam memahami beberapa aturan dan ketentuan
Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang dan Madrasah DDI Al-Ihsan Kanang.
Selain itu, Buku Saku Santri ini diharapkan dapat mendi=orong para santri dan
murid agar senantiasa mengingat dan mentaati tata tertib dan aturan-aturan yang telah
ditetapkan.
Para santri dan murid sangat dianjurkan untuk memiliki dan senantiasa
membaca isi Buku Saku Santri ini, sebagai bekal pengetahuan dirinya tentang Pondok
Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang dan Madrasah DDI Al-Ihsan Kanang.
Semoga Allah senantiasa melimpahkan hidayat, taufik dan munah-Nya, serta
mengabulkan cita-cita baik kita semua. Amin.

Kanang, .....................1444 | ......... 2020

Pengurus
Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang

AG. Dr. H. Adnan Nota, MA Husain Ishak, S.Ag. M.Pd.I


Pimpinan Pondok Sekertaris Umum
DAFTAR ISI

TAKRIF SANTRI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
IKRAR SANTRI DAN IKRAR MURID
A. IKRAR SANTRI
B. IKRAR MURID

BAB I PROFIL SINGKAT PONDOK PESANTREN DDI AL-IHSAN KANANG


SEJARAH PONDOK PESANTREN DDI AL-IHSAN KANANG
SEJARAH MADRASAH DDI AL-IHSAN KANANG

KULIAH SYARIAH
FILOSOFI (ARTI) LAMBANG PONDOK PESANTREN DDI AL-IHSAN KANANG

BAB II TATA TERTIB SANTRI PONDOK PESANTREN DDI AL-IHSAN KANANG


MUKADDIMAH
PASAL I : Kewajiban-kewajiban
PASAL II : Larangan-larangan
PASAL III : Akibat / Sanksi Pelanggaran

BAB III TATA TERTIB MURID DDI AL-IHSAN KANANG


MUKADDIMAH
PASAL I : Kewajiban-kewajiban
PASAL II : Larangan-larangan
PASAL III : Akibat / Sanksi Pelanggaran

BAB IV KEPUTUSAN DAN KETETAPAN


KETENTUAN-KETENTUAN UMUM
KETENTUAN-KETENTUAN KHUSUS DI MADRASAH DDI AL-IHSAN KANANG

BAB V KEGIATAN DI PP. DDI AL-IHSAN KANANG DAN MADRASAH DDI AL-IHSAN
KANANG

BAB VI PROSEDUR PERIZINAN


IZIN PULANG/PERGI
IZIN TIDAK MASUK SEKOLAH/MUSYAWARAH
IZIN BERHENTI DARI PONDOK PESANTREN DDI AL-IHSAN KANANG/ MADRASAH
DDI AL-IHSAN KANANG
LAIN-LAIN

BAB VII LAIN-LAIN


PEMUKIMAN SANTRI
IKRAR SANTRI DAN MURID

IKRAR SANTRI

‫بسم هللا الّر حمن الّر حيم‬

1. Saya menjadi santri Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang dengan penuh
kesadaran dan keinsafan.
2. Saya berjanji akan selalu tunduk pada keputusan Pimpinan Pondok Pesantren
DDI Al-Ihsan Kanang serta memegang teguh disiplin santri.
3. Saya berjanji akan selalu memenuhi kewajiban yang mengenai diri saya dan
masyarakat Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang.
4. Saya berjanji akan giat menuntut ilmu dan melaksanakan kewajiban-kewajiban
saya sebagai seorang santri.
5. Saya berjanji akan menyumbangkan tenaga, pikiran, dan harta menurut
kemampuan saya, untuk kepentingan agama dan Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan
Kanang.

IKRAR MURID

‫بسم هللا الّر حمن الّر حيم‬

1. Saya menjadi murid Madrasah DDI Al-Ihsan Kanang dengan penuh kesadaran
dan keinsafan.
2. Saya berjanji akan selalu tunduk pada keputusan Pimpinan Madrasah atau
Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang serta memegang teguh disiplin murid.
3. Saya berjanji akan selalu memenuhi kewajiban yang mengenai diri saya atau
mengenai pada murid Madrasah DDI Al-Ihsan Kanang.
4. Saya berjanji akan giat menuntut ilmu dan melaksanakan kewajiban-kewajiban
saya sebagai seorang murid.
5. Saya berjanji akan menyumbangkan tenaga, pikiran, dan harta menurut
kemampuan saya, untuk kepentingan agama dan Madrasah DDI Al-Ihsan Kanang.
BAB I
PROFIL SINGKAT PONDOK PESANTREN DDI AL-IHSAN KANANG DAN MADRASAH
DDI AL-IHSAN KANANG

SEJARAH PONDOK PESANTREN DDI AL-IHSAN KANANG

...............................

SEJARAH MADRASAH DDI AL-IHSAN KANANG

...............................

FILOSOFI (ARTI) LAMBANG DDI

...............................
BAB II
TATA TERTIB SANTRI PONDOK PESANTREN DDI AL-IHSAN KANANG

MUKADDIMAH

‫بسم هللا الّر حمن الّر حيم‬

Ditetapkan di Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang

Pada tanggal .... 1444 | ............2020

Oleh
Majelis Keluarga
Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang

ttd ttd

................................... ...................................

Pengurus
Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang
Pimpinan Pondok

ttd

AG. Dr. H. Adnan Nota, MA


PASAL I : KEWAJIBAN-KEWAJIBAN
1. Mengaji atau bersekolah dengan menurut ketentuan-ketentuan pengurus
2. Mengikuti kegiatan pendidikan ma’hadiyah menurut ketentuan-ketentuan pengurus
3. Mengikuti dan melaksanakan kegiatan jam belajar menurut ketentuan-ketentuan
pengurus
4. Memakai pakaian yang rapi dan sopan, berkopyah serta mengenakan lencana santri
menurut ketentuan-ketentuan pengurus
5. Menjaga kata-kata dan perbuatan dimana saja
6. Menjaga kebersihan tempat tinggal dan lingkungannya menurut ketentuan-
ketentuan pengurus
7. Mengikuti penerangan yang diselenggarakan oleh pengurus
8. Menjaga keamanan dan stabilitas pondok pesantren dengan mengikuti ketentuan-
ketentuan pengurus
9. Memininta izin kepada yang berwenang bila akan pulang/pergi atau meninggalkan
kewajiban di pondok atau madrasah sesuai dengan ketentuan dan tata cara izin yang
yang ditetapkan oleh pengurus
10. Memperingatkan dan menegur temannya yang melakukan pelanggaran dan/atau
melaporkannya kepada pengurus sesuai dengan pelanggarannya
11. Membayar uang lanah Maslahah pesantren dan/atau iuran lain yang ditetapkan oleh
pengurus
12. Menempati kamar yang telah ditetapkan oleh pengurus
13. Memiliki kartu anggota santri yang diterbitkan oleh pengurus
14. Mentaati ketentuan-ketentuan dan tata tertib yang ditetapkan oleh pengurus.

PASAL II : LARANGAN-LARANGAN
1. Mengerjakan/melakukan larangan-larangan syara’
2. Mengambil milik siapa saja dengan tidak seizin orangnya/pemeliknya
3. Ghasab berupa apa saja
4. Bertengkar dengan siapa saja
5. Menyimpan, menitipkan, atau membawa senjata tajam atau alat yang bisa
digunakan bertengkar
6. Keluar dari batas-batas Pondok Pesantren yang ditetapkan oleh pengurus
7. Mendatangi warung perempuan atau tempat yang menimbulkan fitnah 1 atau
melewati jalan terlarang
8. Melakukan perbuatan yang merugikan pesantren dan/atau orang lain
9. Ramai atau mengeluarkan suara keras yang tidak ada manfaatnya
10. Mandi, mencaci, atau qadhail-hajab di tempat terlarang
11. Melakukan mutamarrid/homoseks
12. Berhubungan dengan wanita yang bukan mahramnya
13. Menjumpai tamu di rumah-rumah tetangga
14. Berolahraga tidak pada tempatnya dan waktunya
15. Mengganggu dan/atau menggunakan aliran listrik.
16. Mengemudikan kendaraan bermotor di lingkungan pengawasan pondok pesantren
1
Fitnah dalam bahasa Arab berarti hal-hal negatif yang merusak.
17. Merokok sebelum usia 15 (lima belas) tahun
18. Berambut panjang yang melebihi ukuran rambut santri
19. Membawa, menyimpan, atau membunyikan pesawat radio/tape recorder,
menonton TV dan segala tontonan yang dilarang oleh pengurus
20. Membaca dan/atau menyimpan komik, majalah, surat kabar atau buku bacaan yang
dilarang oleh pengurus
21. Menjual barang miliknya kepada orang lain tanpa sepengetahuan pengurus
22. Berada di daerah atau kamar orang lain waktu jam makan
23. Bermain dengan alat permainanan yang dilarang oleh pengurus
24. Memotret, memasang foto di dinding, atau menyimpan foto tanpa seizin pengurus
25. Melawan atau menentang pengurus atau petugas Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan
Kanang yang sedang melaksanakan tugas
26. Membeli makanan atau lainnya kepada penjual yang masuk wilayah pondok
pesantren dan tidak memiliki tempat khusus
27. Melakukan hal-hal yang berakibat cemarnya martabat Pondok Pesantren DDI Al-
Ihsan Kanang, baik didalam maupun diluar

PASAL III : AKIBAT/SANKSI PELANGGARAN


1. Diserahkan kembali kepada walinya bagi santri yang :
a. Tidak mengaji dan tidak bersekolah (pasal I ayat I)
b. Mengambil milik orang lain tanpa seizin orangnya/pemiliknya (pasal II ayat 2)
c. Bertengkar dengan siapa saja (pasal II ayat 4)
d. Berhubungan dengan wanita yang bukan mahramnya (pasal II ayat 12)
e. Melukan perbuatan yang mengakibatkan cemarnya martabat Pondok Pesantren
DDI Al-Ihsan Kanang (pasal II ayat 27)
f. Pulang/pergi tanpa ada izin yang sah (pasal I ayat 9)
2. Diskors di rumah selama-lamanya satu tahun dan tidak lulus ujian akhir atau tidak
naik kelas bagi santri yang :
a. Menyimpan, menitipkan, atau membawa senjata tajam atau alat yang serupa
(pasal II ayat 5)
b. Tidak membayar uang Ianah Maslahah sampai akhir penutupan pembayaran
(pasal 1 ayat 11)
c. Menonton totonan yang dilarang pengurus (pasal II ayat 19)
d. Melawan atau menentang pengurus atau petugas yang sedang melaksanakan
tugas (pasal II ayat 25)
e. Merokok sebelum usia 15 (lima belas) tahun (pasal II ayat 17)
f. Melakukan mutamarrid/homoseks (pasal II ayat 11)
3. Lari maraton sejauh lima puluh meter sebanyak sepuluh kali bagi santri yang ghasab
(pasal II ayat 3)
4. Tidak boleh keluar dari jalan raya selama-lamanya 6 (enam) bulan bagi santri yang :
a. Keluar dari batas-batas Pondok Pensantren (pasal II ayat 6)
b. Mendatangi warung perempuan atau tempat yang menimbulkan fitnah atau
melewati jalan terlarang (pasal II ayat 7)
c. Menyembunyikan radio/tape recorder atau menonton TV (pasal II ayat 19)
5. Mengganti kerusakan atau kerugian yang diakibatkan dari perbuatannya bagi santri
yang :
a. Melakukan perbuatan yang merugikan pesantren dan/atau orang lain (pasal II
ayat 8)
b. Mengganggu dan/atau menggunakan aliran listrik (pasal II ayat 15)
6. Membersihkan saluran air comberan atau jeding bagi santri yang :
a. Tidak mengikuti kegiatan pendidikan ma’hadiyah (pasal I ayat 2)
b. Tidak mengikuti dan tidak melaksanakan jam belajar (pasal I ayat 3)
7. Didoublekan (dua kali) bagi santri yang :
a. Tidak melaksanakan tugas menjaga kebersihan menurut jadwal yang ditetapkan
(pasal I ayat 6)
b. Tidak melaksanakan tugas menjaga keamanan dan ketertiban Pondok Pesantren
DDI Al-Ihsan Kanang (pasal I ayat 8)
8. Dipindah kedaerah lain bagi santri yang :
a. Tidak mengikuti kegiatan pendidikan ma’hadiyah (pasal I ayat 2) sampai tiga kali
b. Tidak mengikuti dan tidak melaksanakan kegiatan jam belajar (pasal I ayat 3)
sampai tiga kali
9. Disita atau diamankan barangnya bagi santri yang :
a. Menyimpan, menitipkan, atau membawa senjata tajam atau alat yang bisa
digunakan untuk bertengkar (pasal II ayat 5)
b. Membawa atau menyimpan radio/tape recorder atau TV (pasal II ayat 19)
c. Membawa dan/atau menyimpan komik, majalah, surat kabar atau buku bacaan
yang dilarang pengurus (pasal II ayat 20)
d. Memakai atau menyimpan alat potret, memasang foto di dinding atau
menyimpan foto tanpa seizin pengurus (pasal II ayat 2)
10. Mengambil pasir dari sungai sedikitnya lima timba bagi santri yang :
a. Berada di daerah atau kamar orang lain waktu jam malam (pasal II ayat 22)
b. Membeli makanan atau lainnya kepada penjual yang masuk wilayah pondok dan
tidak memiliki tempat khusus (pasal II ayat 26)
11. Ditambah dengan tindakan lain menurut ketetapan pengurus bagi santri :
a. Melakukan perbuatan yang merugikan pesantren dan/atau orang lain (pasal II ayat
8)
b. Mengganggu dan/atau menggunakan aliran listrik (pasal II ayat 15)
c. Membaca atau menyimpan komik, majalah, surat kabar, dan buku bacaan yang
dilarang pengurus (pasal II ayat 20)
d. Memotret, memasang foto di dinding atau menyimpan foto tanpa seizin pengurus
(pasal II ayat 24)
12. Hukuman atau takziran yang lain ditetapkan berdasarkan hasil pertimbangan
pengurus serendah-rendahnya Kabag Ketertiban dan Keamanan.
BAB III
TATA TERTIB MURID MADRASAH DDI AL-IHSAN KANANG

MUKADDIMAH
Layaknya lembaga pendidikan, Madrasah DDI Al-Ihsan Kanang juga mempunyai
beberapa ketentuan atau tata tertib yang harus dipatuhi murid Madrasah DDI Al-Ihsan
Kanang. Tata tertib murid Madrasah DDI Al-Ihsan Kanang ini diterbitkan tanggal ........
1444 H atau ............ 2020 M, dan sampai saat ini belum pernah mengalami perubahan
atau revisi.
Tata tertib ini hanya berlaku bagi murid Madrasah DDI Al-Ihsan Kanang yang
bersekolah di Madrasah DDI Al-Ihsan Kanang.
Tata tertib Madrasah DDI Al-Ihsan Kanang dibagi dalam tiga pasal. Pasal I berisi
kewajiban-kewajiban; Pasal II berisi larangan-larangan; dan Pasal III berisi hukuman
atas pelanggaran. Tata tertib ini berlaku untuk murid Madrasah DDI Al-Ihsan Kanang di
semua tingkatan (Istidadiyah, Ibtidaiyah, Tsanawiyah, dan Aliyah).
Selain tata tertib ini, di masing masing tingkat Madrasah DDI Al-Ihsan Kanang
juga ada beberapa peraturan khusus sesuai kebijakan masing-masing pimpinan
Madrasah DDI Al-Ihsan Kanang. Begitu juga dengan tindakan dan sanksi yang
mengiringi pelaksanaan atau pelanggaran terhadap tata tertib dan peraturan tersebut.

PASAL I : KEWAJIBAN-KEWAJIBAN
1. Masuk sekolah sesuai dengan jam yang ditetapkan
2. Membawa kitab dan peralatan belajar lain yang diperlukan
3. Menggunakan bahasa Arab, bahasa Inggris atau bahasa Indonesia yang benar dan
baik dalam berkomunikasi dengan guru atau temannya di dalam kelas
4. Berakhlaqul karimah dalam tingkah laku, perkataan, dan berpakaian
5. Memakai pakaian segaram madrasah
6. Memohon izin kepada wali kelasnya apabila hendak tidak masuk sekolah, sesuai
dengan ketentuan
7. Memberikan dan merapikan kelas serta serambinya menurut jadwal
8. Mengikuti kegiatan olahraga murid sesuai dengan jadwal
9. Menaruh sepeda dalam keadaan terkunci ditempat yang disediakan bagi murid yang
membawa sepada
10. Mengikuti kegiatan musyawarah kelas sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan
oleh wali kelas dan/atau Kepala Madrasah
11. Membayar/melunasi uang Ianah Maslahah (uang pendidikan tahunan) sesuai
ketentuan
12. Membayar iuran yang ditetapkan oleh Madrasah.

PASAL II : LARANGAN-LARANGAN
1. Ramai-ramai di dalam kelas dan/atau waktu istirahat
2. Keluar dari kelas pada waktu jam pelajaran tanpa seizin guru yang sedang mengajar
3. Berambut panjang di luar ukuran rambut murid/santri
4. Bergurau/atau ramai dijalan pada waktu berangkat dan pulang olahraga
5. Merokok di dalam kelas
6. Menjumpai tamu pada waktu jam masuk sekolah
7. Berbuat hal-hal yang dapat mencemarkan nama baik Madrasah dan/atau Pondok
Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang
8. Membawa buku atau alat-alat belajar yang bergambar tidak sopan
9. Membawa surat kabar, majalah atau buku bacaan lain yang tidak berkaitan dengan
pelajaran madrasah
10. Mencorat-coret/mengotori sarana madrasah

PASAL III : AKIBAT/SANKSI PELANGGARAN


1. Dianggap alpa, murid yang tidak masuk empat jam pelajaran atau lebih dalam
sehari tanpa izin yang sah
2. Dianggap alpa, murid yang tidak masuk sekolah melebihi dari hari/tanggal izin yang
ditetapkan
3. Jumlah nilai raport dikurangi oleh jumlah alpa
4. Disamakan dengan alpa satu kali, setiap izin tujuh kali, dalam mengurangi jumlah
nilai raport
5. Medapat peringatan dari kepala madrasah, murid yang alpa tiga kali dalam sebulan
6. Dikeluarkan dari Madrasah, murid yang alpa lima kali dalam sebulan setelah
mendapat peringatan tertulis
7. Diskors atau dikeluarkan dari madrasah murid yang melakukan pasal II ayat 7
8. Mandapat takzir di Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang, murid Pondok
Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang yang sering melakukan pelanggaran tata tertib
madrasah
9. Tidak naik kelas atau tidak lulus IMNI (ujian akhir) murid yang pernah melakukan
pelanggaran tata tertib Pondok Pesantren dan/atau madrasah yang dianggap berat
oleh Pengurus Pondok DDI Al-Ihsan Kanang atau Pimpinan Madrasah
10. Dianggap keluar dari madrasah, murid yang tidak masuk madrasah di awal tahun
pelajaran sampai dengan akhir bulan syawal tanpa ada pemberitahuan kepada
Pimpinan Madrasah
11. Dinyatakan keluar dari Madrasah murid yang terlambat dari ketentuan izin yang
diberikan sampai lima belas hari tanpa pemberitahuan kepada Pimpinan Madrasah
12. Tidak bisa mengikuti IMDA (ujiab cawu) Ujian Semester, atau IMNI (ujian akhir)
murid yang tidak memenuhi pasal I ayat 11 dan 12
13. Akibat pelanggaran yang lain ditetapkan oleh Wali Kelas dan/atau Pimpinan
Madrasah.

Ditetapkan di Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang


Pada tanggal :
.............1444 H | ........... 2020 M

Oleh
Pengurus Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang
ttd ttd

AG. Dr. H. Adnan Nota, MA Husain Ishak, S.Ag. M.Pd.I


Pimpinan Pondok Sekertaris Umum
BAB IV
KEPUTUSAN DAN KETEAPAN

KETENTUAN-KETENTUAN UMUM
Setiap tahun Pengurus Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang selalu
mengadakan rapat di bulan ramadhan, yang dikenal dengan istilah Rapat Tim Perumus.
Tim ini terdiri dari satu orang perwakilan masing-masing Komisi yang ada di Pondok
Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang ditambah Pengurus Harian Pondok Pesantren DDI Al-
Ihsan Kanang, dan perwakilan Majelis Keluarga.
Fungsi rapat ini adalah menelaah, mengoreksi, dan menetapkan program-
program Pengurus serta menetapkan Anggaran Belanja Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan
Kanang untuk tahun berikutnya. Baik melanjutkan program lama ataupun menetapkan
dan menyetujui program baru yang diajukan Pengurus Pleno Pondok Pesantren DDI Al-
Ihsan Kanang.
Dalam rapat ini, terkadang ada beberapa ketentuan dan ketetapan yang
diputuskan oleh Tim Perumus. Ketetapan tersebut biasanya muncul atas pendalaman
program lama, usulan Pengurus Pleno, ataupun hasil musyawarah forum Tim perumus
dan Pengurus Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang.
Semua keputusan Tim Perumus (Program, APB, dan ketetapan) diajukan kepada
Rois Majelis Keluarga/Pengasuh untuk disetujui, dianulir, ataupun diubah sesuai
kebijakan dan pertimbangan yang dipandang baik oleh pengasuh.
Oleh karena itu semua keputusan dan ketetapan ini juga berfungsi menambah,
memperkuat, menganulir, atau mempertegas semua peraturan, kebijakan, dan tata
tertib santri Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang ataupun tata tertib murid
Madrasah DDI Al-Ihsan Kanang.
Hasil rapat Tim Perumus di bulan Ramadhan selanjutnya dituangkan ke dalam
Buku Program Kerja dan APB Pengurus untuk periode berikutnya.
Adapun ketetapan dan keputusan Pengurus Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan
Kanang yang dihasilkan dari Rapat Tim Perumus di Bulan Ramadhan mulai 1426 s.d
1439 sebagaimana dimaksud adalah sebagai berikut:
A. KETETAPAN BUKU PROGRAM PERIODE 1426-1430
1. Semua santri, termasuk Guru tugas, dalam perjalanan pulang dari Pondok
Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang saat liburan atau kembali Pondok Pesantren DDI
Al-Ihsan Kanang setelah masa liburan, harus menggunakan pakaian seragam
Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang.
2. Semua santri harus melaksanakan shalat Isya berjamaan di awal waktu, baik di
masjid, daerah, atau ruang pengajian
3. Pengguna komputer hanya diperkenankan bagi santri purna tugas (Aliyah atau
kuliah syariah) atau santri yang dibutuhkan untuk kepentingan Pondok
Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang (pengurus dan petugas yang wilayah tugasnya
harus mengoperasikan komputer).
4. Semua santri aktif (saat hari aktif di Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang)
dilarang menjual atau membeli alat elektronik (flashdisk, MP3, MP4, MP5,
kamera digital, dsb). Untuk kepemilikan pribadi
5. Santri yang terlambat kembali ke Pesantren lebih dari 15 (lima belas) hari
berturut-turut dari ketentuan izin tanpa ada pemberitahuan, maka dianggap
berhenti (diberhentikan/dikeluarkan) dari Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan
Kanang.
6. Murid Madrasah DDI Al-Ihsan Kanang(Istidadiyah, Ibtidaiyah, Tsanawiah, dan
Aliyah) yang tidak sekolahlebih dari 15 (lima belas) hari berturut-turut tanpa
ada pemberitahuan, maka dianggap berhenti (diberhentikan/dikeluarkan) dari
Madrasah DDI Al-Ihsan Kanang.
7. Semua materi Madrasah DDI Al-Ihsan Kanang (perubahan, ataupun
pengurangan) harus diajukan terlebih dahulu kepada Rois Majelis Keluarga oleh
Pimpinan bersama Sekretaris umum.
8. Semua santri Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang yang duduk di Madrasah
DDI Al-Ihsan Kanang tingkat Ibtidaiyah, Istidadiyah, atau belum berusia 15 (lima
belas) tahun tidak diperbolehkan merokok.
9. Hari Senin dan Kamis dinyatakan sebagai “Hari Bebas Asap Rokok” di kawasan
Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang, baik untuk santri Pondok Pesantren DDI
Al-Ihsan Kanang maupun Lembaga Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang, atau
tamu yang berkunjung ke Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang.
10. Semua murid Madrasah DDI Al-Ihsan Kanang harus memiliki pakaian seragam
olahraga, kecuali murid Madrasah DDI Al-Ihsan Kanang dari LPP DDI Al-Ihsan
Kanang.
11. Murid Madrasah DDI Al-Ihsan Kanang tingkat aliyah dari LPP DDI Al-Ihsan
Kanang saat jam olahraga diberi tugas ke Perpustakaan Pondok Pesantren DDI
Al-Ihsan Kanang atau mengikuti Riyadhah Bathiniyah.
12. Warga daerah K, L, dan H yang sudah mahir bahasa Arab atau Inggris bisa
dimutasi ke daerah lain.
13. Bermukim di daerah khusus bahasa Arab dan Asing dibatasi sampai tiga tahun,
kecuali tenaganya dibutuhkan daerah khusus tersebut
14. Penghuni daerah khusus bahasa Arab dan Asing dibatasi minimal murid
Madrasah DDI Al-Ihsan Kanang kelas VI Ibtidaiyah
15. Jumlah pakaian santri tidak diperbolehkan melebihi 5 potong baju, 4 helai
sarung, dan 3 pakaian kaos
16. Santri yang berumur 15 tahun kebawah harus menitipkan uangnya (bekal dan
jajan) kepada Kepala Kamar masing-masing
17. Menempatkan Petugas Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang di Daerah atau
kamar khusus dengan rincian sebagai berikut:
a. Sebagian petugas jemuran di Daerah J
b. Sebagian petugas BPS di Daerah I
c. Petugas Sekretariat di daerah F
d. Petugas kapinsihma di daerah F
e. Petugas PMM di daerah G
f. Petugas Kopontren di Daerah Z
g. Petugas KDU di kamar J-29
h. Petugas Diesel di daerah F, dan
i. Petugas-petugas lain yang belum memiliki kamar khusus berada di Darah F
18. Pada waktu ijtima’ (kumpulan) dilarang membawa minuman melebihi 600 ml,
juga membawa makanan ringan (snack) yang melebihi batas kewajaran.
19. Anggota Tahfizhul Qur’an yang akan berhenti (boyong) harus mendapatkan
surat izin/rekomendasi dari Pembina Tahfizul Qur’an dan Pengurus Bagian
Tahfizul Qur’an
20. Menetapkan aturan kursus/pelatihan sebagai berikut:
a) Kegiatan kursus/pelatihan yang diadakan oleh Kuliah Syariah dan Ubudiyah
hanya boleh diikuti oleh santri tingkat Tsanawiyah keatas;
b) Pelaksana sudah merancang program kursus dalam setahun;
c) Penarikan iuran kursus harus mendapatkan izin atau rekomendasi dari Ketua
Umum atau Sekretaris Umum
21. Petugas pengawasan dan penertiban ibadah di masjid dilarang (tidak berhak)
melakukan interogasi terhadap santri yang melakukan kesalahan/pelanggaran
di wilayah tugasnya. Penanganan interogasi harus tetap dilakukan oleh pihak
Tibkam.
22. Melaksanakan pembacaan Burdah Keliling untuk area selatan sungai. Peserta
diambilkan dari kamar J-28, J-29, dan J-30
23. Anggota Kuliah Syariah harus berangkat ke Masjid paling akhir pukul 11.30
istiwak untuk melaksanakan shalat Jumat, dan berangkat ke surau 30 menit
sebelum azan Maghrib atau Subuh dikumandangkan
24. Murid kelas III aliyah dan anggota Kuliah Syariah yang keanggotaanya mencapai
tiga tahun atau lebih harus ikut pembacaan istighfar dan shalawat di masjid
setelah saat Maghrib, selain malam Selasa dan malam Jumat. Khusus malam
selasa dan Jumat ditempatkan di surau Daerah H.
25. Santri tidak diperkenankan tugas tathawwu, dua kali dalam dua tahun berturut-
turut. Yang bersangkutan harus memilih antara berhenti dari Pondok Pesantren
DDI Al-Ihsan Kanang lalu mendaftar sebagai GT-Dai Pondok Pesantren DDI Al-
Ihsan Kanang, atau melanjutkan pendidikan Aliyah di Pondok Pesantren DDI Al-
Ihsan Kanang, atau menjadi anggota Kuliah Syariah (jika sudah lulus Aliyah)
26. Murid Madrasah DDI Al-Ihsan Kanang Tsanawiyah yang selesai melaksanakan
tugas mengajar dan bermaksud kembali ke Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan
Kanang harus masuk ke Madrasah DDI Al-Ihsan Kanang tingkat Aliyah
27. Untuk meningkatkan mutu baca kitab murid Madrasah DDI Al-Ihsan Kanang,
nilai ujian baca kitab menjadi persyaratan naik kelas di: (1) Kelas V
Ibtidaiyah/Istidadiyah; (2) Kelas PK-I Ibtidaiyah; (3) kelas II Tsanawiyah; (4)
Kelas PK-I Tsanawiyah; (5) kelas VIII Istidadiyah; (6) seluruh kelas ditingkat
Aliyah; dan (7) santri dan murid baru yang mendaftar atau mengikuti tes kelas VI
Ibtidaiyah/Istidadiyah ke atas.
28. Murid yang tidak mengikuti KBM fan tertentu tanpa alasan (alpa) hingga 40%
maka tidak berhak mengikuti ujian mata pelajaran tersebut
29. Semua murid (baik Istidadiyah, Ibtidaiyah, Tsanawiyah, atau Aliyah harus
membaca mazham (takrar) sebelum KBM jam pertama dimulai
30. Semua santri dilarang merokok di area kamar mandi dan WC
31. Penanganan parkir kendaraan bermotor di area Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan
Kanang diserahkan kepada Kabag Tibkam
32. Semua Murid Madrasah DDI Al-Ihsan Kanang Tsanawiyah dan Aliyah harus
melaksanakan shalat Ashar di awal waktu
33. Semua Santri harus mengikuti pengajian kitab setelah pengajian Al-Qur’an (ba’da
Maghrib), kecuali murid kelas III (Ibtidaiyah dan Istidadiyah) ke bawah maka
mengikuti kegiatan pembinaan Amtsilati.

KETENTUAN-KETENTUAN KHUSUS DI MADRASAH DDI AL-IHSAN KANANG


A. Kegiatan Belajar Mengajar
Kegiatan belajar mengajar di Madrasah DDI Al-Ihsan Kanang dilaksanakan/dibagi
dalam dua gelombang. Gelombang pertama di pagi hari mulai pukul 07.30 s.d 12.10
istiwak. Sedangkan gelombang kedua mulai pukul 12.20 s.d pukul 17.00 istiwak.
Adapun rincian dan ketentuan adalah :
1. Jumlah jam pelajaran dalam satu gelombang sebanyak 6 (enam) jam pelajaran.
2. Satu jam pelajaran berlangsung selama 40 (empat puluh) menit
3. Selama 15 (lima belas) menit awal jam pertama, diisi kegiatan takrar nazham
4. Standar jam yang digunakan dalam ketentuan jam pelajaran adalah waktu istiwak
(WIS)

Tabel rincian Jam Pelajaran MMU


No Istidadiyah dan Ibtidaiyah Jam Pelajaran Tsanawiyah dan Aliyah
1 07.30 – 08.10 Pertama 12.20 – 13.00
2 08.10 – 08.50 Kedua 13.00 – 13.40
3 08.50 – 09.15 Istirahat 13.40 – 14.05
4 09.15 – 09.55 Ketiga 14.05 – 14.45
5 09.55 – 10.35 Keempat 14.45 – 15.25
6 10.35 – 10.50 Istirahat 15.25 – 15.40
7 10.50 – 11.30 Kelima 15.40 – 16.20
8 11.30 – 12.10 Keenam 16.20 – 17.00

B. Seragam Madrasah
Seragam madrasah ada dua macam, yaitu seragam sekolah dan seragam olahraga.
Seragam sekolah adalah seragam yang dipakai dalam kegiatan mengajar berupa:
a. Songkok / kopyah (warna putih)
b. Baju taqwa putih model tida saku
c. Sarung warna hijau dengan corak bergaris-garis tipis berbentuk vertikal warna
kuning
Seragam Olahraga adalah seragam yang dipakai dalam kegiatan olahraga,
termasuk saat berbaris-baris berupa:
a. Kaos warna putih bagian atas dan bagian bawah serta lengan berwarna hijau
dan terdapat tulisan Madrasah DDI Al-Ihsan Kanang di bagian dada
b. Celana panjang (training) warna hijau
BAB V
KEGIATAN DI PONDOK PESANTREN DDI AL-IHSAN KANANG DAN MADRASAH DDI
AL-IHSAN KANANG

Secara umum, kegiatan di Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang dibagi


menjadi dua macam, yaitu Ma’hadiyah dan Madrasiyah. Kegiatan Ma’hadiyah adalah
kegiatan yang harus diikuti oleh santri yang bermukim di Pondok Pesantren DDI Al-
Ihsan Kanang. Sedangkan kegiatan Madrasiyah adalah kegiatan yang harus diikuti oleh
murid Madrasah DDI Al-Ihsan Kanang, baik yang bermukim di Pondok Pesantren DDI
Al-Ihsan Kanang maupun luar Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang, sesuai dengan
tingkatan madrasah masing-masing.

KEGIATAN MA’HADIYAH
Kegiatan ini dimulai pukul 03.30 dini hari sampai pukul 12.00 malam waktu
istiwak, yang tentunya diselingi waktu istirahat. Jenis kegiatan Ma’hadiyah yang
ditetapkan oleh Pengurus bermacam-macam, sesuai dengan tingkatan santri.
Jenis kegiatan tersebut sebagaimana berikut:

Tahajud, Witir, dan Subuh Berjamaah


Kegiatan ini diikuti seluruh santri dan dimulai pukul 03.30 WIS (dini hari).
Setelah mandi/berwudhu, seluruh santri melaksanakan shalat Tahajud dan Witir.
Untuk murid kelas VI Ibtidaiyah, Tsanawiyah, dan anggota kuliah Kuliah Syariah
yang tidak memiliki tugas di Daerahnya, kegiatan ini bertempat di masjid. Setelah itu,
dilanjutkan dengan membaca Asma’ul Husna bersama.
Sedangkan untuk kelas I sampai V Ibtidaiyah dan murid Istidadiyah, kegiatan ini
bertempat di Daerah masing-masing. Dilanjutkan dengan membaca wirid-wirid
mu’tabarah.

Takrar Nazham
Kegiatan ini khusus untuk murid kelas I sampai V Ibtidaiyah dan murid
Istidadiyah, bertempat di Daerah masing-masing.

Kegiatan Pagi
Kegiatan Pagi di daerah dilaksanakan setelah shalat shubuh s.d pukul 06.00
istiwak. Kegiatan ini dilaksanakan di dalam kamar, dipandu oleh Kepala Kamar. Antara
lain diisi dengan pembinaan baca kitab, pendidikan al-Qur’an, dan pengesahan
kepribadian santri. Juga, kegiatan olahraga pagi .

Olahraga
Kegiatan ini diikuti oleh semua santri secara bergiliran per daerah, bertempat di
lapangan Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang dengan pimpinan oleh seorang
pemandu yang ditunjuk Pengurus. Waktu pelaksanaan setelah shalat shubuh
berjamaah.
Jenis olahraganya adalah lari keliing lapangan. Setelah itu, santri kembali ke
Daerah untuk melaksanakan Kegiatan Pagi di Daerah masing-masing.

Shalat Dhuha Berjamaah


Kegiatan ini untuk murid kelas I sampai V Ibtidaiyah dan murid Istidadiyah.
Waktunya pukul 06.30 s.d 06.45 pagi, dan bertempat di Daerah. Sedangkan untuk hari
Jumat, shalat Dhuha berjamaah diganti dengan musyawarah di Daerah.
Pengajian Kitab Kuning
Pengajian kitab kuning ada yang diasuh langsung oleh Kiai/Pengasuh, dan ada
yang dibacakan guru-guru yang ditunjuk Pengurus bagian pengajian kitab Ma;hadiyah
atas persetujuan Ketua III Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang.
Pengajian kitab kuning oleh Pengasuh adalah kegiatan paling inti di Pondok
Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang. Bertempat di Surau H dan harus diikuti oleh: (1)
Anggota Kuliah Syariah selain guru, (2) guru yang sedang tidak bertugas, dan (3) murid
Aliyah.
Sedangkan santri tingkat Tsanawiyah, Ibtidaiyah sangat dianjurkan mengikuti
pengajian yang diasuh oleh Pengasuh, selama tidak bertentangan dengan kegiatan
madrasah yang lebih wajib. Materi pengajian kitab kuning oleh pengasuh di antaranya
adalah kitab Ihya’ Ulumiddin, Shahih al-Bukhari, Fathul-Wahhab, I’anatuth-thalibin
(pagi; Tafsir jalalain (sore); dan Jam’ul-Jawami’ (malam).
Sementara itu, mengikuti pengajian kitab yang dibacakan guru-guru juga wajib
bagi semua santri Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang. Tempatnya di ruang-ruang
Madrasah DDI Al-Ihsan Kanang atau daerah, ba’da Maghrib setelah pendidikan baca.
Materi pengajian tersebut adalah kitab-kitab kecil dalam bidang Fikih, Akhlak, Tasawuf,
Nahwu, dan lainnya.
Metode yang digunakan dalam pengajian kitab ini ada yang memakai sorogan,
bandongan, juga ada yang berupa pendidikan cara baca kitab.

Musyawarah Ma’hadiyah
Kegiatan musyawarah untuk anggota Kuliah Syariah diselenggarakan setiap
malam, pukul 09.00 s.d 10.00 WIS bertempat di ruang-ruang Madrasah DDI Al-Ihsan
Kanang. Khusus malam Selasa, musyawarah dilaksanakan pukul 08.00 s.d 10.00
Sedangkan untuk tingkat Tsanawiyah, sesuai ketentuan Daerah dan kelasnya,
musyawarah dilaksanakan Selasa pagi pukul 05.30 s.d 07.00 bertempat diruang
Madrasah DDI Al-Ihsan Kanang. Dan bagi santri kelas V & VI Ibtidaiyah serta V, VI, dan
VII Istidadiyah dilaksanakan Jumat pagi pukul 06.00 s.d 07.00, bertempat di Daerah.
Selain itu, kegiatan musyawarahada yang diistilahkan dengan Musyawarah
Gabungan antar Daerah, bagi murid kelas III Tsanawiyah. Musyawarah ini membahas
masalah waq’iyah (banyak terjadi di masyarakat) dan dilaksanakan malam Jumat pukul
09.30 s.d 11.00 secara bergantian di tiap-tiap Daerah.

Shalat Zuhur dan Ashar Berjamaah


Kegiatan ini untuk murid Ibtidaiyah dan Istidadiyah dimulai pukul 12.20 s.d.
12.45. bertempat di Daerah untuk kelas I sampai V, dan bertempat di masjid untuk kelas
VI.

Shalat Maghrib Berjamaah


Kegiatan ini bertempat di masjid untuk kelas VI Ibtidaiyah, murid Tsanawiyah,
dan semua anggota Kuliah Syariah yang tidak bertugas di Daerahnya. Sedangkan kelas I
sampai V Ibtidaiyah dan Murid Istidadiyah bertempat di Daerah.
Pendidikan Baca al-Qur’an
Pendidikan baca al-Qur’an (Ta’lim al-Quran) harus diikuti oleh seluruh santri
selain kelas VI Ibtidaiyah dan III Tsanwiyah, setelah Shalat Maghrib berjamaah.
Kegiatan ini diselenggarakan setiap malam, selain malam Selasa dan malam Jumat.
Kegiatan mengaji al-Qur’an bertempat di Daerah untuk anggota Kuliah Syariah
dengan cara tadarus. Bertempat di kamar-kamar Daerah untuk kelas I sampai V
Ibtidaiyah dan murid Istidadiyah. Sedangkan untuk kelas I dan II Tsanawiyah bertempat
diruang-ruang Madrasah DDI Al-Ihsan Kanang. Kegiatan ini dipandu oleh seorang
muallim (guru mengaji) yang ditunjuk Pengurus bagian taklim al-Qur’an.

Baca Istighfar dan Shalawat Ba’da Maghrib


Kegiatan ini dilaksanakan setiap malam untuk kelas VI Ibtidaiyah dan III
Tsanawiyah, bertempat di masjid setelah pelaksanaan shalat Maghrib berjamaah.
Khusus malam Selasa, ditambah dengan kelas Idan II Ts. Kegiatan ini waktu malam
Selasa juga dilaksanakan di Daerah yang harus diikuti oleh kelas I sampai V Ibtidaiyah
dan murid Istidadiyah. Di malam Selasa, setelah kegiatan ini diadakan tauiyah (ceramah
pencerahan).

Jam Belajar Malam


Kegiatan jam belajar ini dilaksanakan mulai pukul 09.00 s.d. 10.00 WIS di tiap-
tiap Daerah. Kegiatan ini wajib diikuti oleh semua santri Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan
Kanang, kecuali yang harus mengikuti kegiatan lain yang ditetapkan Pengurus. Kegiatan
lain tersebut seperti musyawarah yaumiyah (untuk anggota Kuliah Syariah), kursus
Annajah atau ko-kurikuler Madrasah DDI Al-Ihsan Tsanawiyah, pembinaan, atau
menghadiri rapat yang diadakan Pengurus.

Baca Burdah
Kegiatan ini dilakukan bergantian setiap malam, sesuai dengan urutan daerah
yang ditetapkan Pengurus. Pembacaan Burdah ini dilakukan dengan dua cara, yang
Burdah Keliling dan Burdah di Daerah.
Burdah Keliling dibaca sambil mengelilingi komplek pesantren oleh semua santri
tingkat Tsanawiyah, sedangkan Burdah di Daerah dibaca bersama di Daerah. Kegiatan
ini dilaksanakan pukul 11.30 s.d. 12.00 malam, kecuali bagi daerah-daerah tertentu.

Gerak Batin (Istighatsah)


Kegiatan ini bertempat di masjid, diikuti seluruh santri sesuai urutan daerahnya.
Waktunya sama dengan pembacaan Burdah, yaitu pukul 11.30 s.d. 12.00 malam. Gerak
batin ini diisi dengan membaca Munjiyat yang diakhiri dengan membaca Hizbul-Futub.

Jaga/Ronda Malam
Yang harus melaksanakan jaga atau ronda malam hanya santri yang berada di
tingkat Tsanawiyah. Setiap daerah menugas beberapa warganya secara bergantian.
Waktunya pukul 12.00 s.d. 04.30 dini hari atau menjelang azan Shubuh, dengan cara
berpindah-pindah dari satu pos jaga ke pos jaga yang lain. Kegiatan ini dikoordinir oleh
Kepala Bagian Ketertiban dan Keamanan Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang.

Baca Shalawat dan Madah Nabi


Pembacaan shalawat dan Madah Nabi dilaksanakan setiap malam Jumat, pukul
07.30 s.d. 08.30 (ba’da Isya). Kegiatan ini bertempat di masjid untuk anggota Kuliah
Syariah, dan bertempat di Daerah untuk tingkat Istidadiyah, Ibtidaiyah, dan
Tsanawiyah.
Sedangkan Shalawat dan madah yang dibaca adalah, Maulid ad-Diba’iy, Maulid al-
Barzanji, Syaraful Anam, dan Simthud-Durar. Dalam satu bulan, empat macam shalawat
ini dibaca secara bergantian tiap malam Jumat.

Baca Ratibul-Haddad dan Surat al-Kahfi


Pembacaan wirid ini hanya dilaksanakan oleh santri kelas I sampai V murid
Ibtidaiyah dan Istidadiyah, dengan dipandu oleh Ubudiyah Daerah. Kegiatan ini
dilaksanakan hari Jumat setelah shalat Shubuh berjamaah, bertempat di Daerah.
Kegiatan ini dilanjutkan dengan pembacaan Surat al-Kahfi yang diikuti oleh
semua warga Daerah Pelaksanaannya setelah kegiatan shalat Shubuh berjamaah di
masjid dan surau sudah selesai.

Baca Surat-surat Munjiyat


Waktu pelaksanaan kegiatan ini adalah Jumat sore, pukul 17.00 s.d. 17.30 WIS,
bertempat di Daerah.

KEGIATAN MADRASIYAH
Masuk Sekolah
Waktu masuk sekolah berbeda-beda sesuai dengan jenjang pendidikannya, dan
bertempat diruang-ruang yang telah ditentukan. Untuk tingkat Ibtidaiyah dan
Istidadiyah dilaksanakan pukul 07.30 pagi s.d. 12.10 siang, sedangkan untuk tingkat
Tsanawiyah dan Aliyah pukul 12.20 s.d. 05.00 sore.

Musyawarah Kelas
Musyawarah ini membahas pelajaran-pelajaran dikelas, dengan jadwal yang
telah ditentukan oleh Pimpinan Madrasah. Waktu pelaksanaannya berbeda sesuai
dengan jenjang pendidikan madrasah.

Pembinaan baca Kitab


Bagi santri yang mukim di Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan Kanan, kegiatan ini
dilaksanakan di hari-hari tertentu saat jam musyawarah. Sedangkan bagi murid LPPS
dilaksanakan di rumah guru Madrasah DDI Al-Ihsan Kanang yang ditunjuk sebagai
pembina sesuai dengan tempat dan waktu yang ditentukan oleh Pimpinan Madrasah.
Kegiatan Ko-Kurikuler
Pimpinan Madrasah DDI Al-Ihsan Kanang Tsanawiyah mengadakan kegiatan Ko-
Kurikuler untuk murid Tsanawiyah pada malam-malam tertentu. Kegiatan tersebut
biasa dikenal dengan istilah Kursus. Waktu pelaksanaannya pukul 09.00 s.d. 10.00
malam, dengan jadwal dan tempat yang telah diatur oleh pimpinan madrasah. Materi
yang diberikan dalam kegiatan tersebut adalah Pengantar Akidah Ahlussunah
Waljamaah (Annajah), Pengantar Administrasi, Ilmu Jiwa (Sosiologi-Psikologi), dan
Didaktik-Metodik (Ilmu Pendidikan)

Kaderisasi Ahlussunah Waljamaah (Annajah)


Kursus Annajah ini khusus murid Tsanawiyah, sesuai dengan tingkatan kelas.
Tujuannya untuk pemantapan akidah Ahlusunah Waljamaah dan pembekalan calon
Guru Tugas. Dilaksanakan pada malam-malam tertentu pada pukul 09.00 s.d. 10.00
dengan jadwal dan tempat yang telah diatur oleh pimpinan Madrasah DDI Al-Ihsan
Kanang Tsanawiyah.

Olahraga
Kegiatan ini dilaksanakan pada hari-hari tertentu, sesuai jadwal dari pimpinan
madrasah. Kegiatan ini sama dengan masuk sekolah, karena dilaksanakan pada jam
pelaksanaan kegiatan belajar mengajar (KBM). Yaitu, pada jam pertama dan kedua
untuk tingkat ibtidaiyah dan Istidadiyah, serta pada jam lima dan enam untuk tingkat
Tsanawiyah dan Aliyah.
Jenis olahraga bagi murid Istidadiyah, Ibtidaiyah, dan Tsanawiyah adalah
permainan bola kasti, sedangkan bagi murid Tsanawiyah kelas Program Khusus
(akselerasi) serta murid Aliyah adalah permainan bola voli. Semua murid diharuskan
melakukan baris-berbaris saat berangkat ke tempat olahraga dan saat pulang dari
olahraga.

Mengaji al-Qur’an
Kegiatan ini harus diikuti oleh murid Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang
waktu kegiatan olahraga madrasah, sesuai jadwal olahraga kelas yang ditetapkan.
Kegiatan ini dipandu seorang guru (muallim) yang ditunjuk Pimpinan Madrasah.

Kegiatan Lain
Pengurus memberikan kewenangan kepada pimpinan madrasah dan wali kelas
untuk melaksanakan kegiatan tambahan (ekstrakurikuler) asalkan tidak berbenturan
dengan kegiatan wajib Ma’hadiyah atau Madrasiyah. Oleh karena itu, semua murid
diwajibkan mengikuti kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh pimpinan madrasah
atau wali kelas masing-masing.
BAB VI
PROSEDUR PERIZINAN

IZIN PULANG/PERGI
Penjelasan
Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang selalu menakankan agar setiap santri
bisa konsentrasi dan tidak terganggu hal-hal di luar kepentingan belajar. Sebisa
mungkin santri tidak pernah meninggalkan aktivitas belajar setiap harinya. Jika tidak
ada keperluan yang betul-betul mendesak, santri dianjurkan tidak meninggalkan
Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang,
Oleh karena itu, Pengurus menetapkan aturan-aturan khusus bagi santri yang
ingin pulang/pergi sementara dari Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang. Aturan itu
disebut Izin Pulang/Pergi Jarak Jauh.

Ketentuan-ketentuan
1. Pemohon menghadap Pengurus Daerah bersama wali/wakilnya dengan
menunjukkan Kartu Wali Santri dan/atau bukti identitas lainnya untuk
menyampaikan maksud kepukangan dan kepentingannya.
2. Mempunyai kepentingan mendesak dan tidak bisa diwakilkan, yaitu 1) Panggilan
Pemerintah; 2) Melaksanakan kewajiban syariat, seperti menjadi wali nikah, ibadah
haji, dan semacamnya; 3) Berobat di luar Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang
atau di rumah.
3. Tidak sedang menjalani takzir larangan keluar ke jalan raya
4. Tidak sedang terlibat dalam pengusutan/penyelidikan pelanggaran tata tertib
Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang atau Madrasah DDI Al-Ihsan Kanang
5. Tidak sedang dalam masa-masa ujian di Madrasah DDI Al-Ihsan Kanang
6. Mengurus permohonan izin pulang/pergi di luar jam masuk sekolah
7. Telah melunasi uang Ianah Maslahah, minimal 50% untuk izin di semester pertama,
dan 100% untuk semester kedua.

Prosedur Izin Pulang/Pergi


1. Mengisi data dengan lengkap di blangko surat izin yang tersedia
2. Pemohon dan/atau walinya meminta izin kepada pengurus yang berwenang secara
berurutan dengan menunjukkan KTS yang masih berlaku
3. Pengurus yang berwenang sebagaimana tercantum di blangko Surat Izin
Pulang/Pergi adalah:
a. Pengurus Daerah
 Yang dimaksud Pengurus Daerah adalah Kepala Kamar, Tibkamda, dan
Kepala Daerah
b. Wali kelas
 Tanda tangan wali kelas dapat diwakilkan kepada Kepala Madrasah atau
Pimpinan Madrasah lainnya atas nama guru wali kelas
c. Kabag Sihhat
 Pemohon menjukkan surat relomendasi pulang dari dokter Balai Pengobatan
Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang
 Tanda tangan Kabag Sihhat dapat diwakili oleh Kepala Balai Pengobatan
Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang a.n. Kabag Sihhat
d. Bendahara Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang
 Pemohon meminta tanda tangan Bendahara Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan
Kanang (bagian penerimaan Ianah Maslahah) serta menunjukkan kartu bukti
pembayaran Ianah.
e. Perizinan
 Pemohon menghadap kepada Perizinan Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan
Kanang di Sekretariat bersama wali atau Kepala Kamar
 Perizinan pulang/pergi sementara adalah Wakil Ketua Umum Pondok
Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang
f. Staf Sekretariat
 Blangko yang sudah ditandatangani perizinan diserahkan kepada staf
Sekretariat bagian pelayanan untuk diganti dengan salinan resmi
 Pemohon diperbolehkan pulang setelah mendapatkan salinan dari
Sekretariat
 Surat salinan perizinan ditandatangani oleh Sekretaris Pondok Pesantren DDI
Al-Ihsan Kanang (Sekretaris I s.d. V), dan tidak bisa diwakilkan.

Lain-lain
1. Semua pengurus yang berwenang memberikan izin berhak menolak atau
mengabulkan permohonan dan bertanggung jawab kepada Pengurus Harian Pondok
Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang
2. Santri tidak diperbolehkan pulang terlebih dahulu sebelum menyelesaikan proses
izinnya, kecuali mendapat izin/rekomendasi dari Kepala Daerah atau Kabag Sihhat
sesuai aturan
3. Santri yang pulang tanpa membawa salinan surat izin yang sah tetap dianggap
pulang tanpa izin (blorot) dan dapat dikenai sanksi sesuai aturan
4. Santi yang terlambat kembali ke Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang dari waktu
izin yang diberikan harus bertanggung jawab kepada Kepala Daerah dengan
diantaroleh walinya
5. Santri yang bermaksud mengikuti kegiatan pendidikan lain di luar Pondok
Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang diharuskan mengikuti prosedur berhenti dan tidak
dibenarkan mengikuti prosedur izin pulang/pergi sementara

IZIN TIDAK MASUK SEKOLAH/MUSYAWARAH


Penjelasan
Murid wajib mengikuti semua kegiatan yang diadakan di madrasah, kecuali ada
uzur atau alasan yang dapat diterima. Murid yang tidak bisa masuk sekolah karena ada
uzur harus mengajukan izin kepada wali kelasnya. Murid yang tidak masuk sekolah
tanpa izin yang sah akan dicatat alpa dalam absensi dan dapat mengurangi nilai raport.
Seperti halnya masuk sekolah, mengikuti kegiatan musyawarah rutin yang
diselenggarakan madrasah adalah bersifat wajib. Setiap murid yang tidak bisa
mengikuti kegiatan tersebut harus mengajukan izin yang ditetapkan oleh Pengurus.
Prosedur ini diperuntukkan bagi murid Madrasah DDI Al-Ihsan Kanang Pondok
Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang yang tidak bisa masuk sekolah karena sakit atau murid
Madrasah DDI Al-Ihsan Kanang yang tidak bisa masuk sekolah karena ada uzur.
Sedangkan izin tidak masuk sekolah murid Madrasah DDI Al-Ihsan Kanang Pondok
Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang karena pulang/pergi maka prosedurnya diatur di
pembahasan sebelumnya.

Ketentuan-ketentuan
1. Murid Madrasah DDI Al-Ihsan Kanang Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang
2. Mempunyai uzur yang bisa diterima menurut Pengurus
3. Uzur yang dapat diterima diantaranya adalah:
 Sakit yang menyebabkan tidak bisa mengikuti kegiatan dengan maksimal;
 Tenaganya dibutuhkan untuk kepentingan Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan
Kanang;
 Berada dalam kondisi yang keberadaanya dianggap mengganggu efektivitas
KBM;
 Kepentingan keluarga yang dianggap penting/perlu untuk dihadiri;
4. Mengajukan permohonan izin secara tertulis

Prosedur Izin Tidak Masuk Sekolah Murid Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan
Kanang
Uzur atau Alasan Sakit Ringan
1. Memberitahu Kepala Kamar tentang Kondisi kesehatannya
2. Kepala Kamar meminta Surat Keterangan Sakit (SKS) kepada Pengurus Daerah, dhi.
Baur Sihhatda
3. Pengurus Daerah mengecek dan memeriksa kondisi santri yang bersangkutan untuk
memastikan perlu atau tidaknya memberikan SKS
4. Baur Sihhatda mencatat permohonan memberikan SKS di buku daftar santri sakit
dan memberikan SKS yang sudah ditandatangani kepada Kepala Kamar
5. Kepala Kamar mendatangi Kepala Daerah untuk meminta tanda tangan dan stempel
daerah
6. Kepala kamar mengantarkan surat keterangan sakit ke kelas/wali kelas yang
bersangkutan.

Uzur atau Alasan Selain Sakit Ringan


Murid Madrasah DDI Al-Ihsan Kanang Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang
yang tidak bisa masuk sekolah karena alasan selain sakit maka mengajukan
permohonan tertulis sesuai prosedur yang ditetapkan dalam buku Prosedur Pondok
Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang.
Permohonan izin tersebut disesuaikan dengan keperluan yang bersangkutan,
seperti pulang/pergi atau mendapat tugas dari pesantren.
Permohonan izin tidak masuk sekolah diajukan secara tertulis dan bukti izinnya
(salinan/tembusan) harus diserahkan kepada wali kelas yang bersangkutan (pemohon).

Prosedur Izin Tidak Masuk Sekolah Murid Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan
Kanang
1. Yang bersangkutan atau/bersama walinya mendatangi Pempinan Madrasah
2. Menjelaskan uzur/alasan tidak bisa masuk sekolah
3. Pimpinan Madrasah memberikan Surat Keterangan Izin (SKI) jika alasan yang
diajukan sesuai aturan dan dapat diterima
4. Wali murid memberikan SKI kepada staf kelas/wali kelas yang bersangkutan
5. Uzur mendadak yang mengakibatkan tidak masuk sekolah tanpa pemberitahuan,
harus ada pembertitahuan dari wali santri kepada wali kelas/pimpinan madrasah
setelah masuk sekolah

Prosedur Izin Tidak Musyawarah


1. Ketentuan dan prosedur izin tidak mengikuti kegiatan Musyawarah sama dengan
prosedur izin tidak masuk sekolah, baik karena alasan sakit atau pulang/pergi
2. Surat/bukti izin tidak masuk sekolah secara otomatis juga dianggap /dijadikan
sebagai izin tidak mengikuti musyawarah, kecuali jika surat izin tersebut dinyatakan
tidak berlaku untuk kegiatan musyawarah. Maka izin tidak mengikuti musyawarah
harus diajukan kembali secara terpisah.

Lain-Lain
1. Surat izin pulang/pergi (Murid Domisili Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang)
berlaku sesuai tanggal yang tertera dalam surat
2. Surat Keterangan Sakit yang dikeluarkan Pengurus Daerah berlaku maksimal 3
(tiga) hari
3. Surat Keterangan Izin (Murid Domisili Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang)
yang dikeluarkan Pimpinan Madrasah berlaku sesuai tanggal yang tertera dalam
surat
4. Jika setelah tiga hari (dalam poin no. 2) yang bersangkutan masih belum bisa masuk
sekolah atau sakit lagi, maka harus mengajukan izin baru dengan prosedur yang
sama
5. Santri/murid yang sakit sampai tidak bisa ikut kegiatan harus segera memeriksakan
diri ke Balai Pengobatan Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang
6. Hal-hal yang belum diatur dalam ketentuan dan prosedur ini diputuskan menurut
kebijakan Pengurus Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang dan/atau Pempinan
Madrasah

IZIN BERHENTI DARI PONDOK PESANTREN DDI AL-IHSAN KANANG/MADARASAH


DDI AL-IHSAN KANANG
Penjelasan
Yang dimaksud berhenti adalah berhenti dari mengikuti kegiatan yang
dilaksanakan di dalam Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang. Berhenti dalam
pembahasan ini bisa diartikan berhenti tetap dan berhenti sementara, walaupun status
dan prosesnya tidak berbeda. Berhenti tetap adalah yang bersangkutan berhenti
mengikuti kegiatan di Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang dan bermaksud tidak
akan kembali lagi.
Berhenti sementara adalah karena alasan kesehatan, kepentingan keluarga yang
membutuhkan waktu lebih dari 3 hari (selain perjalanan pulang pergi), mengikuti
pendidikan di lembaga lain, dan semacamnya namun yang bersangkutan masih punya
niat melanjutkan pendidikan di Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang setelah
keperluannya selesai.
Selain mendapat izin dari Pengasuh, untuk berhenti dari Pondok Pesantren DDI
Al-Ihsan Kanang juga harus mengikuti prosedur izin berhenti yang telah ditetapkan.
Prosedur tersebut merupakan perangkat administrasi untuk menyatakan bahwa yang
bersangkutan sudah secara resmi bukan santri aktif Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan
Kanang. Sedangkan, substansi dari izin berhenti tersebut adalah izin dari Pengasuh.

Ketentuan-ketentuan
1. Menghatamkan al-Qur’an minimal 3 (tiga) kali di Pesantren Pondok Pesantren DDI
Al-Ihsan Kanang
2. Mengurus sendiri surat permohonan izin berhenti, kecuali ada uzur
3. Permohonan izin berhenti dilakukan atas permintaan langsung wali santri/wakil
walinya
4. Jika wali santri tidak bisa datang ke Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang karena
uzur, maka boleh mewakilikan kepada salah satu anggota keluarganya yang ditunjuk
atau Kepala Daerah santri yang bersangkutan
5. Pemasrahan dari wali santri harus disertai pernyataan tertulis (surat kuasa
disediakan oleh Pengurus Daerah) dan fotokopi kartu pengenal atau KTP wali santri.
6. Kepala Daerah tidak boleh menjadi wakil wali sebelum mendapat kuasa tertulis dari
wali santri yang bersangkutan. Jika Kepala Daerah tidak ada maka diwakilkan
kepada Wk. Kepala Daerah atas nama Kepala Daerah. Santri aktif selain Kepala
Daerah atau Wk. Kepala Daerah tidak boleh menjadi wakil wali
7. Pemohon yang tercatat sebagai anggota Tahfizhul Qur’an harus mendapat surat
rekomendasi berhenti yang ditandatangani oleh dari pengurus bagian Tahfizhul
Qur’an dan Pembina Tahfizhul Qur’an
8. Pemohon yang berstatus sebagai pengurus Pleno atau Pembantunya (Wakil, Bansus,
Kapgas, dan Baur) harus sepengetahuan dan persetujuan dari Pengurus Harian yang
menjadi koordinatornya.

Prosedur Izin Berhenti


1. Diantar oleh wali/wakil walinya untuk menghadap Pengasuh untuk pamit dan
mohon izin berhenti dari mengikuti kegiatan di Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan
Kanang (nyantri).
2. Pemohon bersama walinya mendatangi Sekretariat untuk mengisi angket
pernyataan berhenti.
3. Pemohon menunjukkan Kartu Tanda Santri yang masih berlaku dan fotokopi KTP
wali santri atau surat kuasa dari wali santri
4. Pengurus Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang bagian pelayanan mengisi
formulir pengajuan izin berhenti setelah melengkapi persyaratan administrasi yang
diperlukan lengkap. Formulir tersebut terdiri atas:
a. Form (A) berisi pernyataan permohonan berhenti yang ditandatangani wali
santri/wakil wali santri;
b. Form (B) berisi data pemohon dan kolom tanda tangan pengurus yang harus
dimintai tanda tangan
5. Pengurus mengecek data pemohon di Database Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan
Kanang dengan mengacu pada nomor ID Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang
pemohon
6. Pemohon menerima formulir dan membayar biaya administrasi yang ditetapkan
7. Wali/wakil walinya bersama pemohon menghadap Katib Majelis Keluarga Pondok
Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang, dan jika Katib Majelis Keluarga tidak ada di tempat
(bepergian) maka pemohon boleh mendatangi salah satu anggota Majelis Keluarga
lainnya sebagai perwakilan Majelis Keluarga
8. Setelah Form Pernyataan Wali ditandatangani oleh Majelis Keluarga, pemohon
mendatangi pengurus yang disebutkan dalam form Surat Izin Boyong secara
berurutan untuk meminta izin dan tanda tangan
9. Pengurus yang berwenang memberikan izin berhenti sebagaimana dimaksud di
nomor 7 (tujuh)adalah sebagai berikut:
a. Pengasuh Daerah
a.1. Pengurus Daerah yang dimaksud adalah Sekretariat, Tibkam, dan Kepala
Daerah
b. Wali Kelas
b.1. yang dimaksud wali kelas adalah guru Madrasah DDI Al-Ihsan Kanang yang
ditetapkan sebagai wali kelasnya oleh pimpinan madrasah.
b.2. Apabila guru wali kelas tidak ada, tanda tangannya bisa diwakili Kepala
madrasah atau salah satu Wakilnya.
b.3. Guru wali kelas bagi santri/murid purna tugas adalah guru wali kelasnya di
kelas akhir/tiga Madrasah DDI Al-Ihsan Kanang Tsanawiyah atau Aliyah.
Sedangkan bagi anggota Kuliah Syariah adalah Kepala Kuliah Syariah atau
salah satu wakilnya.
c. Pimpinan Madrasah
c.1. Pimpinan Madarasah yang dimaksud adalah Kepala Madrasah.
c.2. Kepala Madrasah melengkapi nomor stambuk atau nomor induk Madrasah
DDI Al-Ihsan Kanang pemohon.
d. Bendahara Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang
d.1. Yang dimaksud Bendahara Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang adalah
Bendahara I atau Bendahara II Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang.
d.2. Bendahara Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang dapat menandatangani
permohonan apabila yang bersangkutan sudah melunasi semua kewajiban
keuangan yang menjadi tanggungannya.
e. Perizinan
e.1. Permohonan izin berhenti tetap adalah Ketua Umum Pondok Pesantren
DDI Al-Ihsan Kanang.
f. Sekretariat Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang
f.1. Setelah ditandatangani Ketua Umum, form permohonan izin diserahkan
kepada Pengurus bagian pelayanan izin berhenti untuk disalin dengan
Surat Keteragan dari Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang.
f.2. Salinan surat keterangan dapat diambil di Sekretariat maksimal (paling
lambat) 1 x 24 jam (satu hari) waktu buka layanan Sekretariat.
10. Setelah semua proses permohonan izin dan tanda tangan selesai, pemohon harus
memperhatikan hal-hal berikut:
a. Pemohon boleh meninggalkan Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang setelah
mendapatkan salinan surat keterangan dari Sekretariat Pondok Pesantren DDI
Al-Ihsan Kanang.
b. Pemohon boleh menetap di Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang dalam waktu
masksimal 3 (tiga) hari setelah mendapatkan pengesahan/restu dari Perizinan.
c. Salinan Surat Keterangan harus diserahkan kepada pihak-pihak yang tertera
dalam surat walinan.

Lain-Lain
1. Santri yang sedang dalam proses mengajukan izin berhenti masih berstatus
sebagai santri dan tetap wajib mentaati semua peraturan Pondok Pesantren DDI
Al-Ihsan Kanang, sampai proses izinnya selesai.
2. Santri yang mengemban tugas dari Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang sebagai
pengurus diharap tidak mengajukan izin berhenti sebelum masa khidmahnya
selesai.
3. Sebelum meninggalkan Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang (pulang ke rumah),
santri yang sudah dinyatakan resmi berhenti dari Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan
Kanang dianjurkan sowan/pamit kepada semua Majelis Keluarga dan Pengurus
Harian Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang
4. Permohonan izin berhenti dilayani setiap hari Sabtu s.d. Kamis mulai pukul 09.00
s.d. 16.00 kecuali saat Hari Besar Islam.
5. Hal-hal yang masih belum jelas bisa ditanyakan di kantor Sekretariat Pondok
Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang.

LAIN-LAIN
Keterangan lebih lanjut dan ketentuan-ketentuan lain menganai berbagai
prosedur perizinan Pulang/Pergi serta berhenti dan Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan
Kanang bisa ditanyakan kepada Kepala Kamar atau Pengurus Daerah, atau langsung ke
kantor Sekretariat Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang bagian Pelayanan.
BAB VII
LAIN-LAIN

PEMUKIMAN SANTRI
Sesuai dengan tata tertib Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang pasal I ayat
(12) yang berbunyi, “Semua santri berkewajiban menempati kamar yang telah
ditetapkan oleh Pengurus” maka setiap santri perlu mengetahui tempat pemukiman
yang ada di Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang.
Pengurus Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang menyediakan tempat
pemukiman (Daerah/Domisili) berupa kamar-kamar. Setiap kamar sudah dilengkapi
dengan loker/lemari pakaian sesuai standar yang ditetapkan pengurus. Tempat
pemukiman itu dibagi menjadi 13 (tiga belas) Daerah, yaitu A, B, C, D, E, F, G, H, I, J, K, L,
dan Z. Masing-masing Daerah terdiri dari satu kantor, beberapa kamar, serta beberapa
orang Pengurus Daerah dan Kepala Kamar.
Semua santri diperkenankan menentukan sendiri daerah/kamar yang akan
ditempati sesuai ketentuan yang ditetapkan. Namun Pengurus Daerah bersangkutan
berhak menolak jika dipandang perlu dan lebih maslahat. Seperti karena keterbatasan
tempat atau fasilitas lain dan jumlah warga daerah.
Selain itu, ada beberapa daerah dengan penghuni khusus, yaitu:
1. Daerah A (lantai atas) : Khusus anggota Tahfizhul Qur’an.
2. Daerah, H, J, K, dan L : Khusus penghuni berbahasa Arab dan Asing.
3. Daerah J : Khusus murid Madrasah DDI Al-Ihsan Kanang Ibtidaiyah atau Istidadiyah
yang sejak setengah tahun pertama atau mulai setengah tahun kedua duduk dikelas
III ke bawah, kecuali yang menjadi Pengurus Daerah dan Petugas.
4. Daerah Z : Khusus petugas Kapontren DDI Al-Ihsan Kanang.
5. Daerah I : Boleh dihuni oleh santri semua tingkatan, kecuali Petugas Kapontren DDI
Al-Ihsan Kanang.
Untuk menghuni Daerah Khusus ada prosedur pendaftaran yang ditetapkan
yaitu melalui LPBAA (Daerah Khusus Arab dan Inggris), Bagian Tahfizhul Qur’an
(anggota Tahfizhul Qur’an), dan Kapontren DDI Al-Ihsan Kanang (Petugas
Kapontren).
TABEL KEGIATAN MAHADIYAH
No. WAKTU JENIS KEGIATAN
03.30 s.d. Shalat Tahajjud, Witir dan Shubuh
1.
Bakda Shubuh Berjamaah
2. Waktu Subuh Shalat Subuh Berjamaan
Kegiatan Internal Daerah;
1. Kegiatan Hari Sabtu;
Pembacaan Buku Saku Santri
Penerangan Ubudiyah
Bakda Subuh
3. 2. Pengajian Kitab Kuning
s.d. 06.00
3. Tambal sulam kitab pelajaran
4. Pembinaan baca kitab
5. Olahraga pagi
6. Musyawarah Usbuiyah
4. 06.00 s.d. 06.30 Pendidikan Pengajian Al-Qur’an

SASARAN KEGIATAN TEMPAT


Murid Madrasah DDI Al-Ihsan Kanang
Masjid
Kelas VI Ibt. Ke atas
Murid Madrasah DDI Al-Ihsan Kanang
Ist. & Kelas V Murid Madrasah DDI Al- Masing-masing Daerah
Ihsan Kanang Ibt. Ke bawah
Murid Madrasah DDI Al-Ihsan Kanang
Masjid
Kelas Ibt. Ke atas
Murid Madrasah DDI Al-Ihsan Kanang
Ist. Dan Kelas V Madrasah DDI Al-Ihsan Masing-masing daerah
Kanang Ibt. Ke bawah
Semua warga daerah Masing-masing daerah
Murid Madrasah DDI Al-Ihsan Kanang
Jumat pagi di Daerah
Kelas V dan VI Ibtidaiyah/Istidadiyah
Murid Madrasah DDI Al-Ihsan Kanang Selasa padi di Madrasah DDI Al-Ihsan
Tsanawiyah Kanang
Murid Madrasah DDI Al-Ihsan Kanang
Istidadiyah dan Kelas V Ibtidaiyah ke Masing-masing Daerah
bawah
No. WAKTU JENIS KEGIATAN
5. 06.30 s.d 06.45 Shalat Dhuha
6. Pengajian Kitab Kuning (Pengasuh)
7. 12.25 s.d. 12.40 Shalat Dzuhur Berjamaah
8. 05.30 s.d. 06.30 Shalat Maghrib Berjamaah
9. 06.30 s.d. Waktu Isya’ Pendidikan Pengajian Al-Qur’an
Pengajian Kitab & Shalat Isya
10. Bakda Isya’ s.d. 08.00 Berjamaah kuning di tempat
Pengajian
Jam belajar
11. 09.00 s.d. 10.00
Musyawarah harian
12. 11.15 s.d. 12.00 Istighotsah dan Burdah
13. 12.00 s.d. 03.30 Istirahat

SASARAN KEGIATAN TEMPAT


Murid Madrasah DDI Al-Ihsan Kanang
Istidadiyah dan Kelas V Ibtidaiyah ke Masing-masing Daerah
bawah
Kuliah Syariah dan Murid Madrasah
Surau Daerah H
DDI Al-Ihsan Kanang Aliyah
Murid Madrasah DDI Al-Ihsan Kanang
Istidadiyah dan Kelas V Ibtidaiyah ke Masing-masing Daerah
bawah
Murid kelas VI Ibtidaiyah Masjid
Murid Madrasah DDI Al-Ihsan Kanang
Masjid
Kelas VI Ibtidaiyah ke atas
Murid Madrasah DDI Al-Ihsan Kanang
Istidadiyah dan kelas V Ibtidaiyah ke Masing-masing Daerah
bawah

Semua santri Sesuai tempat yang ditentukan


Semua santri (selain Murid Madrasah
DDI Al-Ihsan Kanang Aliyah & Kuliah Masing-masing daerah
Syariah)
Anggota Kuliah Syariah dan Murid
Ruang Madrasah DDI Al-Ihsan Kanang
Madrasah DDI Al-Ihsan Kanang Aliyah
Warga Daerah sesuai jadwal Daerah sesuai jadwal
Sesuai Jadwal Daerah/kamar masing-masing
TABEL KEGIATAN DAERAH

No. JENIS KEGIATAN DURASI


A. UMUM
1. Shalat Jamaah Maghrib dan Wirid 15 menit
2. Taallum Al-Qur’an 30 menit
3. Shalat Jamaah Isya dan Wirid 15 menit
4. Jam belajar malam 60 menit
5. Shalat, Tahajjud, Witir, dll 45 menit
6. Shalat Jamaah Subuh serta wirid 15 menit
7. Jam belajar pagi 30 menit
8. Melaksanakan kebersihan pagi hari 25 menit
9. Shalat Dhuha 10 menit
10. Shalat Jamaah Dzuhur 10 menit
11. Taallum wa Tadarusul Qur’an 25 menit
12. Shalaat Jamaah Ashar serta wirid 15 menit
13. Melaksanakan kebershihan sore hari 25 menit
14. Baca dzikir dan wirid/aurod 10 menit

WAKTU SASARAN

Murid Kelas IV & V Ibtidaiyah, serta murid


Maghrib
Istidadiyah
Bakda Shalat Maghrib Muta’allim Daerah
5 menit setelah adzan Seluruh warga
Pukul 09.00 s.d 10.00 Seluruh warga
Pukul 04.00 pagi Seluruh warga
Murid kelas IV & V Ibtidaiyah, serta murid
5 menit setelah adzan
Istidadiyah
Bakda Shubuh s.d 06.00 Seluruh warga
06.00 s.d. 06.25 wis Sesuai jadwal piket kebersihan pagi
Murid Kelas IV & dan V Ibtidaiyah, serta
06.30 s.d. 06.40 wis
murid Istidadiyah
Murid kelas IV & V Ibtidaiyah, serta murid
12.30 s.d. 12.45 wis
Istidadiyah
12.50 s.d. 01.15 wis Calon peserta ujian tingkat muta’alim sufla
Murid Kelas Iv & V Ibtidaiyah, Serta
04.00 s.d. 04.15 wis
Istidadiyah
04.25 s.d. 04.50 Sesuai jadwal piket kebersihan Sore
Murid Kelas IV & V Ibtidaiyah, serta murid
15 menit sebelum maghrib
Istidadiyah
No. JENIS KEGIATAN DURASI
B. KHUSUS HARI SELASA
1. Penerangan /Salawatan di Daerah 23 menit
2. Musyawarah di ruang-ruang 90 menit
3. Jam belajar pagi 30 enit
C. KHUSUS MALAM DAN HARI JUMAT
1. Baca shalawat dan Tahlil 30 menit
2. Baca shalawat dan Penerapan 90 menit
3. Baca Surah Yasin dan Tahlil 30 menit
4. Kerja bakti umum daerah 60 menit
5. Musyawarah 90 menit
6. Tadarusul-Qur’an
D. KHUSUS PAGI HARI
1. Kegiatan yang dipimpin kepala kamar 30 menit

WAKTU SASARAN

Bakda Maghrib Warga yang tidak ke Masjid


06.00 s.d. 07.00 pagi Murid Tsanawiyah
Bakda Subuh s.d. 06.00 Warga Daerah

Bakda Maghrib Selain yang ke masjid


Bakda Isya’ Seluruh warga
Bakda Shubuh Selain yang ke masjid
06.15 s.d. 07.15 pagi Sesuai jadwal kebersihan
Murid kelas V & VI Ibtidaiyah, serta murid
05.30 s.d. 07.00 pagi
Istidadiyah
10.45 s.d. 11.50 Murid kelas III Tsanawiyah

Bakda Shubuh Warga kamar

Anda mungkin juga menyukai