Buku Saku Santri
Buku Saku Santri
Buku Saku Santri
SAKU SANTRI
PONDOK PESANTREN
DARUD DA’WAH WAL-IRSYAD
(DDI) AL-IHSAN KANANG
TAKRIF SANTRI
.................................................................................................
SANTRI
“Berdasarkan peninjauan tindak langkahnya adalah orang yang berpegang teguh pada
al-Qur’an dan mengikuti Sunnah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dan teguh
pendirian. Ini adalah arti dengan bersandar sejarah dan kenyataan yang tidak dapat
diganti dan diubah selamanya-lamanya. Allah yang Maha Mengetahui atas kebenaran
sesuatu dan kenyataannya.”
KATA PENGANTAR
Pengurus
Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang
TAKRIF SANTRI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
IKRAR SANTRI DAN IKRAR MURID
A. IKRAR SANTRI
B. IKRAR MURID
KULIAH SYARIAH
FILOSOFI (ARTI) LAMBANG PONDOK PESANTREN DDI AL-IHSAN KANANG
BAB V KEGIATAN DI PP. DDI AL-IHSAN KANANG DAN MADRASAH DDI AL-IHSAN
KANANG
IKRAR SANTRI
1. Saya menjadi santri Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang dengan penuh
kesadaran dan keinsafan.
2. Saya berjanji akan selalu tunduk pada keputusan Pimpinan Pondok Pesantren
DDI Al-Ihsan Kanang serta memegang teguh disiplin santri.
3. Saya berjanji akan selalu memenuhi kewajiban yang mengenai diri saya dan
masyarakat Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang.
4. Saya berjanji akan giat menuntut ilmu dan melaksanakan kewajiban-kewajiban
saya sebagai seorang santri.
5. Saya berjanji akan menyumbangkan tenaga, pikiran, dan harta menurut
kemampuan saya, untuk kepentingan agama dan Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan
Kanang.
IKRAR MURID
1. Saya menjadi murid Madrasah DDI Al-Ihsan Kanang dengan penuh kesadaran
dan keinsafan.
2. Saya berjanji akan selalu tunduk pada keputusan Pimpinan Madrasah atau
Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang serta memegang teguh disiplin murid.
3. Saya berjanji akan selalu memenuhi kewajiban yang mengenai diri saya atau
mengenai pada murid Madrasah DDI Al-Ihsan Kanang.
4. Saya berjanji akan giat menuntut ilmu dan melaksanakan kewajiban-kewajiban
saya sebagai seorang murid.
5. Saya berjanji akan menyumbangkan tenaga, pikiran, dan harta menurut
kemampuan saya, untuk kepentingan agama dan Madrasah DDI Al-Ihsan Kanang.
BAB I
PROFIL SINGKAT PONDOK PESANTREN DDI AL-IHSAN KANANG DAN MADRASAH
DDI AL-IHSAN KANANG
...............................
...............................
...............................
BAB II
TATA TERTIB SANTRI PONDOK PESANTREN DDI AL-IHSAN KANANG
MUKADDIMAH
Oleh
Majelis Keluarga
Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang
ttd ttd
................................... ...................................
Pengurus
Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang
Pimpinan Pondok
ttd
PASAL II : LARANGAN-LARANGAN
1. Mengerjakan/melakukan larangan-larangan syara’
2. Mengambil milik siapa saja dengan tidak seizin orangnya/pemeliknya
3. Ghasab berupa apa saja
4. Bertengkar dengan siapa saja
5. Menyimpan, menitipkan, atau membawa senjata tajam atau alat yang bisa
digunakan bertengkar
6. Keluar dari batas-batas Pondok Pesantren yang ditetapkan oleh pengurus
7. Mendatangi warung perempuan atau tempat yang menimbulkan fitnah 1 atau
melewati jalan terlarang
8. Melakukan perbuatan yang merugikan pesantren dan/atau orang lain
9. Ramai atau mengeluarkan suara keras yang tidak ada manfaatnya
10. Mandi, mencaci, atau qadhail-hajab di tempat terlarang
11. Melakukan mutamarrid/homoseks
12. Berhubungan dengan wanita yang bukan mahramnya
13. Menjumpai tamu di rumah-rumah tetangga
14. Berolahraga tidak pada tempatnya dan waktunya
15. Mengganggu dan/atau menggunakan aliran listrik.
16. Mengemudikan kendaraan bermotor di lingkungan pengawasan pondok pesantren
1
Fitnah dalam bahasa Arab berarti hal-hal negatif yang merusak.
17. Merokok sebelum usia 15 (lima belas) tahun
18. Berambut panjang yang melebihi ukuran rambut santri
19. Membawa, menyimpan, atau membunyikan pesawat radio/tape recorder,
menonton TV dan segala tontonan yang dilarang oleh pengurus
20. Membaca dan/atau menyimpan komik, majalah, surat kabar atau buku bacaan yang
dilarang oleh pengurus
21. Menjual barang miliknya kepada orang lain tanpa sepengetahuan pengurus
22. Berada di daerah atau kamar orang lain waktu jam makan
23. Bermain dengan alat permainanan yang dilarang oleh pengurus
24. Memotret, memasang foto di dinding, atau menyimpan foto tanpa seizin pengurus
25. Melawan atau menentang pengurus atau petugas Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan
Kanang yang sedang melaksanakan tugas
26. Membeli makanan atau lainnya kepada penjual yang masuk wilayah pondok
pesantren dan tidak memiliki tempat khusus
27. Melakukan hal-hal yang berakibat cemarnya martabat Pondok Pesantren DDI Al-
Ihsan Kanang, baik didalam maupun diluar
MUKADDIMAH
Layaknya lembaga pendidikan, Madrasah DDI Al-Ihsan Kanang juga mempunyai
beberapa ketentuan atau tata tertib yang harus dipatuhi murid Madrasah DDI Al-Ihsan
Kanang. Tata tertib murid Madrasah DDI Al-Ihsan Kanang ini diterbitkan tanggal ........
1444 H atau ............ 2020 M, dan sampai saat ini belum pernah mengalami perubahan
atau revisi.
Tata tertib ini hanya berlaku bagi murid Madrasah DDI Al-Ihsan Kanang yang
bersekolah di Madrasah DDI Al-Ihsan Kanang.
Tata tertib Madrasah DDI Al-Ihsan Kanang dibagi dalam tiga pasal. Pasal I berisi
kewajiban-kewajiban; Pasal II berisi larangan-larangan; dan Pasal III berisi hukuman
atas pelanggaran. Tata tertib ini berlaku untuk murid Madrasah DDI Al-Ihsan Kanang di
semua tingkatan (Istidadiyah, Ibtidaiyah, Tsanawiyah, dan Aliyah).
Selain tata tertib ini, di masing masing tingkat Madrasah DDI Al-Ihsan Kanang
juga ada beberapa peraturan khusus sesuai kebijakan masing-masing pimpinan
Madrasah DDI Al-Ihsan Kanang. Begitu juga dengan tindakan dan sanksi yang
mengiringi pelaksanaan atau pelanggaran terhadap tata tertib dan peraturan tersebut.
PASAL I : KEWAJIBAN-KEWAJIBAN
1. Masuk sekolah sesuai dengan jam yang ditetapkan
2. Membawa kitab dan peralatan belajar lain yang diperlukan
3. Menggunakan bahasa Arab, bahasa Inggris atau bahasa Indonesia yang benar dan
baik dalam berkomunikasi dengan guru atau temannya di dalam kelas
4. Berakhlaqul karimah dalam tingkah laku, perkataan, dan berpakaian
5. Memakai pakaian segaram madrasah
6. Memohon izin kepada wali kelasnya apabila hendak tidak masuk sekolah, sesuai
dengan ketentuan
7. Memberikan dan merapikan kelas serta serambinya menurut jadwal
8. Mengikuti kegiatan olahraga murid sesuai dengan jadwal
9. Menaruh sepeda dalam keadaan terkunci ditempat yang disediakan bagi murid yang
membawa sepada
10. Mengikuti kegiatan musyawarah kelas sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan
oleh wali kelas dan/atau Kepala Madrasah
11. Membayar/melunasi uang Ianah Maslahah (uang pendidikan tahunan) sesuai
ketentuan
12. Membayar iuran yang ditetapkan oleh Madrasah.
PASAL II : LARANGAN-LARANGAN
1. Ramai-ramai di dalam kelas dan/atau waktu istirahat
2. Keluar dari kelas pada waktu jam pelajaran tanpa seizin guru yang sedang mengajar
3. Berambut panjang di luar ukuran rambut murid/santri
4. Bergurau/atau ramai dijalan pada waktu berangkat dan pulang olahraga
5. Merokok di dalam kelas
6. Menjumpai tamu pada waktu jam masuk sekolah
7. Berbuat hal-hal yang dapat mencemarkan nama baik Madrasah dan/atau Pondok
Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang
8. Membawa buku atau alat-alat belajar yang bergambar tidak sopan
9. Membawa surat kabar, majalah atau buku bacaan lain yang tidak berkaitan dengan
pelajaran madrasah
10. Mencorat-coret/mengotori sarana madrasah
Oleh
Pengurus Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang
ttd ttd
KETENTUAN-KETENTUAN UMUM
Setiap tahun Pengurus Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang selalu
mengadakan rapat di bulan ramadhan, yang dikenal dengan istilah Rapat Tim Perumus.
Tim ini terdiri dari satu orang perwakilan masing-masing Komisi yang ada di Pondok
Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang ditambah Pengurus Harian Pondok Pesantren DDI Al-
Ihsan Kanang, dan perwakilan Majelis Keluarga.
Fungsi rapat ini adalah menelaah, mengoreksi, dan menetapkan program-
program Pengurus serta menetapkan Anggaran Belanja Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan
Kanang untuk tahun berikutnya. Baik melanjutkan program lama ataupun menetapkan
dan menyetujui program baru yang diajukan Pengurus Pleno Pondok Pesantren DDI Al-
Ihsan Kanang.
Dalam rapat ini, terkadang ada beberapa ketentuan dan ketetapan yang
diputuskan oleh Tim Perumus. Ketetapan tersebut biasanya muncul atas pendalaman
program lama, usulan Pengurus Pleno, ataupun hasil musyawarah forum Tim perumus
dan Pengurus Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang.
Semua keputusan Tim Perumus (Program, APB, dan ketetapan) diajukan kepada
Rois Majelis Keluarga/Pengasuh untuk disetujui, dianulir, ataupun diubah sesuai
kebijakan dan pertimbangan yang dipandang baik oleh pengasuh.
Oleh karena itu semua keputusan dan ketetapan ini juga berfungsi menambah,
memperkuat, menganulir, atau mempertegas semua peraturan, kebijakan, dan tata
tertib santri Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang ataupun tata tertib murid
Madrasah DDI Al-Ihsan Kanang.
Hasil rapat Tim Perumus di bulan Ramadhan selanjutnya dituangkan ke dalam
Buku Program Kerja dan APB Pengurus untuk periode berikutnya.
Adapun ketetapan dan keputusan Pengurus Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan
Kanang yang dihasilkan dari Rapat Tim Perumus di Bulan Ramadhan mulai 1426 s.d
1439 sebagaimana dimaksud adalah sebagai berikut:
A. KETETAPAN BUKU PROGRAM PERIODE 1426-1430
1. Semua santri, termasuk Guru tugas, dalam perjalanan pulang dari Pondok
Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang saat liburan atau kembali Pondok Pesantren DDI
Al-Ihsan Kanang setelah masa liburan, harus menggunakan pakaian seragam
Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang.
2. Semua santri harus melaksanakan shalat Isya berjamaan di awal waktu, baik di
masjid, daerah, atau ruang pengajian
3. Pengguna komputer hanya diperkenankan bagi santri purna tugas (Aliyah atau
kuliah syariah) atau santri yang dibutuhkan untuk kepentingan Pondok
Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang (pengurus dan petugas yang wilayah tugasnya
harus mengoperasikan komputer).
4. Semua santri aktif (saat hari aktif di Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang)
dilarang menjual atau membeli alat elektronik (flashdisk, MP3, MP4, MP5,
kamera digital, dsb). Untuk kepemilikan pribadi
5. Santri yang terlambat kembali ke Pesantren lebih dari 15 (lima belas) hari
berturut-turut dari ketentuan izin tanpa ada pemberitahuan, maka dianggap
berhenti (diberhentikan/dikeluarkan) dari Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan
Kanang.
6. Murid Madrasah DDI Al-Ihsan Kanang(Istidadiyah, Ibtidaiyah, Tsanawiah, dan
Aliyah) yang tidak sekolahlebih dari 15 (lima belas) hari berturut-turut tanpa
ada pemberitahuan, maka dianggap berhenti (diberhentikan/dikeluarkan) dari
Madrasah DDI Al-Ihsan Kanang.
7. Semua materi Madrasah DDI Al-Ihsan Kanang (perubahan, ataupun
pengurangan) harus diajukan terlebih dahulu kepada Rois Majelis Keluarga oleh
Pimpinan bersama Sekretaris umum.
8. Semua santri Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang yang duduk di Madrasah
DDI Al-Ihsan Kanang tingkat Ibtidaiyah, Istidadiyah, atau belum berusia 15 (lima
belas) tahun tidak diperbolehkan merokok.
9. Hari Senin dan Kamis dinyatakan sebagai “Hari Bebas Asap Rokok” di kawasan
Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang, baik untuk santri Pondok Pesantren DDI
Al-Ihsan Kanang maupun Lembaga Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang, atau
tamu yang berkunjung ke Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang.
10. Semua murid Madrasah DDI Al-Ihsan Kanang harus memiliki pakaian seragam
olahraga, kecuali murid Madrasah DDI Al-Ihsan Kanang dari LPP DDI Al-Ihsan
Kanang.
11. Murid Madrasah DDI Al-Ihsan Kanang tingkat aliyah dari LPP DDI Al-Ihsan
Kanang saat jam olahraga diberi tugas ke Perpustakaan Pondok Pesantren DDI
Al-Ihsan Kanang atau mengikuti Riyadhah Bathiniyah.
12. Warga daerah K, L, dan H yang sudah mahir bahasa Arab atau Inggris bisa
dimutasi ke daerah lain.
13. Bermukim di daerah khusus bahasa Arab dan Asing dibatasi sampai tiga tahun,
kecuali tenaganya dibutuhkan daerah khusus tersebut
14. Penghuni daerah khusus bahasa Arab dan Asing dibatasi minimal murid
Madrasah DDI Al-Ihsan Kanang kelas VI Ibtidaiyah
15. Jumlah pakaian santri tidak diperbolehkan melebihi 5 potong baju, 4 helai
sarung, dan 3 pakaian kaos
16. Santri yang berumur 15 tahun kebawah harus menitipkan uangnya (bekal dan
jajan) kepada Kepala Kamar masing-masing
17. Menempatkan Petugas Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang di Daerah atau
kamar khusus dengan rincian sebagai berikut:
a. Sebagian petugas jemuran di Daerah J
b. Sebagian petugas BPS di Daerah I
c. Petugas Sekretariat di daerah F
d. Petugas kapinsihma di daerah F
e. Petugas PMM di daerah G
f. Petugas Kopontren di Daerah Z
g. Petugas KDU di kamar J-29
h. Petugas Diesel di daerah F, dan
i. Petugas-petugas lain yang belum memiliki kamar khusus berada di Darah F
18. Pada waktu ijtima’ (kumpulan) dilarang membawa minuman melebihi 600 ml,
juga membawa makanan ringan (snack) yang melebihi batas kewajaran.
19. Anggota Tahfizhul Qur’an yang akan berhenti (boyong) harus mendapatkan
surat izin/rekomendasi dari Pembina Tahfizul Qur’an dan Pengurus Bagian
Tahfizul Qur’an
20. Menetapkan aturan kursus/pelatihan sebagai berikut:
a) Kegiatan kursus/pelatihan yang diadakan oleh Kuliah Syariah dan Ubudiyah
hanya boleh diikuti oleh santri tingkat Tsanawiyah keatas;
b) Pelaksana sudah merancang program kursus dalam setahun;
c) Penarikan iuran kursus harus mendapatkan izin atau rekomendasi dari Ketua
Umum atau Sekretaris Umum
21. Petugas pengawasan dan penertiban ibadah di masjid dilarang (tidak berhak)
melakukan interogasi terhadap santri yang melakukan kesalahan/pelanggaran
di wilayah tugasnya. Penanganan interogasi harus tetap dilakukan oleh pihak
Tibkam.
22. Melaksanakan pembacaan Burdah Keliling untuk area selatan sungai. Peserta
diambilkan dari kamar J-28, J-29, dan J-30
23. Anggota Kuliah Syariah harus berangkat ke Masjid paling akhir pukul 11.30
istiwak untuk melaksanakan shalat Jumat, dan berangkat ke surau 30 menit
sebelum azan Maghrib atau Subuh dikumandangkan
24. Murid kelas III aliyah dan anggota Kuliah Syariah yang keanggotaanya mencapai
tiga tahun atau lebih harus ikut pembacaan istighfar dan shalawat di masjid
setelah saat Maghrib, selain malam Selasa dan malam Jumat. Khusus malam
selasa dan Jumat ditempatkan di surau Daerah H.
25. Santri tidak diperkenankan tugas tathawwu, dua kali dalam dua tahun berturut-
turut. Yang bersangkutan harus memilih antara berhenti dari Pondok Pesantren
DDI Al-Ihsan Kanang lalu mendaftar sebagai GT-Dai Pondok Pesantren DDI Al-
Ihsan Kanang, atau melanjutkan pendidikan Aliyah di Pondok Pesantren DDI Al-
Ihsan Kanang, atau menjadi anggota Kuliah Syariah (jika sudah lulus Aliyah)
26. Murid Madrasah DDI Al-Ihsan Kanang Tsanawiyah yang selesai melaksanakan
tugas mengajar dan bermaksud kembali ke Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan
Kanang harus masuk ke Madrasah DDI Al-Ihsan Kanang tingkat Aliyah
27. Untuk meningkatkan mutu baca kitab murid Madrasah DDI Al-Ihsan Kanang,
nilai ujian baca kitab menjadi persyaratan naik kelas di: (1) Kelas V
Ibtidaiyah/Istidadiyah; (2) Kelas PK-I Ibtidaiyah; (3) kelas II Tsanawiyah; (4)
Kelas PK-I Tsanawiyah; (5) kelas VIII Istidadiyah; (6) seluruh kelas ditingkat
Aliyah; dan (7) santri dan murid baru yang mendaftar atau mengikuti tes kelas VI
Ibtidaiyah/Istidadiyah ke atas.
28. Murid yang tidak mengikuti KBM fan tertentu tanpa alasan (alpa) hingga 40%
maka tidak berhak mengikuti ujian mata pelajaran tersebut
29. Semua murid (baik Istidadiyah, Ibtidaiyah, Tsanawiyah, atau Aliyah harus
membaca mazham (takrar) sebelum KBM jam pertama dimulai
30. Semua santri dilarang merokok di area kamar mandi dan WC
31. Penanganan parkir kendaraan bermotor di area Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan
Kanang diserahkan kepada Kabag Tibkam
32. Semua Murid Madrasah DDI Al-Ihsan Kanang Tsanawiyah dan Aliyah harus
melaksanakan shalat Ashar di awal waktu
33. Semua Santri harus mengikuti pengajian kitab setelah pengajian Al-Qur’an (ba’da
Maghrib), kecuali murid kelas III (Ibtidaiyah dan Istidadiyah) ke bawah maka
mengikuti kegiatan pembinaan Amtsilati.
B. Seragam Madrasah
Seragam madrasah ada dua macam, yaitu seragam sekolah dan seragam olahraga.
Seragam sekolah adalah seragam yang dipakai dalam kegiatan mengajar berupa:
a. Songkok / kopyah (warna putih)
b. Baju taqwa putih model tida saku
c. Sarung warna hijau dengan corak bergaris-garis tipis berbentuk vertikal warna
kuning
Seragam Olahraga adalah seragam yang dipakai dalam kegiatan olahraga,
termasuk saat berbaris-baris berupa:
a. Kaos warna putih bagian atas dan bagian bawah serta lengan berwarna hijau
dan terdapat tulisan Madrasah DDI Al-Ihsan Kanang di bagian dada
b. Celana panjang (training) warna hijau
BAB V
KEGIATAN DI PONDOK PESANTREN DDI AL-IHSAN KANANG DAN MADRASAH DDI
AL-IHSAN KANANG
KEGIATAN MA’HADIYAH
Kegiatan ini dimulai pukul 03.30 dini hari sampai pukul 12.00 malam waktu
istiwak, yang tentunya diselingi waktu istirahat. Jenis kegiatan Ma’hadiyah yang
ditetapkan oleh Pengurus bermacam-macam, sesuai dengan tingkatan santri.
Jenis kegiatan tersebut sebagaimana berikut:
Takrar Nazham
Kegiatan ini khusus untuk murid kelas I sampai V Ibtidaiyah dan murid
Istidadiyah, bertempat di Daerah masing-masing.
Kegiatan Pagi
Kegiatan Pagi di daerah dilaksanakan setelah shalat shubuh s.d pukul 06.00
istiwak. Kegiatan ini dilaksanakan di dalam kamar, dipandu oleh Kepala Kamar. Antara
lain diisi dengan pembinaan baca kitab, pendidikan al-Qur’an, dan pengesahan
kepribadian santri. Juga, kegiatan olahraga pagi .
Olahraga
Kegiatan ini diikuti oleh semua santri secara bergiliran per daerah, bertempat di
lapangan Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang dengan pimpinan oleh seorang
pemandu yang ditunjuk Pengurus. Waktu pelaksanaan setelah shalat shubuh
berjamaah.
Jenis olahraganya adalah lari keliing lapangan. Setelah itu, santri kembali ke
Daerah untuk melaksanakan Kegiatan Pagi di Daerah masing-masing.
Musyawarah Ma’hadiyah
Kegiatan musyawarah untuk anggota Kuliah Syariah diselenggarakan setiap
malam, pukul 09.00 s.d 10.00 WIS bertempat di ruang-ruang Madrasah DDI Al-Ihsan
Kanang. Khusus malam Selasa, musyawarah dilaksanakan pukul 08.00 s.d 10.00
Sedangkan untuk tingkat Tsanawiyah, sesuai ketentuan Daerah dan kelasnya,
musyawarah dilaksanakan Selasa pagi pukul 05.30 s.d 07.00 bertempat diruang
Madrasah DDI Al-Ihsan Kanang. Dan bagi santri kelas V & VI Ibtidaiyah serta V, VI, dan
VII Istidadiyah dilaksanakan Jumat pagi pukul 06.00 s.d 07.00, bertempat di Daerah.
Selain itu, kegiatan musyawarahada yang diistilahkan dengan Musyawarah
Gabungan antar Daerah, bagi murid kelas III Tsanawiyah. Musyawarah ini membahas
masalah waq’iyah (banyak terjadi di masyarakat) dan dilaksanakan malam Jumat pukul
09.30 s.d 11.00 secara bergantian di tiap-tiap Daerah.
Baca Burdah
Kegiatan ini dilakukan bergantian setiap malam, sesuai dengan urutan daerah
yang ditetapkan Pengurus. Pembacaan Burdah ini dilakukan dengan dua cara, yang
Burdah Keliling dan Burdah di Daerah.
Burdah Keliling dibaca sambil mengelilingi komplek pesantren oleh semua santri
tingkat Tsanawiyah, sedangkan Burdah di Daerah dibaca bersama di Daerah. Kegiatan
ini dilaksanakan pukul 11.30 s.d. 12.00 malam, kecuali bagi daerah-daerah tertentu.
Jaga/Ronda Malam
Yang harus melaksanakan jaga atau ronda malam hanya santri yang berada di
tingkat Tsanawiyah. Setiap daerah menugas beberapa warganya secara bergantian.
Waktunya pukul 12.00 s.d. 04.30 dini hari atau menjelang azan Shubuh, dengan cara
berpindah-pindah dari satu pos jaga ke pos jaga yang lain. Kegiatan ini dikoordinir oleh
Kepala Bagian Ketertiban dan Keamanan Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang.
KEGIATAN MADRASIYAH
Masuk Sekolah
Waktu masuk sekolah berbeda-beda sesuai dengan jenjang pendidikannya, dan
bertempat diruang-ruang yang telah ditentukan. Untuk tingkat Ibtidaiyah dan
Istidadiyah dilaksanakan pukul 07.30 pagi s.d. 12.10 siang, sedangkan untuk tingkat
Tsanawiyah dan Aliyah pukul 12.20 s.d. 05.00 sore.
Musyawarah Kelas
Musyawarah ini membahas pelajaran-pelajaran dikelas, dengan jadwal yang
telah ditentukan oleh Pimpinan Madrasah. Waktu pelaksanaannya berbeda sesuai
dengan jenjang pendidikan madrasah.
Olahraga
Kegiatan ini dilaksanakan pada hari-hari tertentu, sesuai jadwal dari pimpinan
madrasah. Kegiatan ini sama dengan masuk sekolah, karena dilaksanakan pada jam
pelaksanaan kegiatan belajar mengajar (KBM). Yaitu, pada jam pertama dan kedua
untuk tingkat ibtidaiyah dan Istidadiyah, serta pada jam lima dan enam untuk tingkat
Tsanawiyah dan Aliyah.
Jenis olahraga bagi murid Istidadiyah, Ibtidaiyah, dan Tsanawiyah adalah
permainan bola kasti, sedangkan bagi murid Tsanawiyah kelas Program Khusus
(akselerasi) serta murid Aliyah adalah permainan bola voli. Semua murid diharuskan
melakukan baris-berbaris saat berangkat ke tempat olahraga dan saat pulang dari
olahraga.
Mengaji al-Qur’an
Kegiatan ini harus diikuti oleh murid Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang
waktu kegiatan olahraga madrasah, sesuai jadwal olahraga kelas yang ditetapkan.
Kegiatan ini dipandu seorang guru (muallim) yang ditunjuk Pimpinan Madrasah.
Kegiatan Lain
Pengurus memberikan kewenangan kepada pimpinan madrasah dan wali kelas
untuk melaksanakan kegiatan tambahan (ekstrakurikuler) asalkan tidak berbenturan
dengan kegiatan wajib Ma’hadiyah atau Madrasiyah. Oleh karena itu, semua murid
diwajibkan mengikuti kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh pimpinan madrasah
atau wali kelas masing-masing.
BAB VI
PROSEDUR PERIZINAN
IZIN PULANG/PERGI
Penjelasan
Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang selalu menakankan agar setiap santri
bisa konsentrasi dan tidak terganggu hal-hal di luar kepentingan belajar. Sebisa
mungkin santri tidak pernah meninggalkan aktivitas belajar setiap harinya. Jika tidak
ada keperluan yang betul-betul mendesak, santri dianjurkan tidak meninggalkan
Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang,
Oleh karena itu, Pengurus menetapkan aturan-aturan khusus bagi santri yang
ingin pulang/pergi sementara dari Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang. Aturan itu
disebut Izin Pulang/Pergi Jarak Jauh.
Ketentuan-ketentuan
1. Pemohon menghadap Pengurus Daerah bersama wali/wakilnya dengan
menunjukkan Kartu Wali Santri dan/atau bukti identitas lainnya untuk
menyampaikan maksud kepukangan dan kepentingannya.
2. Mempunyai kepentingan mendesak dan tidak bisa diwakilkan, yaitu 1) Panggilan
Pemerintah; 2) Melaksanakan kewajiban syariat, seperti menjadi wali nikah, ibadah
haji, dan semacamnya; 3) Berobat di luar Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang
atau di rumah.
3. Tidak sedang menjalani takzir larangan keluar ke jalan raya
4. Tidak sedang terlibat dalam pengusutan/penyelidikan pelanggaran tata tertib
Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang atau Madrasah DDI Al-Ihsan Kanang
5. Tidak sedang dalam masa-masa ujian di Madrasah DDI Al-Ihsan Kanang
6. Mengurus permohonan izin pulang/pergi di luar jam masuk sekolah
7. Telah melunasi uang Ianah Maslahah, minimal 50% untuk izin di semester pertama,
dan 100% untuk semester kedua.
Lain-lain
1. Semua pengurus yang berwenang memberikan izin berhak menolak atau
mengabulkan permohonan dan bertanggung jawab kepada Pengurus Harian Pondok
Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang
2. Santri tidak diperbolehkan pulang terlebih dahulu sebelum menyelesaikan proses
izinnya, kecuali mendapat izin/rekomendasi dari Kepala Daerah atau Kabag Sihhat
sesuai aturan
3. Santri yang pulang tanpa membawa salinan surat izin yang sah tetap dianggap
pulang tanpa izin (blorot) dan dapat dikenai sanksi sesuai aturan
4. Santi yang terlambat kembali ke Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang dari waktu
izin yang diberikan harus bertanggung jawab kepada Kepala Daerah dengan
diantaroleh walinya
5. Santri yang bermaksud mengikuti kegiatan pendidikan lain di luar Pondok
Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang diharuskan mengikuti prosedur berhenti dan tidak
dibenarkan mengikuti prosedur izin pulang/pergi sementara
Ketentuan-ketentuan
1. Murid Madrasah DDI Al-Ihsan Kanang Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang
2. Mempunyai uzur yang bisa diterima menurut Pengurus
3. Uzur yang dapat diterima diantaranya adalah:
Sakit yang menyebabkan tidak bisa mengikuti kegiatan dengan maksimal;
Tenaganya dibutuhkan untuk kepentingan Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan
Kanang;
Berada dalam kondisi yang keberadaanya dianggap mengganggu efektivitas
KBM;
Kepentingan keluarga yang dianggap penting/perlu untuk dihadiri;
4. Mengajukan permohonan izin secara tertulis
Prosedur Izin Tidak Masuk Sekolah Murid Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan
Kanang
Uzur atau Alasan Sakit Ringan
1. Memberitahu Kepala Kamar tentang Kondisi kesehatannya
2. Kepala Kamar meminta Surat Keterangan Sakit (SKS) kepada Pengurus Daerah, dhi.
Baur Sihhatda
3. Pengurus Daerah mengecek dan memeriksa kondisi santri yang bersangkutan untuk
memastikan perlu atau tidaknya memberikan SKS
4. Baur Sihhatda mencatat permohonan memberikan SKS di buku daftar santri sakit
dan memberikan SKS yang sudah ditandatangani kepada Kepala Kamar
5. Kepala Kamar mendatangi Kepala Daerah untuk meminta tanda tangan dan stempel
daerah
6. Kepala kamar mengantarkan surat keterangan sakit ke kelas/wali kelas yang
bersangkutan.
Prosedur Izin Tidak Masuk Sekolah Murid Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan
Kanang
1. Yang bersangkutan atau/bersama walinya mendatangi Pempinan Madrasah
2. Menjelaskan uzur/alasan tidak bisa masuk sekolah
3. Pimpinan Madrasah memberikan Surat Keterangan Izin (SKI) jika alasan yang
diajukan sesuai aturan dan dapat diterima
4. Wali murid memberikan SKI kepada staf kelas/wali kelas yang bersangkutan
5. Uzur mendadak yang mengakibatkan tidak masuk sekolah tanpa pemberitahuan,
harus ada pembertitahuan dari wali santri kepada wali kelas/pimpinan madrasah
setelah masuk sekolah
Lain-Lain
1. Surat izin pulang/pergi (Murid Domisili Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang)
berlaku sesuai tanggal yang tertera dalam surat
2. Surat Keterangan Sakit yang dikeluarkan Pengurus Daerah berlaku maksimal 3
(tiga) hari
3. Surat Keterangan Izin (Murid Domisili Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang)
yang dikeluarkan Pimpinan Madrasah berlaku sesuai tanggal yang tertera dalam
surat
4. Jika setelah tiga hari (dalam poin no. 2) yang bersangkutan masih belum bisa masuk
sekolah atau sakit lagi, maka harus mengajukan izin baru dengan prosedur yang
sama
5. Santri/murid yang sakit sampai tidak bisa ikut kegiatan harus segera memeriksakan
diri ke Balai Pengobatan Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang
6. Hal-hal yang belum diatur dalam ketentuan dan prosedur ini diputuskan menurut
kebijakan Pengurus Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang dan/atau Pempinan
Madrasah
Ketentuan-ketentuan
1. Menghatamkan al-Qur’an minimal 3 (tiga) kali di Pesantren Pondok Pesantren DDI
Al-Ihsan Kanang
2. Mengurus sendiri surat permohonan izin berhenti, kecuali ada uzur
3. Permohonan izin berhenti dilakukan atas permintaan langsung wali santri/wakil
walinya
4. Jika wali santri tidak bisa datang ke Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang karena
uzur, maka boleh mewakilikan kepada salah satu anggota keluarganya yang ditunjuk
atau Kepala Daerah santri yang bersangkutan
5. Pemasrahan dari wali santri harus disertai pernyataan tertulis (surat kuasa
disediakan oleh Pengurus Daerah) dan fotokopi kartu pengenal atau KTP wali santri.
6. Kepala Daerah tidak boleh menjadi wakil wali sebelum mendapat kuasa tertulis dari
wali santri yang bersangkutan. Jika Kepala Daerah tidak ada maka diwakilkan
kepada Wk. Kepala Daerah atas nama Kepala Daerah. Santri aktif selain Kepala
Daerah atau Wk. Kepala Daerah tidak boleh menjadi wakil wali
7. Pemohon yang tercatat sebagai anggota Tahfizhul Qur’an harus mendapat surat
rekomendasi berhenti yang ditandatangani oleh dari pengurus bagian Tahfizhul
Qur’an dan Pembina Tahfizhul Qur’an
8. Pemohon yang berstatus sebagai pengurus Pleno atau Pembantunya (Wakil, Bansus,
Kapgas, dan Baur) harus sepengetahuan dan persetujuan dari Pengurus Harian yang
menjadi koordinatornya.
Lain-Lain
1. Santri yang sedang dalam proses mengajukan izin berhenti masih berstatus
sebagai santri dan tetap wajib mentaati semua peraturan Pondok Pesantren DDI
Al-Ihsan Kanang, sampai proses izinnya selesai.
2. Santri yang mengemban tugas dari Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang sebagai
pengurus diharap tidak mengajukan izin berhenti sebelum masa khidmahnya
selesai.
3. Sebelum meninggalkan Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang (pulang ke rumah),
santri yang sudah dinyatakan resmi berhenti dari Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan
Kanang dianjurkan sowan/pamit kepada semua Majelis Keluarga dan Pengurus
Harian Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang
4. Permohonan izin berhenti dilayani setiap hari Sabtu s.d. Kamis mulai pukul 09.00
s.d. 16.00 kecuali saat Hari Besar Islam.
5. Hal-hal yang masih belum jelas bisa ditanyakan di kantor Sekretariat Pondok
Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang.
LAIN-LAIN
Keterangan lebih lanjut dan ketentuan-ketentuan lain menganai berbagai
prosedur perizinan Pulang/Pergi serta berhenti dan Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan
Kanang bisa ditanyakan kepada Kepala Kamar atau Pengurus Daerah, atau langsung ke
kantor Sekretariat Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang bagian Pelayanan.
BAB VII
LAIN-LAIN
PEMUKIMAN SANTRI
Sesuai dengan tata tertib Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang pasal I ayat
(12) yang berbunyi, “Semua santri berkewajiban menempati kamar yang telah
ditetapkan oleh Pengurus” maka setiap santri perlu mengetahui tempat pemukiman
yang ada di Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang.
Pengurus Pondok Pesantren DDI Al-Ihsan Kanang menyediakan tempat
pemukiman (Daerah/Domisili) berupa kamar-kamar. Setiap kamar sudah dilengkapi
dengan loker/lemari pakaian sesuai standar yang ditetapkan pengurus. Tempat
pemukiman itu dibagi menjadi 13 (tiga belas) Daerah, yaitu A, B, C, D, E, F, G, H, I, J, K, L,
dan Z. Masing-masing Daerah terdiri dari satu kantor, beberapa kamar, serta beberapa
orang Pengurus Daerah dan Kepala Kamar.
Semua santri diperkenankan menentukan sendiri daerah/kamar yang akan
ditempati sesuai ketentuan yang ditetapkan. Namun Pengurus Daerah bersangkutan
berhak menolak jika dipandang perlu dan lebih maslahat. Seperti karena keterbatasan
tempat atau fasilitas lain dan jumlah warga daerah.
Selain itu, ada beberapa daerah dengan penghuni khusus, yaitu:
1. Daerah A (lantai atas) : Khusus anggota Tahfizhul Qur’an.
2. Daerah, H, J, K, dan L : Khusus penghuni berbahasa Arab dan Asing.
3. Daerah J : Khusus murid Madrasah DDI Al-Ihsan Kanang Ibtidaiyah atau Istidadiyah
yang sejak setengah tahun pertama atau mulai setengah tahun kedua duduk dikelas
III ke bawah, kecuali yang menjadi Pengurus Daerah dan Petugas.
4. Daerah Z : Khusus petugas Kapontren DDI Al-Ihsan Kanang.
5. Daerah I : Boleh dihuni oleh santri semua tingkatan, kecuali Petugas Kapontren DDI
Al-Ihsan Kanang.
Untuk menghuni Daerah Khusus ada prosedur pendaftaran yang ditetapkan
yaitu melalui LPBAA (Daerah Khusus Arab dan Inggris), Bagian Tahfizhul Qur’an
(anggota Tahfizhul Qur’an), dan Kapontren DDI Al-Ihsan Kanang (Petugas
Kapontren).
TABEL KEGIATAN MAHADIYAH
No. WAKTU JENIS KEGIATAN
03.30 s.d. Shalat Tahajjud, Witir dan Shubuh
1.
Bakda Shubuh Berjamaah
2. Waktu Subuh Shalat Subuh Berjamaan
Kegiatan Internal Daerah;
1. Kegiatan Hari Sabtu;
Pembacaan Buku Saku Santri
Penerangan Ubudiyah
Bakda Subuh
3. 2. Pengajian Kitab Kuning
s.d. 06.00
3. Tambal sulam kitab pelajaran
4. Pembinaan baca kitab
5. Olahraga pagi
6. Musyawarah Usbuiyah
4. 06.00 s.d. 06.30 Pendidikan Pengajian Al-Qur’an
WAKTU SASARAN
WAKTU SASARAN