Model Komunikasi Wanda
Model Komunikasi Wanda
Model Komunikasi Wanda
KOMUNIKASI
MODEL TUBBS
KATA PENGANTAR
Halaman Judul.............................................................................................. i
Kata Pengantar............................................................................................. ii
Daftar Isi...................................................................................................... iii
BAB I Pendahuluan................................................................................ 1
1.1 Latar belakang masalah......................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................. 1
1.3 Tujuan.................................................................................... 1
BAB II Pembahasan................................................................................. 2
2.1 Perkembangan dan Sejarah Model Tubbs............................. 2
2.2 Prinsip-prinsip Model Tubss................................................. 2
2.3 Model Tubbs.......................................................................... 3
2.4 Proses Komunikasi dalam Model Tubbs............................... 3
2.5 Konteks Komunikasi dalam Model Tubbs............................ 6
2.6 Kelebihan dan Keterbatasan Model Tubbs............................ 8
BAB III Kesimpulan.................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 14
ii
BAB 1
PRNDAHULUAN
1.3 Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
komponen dan aplikasi dari Model Tubbs, serta implikasi dan relevansinya dalam
berbagai konteks komunikasi. Kami juga akan mempertimbangkan kritik dan
kelebihan model ini dalam mendekati pemahaman komunikasi manusia.
3
4. Konteks (Context) :
Konteks komunikasi mencakup lingkungan atau situasi di mana
komunikasi terjadi.
Ini dapat mencakup faktor-faktor seperti waktu, tempat, budaya, norma
sosial, dan keadaan psikologis.
Konteks memiliki pengaruh besar pada bagaimana pesan dipahami dan
ditafsirkan.
5. Hambatan Komunikasi (Barriers to Communication) :
Hambatan komunikasi adalah faktor-faktor yang dapat menghalangi atau
mengganggu proses komunikasi.
Contoh hambatan komunikasi termasuk gangguan fisik, perbedaan bahasa
atau budaya, emosi, atau ketidakjelasan dalam penyampaian pesan.
6. Feedback (Feedback) :
Umpan balik adalah respons atau tanggapan yang diberikan oleh penerima
pesan kepada komunikator.
Umpan balik membantu komunikator memahami sejauh mana pesan telah
dipahami dengan benar dan dapat digunakan untuk perbaikan atau
klarifikasi.
Proses umpan balik memungkinkan interaksi dua arah dalam komunikasi.
Memahami komponen-komponen ini dalam Model Tubbs dapat membantu
dalam menganalisis situasi komunikasi, mengidentifikasi potensi hambatan, dan
meningkatkan efektivitas komunikasi. Dalam makalah ini, kami akan menjelajahi
lebih jauh bagaimana komponen-komponen ini berinteraksi dalam berbagai
konteks komunikasi, baik dalam komunikasi antarpribadi, organisasi, maupun
komunikasi massa.
4
1. Pengkodean (Encoding) :
Proses dimulai ketika komunikator ingin mengirim pesan kepada penerima.
Pengkodean adalah langkah di mana komunikator mengubah gagasan,
pemikiran, atau informasi menjadi bentuk yang dapat dipahami oleh penerima.
Komunikator perlu memilih kata-kata, simbol, atau media yang tepat untuk
menyampaikan pesan dengan jelas.
2. Transmisi (Transmission) :
Setelah pesan dikodekan, pesan tersebut harus ditransmisikan melalui saluran
komunikasi yang dipilih. Misalnya, jika komunikator menggunakan kata-kata
lisan, transmisi melibatkan berbicara atau mendengarkan. Jika pesan
ditransmisikan melalui media cetak, itu melibatkan pencetakan dan distribusi
materi tersebut.
3. Penerimaan (Reception) :
Pada tahap ini, penerima menerima pesan yang telah ditransmisikan oleh
komunikator. Penerimaan pesan ini dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor
seperti kualitas saluran, ketajaman pendengaran atau penglihatan penerima,
dan fokusnya pada pesan.
4. Penguraian (Decoding) :
Setelah penerimaan pesan, penerima mulai menguraikan atau mendekode
pesan tersebut. Penguraian adalah usaha penerima untuk memahami makna
pesan sesuai dengan pemahaman dan interpretasinya.
5. Interpretasi (Interpretation) :
Penerima kemudian menginterpretasikan pesan tersebut berdasarkan
pengetahuan, pengalaman, dan konteks pribadi mereka. Interpretasi dapat
bervariasi antarindividu, tergantung pada latar belakang budaya, nilai-nilai,
dan pengalaman penerima.
6. Umpan Balik (Feedback) :
Umpan balik adalah tahapan penting dalam proses komunikasi Model
Tubbs.Penerima memberikan respons atau umpan balik kepada komunikator
tentang bagaimana mereka memahami pesan tersebut. Umpan balik dapat
berupa pertanyaan, konfirmasi, atau komentar yang membantu komunikator
memahami apakah pesan mereka telah dipahami dengan benar.
5
Proses ini menunjukkan bahwa komunikasi adalah proses yang kompleks dan
dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Penting untuk memahami setiap tahap
dalam proses ini agar pesan dapat disampaikan dan dipahami secara efektif.
Salah satu hal penting yang harus diingat adalah bahwa komunikasi bukan
hanya tentang apa yang dikatakan oleh komunikator tetapi juga tentang
bagaimana pesan diterima dan diinterpretasikan oleh penerima. Umpan balik
dar
6
Norma-norma sosial dapat memengaruhi bahasa yang digunakan, tingkat
formalitas, dan perilaku dalam komunikasi.
Budaya memainkan peran besar dalam komunikasi antara individu dari
budaya yang berbeda.
4. Konteks Waktu :
Konteks waktu mengacu pada kapan komunikasi terjadi, baik itu
sekarang, di masa lalu, atau di masa depan.
Waktu dapat mempengaruhi urgensi pesan, prioritas komunikasi, dan
tingkat perubahan yang dapat terjadi dalam situasi komunikasi.
5. Konteks Sejarah :
Konteks sejarah melibatkan informasi tentang interaksi komunikasi yang
telah terjadi sebelumnya antara komunikator dan penerima.
Pengalaman masa lalu dapat membentuk ekspektasi, memengaruhi tingkat
kepercayaan, atau menciptakan sejarah komunikasi yang penting dalam
situasi saat ini.
Memahami berbagai aspek dari konteks komunikasi membantu komunikator
untuk mengadaptasi pesan mereka agar sesuai dengan situasi dan audiens yang
mereka hadapi. Konteks juga dapat menjelaskan mengapa pesan tertentu dapat
memiliki makna yang berbeda dalam situasi yang berbeda. Dalam analisis
komunikasi dengan Model Tubbs, mempertimbangkan konteks adalah langkah
penting dalam memahami proses komunikasi secara menyeluruh.
Penerapan Model Tubbs dalam konteks nyata dapat memberikan pemahaman
yang lebih baik tentang bagaimana model ini digunakan dalam situasi komunikasi
sehari-hari. Berikut adalah beberapa contoh penerapan Model Tubbs dalam
konteks nyata:
1. Komunikasi Organisasi :
Pertemuan Staf : Dalam rapat staf sebuah perusahaan, sumber
(manajer) mengirimkan pesan tentang perubahan kebijakan perusahaan kepada
penerima (karyawan). Konteks fisik adalah ruang rapat, konteks psikologis
bisa beragam, tergantung pada perasaan karyawan terkait perubahan tersebut,
dan konteks sosial mencakup hierarki di dalam organisasi.
2. Komunikasi Interpersonal :
7
Percakapan Antara Teman : Dalam percakapan antara dua teman yang
akrab, pesan-pesan informal seringkali memiliki konteks sosial yang kuat.
Misalnya, humor atau istilah tertentu yang hanya dimengerti oleh mereka
berdua.
3. Komunikasi Massa :
Pengumuman Publik : Sebuah perusahaan teknologi mengumumkan produk
baru kepada publik melalui konferensi pers yang disiarkan secara luas.
Konteks fisik adalah lokasi konferensi pers, konteks psikologis bisa mencakup
keinginan konsumen untuk produk baru, dan konteks sosial melibatkan
hubungan antara perusahaan dan konsumen.
4. Komunikasi Lintas Budaya :
Pembicaraan Bisnis Internasional : Dalam negosiasi bisnis antara
perusahaan dari dua budaya yang berbeda, Model Tubbs dapat membantu
dalam memahami bagaimana perbedaan budaya, bahasa, dan norma-norma
sosial dapat memengaruhi komunikasi. Konteks sosial dan psikologis menjadi
sangat penting dalam hal ini.
5. Media Sosial :
Posting Media Sosial : Ketika seseorang membuat posting di media sosial
seperti Facebook atau Twitter, mereka harus mempertimbangkan konteks fisik
(media sosial itu sendiri), konteks psikologis (audiens yang beragam), dan
konteks sosial (norma-norma dan etika yang berlaku di platform tersebut).
Dalam setiap contoh di atas, pemahaman tentang konteks komunikasi,
seperti yang didefinisikan dalam Model Tubbs, dapat membantu komunikator
untuk menyampaikan pesan mereka dengan lebih efektif. Selain itu, mereka
dapat mengidentifikasi potensi hambatan komunikasi yang mungkin muncul
dalam konteks tertentu dan mengambil langkah-langkah untuk mengatasi
mereka.
8
komunikasi. Berikut adalah beberapa kelebihan dan keterbatasan utama dari
Model Tubbs menurut Setyandari (2020)
A. Kelebihan Model Tubbs :
1. Komprehensif :
Model Tubbs menyediakan kerangka kerja yang komprehensif untuk
memahami komunikasi, dengan mengeksplorasi komponen-komponen
utama seperti komunikator, pesan, saluran, konteks, dan hambatan
komunikasi. Ini membantu dalam menggali aspek-aspek penting dari
proses komunikasi.
2. Relevansi dalam Konteks
Model ini menekankan pentingnya konteks dalam komunikasi, yang
sesuai dengan kompleksitas komunikasi dalam berbagai situasi. Ini
membuatnya relevan untuk berbagai konteks komunikasi, termasuk
komunikasi interpersonal, organisasi, dan massa
3. Mengidentifikasi Hambatan Komunikasi
Dalam Model Tubbs, ada perhatian khusus terhadap hambatan
komunikasi yang dapat mengganggu pemahaman dan pengiriman pesan.
Hal ini membantu komunikator untuk mengidentifikasi potensi masalah
dalam komunikasi dan mengatasinya.
4. Mengakui Pengaruh Konteks
Model ini mengakui bahwa konteks sosial, psikologis, dan fisik dapat
memengaruhi komunikasi. Ini penting dalam memahami bagaimana pesan
akan diterima dan diinterpretasikan oleh penerima.
9
3. Kurangnya Fokus pada Teknologi : Model ini mungkin kurang relevan dalam
menggambarkan komunikasi modern yang sangat dipengaruhi oleh
teknologi, seperti media sosial dan komunikasi online.
4. Pengabaian Budaya : Model Tubbs cenderung kurang menekankan peran
budaya dalam komunikasi. Keterbatasan ini bisa menjadi masalah ketika
berkomunikasi lintas budaya.
5. Keterbatasan dalam Pengukuran : Mengukur konsep-konsep dalam Model
Tubbs bisa menjadi sulit dalam praktiknya. Misalnya, mengukur "konteks
psikologis" secara objektif bisa menantang.
Sementara Model Tubbs menyediakan kerangka kerja yang berguna untuk
memahami komunikasi, penting untuk mempertimbangkan keterbatasan-
keterbatasan tersebut dan menggunakan model ini dengan bijak sesuai
dengan konteks tertentu. Beberapa situasi mungkin memerlukan pendekatan
komunikasi yang lebih kompleks atau tambahan model lain untuk
pemahaman yang lebih mendalam.
10
BAB III
KESIMPULAN
11
dengan lebih efektif di platform-platform seperti Facebook, Twitter, dan
Instagram.
12
- Penguraian (Decoding)
- Interpretasi (Interpretation)
- Umpan Balik (Feedback)
13
DAFTAR PUSTAKA
Fauzi Eka Putra · 2019, Buku Ajar Komunikasi Kesehatan Jakarta : Prenada
Media
14