Bab11 PB Biodiv Karbon
Bab11 PB Biodiv Karbon
Bab11 PB Biodiv Karbon
Pertanian Berlanjut
Bab 11.
Pengelolaan biodiversitas tanaman
untuk mitigasi emisi karbon
Kurniatun Hairiah
NITROUS
OKSIDA
6% CFCs
24%
Limbah kota
Pertanian
Dampak Perubahan Iklim
Masalah AIR
15
Strategi menghadapi perubahan iklim
AGROFORESTRI
an semen
Curah Adaptasi
Perubahan terhadap
hujan tidak
Hilangnya iklim menentu risiko
cadangan C global kekeringan,
daratan banjir,
Permukaan longsor,
air laut
meningkat Adaptasi
flora &
fauna
At night plants release During the day plants
CO2 as product of CO2 O2 released O2 as a waste
respiration product of photosynthesis
Animals
CO2 is breathe in O2
CO2 used in
return photosyn
to the -thesis C is absorbed by Animals
atmos animals when they breathe out
phere eat plants CO2
Animals faeces
Decomposers
releaseCO2 Dead
organisms
Bagaimana mengatasi masalah C?
co2
Lanskap Agroforestri sebagai
pilihan penyerap dan penyimpan C
natural forest
integrated, multifunctional
landscape: crops, trees,
meadows and forest
patches
intensive agriculture
Hutan alami
padi
Agroforestri
sederhana
padi
Penghitungan C = ATM C
• Deposit awal = Cadangan
C di hutan
• Saldo akhir = Cadangan C
saat ini
• Lamanya disimpan
Misal:
•Th 1990 deposit Rp 100 juta
•Th 2000 saldo uang Rp 20 juta
Pengeluaran rata-rata Rp 8 juta/th ~
emisi rata-rata per tahun
A. Perubahan Cadangan C B. Perolehan-Kehilangan
Perubahan cadangan C sebagai Emisi C dihitung dari selisih
dasar estimasi emisi C perolehan dan kehilangan
Perolehan C
• Pertumbuhan
• Peningkatan
HUTAN ALAMI
Kehilangan C
• Panen
• Kayu bakar
• Produksi arang
• Kebakaran
(IPCC, 2006) • Pengembalaan
Apa yang diukur?
Tujuan
1. Estimasi Kontribusi agroforestri kopi dalam
mempertahankan cadangan karbon di tingkat
lanskap emnggunakan RaCSA (Rapid Carbon
Stock Appraisal)
2. Estimasi cadangan C rata-rata dari
agroforestri kopi di Indonesia
Lokasi pengukuran cadangan C di sub-DAS Kalikonto
(Kab. Malang)
Ds. Sumber
Agung & Tulung
Rejo (Kec.
Ngantang)
Rapid Carbon Stock Appraisal
Informasi jenis pohon penting untuk
mencari informasi BJ kayu Identifikasi jenis pohon oleh taxonomist
biomasa dari Kebun Raya Purwodadi
Perubahan cadangan C
Perubahan dari perubahan lahan
C
(Hairiah et al. 2010)
Perubahan
Perubahan Tutupan Lahan di
tutupan DAS Kalikonto (1990-2005)
lahan
1990 2005
Pujon Pujon
Ngantang Ngantang
Perubahan Perubahan Tutupan Lahan
tutupan
lahan di sub-DAS Kalikonto
25000
20000
Tak ada data
Luas area, ha
Tubuh Air
15000 Pemukiman
Semak Belukar
10000 Tanaman Semusim
Perkebunan
5000 Agroforestri
Hutan Terdegradasi
0
1990 2005
Ekstrapolasi cadangan
C karbon ke tingkat lansekap
Data yang dibutuhkan: Rata-rata cadangan C
C per siklus tanam (Time-averaged C stock)
C Stock, Mg ha-1
300 500
250 y = 19,10x0,743 y = 70,88e0,043x
R² = 0,608 400
200 R² = 0,554
150 300
100 200
50 100
0 0
0 10 20 30 40 0 10 20 30 40
Time, year Time, year
400 Agathis 250
Bamboo
350
-1
-1
y = 63,88e0,040x 200
C Stock, Mg ha
C Stock, Mg ha
300
250 R² = 0,861
150
200
150 100 y = 36,80ln(x) + 21,01
R² = 0,868
100 50
50
0 0
0 20 40 60 0 20 40 60 80 100
Time, year Time, year
Data yang dibutuhkan : Rata-rata C stock per siklus tanam
Rata2x C
For GIS
Kerapat-
Total Umur Stock per
Tutupan an
LUS cadangan Max., siklus,
Lahan populasi
C , Mg ha-1 tahun Mg ha-1
per ha
Selorejo Selorejo
Ngantang Ngantang
Luas, ha 23810
Emisi, ton 592,226
Sequestrasi, ton 49,812
Net emisi, ton 542,415
Tingkat emisi, tonC /ha 22.8
Faktor emisi, ton C/ha/th 1.52
Faktor emisi, ton CO2/ha/th 5.57
Emisi C di sub-DAS Kalikonto
C
Tanaman Semak
Semusim Belukar
-8% -4%
Hutan
Terdegradasi
28%
Perkebunan
49% Agroforestri
13%
Lokasi:
Sumberjaya, Lampung
Barat
Kopi
(Photo: Kurniatun Hairiah) monokultur
Cadangan C, Mg ha-1
0
10
20
30
40
50
44
AF_Multistrata
Barat
Lombok
43
AF_Multistrata
Malang
25
AF_Sederhana
38
AF_Sederhana
Jember
20
AF_Sederhana
21
AF_Multistrata
Sumberjaya
14
Monokultur
Agroforestri Sederhana Kopi Monokultur
140 40 y = 3,659e0,069x
Cadangan C, Mg ha-1
35
Cadangan C, Mg ha-1
120 R² = 0,247
y = 11,92e0,097x 30
100 R² = 0,593 25
80
20
60
15
40
10
20
5
0 0
0 5 10 15 20 25 0 5 10 15 20 25 30 35
Umur kebun, tahun Umur kebun, tahun
AF_sederhana3) 2.8 70 70
0,000
2,000
4,000
6,000
8,000
10,000
Riau
Kalimantan Selatan
Kalimantan Tengah
Sumatera Selatan
Jambi
Maluku Utara
Bangka Belitung
Kepulauan Riau
Kalimantan Timur
Sulawesi Tenggara
Sumatera Barat
Kalimantan Barat
Sulawesi Barat
Maluku
Nanggroe Aceh Daruss
Gorontalo
Sumatera Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Utara
Bengkulu
Lampung
Papua
Irian Jaya Barat
propinsi di Indonesia
Sulawesi Selatan
Bali
Nusa Tenggara Barat
Jawa Tengah
Jawa Timur
Banten
Rerata laju emisi tahunan propinsi-
Indonesia
eq/ha.thn
3.7 ton CO2
KEANEKA RAGAMAN POHON YANG
DITANAM PADA LANSKAP PERTANIAN
(AGROFORESTRI LANSKAP) SANGAT
PENTING UNTUK MENGURANGI EMISI
KARBON AKIBAT KONVERSI HUTAN
MENJADI LAHAN TANAMAN SEMUSIM
Imbal Jasa Carbon lewat konsep REDD+
(Reduced Emission from Deforestation and
(forest) degradation
(Sumber: Ekadinata et al, 2010, ALREDDI – ICRAF)
∆C Data Faktor
Landscape aktivitas emisi
Nanggroe Aceh
Daruss
3%
Jambi
4%
Kalimantan
Papua
7%
Timur
Sumatera Selatan Kalimantan 12%
8% Barat
8%
12,000
0,000
2,000
4,000
6,000
8,000
10,000
Riau
Kalimantan Selatan
Kalimantan Tengah
Sumatera Selatan
Jambi
Maluku Utara
Bangka Belitung
Kepulauan Riau
Kalimantan Timur
Sulawesi Tenggara
Sumatera Barat
Kalimantan Barat
Sulawesi Barat
Maluku
Nanggroe Aceh Daruss
Gorontalo
Sumatera Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Utara
Bengkulu
Lampung
Papua
Irian Jaya Barat
propinsi di Indonesia
Sulawesi Selatan
Bali
Nusa Tenggara Barat
Jawa Tengah
Jawa Timur
Banten
Rerata laju emisi tahunan propinsi-
Indonesia
eq/ha.thn
3.7 ton CO2
Emisi GRK pada kawasan hutan
1990-2000 2000-2005
HP=Hutan produksi; HPK= Hutan produksi yang dapat dikonversi
HPT= Hutan produksi terbatas; APL= Area penggunaan lahan
Tipe perubahan penggunaan lahan yang
memicu emisi GRK
Logged over forest-
high density to
Cropland Undisturbed forest
Logged over forest- 7% to Estate
high density to Estate 16%
7%
Undisturbed swamp
forest on peat to
Estate on peat
8% Agroforest to Undisturbed forest
Cropland to Cropland
6% 15%
Estate to Cropland
8%
Undisturbed forest
Undisturbed forest to
Undisturbed swamp to Shrub
Logged over forest-
forest on peat to 13%
high density
10% Shrub on peat
10%
Beberapa potensi penggunaan data
estimasi GRK
1. Emisi masa lalu sebagai basis penentuan
tingkt emisi referensi dari perubahan
penggunaan lahan di tingkat nasional dan
sub-national
2. Analisa faktor pemicu emisi GRK dari
perubahan lahan
3. Menentukan target pengurangan emisi GRK
melalui rekonsiliasi dengan strategi
pembangunan berkelanjutan