Peran BHN Org THD Kesub & Keseh TNH Rev

Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 38

BAHAN ORGANIK

 BO : Penimbunan sisa tumb. & hewan sebagian telah


mengalami Pelapukan dan pembentukan kembali.
 Proses pelapukan aktif, oleh aktivitas ikroorganisme,
 Permasalahan BO: Kadar BOT ditanami terus menerus turun 35 %

 Akibatnya berubah terus (tidak mantap) harus diperbaharui + BO


 Kandungan bahan organik : karbohidrat, protein, lemak, lignin dll
 Kadar BO : 3 – 5 % berat tanah, Sedikit tapi nyata dalam tanah
 Bahan perekat, Sumber unsur hara N, P, K, S
 Perbaikan Sifat fisik, kimia, biologi
 Sumber energi bagi MO, tanpa BO biokimia terhenti.

Agroteknologi FP UPN VYK 1


Definisi Bahan Organik
 Bahan organik adalah kumpulan beragam senyawa-senyawa organik
kompleks yang sedang atau telah mengalami proses dekomposisi,
baik berupa humus hasil humifikasi maupun senyawa-senyawa
anorganik hasil mineralisasi dan termasuk juga mikrobia heterotrofik
dan ototrofik yang terlibat dan berada didalamnya.
 Bahan organik merupakan bahan-bahan yang dapat diperbaharui,
didaur ulang, dirombak oleh bakteri-bakteri tanah menjadi unsur yang
dapat digunakan oleh tanaman tanpa mencemari tanah dan air.
Bahan organik tanah merupakan penimbunan dari sisa-sisa tanaman
dan binatang yang sebagian telah mengalami pelapukan dan
pembentukan kembali. Bahan organik demikian berada dalam
pelapukan aktif dan menjadi mangsa serangan jasad mikro. Sebagai
akibatnya bahan tersebut berubah terus dan tidak mantap sehingga
harus selalu diperbaharui melalui penambahan sisa-sisa tanaman
atau binatang.

Agroteknologi FP UPN VYK 2


BAHAN ORGANIK
Sumber Bahan oranik:
Sumber utama: Jar. Tanaman (cabang,batang,
ranting, daun, dll)
Sumber sekunder: Jar. Binatang
Kadar dlm tanah tgt: iklim, sifat tanah, jenis dan
jumlah vegetasi, sistem pert, pengolahan tanah
Tanah mineral dan pasiran kadar BO rendah karena
porositas tinggi, aerasi baik, oksidasi baik,
dekomposisi cepat, bo sisa rendah, kadar air dan
hara rendah, tanaman tumbuh jelek.

Agroteknologi FP UPN VYK 3


UNDANG-UNDANG RI
NO: 18 TAHUN 2008 “ PENGELOLAAN SAMPAH”

BAB I, Pasal 2, (3)


: Sampah sejenis Sampah rumah tangga : sampah dari
kawasan komersial, kawasan industri, kawasan
khusus, fasilitas sosial, umum, dan fasilitas lainya.

Agroteknologi FP UPN VYK 4


BAHAN ORGANIK
Sumber Bahan organik:
Sumber utama: Jar. Tanaman (cabang,batang,
ranting, daun, dll)
Sumber sekunder: Jar. Binatang
Kadar dlm tanah tgt: iklim, sifat tanah, jenis dan
jumlah vegetasi, sistem pert, pengolahan tanah
Tanah mineral dan pasiran kadar BO rendah
karena porositas tinggi, aerasi baik, oksidasi baik,
dekomposisi cepat, bo sisa rendah, kadar air dan
hara rendah, tanaman tumbuh jelek.
Agroteknologi FP UPN VYK 5
PERANAN BAHAN ORGANIK
Sumber hara tanaman & jasad renik tanah
 Meningkatkan daya ikat kation
Mengurangi hilangnya hara oleh pelindian
Mengurangi ran off dan erosi
Sebagai mulsa, mengatur suhu, kurangi evaporasi
Memberi warna tanah: hitam, coklat dll
Memperbaiki sifat fisik tanah:struktur dll
Memperbaiki sifat kimia: KPK, hara tda, dll
Menurunkan aktivitas Al, Mn, Fe yang bersifatracun

Agroteknologi FP UPN VYK 6


SIKLUS KARBON GLOBAL
Sklus C dalam biosfer meliputi : di darat, laut dan atmosfer
Karbon dalam berbagai reservoir dari siklus global

Lokasi Uraian Satuan C (ton x 10 10


)

Udara CO2 atm 70


Darat Biomass 59
Bahan organik tanah 85
Produksi bersih/th 6,3
Pelepasan dari fosil 0,5
Laut Biomass 0,3
C org terlarut 100
C anorg (HCO3 ) 3.500
Produksi bersih/ th 45
Sedimen C anorg 2.000.000
Batu bara / minyak 1.000

7
Agroteknologi FP UPN VYK 7
SIKLUS KARBON GLOBAL
TANAH :
Penyimpan C terbesar dalam ekosistem daratan
Berperan penting dalam siklus C global
Menyimpan sekitar 1400 x 10 15 g C
2 x lipat biomasa hidup atau C atmosfir
Penyimpan C relatif stabil

Mengurangi akumulasi C atm  Penyerapan C oleh tanah


Penyimpan C stabil : melalui fiksasi CO2 atm secara langsung (reaksi dengan Ca/Mg;
MGCO3) dan tak langsung melalui fotosintesis : merubah CO2 atm menjadi biomassa
tanaman
 = dekomposisi = Bahan Organik tanah

 Kehilangan karbon
 Tanah merp pol karbon penting di dunia = 1500 – 2000 Pg
 1 Pg = petagram = 1 milyar ton
 800 – 1000 Pg = sbg C inorganik tanah dalam bentuk karbonat
 Konversi hutan dan padang rumput  jd areal budidaya tan/ternak
  C organik tanah hilang 20 – 50 %
 Kehilangan C organik di lahan pertanian di dunia : 41 Pg – 55 Pg

8
Agroteknologi FP UPN VYK 8
TURNOVER
 TURNOVER :Waktu yang diperlukan bahan organik yang ditambahkan
pada tanah menjadi CO2 yang lepas ke udara.

 Turnover yang baik : bisa tinggi, juga bisa rendah tgt kepentingan Lingkungan atau
Pertanian /Kesuburan tanah

Ekosistem Prod/th C masuk C tanah Turnover


Gandum Ton/ha tanah/th Ton/ha ( th )
Ton/ha

Tanpa pupuk 2,6 1,2 26 22


Pupuk 5,1 1,9 30 16
Prairi 2,8 1,7 52 31
Savana lembab 5,0 1,5 56 37
Hutan tropik 9-10 4,9 44 9
Hutan temperat 7,1 2,4 72 30

9
Agroteknologi FP UPN VYK 9
Lanjutan
 Meningkatkan C organik dalam tanah

 1. Mengurangi intensitas pengolahan tanah


Merusak agregat yang melindungi BO didekomposisi Menstimulasi
MO dengan aerasi, Mencampur BO segar.

 2. Intensifikasi sistem pertanaman


Meningkatkan fotosintesis , tan penutup tanah, naungan
Adopsi metode Peningkatan hasil : pemupukan , ameliorasi, dll

 3. Penggunaan tanaman tahunan (Revegetasi lahan )


Karena dapat meminimalkan kerusakan lahan.

10
Agroteknologi FP UPN VYK 10
75 % : AiR

25 % : Padatan

44 % C
60 % Hidrat arang 40 % O
25 % Lignin 8%H
10 % Protein 8 % Abu
5 % Lemak ( N,P,K,Ca,Mg)

 Hidrat arang : Gula & Pati : 1 – 5 % ; Hemiselulosa : 10-30 % ; Selulosa : 20 –50 %

 Perubahan yang terjadi pada B Org segar dlm Tanah


 Senyawa dalam jaringan segar
Sukar lapuk (lignin, minyak, lemak, resin)
Mudah lapuk (Selulosa, Zat pati, gula, protein)
 Hasil intermediet pelapukan
Senyawa tahan lapuk( resin, minyak,lemak, lignin)
Seny. tak tahan lapuk (As.amino,amida,alkohol,aldehid)
 Hasil pelapukan
Tahan lapuk(Humus, komplek koloidal, lignin, Protein)
Hasil akhir sederhana (CO2, air,nitrat, sulfat, fosfat)

11
FP UPN VYK Agroteknologi 11
DEKOMPOSISI BAHAN ORGANIK
 BOT : Sumber energi & sumber C untuk pertumbuhan sel MO
 Melepaskan CO2, CH4, as Org, Alkohol
 BO : Sumber C (asimilasi C) senyawa sel

Mineralisasi (N, P, K, S dll) Imobilisasi

Tersedia anOrg Tanah menjadi Organik
 N diimobilisasi : 1/10 dari C sintesa sel ( jika 50% C,5 % N)
 Dekomposisi BO dpt ditentukan melalui :
 Mengukur O2 & evolusi CO2; Mengukur turunnya BO sec. Kimia/gravimetri
 Mengukur Hilangnya selulosa/lignin (gugus metoxyl/hidroksil)

 FAKTOR BERPENGARUH DLM DEKOMPOSISI B.ORGANIK


 Kadar BOT , Macam Vegetasi
 Pengolahan Tanah , Kelembaban dan Aerasi
 Unsur N , pH
 Kandungan lempung , Temperatur

12
Agroteknologi FP UPN VYK 12
BIOKONVENSI BAHAN ORGANIK

Biokonvensi dilakukan oleh jasad heterotrof:


bakteri, jamur, aktinomycetes, protozoa.

 Peran jasad selulolitik dan lignolotik sangat besar dlm perambakan BO


 MO aerob : merombak BO dan asimilasi C, N, P, K, S
untuk sintesa biomasa sel

 Proses peruraian aerob tidak tibul bau busuk


Gula (CH2O) + x O2 = x CO2 + x H2O + E
Selulosa, hemiselulosa
Protein (N org ) == NH4 +  NO2-  NO3 + E
Organik belerang S + xO  SO4 2- + E
Organik P = H3PO4 + Ca (HPO4)2
Phytin, lethisin
BO -- CO2 + H2O + Nutrien + humus + E ( 484 – 674 kCal/mol )

13
Agroteknologi FP UPN VYK 13
Lanjutan BIOKONVENSI BAHAN ORGANIK

 Proses biokimia secara anaerob

 dibebaskan energi 26 k cal glukosa


BO ----- asam lemah, aldehid (bakteri heterotrof )
As. Lemah, aldehid ---- Metan, amoniak, CO2, H2O
(CH2O) x ----------------- x CH3COOH
bac. Penghsl asam
CH3COOH ----------------- CH2 + CO2
methanomonas
Organik N ----------------- NH3
2H2S + CO2 ------------ (CH2O ) + S + H2O
Sinar

14
Agroteknologi FP UPN VYK 14
DEKOMPOSISI ANAEROB BAHAN ORGANIK
( PEMBENTUKAN METAN )

 MO mesofil, termofil ( bakteri, actinomycetes )

 B.ORGANIK --------- CO2 + H2O + Etil alkohol + asam Organik


( asam asetat, format, laktat, suksinat, butirat )
Bakteri (Clostridium ) > aktif dari pada fungi
Bakeri metan : Methanobacterium, Methanobacillus,
Methanosarcina, Methanococcus

 Tipe reaksi yang menghasilkan gas metan :


1. CO2 + 4 H2 -------- CH4 + 2 H2 O
2. 4 HCOOH -------- CH4 + 3 CO2 + 2 H2 O
3. CH3COOH -------- CH 4 + CO2
4. 2CH3CH2 OH -------- 3 CH4 + CO2

15
Agroteknologi FP UPN VYK 15
CONTOH PEMBENTUKAN METAN

Bahan organik ( Kotoran sapi ) :

substrat baik untuk fermentasi anaerob oleh bakteri metan.


Penghasil gas untuk memasak, lampu, dan pupuk organik
Penguraian kotoran lembu selama 4 minggu, pada 30 C.
1,5 kaki kubik/pon kotoran sapi segar
Komposisi gasnya 55 –60 % metan, 5 – 10 % H, 30 – 35 % CO2,
Pengenceran dengan air 1 – 1,5 kali dpt meningkatkan produksi gas
Penambahan nutrien (N, P, K) tidak menambah produksi gas
Penambahan kotoran ternak dengan bo kaya selulosa dan protein
(kulit kacang tanah, jerami tebu ) dapt meningkatkan produksi gas
Pemberian karbohidrat tidak meningkatkan produksi gas.
Suhu rendah dibawah 30 C tidak kondusif untuk bakteri metan

16
Agroteknologi FP UPN VYK 16
Bahan organik tanah
 BOT : 1. Jaringan asli dan bagian baru proses pelapukan
 2, Humus : Hsl perombakan tahan pelapukan oleh MO diubah
 dari bentuk aslinya, warna hitam/ coklat, bersifat koloidal, kemampuan
menahan air, hara tinggi
 Susunan jaringan tumbuhan hijau
 Padatan 25 % Air : 75 % C : 11 % O : 10 % N : 2 % Abu: 2 %

 Bila BO + Tanah = 3 Reaksi Umum


 1. Limbah organik mengalami Oksidasi enzimatik,
 ( C, H ) + O ==Ok/ Red=== CO2 + H2O + E Panas
 4 –5 kcal/ g bhn kering
 2. Unsur fungsional N, P, S dibebaskan, reaksi spesifik
 3. Senyawa yang tahan terhadap MO

Agroteknologi FP UPN VYK 17


Perubahan yang terjadi pada BO
segar + Tanah
 1. Senyawa dalam jaringan segar
 Sukar lapuk ( Lignin, minyak, lemak, Resin)
 Mudah lapuk ( Selulosa, Zat pati, Gula , Protein )
 2. Hasil Intermediet pelapukan
 Senyawa tahan lapuk : Resin, minyak, lemak, lignin
 Senyawa tak tahan lapuk As.Amino, amida, alkohol,
aldehid.
 3. Hasil pelapukan
 Tahan lapuk : Humus, Komplek koloidal, libgnin, dan
protein.
 Hasil akhir yang disederhanakan : CO , air, Nitrat sulfat, fosfat.
2

Agroteknologi FP UPN VYK 18


PELAPUKAN BAHAN ORGANIK
 Laju pelapukan : Semakin sulit dilapuk / laju semakin berkurang sbb:
 1. Gula, Pati, protein sederhana
 2. Protein kasar
 3. Hemiselulosa
 4. Selulosa
 5. Lignin, lemak

 Pelapukan merupakan proses pembakaran/ oksidasi


(Senyawa C, H ) + O2 ==Oksidasi/Enzimztis= CO2 +H2O + Energi

Agroteknologi FP UPN VYK 19


Pelapukan protein :
Protein  Amida dan asam2 amino = hidrolisis=CO2 + Amonium
 Amonium = Nitrifikasi =  nitrat diserap tanaman
 Hasil proses enzimatik : Energi yg dibebaskan JRT, Hasil akhir, humus

 ENERGI BAHAN ORGANIK
 BO sbg sumber energi bagi Pertumbuhan jrt, dibebaskan panas
 Tanah 4 % BO = 170 –200 juta kcal energi potensial/ ha lapis olah

 HASIL SEDERHANA PELAPUKAN BO
 Karbon : CO2, CO3 2-, HCO3-1,CH4 , C
 Nitrogen : NH4 +1, NO2-1, NO3-1, gas N
 Belerang : S, H2S, SO3-2, SO4-2, CS2
 Fosfor : H2PO4-1, HPO4-2
 Lainnya : H2O, O2, H2,OH-, K+1, Ca+2 dll

Agroteknologi FP UPN VYK 20


HUMUS
Arti humus: Senyawa yang agak tahan lapuk,
berwarna coklat, amorf, bersifat koloidal, berasal dari
jaringan tumb, hewan diubah/dibentuk Jrt.

 HUMUS
 BO tanah yg telah berubah dari bentuk aslinya
 Merp bagian dari tanah

Agroteknologi FP UPN VYK 21


HUMUS
 SIFAT BO
 a. Komposisi BOT = Uniform (C HONSP )
 C & n > BHN tanm tua

 b. BO larut dlm alkali & garam2 membentuk komplek dg kation polivalen
 Ex: tanah organik + NaOH diasamkan = asam fulvat & humat

 c. Struktur danberat molekul
 BOT: polimer C6 -- C3 ( aromatik & cincin heterociklik ) dan merp gugus
reaktif
 ( gugus fungsional)

Agroteknologi FP UPN VYK 22


Gugus fungsional humus
 Gugus asam : karboksil: COOH, SO3H
 Phenolik : OH
 Gugus koordinasi : Amino : NH2, Imino : NH, Hidroxid : OH
 Alkohol : R –CH2OH
 Aldehid : R – CHO
 Karboksilat : R- COO –
 Keton : R – CO - R
 Ether : R – CH2 – O – CH2 - R
 Ester : R – COOR
 BO merp radikal bebas yg sangat reaktif :
 Fraksi N dlm BO = as amino (20 - 40 %)
 Gula amino ( chitin) : 5 – 10 %
 Purin & pirimidin : < 1 %
 50 – 75 % fraksi N tdk dapat ditentukan sebab merp Komplek ligno
protein

Agroteknologi FP UPN VYK 23


RETENSI KATION OLEH BOT
 KPK BO : 100 - 300 ME/100 G
 Daya retensi : - COOH & - OH dari humus
 KPK BO dipengaruhi oleh :
 Sifat kation : Kation polivalen dipegang kuat dr kation monovalen
 pH : Retensi naik jika pH tinggi
 Tempat pertukaran tgt dari derajat disosiasi gugus acidik
 Pembentukan chelate dan komplek lain
 Khelasi:
 Pembentukan chelat metal (Zn, Cu, Fe) dengan humus merp
asosiasi yg stabil shg menyebabkan defisiensi unsur mikro.

Agroteknologi FP UPN VYK 24


SIFAT HUMUS
 BJ & BV rendah
 Peka terhadap erosi angin
 Daya retensi & afinitas tinggi thd air
 Luas permukaan total besar
 Efektif untuk adsorpsi
 Tanah tahan pemadatan
 Dpt memperbaiki infiltrasi air
 Hidrofobik, penting dlm pembentukan agregat
 COO - Ca – lempung – Ca - COO
 Berwarna coklat gelap – hitam
 Tidak melarut dlm air, sebagian masuk dlm larutan alkali
 Mempunyai kapasitas tinggi: Basis pertukaran,
 kemampuan tinggi bereaksi dg unsur lain
 Mengabsorpsi air dan mengembang

Agroteknologi FP UPN VYK 25


FUNGSI HUMUS
 1. FISIK : Memodifikasi warna, tekstur, struktur, aerasi,
kelembaban
 2. KIMIA: Daya larut, bentuk senyawa ttu, penyangga tanah
 3. BIOLOGI: Sumber energi bagi MO, media yg baik,
menyediakan unsur, nutrien

 SIFAT DARI LEMPUNG – HUMUS
 1. Partikel lempung dan humus diikat bersama oleh ion Ca
 2. Besi & Mn, Al dpt gantikan Ca

 Total kadar humus ditentukan oleh pembakaran dengan
mengkalkulasi dari C-Org.

Agroteknologi FP UPN VYK 26


SUSUNAN DARI BHN TUMB HIJAU
PADA TANAH

75 % : AiR

25 % Padatan

44 % C

60 % Hidrat arang 40 % O
25 % Lignin 8%H
10 % Protein 8 % Abu
5 % Lemak ( N,P,K,Ca,Mg)

Hidrat arang:
-Gula & Pati : 1 – 5 %
-Hemiselulosa : 10-30 %
-Selulosa : 20 –50 %
Agroteknologi FP UPN VYK 27
Perubahan yang terjadi pada B Org
segar dlm Tanah
 Senyawa dalam jaringan segar
 Sukar lapuk (lignin, minyak, lemak, resin)
 Mudah lapuk (Selulosa, Zat pati, gula, protein)
 Hasil intermediet pelapukan
 Senyawa tahan lapuk( resin, minyak,lemak, lignin)
 Seny. tak tahan lapuk (As.amino,amida,alkohol,aldehid)
 Hasil pelapukan
 Tahan lapuk(Humus, komplek koloidal, lignin, Protein)
 Hasil akhir sederhana (CO2, air,nitrat, sulfat,fosfat)

Agroteknologi FP UPN VYK 28


BAHAN ORGANIK TANAH
 Bahan organik/anorg -------- CO2 + H2O + abu + panas
 Penentuan BO tak langsung dg penentuan C Org
 ---- mereduksi bhn pengoksidasi standart
 Secara langsung dg pengoksidasi H2O2/ pembakaran 600 C
 Faktor konversi : 1.724 = 100/58 = kadar BO tanah
 Secara langsung kurang akurat karena: BO terjebak diantara kisi
mineral lempung , dg pembakaran -- mineral silikat al hidrat rusak,
maka perlu dilakukan dengan HCl + HF untuk mencegah dekomposisi
silikat Al oleh pemanasan.

Agroteknologi FP UPN VYK 29


Karbohidrat
Monosakarida (heksosa, pentosa)
Disakarida (sukrosa, maltosa)
Trisakarida (raffinose)
Polisakarida (pati, glikogen, inulin, selulose, hemiselulose)
Lignin, 3.Tanin, 4. Senyawa yang mengandung N
Protein, b. Asam amino, c. Purin, d. Pirimidin
Lemak, 5. Mineral

Agroteknologi FP UPN VYK 30


PERBANDINGAN KOMPOSISI ( % )
Komponen Jaringan tanaman B.Org Tanah
Selulosa 20 – 50 2 – 10
Hemiselulosa 10 – 30 0–2
Lignin 10 – 30 35 – 50
Protein 1 - 15 28 – 35
Lemak 1–8 1-8

Agroteknologi FP UPN VYK 31


DEKOMPOSISI BAHAN ORGANIK
BOT : Sumber energi & sumber C untuk pertumbuhan sel MO
Melepaskan CO2, CH4, as Org, Alkohol

BO : Sumber C (asimilasi C) senyawa sel

Mineralisasi (N, P, K, S dll) Imobilisasi

Tersedia anOrg Tanah menjadi


Organik
N diimobilisasi : 1/10 dari C sintesa sel ( jika 50% C,5
% N)

Agroteknologi FP UPN VYK 32


Dekomposisi BO dpt ditentukan melalui :
Mengukur O2 & evolusi CO2
Mengukur turunnya BO sec. Kimia/gravimetri
Mengukur Hilangnya selulosa/lignin (gugus
metoxyl/hidroksil)

MINERALISASI / DEKOMPOSISI :
BO (tan. Hewan) --MO-- Seny. Org sederhana
MACAM DEKOMPOSISI
Sisa tanaman dan hewan di permukaan tanah
Sisa tanaman yang dibenamkan dalam tanah
Pupuk kandang
Pupuk kompos/ pupuk buatan
Pupuk organik
Mikroorganisme

Agroteknologi FP UPN VYK 33


FAKTOR BERPENGARUH DLM DEKOMPOSISI
B.ORGANIK
Kadar BOT
Macam Vegetasi
Pengolahan Tanah
Kelembaban dan Aerasi
Unsur N
pH
Kandungan lempung

Agroteknologi FP UPN VYK 34


UNSUR PENYUSUN BO
(Tanaman, Hewan):
Lemak, minyak, lilin, sterol
Karbohidrat, Asam organik
Aldehid, keton, alkohol
Lignin
Senyawa siklik (fenol, kuinon, tanin dll)
Alkaloida (purin, pirimidin)
Protein, polipeptida, asam amino
Enzim, hormon, Vit, antibiotik
Unsur mineral (N,P,K dll)
DEKOMPOSISI KARBOHIDRAT
DEKOMPOSISI SELLULOSA
DEKOMPOSISI HEMISELULOSA
DEKOMPOSISI PROTEIN
DEKOMPOSISI LIGNIN

Agroteknologi FP UPN VYK 35


Ringkasan Materi
 BO : Penimbunan sisa tumb. & hewan sebagian telah mengalami
 Pelapukan dan pembentukan kembali.
 Proses pelapukan aktif, oleh aktivitas ikroorganisme,
 Permasalahan BO: Kadar BOT ditanami terus menerus turun 35 %
 Pelapukan merupakan proses pembakaran/ oksidasi
(Senyawa C, H ) + O2 ==Oksidasi/Enzimztis= CO2 +H2O + E
Arti humus: Senyawa yang agak tahan lapuk, berwarna coklat, amorf, bersifat
koloidal, berasal dari jaringan tumb, hewan diubah/dibentuk Jrt.
 Faktor yang berpengaruh thd Kadar BOT
 Macam Vegetasi
 Pengolahan Tanah
 Kelembaban dan Aerasi
 Unsur N
 pH
 Kandungan lempung

Agroteknologi FP UPN VYK 36


Ringkasan Materi lanjutan
Latihan Soal:
1. Apa yang dimaksud dengan bahan organik dan
humus ?
2. Jelaskan proses dekomposisi bahan organik !
3. Jelaskan perbedaan mineralisasi dan imobilisasi !

Agroteknologi FP UPN VYK 37


Referensi
 Wajib :
 1. Goesmono Soepardi, 1979. Masalah Kesuburan Tanah di
Indonesia. Departemen Ilmu Tanah Fakultas Pertanian IPB, Bogor.
 2. ----------------------------, 1983. Sifat dan Ciri Tanah. Departemen
Ilmu Tanah Fakultas Pertanian IPB, Bogor.
 3. Suryanto dan Afany M.R. 1997. Kesuburan tanah dan Pemupukan.
Fakultas Pertanian UGM. Yogyakarta.
 Tambahan :
 1. Tisdale, S.L., and W.L. Nelson, 1975. Soil Fertility and Fertilizers.
Macmillan Publishing Co. Inc. 694 h.
 2. Sutejo, M M. 1987. Pupuk dan Cara Pemupukan. Rineka Cipta.
Jakarta

Agroteknologi FP UPN VYK 38

Anda mungkin juga menyukai