Makalah ANGGUN A32122010.
Makalah ANGGUN A32122010.
Makalah ANGGUN A32122010.
,S.S M.ph
Disusun Oleh:
ANGGUN_A32122010
Universitas Tadulako
2023
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya , yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, serta inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ilmiah tentang Fatwa ini.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca. Untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Penyusun
DAFTAR ISI
BABI .................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
A.Kesimpulan ..................................................................................................... 9
B.Saran ................................................................................................................ 9
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Agama adalah risalah yang disampaikan Tuhan kepada Nabi sebagai petunjuk
menyelenggarakan tata cara hidup yang nyata serta mengatur hubungan dengan dan
tanggung jawab kepada Allah, kepada masyarakat serta alam sekitarnya. Agama
Islam adalah agama universal yang mengajarkan kepada umat manusia mengenai
berbagai aspek kehidupan baik duniawi maupun ukhrawi. Salah satu ajaran Islam
memperoleh bekal kehidupan yang baik dan terarah. Bilamana pendidikan kita
artikan sebagai latihan mental, moral dan fisik (jasmaniah) yang menghasilkan
B. Rumusan Masalah
C. TUJUAN MASALAH
membentuk kata pendidikan itu sendiri dalam hubungannya dengan ajaran Islam.
Dalam hal ini akan dirunut hakikat pendidikan Islam yang sekaligus
Islam yang telah menjiwai dan mewarnai corak kepribadiannya, dengan kata lain
aspek kehidupan yang dibutuhkan oleh hamba Allah sebagaimana Islam telah
menjadi pedoman bagi seluruh aspek kehidupan manusia baik duniawi maupun
ukhrawi. Ada tiga istilah yang lazim digunakan dalam pendidikan Islam, yaitu:
1. Tarbiyah
tiga asal kata, Yaitu رباrabaa يربوyarbuu yang berarti bertambah dan berkembang,
Yang kedua dari kata ربي يربيrabiya yarbiy yang berarti tumbuh. Dan yang ketiga
manusia, bila telah memiliki (sifat) kemanusiaan. Ini menunjukkan bahwa tidaklah
mudah menjadi manusia, apalagi yang Allah Swt. memberikan amanah besar yang
harus ia jaga, yang mana makhluk-makhluk lain ciptaannya merasa berat untuk
membuat makhluk lainnya menjadi sanksi akan kemampuan manusia bahkan bisa
adalah bersumber pada pendidikan yang diberikan Islam adalah bersumber pada
manusia. Dalam konteks yang luas, pengertian pendidikan Islam yang dikandung
pengertian tarbiyah dalam Islam adalah pertama, bahwa murabbi (pendidik) yang
sebenarnya hanyalah Allah, karena Dia Pencipta fitrah, potensi kekuatan dan
kelemahan, dan paling tahu tentang hakikat manusia itu sendiri, karenanya perlu
dipelajari terus menerus siapa sebenarnya manusia itu sesuai dengan perintah
manusia baik materi, seperti fisiknya, maupun immateri seperti akal, hati,
menjalankan fungsinya sebagai hamba Tuhan dan sebagai fungsi khalifah. Ketiga,
dalam proses tarbiyah seharusnya mengambil nilai dan dasarnya dari Al-Qur’an dan
atau penjagaan setiap dimensi dalam diri manusia, baik aktivitas itu direkayasa atau
yang menjadi subjek sekaligus objek dalam aktivitas tarbiyah adalah manusia.
Ketujuh, bahwa kata tarbiyah tida terbatas pengetiannya sebagai sekedar transfer
ilmu, budaya, tradisi, dan nilai tetapi juga pembentukan kepribadian (transformatif)
2. Ta’dib
Berasal dari istilah Ta’dib ( ) تاءديبberasal dari kata adaba ya’dubu yang
berarti melatih, mendisiplinkan diri untuk berperilaku yang baik dan sopan santun.
Secara terminologi Ta’dib merupakan usaha untuk menciptakan situasi dan kondisi
manusia tentang tempat-tempat yang tepat dari segala sesuatu di dalam tatanan
penciptaan sedemikian rupa, sehingga hal ini membimbing ke arah pengenalan dan
pengakuan tempat Tuhan yang tepat di dalam tatanan wujud dan kepribadian.
didik) tentang tempat-tempat yang tepat dari segala sesuatu di dalam tatanan
penciptaan.
3. Ta’lim
islam. Menurut para ahli, kata ini lebih bersifat universal dibanding dengan al-
transmisi berbagai ilmu pengetahuan pada jiwa individu tanpa adanya batasan dan
ketentuan tertentu. Jalal memberikan alasan bahwa proses taklim lebih umum
(tazkiyah al-nufus) dari segala kotoran, menjadikan dirinya dalam kondisi siap
menerima hikmah, dan mempelajari segala sesuatu yang belum diketahuinya dan
yang tidak diketahuinya serta berguna bagi dirinya. Kedua, kata taklim tidak
lahir dari taklid semata-mata, ataupun pengetahuan yang lahir dari dongengan
hayalan dan syahwat atau cerita-cerita dusta. Ketiga, kata taklim mencakup aspek-
serta pedoman perilaku yang baik. Dengan demikian kata taklim menurut Jalal
dewasa. Sementara itu Abrasyi, menjelaskan kata taklim hanya merupakan bagian
kata taklim lebih dekat kepada pengajaran atau pengalihan ilmu dari guru kepada
Dasar yang menjadi acuan Pendidikan Agama Islam harus melakukan sumber
nilai kebenaran dan kekuatan yang dapat menghantarkan pada aktivitas yang dicita-
citakan. Nilai yang terkandung harus mencerminkan nilai yang universal, yang
standart nilai yang dapat mengevaluasi kegiatan yang selama ini berjalan. Drs. Said
Ismail Ali dalam bukunya Hasan Langgulung menyebutkan, bahwa dasar ideal
Pendidikan Agama Islam terdiri dari 6 macam yaitu: Al-Qur'an, sunnah Nabi, kata-
kata sahabat,
pemikir Islam.
dasar religius, juga menjadikan filsafat sebagai induk dari segala dasar.
mewarnai dasar lain, dan bernilai ubudiyah. Oleh karena itu, dasar
berpribadi dan berbudi luhur menurut ajaran Islam. Tujuan tersebut ditetapkan
Islam.[3] Tujuan pendidikan agama Islam didasarkan pada sistem nilai yang
istimewa yang berasaskan pada Al-Qur’an dan Hadits, yaitu keyakinan kepada
tujuan akhir dari Pendidikan Agama Islam adalah mempersiapkan manusia yang
abid dan yang menghambakan dirinya kepada Allah. Sebagai bagian dari komponen
kelangsungan berfungsinya nilai-nilai islami yang bersumber dari kitab suci Al-
Qur’an dan Al-Hadis. Sedangkan Anwar Jundi menjelaskan di dalam konsep Islam,
tujuan pertama dan pokok dari pendidikan ialah terbentuknya manusia yang
berpribadi muslim.
lancar. Penyediaan fasilitas ini mengandung arti dan tujuan yang bersifat struktural
dan institusional. Arti dan tujuan struktur adalah menuntut terwujudnya struktur
dari segi vertikal maupun segi horizontal. Faktor-faktor pendidikan bisa berfungsi
berbagai jenis dan jalur kependidikan yang formal, informal, dan nonformal dalam
masyarakat.Fungsi pendidikan islam secara mikro sudah jelas yaitu memelihara dan
mengembangkan fitrah dan sumber daya insan yang ada pada subyek didik menuju
terbentuknya manusia seutuhnya sesuai dengan norma islam. Atau dengan istilah
lazim digunakan yaitu menuju kepribadian muslim. Lebih lanjut secara makro,
fungsi pendidikan islam dapat ditinjau dari feomena yang muncul dalam
Dalam buku Filsafat Pendidikan Islam yang ditulis oleh Abdul Halim, fungsi
besarnya, upaya ini dilakukan melalui potensi ilmu pengetahuan dan skill yang
dimiliki, serta melatih tenaga-tenaga manusia (peserta didik) yang produktif dalam
menyelamatkan fitrahnya. Oleh karena itu fungsi pendidikan dan pengajaran Islam
salimah dan terhindar dari al-fithratu ghairus salimah. Artinya, agar anak tetap
memiliki aqidah keimanan yang tetap dibawanya sejak lahir itu, terus menerus
selain Islam.
dan mengembangkan fitrah ini. Di pihak lain, pendidikan dan pengajaran juga
pada diri anak agar ia bisa menjadi manusia yang bermanfaat bagi dirinya maupun
A. KESIMPULAN
Indonesia
3.Istilah tarbiyah lebih umum diterima dalam situasi lokal tertentu dari pada
B. SARAN
fitrahnya. Oleh karena itu fungsi pendidikan dan pengajaran Islam dalam
hubungannya dengan faktor anak didik adalah untuk menjaga, menyelamatkan, dan
mengembangkan fitrah ini agar tetap menjadi al-fithratus salimah dan terhindar dari
al-fithratu ghairus salimah. Artinya, agar anak tetap memiliki aqidah keimanan
sehinggamati dalam keadaan fitrah yang semakin mantap, tidak menjadi Yahudi,
Ahmadi, Ahmad, Drs dan Noor Salimi. 1991. Dasar-dasar Pendidikan Agama
Alwi, Zianuddin. 2003. Pemikiran Pendidikan Islam pada Abad Klasik dan
Arifin, Muhammad, M. Ed, 1994, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara.
Philotes.
Zuhairini, Dra, Dkk, 1992, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara.