Modul Ajar Pai Sub Fiqih Muamalah
Modul Ajar Pai Sub Fiqih Muamalah
Modul Ajar Pai Sub Fiqih Muamalah
MODUL PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DAN BP
1. INFORMASI UMUM
A. Identitas Modul
1. Nama Penyusun : Agung Susilo, M.Pd.I.
2. Institusi : SMK Negeri 1 Blora
3. Tahun : 2022
4. Jenjang : SMK
5. Kelas : X Semua Kompetensi
6. Alokasi Waktu : 12 x 45 menit
B. Kompetensi Awal
Peserta didik mampu menganalisis implementasi fikih mu’amalah
C. Profil Pelajar Pancasila
Bernalar kritis dalam menganalisis fikih muamalah
Bergotong royong dalam mengimpelmentsikan fikih muamalah
Mandiri dalam menyelesaikan masalah
F. Model Pembelajaran
Discovery learning secara tatap muka/ luring dan daring (PJJ), Jigsaw, problem-based
learning
2. KOMPONEN ISI
A. Tujuan Pembelajaran
Melalui metode discovery learning dan information search mampu menganalisis
implementasi fikih mu’amalah berupa asuransi, bank dan koperasi syariah di
masyarakat
Melalui metode Jigsaw, mampu menyajikan paparan tentang fikih mu’amalah
berupa asuransi, bank dan koperasi syariah
Melalui metode discovery learning, mampu meyakini bahwa ketentuan fikih
mu’amalah adalah ajaran agama
Melalui metode problem-based learning, mampu menumbuhkan jiwa
kewirausahaan dan kepedulian sosial
B. Pemahaman Bermakna
Menerapkan fikih muamalah dalam kehidupan sehari – hari sesuai syariat Islam
C. Pertanyaan Pemantik
1. Kegiatan awal, peserta didik mengamati dan mempelajari cerita gambar dan
infografis.tampilan menarik infografis akan menumbuhkan rasa ingin tahu dan
memotivasi untuk mempelajari mata pelajaran.
2. Kegiatan selanjutnya peserta didik diminta mencermati gambar terkait materi dan
menuliskan komentar atau pesan moral yang terkandung dalam gambar tersebut
(aktivitas 4.2). Dan guru memberikan umpan balik terhadap komentar peserta
didik.
3. Dilanjutkan dengan membaca dan mencermati kisah inspiratif agar peserta didik
dapat mengambil hikmah dan nilai-nilai kehidupan dari artikel aktivitas (4.3)
D. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran, memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya serta mengajukan
pertanyaan untuk mengingat dan menghubungkan dengan materi selanjutnya.
Menyampaikan motivasi tentang apa yang dapat diperoleh (tujuan & manfaat) dengan
mempelajari materi : Fikih Muamalah.
Menjelaskan hal-hal yang akan dipelajari, kompetensi yang akan dicapai, serta metode
belajar yang akan ditempuh,
Kegiatan Inti ( 420 Menit )
Kegiat Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk melihat, mengamati,
an membaca dan menuliskannya kembali. Merekadiberita yang anda bahan
Literas bacaan terkait materi Fikih Muamalah .
i
Critical Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin
Thinki hal yang belum dipahami, dimulai dari pertanyaan factual sampai ke
ng pertanyaan yang bersifat hipotetik. Pertanyaan ini harus tetap berkaitan
dengan materi Fikih Muamalah.
Collab Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk mendiskusikan,
oration mengumpulkan informasi, mempresentasikan ulang, dan saling bertukar
informasi mengenai Fikih Muamalah.
Comm Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok atau individu
unicati secara klasikal, mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan
on kemudian ditanggapi kembali oleh kelompok atau individu yang
mempresentasikan
Creativ Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah
ity dipelajari terkait Fikih Muamalah . Peserta didik kemudian diberi
kesempatan untuk menanyakan kembali hal-hal yang belum dipahami
KegiatanPenutup (15 Menit)
Peserta didik membuat rangkuman/simpulan pelajaran tentang point-point penting yang
muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.
Guru membuat rangkuman/simpulan pelajaran tentang point-point penting yang muncul
dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.
Guru mengakhiri dengan membaca do’a bersama dan salam
E. Asesmen
1. Asesmen diagnostik
a. Observasi tentang sikap berpirkir kritis peserta didik ketika menemukan
praktik fikih muamalah di lingkungan masyarakat.
b. Observasi tentang lingkungan dan sarana pembelajaran yang dimiliki peserta
didik di rumah.
2. Asesmen formatif
a. Sikap dan keaktifan dalam diskusi
b. Tampilan Presentasi peserta didik
3. Asesmen sumatif
Berbentuk hasil belajar berupa nilai Ulangan
Contoh Tabel:
Aspek yang Ketuntasa Tindak
Dinilai n Lanjut
Nama Peserta Jumlah
No. Kejelasan dan Skor Nilai
didik
Kedalaman T TT R R
Informasi
1
Dst.
Kebiasaan
Setuj Ragu- Tidak
No Pernyataan u ragu setuju
Alasan
Skor Skor
Skor 1
3 2
Setelah memahami lembaga keuangan
syariah maka saya tergerak untuk
melakukan kegiatan wirausaha dengan
1
cara menciptakan peluang bisnis kecil-
kecilan yang dapat menghasilkan
keuntungan berdasaran prinsip syariah
Saya akan memilih lembaga keuangan
2 yang menjamin seluruh transaksinya
terhindar dari praktik gharar dan riba
Saya akan belajar untuk melakukan
kegiatan ekonomi secara syar’i, mulai
3
dari hal-hal kecil dengan tidak melakukan
transaksi yang mengandung riba
Dimasa depan saya akan selektif untuk
memilih lembaga keuangan yang
4
menghindari praktik riba dalam amal
usahanya
Saya akan menghindari praktik pinjaman
online apalagi yang menggunakan
5
penjamin atas nama orang lain tanpa kita
mintai persetujuan sebelumnya
Sekolah : ........................
Kelas/Semester : ........................
Mat Pelajaran : ........................
Ulangan Harian Ke : ........................
Tanggal Ulangan Harian : ........................
Bentuk Ulangan Harian : ........................
Materi Ulangan Harian : ........................
(KD/Indikator : ........................
KKM : ........................
C. Bahan Bacaan
1. Ruang lingkup fikih muamalah dalam Islam
Muamalah menurut Fiqh ada dua macam yaitu pengertian dalam arti luas dan
pengertian dalam arti sempit. Dalam arti luas, Fiqh Muamalah artinya yaitu
aturan Allah yang mengatur masalah hubungan manusia dan usaha mereka
dalam mendapatkan kebutuhan jasmani dengan jalan yang terbaik. Sedangkan
dalam arti luas, Muamalah merupakan kegiatan tukar menukar suatu barang
dengan sesuatu yang bermanfaat menggunakan cara-cara yang sesuatu aturan
islam. Ruang lingkup muamalah sendiri meliputi Muamalah Adabiyah atau
muamalah yang dilihat dari pelaku ataupun subjeknya. Muamalah ini
membahas tentang Akad, harta, hak dan juga pembagiannya.sedangkan ruang
lingkup yang kedua adalah Muamalah madiyah atau Muamalah yang dilihat
dari sisi objeknya. Muamalah madiyah ini mengatur tentang Jual beli,
kerjasama, gadai, Syirkah, tanggungan atau jaminan, utang piutang,
pemindahan utang, gugatan, sayembara, sewa, menyewa, titipan, hiwalah,
ihyaul mawat atau menghidupkan tanah yang mati, dan masalah kontemporer
lainnya.
1. Asuransi Syariah
a. Definisi Asuransi Syariah
Asuransi berasal dari bahasa inggris yaitu insurance, yang kemudian di
adopsi ke dalam bahasa Indonesia dan popular dengan istilah asuransi.
Sinonim asuransi dalamkamus besar Bahasa Indonesia adalah
pertanggungan. Berdsarkan pada UU Nomor40 tahun 2014 tentang
perasuransian, asurasi merupakan perjanjian antara dua belah pihak yaitu
pemegang polis dan perusahaan asuransi.
Sedangkan asuransi syari’ah menurut undang-undang Nomor 40 Tahun
2014 ini adalah kumpulan perjanjian antara pemegang polis dengan
perusahaan asuransi syariah dalam rangka pengelolaan kontribusi
berdasarkan prinsip syariah guna saling tolong menolong dan melindungi.
b. Sejarah berdirinya asuransi syariah
Adanya perusahaan asuransi lahir pertama kali di Indonesia diparkasai oleh
Pemerintah Hindia Belanda, kemudian diteruskan oleh Ikatan Cendekiawan
Muslim Indonesia (ICMI ) atas dasar kepedulian yang tulus. ICMI bekerja sama
dengan PT asuransi Jiwa Tugu Mandiri, Bank Muamalat Tbk.
c. Dasar Hukum Asuransi Syariah
1. Hukum asuransi dalam Al-Qur’an dan Hadits
a. Q.S al-Maidah ayat 2
b. Q.S an-Nisa’ ayat 9
c. Hadits Riwayat dari Abu Hurairah R.A
Artinya : “Diriwayatkan dari Abu Hurairah R.A, Nabi Muhammad saw.
bersabda : Barang siapa yang menghilagkan kesulitan duniawi seorang
mukmin, maka Allah akan menghilangkan kesulitannya pada hari kiamat.
Dan barang siapa yang mempermudah kesulitan seseorang, maka Allah
swt. Akan mempermudah urusannya di dunia dan di akhirat.” (HR
Muslim)
2. Hukum asuransi menurut Para Fuqaha
Menurut ahli fuqoha,ada yang mengatakan mubah, ini didasarkan pada para
ahli fikih klasik yang mengatakan tidak ada yang membahas tentang
persoalan suaransi. Dan ada juga yang mengatakan haram, kenapa dikatakan
haram karena pertimbangan adanya aspek riba dan gharar (transaksi bisnis
yang mengandung ketidakpastian).
3. Hukum asuransi Syariah di Indonesia
Fatwa MUI Nomor 21/DSN-MUI/X/2001 tersebut mempertegas kehalalan
asuransi syariah yang diantaranya mengatur prinsip umum dan akad asuransi
syariah.
d. Rukun, Syarat dan Larangan Asuransi Syariah
Rukun asuransi adalah :
1. Kafil yaitu orang yang menjamin (baligh, berakal, bebas,
berkehendak, tidak tercegah membelanjakan hartanya)
2. Makful lah yaitu orang yang berpiutang
3. Makful anhu yaitu orang yang berhutang
4. Makful bih yaitu utang atau barang
Adapun syarat melaksanakan asuransi yaitu :
1. Baligh
2. Berakal
3. Bebas berkehendak
4. Tidak sah transaksi atas sesuatu yang tidak diketahui (gharar)
5. Tidak sah transaksi jika mengandung unsur riba
6. Tidak sah transaksi jika mengandung praktik perjudian (maisir)
e. Tujuan dan Prinsip Asuransi Syariah
E. Daftar Pustaka
Buku paket
Buku pengayaan PAI
Dan buku penunjang lainnya