Praktikum Reaksi Kimia
Praktikum Reaksi Kimia
Praktikum Reaksi Kimia
Secara umum, reaksi kimia adalah suatu proses di mana zat baru, yang disebut produk, terbentuk
dari zat-zat asal yang disebut reaktan. Bukti bahwa suatu reaksi kimia terjadi dapat dikenali dengan
adanya perubahan warna, pembentukan gas atau endapan, serta pelepasan atau penyerapan panas.
Ada dua hukum penting dalam reaksi kimia yang harus diingat, yaitu Hukum Kekekalan Massa
dan Hukum Kekekalan Energi. Hukum Kekekalan Massa menyatakan bahwa total massa bahan reaktan
dalam suatu reaksi kimia tertutup akan sama dengan total massa produk yang dihasilkan. Selain itu,
Hukum Kekekalan Energi menyatakan bahwa energi total dalam suatu sistem tertutup akan tetap konstan
selama reaksi kimia berlangsung.
Ketika kita ingin menggambarkan reaksi kimia, kita menggunakan persamaan kimia. Dalam
persamaan kimia, kita menggunakan simbol-simbol dan rumus kimia untuk mewakili bahan reaktan dan
produk. Persamaan kimia memberikan gambaran tentang perbandingan jumlah molekul atau mol antara
berbagai zat yang terlibat dalam reaksi.
Penting untuk memahami konsep ini karena reaksi kimia memiliki peran besar dalam berbagai
bidang, seperti industri kimia, produksi energi, dan pemahaman mendasar mengenai sifat-sifat materi.
Penggunaan reaksi kimia juga sangat signifikan dalam pengembangan obat-obatan, pertanian, dan
teknologi material. Jadi, belajar tentang reaksi kimia bukan hanya tentang rumus dan simbol, tetapi juga
mengenai bagaimana hal-hal ini berdampak pada dunia nyata.
V. Alat
a) Rak tabung reaksi
b) Tabung reaksi
c) Pipet tetes
d) Spatula
VI. Bahan
a) Larutan HCl 5 M
b) Keping pualam (CaCO3)
c) Pita magnesium (Mg)
d) Larutan Pb(CH3COO)2 0,1 M
e) Larutan K2CrO4 0,1 M
f) Larutan CuSO4 0,1 M
g) Larutan NaOH 2 M
h) Larutan H2SO4 2 M
i) Padatan CH3COONa
VII. Prosedur Percobaan
1) Masukkan 1 mL larutan HCl 5 M ke dalam tabung reaksi kemudian tambahkan kepingan kecil
pualam.
2) Masukkan 1 mL larutan HCl 5 M ke dalam tabung reaksi kemudian tambahkan pita magnesium
kira-kira 3 cm! Rasakan perubahan suhu dengan cara memegang dasar tabung reaksi.
3) Masukkan 1 mL larutan Pb(CH3COO)2 0,1 M ke dalam tabung reaksi kemudian tambahkan 1 mL
larutan K2CrO4 0,1 M.
4) Masukkan 1 mL larutan CuSO4 0,1 M ke dalam tabung reaksi kemudian tambahkan 1 mL larutan NaOH 2
M.
5) Masukkan 1 mL larutan K2CrO4 0,1 M ke dalam tabung reaksi kemudian tetesi dengan larutan
H2SO4 1 M sampai terjadi perubahan warna.
6) Masukkan 1 mL larutan H2SO4 2 M ke dalam tabung reaksi kemudian tambahkan 1 mL larutan
NaOH 2 M. Rasakan perubahan suhu larutan!
7) Masukkan setengah spatula natrium asetat (CH 3COONa) ke dalam tabung reaksi dan tambahkan 2
mL HCl! Amati perubahan yang terjadi!
X. Pembahasan
Reaksi kimia yang menghasilkan gas atau gelembung adalah HCl + CaCO 3, HCl + Mg. Dari hasil
percobaan, kita dapat menyimpulkan bahwa reaksi antara asam klorida (HCl) dengan kalsium karbonat
(CaCO3) dan dengan magnesium (Mg) menghasilkan gas. Pada reaksi dengan CaCO3, gas yang
terbentuk adalah karbon dioksida (CO2), sedangkan pada reaksi dengan Mg, gas yang terbentuk adalah
hidrogen (H2). Pengamatan gelembung gas selama reaksi saat percobaan mendukung kesimpulan ini.
Reaksi kimia yang menghasilkan endapan adalah reaksi Pb(CH 3COO)2 + K2CrO4, CuSO4 + NaOH.
Dari eksperimen yang dilakukan oleh kelompok kami, dapat disimpulkan bahwa terdapat dua reaksi
kimia yang menghasilkan endapan. Pertama, reaksi antara Pb(CH3COO)2 dan K2CrO4 menghasilkan
endapan kuning (PbCrO4). Kedua, reaksi antara CuSO4 dan NaOH menghasilkan endapan biru-hijau
(Cu(OH)2). Pemantauan perubahan warna dan keberadaan endapan membantu mengidentifikasi bahwa
kedua reaksi tersebut melibatkan pembentukan endapan.
Reaksi kimia yang menghasilkan perubahan warna adalah reaksi Pb(CH 3COO)2 + K2CrO4, CuSO4 +
NaOH, K2CrO4 + H2SO4. Dari eksperimen tersebut, dapat kami simpulkan bahwa beberapa reaksi
menghasilkan gas. Pertama, reaksi Pb(CH3COO)2 + K2CrO4 menunjukkan perubahan warna dan
pembentukan endapan kuning (PbCrO4). Kedua, reaksi CuSO4 + NaOH menunjukkan perubahan warna
dan pembentukan endapan biru-hijau (Cu(OH)2). Terakhir, reaksi K2CrO4 + H2SO4 menunjukkan
pelepasan gas dalam bentuk gelembung selama reaksi berlangsung.
Dari hasil percobaan, terdapat dua reaksi kimia yang menyebabkan perubahan suhu. Pertama, reaksi
H2SO4 + NaOH menghasilkan panas karena bersifat eksotermik. Kedua, reaksi CH3COONa + HCl juga
menghasilkan panas. Observasi perubahan suhu menunjukkan bahwa kedua reaksi ini melepaskan energi
panas ke lingkungan sekitarnya.
XI. Kesimpulan
Reaksi kimia dapat menghasilkan perubahan warna, menunjukkan terbentuknya senyawa baru.
Selain itu, reaksi eksotermik melepaskan panas, sementara reaksi endotermik menyerap panas dari
sekitarnya. Pelepasan gas sebagai produk reaksi mengakibatkan terbentuknya gelembung gas dalam
larutan. Pembentukan senyawa tidak larut dapat membentuk endapan padat dalam larutan. Sebagai
contoh, reaksi antara natrium hidroksida dan indikator universal menunjukkan perubahan warna. Selain
itu, reaksi antara sulfat tembaga dan natrium hidroksida menghasilkan endapan tembaga hidroksida
sebagai contoh terbentuknya endapan.
N, Restu. 2022. Reaksi Kimia : Pengertian, Ciri-ciri, Faktor, dan Contohnya. Tautan
tersedia di https://www.gramedia.com/literasi/reaksi-kimia/ diakses pada tanggal 12
November 2023
Sandra, Lovi. 2022. Kimia Dasar. Sumatra Barat: PT Global Eksekutif Teknologi.