Makalah KLMPK 9 Eko Inter
Makalah KLMPK 9 Eko Inter
Makalah KLMPK 9 Eko Inter
OLEH
KELOMPOK 9
YUNUS MAUBOL
2001080059
YURIZA TAEMNANU
2001080060
MARIA GRAVASIA MAU DAA
2001080076
KRISTIANUS NOVEMBRO KANTUR
2001080074
Puji dan Syukur hanya bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan limpahan
berkat dan rahmatNya, sehingga dengan tepat waktu tim Kelompok 9 mampu menyusun
makalah yang berjudul Pasar Valuta Asing Dan Sistem Nilai Tukar. Adapun tujuan
disusunnya makalah ini adalah untuk membantu para pembaca, memahami bahwa Ilmu
Ekonomi dan Perdagangan Internasional khususnya pada pasar valuta asing dan sitem
nilai tukar merupakan bagian tidak terpisahkan dan sangat penting dalam kelangsungan
pembangunan masa sekarang dan masa yang akan datang.
makalah ini berisi materi yang dapat digunakan baik oleh tenaga pengajar maupun
mahasiswa, serta para pembaca umumnya untuk menambah wawasan berpikir dan ilmu
yang berkenaan dengan ilmu ekonomi pembangunan dan perdagangan internasional.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................................1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................3
1.3 Tujuan ...................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................4
2.1 Pasar Valuta Asing ................................................................................................4
2.1.1 Memahami Pasar Valuta Asing .......................................................................6
2.1.2 Intervensi Pasar Valuta Asing .........................................................................7
2.2 Sistem Nilai Tukar.................................................................................................8
2.2.1 Sistem Mengambang Bebas .......................................................................... 10
2.2.2 Sistem Float Terkelola .................................................................................. 11
2.2.3 Nilai Tukar Tetap.......................................................................................... 12
BAB III PENUTUP ...................................................................................................... 17
3.1 Kesimpulan ......................................................................................................... 17
3.2 Saran ................................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 20
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Dari sini bisa dilihat bahwa transaksi nilai mata uang yang begitu besar di pasar
valuta asing bukan sebatas pertukaran mata uang semata tetapi lebih luas lagi
pengertiannya dan kita dapat menghasilkan keuntungan dari sebuah investasi valuta
asing. Dalam perkembangannya, pasar valuta asing sendiri mengalami pertumbuhan
yang pesat pada awal tahun 1970 adapun yang menyebabkannya karena:
Pergerakan nilai valuta asing mengalami pergerakan cukup signifikan sekali sehingga
menarik minat bagi investor untuk menanamkan modal disini dan berinteraksi dengan
perdagangan pasar valuta asing.
Bisnisnya mengglobal. Semakin sengitnya persaingan bisnis membuat
perusahaan-perusahaan yang berinteraksi dengan pasar valuta asing harus mencari
sumber daya baru yang lebih murah, dan tersebar di seluruh dunia sehingga
menimbulkan permintaan dan penawaran yang ditentukan lewat mekanisme pasar.
Perkembangan telekomunikasi yang begitu cepat dengan adanya sarana telepon,
telex, faximile, internet memudahkan para pelaku pasar untuk berkomunikasi
sehingga dapat bertransaksi dengan mudah.
Potensi keuntungan di pasar valuta asing yang cenderung besar sehingga
menggairahkan pasar dan meningkat akan keinginan berbagai pihak ingin
memperoleh keuntungan dalam transaksi ini.
Banyak partisipan dalam pasar valuta asing yaitu:
1) Pengimpor yang membayar barang dengan menggunakan valuta asing.
2) Pengekspor yang menerima valuta asing dan ingin mengkonversikan kedalam
mata uang domestik.
3) Manajer portofolio yang membeli dan menjual saham dan serta obligasi luar
negeri.
4) Pialang valuta asing yang mencocokkan pesanan pembelian dan penjualan
5) Pedagang yang “membuat pasar” dalam valuta asing.
6) Spekulan yang mencoba mendapatkan profit dari perubahan dalam nilai
tukar.
Kebutuhan untuk mengkonversi mata uang yang satu menjadi mata uang lain.
Inilah yang menimbulkan adanya permintaan akan transaksi valuta asing. Pasar
valuta asing dunia menawarkan mekanisme yang dapat menyelesaikan transaksi
kompleks dan beragam secara efisien.
Bagi negara berkembang seperti Indonesia, peranan kurs valuta asing menjadi sangat
penting. Pentingnya kurs valuta asing ini, karena sebagai negara yang tengah
2
melakukan pembangunan ekonomi, maka kurs valuta asing akan berhubungan
langsung dengan sektor-sektor perdagangan luar negeri, investasi, bahkan berkaitan
langsung dengan beban hutang luar negeri yang merupakan sumber dana
pembangunan.
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui Apa itu pasar valuta asing dan Bagaimana
memahami pasar valuta asing serta intervensi pasar valita asing
1.3.2 Untuk mengetahui Bagaimana sistem nilai tukar, sistem mengambang
bebas sistem float terkelola nilai tukar tetap
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
Pasar buka 24 jam sehari, lima setengah hari seminggu, dan mata uang yang
ditransaksikan di seluruh dunia di pusat keuangan utama New York, London, Tokyo,
Zurich, Frankfurt, Hongkong, Singapura, Sydney, dan Paris, hampir semua setiap zona
waktu. Artinya, ketika hari perdagangan di AS berakhir, pasar valas baru dimulai di
Tokyo dan Hong Kong. Dengan demikian, pasar forex sangat aktif setiap hari kecuali hari
sabtu minggu, dengan fluktuasi harga yang terus berubah.
Tidak seperti pasar saham, yang dengan mudah dapat ditelusuri analisis fundamentalnya
dari dahulu, pasar forex seperti yang kita pahami saat ini adalah pasar yang fluktuasi
harga yang cepat berubah. Tentu saja, dalam pengertiannya yang paling mendasar, orang-
orang yang menukar mata uang suatu negara ke mata uang negara lainnya, untuk
keuntungan finansial, foreign exchange telah ada sejak negara-negara mulai mencetak
mata uang. Tetapi pasar foreign exchange modern adalah penemuan modern. Setelah
kesepakatan di Bretton Woods pada tahun 1971, lebih banyak mata uang utama diizinkan
untuk mengambang bebas satu sama lain. Nilai mata uang individu bervariasi, yang telah
menimbulkan kebutuhan akan pelayanan dan perdagangan valuta asing.
Bank komersial dan investasi melakukan sebagian besar transaksi di pasar valuta
asing atas nama klien mereka, tetapi ada juga peluang spekulatif untuk trading forex atau
transaksi mata uang suatu negara terhadap mata uang negara lainnya untuk investor
profesional dan individu. Pasar valuta asing terdiri dari bank, dealer valas, perusahaan
komersial, bank sentral, perusahaan manajemen investasi, hedge fund, dealer valas ritel,
dan investor.
Point Penting Pasar Valuta Asing, yaitu (Chen, 2020) (Ganti, 2020):
1. Pasar valuta asing (juga dikenal sebagai FX atau forex) adalah pasar global untuk
menukar mata uang nasional satu sama lain.
2. Pasar valuta asing adalah pasar over-the-counter (OTC) yang menentukan nilai
tukar mata uang global.
3. Sejauh ini, merupakan foreign exchange market terbesar di dunia dan terdiri dari
jaringan global pusat keuangan yang bertransaksi 24 jam sehari, hanya tutup pada
akhir pekan.
4. Mata uang selalu diperdagangkan berpasangan, jadi "nilai" salah satu mata uang
dalam pasangan tersebut relatif terhadap nilai mata uang lainnya.
5. Karena jangkauan perdagangan, perdagangan, dan transaksi mata uang negara di
seluruh dunia, pasar valuta asing condong menjadi pasar aset terbesar dan paling
likuid di dunia.
5
6. Mata uang ditransaksikan satu sama lain sebagai pasangan nilai tukar. Misalnya,
USD / JPY.
7. Pasar valuta asing ada sebagai pasar spot (tunai) serta pasar derivatif yang
menawarkan forward, futures, options, dan pertukaran mata uang.
8. Pelaku pasar menggunakan valuta asing untuk melindungi nilai mata uang
terhadap mata uang internasional dan risiko suku bunga, untuk berspekulasi
tentang peristiwa geopolitik, dan untuk mendiversifikasi portofolio, di antara
beberapa alasan lainnya.
6
mematoknya ke beberapa standar. Mata uang mengambang bebas termasuk dolar AS, yen
Jepang, dan pound Inggris, sementara contoh mata uang mengambang tetap termasuk
Yuan China dan Rupee India.
Salah satu fitur paling unik dari pasar valas adalah ia terdiri dari jaringan global
pusat keuangan yang bertransaksi 24 jam sehari, hanya tutup pada akhir pekan. Ketika
satu hub forex utama ditutup, hub lain di belahan dunia lain tetap terbuka untuk bisnis. Ini
meningkatkan likuiditas yang tersedia di pasar mata uang, yang menambah daya tariknya
sebagai kelas aset terbesar yang tersedia bagi investor (Ganti, 2020). Pasangan
perdagangan yang paling likuid, dalam urutan likuiditas, yaitu (Survey, 2019):
1) EUR / USD
2) USD / JPY
3) GBP / USD
7
ekonomi pasar berkembang di Asia. Banyak pengamat dari negara maju secara terbuka
mengaitkan apresiasi mata uang Asia yang relatif lemah terhadap dolar AS yang
terdepresiasi cepat dengan intervensi tersebut. Oleh karena itu, tampaknya ada
kepercayaan umum bahwa intervensi oleh ekonomi pasar berkembang secara signifikan
mengubah jalur nilai tukar riil valuta asing untuk waktu yang cukup lama, bahkan jika
pandangan seperti itu bertentangan dengan kebijaksanaan yang diterima tentang
intervensi dipasar valuta asing untuk mata uang utama (View and Mihaljek, 2014).
8
mengeksplorasi beberapa implikasi makro ekonomi pada sistem nilai tukar mata uang
(Academy, Saylor, 2012).
Nilai tukar adalah nilai mata uang suatu negara versus mata uang negara atau zona
ekonomi lain. Misalnya, berapa dolar AS yang dibutuhkan untuk membeli satu euro?
Pada tanggal 31 Juli 2020, nilai tukarnya adalah 1,18 yang berarti dibutuhkan $ 1,18
untuk membeli € 1 (Fed, 2020). Contoh nyata sistem nilai tukar, king nasrullah berwisata
ke Jerman dari rumahnya di New York dan king nasrullah ingin memastikan, berapa
harga euro senilai 200 dolar ketika dia tiba di Jerman. King nasrullah pergi ke toko
money changer dan melihat bahwa nilai tukar saat ini adalah 1,20. Itu berarti jika king
nasrullah menukar $ 200, king nasrullah akan mendapatkan € 166,66 sebagai gantinya
(James Chen, 2020). Dalam hal ini, persamaannya adalah: dolar ÷ nilai tukar = euro atau
$ 200 ÷ 1,20 = € 166,66
King nasrullah telah kembali dari perjalanannya, dan dia sekarang ingin menukar euro
dengan dolar. Dia belum menggunakan € 166,66 dan sekarang nilai tukar telah turun
menjadi 1,15. Dia menukar € 166,66 miliknya, dan karena penurunan nilai mata uang
ketika dia pergi, dia hanya menerima $ 191,67. Alasan dia mendapatkan lebih sedikit
meskipun memiliki nilai euro yang sama adalah karena euro melemah terhadap dolar
selama dia pergi. Dalam hal ini, persamaannya adalah sebaliknya: euro x kurs = dolar
atau € 166,66 x 1,15 = $ 191,66 Namun, tidak semua mata uang bekerja dengan cara yang
sama. Misalnya, perhitungan yen Jepang berbeda. Dalam kasus ini, dolar ditempatkan di
depan yen, seperti dalam USD / JPY.
Persamaan untuk USD / JPY adalah: dolar x nilai tukar = yen
Katakanlah seseorang yang bepergian ke Jepang ingin menukar $ 100 menjadi yen, dan
nilai tukarnya adalah 110. Pelancong itu akan mendapatkan ¥ 11.000. Untuk mengubah
yen kembali menjadi dolar, orang perlu membagi jumlah mata uang dengan nilai tukar.
$ 100 x 110 = ¥ 11.000,00 atau ¥ 11.000,00 / 110 = $ 100
Poin penting nilai tukar, yaitu (James Chen, 2020):
1) Nilai tukar adalah nilai mata uang suatu negara vs. mata uang negara atau zona
ekonomi lain.
2) Nilai tukar ditentukan oleh permintaan dan penawaran dalam sistem float
terkelola, tetapi pemerintah mengintervensi sebagai pembeli atau penjual mata
uang dalam upaya untuk memengaruhi nilai tukar.
3) Dalam sistem nilai tukar mengambang bebas, nilai tukar ditentukan oleh
permintaan dan penawaran.
9
4) Sebagian besar nilai tukar mengambang bebas dan akan naik atau turun
berdasarkan penawaran dan permintaan di pasar.
5) Beberapa mata uang tidak mengambang bebas dan memiliki batasan.
6) Dalam sistem nilai tukar tetap, nilai tukar antar mata uang tidak diperbolehkan
untuk berubah. Standar emas dan sistem Bretton Woods adalah contoh sistem
nilai tukar tetap.
Ada tiga besar kategori sistem nilai tukar. Dalam suatu sistem, nilai tukar
ditentukan oleh kekuatan pasar swasta tanpa adanya keterlibatan pemerintah. Nilai
berubah secara konstan karena permintaan dan penawaran mata uang berfluktuasi. Dalam
sistem yang lain, sistem nilai mata uang diperbolehkan untuk berubah, tetapi pemerintah
berpartisipasi dalam pasar mata uang dalam upaya untuk memengaruhi nilai tersebut.
Terakhir, pemerintah mungkin berusaha untuk menetapkan nilai mata uang, baik melalui
partisipasi di pasar atau melalui kebijakan regulasi (Academy, Saylor, 2012).
Banyak ekonom percaya sistem nilai tukar mengambang adalah sistem nilai tukar
terbaik dikarenakan sistem ini secara otomatis menyesuaikan dengan keadaan ekonomi.
Sistem ini memungkinkan suatu negara untuk meredam dampak guncangan dan siklus
10
bisnis asing, dan untuk mencegah kemungkinan terjadinya krisis neraca pembayaran.
Namun, mereka juga menimbulkan ketidakpastian sebagai akibat dari dinamisme mereka.
11
berdampak kecil, jika ada, pada sistem nilai tukar. Mata uang kisaran $ 1,5 triliun
berpindah tangan setiap hari di pasar dunia; Sulit bagi satu lembaga, bahkan lembaga
sebesar pemerintah AS atau Fed, untuk memaksa perubahan signifikan dalam sistem nilai
tukar. Namun, pemerintah atau bank sentral terkadang dapat melakukan intervensi nilai
tukar mereka. Misalkan harga mata uang suatu negara naik sangat cepat. Pemerintah atau
bank sentral mungkin berusaha untuk menahan kenaikan lebih lanjut untuk mencegah
penurunan besar dalam ekspor neto. Pengumuman bahwa kenaikan lanjutan dalam nilai
tukarnya tidak dapat diterima, diikuti oleh penjualan mata uang negara tersebut oleh bank
sentral untuk menurunkan nilai tukarnya, terkadang dapat meyakinkan peserta lain di
pasar mata uang bahwa nilai tukar tidak akan naik lebih jauh. Perubahan ekspektasi
tersebut dapat mengurangi permintaan dan meningkatkan penawaran mata uang, sehingga
mencapai tujuan untuk menekan nilai tukar (Academy, Saylor, 2012).
2.2.3 Nilai Tukar Tetap
Dalam sistem nilai tukar tetap, nilai tukar antara dua mata uang ditentukan oleh
kebijakan pemerintah. Ada beberapa mekanisme yang melaluinya nilai tukar tetap dapat
dipertahankan. Bagaimanapun sistem untuk mempertahankan nilai tukar ini, semua
sistem nilai tukar tetap memiliki beberapa fitur penting. Nilai tukar tetap adalah sistem
yang diterapkan oleh pemerintah atau bank sentral yang mengikat nilai tukar mata uang
resmi suatu negara dengan mata uang negara lain atau harga emas. Tujuan dari sistem
nilai tukar tetap adalah untuk menjaga nilai mata uang dalam rentang yang sempit
(Christina Majaski, 2020).
Poin penting dalam nilai tukar tetap, yaitu (Christina Majaski, 2020):
1) Tujuan dari sistem nilai tukar tetap adalah untuk menjaga nilai mata uang
dalam rentang yang sempit.
2) Nilai tukar tetap memberikan kepastian yang lebih besar bagi eksportir
dan importir serta membantu pemerintah mempertahankan inflasi yang
rendah.
3) Banyak negara industri mulai menggunakan sistem nilai tukar
mengambang pada awal tahun 1970-an.
Tarif tetap memberikan kepastian yang lebih besar bagi eksportir dan importir.
Suku bunga tetap juga membantu pemerintah mempertahankan inflasi yang rendah, yang
dalam jangka panjang, menjaga suku bunga tetap rendah dan merangsang perdagangan
dan investasi. Sebagian besar negara industri besar memiliki sistem nilai tukar
mengambang, di mana harga yang berlaku di pasar valuta asing (forex) menetapkan harga
12
mata uangnya. Praktik ini dimulai untuk negara-negara ini pada awal tahun 1970-an
sementara negara berkembang melanjutkan sistem tarif tetap.
Perjanjian Bretton Woods menyerukan agar nilai setiap mata uang ditetapkan relatif
terhadap mata uang lainnya. Mekanisme untuk mempertahankan suku bunga ini,
bagaimanapun, adalah dengan intervensi oleh pemerintah dan bank sentral di pasar mata
uang. Sekali lagi anggaplah nilai tukar antara dolar dan pound Inggris ditetapkan pada $4
per £1. Anggaplah lebih jauh bahwa kurs ini adalah kurs ekuilibrium, seperti yang
diilustrasikan pada Gambar 9.1. Selama kurs tetap bertepatan dengan kurs ekuilibrium,
kurs tetap beroperasi dengan cara yang sama seperti kurs mengambang bebas.
Sekarang anggaplah Inggris memilih untuk membeli lebih banyak barang dan jasa AS.
Kurva penawaran untuk pound meningkat, dan nilai tukar ekuilibrium untuk pound
(dalam dolar) katakanlah jatuh ke harga $3. Di bawah ketentuan Perjanjian Bretton
Woods, Inggris dan Amerika Serikat akan diminta untuk campur tangan di pasar, untuk
mengembalikan nilai tukar ke nilai yang ditetapkan dalam perjanjian, $4. Jika
penyesuaian akan dilakukan oleh bank sentral Inggris, Bank of England harus membeli
pound. Itu akan dilakukan dengan menukar dolar yang sebelumnya diperolehnya dalam
13
transaksi lain untuk pound. Karena menjual dolar, ia akan menerima cek yang ditulis
dalam pound. Ketika bank sentral menjual aset, cek yang masuk ke bank sentral
mengurangi jumlah uang beredar dan cadangan bank di negara itu. Pahami konsep jumlah
uang beredar, misalnya, penjualan obligasi oleh Fed mengurangi jumlah uang beredar
AS. Demikian pula, penjualan dolar oleh Bank of England akan mengurangi jumlah uang
beredar Inggris. Untuk mengembalikan nilai tukarnya ke tingkat yang disepakati, Inggris
harus melaksanakan kebijakan moneter kontraktif.
Alternatifnya, Fed dapat melakukan intervensi. Ia bisa membeli pound, menulis cek
dalam dolar. Tetapi ketika bank sentral membeli aset, ia menambahkan cadangan ke
sistem dan meningkatkan jumlah uang beredar. Amerika Serikat dengan demikian akan
dipaksa untuk melaksanakan kebijakan moneter ekspansif. Gangguan domestik yang
disebabkan oleh upaya untuk mempertahankan nilai tukar tetap mengakibatkan matinya
sistem Bretton Woods. Jepang dan Jerman Barat menghentikan upaya untuk
mempertahankan nilai tetap mata uang mereka pada musim semi tahun 1971 dan
mengumumkan bahwa mereka menarik diri dari sistem Bretton Woods. Presiden Richard
Nixon menarik Amerika Serikat keluar dari sistem pada bulan Agustus tahun itu, dan
sistem itu runtuh. Upaya untuk menghidupkan kembali nilai tukar tetap pada tahun 1973
segera runtuh, dan dunia telah beroperasi sebagian besar pada float terkelola sejak saat itu
(Academy, Saylor, 2012).
Di bawah sistem Bretton Woods, Amerika Serikat telah menebus dolar yang dipegang
oleh pemerintah lain dengan emas; Presiden Nixon menghentikan kebijakan saat itu, dia
menarik Amerika Serikat dari sistem Bretton Woods. Dolar tidak lagi didukung oleh
emas (Academy, Saylor, 2012). Sistem nilai tukar tetap menawarkan keuntungan dari
nilai mata uang yang dapat diprediksi saat itu. Tetapi agar nilai tukar tetap berfungsi,
negara-negara yang berpartisipasi di dalamnya harus menjaga kondisi ekonomi domestik
yang akan menjaga nilai mata uang ekuilibrium mendekati nilai tukar tetap. Negara yang
berdaulat harus bersedia mengkoordinasikan kebijakan moneter dan fiskal mereka.
Mencapai koordinasi semacam itu di antara negara-negara merdeka bisa menjadi tugas
yang sulit.
Sulitnya koordinasi kebijakan moneter dan fiskal bukan berarti tidak mungkin. Sebelas
anggota Uni Eropa tidak hanya setuju untuk menetapkan nilai tukar mereka satu sama
lain, mereka setuju untuk mengadopsi mata uang bersama, euro. Mata uang baru
14
diperkenalkan pada tahun 1998 dan diadopsi sepenuhnya pada tahun 1999. Sejak itu,
enam negara lain telah bergabung. Negara-negara yang mengadopsinya setuju untuk
membatasi ketat pada kebijakan fiskal mereka. Masing-masing tetap memiliki bank
sentralnya sendiri, tetapi bank sentral nasional ini beroperasi serupa dengan bank regional
di Federal Reserve System di Amerika Serikat. Bank Sentral Eropa yang baru melakukan
kebijakan moneter di seluruh wilayah. Rincian usaha revolusioner ini dan masalah luar
biasa yang ditemuinya dalam beberapa tahun terakhir disajikan dalam Case in Point
(Academy, Saylor, 2012).
Ketika nilai tukar ditetapkan tetapi kebijakan fiskal dan moneter tidak terkoordinasi, nilai
tukar ekuilibrium dapat bergerak menjauh dari tingkat tetapnya. Begitu nilai tukar mulai
menyimpang, upaya untuk memaksa naik atau turun mata uang melalui intervensi pasar
bisa sangat mengganggu. Dan ketika negara-negara tiba-tiba memutuskan untuk
menghentikan upaya itu, nilai tukar dapat berayun tajam ke satu arah atau lainnya. Ketika
itu terjadi, nilai utama dari nilai tukar tetap, prediktabilitasnya hilang.
Pengalaman Thailand dengan baht menggambarkan potensi kesulitan dengan upaya untuk
mempertahankan nilai tukar tetap. Bank sentral Thailand telah mempertahankan nilai
tukar antara dolar dan baht dengan stabil, dengan harga baht $0,04. Beberapa faktor,
termasuk kelemahan dalam ekonomi Jepang, mengurangi permintaan ekspor Thailand
dan dengan demikian mengurangi permintaan untuk baht, seperti yang ditunjukkan pada
Panel (a) pada Gambar 9.2. Bank sentral Thailand, berkomitmen untuk mempertahankan
harga baht pada $ 0,04, membeli baht untuk meningkatkan permintaan, seperti yang
ditunjukkan pada Panel (b). Bank sentral membeli mata uang mereka sendiri
menggunakan cadangan mata uang asing mereka. Biasanya ketika bank sentral menjual
obligasi, jumlah uang beredar turun. Ketika menjual mata uang asing, hasilnya tidak
berbeda.
Penjualan mata uang asing oleh bank sentral Thailand untuk membeli baht sehingga
mengurangi suplai uang Thailand dan mengurangi kepemilikan bank atas mata uang
asing. Ketika pedagang mata uang mulai curiga bahwa bank mungkin akan melepaskan
upayanya untuk menahan nilai baht, mereka menjual baht, menggeser kurva penawaran
ke kanan, seperti yang ditunjukkan pada Panel (c). Hal itu memaksa bank sentral untuk
membeli lebih banyak lagi baht, bahkan menjual lebih banyak mata uang asing, sampai
akhirnya menyerah dan membiarkan baht menjadi mata uang yang mengambang bebas.
15
Pada akhir tahun 1997, baht telah kehilangan hampir setengah nilainya relatif terhadap
dolar.
16
BAB II
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pasar valuta asing (Forex, FX atau Foreign Exchange) adalah pasar terdesentralisasi
atau over the counter (OTC) global untuk perdagangan mata uang. Pasar ini menentukan
nilai tukar mata uang asing untuk setiap mata uang. Pasar valuta asing adalah tempat mata
uang diperdagangkan. Mata uang penting bagi kebanyakan orang di seluruh dunia,
disadari atau tidak, karena mata uang perlu dipertukarkan untuk melakukan perdagangan
dan bisnis luar negeri.
Permintaan dan penawaran mata uang suatu negara menentukan nilai tukar mata
uang tersebut. Tetapi pemerintah dapat melakukan intervensi untuk memengaruhi nilai
tukar mata uang tersebut dengan berbagai cara. Tingkat keterlibatan pemerintah dalam
foreign exchange market menjadi penentu sistem nilai tukar alternatif. Dalam melakukan
intervensi pemerintah akan memeriksa terlebih dahulu beberapa sistem umum dan
mengeksplorasi beberapa implikasi makro ekonomi pada sistem nilai tukar mata uang
(Academy, Saylor, 2012).
Pasar valuta asing (bahasa Inggris: foreign exchange market, forex) atau disingkat
valas merupakan suatu jenis perdagangan mata uang suatu negara terhadap mata uang
negara lainnya (pasangan mata uang/pair) yang terlibatkan di dalamnya pasar-pasar uang
utama di dunia selama 24 jam secara berkesinambungan (I. Wikipedia, 2021). Pasar
valuta asing (juga dikenal sebagai forex, FX, atau foreign exchange market) adalah pasar
global over-the- counter (OTC) yang menjadi penentu nilai tukar mata uang negara di
seluruh dunia. Peserta dapat membeli, menjual, menukar, dan berspekulasi tentang harga
mata uang (Ganti, 2020).
Pasar valuta asing adalah tempat mata uang diperdagangkan. Mata uang penting bagi
kebanyakan orang di seluruh dunia, disadari atau tidak, karena mata uang perlu
dipertukarkan untuk melakukan perdagangan dan bisnis luar negeri. Jika Anda tinggal di
AS dan ingin membeli keju dari Turki, Anda atau perusahaan tempat Anda membeli keju
harus membayar dalam mata uang Turki untuk keju dalam euro (EUR). Artinya, importir
AS harus menukar nilai mata uang yang setara dari dolar AS (USD) ke euro. Hal ini
berlaku juga, untuk bepergian. Seorang pelancong Turki di Mesir tidak dapat melakukan
pembayaran dalam euro untuk melihat piramida karena itu bukan mata uang yang
17
diterima secara lokal. Karena itu, pelancong harus menukar euro dengan mata uang
negara yang dikunjungi tersebut, dalam hal ini pound Mesir, dengan nilai tukar saat itu
(Chen, 2020).
3.2 Saran
1. Pemerintah terus berupaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi
melalui perdagangan internasional karena sektor luar negeri juga memiliki peran
terhada pertumbuhan ekonomi melalui variabel ekspor dan investasi asing,
maka untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di masa yang akan datang
masih relevan untuk terus mendorong peningkatan Penanaman Modal Asing
(PMA) dan ekspor. Peningkatan jumlah ekspor, khususnya dari Usaha Mikro
Kecil dan Menengah (UMKM) yang tercatat pada tahun 2018 memberikan
kontibusi 60,34 persen terhadap pertumbuhan ekonomi. Data tersebut
membuktikan UMKM merupakan pasar yang sangat potensial bagi industri jasa
keuangan di Indonesia. Kebijakan dalam hal pemberian subsidi, sosialisasi dan
pelatihan-pelatihan kepada kelompok UMKM diharapkan terus dikembangkan
agar memberikan dampak peningkatan kualitas SDM UMKM sehingga output
UMKM Indonesia mampu bersaing di pasar internasional. Oleh karena itu, pada
saat ini dan pada masa yang akan datang Indonesia perlu memperluas pasar ke
negara-negara yang baru tumbuh seperti di Afrika, Eropah Timur, Amerika
Latin dan beberapa m Negara di Asia dengan tetap mempertahankan pangsa
pasar konvensional. Lebih lanjut agar Indonesia dapat memperoleh hasil lebih
dari ekspor jasa disamping pariwisata, pemerintah perlu meninjau kembali
upaya-upaya untuk memberdayakan industri pelayaran nasional dalam rangka
mendukung perdagangan internasional. Perhatian terhadap hal-hal tersebut akan
berdampak ganda yaitu disamping mendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi
secara langsung juga berdampak positif terhadap NPI dan mendatangkan devisa
secara langsung.
2. Pemerintah diharapkan melakukan pengoptimalan kinerja pengendalian inflasi
dari setiap provinsi dengan melakukan tindakan meningkatkan hasil produksi,
mempermudah masuknya barang impor, menstabilkan pendapatan masyarakat
(tingkat upah) dan penetapan harga maksimum untuk memastikan tingkat harga
18
domestik tidak menyimpang secara signifikan dari tingkat harga yang ada di
pasar dunia.
3. Intervensi terhadap kurs tetap perlu dilakukan apabila nilai tukar mengalami
apresiasi atau depresiasi melebihi ambang batas. Meskipun Indonesia sudah
menerapkan sistem devisa bebas dan sistem kurs mengambang, namun Bank
Indonesia tetap perlu mengatur pemanfaatan valas. Sehubungan dengan itu perlu
diterapkan beberapa kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah seperti penurunan
rasio Giro Wajib Minimum (GWM) valas bank umum, penyediaan pasokan
valas, pengaturan pembelian valas oleh nasabah, pembelian wesel ekspor
berjangka oleh Bank Indonesia dan pengaturan transaksi valas.
4. Bank Indonesia terus berupaya menstabilkan jumlah uang beredar dengan
meningkatkan suku bunga acuan. Kenaikan tingkat suku bunga acuan ini
diharapkan akan diikuti oleh kenaikan tingkat suku bunga lainnya. Kondisi ini
akan memicu investor asing untuk menanamkan modalnya di dalam negeri
sehingga dengan adanya aliran masuk modal (capital inflow) akan berdampak
terhadap perbaikan NPI.
5. Peneliti selanjutnya yang ingin melakukan analisis Neraca Pembayaran
sebaiknya melakukan pengembangan model penelitian, memperpanjang periode
penelitian dan menambahkan variabel penelitian seperti kredit domestik. Karena
menurut teori Keynesian dan Monetaris kredit domestik memiliki hubungan
terhadap neraca pembayaran
19
DAFTAR PUSTAKA
https://www.investopedia.com/terms/forex/f/foreign-exchange-
20