Makalah KLMPK 9 Eko Inter

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

PASAR VALUTA ASING DAN SISTEM


NILAI TUKAR

OLEH
KELOMPOK 9

YUNUS MAUBOL
2001080059
YURIZA TAEMNANU
2001080060
MARIA GRAVASIA MAU DAA
2001080076
KRISTIANUS NOVEMBRO KANTUR
2001080074

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur hanya bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan limpahan
berkat dan rahmatNya, sehingga dengan tepat waktu tim Kelompok 9 mampu menyusun
makalah yang berjudul Pasar Valuta Asing Dan Sistem Nilai Tukar. Adapun tujuan
disusunnya makalah ini adalah untuk membantu para pembaca, memahami bahwa Ilmu
Ekonomi dan Perdagangan Internasional khususnya pada pasar valuta asing dan sitem
nilai tukar merupakan bagian tidak terpisahkan dan sangat penting dalam kelangsungan
pembangunan masa sekarang dan masa yang akan datang.

makalah ini berisi materi yang dapat digunakan baik oleh tenaga pengajar maupun
mahasiswa, serta para pembaca umumnya untuk menambah wawasan berpikir dan ilmu
yang berkenaan dengan ilmu ekonomi pembangunan dan perdagangan internasional.

Kupang, 31 januari 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................................1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................3
1.3 Tujuan ...................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................4
2.1 Pasar Valuta Asing ................................................................................................4
2.1.1 Memahami Pasar Valuta Asing .......................................................................6
2.1.2 Intervensi Pasar Valuta Asing .........................................................................7
2.2 Sistem Nilai Tukar.................................................................................................8
2.2.1 Sistem Mengambang Bebas .......................................................................... 10
2.2.2 Sistem Float Terkelola .................................................................................. 11
2.2.3 Nilai Tukar Tetap.......................................................................................... 12
BAB III PENUTUP ...................................................................................................... 17
3.1 Kesimpulan ......................................................................................................... 17
3.2 Saran ................................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 20

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pasar valuta asing atau foreign exchange market (valas, forex, FX, atau pasar mata
uang) adalah bentuk pertukaran untuk perdagangan desentralisasi global mata uang
internasional. Pasar valuta asing membantu perdagangan internasional dan investasi
dengan memungkinkan konversi mata uang. Dalam kegiatan mengimpor barang dari
suatu negara, para importir tidak mungkin membayarnya dengan mata uang negaranya.
Misalnya, importir Australia yang mengimpor kedelai dari Indonesia, tidak mungkin
membayar impor itu dengan mata uang dolar Australia. Sebab, importir tidak bisa
menggunakan mata uang dolar Australia di negara Indonesia. Karena itu importir
Australia harus membeli mata uang rupiah Indonesia untuk membayarnya. Mata uang
yang dikeluarkan sebagai alat pembayaran yang sah di negara lain disebut dengan valuta
asing.
Pasar valuta asing adalah suatu pasar atau tempat dimana individu- individu, berbagai
perusahaan multinasional dan kalangan perbankkan mengadakan jual beli berbagai
jenis mata uang dari berbagai negara atau valuta asing. Fungsi utama pasar valuta
asing adalah sebagai tempat jual beli mata uang dari suatu negara dengan mata uang
negara lainnya. Transaksi valuta dilakukan untuk mengurangi risiko dan juga mencari
keuntungan jangka pendek dari selisih kurs. Kurs atau nilai tukar didefinisikan
sebagai harga mata uang luar negri dalam satuan harga mata uang domestik.
Ada beberapa kelebihan yang ditawarkan di pasar valuta asing atau forex trading
yang tidak dapat ditawarkan investasi lainnya yaitu return yang ditawarkan tidak
terbatas, likuiditas tinggi, dapat melakukan transaksi 24 jam dalam waktu 5 hari
seminggu, dan harga real time yang dapat di akses setiap saat. Adanya kemajuan
teknologi memunculkan kelebihan yang sangat mempermudah aktifitas investasi
valuta asing.
Pentingnya pasar valuta asing timbul sehubungan dengan berkembangnya
perdagangan internasional serta semakin meningkatnya perputaran peredaran mata
uang asing, menurut survei BIS (Bank International for Setlement, bank sentral
dunia), yang dilakukan pada akhir tahun 2004, nilai transaksi pasar valuta asing
mencapai lebih dari USD$1,4 triliun per harinya (Perkasa:2012).

1
Dari sini bisa dilihat bahwa transaksi nilai mata uang yang begitu besar di pasar
valuta asing bukan sebatas pertukaran mata uang semata tetapi lebih luas lagi
pengertiannya dan kita dapat menghasilkan keuntungan dari sebuah investasi valuta
asing. Dalam perkembangannya, pasar valuta asing sendiri mengalami pertumbuhan
yang pesat pada awal tahun 1970 adapun yang menyebabkannya karena:
Pergerakan nilai valuta asing mengalami pergerakan cukup signifikan sekali sehingga
menarik minat bagi investor untuk menanamkan modal disini dan berinteraksi dengan
perdagangan pasar valuta asing.
Bisnisnya mengglobal. Semakin sengitnya persaingan bisnis membuat
perusahaan-perusahaan yang berinteraksi dengan pasar valuta asing harus mencari
sumber daya baru yang lebih murah, dan tersebar di seluruh dunia sehingga
menimbulkan permintaan dan penawaran yang ditentukan lewat mekanisme pasar.
Perkembangan telekomunikasi yang begitu cepat dengan adanya sarana telepon,
telex, faximile, internet memudahkan para pelaku pasar untuk berkomunikasi
sehingga dapat bertransaksi dengan mudah.
Potensi keuntungan di pasar valuta asing yang cenderung besar sehingga
menggairahkan pasar dan meningkat akan keinginan berbagai pihak ingin
memperoleh keuntungan dalam transaksi ini.
Banyak partisipan dalam pasar valuta asing yaitu:
1) Pengimpor yang membayar barang dengan menggunakan valuta asing.
2) Pengekspor yang menerima valuta asing dan ingin mengkonversikan kedalam
mata uang domestik.
3) Manajer portofolio yang membeli dan menjual saham dan serta obligasi luar
negeri.
4) Pialang valuta asing yang mencocokkan pesanan pembelian dan penjualan
5) Pedagang yang “membuat pasar” dalam valuta asing.
6) Spekulan yang mencoba mendapatkan profit dari perubahan dalam nilai
tukar.
Kebutuhan untuk mengkonversi mata uang yang satu menjadi mata uang lain.
Inilah yang menimbulkan adanya permintaan akan transaksi valuta asing. Pasar
valuta asing dunia menawarkan mekanisme yang dapat menyelesaikan transaksi
kompleks dan beragam secara efisien.
Bagi negara berkembang seperti Indonesia, peranan kurs valuta asing menjadi sangat
penting. Pentingnya kurs valuta asing ini, karena sebagai negara yang tengah

2
melakukan pembangunan ekonomi, maka kurs valuta asing akan berhubungan
langsung dengan sektor-sektor perdagangan luar negeri, investasi, bahkan berkaitan
langsung dengan beban hutang luar negeri yang merupakan sumber dana
pembangunan.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa itu pasar valuta asing dan Bagaimana memahami pasar valuta asing
serta intervensi pasar valita asing
1.2.2 Bagaimana sistem nilai tukar, sistem mengambang bebas sistem float
terkelola nilai tukar tetap

1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui Apa itu pasar valuta asing dan Bagaimana
memahami pasar valuta asing serta intervensi pasar valita asing
1.3.2 Untuk mengetahui Bagaimana sistem nilai tukar, sistem mengambang
bebas sistem float terkelola nilai tukar tetap

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pasar Valuta Asing


Pasar valuta asing (Forex, FX atau Foreign Exchange) adalah pasar terdesentralisasi
atau over the counter (OTC) global untuk perdagangan mata uang. Pasar ini menentukan
nilai tukar mata uang asing untuk setiap mata uang. Pasar valuta asing termasuk lingkup
penukaran, pembelian, dan penjualan mata uang pada harga saat ini atau yang ditentukan.
Dalam hal jumlah transaksi perdagangan, sejauh ini merupakan pasar forex terbesar di
dunia, diikuti oleh pasar kredit (Wikipedia, 2021).
Pasar valuta asing (bahasa Inggris: foreign exchange market, forex) atau disingkat valas
merupakan suatu jenis perdagangan mata uang suatu negara terhadap mata uang negara
lainnya (pasangan mata uang/pair) yang terlibatkan di dalamnya pasar-pasar uang utama
di dunia selama 24 jam secara berkesinambungan (I. Wikipedia, 2021). Pasar valuta asing
(juga dikenal sebagai forex, FX, atau foreign exchange market) adalah pasar global over-
the- counter (OTC) yang menjadi penentu nilai tukar mata uang negara di seluruh dunia.
Peserta dapat membeli, menjual, menukar, dan berspekulasi tentang harga mata uang
(Ganti, 2020).
Pasar valuta asing adalah tempat mata uang diperdagangkan. Mata uang penting
bagi kebanyakan orang di seluruh dunia, disadari atau tidak, karena mata uang perlu
dipertukarkan untuk melakukan perdagangan dan bisnis luar negeri. Jika Anda tinggal di
AS dan ingin membeli keju dari Turki, Anda atau perusahaan tempat Anda membeli keju
harus membayar dalam mata uang Turki untuk keju dalam euro (EUR). Artinya, importir
AS harus menukar nilai mata uang yang setara dari dolar AS (USD) ke euro. Hal ini
berlaku juga, untuk bepergian. Seorang pelancong Turki di Mesir tidak dapat melakukan
pembayaran dalam euro untuk melihat piramida karena itu bukan mata uang yang
diterima secara lokal. Karena itu, pelancong harus menukar euro dengan mata uang
negara yang dikunjungi tersebut, dalam hal ini pound Mesir, dengan nilai tukar saat itu
(Chen, 2020).
Salah satu aspek unik dari pasar valuta asing ini, tidak adanya pasar sentral untuk
valuta asing. Sebaliknya, transaksi mata uang dilakukan secara elektronik over-the-
counter (OTC), yang berarti bahwa setiap transaksi terjadi melalui jaringan komputer
antara pedagang valuta asing (trader forex) di seluruh dunia, bukan di satu bursa terpusat.

4
Pasar buka 24 jam sehari, lima setengah hari seminggu, dan mata uang yang
ditransaksikan di seluruh dunia di pusat keuangan utama New York, London, Tokyo,
Zurich, Frankfurt, Hongkong, Singapura, Sydney, dan Paris, hampir semua setiap zona
waktu. Artinya, ketika hari perdagangan di AS berakhir, pasar valas baru dimulai di
Tokyo dan Hong Kong. Dengan demikian, pasar forex sangat aktif setiap hari kecuali hari
sabtu minggu, dengan fluktuasi harga yang terus berubah.
Tidak seperti pasar saham, yang dengan mudah dapat ditelusuri analisis fundamentalnya
dari dahulu, pasar forex seperti yang kita pahami saat ini adalah pasar yang fluktuasi
harga yang cepat berubah. Tentu saja, dalam pengertiannya yang paling mendasar, orang-
orang yang menukar mata uang suatu negara ke mata uang negara lainnya, untuk
keuntungan finansial, foreign exchange telah ada sejak negara-negara mulai mencetak
mata uang. Tetapi pasar foreign exchange modern adalah penemuan modern. Setelah
kesepakatan di Bretton Woods pada tahun 1971, lebih banyak mata uang utama diizinkan
untuk mengambang bebas satu sama lain. Nilai mata uang individu bervariasi, yang telah
menimbulkan kebutuhan akan pelayanan dan perdagangan valuta asing.
Bank komersial dan investasi melakukan sebagian besar transaksi di pasar valuta
asing atas nama klien mereka, tetapi ada juga peluang spekulatif untuk trading forex atau
transaksi mata uang suatu negara terhadap mata uang negara lainnya untuk investor
profesional dan individu. Pasar valuta asing terdiri dari bank, dealer valas, perusahaan
komersial, bank sentral, perusahaan manajemen investasi, hedge fund, dealer valas ritel,
dan investor.
Point Penting Pasar Valuta Asing, yaitu (Chen, 2020) (Ganti, 2020):
1. Pasar valuta asing (juga dikenal sebagai FX atau forex) adalah pasar global untuk
menukar mata uang nasional satu sama lain.
2. Pasar valuta asing adalah pasar over-the-counter (OTC) yang menentukan nilai
tukar mata uang global.
3. Sejauh ini, merupakan foreign exchange market terbesar di dunia dan terdiri dari
jaringan global pusat keuangan yang bertransaksi 24 jam sehari, hanya tutup pada
akhir pekan.
4. Mata uang selalu diperdagangkan berpasangan, jadi "nilai" salah satu mata uang
dalam pasangan tersebut relatif terhadap nilai mata uang lainnya.
5. Karena jangkauan perdagangan, perdagangan, dan transaksi mata uang negara di
seluruh dunia, pasar valuta asing condong menjadi pasar aset terbesar dan paling
likuid di dunia.

5
6. Mata uang ditransaksikan satu sama lain sebagai pasangan nilai tukar. Misalnya,
USD / JPY.
7. Pasar valuta asing ada sebagai pasar spot (tunai) serta pasar derivatif yang
menawarkan forward, futures, options, dan pertukaran mata uang.
8. Pelaku pasar menggunakan valuta asing untuk melindungi nilai mata uang
terhadap mata uang internasional dan risiko suku bunga, untuk berspekulasi
tentang peristiwa geopolitik, dan untuk mendiversifikasi portofolio, di antara
beberapa alasan lainnya.

2.1.1 Memahami Pasar Valuta Asing


Pasar valuta asing, juga disebut foreign exchange, FX, atau pasar mata uang adalah
salah satu pasar keuangan asli yang dibentuk untuk membawa struktur pada ekonomi
global yang sedang berkembang. Dalam hal volume perdagangan, sejauh ini merupakan
pasar keuangan terbesar di dunia. Selain menyediakan tempat untuk membeli, menjual,
menukar, dan spekulasi mata uang, pasar forex juga memungkinkan konversi mata uang
untuk penyelesaian perdagangan dan investasi internasional.
Menurut Bank for International Settlements (BIS), yang dimiliki oleh bank sentral,
perdagangan di pasar valuta asing rata-rata $ 6,6 triliun per hari pada April 2019 (Survey,
2019). Mata uang selalu diperdagangkan berpasangan, jadi "nilai" salah satu mata uang
dalam pasangan tersebut relatif terhadap nilai mata uang lainnya. Ini menentukan berapa
banyak mata uang negara X yang dapat dibeli oleh negara Y, dan sebaliknya.
Membangun hubungan (harga) untuk pasar global ini merupakan fungsi utama dari pasar
valuta asing. Ini juga sangat meningkatkan likuiditas di semua pasar keuangan lainnya,
yang merupakan kunci stabilitas secara keseluruhan (Ganti, 2020).
Mata uang selalu diperdagangkan berpasangan, jadi "nilai" salah satu mata uang
dalam pasangan tersebut relatif terhadap nilai mata uang lainnya. Ini menentukan berapa
banyak mata uang negara X yang dapat dibeli oleh negara Y, dan sebaliknya.
Membangun hubungan (harga) untuk pasar global ini merupakan fungsi utama dari pasar
valuta asing. Ini juga sangat meningkatkan likuiditas di semua pasar keuangan lainnya,
yang merupakan kunci stabilitas secara keseluruhan. Nilai mata uang suatu negara
bergantung pada apakah itu "free float" atau "fixed float". Mata uang mengambang bebas
adalah mata uang yang nilai relatifnya ditentukan oleh kekuatan pasar bebas, seperti
hubungan penawaran-permintaan. Pelampung tetap adalah tempat badan pengatur suatu
negara menetapkan nilai relatif mata uangnya ke mata uang lain, seringkali dengan

6
mematoknya ke beberapa standar. Mata uang mengambang bebas termasuk dolar AS, yen
Jepang, dan pound Inggris, sementara contoh mata uang mengambang tetap termasuk
Yuan China dan Rupee India.
Salah satu fitur paling unik dari pasar valas adalah ia terdiri dari jaringan global
pusat keuangan yang bertransaksi 24 jam sehari, hanya tutup pada akhir pekan. Ketika
satu hub forex utama ditutup, hub lain di belahan dunia lain tetap terbuka untuk bisnis. Ini
meningkatkan likuiditas yang tersedia di pasar mata uang, yang menambah daya tariknya
sebagai kelas aset terbesar yang tersedia bagi investor (Ganti, 2020). Pasangan
perdagangan yang paling likuid, dalam urutan likuiditas, yaitu (Survey, 2019):
1) EUR / USD
2) USD / JPY
3) GBP / USD

2.1.2 Intervensi Pasar Valuta Asing


Perkembangan pasar ekonomi untuk intervensi pasar valuta asing dan beberapa
negara secara aktif melakukan intervensi dalam dekade terakhir ini, kecuali negara maju.
Intervensi telah menjadi hal biasa di komunitas pasar valuta asing berkembang. Ada
beberapa alasan mengapa negara maju tidak lagi aktif melakukan intervensi. Pertama,
penelitian dan pengalaman menunjukkan bahwa instrumen tersebut hanya efektif jangka
pendek, jika dilihat dari sisi suku bunga atau penyesuaian kebijakan lainnya. Tidak
berdampak lama dan tidak independen pada nilai tukar nominal, intervensi dipandang
tidak memiliki kekuatan bertahan lama, untuk memengaruhi nilai tukar riil valuta asing,
dan dengan demikian kondisi persaingan untuk sektor valuta asing dapat berlangsung
dengan baik. Alasan kedua adalah intervensi skala besar dapat merusak sikap kebijakan
moneter. Alasan ketiga adalah bahwa pasar keuangan swasta memiliki kapasitas yang
cukup untuk menyerap dan mengelola guncangan, sehingga tidak perlu intervensi nilai
tukar valuta asing (View and Mihaljek, 2014).
Namun negara-negara pasar berkembang melakukan intervensi, mungkin karena mereka
percaya instrumen tersebut menjadi alat yang efektif dalam keadaan dan situasi yang
mereka hadapi. Perbedaan pandangan tersebut disebabkan oleh skala akumulasi cadangan
devisa yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh kelompok pasar valuta asing sedang
berkembang dalam beberapa tahun terakhir. Antara akhir 2001 dan akhir 2004, cadangan
devisa global tumbuh lebih dari US $1600 miliar, mencerminkan akumulasi cadangan

7
ekonomi pasar berkembang di Asia. Banyak pengamat dari negara maju secara terbuka
mengaitkan apresiasi mata uang Asia yang relatif lemah terhadap dolar AS yang
terdepresiasi cepat dengan intervensi tersebut. Oleh karena itu, tampaknya ada
kepercayaan umum bahwa intervensi oleh ekonomi pasar berkembang secara signifikan
mengubah jalur nilai tukar riil valuta asing untuk waktu yang cukup lama, bahkan jika
pandangan seperti itu bertentangan dengan kebijaksanaan yang diterima tentang
intervensi dipasar valuta asing untuk mata uang utama (View and Mihaljek, 2014).

Penelitian ekonometrika biasanya menimbulkan keraguan pada kesimpulan efektivitas


intervensi kasus nilai tukar valuta asing yang tidak fleksibel, meskipun seperti dicatat,
penelitian semacam ini sering kali mencampurkan adukan intervensi untuk tujuan yang
berbeda. Selain itu, efektivitas intervensi kemungkinan besar akan bergantung pada
keadaan tertentu, studi efektivitas rata-rata tidak menjawab pertanyaan kapan intervensi
valuta asing berhasil.
Dalam pasar spekulatif, harga harus sepenuhnya mencerminkan informasi yang
tersedia bagi pelaku pasar dan seharusnya tidak mungkin bagi pedagang valuta asing
untuk mendapatkan keuntungan berlebih dari spekulasi. Kepentingan akademisi dalam
efisiensi pasar valuta asing dapat ditelusuri argumen mengenai informasi harga pasar
keuangan dan implikasinya terhadap efisiensi sosial. Dalam bentuk yang paling
sederhana, hipotesis pasar efisien dapat direduksi menjadi hipotesis bersama bahwa
pelaku pasar valuta asing, dalam arti agregat a) diberkahi dengan ekspektasi rasional dan
b) rendah risiko. Hipotesis tersebut dapat dimodifikasi untuk menyesuaikan risiko,
sehingga kemudian menjadi hipotesis gabungan model equilibrium return (yang dapat
menerima premi risiko/penyesuaian risiko) dan ekspektasi rasional (Taylor, 2019).
Jika hipotesis foreign exchange market rendah risiko berlaku, maka keuntungan valuta
asing yang diharapkan dari memegang salah satu mata uang daripada mata uang lain
(perubahan nilai tukar yang diharapkan) harus diimbangi dengan biaya peluang dari
memegang dana dalam mata uang ini daripada yang lain (perbedaan suku bunga).

2.2 Sistem Nilai Tukar


Permintaan dan penawaran mata uang suatu negara menentukan nilai tukar mata uang
tersebut. Tetapi pemerintah dapat melakukan intervensi untuk memengaruhi nilai tukar
mata uang tersebut dengan berbagai cara. Tingkat keterlibatan pemerintah dalam foreign
exchange market menjadi penentu sistem nilai tukar alternatif. Dalam melakukan
intervensi pemerintah akan memeriksa terlebih dahulu beberapa sistem umum dan

8
mengeksplorasi beberapa implikasi makro ekonomi pada sistem nilai tukar mata uang
(Academy, Saylor, 2012).
Nilai tukar adalah nilai mata uang suatu negara versus mata uang negara atau zona
ekonomi lain. Misalnya, berapa dolar AS yang dibutuhkan untuk membeli satu euro?
Pada tanggal 31 Juli 2020, nilai tukarnya adalah 1,18 yang berarti dibutuhkan $ 1,18
untuk membeli € 1 (Fed, 2020). Contoh nyata sistem nilai tukar, king nasrullah berwisata
ke Jerman dari rumahnya di New York dan king nasrullah ingin memastikan, berapa
harga euro senilai 200 dolar ketika dia tiba di Jerman. King nasrullah pergi ke toko
money changer dan melihat bahwa nilai tukar saat ini adalah 1,20. Itu berarti jika king
nasrullah menukar $ 200, king nasrullah akan mendapatkan € 166,66 sebagai gantinya
(James Chen, 2020). Dalam hal ini, persamaannya adalah: dolar ÷ nilai tukar = euro atau
$ 200 ÷ 1,20 = € 166,66
King nasrullah telah kembali dari perjalanannya, dan dia sekarang ingin menukar euro
dengan dolar. Dia belum menggunakan € 166,66 dan sekarang nilai tukar telah turun
menjadi 1,15. Dia menukar € 166,66 miliknya, dan karena penurunan nilai mata uang
ketika dia pergi, dia hanya menerima $ 191,67. Alasan dia mendapatkan lebih sedikit
meskipun memiliki nilai euro yang sama adalah karena euro melemah terhadap dolar
selama dia pergi. Dalam hal ini, persamaannya adalah sebaliknya: euro x kurs = dolar
atau € 166,66 x 1,15 = $ 191,66 Namun, tidak semua mata uang bekerja dengan cara yang
sama. Misalnya, perhitungan yen Jepang berbeda. Dalam kasus ini, dolar ditempatkan di
depan yen, seperti dalam USD / JPY.
Persamaan untuk USD / JPY adalah: dolar x nilai tukar = yen
Katakanlah seseorang yang bepergian ke Jepang ingin menukar $ 100 menjadi yen, dan
nilai tukarnya adalah 110. Pelancong itu akan mendapatkan ¥ 11.000. Untuk mengubah
yen kembali menjadi dolar, orang perlu membagi jumlah mata uang dengan nilai tukar.
$ 100 x 110 = ¥ 11.000,00 atau ¥ 11.000,00 / 110 = $ 100
Poin penting nilai tukar, yaitu (James Chen, 2020):
1) Nilai tukar adalah nilai mata uang suatu negara vs. mata uang negara atau zona
ekonomi lain.
2) Nilai tukar ditentukan oleh permintaan dan penawaran dalam sistem float
terkelola, tetapi pemerintah mengintervensi sebagai pembeli atau penjual mata
uang dalam upaya untuk memengaruhi nilai tukar.
3) Dalam sistem nilai tukar mengambang bebas, nilai tukar ditentukan oleh
permintaan dan penawaran.

9
4) Sebagian besar nilai tukar mengambang bebas dan akan naik atau turun
berdasarkan penawaran dan permintaan di pasar.
5) Beberapa mata uang tidak mengambang bebas dan memiliki batasan.
6) Dalam sistem nilai tukar tetap, nilai tukar antar mata uang tidak diperbolehkan
untuk berubah. Standar emas dan sistem Bretton Woods adalah contoh sistem
nilai tukar tetap.

Ada tiga besar kategori sistem nilai tukar. Dalam suatu sistem, nilai tukar
ditentukan oleh kekuatan pasar swasta tanpa adanya keterlibatan pemerintah. Nilai
berubah secara konstan karena permintaan dan penawaran mata uang berfluktuasi. Dalam
sistem yang lain, sistem nilai mata uang diperbolehkan untuk berubah, tetapi pemerintah
berpartisipasi dalam pasar mata uang dalam upaya untuk memengaruhi nilai tersebut.
Terakhir, pemerintah mungkin berusaha untuk menetapkan nilai mata uang, baik melalui
partisipasi di pasar atau melalui kebijakan regulasi (Academy, Saylor, 2012).

2.2.1 Sistem Mengambang Bebas


Dalam sistem nilai tukar mengambang bebas, pemerintah dan bank sentral tidak
melakukan intervensi dalam pasar valuta asing. Hubungan antara pemerintah dan bank
sentral di sisi pasar mata uang dan di sisi lain hampir mirip dengan hubungan antara pasar
valuta asing dan pasar saham. Pemerintah dapat mengendalikan pasar saham untuk
mencegah penipuan, tetapi harga saham itu sendiri dibiarkan mengambang di pasar.
Pemerintah AS, misalnya, tidak menerapkan intervensi di pasar saham untuk
memengaruhi harga saham (Academy, Saylor, 2012).
Sistem nilai tukar mengambang bebas adalah konsep teoritis. Dalam penerapannya,
pemerintah atau bank sentral melakukan intervensi di pasar mata uang agar dapat
memengaruhi sistem nilai tukar. Beberapa negara, seperti AS, melakukan intervensi
hanya sedikit, sehingga gagasan sistem nilai tukar mengambang bebas mendekati apa
yang sebenarnya ada di AS. Nilai tukar mengambang, atau nilai tukar berfluktuasi, adalah
jenis sistem nilai tukar di mana nilai mata uang dibiarkan berfluktuasi sesuai dengan
pasar valuta asing. Mata uang yang menggunakan sistem nilai tukar mengambang dikenal
sebagai mata uang mengambang. Dolar adalah contoh mata uang mengambang.

Banyak ekonom percaya sistem nilai tukar mengambang adalah sistem nilai tukar
terbaik dikarenakan sistem ini secara otomatis menyesuaikan dengan keadaan ekonomi.
Sistem ini memungkinkan suatu negara untuk meredam dampak guncangan dan siklus

10
bisnis asing, dan untuk mencegah kemungkinan terjadinya krisis neraca pembayaran.
Namun, mereka juga menimbulkan ketidakpastian sebagai akibat dari dinamisme mereka.

Sistem mengambang bebas memiliki keuntungan karena dapat dikendalikan sendiri.


Tidak perlu intervensi pemerintah, sistem nilai tukar diserahkan ke pasar. Kekuatan pasar
juga menahan perubahan besar dalam permintaan atau penawaran. Misalkan, perubahan
dramatis dalam mendahulukan dan diutamakan daripada yang lain atau prioritas dunia
menyebabkan permintaan barang dan jasa yang diproduksi di Prancis meningkat tajam,
tindakan ini akan meningkatkan permintaan akan euro Prancis, menaikkan nilai tukar
Francis, dan membuat barang dan jasa Francis lebih mahal untuk dibeli orang asing.
Dengan demikian, beberapa akibat dari kenaikan permintaan luar negeri akan terserap
dalam kenaikan nilai tukar. Akibatnya, nilai tukar mengambang bebas bertindak sebagai
penyokong untuk melindungi perekonomian dari dampak peristiwa internasional.
Kesulitan utama dengan sistem nilai tukar mengambang bebas terletak pada
ketidakpastiannya. Kontrak antara penjual dan pembeli di berbagai negara tidak hanya
harus memperhitungkan adanya kemungkinan perubahan harga dan faktor lain selama
masa berlaku kontrak tersebut, mereka juga harus mempertimbangkan kemungkinan
perubahan nilai tukar. Misalnya, perjanjian distributor AS untuk membeli kayu Kanada
dalam jumlah tertentu setiap tahun, misalnya, akan dipengaruhi oleh kemungkinan bahwa
nilai tukar antara dolar Kanada dan dolar AS akan berubah selama kontrak berlaku. Nilai
tukar yang berfluktuasi membuat transaksi internasional lebih berisiko dan dengan
demikian meningkatkan biaya berbisnis dengan negara lain.

2.2.2 Sistem Float Terkelola


Pemerintah dan bank sentral berupaya untuk intervensi dengan cara menurunkan
atau menaikkan nilai tukar mata uang dengan menjual atau membeli mata uang negara
sendiri. Nilai tukar mata uang bergerak bebas mengambang, tetapi pemerintah melakukan
intervensi sistem nilai tukar. Intervensi pemerintah atau bank sentral dalam sistem nilai
tukar mengambang disebut managed float.
Negara-negara yang menerapkan sistem nilai tukar mengambang dari setiap saat
berkeinginan melakukan intervensi di pasar mata uang dalam upaya melakukan intervensi
menurunkan atau menaikkan harga mata uang negara sendiri. Biasanya, tujuan dari
intervensi semacam itu adalah untuk menghindari perubahan signifikan yang tiba-tiba
terjadi dalam nilai mata uang suatu negara. Intervensi seperti ini kemungkinan hanya

11
berdampak kecil, jika ada, pada sistem nilai tukar. Mata uang kisaran $ 1,5 triliun
berpindah tangan setiap hari di pasar dunia; Sulit bagi satu lembaga, bahkan lembaga
sebesar pemerintah AS atau Fed, untuk memaksa perubahan signifikan dalam sistem nilai
tukar. Namun, pemerintah atau bank sentral terkadang dapat melakukan intervensi nilai
tukar mereka. Misalkan harga mata uang suatu negara naik sangat cepat. Pemerintah atau
bank sentral mungkin berusaha untuk menahan kenaikan lebih lanjut untuk mencegah
penurunan besar dalam ekspor neto. Pengumuman bahwa kenaikan lanjutan dalam nilai
tukarnya tidak dapat diterima, diikuti oleh penjualan mata uang negara tersebut oleh bank
sentral untuk menurunkan nilai tukarnya, terkadang dapat meyakinkan peserta lain di
pasar mata uang bahwa nilai tukar tidak akan naik lebih jauh. Perubahan ekspektasi
tersebut dapat mengurangi permintaan dan meningkatkan penawaran mata uang, sehingga
mencapai tujuan untuk menekan nilai tukar (Academy, Saylor, 2012).
2.2.3 Nilai Tukar Tetap
Dalam sistem nilai tukar tetap, nilai tukar antara dua mata uang ditentukan oleh
kebijakan pemerintah. Ada beberapa mekanisme yang melaluinya nilai tukar tetap dapat
dipertahankan. Bagaimanapun sistem untuk mempertahankan nilai tukar ini, semua
sistem nilai tukar tetap memiliki beberapa fitur penting. Nilai tukar tetap adalah sistem
yang diterapkan oleh pemerintah atau bank sentral yang mengikat nilai tukar mata uang
resmi suatu negara dengan mata uang negara lain atau harga emas. Tujuan dari sistem
nilai tukar tetap adalah untuk menjaga nilai mata uang dalam rentang yang sempit
(Christina Majaski, 2020).
Poin penting dalam nilai tukar tetap, yaitu (Christina Majaski, 2020):
1) Tujuan dari sistem nilai tukar tetap adalah untuk menjaga nilai mata uang
dalam rentang yang sempit.
2) Nilai tukar tetap memberikan kepastian yang lebih besar bagi eksportir
dan importir serta membantu pemerintah mempertahankan inflasi yang
rendah.
3) Banyak negara industri mulai menggunakan sistem nilai tukar
mengambang pada awal tahun 1970-an.
Tarif tetap memberikan kepastian yang lebih besar bagi eksportir dan importir.
Suku bunga tetap juga membantu pemerintah mempertahankan inflasi yang rendah, yang
dalam jangka panjang, menjaga suku bunga tetap rendah dan merangsang perdagangan
dan investasi. Sebagian besar negara industri besar memiliki sistem nilai tukar
mengambang, di mana harga yang berlaku di pasar valuta asing (forex) menetapkan harga

12
mata uangnya. Praktik ini dimulai untuk negara-negara ini pada awal tahun 1970-an
sementara negara berkembang melanjutkan sistem tarif tetap.
Perjanjian Bretton Woods menyerukan agar nilai setiap mata uang ditetapkan relatif
terhadap mata uang lainnya. Mekanisme untuk mempertahankan suku bunga ini,
bagaimanapun, adalah dengan intervensi oleh pemerintah dan bank sentral di pasar mata
uang. Sekali lagi anggaplah nilai tukar antara dolar dan pound Inggris ditetapkan pada $4
per £1. Anggaplah lebih jauh bahwa kurs ini adalah kurs ekuilibrium, seperti yang
diilustrasikan pada Gambar 9.1. Selama kurs tetap bertepatan dengan kurs ekuilibrium,
kurs tetap beroperasi dengan cara yang sama seperti kurs mengambang bebas.

Gambar 9.1: Mempertahankan Nilai Tukar Tetap Melalui Intervensi


(Academy, Saylor, 2012)
Awalnya, harga ekuilibrium pound Inggris sama dengan $4, kurs tetap antara pound dan
dolar. Sekarang anggaplah peningkatan penawaran pound Inggris menurunkan harga
ekuilibrium pound menjadi $3. Bank of England dapat membeli pound dengan menjual
dolar untuk menggeser kurva permintaan pound ke D2. Alternatifnya, Fed dapat
menggeser kurva permintaan ke D2 dengan membeli pound.

Sekarang anggaplah Inggris memilih untuk membeli lebih banyak barang dan jasa AS.
Kurva penawaran untuk pound meningkat, dan nilai tukar ekuilibrium untuk pound
(dalam dolar) katakanlah jatuh ke harga $3. Di bawah ketentuan Perjanjian Bretton
Woods, Inggris dan Amerika Serikat akan diminta untuk campur tangan di pasar, untuk
mengembalikan nilai tukar ke nilai yang ditetapkan dalam perjanjian, $4. Jika
penyesuaian akan dilakukan oleh bank sentral Inggris, Bank of England harus membeli
pound. Itu akan dilakukan dengan menukar dolar yang sebelumnya diperolehnya dalam

13
transaksi lain untuk pound. Karena menjual dolar, ia akan menerima cek yang ditulis
dalam pound. Ketika bank sentral menjual aset, cek yang masuk ke bank sentral
mengurangi jumlah uang beredar dan cadangan bank di negara itu. Pahami konsep jumlah
uang beredar, misalnya, penjualan obligasi oleh Fed mengurangi jumlah uang beredar
AS. Demikian pula, penjualan dolar oleh Bank of England akan mengurangi jumlah uang
beredar Inggris. Untuk mengembalikan nilai tukarnya ke tingkat yang disepakati, Inggris
harus melaksanakan kebijakan moneter kontraktif.

Alternatifnya, Fed dapat melakukan intervensi. Ia bisa membeli pound, menulis cek
dalam dolar. Tetapi ketika bank sentral membeli aset, ia menambahkan cadangan ke
sistem dan meningkatkan jumlah uang beredar. Amerika Serikat dengan demikian akan
dipaksa untuk melaksanakan kebijakan moneter ekspansif. Gangguan domestik yang
disebabkan oleh upaya untuk mempertahankan nilai tukar tetap mengakibatkan matinya
sistem Bretton Woods. Jepang dan Jerman Barat menghentikan upaya untuk
mempertahankan nilai tetap mata uang mereka pada musim semi tahun 1971 dan
mengumumkan bahwa mereka menarik diri dari sistem Bretton Woods. Presiden Richard
Nixon menarik Amerika Serikat keluar dari sistem pada bulan Agustus tahun itu, dan
sistem itu runtuh. Upaya untuk menghidupkan kembali nilai tukar tetap pada tahun 1973
segera runtuh, dan dunia telah beroperasi sebagian besar pada float terkelola sejak saat itu
(Academy, Saylor, 2012).

Di bawah sistem Bretton Woods, Amerika Serikat telah menebus dolar yang dipegang
oleh pemerintah lain dengan emas; Presiden Nixon menghentikan kebijakan saat itu, dia
menarik Amerika Serikat dari sistem Bretton Woods. Dolar tidak lagi didukung oleh
emas (Academy, Saylor, 2012). Sistem nilai tukar tetap menawarkan keuntungan dari
nilai mata uang yang dapat diprediksi saat itu. Tetapi agar nilai tukar tetap berfungsi,
negara-negara yang berpartisipasi di dalamnya harus menjaga kondisi ekonomi domestik
yang akan menjaga nilai mata uang ekuilibrium mendekati nilai tukar tetap. Negara yang
berdaulat harus bersedia mengkoordinasikan kebijakan moneter dan fiskal mereka.
Mencapai koordinasi semacam itu di antara negara-negara merdeka bisa menjadi tugas
yang sulit.

Sulitnya koordinasi kebijakan moneter dan fiskal bukan berarti tidak mungkin. Sebelas
anggota Uni Eropa tidak hanya setuju untuk menetapkan nilai tukar mereka satu sama
lain, mereka setuju untuk mengadopsi mata uang bersama, euro. Mata uang baru

14
diperkenalkan pada tahun 1998 dan diadopsi sepenuhnya pada tahun 1999. Sejak itu,
enam negara lain telah bergabung. Negara-negara yang mengadopsinya setuju untuk
membatasi ketat pada kebijakan fiskal mereka. Masing-masing tetap memiliki bank
sentralnya sendiri, tetapi bank sentral nasional ini beroperasi serupa dengan bank regional
di Federal Reserve System di Amerika Serikat. Bank Sentral Eropa yang baru melakukan
kebijakan moneter di seluruh wilayah. Rincian usaha revolusioner ini dan masalah luar
biasa yang ditemuinya dalam beberapa tahun terakhir disajikan dalam Case in Point
(Academy, Saylor, 2012).

Ketika nilai tukar ditetapkan tetapi kebijakan fiskal dan moneter tidak terkoordinasi, nilai
tukar ekuilibrium dapat bergerak menjauh dari tingkat tetapnya. Begitu nilai tukar mulai
menyimpang, upaya untuk memaksa naik atau turun mata uang melalui intervensi pasar
bisa sangat mengganggu. Dan ketika negara-negara tiba-tiba memutuskan untuk
menghentikan upaya itu, nilai tukar dapat berayun tajam ke satu arah atau lainnya. Ketika
itu terjadi, nilai utama dari nilai tukar tetap, prediktabilitasnya hilang.

Pengalaman Thailand dengan baht menggambarkan potensi kesulitan dengan upaya untuk
mempertahankan nilai tukar tetap. Bank sentral Thailand telah mempertahankan nilai
tukar antara dolar dan baht dengan stabil, dengan harga baht $0,04. Beberapa faktor,
termasuk kelemahan dalam ekonomi Jepang, mengurangi permintaan ekspor Thailand
dan dengan demikian mengurangi permintaan untuk baht, seperti yang ditunjukkan pada
Panel (a) pada Gambar 9.2. Bank sentral Thailand, berkomitmen untuk mempertahankan
harga baht pada $ 0,04, membeli baht untuk meningkatkan permintaan, seperti yang
ditunjukkan pada Panel (b). Bank sentral membeli mata uang mereka sendiri
menggunakan cadangan mata uang asing mereka. Biasanya ketika bank sentral menjual
obligasi, jumlah uang beredar turun. Ketika menjual mata uang asing, hasilnya tidak
berbeda.

Penjualan mata uang asing oleh bank sentral Thailand untuk membeli baht sehingga
mengurangi suplai uang Thailand dan mengurangi kepemilikan bank atas mata uang
asing. Ketika pedagang mata uang mulai curiga bahwa bank mungkin akan melepaskan
upayanya untuk menahan nilai baht, mereka menjual baht, menggeser kurva penawaran
ke kanan, seperti yang ditunjukkan pada Panel (c). Hal itu memaksa bank sentral untuk
membeli lebih banyak lagi baht, bahkan menjual lebih banyak mata uang asing, sampai
akhirnya menyerah dan membiarkan baht menjadi mata uang yang mengambang bebas.

15
Pada akhir tahun 1997, baht telah kehilangan hampir setengah nilainya relatif terhadap
dolar.

Kelemahan dalam perekonomian Jepang, di antara faktor-faktor lain, menyebabkan


penurunan permintaan baht (Panel [a]). Itu memberi tekanan ke bawah pada nilai baht
relatif terhadap mata uang lain. Berkomitmen untuk menjaga harga baht pada $ 0.04,
bank sentral Thailand membeli baht untuk meningkatkan permintaan, seperti yang
ditunjukkan pada Panel (b). Namun, karena pemegang baht dan aset Thailand lainnya
mulai khawatir bahwa bank sentral akan melepaskan upayanya untuk menopang baht,
mereka menjual baht, menggeser kurva penawaran untuk baht ke kanan (Panel [c]) dan
menempatkan lebih banyak tekanan ke bawah pada harga baht. Akhirnya, pada Juli 1997,
bank sentral menghentikan upayanya untuk menopang mata uang. Pada akhir tahun, nilai
dollar baht turun menjadi sekitar $ 0,02 (Academy, Saylor, 2012).

Gambar 9.2: Anatomi Keruntuhan Mata Uang


(Academy, Saylor, 2012)
Penurunan baht adalah yang pertama dalam rantai krisis mata uang yang mengguncang
dunia pada tahun 1997 dan 1998. Perdagangan internasional memiliki manfaat besar
untuk meningkatkan ketersediaan barang dan jasa bagi dunia. konsumen. Tetapi
perdagangan pembiayaan dan cara negara menangani pembiayaan itu, menimbulkan
kesulitan. Contoh lainnya sistem nilai tukar tetap yang pernah terjadi, pada tahun 2018,
menurut BBC News, Iran menetapkan nilai tukar tetap 42.000 real terhadap dolar, setelah
kehilangan 8% terhadap dolar dalam sehari. Pemerintah memutuskan untuk
menghilangkan perbedaan antara tarif yang digunakan pedagang 60.000 real dan tarif
resmi, yang pada saat itu 37.000 (Christina Majaski, 2020)

16
BAB II
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pasar valuta asing (Forex, FX atau Foreign Exchange) adalah pasar terdesentralisasi
atau over the counter (OTC) global untuk perdagangan mata uang. Pasar ini menentukan
nilai tukar mata uang asing untuk setiap mata uang. Pasar valuta asing adalah tempat mata
uang diperdagangkan. Mata uang penting bagi kebanyakan orang di seluruh dunia,
disadari atau tidak, karena mata uang perlu dipertukarkan untuk melakukan perdagangan
dan bisnis luar negeri.
Permintaan dan penawaran mata uang suatu negara menentukan nilai tukar mata
uang tersebut. Tetapi pemerintah dapat melakukan intervensi untuk memengaruhi nilai
tukar mata uang tersebut dengan berbagai cara. Tingkat keterlibatan pemerintah dalam
foreign exchange market menjadi penentu sistem nilai tukar alternatif. Dalam melakukan
intervensi pemerintah akan memeriksa terlebih dahulu beberapa sistem umum dan
mengeksplorasi beberapa implikasi makro ekonomi pada sistem nilai tukar mata uang
(Academy, Saylor, 2012).
Pasar valuta asing (bahasa Inggris: foreign exchange market, forex) atau disingkat
valas merupakan suatu jenis perdagangan mata uang suatu negara terhadap mata uang
negara lainnya (pasangan mata uang/pair) yang terlibatkan di dalamnya pasar-pasar uang
utama di dunia selama 24 jam secara berkesinambungan (I. Wikipedia, 2021). Pasar
valuta asing (juga dikenal sebagai forex, FX, atau foreign exchange market) adalah pasar
global over-the- counter (OTC) yang menjadi penentu nilai tukar mata uang negara di
seluruh dunia. Peserta dapat membeli, menjual, menukar, dan berspekulasi tentang harga
mata uang (Ganti, 2020).
Pasar valuta asing adalah tempat mata uang diperdagangkan. Mata uang penting bagi
kebanyakan orang di seluruh dunia, disadari atau tidak, karena mata uang perlu
dipertukarkan untuk melakukan perdagangan dan bisnis luar negeri. Jika Anda tinggal di
AS dan ingin membeli keju dari Turki, Anda atau perusahaan tempat Anda membeli keju
harus membayar dalam mata uang Turki untuk keju dalam euro (EUR). Artinya, importir
AS harus menukar nilai mata uang yang setara dari dolar AS (USD) ke euro. Hal ini
berlaku juga, untuk bepergian. Seorang pelancong Turki di Mesir tidak dapat melakukan
pembayaran dalam euro untuk melihat piramida karena itu bukan mata uang yang

17
diterima secara lokal. Karena itu, pelancong harus menukar euro dengan mata uang
negara yang dikunjungi tersebut, dalam hal ini pound Mesir, dengan nilai tukar saat itu
(Chen, 2020).

3.2 Saran
1. Pemerintah terus berupaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi
melalui perdagangan internasional karena sektor luar negeri juga memiliki peran
terhada pertumbuhan ekonomi melalui variabel ekspor dan investasi asing,
maka untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di masa yang akan datang
masih relevan untuk terus mendorong peningkatan Penanaman Modal Asing
(PMA) dan ekspor. Peningkatan jumlah ekspor, khususnya dari Usaha Mikro
Kecil dan Menengah (UMKM) yang tercatat pada tahun 2018 memberikan
kontibusi 60,34 persen terhadap pertumbuhan ekonomi. Data tersebut
membuktikan UMKM merupakan pasar yang sangat potensial bagi industri jasa
keuangan di Indonesia. Kebijakan dalam hal pemberian subsidi, sosialisasi dan
pelatihan-pelatihan kepada kelompok UMKM diharapkan terus dikembangkan
agar memberikan dampak peningkatan kualitas SDM UMKM sehingga output
UMKM Indonesia mampu bersaing di pasar internasional. Oleh karena itu, pada
saat ini dan pada masa yang akan datang Indonesia perlu memperluas pasar ke
negara-negara yang baru tumbuh seperti di Afrika, Eropah Timur, Amerika
Latin dan beberapa m Negara di Asia dengan tetap mempertahankan pangsa
pasar konvensional. Lebih lanjut agar Indonesia dapat memperoleh hasil lebih
dari ekspor jasa disamping pariwisata, pemerintah perlu meninjau kembali
upaya-upaya untuk memberdayakan industri pelayaran nasional dalam rangka
mendukung perdagangan internasional. Perhatian terhadap hal-hal tersebut akan
berdampak ganda yaitu disamping mendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi
secara langsung juga berdampak positif terhadap NPI dan mendatangkan devisa
secara langsung.
2. Pemerintah diharapkan melakukan pengoptimalan kinerja pengendalian inflasi
dari setiap provinsi dengan melakukan tindakan meningkatkan hasil produksi,
mempermudah masuknya barang impor, menstabilkan pendapatan masyarakat
(tingkat upah) dan penetapan harga maksimum untuk memastikan tingkat harga

18
domestik tidak menyimpang secara signifikan dari tingkat harga yang ada di
pasar dunia.
3. Intervensi terhadap kurs tetap perlu dilakukan apabila nilai tukar mengalami
apresiasi atau depresiasi melebihi ambang batas. Meskipun Indonesia sudah
menerapkan sistem devisa bebas dan sistem kurs mengambang, namun Bank
Indonesia tetap perlu mengatur pemanfaatan valas. Sehubungan dengan itu perlu
diterapkan beberapa kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah seperti penurunan
rasio Giro Wajib Minimum (GWM) valas bank umum, penyediaan pasokan
valas, pengaturan pembelian valas oleh nasabah, pembelian wesel ekspor
berjangka oleh Bank Indonesia dan pengaturan transaksi valas.
4. Bank Indonesia terus berupaya menstabilkan jumlah uang beredar dengan
meningkatkan suku bunga acuan. Kenaikan tingkat suku bunga acuan ini
diharapkan akan diikuti oleh kenaikan tingkat suku bunga lainnya. Kondisi ini
akan memicu investor asing untuk menanamkan modalnya di dalam negeri
sehingga dengan adanya aliran masuk modal (capital inflow) akan berdampak
terhadap perbaikan NPI.
5. Peneliti selanjutnya yang ingin melakukan analisis Neraca Pembayaran
sebaiknya melakukan pengembangan model penelitian, memperpanjang periode
penelitian dan menambahkan variabel penelitian seperti kredit domestik. Karena
menurut teori Keynesian dan Monetaris kredit domestik memiliki hubungan
terhadap neraca pembayaran

19
DAFTAR PUSTAKA

Friedman, M., (1968) ”The Role of Monetary Policy” American Economic

Review, Vol, 58, No. 1 March : pp 1-17.

Ganti, A. (2020) Pasar Valuta Asing, Dotdash. Available at:

https://www.investopedia.com/terms/forex/f/foreign-exchange-

markets.asp (Accessed: 13 February 2021).

Giavazzi F., Pagano M., (1990) ”Can Serve Fiscal Contractions be

Expansionary? Tales of Two Small European Countries” NBER

Macroeconomics Annual, Cambridge, Massachusetts, pp 75-122.

20

Anda mungkin juga menyukai