Sifat Dasar Industri
Sifat Dasar Industri
Sifat Dasar Industri
Andaikan S1,S2, S3, dan S4 adalah denotasi penjualan empat perusahaan terbesar
dalam industri, dan ST adalah total penjualan semua perusahaan dalam industri.
Konsentrasi empat perusahaan sebagai berikut.
C4 = s1+s2+s3+s4
ST
Ekuivalen nya, rasio konsentrasi empat perusahaan merupakan jumlah pangsa pasar
dari keempat perusahaan:
Di mana:
C4 = w₁+w₂+w3+w4 W1 = s1/sT*
W2 = s2/sT*
W3 = s3/sT*
W4 = s4/sT
Ketika suatu industri dibentuk oleh sejumlah besar perusahaan, masing-masing
perusahaan berukuran sangat kecil dan rasio konsentrasi empat perusahaan
mendekati nal. Ketika empat atau lebih sedikit perusahaan menghasilkan semua
keluaran suatu industri, rasio konsentrasi empat perusahaan adalah 1. Semakin
rasio empat perusahaan mendekati nol, semakin kecil konsentrasi industri;
semakin rasio mendekati 1, semakin terkonsentrasi industri.
Teknologi
Setiap Industri sangat bergantung pada teknologi yang digunakan untuk memproduksi
barang dan jasa. Beberapa industri yang padat karya, membutuhkan banyak pekerja
untuk menghasilkan barang dan jasa. Sedangkan industri yang sangat intensif modal,
membutuhkan investasi besar dalam pabrik, peralatan, dan mesin untuk mampu
menghasilkan barang dan jasa.
Indeks Rothschild memiliki nilai 0 sampai 1. Ketika indeks bernilai 1, perusahaan individu
menghadapi kurva permintaan yang memiliki sensitivitas sama dengan kurva
permintaan pasar. Sebaliknya, jika elastisitas permintaan produk suatu perusahaan
lebih besar (secara absolut) daripada elastisitas permintaan pasar, indeks Rothschild
akan mendekati nol.
Potensi untuk Masuk
Keputusan optimum perusahaan dalam suatu industri akan
bergantung pada kemudahan perusahaan baru dalam
memasuki pasar. Salah satu rintangan potensial yaitu biaya
eksplisit memasuki industri, seperti persyaratan modal. Selain
itu, skala ekonomi juga dapat menciptakan hambatan masuk. Di
beberapa pasar, hanya ada satu atau dua perusahaan karena
adanya skala ekonomi.
02
Perilaku
Perilaku Penetapan Harga
Perusahaan di beberapa industri membebankan markup (perbedaan antara biaya produksi dan
harga jualnya) yang lebih tinggi daripada perusahaan di industri lain. Indeks Lerner (Lerner index)
ditulis sebagai berikut :
L = P-MC/P
Di mana P adalah harga dan MC adalah biaya marginal. Oleh karena itu, indeks Lerner mengukur
perbedan antara harga dan biaya marginal sebagai bagian dari harga produk.
Indeks Lerner berhubungan dengan markup yang dibebankan perusahaan. Secara khusus kita dapat
menyusun ulang rumus indeks Lerner untuk memperoleh:
P = (1/1-L)MC
Dalam persamaan ini, 1/(1-L) merupakan faktor markup yang mendefinisikan faktor pengali
biaya marginal untuk memperoleh harga barang.
Indeks Lerner dan Faktor Markup untuk Industri-Industri AS terpilih
Aktivitas Integrasi dan Merger
Integrasi merujuk pada menyatukan sumber daya produktif. Integrasi dapat terjadi melalui
suatu merger, yang mana dua atau lebih perusahaan “bersatu” atau merger menjadi suatu
perusahaan tunggal. Dengan sifat dasarnya, integrasi memunculkan perusahaan yang lebih
besar dari sebelum integrasi.
Merger atau pengambilalihan terjadi karena dianggap bahwa manajemen salah satu
perusahaan tidak melakukan pekerjaan yang cukup untuk mengelola perusahaan. Manfaat
merger adalah meningkatkan laba.
1. Integrasi Vertikal
2. Integrasi Horizontal
3. Merger Konglomerasi
Riset dan Pengembangan
Tabel 7-6
● Sales/penjualan yang tinggi belum tentu mencerminkan profit yang tinggi, dimana
ditunjukkan di dalam tabel 7-6 dimana perusahaan Ford memiliki penjualan yang paling tinggi
diantara 4 perusahaan tersebut, tetapi labanya sebagai persentase penjualan terendah kedua
dalam kelompok tsb.
● Perusahaan yang besar tidak selalu mendapat profit/laba yang besar.
Kesejahteraan Sosial
● Ukuran lain dari kinerja industri adalah nilai surplus konsumen dan
produsen yang tercipta di pasar.