Minggu Palma
Minggu Palma
Minggu Palma
1. MAKNA:
a. Pekan Suci dimulai pada hari Minggu Prapaskah VI atau biasa disebut
dengan Minggu Palma Sengsara Tuhan (Dominica in Palmis de Passione
Domini), karena untuk mengenangkan kesengsaraan Tuhan Yesus.
Minggu Palma adalah pintu masuk Pekan Suci. Pada hari-hari selama
Pekan Suci kita diajak mengenangkan suatu peristiwa penebusan lewat
sengsara, wafat, dan kebangkitan sekaligus. Setiap perayaan liturgis
tetap mengandung unsur-unsur penebusan itu.
b. Perayaan Ekaristi diadakan sebagai pengenangan akan sengsara
Tuhan, namun pewartaan sengsara Tuhan itu dikaitkan dengan perayaan
kejayaan-Nya sebagai seorang Raja (lih. PPP, no. 28). Misa
Pengenangan Sengsara Tuhan itu diawali dengan pengenangan akan
peristiwa Kristus memasuki kota Yerusalem sebagai Almasih,
digambarkan dalam Ritus Perarakan Palma (Commeratio ingressus
Domini in Ierusalem). Begitulah perhatian utama dari perayaan ini, yang
kemudian diperluas dengan proklamasi kesengsaraan Yesus (dalam
Liturgi Sabda, bagian Injil). Bagi orang Kristen Masa Prapaskah harus
merupakan suatu perjalanan menuju Yerusalem, yakni menghadapi
kematian dan kebangkitan Kristus. Masa Prapaskah suatu eksodus baru,
meninggalkan tanah pembuangan menuju Yerusalem, menyongsong
Paskah Kristus.
2. KETENTUAN LITURGIS:
a. Misa sudah dapat diselenggarakan pada Sabtu sore. Tidak diatur secara
khusus tentang kapan waktu yang tepat untuk pelaksanaannya.
Salib dengan sosok Tubuh Kristus yang wafat dan patung-patung orang
kudus diselubungi kain ungu (violet) atau merah. Penyelubungan dapat
dimulai pada Sabtu sore sebelum Minggu Prapaskah V (lih. PPP, no. 26).
b. Warna busana klerusnya adalah merah. Untuk Ritus Perarakan Palma
Imam Selebran mengenakan korkap (pluviale) atau kasula merah. Jika
mengenakan korkap, maka setelah perarakan, sebelum Doa Kolekta,
harus berganti memakai kasula merah.
c. Tempat perayaannya dapat di luar dan kemudian di dalam gedung
gereja. Ritus perarakan meriah dilakukan di luar gedung dan Liturgi
Sabda hinggu Ritus Penutup di dalam gedung gereja. Untuk ritus
perarakan sederhana dapat dilangsungkan dari bagian depan (sekitar
pintu masuk) gedung gereja.
3
d. Perarakan dari luar gereja menurut cara I (Perarakan) diselenggarakan
satu kali saja, terutama pada kesempatan yang dihadiri paling banyak
umat.
e. Untuk Cara II (Meriah) dapat dilaksanakan mulai dari pintu atau bagian
depan gereja, lalu perarakan berlangsung di dalam gedung gereja.
f. Untuk Cara III (Sederhana), karena tanpa perarakan, maka cukup diawali
dengan Ritus Perarakan Masuk Misa diiringi nyanyian pembuka dan
dilanjutkan dengan Pernyataan Tobat, (Tuhan Kasihanilah Kami), lalu
Doa Kolekta.
g. Secara historis daun palma, daun Zaitun, daun lainnya, dan juga ranting-
ranting dibawa umat dalam perarakan. Hingga kini jenis daun apa pun
tidak dilarang untuk dibawa demi memeriahkan perayaan tersebut. Umat
dapat langsung membawanya sebelum perayaan dimulai atau Imam
Selebran (khususnya uskup) yang membagikannya kepada para imam
konselebran, pelayan liturgi, dan seluruh umat sesudah daun-daun itu
diberkati. Seorang uskup menerima daun palma dari diakon atau imam
konselebran (lih. CE, no. 268). Setelah Misa Minggu Palma daun-daun
itu dapat dibawa pulang dan disimpan di rumah masing-masing sebagai
tanda kemenangan dan kejayaan Kristus (lih. PPP, no. 29). Biasanya
kemudian dipasang pada salib-salib Kristus di rumah keluarga sepanjang
tahun hingga menjelang Rabu Abu daun-daun itu dibawa kembali ke
gereja untuk dijadikan abu untuk Ritus Pemberkatan dan Pembagian Abu
pada hari Rabu Abu.
h. Sebelum dibawa dalam perarakan, daun-daun itu dapat dikumpulkan
pada satu meja untuk diberkati atau sudah dipegang sendiri oleh umat
sejak awal. Tersedia rumus doa pemberkatan yang dilanjutkan dengan
percikan air suci untuk daun-daun itu, tanpa disertai kata-kata lagi. Bila
daun-daun itu dikumpulkan, setelah diberkati barulah dibagikan kepada
umat yang hendak berarak mengikuti rombongan imam. Ritus perarakan
tidak seperti dalam ritus perarakan Misa biasa, yakni umat sudah
berhimpun di dalam gereja kemudian Imam Selebran memasuki gereja.
Untuk perayaan ini pelayan altar mendahului, diikuti imam, dan barulah
seluruh umat ikut di belakang Imam memasuki gereja. Gedung gereja
diibaratkan juga sebagai kota Yerusalem (lih. PPP, no. 30).
i. Para Pastor Paroki dan penanggung jawab liturgi harus berusaha
sungguh-sungguh untuk menjamin agar perarakan itu dipersiapkan dan
dilaksanakan sedemikian rupa sehingga dapat bermakna dan
menghasilkan buah rohani bagi hidup umat (lih. PPP, no. 29).
RITUS PEMBUKA
Komentator
Bapak/ibu, saudara/i, umat beriman yang terkasih dalam Kristus.
Mulai hari ini kita memasuki pekan suci, yang diawali dengan
Minggu Palma. Upacara ini untuk mengenangkan secara pantas
sengsara dan wafat Yesus, puncak kehidupan dan seluruh “misi”
Yesus pada hari Paskah. Gereja setiap tahun mempersiapkan diri
selama 40 hari dengan tobat dan amal. Selain itu liturgi Gereja
juga memberi tekanan pada penyambutan meriah Yesus di
Yerusalem sebagai Mesias dengan puji-pujian, madah dan kidung.
Puji-pujian, madah dan kidung dinyanyikan serta melambai-
lambaikan daun-daun palma oleh orang-orang Yerusalem secara
meriah untuk menyambut Yesus sebagai Raja Mesias walaupun
oleh orang yang sama pula pada hari Jumat Agung berteriak
“Salibkan Dia.” Dengan peristiwa ini Yesus menyatakan atau
melakukan tindakan kenabian. Marilah kita mengikuti upacara
pembuka dan pemberkatan daun palma dengan hikmat.
PERARAKAN PALMA
(Umat berkumpul di tempat yang sudah ditentukan. Ketika Imam
dan Pelayan Altar menuju ke tempat itu semua menyanyikan)
5
ANTIFON PEMBUKA/LAGU PEMBUKAAN (PS 491)
TANDA SALIB
SALAM
PENGANTAR
I : Saudara-saudara terkasih, sudah sejak awal masa Prapaskah
kita menyiapkan diri dengan ulah tobat dan karya amal kasih.
Pada hari ini kita semua berkumpul dalam persatuan dengan
seluruh Umat Allah, baik yang hadir di sini maupun yang ada di
rumah, untuk mengawali misteri Paskah Tuhan kita, yakni
sengsara, wafat, dan kebangkitan-Nya. Untuk menggenapi
misteri inilah Yesus memasuki Yerusalem, kota-Nya. Oleh
karena itu, marilah dengan penuh iman dan bakti kita mengiringi
Tuhan sambil mengenangkan peristiwa yang menyelamatkan
itu. Dengan demikian kita memetik buah salib suci, yakni
kebangkitan dan kehidupan.
7
INJIL (Mrk 11:1-10) Umat berdiri
(Bacaan untuk Cara 1 dan 2, untuk cara 3 bacaan ini ditiadakan)
I : Tuhan bersamamu
U : Dan bersama rohmu
I : Inilah Injil suci menurut Markus:
Ketika Yesus dan murid-murid-Nya telah dekat Yerusalem,
dekat Betfage dan Betania yang terletak di Bukit Zaitun, Yesus
menyuruh dua orang murid-Nya dengan pesan: "Pergilah ke
kampung yang di depanmu itu. Pada waktu kamu masuk di situ,
kamu akan segera menemukan seekor keledai muda
tertambat, yang belum pernah ditunggangi orang. Lepaskan
keledai itu dan bawalah ke mari. Dan jika ada orang
mengatakan kepadamu: Mengapa kamu lakukan itu, jawablah:
Tuhan memerlukannya. Ia akan segera mengembalikannya ke
sini." Merekapun pergi, dan menemukan seekor keledai muda
tertambat di depan pintu di luar, di pinggir jalan, lalu
melepaskannya. Dan beberapa orang yang ada di situ berkata
kepada mereka: "Apa maksudnya kamu melepaskan keledai
itu?" Lalu mereka menjawab seperti yang sudah dikatakan
Yesus. Maka orang-orang itu membiarkan mereka. Lalu
mereka membawa keledai itu kepada Yesus, dan
mengalasinya dengan pakaian mereka, kemudian Yesus naik
ke atasnya. Banyak orang yang menghamparkan pakaiannya
di jalan, ada pula yang menyebarkan ranting-ranting hijau yang
mereka ambil dari ladang. Orang-orang yang berjalan di depan
dan mereka yang mengikuti dari belakang berseru: "Hosana!
Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, diberkatilah
Kerajaan yang datang, Kerajaan bapak kita Daud, hosana di
tempat yang maha tinggi!"
I: Demikianlah sabda Tuhan
U: Syukur kepada Allah
atau Yohanes 12:12-16
Menjelang hari raya Paskah, ketika orang banyak yang datang
untuk merayakan pesta mendengar bahwa Yesus sedang dalam
perjalanan menuju Yerusalem, mereka mengambil daun-daun
palem, dan pergi menyongsong Dia sambil berseru, "Hosanna!
Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, Raja Israel!"
Yesus menemukan seekor keledai muda, lalu naik ke atasnya,
seperti ada tertulis: Jangan takut, hai puteri Sion, lihatlah Rajamu
datang, duduk di atas seekor keledai. Mula-mula para murid Yesus
tidak mengerti akan hal itu, tetapi sesudah Yesus dimuliakan,
teringatlah mereka, bahwa nas itu mengenai Dia, dan mereka telah
melakukannya juga untuk Dia.
I: Demikianlah sabda Tuhan
U : Syukur kepada Allah
HOMILI SINGKAT
PERARAKAN
I : Saudara-saudari yang terkasih, marilah kita mencontoh
khalayak di Yerusalem yang mengelu-elukan Yesus. Marilah
kita berarak dalam damai.
Perarakan bergerak menuju gereja tempat misa akan dirayakan.
Seorang pelayan dupa berjalan paling depan sambil mengayun-
ayunkan pendupaan yang berasap; menyusul seorang pelayan
pembawa salib yang (seturut kebiasaan setempat) dihias dengan
daun palma, diapit oleh dua pelayan yang membawa lilin bernyala.
Menyusul Diakon (Jika tidak ada diakon: pelayan awam lain) yang
membawa Evangeliarium, Imam dan para pelayan lain, dan
akhirnya seluruh umat, yang berarak sambil melambai-lambaikan
daun palma. Sementara perarakan berlangsung dilagukan
nyanyian-nyanyian yang sesuai untuk menghormati Raja Kristus.
Setelah masuk liturgi Sabda, semua nyanyian menggunakan
nyanyian Sengsara
9
MISA
Sesampai di depan altar, Imam bersama para pelayan membungkuk khidmat
(atau berlutut), Pembawa Evangeliarium tidak ikut memberi penghormatan,
tetap berdiri selama yang lain berlutut, dan langsung ke altar untuk
menempatkan Evangeliarium di atas altar bagian tengah. Imam bersama
Diakon (jika ada)mencium altar kemudian bila perlu mendupai salib dan altar.
Setelah membungkuk khidmat para pelayan ke tempatnya masing-masing,
meletakkan salib dan lilin pada tempatnya. Setelah Pendupaan, Imam berganti
pluviale dengan kasula merah kemudian memimpin Doa Kolekta dari leggio
(Kursi Pemimpin).
Mazmur:
1. Semua yang melihat aku mengolok-olok; mereka mencibirkan bibir dan
meggelengkan kepala! Mereka bilang: “Ia pasrah kepada Allah! Biarlah
Allah yang meluputkannya, biarlah Allah melepaskannya! Bukankah Allah
berkenan kepadanya?”
2. Sekawanan anjing mengerumuni aku; gerombolan penjahat mengepung
aku, mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung.
3. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan membuang undi
atas jubahku. Tetapi Engkau, Tuhan, janganlah jauh; ya kekuatanku,
segeralah menolong aku.
4. Maka aku akan memasyhurkan nama-Mu kepada saudara-saudaraku dan
memuji-muji Engkau di tengah jemaat: Hai kamu yang takut akan Tuhan,
pujilah Dia, hai segenap anak cucu Yakub, muliakanlah Dia! Gentarlah
terhadap Dia, hai segenap anak cucu Israel.
BACAAN II (Flp 2:6-11)
L: Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Filipi:
Saudara-saudara, walaupun dalam rupa Allah, tidak
menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang
harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya
sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama
dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah
merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati
di kayu salib. Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan
mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya
dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan
yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala
lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan
Allah, Bapa!
Demikianlah Sabda Tuhan
U: Syukur kepada Allah
11
BAIT PENGANTAR INJIL (terlampir)
Kisah sengsara dibacakan tanpa lilin dan pendupaan, tanpa salam dan tanpa tanda salib
pada buku. Kisah ini dibacakan oleh Diakon atau kalau tidak oleh Imam sendiri. Dapat
juga kisah sengsara dibacakan dengan bantuan lektor, tetapi sabda Yesus hendaknya
tetap dibawakan oleh Imam. Jika dengan bantuan lektor, sebelum membawakan Kisah
Sengsara, Diakon mohon berkat Imam seperti biasa sebelum membaca Injil, tetapi
pembaca awam tidak perlu.
Mengingat panjangnya bacaan, Umat Allah boleh duduk mendengarkan pembacaan
Kisah Sengsara dengan khidmat dan penuh perhatian, dan tidak perlu ikut membaca.
15
telinganya. Kata Yesus kepada rombongan yang menangkap-
Nya,
Y: "Sangkamu Aku ini penyamun, maka kamu datang lengkap
dengan pedang dan pentung untuk menangkap Aku? Padahal
tiap-tiap hari Aku ada di tengah-tengahmu mengajar di bait Allah,
dan kamu tidak menangkap Aku. Tetapi haruslah digenapi yang
ditulis dalam Kitab Suci!"
N: Lalu semua murid itu meninggalkan Yesus dan melarikan diri.
Pada waktu itu ada seorang muda, hanya memakai sehelai kain
lenan untuk menutup tubuhnya, mengikuti Yesus. Mereka
hendak menangkapnya, tetapi ia melepaskannya kain itu dan lari
dengan telanjang. Kemudian Yesus dibawa menghadap Imam
Agung. Lalu semua imam kepala, para tua-tua dan ahli Taurat
berkumpul di situ. Sementara itu Petrus mengikuti Yesus dari
jauh, sampai ke dalam halaman rumah Imam Agung, dan di sana
ia duduk di antara pengawal-pengawal sambil berdiang dekat
api. Imam-imam kepala, malah seluruh Mahkamah Agama
mencari kesaksian terhadap Yesus supaya Ia dapat dihukum
mati, tetapi mereka tidak memperolehnya. Banyak juga orang
yang mengucapkan kesaksian palsu tentang Yesus, tetapi
kesaksian-kesaksian itu tidak sesuai yang satu sama lain. Lalu
beberapa orang naik saksi melawan Yesus dengan tuduhan
palsu ini,
R: "Kami sudah mendengar orang ini berkata: Aku akan
merobohkan Bait Suci buatan tangan manusia ini dan dalam tiga
hari akan Kudirikan yang lain yang bukan buatan tangan
manusia."
N: Dalam hal ini pun kesaksian mereka tidak sesuai yang satu sama
lain. Maka Imam Agung bangkit berdiri di tengah-tengah sidang
dan bertanya kepada Yesus,
Im: "Tidakkah Engkau memberi jawab atas tuduhan-tuduhan dan
para saksi ini terhadap Engkau?"
N: Tetapi Yesus tetap diam dan tidak menjawab apa-apa. Sekali
lagi Imam Agung itu bertanya kepada-Nya,
Im: "Apakah Engkau Mesias, Anak dari Yang Terpuji?"
N: Jawab Yesus,
Y: "Akulah Dia! Kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah
kanan Yang Mahakuasa dan datang di tengah awan-awan di
langit."
N: Maka Imam Agung itu mengoyakkan pakaiannya dan berkata,
Im: "Untuk apa kita perlu saksi lagi? Kamu sudah mendengar hujat-
Nya terhadap Allah. Bagaimana pendapatmu?"
N: Lalu dengan suara bulat mereka memutuskan bahwa Yesus
harus dihukum mati. Lalu mulailah beberapa orang meludahi Dia
dan menutupi muka-Nya serta meninju-Nya sambil berkata,
R: "Hai nabi, cobalah terka!"
N: Malah para pengawal pun memukul Dia. Pada waktu itu Petrus
masih ada di bawah, di halaman. Lalu datanglah seorang hamba
perempuan Imam Agung, dan ketika melihat Petrus sedang
berdiang, ia menatap mukanya dan berkata,
W: "Engkau juga selalu bersama dengan Yesus, orang Nazaret itu."
N: Tetapi Petrus menyangkalnya dan berkata,
Ptr: "Aku tidak tahu dan tidak mengerti apa yang engkau maksud."
N: Lalu Petrus pergi ke serambi muka (dan berkokoklah ayam).
Ketika hamba perempuan itu melihat Petrus lagi, berkatalah
pulalah iakepada orangorang yang ada di situ,
W: "Orang ini adalah salah seorang dari mereka."
N: Tetapi Petrus menyangkalnya pula. Tidak lama kemudian orang-
orang yang ada di situ berkata juga kepada Petrus,
R: "Engkau ini pasti salah seorang dari mereka! Apalagi engkau
seorang Galilea!"
N: Maka mulailah Petrus dan bersumpah,
Ptr: "Aku tidak kenal orang yang kamu sebut-sebut ini!"
N: Dan pada saat itu berkokoklah ayam untuk kedua kalinya. Maka
teringatlah Petrus, bahwa Yesus telah berkata kepadanya,
"Sebelum ayam berkokok dua kali, engkau telah menyangkal
Aku tiga kali." Lalu menangislah ia tersedu-sedu. Pagi-pagi
benar imam-imam kepala bersama tua-tua dan para ahli Taurat
dan seluruh Mahkamah Agama sudah bulat mufakatnya. Mereka
membelenggu Yesus lalu membawa Dia dan menyerahkan-Nya
kepada Pilatus. Pilatus bertanya kepada Yesus,
PP: "Engkaukah raja orang Yahudi?"
N: Jawab Yesus
Y: "Engkau sendiri mengatakannya."
N: Lalu imam-imam kepala mengajukan banyak tuduhan terhadap
Yesus. Pilatus bertanya kepada-Nya,
17
PP: "Tidakkah Engkau memberi jawab? Lihatlah betapa banyaknya
tuduhan mereka terhadap Engkau!"
N: Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawab lagi sehingga Pilatus
merasa heran. Telah menjadi kebiasaan untuk membebaskan
satu orang hukuman pada tiap-tiap hari raya itu menurut
permintaan orang banyak. Pada waktu itu ada seorang yang
bernama Barabas sedang dipenjarakan bersama beberapa
orang pemberontak lainnya. Mereka telah melakukan
pembunuhan dalam suatu pemberontakan. Maka datanglah
orang banyak dan meminta supaya sekarang kebiasaan itu
diikuti juga. Pilatus menjawab mereka dan bertanya,
PP: "Apakah kamu menghendaki supaya kubebaskan raja orang
Yahudi ini?"
N: Pilatus mengetahui bahwa imam-imam kepala telah
menyerahkan Yesus karena dengki. Tetapi imam-imam kepala
menghasut orang banyak untuk meminta supaya Barabaslah
yang dibebaskan bagi mereka. Pilatus sekali lagi menjawab dan
bertanya kepada mereka,
PP: "Kalau begitu, apakah yang harus kuperbuat dengan Dia yang
kamu sebut raja orang Yahudi ini?"
N: Mereka berteriak lagi, katanya,
SO: "Salibkanlah Dia!"
N: Lalu Pilatus berkata kepada mereka,
PP: "Tetapi kejahatan apakah yang telah dilakukan-Nya?"
N: Namun mereka makin keras berteriak:
SO: "Salibkanlah Dia!"
N: Dan karena Pilatus ingin memuaskan hati orang banyak itu, ia
membebaskan Barabas bagi mereka. Tetapi Yesus disesahnya
lalu diserahkan untuk disalibkan. Kemudian serdadu-serdadu
membawa Yesus ke dalam istana, yaitu gedung pengadilan, dan
memanggil seluruh pasukan berkumpul. Mereka mengenakan
jubah ungu kepada Yesus, menganyam sebuah mahkota duri
dan menaruhnya di atas kepala Yesus. Kemudian mereka mulai
memberi hormat kepada-Nya, katanya:
S: "Salam, hai raja orang Yahudi!"
N: Mereka memukul kepala Yesus dengan buluh, meludahi-Nya
dan berlutut menyembah-Nya. Sesudah mengolok-olokkan Dia,
mereka menanggalkan jubah ungu itu dari pada-Nya dan
mengenakan pakaian Yesus sendiri. Kemudian Yesus dibawa ke
luar untuk disalibkan. Pada waktu itu lewatlah seorang yang
bernama Simon, orang Kirene, ayah Aleksander dan Rufus,
yang baru datang dari luar kota, dan orang itu mereka paksa
untuk memikul salib Yesus. Mereka membawa Yesus ke tempat
yang bernama Golgota, yang berarti: Tempat Tengkorak. Lalu
mereka memberi anggur bercampur mur kepada-Nya, tetapi
Yesus menolaknya. Kemudian mereka menyalibkan Yesus, lalu
mereka membagi pakaian-Nya dengan membuang undi atasnya
untuk menentukan bagian masing-masing. Saat Yesus
disalibkan, hari menunjukkan jam sembilan. Alasan mengapa Ia
dihukum disebut pula pada tulisan yang terpasang di situ: "Raja
orang Yahudi". Bersama dengan Dia disalibkan dua orang
penyamun, seorang di sebelah kanan-Nya dan seorang di
sebelah kiri-Nya. Demikian genaplah nas Alkitab yang berbunyi,
"Ia akan terhitung di antara orang-orang durhaka." Orang-orang
yang lewat di sana menghujat Yesus, dan sambil
menggelengkan kepala mereka berkata,
R: "Hai Engkau yang mau merubuhkan Bait Suci dan mau
membangunnya kembali dalam tiga hari, turunlah dari salib itu
dan selamatkan diri-Mu!"
N: Demikian juga imam-imam kepala bersama-sama ahli Taurat
mengolokolokkan Dia di antara mereka sendiri dan mereka
berkata,
Im: "Orang lain Ia selamatkan, tetapi diri-Nya sendiri tidak dapat Ia
selamatkan! Baiklah Mesias, Raja Israel itu, turun dari salib itu,
supaya kita lihat dan percaya."
N: Bahkan kedua orang yang disalibkan bersama-sama dengan
Yesus mencela-Nya juga. Pada jam dua belas, kegelapan
meliputi seluruh daerah itu dan berlangsung sampai jam tiga.
Dan pada jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring:
Y: "Eloi, Eloi, lama sabakhtani?"
N: Yang berarti:
Y: "Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?"
N: Mendengar itu, beberapa orang yang berdiri di situ berkata:
R: "Lihat, Ia memanggil Elia."
N: Maka datanglah seorang dengan bunga karang,
mencelupkannya ke dalam anggur asam lalu mencucukkannya
pada sebatang buluh dan memberi Yesus minum serta berkata,
19
R: "Baiklah kita tunggu dan melihat apakah Elia datang untuk
menurunkan Dia."
N: Lalu berserulah Yesus dengan suara nyaring dan menyerahkan
nyawa-Nya.
- Semua berlutut dan hening sejenak –
N: Ketika itu tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke
bawah. Waktu kepala pasukan yang berdiri berhadapan
dengan Dia melihat mati-Nya demikian, berkatalah ia,
S: "Sungguh, orang ini adalah Anak Allah!"
N: Ada juga beberapa perempuan yang melihat dari jauh, di
antaranya Maria Magdalena, Maria ibu Yakobus Muda dan
Yoses, serta Salome. Mereka semuanya telah mengikut Yesus
dan melayani-Nya waktu Ia di Galilea. Ada juga di situ banyak
perempuan lain yang telah datang ke Yerusalem bersama-
sama dengan Yesus. Sementara itu hari mulai malam, dan hari
itu adalah hari persiapan, yaitu hari menjelang Sabat. Karena
itu Yusuf, orang Arimatea, seorang anggota Majelis Besar yang
terkemuka, yang juga menanti-nantikan Kerajaan Allah,
memberanikan diri menghadap Pilatus dan meminta jenazah
Yesus. Pilatus heran waktu mendengar bahwa Yesus sudah
mati. Maka ia memanggil kepala pasukan dan bertanya
kepadanya apakah Yesus sudah mati. Sesudah mendengar
keterangan kepala pasukan, ia berkenan memberikan mayat
itu kepada Yusuf. Yusuf pun membeli kain lenan, kemudian ia
menurunkan jenazah Yesus dari salib dan mengapaninya
dengan kain lenan itu. Lalu ia membaringkan Dia di dalam
kubur yang digali di dalam bukit batu. Kemudian
digulingkannya sebuah batu ke pintu kubur itu. Maria
Magdalena dan Maria ibu Yoses melihat di mana Yesus
dibaringkan.
I: Demikianlah Injil Tuhan
U: Terpujilah Kristus.
A. PERSIAPAN PERSEMBAHAN
KUDUS
Atau
25
Atau
27
C. KOMUNI
BAPA KAMI
EMBOLISME
29
DOA DAMAI Diucapkan/dinyanyikan
PEMECAHAN HOSTI
KOMUNI
RITUS PENUTUP
31
Imam dengan tangan terentang ke atas umat, mengucapkan doa,
semua orang menjawab amin. Umat menundukkan kepala
I: Semoga Allah, Bapa yang Berbelas Kasih, yang
menganugerahkan kepada Saudara teladan cinta kasih
dengan sengsara Putra Tunggal-Nya, memperkenankann
Saudara menikmati anugerah berkat-Nya yang tiada tara
melalui pengabdian kepada Allah dan sesama.
U: Amin.
I: Semoga Saudara yang percaya bahwa melalui kematian-Nya,
terhindar dari kematian kekal, memperoleh anugerah hidup
abadi dari-Nya.
U: Amin.
I: Semoga Saudara yang mengikuti teladan kerendahan hati-Nya
mengambil bagian dalam kebangkitan-Nya.
U: Amin.
I: Semoga berkat Allah yang Mahakuasa turun atas Saudara dan
menetap senantiasa. Bapa dan Putra † dan Roh Kudus.
U: Amin.
PENGUTUSAN
I: Saudara-Saudari, pergilah misa sudah selesai.
U: Syukur kepada Allah.
LAGU PENUTUP
PERARAKAN KELUAR
33