Analisa Pico
Analisa Pico
Analisa Pico
Problem : dismenore merupakan suatu rasa tidak enak diperut bagian bawah pada masa
menstruasi sampai dapat mengganggu aktivitas sehari-hari yang paling sering ditemui pada
wanita. Wanita yang menderita disemenore menghasilkan prostaglandin dalam jumlah yang
berlebihan saat menstruasi.
Comparison : teknik relaksasi napas dalam yang silakukan secara berulang akan
menimbulkan rasa nyaman. Adanya rasa nyaman inilah yang akan meningkatkan toleransi
seseorang terhadap nyeri. Orang yang memiiliki toleransri yang baik akan mampu
beradaptasi terhadap nyeri dan akan memiliki mekanisme koping yang baik pula.
Outcome : berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa ada
efek pemberian teknik relaksasi napas terhadap penurunan nyeri haid pada remaja.
Jurnal 2 : Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Penurunan Sakit Haid
Pada Remaja Putri Di Wilayah UPTD Puskesmas Panglayungan Kota Tasikmalaya
Problem : Sakit haid (dismenorhea) atau Sakit menstruasi adalah karakteristik Sakit yang
terjadi sebelum atau selama menstruasi. Hari pertama sampai beberapa hari kedepan selama
menstruasi, rasa sakit ketika sedang mengalami sangat dapat menyiksa diri bagi seluruh
wanita. Rasa Sakit seperti tertusuk di sekitar bagian perut bawah dan kadang ppula
mengalami hal kesulitan untuk berjalan yang sering terjadi ketika haid menyerang.
Intervensi : penelitian ini dengan sampel 20 orang, jenis penelitian yang digunakan yaitu
kuantitatif dimana penelitian ini bersifat deduktif, bjektif dan ilmiah dimana data diperoleh
berupa angkat atau skor bahkan pertanyaan-pertanyaan dinilai serta dilakukan analisis
statistic.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa relaksasi nafas dalam dapat menurunkan intensitas
Sakit haid secara signifikan sehingga menunjukkan perbedaan yang signifikan antara skala
intensitas Sakit sebelum dan sesudah dilakukan relaksasi nafas dalam. Dalam penelitian yang
dilakukan oleh Vetty Priscilla, dkk (2012) dengan judul penelitian Perbedaan Pengaruh
Teknik Relaksasi Nafas Dalam Dan Kompres Hangat Dalam Menurunkan Sakit Haid Pada
Remaja di SMA Negeri 3 Padang dengan jumlah jumlah responden 32 remaja putri yang
dibagi menjadi dua kelompok intervensi dan durasi relaksasi nafas dalam selama 20 menit
disebutkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara relaksasi nafas dalam dan
kompres hangat dalam menurunkan Sakit Sakit Haid.
Outcome : Berdasarkan hasil penelitian yang menunjukkan pengaruh antara teknik relaksasi
napas terhadap Sakit haid pada remaja putri di UPTD Puskesmas Panglayungan Kota
Tasikmalaya dengan tingkat signifikasi α = 0.05 diperoleh hasil p = 0,002 yang berarti p <
0,05. Dari hasil tersebut remaja putri diharapkan untuk melakukan teknik relaksasi napas
secara teratur bila merasakan Sakit saat haid, tidak memaksakan diri melakukan aktifitas
hingga selesai agar badan tidak lelah. Peningkatan informasi sangat pentingdalam
pengetahuan remaja, terkait kesehatan reproduksi, terutama ketika terjadi nyeri menstruasi.
Jurnal 3 : perbedaan efektivitas teknik relaksasi nafas dalam dan aromaterapi jeruk
terhadap intensitas nyeri haid (dismenorhea) pada remaja putri di Asrama ABIM
Problem : Pada remaja yang secara emosional tidak stabil, apalagi jika mereka tidak
mendapat keterangan yang baik tentang proses haid, mudah timbul dismenorea. Kebanyakan
wanita mengalami tingkat kram yang bervariasi, pada beberapa wanita hal itu muncul dalam
bentuk rasa tidak nyaman dan letih. Sedangkan beberapa yang lain menderita rasa sakit yang
mampu menghentikan aktifitas sehari-hari. Teknik relaksasi merupakan metode efektif untuk
mengurangi rasa nyeri pada klien yang mengalami nyeri kronis. Relaksasi sempurna dapat
mengurangi ketegangan otot, rasa jenuh dan kecemasan sehingga mencegah menghebatnya
stimulasi nyeri (Dina Dewi, dkk, 2009).
Intervensi : Jenis penelitian ini adalah pre experimental dengan pendekatan cross sectional.
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Variabel independen tehnik relaksasi
dan aromaterapi. Variabel dependen dismenorea.Jumlah responden adalah populasi sebanyak
42 responden.
Comparison : Teknik relaksasi merupakan metode efektif untuk mengurangi rasa nyeri pada
klien yang mengalami nyeri kronis. Relaksasi sempurna dapat mengurangi ketegangan otot,
rasa jenuh dan kecemasan sehingga mencegah menghebatnya stimulasi nyeri. Manfaat dari
teknik aromaterapi adalah dapat membantu menentukan kontraksi uterus, mendorong
kontraksi rahim, mengurangi rasa sakit, meredakan ketegangan dan kejang, mengurangi tasa
takut dan kecemasan, dan meningkatkan perasaan kesejahteraan
Outcome : Nyeri haid setelah diberi aromatherapy setengahnya responden menjadi tidak
nyeri setelah diberikan Aromaterapi jeruk di Asrama Universitas Kadiri tahun 2017. 5. Ada
perbedaan efektifitas teknik relaksasi nafas dalam dan aromaterapi jeruk terhadap intensitas
nyeri haid (dismenorea) pada remaja putri di asrama universitas kadiri tahun 2017.
Jurnal 4 : Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Nyeri Menstruasi Pada
Siswi SMA 3 Kota Padangsidimpuan Tahun 2014
Problem : Nyeri pada saat menstruasi atau haid sering dikeluhkan seorang wanita sebagai
sensasi tidak nyaman, bahkan karena timbulnya nyeri tersebut dapat mengganggu aktivitas
dan memaksa penderita untuk istrahat dan meninggalkan pekerjaan atau aktivitas rutinnya
selama beberapa jam atau beberapa hari. Relaksasi secara umum sebagai metode yang paling
efektif terutama pada pasien yang mengalami nyeri sehingga perlu dilakukan penelitian
pengaruh terapi relaksasi terhadap nyeri menstruasi.
Intervensi : Jenis penelitian ini adalah bersifat analitik menggunakan studi quasi
eksperimental, yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh relaksasi nafas dalam terhadap
nyeri menstruasi. Desaian penelitian adalah pre test and post test only non control goup
design. Dengan menggunakan 30 responden.
Comparison : Kekuatan penelitian ini adalah perlakuan benar - benar dilakukan sesuai
dengan teori, tidak menggunakan alat, murah, tidak memerlukan bantuan orang lain,
gampang dilaksanakan serta tidak memberikan efek samping. Teknik relaksasi nafas dalam
dapat mengendalikan nyeri dengan meminimalkan aktifitas simpatik dalam system saraf
otonom. Remaja dapat meningkatkan aktifitas komponen saraf parasimpatik vegetative secara
stimultan. Teknik tersebut dapat mengurangi sensasi nyeri dan mengontrol intensitas reaksi
remaja terhadap rasa nyeri. Hormone adrenalin dan kortisol yang menyebabkan stress akan
menurun, remaja dapat meningkatkan konsentrasi dan merasa tenang.
Outcame : hasil penelitian berdasarkan hasil analisis bivariat dengan menggunakan uji T
Berpasangan didapatkan adanya perbedaan nilai rerata intensitas nyeri sebelum dan setelah
perlakuan sebesar 2,93. Dari hasil analisis statistik dengan menggunakan uji T Berpasangan
didapatkan nilai P=0,001 < α=0,05 dimana ada perbedaan bermakna antara pre dan post
intervensi, maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pemberian relaksasi nafas dalam
yang signifikan terhadap penurunan intensitas nyeri dismenore pada Siswa SMA 3 Kota
Padangsidimpuan.
Problem : Salah satu permasalahan yang sering dialami saat proses menstruasi datang adalah
rasa nyeri yang muncul dengan derajat berbeda pada remaja, mulai dari derajat ringan,
sedang sampai berat. Permasalahan tersebut adalah kondisi disminore atau yang sering
dikatakan dengan nyeri haid. Relaksasi nafas dalam ini akan membuat anggota tubuh menjadi
lebih biasa mengontrol ketegangan otot, dapat menghentikan hormon adrenalin serta semua
hormon yang berperan dalam timbulnya stress. Akibat dari kondisi ini tubuh lebih biasa
mempersiapkan untuk memproduksi hormon yang membuat nyeri haid tidak dirasakan oleh
remaja saat menstruasi. Relaksasi nafas dalam ini akan memberikan kontraksi volunteer dan
rasa nyaman dari arah distal hingga proksimal dari otot yang dituju.
Intervensi : Penelitian ini menggunakan desain penelitian sederhana yaitu quasi experiment
design atau yang sering disebut dengan rancangan penelitian eksperiment semu menggunakan
tipe time series design yang menggunakan 20 sampel.
Comparison : Nyeri haid dapat menurun ketika munculnya efek rileks pada tubuh, hal ini
terjadi karena adanya perubahan dari efek hormonal pada jaringan epitel rahim serta adanya
peningkatan hormon kadar endorfin (Saleh, Mowafy dan Hameid 2016). Nyeri pasti akan
ditransmisiskan ke dalam otak melalui saraf yang dipengaruhi oleh sensori nyeri. Jika serabut
saraf berdiameter besar maka akan menutupi pintu yang akan dilewati oleh implus nyeri
tersebut. Tehnik massage, rangsangan dan perabaan adalah intervensi yang dapat diterapkan
sesuai dengan teori tersebut (Solehati dan Kosasih 2015, h. 133). Didukung dengan penelitian
yang pernah dilakukan oleh Azima, dkk (2015) dengan judul “Perbandingan Pengaruh Terapi
Massage dan Latihan Isometrik pada Disminore Primer” bahwa terapi massage diberikan
pada seseorang yang mengalami nyeri haid sangat efektif dengan hasil data pada kelompok
massage ρ = 0,001.
Outcome : Ada pengaruh massage effleurage pada punggung dikombinasikan relaksasi nafas
dalam terhadap penurunan nyeri haid primer remaja akhir sdengan hasil ρ value < α (0,05)
yaitu 0,000. Hasil penelitian menunjukan bahwa data mean derajat nyeri haid primer setelah
dilakukan tindakan massage effleurage pada punggung dikombinasikan relaksasi nafas dalam
mengalami penurunan yaitu dengan nilai mean rank sebesar 10,50.