Laporan PKL Atika NK
Laporan PKL Atika NK
Laporan PKL Atika NK
Disusun oleh :
NIS :
Kelas : XI TB
1
Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) pada CV. EVERGREEN
INDOGARMENT PROGRAM STUDI TATA BUSANA.
bulan melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) dan juga untuk
memenuhi salah satu persyaratan akademik pada bidang studi tata busana.
2
PERSETUJUAN CV.EVERGREEN INDOGARMENT
Laporan PratikKerja Industri ini telah disetujui dan disahkan oleh pimpinan
CV.Evergreen Indogarment dengan alamat Jl. Letjen MT. Haryono NO.81
Ungaran, Kab.Semarang Jawa Tengah.
Hari : ……………………
Tanggal : ……………………
Mengetahui,
3
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Laporan Pratik Kerja Industri ini telah disetujui dan disahkan oleh
pembimbing sebagai Tugas Akhir Praktik Kerja Industri dan syarat untuk
mengikuti Penilaian Akhir Semester Genap tahun Pelajaran 2022/2023,
Program Keahlian Tata Busana SMK Sudirman Semarang pada :
Hari : ………………………..
Tangal : ……………………..
Semarang, ………………2023
Mengetahui
4
EVALUASI DAN PENGESAHAN
Laporan Pratik Kerja Industri ini telah disetujui dan disahkan oleh Tim
Evaluasi SMK Sudirman Semarang pada:
Hari :………………………
Tanggal :………………………
TIM EVALUASI
Mengetahui
Kepala SMK Sudirman Semarang
ii
5
KATA PENGANTAR
Puji syukur praktikan panjatkan kepada Allah SWT karena atas izinnya
Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini dibuat untuk memenuhi salah
penyusunan Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini masih jauh dari kata
6
sempurna. Oleh karena itu, Praktikan mengucapkan mohon maaf apabila
terjadi
kesalahan dalam penulisan. Kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
penyusunan laporan ini dapat bermanfaat bagi praktikan khususnya serta bagi
pembaca umumnya.
Praktikan
iii
7
DAFTAR ISI
LEMBAR
PERSETUJUAN………………………………………………………i
LEMBAR
PENGESAHAN………………………………………………………ii
KATA
PENGANTAR……………………………………………………………iii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………
iv
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………
v
BAB I PENDAHULUAN
8
1.6 Sistematika Penulisan Praktek Kerja
Lapangan………………….....
3.1
Sejarah……………………………………………………………….
3.3 Struktur
Organisasi………………………………………………….
iv
4.1 Pelaksanaan
Kegiatan…………………………………………….
4.3 Hambatan-
hambatan………………………………………………
BAB V PENUTUP
5.1
Kesimpulan……………………………………………………….
5.2
Saran…………………………………………………………........
9
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
10
di Indonesia menjadi semakin ketat.Tak jarang penduduk Indonesia harus
menelan kekecewaan ketika menerima penolakan dariperusahaan yang lebih
memilih calon pekerja dari Warga Negara Asing.Hal tersebut akan menjadi
kerugian tersendiri bagi Negara Indonesia apabila dibiarkan terus
menerus.Semakin banyak nya pengangguran tentu nya akan
meningkatkan jumlah penduduk miskin dan dapat pula meningkatkan
kriminalitas di Negara Indonesia.
Oleh sebab itu penduduk Indonesia harus memiliki pengetahuan dan
keterampilan yang memadai sebagai bekal bersaing dengan Warga Negara
Asing di dunia kerja. Pendidikan merupakan salah satu jembatan untuk
Penduduk Indonesia meningkatkan pengetahuan dan kemampuan. Dengan
pembelajaran yang di dapat selama menjalani masa pendidikan, penduduk
Indonesia dapat mempelajari bagaimana keadaan di dunia kerja berdasarkan
teori-teori yang diberikan oleh tenaga pendidik. Namun teori yang di dapat
tentu nya belum cukup tanpa adanya kegiatan praktik di lapangan langsung.
Pengetahuan yang telah didapatkan harus didukung dengan praktik di
lapangan, agar dapat menumbuhkan dan mengembangkan keterampilan yang
dimiliki.
Program Studi tata busana adalah salah satu jurusan yang ada di SMK
Sudirman Semarang. Program Studi tersebut memiliki salah satu kegiatan
untuk mahasiswa menumbuhkan dan mengembangkan keterampilan
yang dimiliknya agar dapat di bandingkan dengan teori teori yang selama ini
didapat selama masa pembelajaran di dalam kelas. Tujuan utama kegiatan
tersebut adalah agar siswi menjadi penduduk Indonesia yang kompeten dalam
dunia kerja. Kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan Praktik Kerja Lapangan
(PKL)
Program Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan kegiatan dimana
siswi diwajibkan melakukan kegiatan kerja di sebuah instansi baik negeri
maupun swasta selama kurun waktu yang ditentukan. Instansi tersebut berhak
memperlakukan Siswi sama seperti pegawai-pegawai lainnya, dengan
11
memberikan mereka tugas yang sama dengan pegawai lain di bidang nya
masing- masing. Dengan kata lain siswi menjadi pegawai sementara di
instansi tersebut dan harus mematuhi semua peraturan yang ada di instansi
serta melaksanakan tugas yang diberikan instansi dengan sebaik- baiknya.
Adanya kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) tentu saja menjadi
peluang yang sangat baik untuk siswi yang kelak akan memasuki dunia kerja.
Kegiatan ini benar-benar memberikan pengalaman baru untuk siswi agar dapat
mengetahui bagaimana suasana kantor yang sebenarnya. Dari kegiatan ini
siswi benar-benar di hadapkan pada situasi kerja dan budaya organisasi yang
nyata. Selain itu siswi juga dapat meningkatkan keterampilan mereka.
Beberapa contoh keterampilan yang dapat dikembangkan oleh siswi ialah:
dapat mengetahui bagaimana cara bersikap yang baik dengan atasan atau
rekan kerja, bagaimana berkomuniksi yang baik dengan pegawai lain,
bagaimana menyelesaikan tugas agar sesuai dengan waktu yang ditetapkan,
serta bagaimana menghadapi segala macam kendala kerja agar kendala
tersebut tidak mempengaruhi pekerjaan yang ada. Selain itu mahasiswa juga
dapat membandingkan kesamaan teori dengan keadaan yang sebenarnya,dan
memPraktikan secara langsung segala macam teori yang didapat selama masa
pembelajaran di bangku kuliah.
Praktikan memilih Evergreen Indogarment sebagai tempat Praktik Kerja
Lapangan (PKL) untuk mengetahui bagaimana cara kerja yang ada di sana dan
mempelajari bagaimana kerja di perusahaan garment atau pabrik. Dengan
begitu CV. EVERGREEN INDOGARMENT dapat dijadikan tempat PKL
untuk siswi SMK Sudirman Khususnya jurusan Tata Busana
12
1.2.1 Tujuan Umum
Menumbuhkan rasa kepercayaan diri, tanggung jawab dan keberanian
siswi untuk kelak menghadapi dunia kerja yang nyata.
Praktik Kerja Lapangan ini memiliki kegunaan bagi beberapa pihak terkait
diantaranya bagi Praktikan, bagi jurusan akuntansi, dan bagi Instantsi.
Diantaranya yakni:
Bagi Praktikan
a. Menambah pengetahuan dan wawasan tentang dunia kerja/garment yang
sebenarnya.
b. Melatih kemampuan kerja dan ketrampilan kerja.
c. Meningkatkan rasa percaya diri, tanggung jawab, keberanian, keuletan, dan
kedisiplinan.
d. Meningkatkan kemampuan memecahkan masalah dalam menghadapi
kendala-kendala di garment.
13
e. Melatih membaca situasi kerja di sebuah garment.
f. Belajar berkomunikasi dan bersosialisasi yang baik.
14
Telepon : 024 7691 0942
Website : https://id131298-cv-evergreen-indogarment.contact.page/contact-
details
Bab I Pendahuluan
Bab ini berisi tentang latar belakang tujuan PKL dan pembuatan laporan
15
Bab III Uraian pelaksanaan Prakerin
Bab ini berisi tentang waktu pelaksanaan prakerin dan hasil yang didapat
Bab IV Penutup
Bab ini berisi kesimpulam, saran, dan lampiran.
16
BAB II
LANDASAN TEORI
Beberapa ciri paling khas yang membedakan pakaian hasil produksi garmen
dengan jenis pakaian yang
lainnya yaitu:
1. Pakaian garmen baik itu dalam bentuk kemeja, celana, jaket ataupun rok
biasa diproduksi secara masal.
2. Karena diproduksi secara masal, model pakaian yang dihasilkan pada
umumnya memiliki bentuk yang
sama.
3. Pakaian garmen dibuat dengan menggunakan ukuran standart (S, M, L, XL)
atau dengan menggunakan penomoran.
4. Pemotongan bahan kain yang dilakukan untuk membuat pakaian garmen,
biasa dikerjakan dalam jumlah yang banyak sekaligus.
17
5. Sistem produksi pakaian garmen hampir semuanya dilakukan dengan sistem
ban berjalan atau disebut dengan sistem borongan.
Sumber : kawasanindustri.net
Dengan sistem manajemen dan administrasi yang lebih baik banyak sekali
produk pakaian yang diproduksi oleh garmen. Beberapa contoh produk yang
dimaksud diantaranya ada kaos polos, blus wanita, rok wanita, kemeja pria,
kaos polo, celana, jaket, hoodie, jas almamater, kaos sablon, pakaian dalam
serta produk lainnya.
Mau tahu lebih banyak lagi tentang istilah-istilah peting yang lazim digunakan
dalam industri garment dan apparel?. Untuk menjawab rasa penasaran anda
langsung simak pembahasan berikut yuk.
1.Accessories
Accessories merupakan material yang biasa dipakai untuk melengkapi sebuah
pakaian. Dalam industri garment dan apparel aksesoris yang dimaksud
umumnya terdiri dari zipper (resleting), button (kancing) dan aksesoris
lainnya.
18
2. AD (Article Description)
AD merupakan singkatan dari article aescription yang berisi tentang semua
keperluan yang ada untuk satu pembuatan garment, baik dari segi design,
material yang digunakan, warna yang dipilih, jenis jahitan pada garment,
artwork pada garment, packaging dan lain sebagainya yang menyangkut pada
detail
garment.
4. Bulk
Bulk merupakan istilah lain untuk mass production atau produksi dalam
jumlah besar.
5. Bundle
Bundle merupakan sejumlah ikatan komponen dalam pakaian. Misalnya
bagian lengan untuk potongan kain pertama hingga bagian lengan untuk
potongan ke 100.
19
6. Button
Button yang biasa disebut sebagai “kancing baju” dalam keseharian
merupakan sebuah alat kecil berbentuk pipih dan bundar, bulat, persegi,
maupun segitiga yang biasa dipasangkan dengan lubang kancing untuk
menyatukan dua helai kain yang bertumpukan. Berdasarkan desain dan tujuan
pamakaiannya jenis kancing yang biasa digunakan untuk menutup
belahan pakaian pada prinsipnya dapat dikelompokkan kedalam beberapa
varian. Beberapa diantaranya
yaitu:
Kancing lubang atau kancing bermata yang memiliki lubang pada
bagian badannya. Jenis kancing ini ada yang memiliki lubang dua dan
ada yang empat.
Kancing jepret yang terdiri dari dua bagian yaitu bagian cembung dan
bagian cekung. Kancing jenis ini ada yang terbuat dari bahan
stainlesteel ada juga yang dari plastik.
Kancing bungkus dengan fungsi dekoratif untuk menutup belahan
pakaian sekaligus membuat tampilan pakaian itu sendiri menjadi lebih
bagus dan menarik.
Kancing sengkelit yang dipasangkan dengan rumah kancing berupa
sengkelit dari lipatan kain.
Kancing cina yang kancing dan rumah kancingnya dibuat dari simpul-
simpul tali koor, semacam tali yang memiliki permukaan halus dan
berkilau.
Kancing berkaki yang mempunyai kaki atau tempat memasukkan
benang pada bagian bawah kancing.
Kancing hak yang terdiri dari dua bagian yaitu bagian penyangkut dan
bagian sangkutan. Hak ini ada dua macam yakni berukuran kecil atau
kancing kait dan berukuran besar.
20
7. Consumption
Consumption merupakan istilah untuk penyebutan banyaknya penggunaan
material pada satu garment. Contoh consumption fabric untuk 1 garment
senilai 2.06 artinya kebutuhan fabric rata-rata adalah 2.06 yard per garment.
8. Embroidery
Embroidery merupakan teknik bordir dengan beraneka ragam pilihan warna
dan gambar yang dapat ditemukan pada berbagai item fashion. Hiasan di atas
kain ini umumnya dibuat menggunakan jarum jahit dan benang dalam
berbagai variasi warna dengan tujuan untuk mempercantik tampilan bahan itu
sendiri.
9. Fabric
Fabric merupakan bahasa inggris dari kain dan bahasa yang kerap dipakai
dalam industry textile serta garment. Untuk membuat sebuah produk pakaian
agar pemilihan fabric atau bahan kain ini hendaknya
disesuaikan dengan kebutuhan.
10. Face
Face dalam dunia garmen dimaksudkan untuk menyebutkan face dari fabric.
Dengan kata lain face merupakan bagian depan dari fabric yang nantinya akan
menjadi bagian tampak luar dari sebuah produk garment.
12. Garment
21
Dari segi bahasa garmen berarti pakaian jadi. Garment merupakan penyebutan
global untuk barang jadi setelah dijahit misalnya saja kaos, celana, kemeja,
jaket, rok dan lain sebagainya.
13. Grouping
Grouping merupakan istilah untuk pengelompokan yang didasarkan pada
standard yang diberikan oleh buyer. Sehingga akan memberikan status grade
pada material tersebut.
14. Interlining
Interlining merupakan kain yang digunakan untuk pengeras komponen tertentu
pada pakaian. Interlining ini biasanyadigunakan pada bagian lengan baju dan
bagian pada badan dari pakaian (jaket atau mantel) dengan tujuan untuk
memberikan rasa hangat saat pemakaian. Interlining memiliki bahan yang
berbobot ringan, tipis hingga tebal yang menyerupai busa atau katun
berbulu. Contoh interlining yang biasa digunakan dalam industri garment yaitu
berupa flanel, bahan selimut bobot ringan, felt dan dacron. Bahan interlining
memiliki fungsi memberikan rasa hangat saat pemakaian Industri Garment
15. Inspection
22
Inspection merupakan istillah lain dari pengecekan. Dalam hal ini pengecekan
yang dimaksud lebih condong pada istilah pengecekan material. Karena untuk
garment setengah jadi akan di beri istilah QC.
-Tujuan utama dari quality control yaitu:
Memperoleh keuntungan dengan cara yang fleksibel.
Menjamin agar pelanggan merasa puas dan investasi bisa kembali.
Memberikan keuntungan jangka panjang bagi perusahaan.
Untuk menjamin kualitas bahan kain, urutan prosedur pemeriksaan
bahan di industri garmen bisa dilakukan sesuai langkah-langkah
berikut. Periksa total panjang bahan kain dan tentukan panjang kain
yang akan diperiksa sesuai dengan ketentuan sample pemeriksaan
Pilih gulungan kain atau rol kain yang akan dijadikan sample
pemeriksaan.
Periksa dan ukuran lebar kain.
Periksa dan rasakan “handling” kain (apakah telah sesuai dengan
standar yang ditentukan).
Periksa tetal lusi dan tetal pakan pada kain.
Lakukan evaluasi untuk memeriksa fabric defect atau cacat kain.
Catat seluruh kerusakan kain pada lembar kertas pemeriksaan.
Apabila ditemukan cacat kain lebih dari 3 (tiga) point pada satu tempat
tertentu, berikan tanda dengan label tag-pin.
Lakukan perbaikan apabila diperlukan.
16. Layer
Layer merupakan banyaknya tumpukan kain atau biasa di sebut “lapisan”
dalam bahasa keseharian.
17. Lining
23
Lining merupakan bahan pelapis berupa kain yang melapisi bahan utama
sebagian maupun seluruhnya. Bahan untuk lining ini biasanya sering juga
disebut juga dengan nama furing.
Bahan lining digunakan pada busana yang memiliki kualitas yang baik.
Lining digunakan untuk membentuk busana agar terlihat rapi,
menambah kenyamanan bagi si pemakai busana.
Penambahan lining juga menambah berat pada busana yang berbahan
kain tipis.
Bahan lining yang sering dipakai di antaranya yaitu kain hero, kain
hvl, kain abutai, kain saten, kain yasanta, kain dormeuil england dan
lain sebagainya.
18. Lot
Lot biasanya digunakan dalam penyebutan jumlah fabric atau bahan kain. 1 lot
fabric adalah satu lembar kain dangan panjang tertentu yang dibuat dalam satu
kali pencelupan warna atau satu kali produksi fabric.
19. Marker
Marker merupakan gambar penataan pola dalam satu kertas untuk acuan
cutting. Pola marker yang ada dan sudah dicek kebenarannya oleh bagian
marker maupun QC cutting selanjutnya akan diproses lebih lanjut ke bagian
pemotongan bahan kain.
20. Merchandiser
Merchandiser adalah sebutan bagi karyawan yang bertugas untuk berhubungan
dengan buyer untuk membicarakan semua tentang style yang akan dipesan
oleh buyer.
21. Needle
24
Needle merupakan bahasa inggris dari jarum dan sering digunakan sebagai
bahasa garment. Tergantung pada jenis mesin yang digunakan dan jahitan
yang dihasilkan, jarum jahit sendiri sebenarnya tersedia dalam berbagai
macam variasi yang berbeda satu sama lain.
Jarum yang biasa dipakai untuk menjahit baju dengan tangan (jarum
jahit tangan) umumnya memiliki mata jarum pada bagian pangkalnya.
Jarum untuk mesin jahit selalu dilengkapi dengan mata jarum sebagai
jalan masuknya benang pada bagian paling bawah dari batang jarum
yang runcing.
22. Numbering
Numbering merupakan proses penomoran untuk setiap lapis kain yang telah
dipotong. Berguna untuk memudahkan penyatuan saat proses jahit, karena
potongan lapis pertama kain harus digabungkan dengan potongan lain di lapis
pertama kain tersebut untuk menghindari adanya shading.
23. Pocket
Pocket merupakan sebutan lain untuk “kantong” atau “saku”. Berdasarkan
letak dan cara pembuatannya saku pakaian ini secara keseluruhan dapat
dibedakan menjadi dua macam varian yakni berupa saku tempel (saku luar)
dan saku dalam.
Saku tempel merupakan jenis saku yang dijahit pada sisi luar pakaian,
sehingga tampilannya seolah- olah menempel pada baju.
Saku tempel pada blus dan kemeja biasa diletakkan pada bagian atas
muka.
Untuk pakaian yang dibuat dalam bentuk berbentuk blazer saku
tempel biasa ditempatkan di bawah.
Pada rok dan celana saku tempel dapat diletakkan pada bagian muka,
sisi dan belakang.
25
Saku dalam merupakan jenis saku yang dijahit dari sisi dalam pakaian
sehingga tidak tampak dari luar. Saku dalam sendiri tersedia dalam 3
macam model, yakni berupa saku dalam tanpa lajur, saku passepoille
dan saku vest.
25. Roll
Roll biasanya digunakan untuk penyebutan material yang berbentuk gulungan.
Misal satu roll fabric, maka maksudnya disini adalah satu gulung fabric.
26. Sewing
Sewing merupakan proses yang biasa dilakukan untuk menyatukan bagian-
bagian kain yang telah digunting berdasarkan pola. Teknik jahit yang
digunakan harus sesuai dengan desain dan bahan karena jika tekniknya tidak
tepat maka hasil yang diperoleh pun tidak akan berkualitas.
27. Shading
Shading merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut perbedaan warna
pada satu garment. Jika pada lengan dan body terdapat perbedaan warna,
26
padahal memiliki jenis dan warna yang sama, maka perbedaan warna tersebut
di sebut sebagai shading.
28. Shell
Shell merupakan sisi luar dari garment. Jika fabric memiliki face, maka
garment memiliki shell. Yang dalam kata lainnya adalah sisi garment yang
nampak atau terlihat di luar.
29. Shrinkage
Shrinkage merupakan istilah dari penyusutan suatu bahan kain sebelum
diproses lebih lanjut menjadi sebuah produk pakaian. Dengan demikian
setelah pakaian selesai dijahit kemungkinan akan susut kembali bisa
diminimalisir semaksimal mungkin.
31. Spreading
Spreading merupakan proses gelaran kain sebelum dilakukan cutting untuk
pembuatan garment. Tujuan utama dari penggelaran kain ini yaitu untuk
mendapatkan tumpukan kain yang siap untuk dipotong sesuai dengan pola
27
yang ada dimarker. Proses gelar susun kain secara sederhana dapat dijelaskan
sbagai berikut.
Pertama-tama bahan kain digelar dan ditumpuk dengan tinggi tertentu.
Setelah itu bahan kain dipotong menggunakan alat potong dengan
terlebih dahulu diberikan kertas marker diatas tumpukan kain.
33. Style
Style merupakan model garment yang di pesan oleh buyer. Untuk
menciptakan produk pakaian yang laris dipasaran hendaknya model baju
dibuat sesuai dengan trend yang berkembang pada masa itu maupun masa
yang akan datang.
34. Warehouse
Warehouse merupakan bahasa inggris dari gudang. Dalam bidang apparel and
garment, gudang ini biasanya dapat dibagi menjadi dua macam yakni berupa
gudang material dan gudang finished goods.
Sumber fitinline.com
28
BAB III
PROFIL INSTANSI
3.1. Sejarah
CV. Evergreen Indogarment berdiri pada bulan Juli 2003. Pada awalnya
CV. Evergreen Indogarment adalah home industry yang hanya memiliki 10
sampai dengan 15 karyawan. Karena selalu mengutamakan mutu dan kualitas
akhirnya CV. EVERGREEN INDOGARMENT terus berkembang seperti
sekarang. Sehingga dipercayai untuk dapat menerima order langsung dari
29
buyer. Sampai saat ini sudah mempunyai 6 line, cutting, sampai finishing
sendiri. Saat ini CV. EVERGREEN INDOGARMENT dipimpin oleh Direktur
Nanik S. Wijono.
QC
1. Kepala QC Sewing
2. Asisten QC Sewing
3. QC Line
30
BAB IV
PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
31
4. Baju Tunik warna hijau dan hitam merek ANTHROPOLOGIE
5. Blouse lengan peasant warna biru merek CHICO’S
6. Jaket warna navy merek CHICO’S
4.3 Hambatan-hambatan
Salah satu cara saya untuk memecahkan masalah yang ada ketika
mendapatkan kerjaan double ialah dengan langsung saya kerjakan kedua-
duanya tapi kalau tidak memungkinkan saya melihat tugas mana yang paling
penting yang harus didahulukan. Jadi saya kerjakan bergantian. Dan jika saya
kurang memahami pekerjaan saya saya akan bertanya kepada ibu-ibu yang
berkerja disana jike supervisornya sibuk.
32
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Bagi siswa atau siswi yang melakukan kegiatan Praktek Kerja
Industri (PRAKERIN) saran yang paling penting adalah menjaga nama
baik sekolah di mana perusahaan tempat di laksanakan kegiatan Praktek
Kerja Industri (PRAKERIN) dan mematuhi peraturan yang ada di
perusahaan.
33
DAFTAR PUSTAKA
34