0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
161 tayangan34 halaman

Laporan PKL Atika NK

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 34

LAPORAN KEGIATAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)


DI CV.EVERGREEN INDOGARMENT
Jl. MT. HARYONO NO.81 UNGARAN

Disusun oleh :

Nama : Atika Nur Kamila

NIS :

Kelas : XI TB

Kompetensi keahlian : Tata Busana

SMK SUDIRMAN SEMARANG

Jalan Merbau Raya No. 37 A Banyumanik Semarang

1
Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) pada CV. EVERGREEN
INDOGARMENT PROGRAM STUDI TATA BUSANA.

Praktik Kerja Lapangan ini dilaksanakan di Evergreen Indogarment Jl. Letjen


MT Haryono, Ungaran, Jawa Tengah Indonesia.

Tujuan dilaksanakannya kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah

untuk mengetahui bagaimana suasana dan kondisi dunia kerja yang

sesungguhnya, mengimplementasikan seluruh teori yang telah diberikan, serta

untuk memberikan wawasan, pengetahuan, pengalaman, keterampilan, dan

kemampuan yang tidak didapat Siswi pada sekolah.

Penulisan laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini bertujuan untuk

memberikan pemaparan tentang kegiatan yang dilakukan siswi selama 3 (tiga)

bulan melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) dan juga untuk

memenuhi salah satu persyaratan akademik pada bidang studi tata busana.

Jenis pekerjaan yang dilakukan Praktikan selama melaksanakan kegiatan

Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah yang membantu proses produksi di

dalam dan luar line Sewing untuk kelancaran produksi. Dalam

pelaksanaannya, praktikan menemukan beberapa kendala, seperti komunikasi

yang kurang efektif. Namun, kendala-kendala tersebut dapat diatasi dengan

baik, sehingga Praktikan dapat melaksanakan kegiatan Praktik Kerja

Lapangan (PKL) dengan lancar dan sesuai harapan.

2
PERSETUJUAN CV.EVERGREEN INDOGARMENT

Laporan PratikKerja Industri ini telah disetujui dan disahkan oleh pimpinan
CV.Evergreen Indogarment dengan alamat Jl. Letjen MT. Haryono NO.81
Ungaran, Kab.Semarang Jawa Tengah.

Hari : ……………………

Tanggal : ……………………

Mengetahui,

Pemimpin Perusahaan, Pembimbing Prakerin,

Ibu Naeni Dessi Kurniawati Asrini


S.pd

3
PERSETUJUAN PEMBIMBING

Laporan Pratik Kerja Industri ini telah disetujui dan disahkan oleh
pembimbing sebagai Tugas Akhir Praktik Kerja Industri dan syarat untuk
mengikuti Penilaian Akhir Semester Genap tahun Pelajaran 2022/2023,
Program Keahlian Tata Busana SMK Sudirman Semarang pada :

Hari : ………………………..

Tangal : ……………………..

Semarang, ………………2023

Mengetahui

Ka.prodi Tata Busana, Pembimbing sekolah,

Diah Nurani Pratiwik S.Pd Dessi Kurniawati Asrini


S.pd

4
EVALUASI DAN PENGESAHAN

Laporan Pratik Kerja Industri ini telah disetujui dan disahkan oleh Tim
Evaluasi SMK Sudirman Semarang pada:

Hari :………………………

Tanggal :………………………

TIM EVALUASI

Guru Pembimbing : Dessi Kurniawati Asrini S.pd

Ka. Prodi Tata Busana : Diah Nurani Pratiwik S.Pd

Mengetahui
Kepala SMK Sudirman Semarang

Arif Pronoasih S.Pd

ii

5
KATA PENGANTAR

Puji syukur praktikan panjatkan kepada Allah SWT karena atas izinnya

praktikan dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Praktik Kerja Lapangan

(PKL) ini sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.

Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini dibuat untuk memenuhi salah

satu persyaratan akademik dalam menyelesaikan studi pada Program Tata


Busana

Laporan ini merupakan hasil dari kegiatan Praktik Kerja Lapangan

(PKL) yang praktikan lakukan selama 3 (tiga) bulan lamanya di CV.


EVERGREEN INDOGARMENT.

Penyelesaian laporan ini terwujud atas bantuan dan bimbingan dari

berbagai pihak, untuk itu praktikan ucapkan terima kasih kepada :

1. Kepala sekolah SMK Sudirman Semarang, Bu Arif Pronoasih, S.Pd.


yang telah menjadi motivator sehingga Saya dapat menyelesaikan
laporan.
2. Ketua Jurusan Tata Busana Diah Nurani Pratiwik, S.Pd. yang telah
memberikan pembelajaran produktif dengan baik.
3. Pembimbing laporan Dwi Utami,S.Pd. yang telah memberikan
bimbingan selama menyusun laporan dan selalu memberikan motivasi
kepada Saya agar laporan jadi sesuai waktu yang ditentukan.
4. Pembimbing tempat prakerin Bapak Ahmad Solikin , yang telah
membimbing dan mengarahkan apa yang harus dilakukan oleh siswa.
Praktikan menyadari sepenuhnya bahwa dalam pelaksanaan maupun

penyusunan Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini masih jauh dari kata

6
sempurna. Oleh karena itu, Praktikan mengucapkan mohon maaf apabila
terjadi

kesalahan dalam penulisan. Kritik dan saran yang bersifat membangun sangat

praktikan harapkan dalam penyempurnaan laporan ini. Akhir kata, semoga

penyusunan laporan ini dapat bermanfaat bagi praktikan khususnya serta bagi

pembaca umumnya.

Semarang,6 April 2023

Praktikan

Atika Nur Kamila

iii

7
DAFTAR ISI

LEMBAR
PERSETUJUAN………………………………………………………i

LEMBAR
PENGESAHAN………………………………………………………ii

KATA
PENGANTAR……………………………………………………………iii

DAFTAR ISI……………………………………………………………………
iv

DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………
v

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang Praktek Kerja


Lapangan…………………………….
1.2 Maksud dan Tujuan Praktek Kerja
Lapangan……………………….
1.2.1 Tujuan
Umum………………………………………..
1.2.2 Tujuan
Khusus…………………………………….....
1.3 Manfaat Praktek Kerja
Lapangan…………………………………...
1.4 Tempat dan waktu pelaksanaan Praktek Kerja
Lapangan…………..
1.5 Metode penulisan Laporan Praktek Kerja
Lapangan………………..

8
1.6 Sistematika Penulisan Praktek Kerja
Lapangan………………….....

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PROFIL INSTANSI

3.1
Sejarah……………………………………………………………….

3.2 Visi dan


Misi………………………………………………………..

3.3 Struktur
Organisasi………………………………………………….

iv

BAB IV PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

4.1 Pelaksanaan
Kegiatan…………………………………………….

4.2 Hasil Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan di


Evergreen….

4.3 Hambatan-
hambatan………………………………………………

BAB V PENUTUP

5.1
Kesimpulan……………………………………………………….

5.2
Saran…………………………………………………………........

9
DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan

Indonesia adalah Negara berkembang yang memiliki jumlah penduduk


terpadat ke empat di dunia.Tak heran jika Indonesia menjadi salah satu sasaran
utama para pengusaha untuk mengembangkan usahanya, baik pengusaha
pribumi maupun pengusaha asing.Banyak nya perusahaan yang berdiri di
Indonesia membuat Warga Negara Asing mulai berminat untuk bekerja dan
mengadu nasib di Indonesia, pemberian kompensasi yang tinggi menjadi salah
satu alasan utama Warga Negara Asing berbondong bondong mencari
pekerjaan di Indonesia.
Masuknya Warga Negara Asing ke Indonesia membuat persaingan kerja

10
di Indonesia menjadi semakin ketat.Tak jarang penduduk Indonesia harus
menelan kekecewaan ketika menerima penolakan dariperusahaan yang lebih
memilih calon pekerja dari Warga Negara Asing.Hal tersebut akan menjadi
kerugian tersendiri bagi Negara Indonesia apabila dibiarkan terus
menerus.Semakin banyak nya pengangguran tentu nya akan
meningkatkan jumlah penduduk miskin dan dapat pula meningkatkan
kriminalitas di Negara Indonesia.
Oleh sebab itu penduduk Indonesia harus memiliki pengetahuan dan
keterampilan yang memadai sebagai bekal bersaing dengan Warga Negara
Asing di dunia kerja. Pendidikan merupakan salah satu jembatan untuk
Penduduk Indonesia meningkatkan pengetahuan dan kemampuan. Dengan
pembelajaran yang di dapat selama menjalani masa pendidikan, penduduk
Indonesia dapat mempelajari bagaimana keadaan di dunia kerja berdasarkan
teori-teori yang diberikan oleh tenaga pendidik. Namun teori yang di dapat
tentu nya belum cukup tanpa adanya kegiatan praktik di lapangan langsung.
Pengetahuan yang telah didapatkan harus didukung dengan praktik di
lapangan, agar dapat menumbuhkan dan mengembangkan keterampilan yang
dimiliki.
Program Studi tata busana adalah salah satu jurusan yang ada di SMK
Sudirman Semarang. Program Studi tersebut memiliki salah satu kegiatan
untuk mahasiswa menumbuhkan dan mengembangkan keterampilan
yang dimiliknya agar dapat di bandingkan dengan teori teori yang selama ini
didapat selama masa pembelajaran di dalam kelas. Tujuan utama kegiatan
tersebut adalah agar siswi menjadi penduduk Indonesia yang kompeten dalam
dunia kerja. Kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan Praktik Kerja Lapangan
(PKL)
Program Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan kegiatan dimana
siswi diwajibkan melakukan kegiatan kerja di sebuah instansi baik negeri
maupun swasta selama kurun waktu yang ditentukan. Instansi tersebut berhak
memperlakukan Siswi sama seperti pegawai-pegawai lainnya, dengan

11
memberikan mereka tugas yang sama dengan pegawai lain di bidang nya
masing- masing. Dengan kata lain siswi menjadi pegawai sementara di
instansi tersebut dan harus mematuhi semua peraturan yang ada di instansi
serta melaksanakan tugas yang diberikan instansi dengan sebaik- baiknya.
Adanya kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) tentu saja menjadi
peluang yang sangat baik untuk siswi yang kelak akan memasuki dunia kerja.
Kegiatan ini benar-benar memberikan pengalaman baru untuk siswi agar dapat
mengetahui bagaimana suasana kantor yang sebenarnya. Dari kegiatan ini
siswi benar-benar di hadapkan pada situasi kerja dan budaya organisasi yang
nyata. Selain itu siswi juga dapat meningkatkan keterampilan mereka.
Beberapa contoh keterampilan yang dapat dikembangkan oleh siswi ialah:
dapat mengetahui bagaimana cara bersikap yang baik dengan atasan atau
rekan kerja, bagaimana berkomuniksi yang baik dengan pegawai lain,
bagaimana menyelesaikan tugas agar sesuai dengan waktu yang ditetapkan,
serta bagaimana menghadapi segala macam kendala kerja agar kendala
tersebut tidak mempengaruhi pekerjaan yang ada. Selain itu mahasiswa juga
dapat membandingkan kesamaan teori dengan keadaan yang sebenarnya,dan
memPraktikan secara langsung segala macam teori yang didapat selama masa
pembelajaran di bangku kuliah.
Praktikan memilih Evergreen Indogarment sebagai tempat Praktik Kerja
Lapangan (PKL) untuk mengetahui bagaimana cara kerja yang ada di sana dan
mempelajari bagaimana kerja di perusahaan garment atau pabrik. Dengan
begitu CV. EVERGREEN INDOGARMENT dapat dijadikan tempat PKL
untuk siswi SMK Sudirman Khususnya jurusan Tata Busana

1.2 Maksud dan Tujuan Praktik Kerja Lapangan

Adanya Praktik Kerja Lapangan (PKL) tentunya memiliki beberapa


maksud dan tujuan, diantaranya sebagai berikut:

12
1.2.1 Tujuan Umum
Menumbuhkan rasa kepercayaan diri, tanggung jawab dan keberanian
siswi untuk kelak menghadapi dunia kerja yang nyata.

1.2.2 Tujuan Khusus


1. Melatih ketelitian siswi saat melakukan pekerjaan kelak di dunia kerja.
2. Meningkatkan keterampilan siswi untuk kelak dapat berguna di dunia kerja.
3. Melatih jiwa kepemimpinan agar kelak dapat menjadi pribadi yang tangguh
ketika menghadapi pekerjaan yang sebenarnya.
4. Melatih siswi untuk dapat bersosialisasi dan berkomunikasi dengan baik,
agar kelak tidak terjadi masalah dengan rekan kerja ketika sudah memasuki
dunia kerja yang sesungguhnya.
5. Melatih siswi agar dapat membaca situasi di tempat kerja yang sebenarnya.
6. Melatih siswi agar dapat mengambil keputusan apabila terdapat kendala di
tempat kerja.

1.3 Manfaat Praktik Kerja Lapangan

Praktik Kerja Lapangan ini memiliki kegunaan bagi beberapa pihak terkait
diantaranya bagi Praktikan, bagi jurusan akuntansi, dan bagi Instantsi.
Diantaranya yakni:

Bagi Praktikan
a. Menambah pengetahuan dan wawasan tentang dunia kerja/garment yang
sebenarnya.
b. Melatih kemampuan kerja dan ketrampilan kerja.
c. Meningkatkan rasa percaya diri, tanggung jawab, keberanian, keuletan, dan
kedisiplinan.
d. Meningkatkan kemampuan memecahkan masalah dalam menghadapi
kendala-kendala di garment.

13
e. Melatih membaca situasi kerja di sebuah garment.
f. Belajar berkomunikasi dan bersosialisasi yang baik.

Bagi SMK Sudirman


a. Menjalin hubungan baik antara SMK Sudirman dengan CV, EVERGREEN
INDOGARMENT
b. Menyempurnakan kurikulum sesuai dengan keadaan lapangan yang
sebenarnya, agar kelak menghasilkan calon pekerja yang terampil dan
kompeten.
c. Memeriksa kesamaan teori yang selama ini diberikan dengan keadaan
lapangan yang sebenarnya.

Bagi CV. EVERGREEN INDOGARMENT


a. Menjalin hubungan baik antara Instansi SMK Sudirman khususnya jurusan
Tata Busana
b. Meningkatkan kerjasama dengan SMK Sudirman khususnya jurusan
Tata Busana yang membuat keuntungan di kedua pihak.
c. Membantu meringankan pekerjaan operasional dalam penyelesaian
pekerjaan di instansi, khususnya divisi yang sesuai dengan Program Studi
Tata Busana

1.4 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL)

1.4.1 Tempat Pelaksaan PKL


Praktikan melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di CV.Evergreen
Indogarment. Berikut uraian informasi mengenai tempat pelaksanaan program
Praktik Kerja Lapangan (PKL) :

Nama Instansi : CV. Evergreen Indogarment

Alamat : Jl. Letjen MT. Haryono No.81, Ungaran

14
Telepon : 024 7691 0942

Website : https://id131298-cv-evergreen-indogarment.contact.page/contact-
details

1.4.2 Waktu Pelaksanaan PKL


Waktu pelaksanan Praktik Kerja Lapangan kurang lebih tiga bulan, terhitung
sejak tanggal 2 Januari 2023 sampai dengan tanggal 6 April 2023 di
Evergreen Indogarment.

1.5 Metode Penulisan Laporan Praktek Kerja Lapangan

1.5.1. Metode Pengumpulan Data Dalam menyusun karya tulis akhir


ini, penulis menggunakan 2 (dua) metode pengumpulan data di
antaranya :
1. Wawancara Wawancara ialah teknik pengumpulan data dengan melalu
tanya jawab baik itu secara langsung maupun tidak. Disini tentunya penulis
melakukan wawancara dengan senior ataupun pihak perusahaan CV.
Evergreen Indogarment
2. Observasi Penulis melakukan pengamatan secara langsung dan terlibat
dalam setiap kegiatan selama magang di CV. Evergreen Indogarment guna
memproleh data.

1.6 Sistematika Penulisan Laporan Kerja Lapangan

Bab I Pendahuluan
Bab ini berisi tentang latar belakang tujuan PKL dan pembuatan laporan

Bab II Gambaran umum tempat prakerin


Bab ini berisi tentang awal terbentuknya atau sejarah tempat prakerin
tersebut

15
Bab III Uraian pelaksanaan Prakerin
Bab ini berisi tentang waktu pelaksanaan prakerin dan hasil yang didapat

Bab IV Penutup
Bab ini berisi kesimpulam, saran, dan lampiran.

16
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Industri Garment

Pengertian industri garment sebenarnya sangat sederhana yakni usaha


yang bergerak di bidang pembuatan barang teksil seperti halnya pakaian jadi
atau perlengkapan sandang lainnya yang dibutuhkan manusia. Pakaian jadi
yang dimaksud disini yaitu berupa segala macam pakaian dari bahan tekstil
untuk laki-laki, wanita, anak-anak bahkan bayi.

Garmen dapat pula diartikan sebagai sebuah pabrik yang memproduksi


berbagai macam dan jenis pakaian untuk diperjualbelikan kembali sehingga
karyawannya lumayan banyak. Untuk proses pengerjaannya, produksi pakaian
di garment juga terbilang sangat cepat dan juga rapi karena di dukung dengan
beberapa mesin jahit yang sangat modern.

Beberapa ciri paling khas yang membedakan pakaian hasil produksi garmen
dengan jenis pakaian yang
lainnya yaitu:
1. Pakaian garmen baik itu dalam bentuk kemeja, celana, jaket ataupun rok
biasa diproduksi secara masal.
2. Karena diproduksi secara masal, model pakaian yang dihasilkan pada
umumnya memiliki bentuk yang
sama.
3. Pakaian garmen dibuat dengan menggunakan ukuran standart (S, M, L, XL)
atau dengan menggunakan penomoran.
4. Pemotongan bahan kain yang dilakukan untuk membuat pakaian garmen,
biasa dikerjakan dalam jumlah yang banyak sekaligus.

17
5. Sistem produksi pakaian garmen hampir semuanya dilakukan dengan sistem
ban berjalan atau disebut dengan sistem borongan.

Sumber : kawasanindustri.net

Dengan sistem manajemen dan administrasi yang lebih baik banyak sekali
produk pakaian yang diproduksi oleh garmen. Beberapa contoh produk yang
dimaksud diantaranya ada kaos polos, blus wanita, rok wanita, kemeja pria,
kaos polo, celana, jaket, hoodie, jas almamater, kaos sablon, pakaian dalam
serta produk lainnya.

2.2 Istilah Dalam Industri Garment

Mau tahu lebih banyak lagi tentang istilah-istilah peting yang lazim digunakan
dalam industri garment dan apparel?. Untuk menjawab rasa penasaran anda
langsung simak pembahasan berikut yuk.

1.Accessories
Accessories merupakan material yang biasa dipakai untuk melengkapi sebuah
pakaian. Dalam industri garment dan apparel aksesoris yang dimaksud
umumnya terdiri dari zipper (resleting), button (kancing) dan aksesoris
lainnya.

18
2. AD (Article Description)
AD merupakan singkatan dari article aescription yang berisi tentang semua
keperluan yang ada untuk satu pembuatan garment, baik dari segi design,
material yang digunakan, warna yang dipilih, jenis jahitan pada garment,
artwork pada garment, packaging dan lain sebagainya yang menyangkut pada
detail
garment.

3. BOM (Bill of Material)


Merupakan singkatan dari Bill of Material yang berisi material yang
digunakan oleh germent tersebut. BOM sendiri merupakan salah satu part
yang ada pada AD.

4. Bulk
Bulk merupakan istilah lain untuk mass production atau produksi dalam
jumlah besar.

5. Bundle
Bundle merupakan sejumlah ikatan komponen dalam pakaian. Misalnya
bagian lengan untuk potongan kain pertama hingga bagian lengan untuk
potongan ke 100.

19
6. Button
Button yang biasa disebut sebagai “kancing baju” dalam keseharian
merupakan sebuah alat kecil berbentuk pipih dan bundar, bulat, persegi,
maupun segitiga yang biasa dipasangkan dengan lubang kancing untuk
menyatukan dua helai kain yang bertumpukan. Berdasarkan desain dan tujuan
pamakaiannya jenis kancing yang biasa digunakan untuk menutup
belahan pakaian pada prinsipnya dapat dikelompokkan kedalam beberapa
varian. Beberapa diantaranya
yaitu:
 Kancing lubang atau kancing bermata yang memiliki lubang pada
bagian badannya. Jenis kancing ini ada yang memiliki lubang dua dan
ada yang empat.
 Kancing jepret yang terdiri dari dua bagian yaitu bagian cembung dan
bagian cekung. Kancing jenis ini ada yang terbuat dari bahan
stainlesteel ada juga yang dari plastik.
 Kancing bungkus dengan fungsi dekoratif untuk menutup belahan
pakaian sekaligus membuat tampilan pakaian itu sendiri menjadi lebih
bagus dan menarik.
 Kancing sengkelit yang dipasangkan dengan rumah kancing berupa
sengkelit dari lipatan kain.
 Kancing cina yang kancing dan rumah kancingnya dibuat dari simpul-
simpul tali koor, semacam tali yang memiliki permukaan halus dan
berkilau.
 Kancing berkaki yang mempunyai kaki atau tempat memasukkan
benang pada bagian bawah kancing.
 Kancing hak yang terdiri dari dua bagian yaitu bagian penyangkut dan
bagian sangkutan. Hak ini ada dua macam yakni berukuran kecil atau
kancing kait dan berukuran besar.

20
7. Consumption
Consumption merupakan istilah untuk penyebutan banyaknya penggunaan
material pada satu garment. Contoh consumption fabric untuk 1 garment
senilai 2.06 artinya kebutuhan fabric rata-rata adalah 2.06 yard per garment.

8. Embroidery
Embroidery merupakan teknik bordir dengan beraneka ragam pilihan warna
dan gambar yang dapat ditemukan pada berbagai item fashion. Hiasan di atas
kain ini umumnya dibuat menggunakan jarum jahit dan benang dalam
berbagai variasi warna dengan tujuan untuk mempercantik tampilan bahan itu
sendiri.

9. Fabric
Fabric merupakan bahasa inggris dari kain dan bahasa yang kerap dipakai
dalam industry textile serta garment. Untuk membuat sebuah produk pakaian
agar pemilihan fabric atau bahan kain ini hendaknya
disesuaikan dengan kebutuhan.

10. Face
Face dalam dunia garmen dimaksudkan untuk menyebutkan face dari fabric.
Dengan kata lain face merupakan bagian depan dari fabric yang nantinya akan
menjadi bagian tampak luar dari sebuah produk garment.

11. Finished Goods


Finished goods merupakan bahasa lain dari garment yang sudah lolos QC dan
siap untuk dikirimkan.

12. Garment

21
Dari segi bahasa garmen berarti pakaian jadi. Garment merupakan penyebutan
global untuk barang jadi setelah dijahit misalnya saja kaos, celana, kemeja,
jaket, rok dan lain sebagainya.

13. Grouping
Grouping merupakan istilah untuk pengelompokan yang didasarkan pada
standard yang diberikan oleh buyer. Sehingga akan memberikan status grade
pada material tersebut.

14. Interlining
Interlining merupakan kain yang digunakan untuk pengeras komponen tertentu
pada pakaian. Interlining ini biasanyadigunakan pada bagian lengan baju dan
bagian pada badan dari pakaian (jaket atau mantel) dengan tujuan untuk
memberikan rasa hangat saat pemakaian. Interlining memiliki bahan yang
berbobot ringan, tipis hingga tebal yang menyerupai busa atau katun
berbulu. Contoh interlining yang biasa digunakan dalam industri garment yaitu
berupa flanel, bahan selimut bobot ringan, felt dan dacron. Bahan interlining
memiliki fungsi memberikan rasa hangat saat pemakaian Industri Garment

15. Inspection

22
Inspection merupakan istillah lain dari pengecekan. Dalam hal ini pengecekan
yang dimaksud lebih condong pada istilah pengecekan material. Karena untuk
garment setengah jadi akan di beri istilah QC.
-Tujuan utama dari quality control yaitu:
 Memperoleh keuntungan dengan cara yang fleksibel.
 Menjamin agar pelanggan merasa puas dan investasi bisa kembali.
 Memberikan keuntungan jangka panjang bagi perusahaan.
 Untuk menjamin kualitas bahan kain, urutan prosedur pemeriksaan
bahan di industri garmen bisa dilakukan sesuai langkah-langkah
berikut. Periksa total panjang bahan kain dan tentukan panjang kain
yang akan diperiksa sesuai dengan ketentuan sample pemeriksaan
 Pilih gulungan kain atau rol kain yang akan dijadikan sample
pemeriksaan.
 Periksa dan ukuran lebar kain.
 Periksa dan rasakan “handling” kain (apakah telah sesuai dengan
standar yang ditentukan).
 Periksa tetal lusi dan tetal pakan pada kain.
 Lakukan evaluasi untuk memeriksa fabric defect atau cacat kain.
 Catat seluruh kerusakan kain pada lembar kertas pemeriksaan.
 Apabila ditemukan cacat kain lebih dari 3 (tiga) point pada satu tempat
tertentu, berikan tanda dengan label tag-pin.
 Lakukan perbaikan apabila diperlukan.

16. Layer
Layer merupakan banyaknya tumpukan kain atau biasa di sebut “lapisan”
dalam bahasa keseharian.

17. Lining

23
Lining merupakan bahan pelapis berupa kain yang melapisi bahan utama
sebagian maupun seluruhnya. Bahan untuk lining ini biasanya sering juga
disebut juga dengan nama furing.
 Bahan lining digunakan pada busana yang memiliki kualitas yang baik.
 Lining digunakan untuk membentuk busana agar terlihat rapi,
menambah kenyamanan bagi si pemakai busana.
 Penambahan lining juga menambah berat pada busana yang berbahan
kain tipis.
 Bahan lining yang sering dipakai di antaranya yaitu kain hero, kain
hvl, kain abutai, kain saten, kain yasanta, kain dormeuil england dan
lain sebagainya.

18. Lot
Lot biasanya digunakan dalam penyebutan jumlah fabric atau bahan kain. 1 lot
fabric adalah satu lembar kain dangan panjang tertentu yang dibuat dalam satu
kali pencelupan warna atau satu kali produksi fabric.

19. Marker
Marker merupakan gambar penataan pola dalam satu kertas untuk acuan
cutting. Pola marker yang ada dan sudah dicek kebenarannya oleh bagian
marker maupun QC cutting selanjutnya akan diproses lebih lanjut ke bagian
pemotongan bahan kain.

20. Merchandiser
Merchandiser adalah sebutan bagi karyawan yang bertugas untuk berhubungan
dengan buyer untuk membicarakan semua tentang style yang akan dipesan
oleh buyer.

21. Needle

24
Needle merupakan bahasa inggris dari jarum dan sering digunakan sebagai
bahasa garment. Tergantung pada jenis mesin yang digunakan dan jahitan
yang dihasilkan, jarum jahit sendiri sebenarnya tersedia dalam berbagai
macam variasi yang berbeda satu sama lain.
 Jarum yang biasa dipakai untuk menjahit baju dengan tangan (jarum
jahit tangan) umumnya memiliki mata jarum pada bagian pangkalnya.
 Jarum untuk mesin jahit selalu dilengkapi dengan mata jarum sebagai
jalan masuknya benang pada bagian paling bawah dari batang jarum
yang runcing.

22. Numbering
Numbering merupakan proses penomoran untuk setiap lapis kain yang telah
dipotong. Berguna untuk memudahkan penyatuan saat proses jahit, karena
potongan lapis pertama kain harus digabungkan dengan potongan lain di lapis
pertama kain tersebut untuk menghindari adanya shading.

23. Pocket
Pocket merupakan sebutan lain untuk “kantong” atau “saku”. Berdasarkan
letak dan cara pembuatannya saku pakaian ini secara keseluruhan dapat
dibedakan menjadi dua macam varian yakni berupa saku tempel (saku luar)
dan saku dalam.
 Saku tempel merupakan jenis saku yang dijahit pada sisi luar pakaian,
sehingga tampilannya seolah- olah menempel pada baju.
 Saku tempel pada blus dan kemeja biasa diletakkan pada bagian atas
muka.
 Untuk pakaian yang dibuat dalam bentuk berbentuk blazer saku
tempel biasa ditempatkan di bawah.
 Pada rok dan celana saku tempel dapat diletakkan pada bagian muka,
sisi dan belakang.

25
 Saku dalam merupakan jenis saku yang dijahit dari sisi dalam pakaian
sehingga tidak tampak dari luar. Saku dalam sendiri tersedia dalam 3
macam model, yakni berupa saku dalam tanpa lajur, saku passepoille
dan saku vest.

24. Pola Baju


Pola baju merupakan acuan dalam pemotongan satu bagian garment maupun
bahan kain. Berdasarkan metode pembuatannya pola baju sendiri sebenarnya
dapat dibuat dengan dua macam cara yakni digambar pada kertas karton tebal
atau dibuat dengan software komputer kemudian dicetak dengan mesin printer.

25. Roll
Roll biasanya digunakan untuk penyebutan material yang berbentuk gulungan.
Misal satu roll fabric, maka maksudnya disini adalah satu gulung fabric.

26. Sewing
Sewing merupakan proses yang biasa dilakukan untuk menyatukan bagian-
bagian kain yang telah digunting berdasarkan pola. Teknik jahit yang
digunakan harus sesuai dengan desain dan bahan karena jika tekniknya tidak
tepat maka hasil yang diperoleh pun tidak akan berkualitas.

27. Shading
Shading merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut perbedaan warna
pada satu garment. Jika pada lengan dan body terdapat perbedaan warna,

26
padahal memiliki jenis dan warna yang sama, maka perbedaan warna tersebut
di sebut sebagai shading.

28. Shell
Shell merupakan sisi luar dari garment. Jika fabric memiliki face, maka
garment memiliki shell. Yang dalam kata lainnya adalah sisi garment yang
nampak atau terlihat di luar.

29. Shrinkage
Shrinkage merupakan istilah dari penyusutan suatu bahan kain sebelum
diproses lebih lanjut menjadi sebuah produk pakaian. Dengan demikian
setelah pakaian selesai dijahit kemungkinan akan susut kembali bisa
diminimalisir semaksimal mungkin.

30. SMV (Standard Minute Value)


SMV alias standard minute value merupakan bagian dari perhitungan standar
waktu kerja pada proses produksi, dimana waktu standard tersebut dihitung
pada saat observasi time study.
 SMV sendiri sebenarnya adalah singkatan dari standard minutes
values.
 Bila sebuah pekerjaan sudah memiliki SMV, maka bisa dikatakan
sudah ada standar waktu yang dijinkan untuk menyelesaikan pekerjaan
itu secara tuntas atau sempurna.
 Dalam hal ini SMV menggunakan waktu menit.

31. Spreading
Spreading merupakan proses gelaran kain sebelum dilakukan cutting untuk
pembuatan garment. Tujuan utama dari penggelaran kain ini yaitu untuk
mendapatkan tumpukan kain yang siap untuk dipotong sesuai dengan pola

27
yang ada dimarker. Proses gelar susun kain secara sederhana dapat dijelaskan
sbagai berikut.
 Pertama-tama bahan kain digelar dan ditumpuk dengan tinggi tertentu.
 Setelah itu bahan kain dipotong menggunakan alat potong dengan
terlebih dahulu diberikan kertas marker diatas tumpukan kain.

32. SPI (Stitch Per Inch)


Stitch per inch yang biasa disingkat dengan SPI merupakan istilah untuk
jahitan yang biasa dipakai untuk menyatakan jumlah “stikan” dalam 1 inch.
SPI dari garment tergantung permintaan dan spesifi kasi dari gament tersebut.
Umumnya produk garment untuk perempuan memiliki jumlah stikan diantara
12-14 stikan per inch.

33. Style
Style merupakan model garment yang di pesan oleh buyer. Untuk
menciptakan produk pakaian yang laris dipasaran hendaknya model baju
dibuat sesuai dengan trend yang berkembang pada masa itu maupun masa
yang akan datang.

34. Warehouse
Warehouse merupakan bahasa inggris dari gudang. Dalam bidang apparel and
garment, gudang ini biasanya dapat dibagi menjadi dua macam yakni berupa
gudang material dan gudang finished goods.

Sumber fitinline.com

28
BAB III
PROFIL INSTANSI

3.1. Sejarah
CV. Evergreen Indogarment berdiri pada bulan Juli 2003. Pada awalnya
CV. Evergreen Indogarment adalah home industry yang hanya memiliki 10
sampai dengan 15 karyawan. Karena selalu mengutamakan mutu dan kualitas
akhirnya CV. EVERGREEN INDOGARMENT terus berkembang seperti
sekarang. Sehingga dipercayai untuk dapat menerima order langsung dari

29
buyer. Sampai saat ini sudah mempunyai 6 line, cutting, sampai finishing
sendiri. Saat ini CV. EVERGREEN INDOGARMENT dipimpin oleh Direktur
Nanik S. Wijono.

3.2. Visi dan misi


VISI DAN MISI CV. EVERGREEN INDOGARMENT
Meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar pada khususnya dan
masyarakat Indonesia pada umumnya sehingga membantu menjadikan bangsa
Indonesia yang Makmur dan sejahtera.

3.3. Struktur Organisasi


STRUKTUR ORGANISASI CV. EVERGREEN INDOGARMENT
1. Manager (kepala pabrik)
2. Personalia (HRD/ Human Resources Development)
3. ADM Sewing
4. Chip (kepala sewing)
5. Supervisor (pengawas line/leader)
6. ADM Line (Asisten Supervisor)

QC
1. Kepala QC Sewing
2. Asisten QC Sewing
3. QC Line

30
BAB IV
PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

4.1 Pelaksanaan Kegiatan


Selama PKL di CV. EVERGREEN INDOGARMENT saya bekerja
sebagai helper di LINE 2. Helper di pabrik garment adalah pekerja yang
membantu proses produksi di dalam dan luar line Sewing untuk kelancaran
produksi,misalnya memberikan tanda untuk dijahit,memotong
benang ,menggabung potongan kain misalnya badan dengan lengan atau badan
depan dengan badan belakang dsb sesuai dengan nomor, no.bendel dan size,
melubangi kantong paspol dll , pekerjaan nya selalu menyesuaikan kebutuhan
Untuk style garment yang sedang di produksi.
Di CV. EVERGREEN INDOGARMENT kami praktikan mulai bekerja
pukul 07.30 hingga pukul 16.30 atau 18.00 sore dan jika ikut lembur pulang
pukul 20.00 malam. Jika puasa Ramadhan kami masuk seperti biasa tetapi
pulang pukul 16.00 atau 17.30 sore (tergantung target lembur).

4.2 Hasil Kegiatan Praktek Kerja Lapangan di CV. EVERGREEN


INDOGARMENT
Pakaian yang pernah saya kerjakan di LINE 2 selama saya di CV.
EVERGREEN INDOGARMENT (Januari-April) :
1. Baju Tunik warna hitam dan pink merek CHICO’S
2. Blouse lengan pendek warna pink dan biru merek CHICO’S
3. Rok Golf Wanita merek CHICO’S

31
4. Baju Tunik warna hijau dan hitam merek ANTHROPOLOGIE
5. Blouse lengan peasant warna biru merek CHICO’S
6. Jaket warna navy merek CHICO’S

4.3 Hambatan-hambatan

Hambatan yang saya alami yaitu ketika pembimbing memberi saya


pekerjaan lebih dari satu sehingga saya sedikit kesusahan dan hambatan lain
yaitu ketika kurangnya instruksi yang jelas dari pembimbing.

4.3.1. Pemecahan masalah

Salah satu cara saya untuk memecahkan masalah yang ada ketika
mendapatkan kerjaan double ialah dengan langsung saya kerjakan kedua-
duanya tapi kalau tidak memungkinkan saya melihat tugas mana yang paling
penting yang harus didahulukan. Jadi saya kerjakan bergantian. Dan jika saya
kurang memahami pekerjaan saya saya akan bertanya kepada ibu-ibu yang
berkerja disana jike supervisornya sibuk.

32
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan

Dapat memahami konsep-konsep non akademis dan non-teknis di


dunia kerja, seperti menjaga hubungan atasan dengan bawahan, menjaga
hubungan relasi dan sebagainya. Saya jadi mengerti bagaimana rasanya
berkerja di pabrik atau garment dan saya jadi mengerti cara berkomunikasi
dan beradaptasi di dunia kerja.

5.2 Saran
Bagi siswa atau siswi yang melakukan kegiatan Praktek Kerja
Industri (PRAKERIN) saran yang paling penting adalah menjaga nama
baik sekolah di mana perusahaan tempat di laksanakan kegiatan Praktek
Kerja Industri (PRAKERIN) dan mematuhi peraturan yang ada di
perusahaan.

33
DAFTAR PUSTAKA

Kamila, Atika. “Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di CV.


EVERGREEN INDOGARMENT” , “Pengertian Industri Garment dan Istilah-
istilah Penting di Dalamnya Yang Perlu Anda Ketahui”
https://fitinline.com/article/read/pengertian-industri-garment-dan-istilah-
istilah-penting-di-dalamnya-yang-perlu-anda-ketahui/ “Pengertian Helper di
Garment” https://pendidikangarment.blogspot.com/2021/01/helper-di-pabrik-
garment.htmlDiakses pada 5 April 2023. URL.

34

Anda mungkin juga menyukai