3.3.a.5. Ruang Kolaborasi Modul 3.3 - Diskusi Kelompok

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 14

Program: "Membaca untuk Adik Kelas"

Apa: Program "Membaca untuk Adik Kelas" adalah inisiatif ko-


kurikuler yang bertujuan untuk mengembangkan kecintaan
membaca dan menciptakan interaksi positif antar murid di SD.
Setiap minggu, murid kelas 4-6 membaca bersama adik kelasnya
(Kelas 1-3) selama 10 menit.

Bagaimana:

 Kegiatan membaca dilakukan setiap minggu pada jam istirahat


atau jam yang disepakati bersama.
 Setiap kakak kelas membaca bersama satu adik kelasnya.
 Program ini terjadwal dan memberikan kesempatan bagi kakak
kelas untuk mendapatkan umpan balik dari adik kelasnya.

Mengapa:

 Program ini menciptakan interaksi positif dan membantu


membangun hubungan antara kakak dan adik kelas.
 Melalui interaksi ini, murid dapat belajar sikap menghargai dan
peduli, menciptakan lingkungan belajar yang positif.
 Kegiatan membaca juga memberikan manfaat tambahan dengan
meningkatkan keterampilan membaca murid.

Diagram Y: Suara: Strategi untuk mendorong suara murid adalah


dengan memberikan mereka kesempatan untuk memilih buku-
buku yang ingin mereka baca bersama adik kelasnya. Ini
memberikan rasa memiliki dan kontrol terhadap pengalaman
membaca.
Pilihan: Memberikan opsi pada murid untuk memilih waktu
pelaksanaan kegiatan membaca, sehingga mereka merasa
memiliki keputusan dalam jadwal program ini.

Kepemilikan: Mendorong kepemilikan dengan memberikan tugas


tambahan kepada kakak kelas untuk menciptakan kegiatan
penilaian positif atau memberikan umpan balik yang konstruktif
kepada adik kelas.

Program ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang


menggabungkan suara, pilihan, dan kepemilikan murid sehingga
mereka merasa lebih terlibat dan memiliki tanggung jawab
terhadap kegiatan membaca bersama adik kelas.

Gagasan program "Membaca untuk Adik Kelas" sangat


implementasibel dan telah memperhitungkan elemen-elemen
keterlibatan murid (suara, pilihan, dan kepemilikan) dengan baik.
Berikut beberapa pertimbangan dan saran untuk meningkatkan
dan memaksimalkan pelaksanaan program:

1. Implementasi Program:
 Pastikan ketersediaan buku-buku bacaan yang beragam dan

menarik agar sesuai dengan minat dan tingkat pemahaman


adik kelas.
 Sesuaikan jadwal program dengan jam istirahat atau waktu

yang paling cocok agar meminimalkan gangguan terhadap


kegiatan belajar lainnya.
2. Maksimalkan Keterlibatan Murid:
 Lakukan survei minat membaca murid untuk memastikan
buku-buku yang disediakan sesuai dengan preferensi
mereka.
 Ajak murid untuk memberikan masukan atau saran terkait

waktu pelaksanaan program agar lebih memperhitungkan


kebutuhan dan kenyamanan mereka.
 Berikan penghargaan atau sertifikat kepada kakak kelas dan

adik kelas yang menunjukkan partisipasi dan kemajuan yang


positif dalam kegiatan membaca.
3. Ide/Saran untuk Peningkatan Program:
 Sertakan kegiatan diskusi singkat setelah sesi membaca

untuk membahas buku yang telah dibaca bersama. Hal ini


dapat membangun pemahaman dan pemikiran kritis murid.
 Buat ruang bagi murid untuk memberikan umpan balik

langsung satu sama lain setelah sesi membaca. Ini akan


meningkatkan saling pengertian dan mendukung
pengembangan keterampilan sosial.
 Kolaborasi dengan perpustakaan sekolah atau komunitas

untuk mendapatkan lebih banyak sumber bacaan dan


menciptakan rangsangan positif bagi murid.

Dengan mengintegrasikan ide-ide ini, program "Membaca untuk


Adik Kelas" dapat menjadi lebih dinamis dan mendukung
perkembangan keterampilan membaca dan interaksi sosial positif
di antara murid. Perhatikan respons dan evaluasi secara terus-
menerus untuk memastikan program selalu relevan dan
bermanfaat bagi seluruh peserta.
Program: "Sahabat Seni"

Apa: Program "Sahabat Seni" adalah inisiatif ko-kurikuler yang


bertujuan untuk mengembangkan kreativitas, keterampilan seni,
dan menciptakan interaksi positif antara murid-murid.

Bagaimana:

 Kegiatan seni ini akan dilakukan setiap minggu pada jam istirahat
atau jam yang disepakati bersama dengan murid dan guru.
 Setiap murid dari kelas 4-6 akan berpasangan dengan satu murid
dari kelas 1-3.
 Program ini terjadwal, di mana setiap pasangan akan secara rutin
berkolaborasi dalam membuat karya seni bersama, seperti lukisan,
kerajinan tangan, atau proyek seni lainnya.
 Selain berkolaborasi dalam menciptakan karya seni, pasangan
juga akan berbagi dan memberikan umpan balik positif satu sama
lain.

Mengapa:

 Program "Sahabat Seni" dipilih karena diharapkan dapat


menciptakan ikatan emosional antar murid dari berbagai
tingkatan kelas, mengurangi kesenjangan, dan menciptakan
kebersamaan.
 Kegiatan ini memberikan kesempatan bagi murid untuk saling
menghargai dan membangun keterampilan seni bersama-sama.
 Melalui interaksi ini, diharapkan akan tercipta lingkungan belajar
yang positif dan penuh inspirasi.

Program ini dirancang untuk menggabungkan elemen suara,


pilihan, dan kepemilikan murid, memungkinkan mereka merasa
memiliki pengaruh dan tanggung jawab atas kreativitas dan
interaksi sosial positif di sekolah.

Jenis Kegiatan atau Program: "Ceria Bersama"

Target Jenjang Kelas: SD Kelas 1-3

Karakteristik Lingkungan yang Ingin Dikembangkan: Saya


ingin membangun lingkungan sekolah yang mengembangkan
keceriaan, kolaborasi, dan keterampilan berinteraksi sosial positif
di antara murid-murid kelas 1-3.

Ide Program atau Kegiatan:

1. Pertemuan Pagi Ceria:


 Setiap hari, sebelum masuk kelas, ada pertemuan pagi ceria

di lapangan sekolah.
 Murid-murid dapat saling menyapa dengan senyuman,

berbagi cerita singkat, atau menyanyikan lagu keceriaan


bersama.
2. Proyek Kolaboratif Kelas:
 Mengadakan proyek kolaboratif berbasis seni atau

kreativitas.
 Setiap kelas memiliki proyek unik yang memungkinkan

setiap murid berkontribusi dan belajar bekerja sama.


3. Mentor Adik Kelas:
 Murid kelas 3 menjadi mentor untuk adik kelasnya di kelas 1-

2.
 Mereka bertemu secara rutin untuk kegiatan bersama,

seperti membaca buku, bermain permainan edukatif, atau


membuat proyek kecil.
4. Kelas Sosial Emosional:
 Menyelenggarakan sesi kelas yang berfokus pada

pengembangan keterampilan sosial-emosional.


 Mengajarkan cara berkomunikasi dengan baik,

menyelesaikan konflik, dan memahami perasaan satu sama


lain.
5. Perpustakaan Kelas Mini:
 Setiap kelas memiliki sudut baca kecil dengan buku-buku

berwarna cerah dan bermuatan positif.


 Anak-anak dapat berbagi buku dan membacakan satu sama

lain, membangun kecintaan terhadap membaca dan


mengembangkan keterampilan berbicara.

Program "Ceria Bersama" diharapkan dapat menciptakan


lingkungan belajar yang positif, mempromosikan keceriaan, dan
mengembangkan keterampilan berinteraksi sosial di kalangan
murid-murid kelas 1-3.

Program: "Berbagi Buku Bersama"

Apa: Program "Berbagi Buku Bersama" adalah inisiatif intra


kurikuler yang bertujuan untuk mengembangkan kecintaan
membaca dan menciptakan interaksi positif antar murid-murid.

Tujuan: Program ini bertujuan untuk:

1. Mengembangkan kecintaan membaca di kalangan murid.


2. Menciptakan interaksi positif antara murid kelas 4-6 (kakak kelas)
dan kelas 1-3 (adik kelas).
3. Mendorong pembelajaran saling menghargai dan peduli di antara
murid.

Bagaimana:

 Kegiatan membaca dilakukan selama jam istirahat atau waktu


yang disepakati bersama.
 Setiap minggu sekali, setiap murid di kelas 4-6 membaca bersama
satu murid adik kelasnya selama 10 menit.
 Selain membaca, kakak kelas juga memberikan pengertian
tentang buku dan mendiskusikan ceritanya.
 Kakak kelas dapat membuat buku sederhana atau catatan tentang
kegiatan membaca tersebut.

Mengapa: Program ini dipilih untuk:

 Membangun hubungan positif antar tingkatan kelas.


 Mengajarkan sikap menghargai dan peduli di antara murid.
 Mengembangkan keterampilan membaca dan pemahaman buku.

Diagram Y:

 Suara (Voice): Memberikan kesempatan kepada murid untuk


memilih buku yang ingin mereka baca bersama adik kelasnya.
Menyelenggarakan sesi diskusi tentang buku yang telah dibaca
untuk memberikan ruang bagi suara mereka.
 Pilihan (Choice): Memberikan opsi pada murid untuk memilih
waktu pelaksanaan kegiatan membaca agar mereka merasa
memiliki keputusan dalam jadwal program ini.
 Kepemilikan (Ownership): Mendorong kepemilikan dengan
memberikan tanggung jawab pada kakak kelas untuk mencatat
perkembangan membaca adik kelasnya dan membuat catatan
kegiatan membaca bersama.

Deskripsi Singkat: Program "Berbagi Buku Bersama" mengajak


murid kelas 4-6 untuk membaca bersama adik kelasnya setiap
minggu. Melalui kegiatan ini, diharapkan terjalin hubungan yang
positif antar tingkatan kelas, sambil mengembangkan kecintaan
membaca dan keterampilan berinteraksi sosial di kalangan murid.

Program: "Pertemanan melalui Seni"

Apa: Program "Pertemanan melalui Seni" adalah inisiatif intra


kurikuler yang bertujuan untuk mengembangkan kreativitas,
keterampilan seni, dan menciptakan interaksi positif antar murid-
murid.

Tujuan: Program ini bertujuan untuk:

1. Mengembangkan kreativitas dan keterampilan seni di kalangan


murid.
2. Menciptakan hubungan pertemanan antara murid kelas 4-6
(kakak kelas) dan kelas 1-3 (adik kelas).
3. Mendorong pembelajaran saling menghargai melalui ekspresi
seni.

Bagaimana:

 Kegiatan seni dilakukan setiap minggu pada jam istirahat atau


waktu yang disepakati bersama.
 Setiap murid dari kelas 4-6 berpasangan dengan satu murid dari
kelas 1-3.
 Pasangan tersebut akan berkolaborasi dalam membuat karya seni
bersama, seperti lukisan, kerajinan tangan, atau proyek seni
lainnya.
 Mereka juga akan berbagi dan memberikan umpan balik positif
terhadap karya seni masing-masing.

Mengapa: Program "Pertemanan melalui Seni" dipilih untuk:

 Menciptakan ikatan emosional antar murid dari berbagai


tingkatan kelas.
 Mengurangi kesenjangan antar tingkatan kelas melalui kolaborasi
seni.
 Mendorong saling menghargai melalui ekspresi seni.

Diagram Y:

 Suara (Voice): Memberikan kesempatan kepada murid untuk


memilih jenis seni yang ingin mereka eksplorasi bersama adik
kelasnya. Ini dapat mencakup pilihan seperti melukis, membuat
kerajinan tangan, atau membuat karya seni berbasis teknologi.
 Pilihan (Choice): Memberikan opsi pada murid untuk memilih
proyek seni atau tema yang ingin mereka kerjakan. Hal ini akan
memberikan mereka rasa memiliki atas kreativitas mereka.
 Kepemilikan (Ownership): Mendorong kepemilikan dengan
memberikan tanggung jawab pada setiap pasangan untuk
merencanakan dan mendokumentasikan proses pembuatan karya
seni bersama mereka.
Deskripsi Singkat: Program "Pertemanan melalui Seni" mengajak
murid kelas 4-6 untuk berkolaborasi dalam menciptakan karya
seni bersama adik kelasnya setiap minggu. Melalui kegiatan ini,
diharapkan terjalin pertemanan yang positif antar tingkatan kelas,
sambil mengembangkan kreativitas, keterampilan seni, dan saling
menghargai melalui ekspresi seni.

Program: "Kreasi Bersama: Sampah Jadi Inspirasi"

Apa: Program "Kreasi Bersama: Sampah Jadi Inspirasi" adalah


inisiatif ekstra kurikuler yang bertujuan untuk mengembangkan
keterampilan berinteraksi secara positif, arif, dan bijaksana melalui
kegiatan seni berbasis daur ulang.

Tujuan: Program ini bertujuan untuk:

1. Mengajarkan murid cara mengelola sampah melalui seni kreatif.


2. Membangun interaksi positif antar murid dari berbagai tingkatan
kelas.
3. Menumbuhkan kepekaan lingkungan dan rasa tanggung jawab
terhadap sampah.

Bagaimana:

 Kegiatan seni ini akan diadakan sebagai program ekstra kurikuler


di mana murid dari kelas 4-6 akan berkolaborasi dengan murid
dari kelas 1-3.
 Setiap kelompok murid akan menciptakan karya seni unik dari
bahan-bahan daur ulang, seperti botol plastik, kardus, dan kertas.
 Proses kreatif ini akan dilakukan secara terjadwal, memberikan
waktu untuk interaksi antar murid dan panduan dari guru.

Mengapa: Program ini dipilih untuk:

 Mengajarkan murid cara berinteraksi secara positif melalui


kolaborasi seni.
 Menumbuhkan kesadaran lingkungan dan tanggung jawab
terhadap sampah.
 Menciptakan lingkungan belajar yang kreatif dan membangun
hubungan antar murid.

Diagram Y:

 Suara (Voice): Memberikan kesempatan kepada setiap murid


untuk menyuarakan ide dan kontribusi mereka dalam
menciptakan karya seni daur ulang. Setiap suara dihargai dan
diperhitungkan dalam proses kreatif.
 Pilihan (Choice): Memberikan pilihan kepada murid untuk
memilih jenis sampah yang akan digunakan dalam karya seni
mereka. Ini memberikan rasa kepemilikan atas proyek dan
menciptakan variasi kreatif.
 Kepemilikan (Ownership): Mendorong kepemilikan dengan
memberikan tanggung jawab pada setiap kelompok untuk
memimpin dan menyelesaikan proyek seni mereka sendiri. Hal ini
membangun rasa tanggung jawab terhadap hasil karya.

Deskripsi Singkat: Program "Kreasi Bersama: Sampah Jadi


Inspirasi" membawa murid dari berbagai tingkatan kelas untuk
berkolaborasi dalam menciptakan karya seni dari bahan daur
ulang. Setiap kelompok bertanggung jawab atas proyek mereka
sendiri, memastikan interaksi positif, dan kesempatan bagi setiap
murid untuk menyuarakan ide mereka. Proses kreatif ini juga
menciptakan lingkungan belajar yang positif dan tanggung jawab
terhadap keberlanjutan lingkungan.

Program: "EcoArt Harmony"

("EcoArt Harmony" dapat diterjemahkan sebagai "Seni Ekologis


Harmoni" atau "Seni Lingkungan Harmoni." Dalam konteks
program tersebut, istilah "EcoArt" mengacu pada seni yang
menggunakan bahan-bahan daur ulang dan mempromosikan
kesadaran lingkungan, sementara "Harmony" menunjukkan tujuan
untuk menciptakan keseimbangan, kerjasama, dan interaksi positif
di antara murid-murid. Jadi, secara keseluruhan, "EcoArt
Harmony" mencerminkan program seni yang berfokus pada
keberlanjutan dan menciptakan harmoni antara seni, lingkungan,
dan interaksi sosial.)

Apa: Program "EcoArt Harmony" adalah inisiatif ekstra kurikuler


yang menggabungkan seni kreatif dan keberlanjutan, bertujuan
untuk mengembangkan keterampilan berinteraksi positif, arif, dan
bijaksana di antara murid-murid.

Tujuan: Program ini bertujuan untuk:

1. Mengajarkan murid cara mengelola sampah melalui seni kreatif.


2. Membangun interaksi positif antar murid dari berbagai tingkatan
kelas.
3. Menumbuhkan kepekaan lingkungan dan rasa tanggung jawab
terhadap sampah.
Bagaimana:

 Kegiatan seni "EcoArt Harmony" diadakan sebagai program ekstra


kurikuler, menggandeng murid dari kelas 4-6 dan 1-3.
 Setiap kelompok murid akan menciptakan karya seni unik dari
bahan-bahan daur ulang, seperti botol plastik, kardus, dan kertas.
 Proses kreatif ini terjadwal, memberikan waktu untuk interaksi
antar murid dan panduan dari guru.

Mengapa: Program ini dipilih untuk:

 Mengajarkan cara berinteraksi positif melalui kolaborasi seni.


 Menumbuhkan kesadaran lingkungan dan tanggung jawab
terhadap sampah.
 Menciptakan lingkungan belajar yang kreatif dan membangun
hubungan antar murid.

Diagram Y:

 Suara (Voice): Memberikan kesempatan kepada setiap murid


untuk menyuarakan ide dan kontribusi mereka dalam
menciptakan karya seni daur ulang. Setiap suara dihargai dan
diperhitungkan dalam proses kreatif.
 Pilihan (Choice): Memberikan pilihan kepada murid untuk
memilih jenis sampah yang akan digunakan dalam karya seni
mereka. Ini memberikan rasa kepemilikan atas proyek dan
menciptakan variasi kreatif.
 Kepemilikan (Ownership): Mendorong kepemilikan dengan
memberikan tanggung jawab pada setiap kelompok untuk
memimpin dan menyelesaikan proyek seni mereka sendiri. Hal ini
membangun rasa tanggung jawab terhadap hasil karya.
Deskripsi Singkat: Program "EcoArt Harmony" membawa murid
dari berbagai tingkatan kelas untuk berkolaborasi dalam
menciptakan karya seni dari bahan daur ulang. Setiap kelompok
bertanggung jawab atas proyek mereka sendiri, memastikan
interaksi positif, dan memberikan kesempatan bagi setiap murid
untuk menyuarakan ide mereka. Proses kreatif ini juga
menciptakan lingkungan belajar yang positif dan tanggung jawab
terhadap keberlanjutan lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai