(Laporan Praktek Kerja Profesi Oprs Dimas) - 1
(Laporan Praktek Kerja Profesi Oprs Dimas) - 1
(Laporan Praktek Kerja Profesi Oprs Dimas) - 1
OLEH :
DIMAS FEBRI ADITHIA
NIM. 2106110556
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2023
LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI
Oleh:
Menyetujui
Pekanbaru, oktober 2023
Mengetahui Menyetujui
Koordinator Program Studi Dosen Pembimbing Akademik
Agroteknologi
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT berkat Rahmat, Hidayah, dan Karunia-Nya
kepada kita semua sehingga kami dapat menyelesaikan laporan praktik kerja
profesi dengan judul karakterisasi tanaman kelapa sawit (Elaeis sp.) di Oil Palm
Research Station Topaz. Laporan ini disusun untuk memenuhi syarat kelengkapan
Universitas Riau.
Laporan ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
Kami menyadari laporan ini tidak luput dari berbagai kekurangan. Penulis
akhirnya laporan ini dapat memberikan manfaat bagi bidang pendidikan dan
3
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN................................................................... i
KATA PENGANTAR............................................................................... ii
DAFTAR ISI............................................................................................. iii
DAFTAR TABEL..................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR................................................................................. v
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................. vi
I PENDAHULUAN.................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang................................................................................ 1
1.2 Tujuan............................................................................................. 3
II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................... 4
2.1 Kelapa Sawit................................................................................... 4
2.2 Karakterisasi................................................................................... 6
2.3 Jenis Kelapa Sawit.......................................................................... 6
III METODOLOGI................................................................................... 11
3.1 Tempat dan Waktu.......................................................................... 11
3.2 Metode Pelaksanaan........................................................................ 11
3.3 Pengamatan dan Pengumpulan Data............................................... 12
3.4 Analisis Data dan Informasi............................................................ 12
VI PEMBAHASAN................................................................................. 19
6.1 Kegiatan Umum di Lokasi PKP...................................................... 19
6.2 Kegiatan Khusus Sesuai Topik PKP............................................... 21
DAFTAR PUSTAKA................................................................................ 24
LAMPIRAN.............................................................................................. 26
4
DAFTAR TABEL
5
DAFTAR GAMBAR
6
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Dokumentasi......................................................................... 26
Lampiran 2. Logbook Kegiatan................................................................. 28
Lampiran 3. Penilaian PKP Oleh Perusahaan............................................ 29
7
I PENDAHULUAN
perkembangan sosial dan ekonomi di Indonesia. Kelapa sawit juga menjadi salah
memiliki kebun kelapa sawit karena peranan yang cukup besar dalam mendorong
kelapa sawit mempunyai prospek yang sangat baik untuk dikembangkan di Riau.
Menurut Zuraina et al. (2023), Hasil produksi kelapa sawit sawit di Riau
pada 2022 yaitu 8.969.588 ton dan produktivitas 3.753, sedangkan ditahun 2023
kelapa sawit mengalami kenaikan sebanyak 1%, hasil produksi sawit 2023 sekitar
memang menjadi spesies yang paling terkenal dalam keluarga Arecaceae ini.
Namun, sebenarnya terdapat beberapa jenis kelapa sawit lainnya yang memiliki
peran penting dalam industri minyak kelapa sawit. Salah satu jenis yang cukup
dikenal adalah Elaeis oleifera. Kelapa sawit Elaeis oleifera berasal dari Amerika
1
Tengah dan Amerika Selatan. Meskipun memiliki tingkat produktivitas yang lebih
rendah dibandingkan dengan Elaeis guineensis, jenis ini memiliki minyak dengan
kualitas yang lebih baik, terutama dalam hal stabilitas oksidatif dan kandungan
asam lemak tak jenuh. Selain itu, terdapat pula jenis-jenis kelapa sawit yang lebih
jarang dikenal seperti Elaeis melanococca, yang memiliki ciri khas buah berwarna
merah tua dan telah mendapatkan perhatian sebagai sumber potensial untuk
meskipun Elaeis guineensis tetap menjadi spesies utama dalam industri minyak
kelapa sawit, jenis-jenis lainnya juga memiliki kontribusi penting dalam variasi
tiga varietas, yaitu 1) Varietas Dura, dengan ciri – ciri yaitu ketebalan cangkang 4-
8 mm, di bagian luar cangkang tidak terdapat lingkaran serabut, daging buahnya
relatif tipis, dan daging biji besar dengan kandungan minyak yang rendah.
Varietas ini biasanya digunakan sebagai induk betina oleh para pemulia tanaman.
2) Varietas Pisifera, dengan ciri – ciri yaitu ketebalan cangkang yang sangat tipis.
Daging buah pisifera tebal dan daging biji sangat tipis. Pisifera tidak dapat
digunakan sebagai bahan baku untuk tanaman komersial, tetapi digunakan sebagai
induk jantan oleh pemulia tanaman untuk menyerbuki bunga betina. 3) Varietas
tenera merupakan hasil persilangan antara dura dan pisifera. Varietas ini memiliki
ciri – ciri di atas yaitu cangkang yang tipis dengan ketebalan 1,5-4 mm, terdapat
serabut melingkar disekeliling tempurung dan daging buah yang sangat tebal.
2
1.2 Tujuan
dan kualitas minyak yang baik. Hasil karakterisasi ini memungkinkan pemilihan
yang pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas dan kualitas industri kelapa
keseluruhan.
3
II TINJAUAN PUSTAKA
Kelapa sawit berasal dari wilayah Afrika dan Amerika Selatan, tepatnya di
Brazil. Tanaman kelapa sawit yang dalam bahasa ilmiahnya Elaeis quinensis Jacq
ini adalah tanaman sejenis palma. Tanaman kelapa sawit secara morfologi terdiri
atas bagian vegetatif (akar, batang, dan daun) dan bagian generatif (bunga dan
yang memiliki akar serabut. Saat awal perkecambahan, akar pertama muncul dari
biji yang berkecambah (radikula). Radikula akan mati dan membentuk akar utama
atau primer. Akar primer akan membentuk akar skunder, tersier, dan kuartener.
Perakaran kelapa sawit yang telah membentuk sempurna umumnya memiliki akar
primer dengan diameter 5-10 mm, akar skunder 2-4 mm, akar tersier 1-2 mm, dan
Batang kelapa sawit memiliki ciri yaitu tidak memiliki kambium dan
umumnya tidak bercabang. Pada pertumbuhan awal setelah pafe muda terjadi
tanaman kelapa sawit berfungsi sebagai struktur pendukung tajuk (daun, bunga,
dan buah). Fungsi lainnya adalah sebagai sistem pembuluh yang mengangkut
unsur hara dan makanan bagi tanaman. Tinggi tanaman biasanya bertambah
secara optimal sekitar 35-75 cm/tahun sesuai dengan keadaan lingkungan jika
4
Daun tanaman kelapa sawit memiliki ciri yaitu membentuk susunan daun
disanggah oleh pelepah yang panjangnya kurang lebih 9 meter. Jumlah anak daun
di setiap pelepah sekitar 250-300 helai sesuai dengan jenis tanaman kelapa sawit.
Duduk pelepah daun pada batang tersusun dalam satu susunan yang melingkari
batang dan membentuk spiral. Pohon kelapa sawit yang normal biasanya memiliki
sekitar 40- 50 pelepah daun. Pertumbuhan pelepah daun pada tanaman muda yang
berumur 5-6 tahun mencapai 30-40 helai, sedangkan pada tanaman yang lebih tua
antara 20-25 helai. Semakin pendek pelepah daun maka semakin banyak populasi
kelapa sawit yang dapat ditanam persatuan luas sehingga semakin tinggi
prokdutivitas hasilnya per satuan luas tanaman (Lubis dan Agus, 2011).
jantan dan betina terdapat pada satu pohon tetapi tidak pada tandan yang sama.
Tanaman kelapa sawit dapat menyerbuk silang ataupun menyerbuk sendiri karena
memiliki bunga jantan dan betina. Bunga muncul dari ketiak daun, setiap ketiak
2014).
Buah kelapa sawit termasuk buah batu dengan ciri yang terdiri atas tiga
bagian, yaitu bagian luar (epicarp) disebut kulit luar, lapisan tengah (mesocarp)
atau disebut daging buah, dan lapisan dalam (endocarp) disebut inti. Mesocarp
mengandung minyak kelapa sawit yang disebut Crude Palm Oil (CPO) dan
endocarp mengandung minyak inti yang disebut Palm Kernel Oil (PKO).
5
2.2 Karakterisasi
tanaman. Ini melibatkan analisis berbagai aspek dari tanaman, seperti bentuk
tanaman tersebut.
dan petani dapat mengembangkan varietas yang lebih unggul, memahami respons
dibedakan menjadi tiga jenis yaitu Dura, Pisifera, serta Tenera. Berdasarkan
warna buahnya, yaitu ada Virescens, Nigrescens, dan Albescens (Pandin dan
Matana, 2015). Ketiga jenis tersebut ditemukan di beberapa hutan secara alami.
Perbedaan warna buah ini dilihat dari bagian eksokarpnya akibat perbedaan
pigmentasi lapisan luar buah kelapa sawit (Sari et al., 2022). Warnabuah virescens
yaitu saat muda hijau kemudian saat matang menjadi merah semu kuning. Warna
buah nigrescens yaitu saat muda ungu sampai hitam, kemudian saat matang
6
menjadi merah kekuningan (orange). Warna buah albescens yaitu saat muda
kuning, kemudian saat matang menjadi kuning tua dan ungu kehitaman pada
ujung buahnya. Jadi diantara ketiga keragaman genetik kelapa sawit berdasarkan
warna buahnya, yang memiliki warna paling pucat yaitu albescens karena
yang membuat warna kuning oren pada buah atau sayur. Diantara ketiga
perbedaan warna buah kelapa sawit tersebut, jenis yang paling umum ditemukan
yaitu nigrescens. Jadi yang paling sering digunakan untuk menciptakan jenis baru
berasal dari indukan nigrescens dan virescens (Siregar et al., 2020). Variasi
genetik virescens lebih luas dibanding jenis lain. Klasifikasi keragaman genetik
berdasar warna ini dapat dilakukan dengan pencirian citra digital sehingga
yang terletak pada bagian paling dalam. Lapisan ini berfungsi untuk melindungi
menjadi varietas Dura, Pisifera, dan juga Tenera. Dura, Pisifera, dan Tenera
merupakan varietas kelapa sawit asal introduksi negara lain. Masing –masing
2.3.1 Dura
Jenis tanaman kelapa sawit jenis dura ini, memiliki ketebalan cangkang
tebal antara 2 –8 mm. Dura ini bergenotipe homozigot dominan dengan Sh+/Sh+.
cangkang dengan kondisi yang tebal. Pada bagian luar cangkangnya tidak terdapat
serabut – serabut yang menyelimuti. Morfologi varietas dura yaitu memiliki anak
7
dan bentuk buah lonjong. Dari segi kandungan minyak, varietas dura ini memiliki
sejenisnya. Maka dari itu, biasanya varietas ini digunakan sebagai induk betina
pada saat proses pemuliaan bibit kelapa sawit (Afrillah, 2018). Varietas jenis dura
ini memiliki kelebihan yaitu memiliki ukuran buah yang relatif besar dengan
minyak yang hanya 18%, tanaman varietas dura tersebut tidak dapat dikategorikan
sebagai tanaman kelapa sawit yang memiliki tingkat produktivitas yang tinggi jika
2.3.2 Pisifera
Sh-/Sh-. Kelapa sawit ini memiliki daging yang lebih tebal dibandingkan dengan
jenis kelapa sawit lainnya. Jenis varietas ini memiliki bunga yang sangat steril
sehingga sulit untuk dijadikan sebagai buah. Pisifera ini tidak dapat dijadikan
sangat kecil. Biasanya jenis ini dijadikan sebagai indukan jantan dengan kualitas
2.3.3 Tenera
Varietas jenis tenera ini merupakan hasil persilangan dari Dura dan juga
Pisifera. Tenera sendiri memiliki ketebalan cangkang yang sedang karena hasil
dari induk betina yang memiliki cangkang tebal serta induk jantan yang memiliki
8
cangkang tipis. Hasil dari persilangan tersebut, jenis tenera memiliki genotipe
Tenera ini memiliki kualitas yang bagus untuk dilakukan budidaya. Hal ini
karena jenis ini memiliki ketebalan cangkang yang sedang antara 0,5 –4 mm.
Selain itu juga, jenis tenera ini memiliki serabut yang menyelimuti buah kelapa
sawit. Kelapa sawit jenis tenera ini mampu menghasilkan tandan buah yang lebih
Tenera ini memiliki kualitas yang bagus untuk dilakukan budidaya. Hal ini
karena jenis ini memiliki ketebalan cangkang yang sedang antara 0,5 –4 mm.
Selain itu juga, jenis tenera ini memiliki serabut yang menyelimuti buah kelapa
sawit. Kelapa sawit jenis tenera ini mampu menghasilkan tandan buah yang lebih
varietas jenis Dura dan jenis Pirifera. Memiliki ukuran buah yang relatif sedang
dibandingkan dengan indukannya. Serta dilihat dari hasil yang ada, memiliki
kekurangan. Varietas yang memiliki tingkat produktivitas yang tinggi jika dilihat
dari kelebihan yang ada yaitu jenis varietas Tenera. Hal ini karena varietas Tenera
merupakan jenis varietas persilangan dari Duna dan juga Pisifera serta memiliki
9
analisis RAPD. Data marka genetik yang didapat dijadikan sebagai penanda DNA
fase awal pertumbuhan suatu varietas. Namun kelemahan dari analisis RAPD
yaitu ketersediaan marka primer yang masih terbatas. Selain itu kelemahan lain,
jika marka primer suatu varietas sudah ditemukan, namun primer tersebut berbeda
dalam memilih primer yang akan digunakan dapat berpengaruh pada saat
menganalisis keragaman genetik. Pada primer dapat diketahui sekuens DNA dan
10
III METODOLOGI
Praktik Kerja Profesi (PKP) disesuaikan dengan disiplin ilmu dan keahlian
kelapa sawit, mulai dari jenis pohonnya, hingga varietas yang ada di OPRS
Topaz.
peserta PKP dalam menguasai bidang yang sedang dipelajari dan berhak menegur
PKP telah menyelesaikan kegiatan PKP sesuai dengan yang telah ditentukan.
11
Topaz, serta metode diskusi antara mahasiswa dengan pihak yang terlibat di
bidang tersebut.
lapangan, sehingga data yang diperoleh adalah data primer. Data primer adalah
data yang diperoleh secara langsung dari subjek penelitian dengan menggunakan
alat pengukuran atau alat pengambilan data langsung kepada subjuk sebagai
dengan melakukan pengukuran, pengamatan dan diskusi antara kami dan pihak
Data yang telah ada kemudian disederhanakan, yang kemudian digunakan sebagai
12
IV KEADAAN UMUM LOKASI PKP
Awal berdirinya PT. tunggal Yunus Estate OPRS Topaz (Agri) sejak tahun
1992 yang bergerak dalam pembibitan kelapa sawit. Sesuai dengan surat
keputusan Menteri Pertanian RI No.57,58,59, dan 60/ KPTS/ SR, 120/ I/2004,
Topaz telah memperoleh izin pelepasan varietas. PT. Tunggal Yunus Estate yang
Sistem termasuk ISO 1400: 2015 dan ISO 9001: 2015 di lingkup kerjanya yang
pelanggan dalam pemilihan bibit kelapa sawit yang berkualitas. Dalam upaya
kerja yang disepakati dengan pihak pelanggan untuk sumberdaya, dan jenis
kompetensi pekerjaan yang harus dimilliki oleh personil yang akan melaksanakan
System harus dimiliki kompetensi yang didasarkan atas pendidikan yang sesuai,
dalam bekerja. PT. Tunggal Yunus Estate mengatur dan memelihara lingkungan
13
Gambar 1. Letak geografis PT. TUNGGAL YUNUS ESTSTE OPRS TOPAZ
agar dalam menjalankan setiap tugas tidak terjadi tumpang tindih antara tugas
yang satu dengan yang lainnya yang dapat menghambat pelaksanaan setiap tugas
14
V PELAKSANAAN KEGIATAN PKP
15
penting seputar
karakteristik genetik
serta produktivitas
pemeliharaan stok induk
dengan teliti, termasuk
memastikan kondisi
kesehatan yang optimal
dan mencatat data-data
penting seputar
karakteristik genetik
serta produktivitas.
secara manual dan kimiawi. Pada tanaman kelapa sawit yang menghasilkan
tanaman lain. Penyakit yang sering menyerang kelapa sawit adalah Ganoderma,
yaitu pembusukan pada bagian pangkal batang (basal stem rot) dan busuk batang
16
5.2.3. Pemupukan
Pemupukan dilakukan sebanyak dua kali dalam satu tahun yaitu pada
semester satu (Januari – Juni) dan semester dua (Juli – Desember). Pemupukan
disesuaikan dengan jumlah pupuk yang akan ditabur. Peralatan yang digunakan
untuk pemupukan secara manual adalah ember plastik, kain untuk menggendong,
dan takaran.
adalah pekerjaan memotong pelepah daun tua yang dianggap sudah kurang
produktif. Pemotongan daun tua yang sudah kurang produktif tersebut bertujuan
menghalangi penyerbukan secara alami, proses asimilasi dan sirkulasi angin dapat
lebih baik, mendorong penyaluran zat hara yang diserap tanaman lebih produktif
dan mengurangi brondolan yang menyangkut pada cabang. Pekerjaan tunas pokok
5.2.5. Pemanenan
untuk mendapatkan jumlah TBS yang tinggi, mendapatkan jumlah minyak dan
kernel (rendemen) yang tinggi, mendapatkan mutu minyak yang tinggi, biaya
17
panen efisien, dan eksploitasi berjalan dengan baik sehingga mencapai umur
produktif yang lama. Tingkat kematangan buah dinyatakan dengan fraksi tandan
tersebut yang paling baik dilakukan adalah kontrol sesering mungkin di TPH dan
ancak panen karena kerugian akibat memotong buah mentah yaitu kehilangan
Pada tangkai buah diberi nomor sesuai pemanen di ancak tersebut. Buah
yang sudah di TPH disusun rapi dengan tangkai buah menghadap ke jalan untuk
18
VI PEMBAHASAN
mahasiswa oleh pihak OPRS Topaz. Kami disambut oleh KTU Kebun Seed
Garden untuk pengantaran ke tempat tinggal selama masa PKP. Di sore harinya
kami langsung mengunjungi kantor OPRS untuk perkenalan dan konsultasi untuk
program atau kegiatan yang akan dilakukan selama kurang lebih 1 bulan kedepan.
Untuk pembimbing kami selama PKP di distrik OPRS ialah Bapak Semuel D.
Arruan Silomba (bagian breeding). Lalu setelah itu kami dipandu dan ditunjukkan
kelapa sawit, mengetahui kadar minyak yang terkandung (namun minyak ini
hanya sampai proses analisis, tidak digunakan atau setelah diproses hanya menjadi
limbah). Untuk penanggung jawab di Lab. Bunch Analysis ini adalah mandor 1
Pak Andi. Dihari selanjutnya (hari ke -2), dilakukan turun lapangan untuk
Kebun Seed Garden (KSG) yang didampingi oleh Pak Yogi. Dijelaskan secara
rinci baik kelapa sawit guineensis maupun olievera, di OPRS KSG ini juga
Adapun pada setiap hari senin diadakan apel pagi bersama mandor,
tentang pembibitan atau biasa disebut ramet, di hari ketiga ini kami mulai
pengisian log book. Hari berikutnya kami melakukan meeting pertama bersama
manajer breeding untuk diberikan projek pasti yang akan kami lakukan selama
19
masa PKP. Setelah dilakukan meeting yang cukup panjang, disepakati bahwa
projek yang kami lakukan ialah analisis ketebalan cangkang kelapa sawit, yaitu
kegiatan pengukuran tebal cangkang yang telah dipecah memakai alat caliper,
diinput langsung nominal data yang didapat di laptop per-sampel (per plastik).
Projek kegiatan di Lab. Bunch Analysis ini berlangsung kurang lebih tiga minggu.
guna memastikan ada atau tidaknya korelasi yang pasti antara pengaruh tebalnya
yaitu mendokumentasikan belah sampel mesocarp kelapa sawit yang masuk, ada
yang tenera ada yang dura. Belahan tersebut di foto dengan keterangan nomor
Di satu minggu terakhir dilakukan projek turun lapangan selama tiga hari
mandor dan diberitahu prosedur pelaksanaannya. Untuk pokok yang diambil data
atau diamati ialah sebanyak 60 pohon. Kegiatan ini meliputi memanjat pohon
jantan serta betina. Keseluruhan data yang didapat dicatatkan pada form yang
telah disediakan.
Pada dua hari terakhir, dilakukan penyusunan data – data dalam Microsoft
Excel yang telah didapat di Laboratorium Bunch Analysis yang telah berlangsung
selama kurang lebih 25 hari beserta data pengamatan double bunch. Data tersebut
disusun rapi, kemudian file tersebut diserahkan ke bagian breeding KSG untuk di
20
dilakukan penandatanganan log book serta penandatangan lembar penilaian PKP
dengan menggunakan kaliper. Kaliper yang digunakan ada dua jenis, yaitu kaliper
digital dan juga kaliper manual. Tiap kaliper memiliki keunggulan tersendiri,
yaitu kaliper digital memiliki ketilitian yang tinggi dan cara pemakaian yang
mudah, namun mudah ditemukan data error, sedangkan kaliper manual memiliki
kekurangan dalam pengerjaan yang lama, namun memiliki potensi yang kecil
sebanyak 758 data sampel. Data-data yang diperoleh diinput ke dalam Microsoft
Excel, yang kemudian ditampilkan secara deskriptif, yaitu berupa grafik. Grafik
menampilkan beberapa data sekaligus, yaitu tebal cangkang, berat cangkang, berat
mengolah data jumlah pelepah rata-rata dalam beberapa rentang tahun, yaitu pada
dihasilkan. Data yang diolah yaitu sebanyak satu trial, yang per datanya berjumlah
1620 data.
memerlukan empat buah, yaitu dua buah utuh, satu buah yang dibelah secara
21
horizontal dan satu buah lagi yang dibelah secara vertikal. Proyek ini dilakukan
untuk mendukung data hasil pengukuran cangkang yang kami lakukan, agar jika
nantinya ada keraguan terkait data yang ada dapat langsung di konfirmasi melalui
Proyek demi proyek yang kami lakukan menunjukkan bahwa pada kebun
OPRS Topaz jenis sawit yang paling banyak digunakan adalah jenis tenera. Jenis
sawit ini banyak ditemukan untuk perbanyakan bibit, maupun untuk keperluan
penelitian. Terkecuali terhadap beberapa varietas sawit yang masih dalam tahap
Hasil perolehan data dan data yang telah dianalisis kemudian diserahkan
22
VII KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan
perekonomian Indonesia, terutama di Provinsi Riau yang menjadi salah satu pusat
produksi utama. Industri kelapa sawit tidak hanya memberikan manfaat ekonomi
dalam negeri, tetapi juga berdampak positif pada penerimaan devisa negara
melalui ekspor minyak kelapa sawit. Dalam upaya meningkatkan efisiensi dan
kualitas produksi, karakterisasi bibit kelapa sawit menjadi langkah yang sangat
memilih bibit dengan cermat, terutama jenis tenera yang merupakan varietas
paling diinginkan karena tingkat produksi minyaknya yang tinggi. Parameter yang
minyak, dan ketahanan terhadap penyakit. Hasil dari karakterisasi ini membantu
meningkatkan efisiensi produksi dan menjaga kualitas minyak kelapa sawit, yang
7.2 Saran
dari sawit jenis tenera kepada seluruh masyarakat, agar produksinya tetap stabil
23
DAFTAR PUSTAKA
Islan, T., Gunawan, S., dan Amri, A. 2017. Uji beberapa varietas bibit kelapa
sawit (Elaeis guineensis Jacq.) terhadap lama cekaman genangan air
(Respons of the tenera varieties palm oil seedling (Elaeis guineenis Jacq.)
To Water logging Stress Duration). JOM FAPERTA. 4 (1)
Lubis, R. E. dan W., Agus. 2011. Buku Pintar Kelapa Sawit. Agro Media Pustaka.
Jakarta
Pahan, I. 2010. Panduan Lengkap Kelapa Sawit Manajemen Agribisnis Dari Hulu
Hingga Hilir. Penebar Swadaya. Jakarta
Siregar, H. A., Yenni, Y., Setiowati, R. D., Supena, N., Suprianto, E. dan Purba,
A. R. 2020. Cameroon virescens oil palm (Elaeis guineensis) from
IOPRI’s germplasm. AGRIVITA Journal of Agricultural Science. 42 (2) :
283-294.
24
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif
dan R&D). Alfabeta. Bandung
Zuraina, W. K., Pudjianto, E., Udin, A., Kurniawati, N., Magdalena, E., dan
Novianto D. S. 2023. Statistik Perkebunan Unggulan Nasional 2021-2023.
Kementerian Pertanian. Direktorat Jenderal Perkebunan.
25
LAMPIRAN
26
Gambar 9. Pengambilan dokumentasi Gambar 10. Pengamatan tandan buah
belahan mesocarp buah sawit sawit single bunch, double bunch dan
triple bunch.
27
Lampiran 2. Logbook Kegiatan
28
Lampiran 3. Penilaian PKP Oleh Perusahaan
29