0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
51 tayangan22 halaman

Laporan Praktikum Viii

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 22

LAPORAN PRAKTIKUM VIII

MORFOLOGI TUMBUHAN
(ABKC 2202)

RUMUS BUNGA DAN DIAGRAM BUNGA

Disusun Oleh:
Madinatul Munawarah
(1910119220017)
Kelompok X A

Asisten Dosen:
Nur Aulia Rahmah
Siti Zuhroh Zalfaa Muharrimah

Dosen Pengasuh:
Dra. Hj. Sri Amintarti, M.Si.
Maulana Khalid Riefani, S.Si., M.Sc, M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
APRIL
2020
PRAKTIKUM VIII
Topik : Rumus Bunga dan Diagram Bunga
Tujuan : Membuat rumus bunga dan diagram bunga
Hari/Tanggal : Selasa/28 April 2020
Tempat : Rumah

I. ALAT DAN BAHAN


A. Alat-alat:
1. Baki/nampan
2. Alat tulis
B. Bahan-bahan :
1. Bunga Alamanda (Allamanda cathartica L.)
2. Bunga Kertas (Bougenvillea spectabilis)
3. Bunga Anggrek Kalajengking (Arachis flos aeris)
4. Bunga Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.)
5. Bunga Tasbih (Canna indica)
6. Bunga Teratai (Nymphaea lotus L.)

II. CARA KERJA


1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Mengamati bagian-bagian bunga
3. Membuat rumus bunga dan diagram bunga dari hasil pengamatan dan beri
keterangan

III. TEORI DASAR


Bagian tumbuhan yang sering dideskripsikan adalah bunganya. Dalam
mendeskripsikan bunga, selain dengan kata-kata, dapat ditambahkan dengan
gambar-gambar yang melukiskan bagian-bagian bunga atau berupa diagram
bunga. Kecuali dengan diagram, susunan bunga dapat dinyatakan dengan sebuah
rumus yang terdiri atas lambing-lambang, huruf-huruf, dan angka-angka yang
semua itu dapat memberikan gambaran mengenai berbagai sifat bunga beserta
bagian-bagiannya.
Diagram Bunga
Diagram bunga merupakan gambaran proyeksi pada bidang datar dari
semua bagian yang dipotong melintang, jadi pada diagram itu digambarkan
penampang-penampang melintang daun-daun kelopak, tajuk bunga, benang sari
dan putik, juga bagian-bagian lain yang masih ada selain keemoat bagian utama
tersebut.
Dalam membuat diagram bunga perlu diperhatikanletak bunga pada
tumbuhan (axillaries atau terminalis) dan bagian-bagian bunga (jumlah, bentuk,
kedudukan) itu sendiri. Pembuatannya sendiri dapat secara empiric (keadaan
sesungguhnya) atau teoritik (keadaan seharusnya).
Rumus Bunga
Lambang-lambang yang dipakai dalam rumus bunga memberitahukan
sifat-sifat bunga bertalian dengan simetri dan jenis kelaminnya, huruf-huruf
merupakan singkatan dari bagian-bagiannya, sedangkan angka menyatakan
jumlah masing-masing bagian bunga. Oleh suatu rumus bunga dapat ditunjukkan
hal-hal sebagai berikut:
a. Kelopak (calyx) dinyatakan dengan huruf K
b. Mahkota atau tajuk (corolla) dinyatakan dengan huruf C
c. Benang sari (androecium) dinyatakan dengan huruf A, dan
d. Putik (gynaecium) dinyatakan dengan huruf G
Jika antara kelopak bunga dan mahkota tidak dapat dibedakan, untuk
menyatakan bagian tersebut digunakan huruf P untuk tenda bunga (perigonium).
Penulisan rumus bunga, di belakang huruf-huruf tersebut ditaruhkan angka-angka
yang menyatakan jumlah bagian-bagian bunga tersebut. Antara huruf dan angka
dari satu bagian bunga diberikan tanda koma (,).
Di depan rumus bagian bunga, hendaknya ditambahkan simetri yaitu (*) untuk
bunga bersimetri banyak dan tanda (↑) untuk bunga bersimetri satu. Selain itu
juga lambing yang menunjukkan jenis kelamin bunga. Untuk bunga banci dipakai
lambang (☿), untuk bunga jantan dipakai lambang (♂), dan untuk bunga betina
dipakai lambang (♀). Untuk menyatakan keadaan antara daun-daun kelopak, tajuk
dan benang sari (berlekatan atau berpisah), digunakan tanda kurung untuk
mengapit angka. Sedangkan bakal buah, dinyatakan adanya garis (di atas atau di
bawah) angka yang menunjukkan jumlah putik, sesuai kedudukannya.
IV. HASIL PENGAMATAN
A. Tabel Hasil Pengamatan

Bunga Bunga Kertas Bunga Bunga Sepatu Bunga Tasbih Bunga Teratai
No Ciri-ciri Alamanda (Bougenvillea Anggrek (Hibiscus (Canna indica) (Nymphaea lotus
. (Allamanda spectabilis) Kalajengking rosa-sinensis L.)
cathartica L.) (Arachis flos L.)
aeris)
1. Dasar Bunga
Cawan/ Rata/ Ginofor Mangkuk Cawan Androginofor Ginofor Mangkuk
Mangkok/
Ginofor/
Androginofor
2. Kaliks / Kelopak
a. Jumlah Sepal 5 5 - 5 3 -
b. Polisepal/ Polisepal Gamosepal - Gamosepal Polisepal -
Gamosepal
c. Estivasi Valvate Valvata - Valvate Imbricate -
d. Bentuk - - - - - -
Korona
e. Tetap Lekat/ Tetap Lekat Tetap lekat - Tetap lekat Tetap lekat -
Luruh
f. Warna Hijau Ungu - Hijau Hijau -
kemerahan
3. Korola/
Mahkota
a. Jumlah Petal 5 5 - 5 3 -
b. Jumlah 1 1 - 1 1 -
Lingkaran
c. Polipetal/ Gamopetal Gamopetal - Polipetal Polipetal -
gamopetal
d. Estivasi Twisted Valvata - Twisted Imbricate -
e. Warna Kuning Putih - Merah Orange -
4. Perigonium
a. Jumlah Tepal - - 5 - - 33/ ∞
b. Jumlah - - 1 - - 5
Lingkaran
c. Politepal/ - - Polipetal - - Politepal
gamotepal
d. Estivasi - - Cohrealis distal - - Imbricate
e. Warna - - Corak kuning - - Pink (merah muda)
coklat
5. Andresium
a. Jumlah 5 8 (4+4) 2 ∞ 5 88/ ∞
Stamen
b. Jumlah 5 fertil 8 fertil 2 fertil ∞ fertil 2/3 88 fertile (∞)
Stamen
Fertile/ Steril
c. Monodelphus/ Monodelphus Diadelphus Monodelphus Monodelphus Monodelphus Diadelphus
Diadelphus
d. Diplostemon/ Obdiplostemo Obdiplostemon Obdiplostemon Diplostemon Obdiplostemon Obdiplostemon
Obdiplostemo n
n
e. Didinamus/ Didinamus Tetradinaamus Didinamus - Didinamus Didinamus
Tetradinaamus
f. Berteka Satu/ Berteka satu Berteka satu Berteka satu Berteka satu Berteka satu Berteka dua
Dua
6. Ginesium
a. Jumlah Karpel 1 1 1 5 3 24
b. Apokarp/ Apokarp Apokarp Apokarp Sinkarp Sinkarp Sinkarp
Sinkarp
c. Jumlah Ruang 1 1 1 5 3 Banyak
Bakal Buah (multilocuralis)
d. Suferus/ Suferus Inferus Suferus Suferus Suferus Inferus
Inferus
e. Letak Plasenta Sentral Sentral Sentral Axiler Axiler Laminal
f. Jumlah Kepala 1 1 1 5 1 24
Putik
7. Rumus Bunga ☿ *K5C(5)A5G1 ☿*K(5)C(5)A4+4G1 ☿↑P5A (2)G1 ☿*K(5)C5A∞G5 ☿↑K3C3A5G(3) ☿*P4+4+10+9+6A∞G(∞)

8. Diagram Bunga
B. Foto Hasil Pengamatan
1. Bunga Alamanda (Allamanda cathartica L.)
a. Gambar Pengamatan Keterangan:
1. Anther
2. Ovarium
3. Stigma
4. Calix
5. Mahkota

b. Foto Pengamatan

(Dok. Kelas A 2020)


c. Foto Literatur Keterangan:

1. Mahkota
2. Benang sari
3. Bunga kuncup
4. Kelopak
5. Ujung daun

(Dok. Giuseppe, 2018)


2. Bunga Kertas (Bougenvillea spectabilis)
a. Gambar Pengamatan Keterangan:
1. Daun Pemikat
2. Bunga kuncup
3. Mahkota
4. Stamen
5. Tangkai bunga

b. Foto Pengamatan

(Dok. Kelas A 2020)


c. Foto Literatur Keterangan:

1. Daun Pemikat
2. Bunga kuncup
3. Mahkota
4. Benang sari
5. Putik

(Dok. Hanif, 2008)


3. Bunga Anggrek Kalajengking (Arachis flos aeris)
a. Gambar Pengamatan Keterangan:
1. Anther
2. Stigma
3 & 4 Perigonium
5. Anther cup

b. Foto Pengamatan

(Dok. Kelas A 2020)


c. Foto Literatur Keterangan:

1. Perigonium
2. Ibu tangkai bunga
3. Stigma
4. Anther cap

(Dok. Orchid, 2014)


4. Bunga Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.)
a. Gambar Pengamatan Keterangan:
1. Stigma
2. Stamen
3. Kelopak
4. Ovarium
5. Mahkota

b. Foto Pengamatan

Epicalix

(Dok. Kelas A 2020)


c. Foto Literatur Keterangan:

1. Mahkota
1
2. Putik
2 5 3. Stamen
4. Dasar bunga
5. Tangkai bunga
3
4

(Dok. Goetgheluck, 2018)


5. Bunga Tasbih (Canna indica)
a. Gambar Pengamatan Keterangan:
1. Mahkota
2. Stamen
3. Calix
4. Ovulum

b. Foto Pengamatan

(Dok. Kelas A 2020)


c. Foto Literatur Keterangan:

1. Bunga kuncup
2. Mahkota
3. Kelopak
4. Ovarium

(Dok. Avadhanam, 2014)


6. Bunga Teratai (Nymphaea lotus L.)
a. Gambar Pengamatan Keterangan:
1. Ovarium
2 & 3 Perigonium
4. Stamen
5. Stigma

b. Foto Pengamatan Keterangan:

Stamen Perigonium

Stigma

Ovary

(Dok. Kelas A 2020)


c. Foto Literatur Keterangan:

1. Pistil
2. Ovarium
3. Stamen
4 & 5 Perigonium

(Dok. Morisson, 2017)


V. ANALISIS DATA
1. Bunga Alamanda (Allamanda cathartica L.)
Kindom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Calassis : Dicotyledoneae
Ordo : Apocynales
Familia : Apocynaceae
Genus : Allamanda
Spesies : Allamanda cathartica L.
Sumber : (Arundhina, 2014 di dalam Pertiwi,2017)
Berdasarkan hasil pengamatan bunga alamanda memiliki dasar
bunga ginofor, mempunyai 5 buah sepal, kelopaknya polisepal dengan
estivasi valvate, tetap lekat dan berwarna hijau. Mahkota pada bunga
alamanda berjumlah 5 buah dengan jumlah lingkaran 1, mahkotanya
gamopetal dengan estivasi twisted dan berwarna kuning. Mempunyai 5
buah stamen yang fertile, monodelphus, obdiplostemon, dan berteka satu.
Memiliki jumlah karpel sebanyak 1, termasuk apokarp dengan 1 jumlah
ruang bakal buah, suferus, letak plasentanya di sentral dan mempunyai 1
kepala putik. Bunga alamanda mempunyai rumus bunga ☿ *K5C(5)A5G1.
Menurut literatur bunga alamanda memiliki dasar bunga yang
ginofor yaitu suatu peninggian pada dasar bunga yang khusus menjadi
tempat duduknya putik, mempunyai 5 buah sepal yang tidak berlekatan
dengan estivasi valvata yaitu jika daun-daun perhiasan saling bertemu
diujung tetapi tidak berlekatan, tetap lekat dan mempunyai warna hijau.
Mahkota pada bunga ini ada 5 buah dengan hanya 1 lingkaran dan saling
berlekatan (gamopetal) dengan estivasi twisted atau memutar yaitu tepi
daun mahkota saling tumpah tindih dan memutar, berwarna kuning.
Mempunyai 5 buah stamen yang tidak berlekatan dan satu putik. Bunga
alamanda bersimetri banyak dan kedudukan bakal buah yang suferus yaitu
kedudukan bakal buah menumpang dasar bunga, sehingga posisi putik
lebih tinggi dibandingkan perhiasan bunganya. (Tjitrosoepomo,2016)
2. Bunga Kertas (Bougenvillea spectabilis)
Kindom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Calassis : Magnoliopsida
Ordo : Caryophyllales
Familia : Nyctaginaceae
Genus : Bougenvillea
Spesies : Bougenvillea spectabilis
Sumber : (Ghogar, 2017)
Berdasarkan hasil pengamatan bunga kertas memiliki dasar bunga
mangkuk, mempunyai 5 buah sepal, kelopaknya gamosepal dengan
estivasi valvate, tetap lekat dan berwarna ungu kemerahan. Mahkota pada
bunga kertas berjumlah 5 buah dengan jumlah lingkaran 1, mahkotanya
gamopetal dengan estivasi valvata dan berwarna putih. Mempunyai 8 buah
stamen yang fertile, diadelphus, obdiplostemon, tetradinaamus dan berteka
satu. Memiliki jumlah karpel sebanyak 1, termasuk apokarp dengan 1
jumlah ruang bakal buah, inferus, letak plasentanya di sentral dan
mempunyai 1 kepala putik. Bunga kertas mempunyai rumus bunga
☿*K(5)C(5)A4+4G1.
Menurut literatur bunga kertas termasuk bersimetri banyak
memiliki dasar bunga mangkuk, yaitu kelopak dan tajuk bunga lebih tinggi
letaknya dari pada putik, mempunyai 5 buah sepal yang berlekatan
(gamosepal) dengan estivasi valvata yaitu jika daun-daun perhiasan saling
bertemu diujung tetapi tidak berlekatan, tetap lekat dan mempunyai warna
ungu kemerahan. Mahkota pada bunga kertas berjumlah 5 dan berlekatan
(gamopetal) dengan estivasi valvata yaitu jika daun-daun perhiasan saling
bertemu diujung tetapi tidak berlekatan, dan berwarna putih. Mempunyai 8
buah stamen dialdelphus (berberkas dua), Obdiplostemon yaitu benang
sari di lingkaran dalam berseling dengan daun mahkota, tetradinamus dan
berteka satu. Memiliki jumlah karpel 1, sikrap (berlekatan), memiliki
bakal buah yang inferus yaitu kedudukan bakal buah tenggelam pada dasar
bunga, sehingga putik lebih rendah dari perhiasan bunganya, letak
plasentanya sentral yaitu berada ditengah rongga bakal buah.
(Tjitrosoepomo,2016)
3. Bunga Anggrek Kalajengking (Arachis flos-aeris)
Kindom : Plantae
Divisio : Tracheophyta
Calassis : Liliopsida
Ordo : Orchidales
Familia : Orhidaceae
Genus : Arachnis
Spesies : Arachis flos-aeris
Sumber : (Purnamasari, 2016)
Berdasarkan hasil pengamatan bunga anggrek kalajengking
memiliki dasar bunga cawan, mempunyai 5 buah perigonium dengan
jumlah satu lingkaran yang politepal dengan estivasi cohlearis distal, dan
berwarna corak kuning coklat. Mempunyai 2 buah stamen yang fertile,
monodelphus, obdiplostemon, didinamus dan berteka satu. Memiliki
jumlah karpel sebanyak 1 yang apokarp dengan 1 jumlah ruang bakal
buah, suferus, letak plasentanya di sentral dan mempunyai 1 kepala putik.
Bunga anggrek kalajengking mempunyai rumus bunga ☿↑P5A(2)G1.
Menurut literatur bunga anggrek kalajengking memiliki simetri
satu dengan dasar bunga cawan yaitu daun-daun kelopak dan tajuk bunga
duduknya seakan-akan pada tepi bangunan seperti cawan, sedangkan putik
ditengah pada bagian dasar bunga yang lebih rendah letaknya dari pada
tempat duduknya kelopak dan tajuk bunga. Perigonium karena mahkota
dan kelopak tak bisa dibedakan, dengan jumlah politepal 5 terdiri atas 1
lingkaran, ber estivasi cohrealis distal yaitu jika satu daun terletak paling
luar tiga daun saling menutupi, dan satu daun letaknya di bagian dalam,
tetapi daun paling luar dan daun paling dalam berdekatan, berwarna corak
kuning coklat. Mempunyai 2 buah stamen fertile yang berlekatan,
monodelphus, obdiplostemon yaitu benang sari di lingkaran dalam
berseling dengan daun mahkota, suferus yaitu kedudukan bakal buah
menumpang dasar bunga, sehingga posisi putik lebih tinggi dibandingkan
perhiasan bunganya mempunyai 1 buah karpel dan satu ruang bakal buah.
(Tjitrosoepomo,2016)
4. Bunga Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.)
Kindom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Calassis : Dicotyledonae
Ordo : Malvales
Familia : Malvaceae
Genus : Hibiscus
Spesies : Hibiscus rosa sinensis L.
Sumber : (Iqbal, 2014)
Berdasarkan hasil pengamatan bunga sepatu memiliki dasar bunga
androginofor, mempunyai 5 buah sepal, kelopaknya gamosepal dengan
estivasi valvate, tetap lekat dan berwarna hijau. Mahkota pada bunga
sepatu berjumlah 5 buah dengan jumlah lingkaran 1, mahkotanya polipetal
dengan estivasi twisted dan berwarna merah. Mempunyai jumlah stamen
yang fertile tak terhingga, monodelphus, diplostemon, dan berteka satu.
Memiliki jumlah karpel sebanyak 5 yang sinkarp dengan 5 jumlah ruang
bakal buah, suferus, letak plasentanya di axiler dan mempunyai 5 kepala
putik. Bunga sepatu mempunyai rumus bunga ☿*K(5)C5A∞G5.
Menurut literatur bunga sepatu memiliki simetri yang banyak
termasuk bunga banci, dengan dasar bunga androginofor yaitu bagian
dasar bunga biasanya meninggi dan mendukung benang sari dan putik
diatasnya, memiliki 5 kelopak yang terdiri atas 1 lingkaran saling
berlekatan (gamosepal) yang berwarna hijau. Mahkota bunga sepatu ada 5
buah tidak berlekatan (polipetal) terdiri atas satu lingkaran dengan estivasi
twisted atau memutar yaitu tepi daun mahkota saling tumpah tindih dan
memutar, berwarna merah. Mempunyai jumlah stamen fertile yang tak
hingga, modelphus yaitu sifat benang sari yang tangkai sarinya bersatu dan
mengelilingi tangkai putik, diplostemon dan berteka satu. Memiliki 5 buah
karpel yang saling berlekatan dengan 5 jumlah ruang bakal buah, suferus
yaitu kedudukan bakal buah menumpang dasar bunga, sehingga posisi
putik lebih tinggi dibandingkan perhiasan bunganya letak plasentanya
axiler yaitu terletak di sudut pertemuan daun buah. (Tjitrosoepomo,2016)
5. Bunga Tasbih (Canna indica)
Kindom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Calassis : Liliopsida
Ordo : Zingiberales
Familia : Cannaceae
Genus : Canna
Spesies : Canna indica
Sumber : (Steenis, 1988 di dalam Hasanah, 2015)
Berdasarkan hasil pengamatan bunga tasbih memiliki dasar bunga
ginofor, mempunyai 3 buah sepal, kelopaknya polisepal dengan estivasi
imbricarte, tetap lekat dan berwarna hijau. Mahkota pada bunga tasbih
berjumlah 3 buah dengan jumlah lingkaran 1, mahkotanya polipetal
dengan estivasi imbricarte dan berwarna orange/jingga. Mempunyai 5
buah stamen, yang 2/3 fertile, monodelphus, obdiplostemon, didinamus
dan berteka satu. Memiliki jumlah karpel sebanyak 3 yang sinkarp dengan
3 jumlah ruang bakal buah, suferus, letak plasentanya di axiler dan
mempunyai 1 kepala putik. Bunga tasbih mempunyai rumus bunga
☿↑K3C3A5G(3).
Menurut literature bunga tasbih memiliki simetri satu, mempunyai
dasar bunga ginofor yaitu suatu peninggian pada dasar bunga yang khusus
menjadi tempat duduknya putik mempunyai 3 buah sepal yang tidak
berlekatan (polisepal) berestivasi imbricarta yaitu bunganya menyirap,
tetap lekat dan berwarna hijau. Mahkota ada 3 petala dalam satu lingkaran
tidak berlekatan dengan estivasi imbricarta yaitu bunganya menyirap dan
berwarna orange/jingga. Mempunyai 5 buah stamen yang tidak berlekatan,
monodelphus, obdiplostemon, didinamus dan berteka satu. Memiliki 3
buah karpel yang saling berlekatan (sinkarp) dengan 3 jumlah ruang bakal
buah, suferus suferus yaitu kedudukan bakal buah menumpang dasar
bunga, sehingga posisi putik lebih tinggi dibandingkan perhiasan
bunganya, letak plasentanya axiler yaitu terletak di sudut pertemuan daun
buah. (Tjitrosoepomo,2016)
6. Bunga Teratai (Nymphaea lotus L.)
Kindom : Plantae
Divisio : Spermathophyta
Calassis : Monocotyledoneae
Ordo : Nymphaeales
Familia : Nymphaeaceae
Genus : Nymphaea
Spesies : Nymphaea sp.
Sumber : (Istria, 2018)
Berdasarkan hasil pengamatan bunga teratai memiliki dasar bunga
mangkuk, mempunyai 33 buah atau termasuk tak terhingga perigonium
dengan jumlah 5 lingkaran yang polipetal dengan estivasi imbricarte, dan
berwarna pink (merah muda). Mempunyai 88 buah atau termasuk tak
hingga stamen yang fertile, diadelphus, obdiplostemon, didinamus dan
berteka dua. Memiliki jumlah karpel sebanyak 24 atau termasuk tak
hingga yang sinkarp dengan banyak ruang bakal buah, inferus, letak
plasentanya di laminal dan mempunyai 24 atau termasuk tak hingga kepala
putik. Bunga teratai mempunyai rumus bunga ☿*P4+4+10+9+6A∞G(∞).
Berdasarkan literatur bunga teratai bersimetri banyak memiliki
dasar bunga mangkuk yaitu kelopak dan tajuk bunga lebih tinggi letaknya
dari pada putik, berperigonium yaitu mahkota dan kelopak tidak bisa
dibedakan mempunyai jumlah tak hingga tepal dengan 5 lingkaran yang
tidak berlekatan (polipetal) berwarna pink merah muda ada juga yang
berwarna putih. Mempunyai jumlah stamen fertile yang tak hingga,
diadelphus, obdiplostemon, didinamus dan berteka dua. Memiliki jumlah
karpel yang tidak terhingga yang berlekatan dan inferus yaitu kedudukan
bakal buah tenggelam pada dasar bunga, mempunyai banyak ruang bakal
buah dan letak plasentanya laminal. (Tjitrosoepomo,2016)

VI. KESIMPULAN
1. Bunga almanda (Allamanda cathartica L.) dan bunga tasbih (Canna
indica) memiki dasar bunga yang ginofor, bunga sepatu (Hibiscus rosa-
sinensis) memiliki dasar bunga andoginofor, bunga kertas (Bougenvillea
spectabilis) dan bunga teratai (Nymphaea lotus L.) memiliki dasar bunga
mangkuk dan dasar bunga cawan pada bunga anngrek kalajengking
(Arachis flos-aeris).
2. Bunga almanda (Allamanda cathartica L.), bunga tasbih (Canna indica),
bunga sepatu (Hibiscus rosa-sinensis) dan bunga anngrek kalajengking
(Arachis flos-aeris) merupakan suferus, sedangkan bunga kertas
(Bougenvillea spectabilis) dan bunga teratai (Nymphaea lotus L.)
merupakan inferus.
3. Bunga almanda (Allamanda cathartica L.), bunga sepatu (Hibiscus rosa-
sinensis), bunga kertas (Bougenvillea spectabilis) dan bunga teratai
(Nymphaea lotus L.) mempunyai simetri banyak, sedangkan bunga tasbih
(Canna indica) dan bunga anngrek kalajengking (Arachis flos-aeris)
mempunyai simetri satu.
4. Rumus bunga Alamanda ☿ *K5C(5)A5G1, bunga kertas ☿*K(5)C(5)A4+4G1,
bunga anggrek kalajengking ☿↑P5A(2)G1, bunga sepatu ☿*K(5)C5A∞G5,
bunga tasbih ☿↑K3C3A5G(3), dan bunga teratai ☿*P4+4+10+9+6A∞G∞.

VII.DAFTAR PUSTAKA
Avadhanam, L. 2014.Canna Indica. Diakses melalui https://www.flickr.com
pada tanggal 15 April 2020.
Amintarti, S dan Riefani,M.K. 2020. Penuntun Praktikum Morfologi
Tumbuhan. PMIPA ULM: Banjarmasin.
Ghogar, A. 2017. Antifertility Effect of Bougainvillea spectabilis or Paper
Flower. Diakses melalui http://www.phcogrev.com pada tanggal
2 Mei 2020.
Hanif. 2008. Bunga Kertas. Diakses melalui https://www.flickr.com pada
tanggal 15 April 2020.
Hasanah, B.S.N. 2015. Hubungan Kekerabatan Dalam Canna Berdasarkan
Karakter Morfologi Di Kota Batu. Diakses melalui
http://repository.unair.ac.id pada tanggal 2 Mei 2020.
Iqbal, M. 2014. Kembang Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.). Diakses melalui
https://ccrc.farmasi.ugm.ac.id/?page_id=217 pada tanggal 2 Mei
2020.
Istria, L. 2018. Tumbuhan Teratai Sebagai Ide Penciptaan Perhiasan Paduan
Perak Dan Kayu. Diakses melalui http://repository.isi-ska.ac.id
pada tanggal 2 Mei 2020.
Morisson, A. 2017. Lily lotus water lily. Diakses melalui
https://id.pinterest.com pada tanggal 2 April 2020.
Orchid. 2014. Arachnis flos. Diakses melalui https://www.flickr.com pada
tanggal 15 April 2020.
Pertiwi, M. 2017. Pengaruh Beberapa Konsentrasi Paklobutrazol Pada
Penampilan Alamanda (Allamanda cathartica L.) Dalam Pot.
Diakses melalui http://digilib.unila.ac.id pada tanggal 15 April
2020.
Purnamasari, L. 2016. Jenis-Jenis Anggrek Epifit( Orchidaceae) Di Desa
Koto Tinggi Kecamatan Rambah Kabupaten Rokan Hulu. Diakses
melalui https://media.neliti.com pada tanggal 2 Mei 2020.
Tjitrosoepomo, Gembong. 2016. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada
University Press: Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai