Tugas 2 Meta Kurikulum
Tugas 2 Meta Kurikulum
Tugas 2 Meta Kurikulum
PDGK 4502
OLEH :
MERTA SUSILAWATI
856630645
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023.2
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kurikulum merupakan suatu sistem rencana dan pengaturan mengenai bahan
pelajaran yang dapat dipedomi dalam aktivitas belajar mengajar. Menurut Robert gagne
(1967), Kurikulum adalah suatu rangkaian unit materi belajar yang disusun sedemikian rupa.
sehingga anak didik dapat mempelajarinya berdasarkan kemampuan awal yang dimiliki atau
dikuasai sebelumnya (Ahmad). Sedangkan Syalor (1956) Kurikulum adalah usaha maksimal
dari sekolah untuk mencapai hasil yang diinginkan didalam sekolah dan diluar situasi
sekolah (Sukma dinata). Oleh karena itu Kurikulum mempunyai peran penting bagi seorang,
individu dalam bidang Pendidikan karena Kurikulum harus mampu dijadikan sebagai
pedoman ketercapaian Pendidikan. Kurikulum memiliki berbagai tujuan, salah satu tujuan
utama dari Kurikulum itu sendiri adalah untuk membantu peserta didik dalam
mempersiapkan masa depannya agar mampu menjadi pribadi yang memiliki kecaka panyang
tinggi, memiliki daya nalar yang tinggi serta cara berpikir yang kritis dan kreatif untuk
diterapkan nantinya dalam lingkungan masyarakat. Konsep Kurikulum terus berkembang
dan berubah dari tahun ke tahun sesuai dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan
masyarakat. Di Indonesia Kurikulum yang diterapkan saat ini adalah Kurikulum 2013.
Dalam penerapan Kurikulum 2013, yang mana setiap materi atau mata pelajaran ini meliputi
tiga macam kompetensi, yaitu pengetahuan, sikap dan keterampilan kualitas pelajar.
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan sebelumnya, dapat peneliti simpulkan beberapa hal yang
berkaitan dengan implementasi Kurikulum merdeka di SDN 2 Muara Batun Kabupaten OKI.
Sebagai penelitian kuantitatif yang dipadu dengan investigasi kualitatif, maka temuan penelitian
ini kiranya dapat dipahami sebagai gambaran yang bisa terjadi juga dibeberapa daerah lain.
Dengan demikian hasil dan pembahasan dalam artikel ini berguna dalam mengambil kebijakan
untuk segera mengatasi masalah implementasi Kurikulum merdeka yang terjadi di lapangan.
Penelitian ini secara umum menguatkan beberapa temuan bahwa implementasi
Kurikulum merdeka belum berjalan dengan efektif, dikarenakan beberapa hal yaitu. Pertama
belum semua guru mendapatkan pelatihan dan belum bisa menerapkan pembelajaran tematik,
saintifik dan penilaian autentik. Kedua, guru belum memahami substansi kurikulum sehingga
tidak bisa menerapkannya dengan baik. Ketiga, dukungan sekolah masih rendah karena belum
banyak warga sekolah yang mendapatkan pelatihan kurikulum ini. Keempat, Pemerintah Daerah
sudah memberikan dukungan dalam bentuk anggaran pelatihan, anggaran pendampingan,
anggaran pengadaan buku, dan mengirimkan para guru, kepala sekolah dan pengawas sekolah
mengikuti pelatihan yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan. Kelima, kurang matangnya
perencanaan dalam implementasi Kurikulum Merdeka ini menjadi faktor penghambat. Keenam,
manajemen implementasi kurikulum harus diperbaiki mulai dari penentuan target implementasi,
penganggaran, pengadaan sarana pendidikan, dan pelatihan serta evaluasi keberhasilan dan
kegagalannya. Kunci utamanya koordinasi yang baik antar berbagai jenjang pemerintahan dari
pusat, provinsi, hingga kabupaten atau kota.
Saran Implementasi
Saran untuk perbaikan dalam implementasi Kurikulum merdeka dengan memperhatikan
kelemahan di atas yaitu. Pertama, perlu adanya perencanaan yang matang mulai penentuan
target, penganggaran, pengadaan sarana, pelatihan, implementasi dan pendampingan, serta
evaluasi. Kedua, meningkatkan koordinasi antara Dinas Pendidikan Kabupaten, kota, Provinsi,
dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam memberikan pelatihan terhadap guru,
kepala sekolah, dan pengawas sekolah.
DAFTAR PUSTAKAN
Ahmad, dkk. Pengembangan Kurikulum. Ed. CV Pustaka Setia. Bandung: N.p., 1998. Print.
Mendikbudristek. “No 07 Tahun 2022 Ttg Standar Isi PAUD, SD, SMP.”
Sukmadinata, Nana Syaodih. Pengembangan Kurikulum Teori Dan Praktek. Ed. PT. Remaja