Bab I Pendahuluan - 062846
Bab I Pendahuluan - 062846
Bab I Pendahuluan - 062846
Ikan gabus (Channa striata) adalah salah satu ikan yang hidup didaerah
mengandalkan benih yang berasal dari alam (Ghaffar et al., 2012). Menurut Kordi
(2009), ikan jenis karnivora membutuhkan kSadar protein pakan lebih dari 30%.
Menurut Makmur (2003), makanan utama ikan gabus dihabitat aslinya adalah
udang, katak, dan semua jenis ikan. Salah satu alternatif pakan yang dapat
digunakan untuk pemeliharaan ikan gabus adalah ikan rucah. Ikan rucah adalah
ikan berukuran kecil dan merupakan hasil tangkapan sampingan nelayan (Selpiana
et al, 2013). Ikan rucah berdasarkan habitatnya terbagi menjadi dua yaitu ikan
rucah air laut dan air tawar (Adityana, 2007). Ikan laut hasil tangkapan nelayan
yang memiliki nilai ekonomis rendah antara lain ikan tembang, kuniran, selar, dan
farmaseutika (Mat Jais et al. 1997; Michelle et al. 2004). Ikan gabus juga kaya
akan albumin, asam lemak, asam amino, dan mineral (Mustafa et al. 2012).
Kandungan gelatin dan kolagen pada bagian kulit dan tulang menyebabkan ikan
al. (2013) mengidentifikasi dua jenis ikan gabus di Danau Laut Tawar Aceh, yaitu
ikan gabus jenis Channa gachua dan Channa striata. Lebih jauh Serrao et al.
(2014) melaporkan bahwa ikan gabus yang tersebar di perairan tawar Indonesia
1
marulioides, C. melanoptera, C. melasoma, C. micropeltes, C. Lucius, C. striata
gabus Channa striata teridentifikasi di Danau Rawa Pening Jawa Tengah, Cigede
Tasikmalaya, dan Tukad Unda Bali serta ikan gabus jenis Channa pleurophthalma
tersebut memiliki toleransi ekologi yang berbeda dan kemampuan menginvasi dari
setiap spesies juga berbeda (Herborg et al. 2007). Meskipun ikan gabus bukan
merupakan ikan asli di Sulawesi Selatan, akan tetapi ikan tersebut ditemukan
hampir diseluruh perairan umum daratan Sulawesi Selatan. Ikan gabus ditemukan
di Danau Tempe, Danau Sidenreng, Danau Towuti, Danau Matano, dan sungai-
sungai serta kanal-kanal di area persawahan. Status taksonomi ikan gabus pada
level spesies dari genus Channa di Sulawesi Selatan belum jelas sehingga menarik
untuk dikaji.
kepada kemauan ikan untuk memakan pakan yang diberikan, kualitas gizi dan
nilai ekonomi pakan tersebut (Mustahal et al., 1995). Untuk ikan karnvora
pemberian pakan berupa ikan rucah relatif lebih murah harganya dibandingkan
Pakan ikan rucah merupakan jenis pakan yang memiliki tekstur kasar dan
kandungan nutrisi yang tidak seimbang. Umumnya, pakan rucah terdiri dari sisa-
sisa pertanian, seperti dedaunan, batang, atau kulit biji-bijian yang sulit dicerna
oleh ikan. Pemberian pakan rucah pada ikan gabus belum banyak diteliti, sehingga
Penelitian mengenai pengaruh pemberian pakan ikan rucah terhadap kualitas air
ikan gabus menjadi penting untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam
tentang dampaknya. Informasi ini akan memberikan wawasan kepada para petani
2
ikan gabus mengenai dampak pemberian pakan rucah terhadap kualitas air,
Hingga saat ini, belum ada penelitian yang secara rinci dan terperinci
menggambarkan pengaruh pemberian pakan ikan rucah terhadap kualitas air ikan
gabus. Oleh karena itu, penelitian ini akan memberikan kontribusi baru dalam
memahami dampak pemberian pakan ikan rucah terhadap kualitas air ikan gabus.
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah pakan yang sesuai
Manfaat dari penelitian ini adalah untuk memudahkan para pembudidaya ikan
gabus (Channa striata) dalam menentukan jumlah pakan yang sesuai agar kualitas
1.5 HIPOTESIS
Hipotesis dari penelitian ini adalah bahwa pemberian pakan rucah kering yang
terbuat dari sisa-sisa makanan ikan gabus dan kotoran yang di hasilkan oleh ikan
tersebut akan mempengaruhi kualitas air di dalam kolam dan kesehatan ikan
3
gabus, seperti menurunkan berat badan dan panjang serta meningkatkan tingkat
kematian. Hal ini disebabkan oleh kurangnya kandungan nutrisi dalam pakan
rucah kering yang di butuhkan oleh ikan gabus untuk pertumbuhan dan kesehatan
yang optimal.
4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Ikan gabus merupakan salah satu jenis ikan karnivora air tawar yang
sejarah dan sifat biologisnya. Ikan jenis ini dikenal sebagai ikan konsumsi dan
banyak ditemui dipasaran. Dalam ukuran kecil (anakan) ikan gabus terlihat eksotis
sehingga banyak dimanfaatkan sebagai ikan hias dalam akuarium. Ikan gabus ini
kadar oksigen bahkan tahan juga terhadap kekurangan air. Ikan ini biasanya
memiliki ciri-ciri fisik umum yaitu memiliki bentuk tubuh memanjang dan bagian
Salah satu jenis ikan genus channa yang banyak ditemukan di perairan
umum Kalimantan Selatan adalah ikan gabus (Channa striata). Klasifikasi dari
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Subkelas : Neopterygii
Ordo : Perciformes
Famili : Channidae
Genus : Channa
5
Gambar 1. Ikan Gabus (Channa striata)
Ikan gabus memiliki ciri-ciri morfologi seluruh tubuh dan kepala ditutupi
sisik cycloid dan cetenoid, bentuk badan dibagian depan hampir bundar dan pipih
tegak kearah belakang sehingga disebut ikan berkepala ular (snakehead fish)
(Kottelat et al., 1993). Ikan ini memiliki diverticula yaitu suatu alat pernafasan
tambahan yang terletak dibagian insang sehingga mampu menghirup udara dari
atmosfer (Lagler et al., 1962), juga mampu berjalan jauh dimusim kemarau untuk
mencari air (Kottelat et al., 1993). Bahkan ikan ini dapat mempertahankan hidup
dengan cara “menguburkan diri” dalam lumpur saat musim kemarau dimana
Ikan gabus termasuk salah satu jenis ikan Labyrinth. Menurut Hoeve
(1996), nama labyrinth diberikan karena ikan ini mempunyai alat pernafasan
tambahan yaitu organ labyrinth yang terletak dibagian atas rongga insang.
banyak pembuluh darah. Menurut Asyari (2007), organ Labyrinth ikan gabus
biasanya ditandai dengan bentuk kepala yang membulat, perutnya lembek dan
membesar, warna tubuhnya cenderung terang, dan bila diurut akan keluar telur.
Pejantan sendiri ditandai dengan bentuk kepala yang lonjong, warna tubuhnya
cenderung gelap, lubang pada kelamin memerah, serta akan mengeluarkan cairan
6
2.1.2 Siklus Hidup
ikan gabus diawali dengan ikan gabus dewasa memijah di alam pada awal atau
sekitar tumbuhan air atau di pinggiran perairan yang dangkal dan berarus lemah,
serta dapat memijah dengan umur induk sekitar 1 tahun dengan panjang sekitar 25
cm (Pillay, 1993 dalam Fitriliyani, 2005). Telur yang sudah di buahi mengapung
2.1.3 Habitat
Ikan gabus (Channa striata) adalah ikan asli Indonesia yang hidup di
perairan rawa, waduk dan di sungai berarus tenang. Ikan ini dapat hidup dalam
kondisi air keruh dan kekeringan karena memiliki alat pernapasan yang disebut
labirin. Ikan gabus merupakan ikan yang mampu hidup di perairan dengan
7
Ikan gabus memiliki daerah teritorial, dan menyerang mangsanya. Musim kawin
ikan gabus bersifat musiman, memijah pada musim hujan dari bulan Oktober
merupakan pemasok terbesar untuk pasar- pasar ikan gabus seluruh Indonesia.
Namun demikian, populasi ikan gabus di alam sudah mulai berkurang, sehingga
badan, hal ini berkaitan dengan sifat agresifnya dalam mencari makan. Ikan ini
memangsa berbagai ikan kecil, serangga, dan berbagai hewan air lain termasuk
berudu dan kodok. Seperti dinyatakan Uchida & Fujimoto (1933) bahwa makanan
alami ikan gabus berupa hewan-hewan akuatik seperti ikan-ikan kecil, kodok,
atas insang sehingga mampu menghirup udara dari atmosfir (Lagler et.al., 1993
dalam Muflikhah, 2007). Sebagai mana ikan yang mempunyai labirin, ikan gabus
mampu bertahan dalam kondisi perairan rawa dengan kandungan oksigen terlarut
dalam Muflikhah (2007) menyatakan bahwa ikan gabus membuat sarang yang
berbentuk busa di sekitar tanaman air di rawa dan perairan dangkal dengan arus
8
lemah. Busa tersebut berbentuk semacam lingkaran yang berfungsi selain sebagai
mulai dari ukuran larva sampai ukuran dewasa, makanan utamanya adalah udang,
katak, cacing, serangga dan semua jenis ikan. Pada masa larva ikan gabus
memakan zooplankton seperti daphnia dan cyclops (Makmur et al., 2003). Pada
ukuran benih / fingerling makanan berupa serangga, udang dan ikan kecil,
sedangkan ukuran dewasa memakan udang, serangga, katak, cacing, dan ikan
(Sinaga et al., 2000; Muflikha et al., 2005). Perbedaan komposisi makanan antara
anak ikan gabus dengan ikan gabus dewasa disebabkan perbedaan bukaan mulut.
Hal ini didukung oleh pernyataan Nikolsky (1963), bahwa perbedaan bukaan
mulut, jenis pakan dan ukuran pakan disebabkan oleh proses adaptasi terhadap
pencernaan dan perubahan komposisi enzim. Selain itu Lagler et al., (1962)
pencernaan. Perbedaan urutan kesukaan makanan pada ikan yang telah dewasa
Pada musim kemarau, konsumsi ikan gabus yang berupa ikan lebih besar
saat musim penghujan, hal ini dikarenakan saat musim kemarau banyak ikan-ikan
yang terkumpul di suatu tempat yang dapat dimanfaatkan oleh ikan gabus untuk
jumlahnya cukup banyak dan mudah ditemukan. Seringkali ikan rucah hanya
9
menjadi limbah perikanan yang tidak bernilai. Jenis limbah tersebut mengandung
sumber protein hewani yang dapat digunakan sebagai campuran pakan. Hasil
kelangsungan hidup benih ikan gabus sudah dilaksanakan Kusuma dkk (2017).
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa pemberian berbagai jenis ikan rucah yang
berbeda dengan konsentrasi 50% terbukti berbeda nyata dengan efisiensi pakan,
bahan baku utama. Tentunya penggunaan bahan baku alternatif harus dapat
dengan mudah dicerna oleh ikan, mengandung gizi tinggi, mudah diperoleh,
Ikan rucah memiliki potensi sebagai salah satu bahan baku pakan lokal
karena mengandung kadar protein berkisar 25-75%. Ikan rucah adalah ikan yang
berasal dari sisa-sisa hasil penangkapan ikan berupa ikan utuh yang sudah tidak
layak dikonsumsi manusia. Tepung ikan yang berasal dari ikan rucah kaya akan
asam amino, energi, asam lemak, dan mineral serta mengandung atraktan yang
Menurut Pillay (1995), ikan gabus termasuk kategori snakeheads yang mampu
pemeliharaan juga berada pada kisaran toleransi ikan gabus. Pillay (1995)
menyatakan bahwa meskipun ikan gabus sensitif terhadap perubahan pH, namun
dapat bertahan hidup pada kondisi asam maupun basa. Menurut Muflikhah
(2008), ikan ini dapat idup dengan baik pada kisaran - . andungan oksigen
terlarut juga masi dalam kisaran toleransi ikan gabus. driani (1 ), ikan gabus
10
mampu idup pada kondisi oksigen terlarut sebesar 2 mg. . andungan amonia
juga berada pada kisaran toleransi ikan gabus, meskipun pada pemberian pakan
sebesar 15% dari bobot per hari menghasilkan kandungan amonia yang lebih
tinggi, tetapi masih dalam kisaran yang dapat ditoleransi oleh ikan gabus. Menrut
Mardoni (2005), kandungan amonia media pemeliharaan ikan gabus tidak bole
11
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Materi
Penelitian ini akan dilakukan selama 3 bulan yaitu pada Bulan Januari-
Tengah. Penentuan lokasi penelitian sangat penting di lakukan agar data yang di
metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positifisme. Metode ini sebagai
Ikan yang di gunakan dalam penelitian ini adalah benih ikan gabus yang di
Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada
Tabel 1.
12
Tabel 1. Alat dan Bahan yang Digunakan dalam Penelitian
Nama Bahan
Pakan Rucah
Air Tawar
13
4. Masing-masing wadah disusun dan diberi tanda perlakuan A (A1, A2,
A3), perlakuan B (B1, B2, B3), dan perlakuan C (C1, C2, C3).
Ikan rucah merupakan salah satu pakan yang di gunakan sebagai pakan
ikan gabus. Ikan rucah memiliki niai ekonomi yang tidak terlalu tinggi, meskipun
begitu ikan rucah (trash fish) sangat cocok untuk dijadikan pakan untuk ian gabus
karena memiliki gizi yang tinggi. (M. Hasan, Tri Yulianto, Shavika Miranti,
2021).
Pemberian pakan dilakukan 2 kali dalam sehari yaitu dari jam 08.00 pagi dan jam
16.00 sore. Pemberian pakan sesuai dengan dosis masing-masing perlakuan. (M.
3.2 Metode
A1 B2 C3
B1 C2 A3
C1 A2 B3
14
Gambar 3. Tata Letak Satuan Unit Percobaan
1. Suhu
kualitas air. Suhu di perairan dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti intensitas
cahaya matahari, pertukaran panas antara air dengan udara sekelilingnya dan
(0C) ke dalam air, kemudian tunggu beberapa menit atau sampai stabil
pengukurannya lalu catat nilai suhu yang tertera pada thermometer (Lintang Rina
2. Kecerahan
matahari untuk menembus suatu perairan (Lestari Febriant Pitaloka Gurning, Ria
3. pH (Derajat Keasaman)
perairan. pH suatu perairan merupakan salah satu perairan kimia yang cukup
15
Cara mengukur pH adalah dengan mengambil sampel air lalu mengukur
4. DO (Oksigen terlarut)
Oksigen terlarut merupakan parameter kualitas air yang paling kritis dan
(Poonkodi, 2014).
meter yang di celupkan ke dalam air hingga nilai yang tertera pada DO meter
stabil, kemudian catat nilai yang di dapatkan dalam pengukuran tersebut (Lintang
5. NH3 (Ammonia)
Ammonia adalah gas tidak berwarna yang menyebabkan iritasi dengan bau
kehidupan perairan pada pH dan suhu tinggi (Matthew Cristian Hamonangan dan
16
DAFTAR PUSTAKA
Adityana D. 2007. Pemanfaatan Berbagai Jenis Silase Ikan Rucah pada Produksi
Asyari, 2007. Pentingnya Labirin bagi Ikan Rawa. Jurnal Bawal : Widya Riset
Chandrapal GD. 2007. Status of trash fish utilization and fish feed requirements in
Hubert N. 2017. Revesiting the ichthyodiversity of Java and Bali through DNA
Fitriliyani I. 2005. Pembesaran Larva Ikan Gabus (Channa striata) dan Efektifitas
Ghaffar AK, Muthmainnah D, dan Suryati NK. 2012. Perawatan benih ikan gabus
(Channa striata) dengan perbedaan padat tebar dan perbedaan volume pakan.
17
Hamuna, B., Tanjung, R.H.R., Suwito, Maury, H.K., & Alianto. 2018. Kajian
10.14710/jil.16.1.35-43.
Herborg LM, Mandrak NE, Cudmore BC, Maclsaac HJ. 2007. Comparative
Kordi MGHK. 2009. Budidaya Perairan Jillid II. PT. Citra Aditya Bakti,
Bandung.
Kusmini I.I, Gustiano R., Prakoso V.A., Ath-thar M.F. 2016. Budidaya Ikan
Kusuma, M. S., Ade, D S., & Yulisman. (2017). Kelangsungan hidup dan
pertumbuhan benih ikan gabus (Channa striata) yang diberi ikan rucah berbeda
Lagler K.F; C.E. Bardach dan R.R. Miller. 1962. Ictiology. Jhon Willey & Son
Lestari Febriant Pitaloka Gurning., Ria Azizah Tri Nuraini., Suryono. 2020.
Desa Bedono, Demak. Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu
18
Lintang Rina kawuri., Mustofa Niti Suparjo., dan Suryanti. 2012. Kondisi
M. Hasan., Tri Yulianto., Shavika Miranti. 2021. Pengaruh Pemberian Pakan Ikan
dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji. Vol 5 (1) : 10-19.
(Channa striata Bloch.) Di Daerah Banjiran Sungai Musi Sumatera Selatan. Tesis
Makmur, S, M.F. Rahardjo, dan Sutrisno Sukimin. 2003. Biologi Reproduksi Ikan
Gabus (Channa striata Bloch) di Daerah Banjiran Sungai Musi Sumatera Selatan.
striata) diberi pakan alami yang berbeda. Skripsi. Fakultas Pertanian UMP,
Paembang.
Marimuthu K., Haniffa M.A, 2007. Embryonic and Larval Development of the
Mat Jais AM, Dambisya YM, Lee TL. 1997. Antinociceptive activity of Channa
19
Michelle NYT, Shanti G, Loqman MY. 2004. Effect of orally administered
barcoding of freshwater fishes from Lake Laut Tawar, Aceh Province, Indonesia.
Muflikhah, N., M. Safran., N.K. Suryati. 2008. Gabus. Balai Riset Perairan
Umum, Palembang.
striata) dengan Padat Tebar Berbeda. Prosiding Seminar 26 Budidaya Ikan Rawa
Muslim. 2005. Analisis Biologi Reproduksi Ikan Gabus (Channa striatus) di Rawa
snakehead fish (Channa striatus) extract and is role health. International Journal of
20
Mustahal, B. Slamet dan P. Sunyoto. 1995. Pemberian pakan ikan laut di keramba
apung bagi budidaya laut. Pusat Penelitian Perikanan air Tawar Palembang. 1994.
(Channa striata) dalam wadah karamba di rawa lebak. Prosiding Insinas. 29-30
Nikolsky G.V. 1963. The ecology of fishes. Academic press. London and Newa
York.
Pillay, T.V.R. 1995. Aquaculture Principles and Practices. Fishing News Books A
Nagapattinam: 123 p.
Selpiana, Santoso L dan Putri B. 2013. Kajian tingkat kecernaan pakan buatan
yang berbasis tepung ikan rucah pada ikan nila merah (Oreochromis niloticus). e-
Serrao NR, Steinke D, Hanner RH. 2014. Calibrating snakehead diversity with
Sinaga, T.P, M.F. Rahardjo dan Djaja Subardja, S. 2000. Biologi Ikan Gabus
21
Uchida, K. & Fujimoto, M. 1933. Life History and Method of the Corean Snake-
Head Fish, Ophiocephalus argus. Bulletin of the fishery Experiment Station of the
Februari 2008.
22