100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
141 tayangan8 halaman

Kaidah Membuang (Hadfu Alif, Ya, Wawu) Bener

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 8

SILABUS

PENERAPAN KAIDAH RASM UTSMANI (MEMBUANG)


HAZF ALIF, HAZF YA, DAN HAZF WAWU PADA STUDI KASUS JAMA’
MUDZAKAR SALIM, JAMA’ MUANAS SALIM, ISIM A‘JAM, DAN DLAMIR NA

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Rasm Al-Qur’an


Dosen Pengampu : Dr. Eka Prasetiyawati, M.Ud

Oleh : Kelompok 6

Wowo Maqbul Muntaha (231300014)


Nur Faidah (231300010)

PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR


FAKULTAS USHULUDIN DAN DAKWAH
UNIVERSITAS MA’ARIF LAMPUNG (UMALA)
TAHUN AKADEMIK 2023/2024
SEMESTER 2
1
1. Ada berapa kaidah hazf (membuang) baik huruf alif, ya, dan wawu dalam penerapan rasm usmani..?
Jawab : Hazf ini terbagi ke dalam 3 jenis yaitu1:
1) Hazf Isyārah yaitu hazf yang sesuai dengan sebahagian qira`at mutawatir. Contohnya seperti dalam
surat al Baqarah ayat 512:

‫َو ِإْذ َٰو َع ْد َنا ُم وَس ٰٓى َأْر َبِع يَن َلْيَلًة ُثَّم ٱَّتَخ ْذ ُتُم ٱْلِع ْج َل ِم ۢن َبْع ِدِهۦ َو َأنُتْم َٰظ ِلُم وَن‬
Ayat ini dibaca dengan membuang alif yang terletak setelah huruf wawu pada kata ‫ َٰو َع ْد َنا‬Dibuangnya
huruf alif sebagai isyarat kepada qirā’at hazf. Ulama yang membaca dengan membuang alif setelah
wawu dari kata al wa’d yaitu Abū Ja’far, Abū ‘Amr, Ya’qūb, al Yazīdī, dan Ibnu Muhaishin.
Sedangkan ulama lainnya membaca dengan menyebutkan alif dari kata al muwā’adah).

2) Hazf Ikhtishār yaitu hazf yang tidak terbatas pada sebuah kata tanpa padanannya, seperti yang ada
pada struktur kata jama’ muzakkar salīm dan jama’ muannats salīm. Tujuannya untuk meringkas
atau mempersingkat kata. Contohnya seperti yang terdapat pada surat al Ahzāb ayat 35:

‫ِإَّن ٱْلُم ْس ِلِم يَن َو ٱْلُم ْس ِلَٰم ِت َو ٱْلُم ْؤ ِمِنيَن َو ٱْلُم ْؤ ِم َٰن ِت َو ٱْلَٰق ِنِتيَن َو ٱْلَٰق ِنَٰت ِت َو ٱلَّٰص ِدِقيَن َو ٱلَّٰص ِد َٰق ِت َو ٱلَّٰص ِبِر يَن َو ٱلَّٰص ِبَٰر ِت‬
‫َّٰذ‬ ‫َٰظ‬ ‫َّٰٓص‬ ‫َّٰٓص‬
‫يَن َو ٱْلَٰخ ِش َٰع ِت َو ٱْلُم َتَص ِّد ِقيَن َو ٱْلُم َتَص ِّد َٰق ِت َو ٱل ِئِم يَن َو ٱل ِئَٰم ِت َو ٱْلَٰح ِفِظ يَن ُف ُروَج ُهْم َو ٱْلَٰح ِف ِت َو ٱل ِكِر يَن ٱَهَّلل‬ ‫َو ٱْلَٰخ ِش ِع‬
‫َّٰذ‬
‫َك ِثيًرا َو ٱل ِكَٰر ِت َأَع َّد ٱُهَّلل َلُهم َّم ْغ ِفَر ًة َو َأْج ًرا َع ِظ يًم ا‬

3) Hazf Iqtishār yaitu hazf yang terbatas pada sebuah kata atau beberapa kata tertentu tanpa melibatkan
kata lainnya. Hazf ini khusus pada alif sesudah ‘ain yang hanya ada di surat al Anfāl ayat 42,
sedangkan di tempat lainnya ditetapkan alif. Contohnya:

ۙ ‫َو َلْو َتَو اَع دُّتْم ٱَلْخ َتَلْفُتْم ِفى ٱْلِم يَٰع ِد‬
Kata ‫ ِفى ٱْلِم يَٰع ِد‬dalam ayat tersebut dibuang alif setelah ‘ain3.

2. Bagaimana penerapan kaidah hazf pada huruf alif pada studi kasus jama’ mudzakar salim, jama’
muanas salim’, isim’ajam, dan dlamir na..?
Jawab : Dihilangkannya huruf alif dalam al Qur`an terbagi menjadi beberapa macam4:

A. MEMBUANG ALIF
1) Pada jama' muzakkar salim dan yang semisalnya ( arab )
Pada jama' muzakkar salim ada 3 keadaan :
a. Membuang alif syaratnya :
 Lafaz tersebut berulang dalam Al Qur'an (minimal 2 kali)
 Setelah alif tidak terdapat tasydid atau hamzah
Contoh : ‫( ٰص ِد ِقۡي َن‬Al Baqarah (2):23)
‫( ِباۡل ٰك ِفِر ۡي َن‬Al Baqarah (2):19)
‫( ٰخ ِلُد ۡو َن‬Al Baqarah (2):25)
‫( اۡل ٰخ ِس ُر ۡو َن‬Al Baqarah (2):64)
1
Al Hamad. Ghānim Qaddūrī. Al Muyassar fī ‘Ilm rasm al Mushhaf wa Dlabthihu. Jiddah: Markaz al Dirāsiyyāt wa al
Ma’lūmāt al Qur`āniyyah. 2012. h 105
2
https://tafsirweb.com/350-surat-al-baqarah-ayat-51.html
3
Al Farmāwī. 2004. h 179, Al Hamad. 2012.h 105 dan Sya’bān Muhammad Ismā’īl. 2012. h 37
4
Al Farmāwī. ‘Abd al Hayy Husain. Rasm al Mushhaf wa Naqthuhu. Cet. 1. Makkah al Mukarramah: Al Maktabah al
Makkiyyah dan Dār Nūr al Maktabāt. 2004. h 110
2
‫( اۡل ٰف ِس ِقۡي َۙن‬Al Baqarah (2):26)

‫( ٰظ ِلُم ۡو َن‬Al Baqarah (2):51)


‫( اْلٰع َلِمْي َن‬Al Fatihah (1):2)
‫( نْلٰو ِر ُث ْو ا‬Al Mu'minun (23):10)
‫( َلٰح ـِفُظ ۡو َن‬Al Hijr (15):9)
Menurut riwayat Abu Daud membuang alif berlaku juga pada lafaz-lafaz yang tidak berulang
pada Al Qur'an, seperti :
‫( اۡل ٰف ِتِحۡي َن‬Al A'raf : 89)
‫( اۡل َغ اِفِر ۡي َن‬Al A'raf(7):155)
‫( ُم َت ٰش ِكُس ۡو َن‬Az Zumar(39):29)
‫( اۡل ٰخ ِلِقۡي َن‬Al Mu'minun (23).:14)
b. Menetapkan Alif
Jika setelah alif ada tasydid, seperti :
‫( الَّض ٓاِّلۡي َن‬Al Fatihah(1):7)
‫( ِبَض ٓاِّر ۡي َن‬Al Baqarah(2):102)

‫( الَّص ٓاُّفۡو ۚ‌َن‬As Saffat (37):165)

‫( الَّض ٓاُّلۡو َن‬Al Hijr(15):56)


Jika tasydidnya tidak langsung setelah alif, maka alifnya dibuang seperti: ‫ اۡل َح ـَو اِرّٖي َن‬namun perlu
diperhatikan bahwa
 Lafaz ‫ اْلَح َو اِرّٖي َن‬di semua tempat, seperti pada surah Al Maidah ayat 111 dan
‫( اْلَح َو اِرُّيْو َن‬Al Maidah (5):112 ditetapkan alifnya oleh Abu Daud, namun perawi-perawi
lain membuang alif.
 Lafaz ‫( ربنين‬Ali Imran (3):79) dan ‫( ربنيون‬Al Maidah (5):44,63) dibuang alifnya
oleh Abu Daud.
c. Menetapkan alif lebih masyhur
Jika setelah alif ada hamzah, maka menetapkan alif lebih masyhur, seperti :
‫( َقٓإِٮُلۡو َن‬Al A’raf (7):4)
‫( ِللَّط ٓإِٮِفۡي َن‬Al Baqarah(2):125)
‫( َو اۡل َقٓإِٮِم ۡي َن‬Al Hajj(22):26)

‫( َخ ٓإِٮِفۡي َن‬Al Baqarah (2):114)

Jika hamzahnya tidak langsung setelah alif, maka alifnya dibuang. Contohya :
‫َلٰخ ِط ِٕـْيَن‬ (Yusuf(12):91,97dan Al Qasas(28):8),
3
‫( اْلٰخ ِط ُٔـْو َن ِااَّل‬Al Haqqah(69):37)
Menurut Abu Daud lafaz ‫ اْلٰخ ِط ِٕـْيَن ِم َن‬pada Surat Yusuf (12): 29, begitu juga pada Surat As Saffat
(37) : 61 dan lafadz ‫ ٰاَل ِكُلْو َن‬pada surah Waqi'ah (56): 52 alifnya ditetapkan.
lafadz ‫ ٰخ ِس ِٕـْيَن‬Al Baqarah (2) : 65 dan Al A'raf (7) :116) menurut Abu Daud alifnya dibuang
(At Taubah (9): 112) dan (Al Ahzab (33) :25), Abu Daud memilih membuang alifnya.
2) Jama'muannas salim dan yang semisalnya (‫)به ملحق‬
Alif pada jama' muannas salim dibuang pada dua permasalahan
a. Yang mempunyai satu alif : dengan syarat lafaz tersebut banyak terulang dalam Al Qur'an,
seperti :
‫( َبِّيٰن ٍۚت‬Al Baqarah (2):99)
‫( ُظُلٰم ٌت‬AI Baqarah (2):19)
‫( َو ُذ ِّر ّٰي ِتِه ْم‬AI An'am (6):87)
‫( َع َر ٰف ٍت‬Al Baqarah (2):198)
‫( َو ُاوٰل ُت‬At Talaq (65) : 4)

Ada lafaz-lafaz yang tidak banyak terulang dalam AI Qur'an,tapi olch Abu Daud alifnya
dibuang,seperti :

‫( َحَس ٰر ٍت‬Al Baqarah (2) : 167 dan Al Fatir (35) : 8)


(AI An'am (6):93)
‫( ُقُر ٰب ٍت‬At Taubah(9):99)
‫( ُمَع ِّقٰب ٌت‬Ar Ra'd(13):11)
‫( ْط ّٰي ٌۢت‬Al Zumar (39):67)
‫َم ِو‬
‫( َص ُد ٰق ِتِهَّن‬An Nisa' (4):4)
‫( اْل ُثٰل ُۗت‬Ar Ra'd (13):6)
‫َم‬
‫( ُم َتَبِّر ٰج ٍۢت‬An Nur (24):60)

Berikut lafaz-lafaz yang dibuang yaitu:


‫( َع َر ٰف ٍت‬Al Baqarah (2):198)
‫( اْلُغ ُر ٰف ِت‬Saba' (34):37)
(At Talaq (65):4)
‫( َّنِحَس اٍت‬Fussilat (41):16)
Menurut Abu Daud : isbat alif

Lafaz ‫ بنت‬pada tiga tempat di bawah ini, menurut Abu Daud alifnya dibuang, yaitu :
4
‫( علم بغير وبنت‬Al An'am (6):100)
‫( البينت للهويجعلون‬An Nahl (16) : 57)
‫( البيت له ام‬At Tur (52):39)

Selain di tiga tempat ini, alifnya ditetapkan. Ad Dany : isbat alif, yaitu : ‫( ُثَباٍت‬An Nisa' (4):71)

Setiap lafaz ‫ ت ٰء سو‬seperti ‫ ( َس ْو ٰء ِتُك ْم ُّيَو اِر ْي‬Al A’raf (7):26) ada dua wajah menurut Abu Daud.
‫ِۚت‬ ‫ْل‬
1) ‫( ا َج َّنا َر ْو َض اِت‬Asy Syura’ (42):22) menurut Abu Daud ada dua wajah pada dua lafaz tersebut.
Namun menurut Ad Dany alifnya tetap.

2) Pada ayat ‫( ِّم ْنُۚه َبِّيَنٍت َع ٰل ى َفُهْم‬Fatir (35) :40), ada dua wajah menurut Abu Daud dan Ad Dany,
namun yang masyhur adalah membuang alif.
3) ‫( الَّسِّيٰا ِۗت‬Hud (11):114) dan di tempat lainnya, isbat alif menurut kesepakatan perawi-perawi rasm.

b. Jama'mu'annas salim yang mempunyai dua alif:


Menurut perawi rasm, kedua alifnya dibuang dengan syarat :

1) Lafaz tersebut banyak terulang dalam Al Qur'an.


2) Setelah alifyang pertama bukan tasydid atau hamzah, Contohnya :
‫( ٰح ِفٰظ ٌت‬An Nisa' (4):34)
‫( ٰق ِنٰت ٌت‬An Nisa' (4):34)
Jika setelah alif pertama ada tasydid atau hamzah, maka terjadi khilaf antara ‫ حذف‬dan
‫ اثبات‬tetapi yang banyak diberlakukan pada beberapa mushaf adalah ‫ حذف‬atau membuang
alif. Contohnya : ‫( ٰۤص ّٰف ٍت‬Al Mulk (67):19)
‫ٰۤت‬
‫( ِٕىٰب ٍت‬At Tahrim (66):5), dll.
Di bawah ini lafaz-lafaz dalam bentuk jama' mu'annas salim yang sedikit terulang dan
terjadi khilaf antara ‫ حذف‬dan ‫ اثبات‬Abu Daud hazf alif :
‫( ُّم َتٰج ِو ٰر ٌت‬Ar Ra'd (13):4)
dan lafaz-lafaz yang di'atafkan kepadanya, yaitu :
‫ َفاْلُم َدِّبٰر ِت‬, ‫ َفالّٰس ِبٰق ِت‬, ‫ َّوالّٰس ِبٰح ِت‬, ‫ َّوالّٰن ِش ٰط ِت‬, ‫( َو الّٰن ِزٰع ِت‬An Nazi'at (79) : ( 1-5 )
‫ّٰۤص‬
‫ َفالّٰت ِلٰي ت‬, ‫ َفالّٰز ِج ٰر ِت‬, ‫( َو ال ّٰف ِت‬As Saffat (37) :1-3)
‫ َفاْلُمِغ ْيٰر ِت‬, ‫ َفاْلُم ْو ِرٰي ِت‬, ‫( َو اْلٰع ِد ٰي ِت‬Al'Adiyat (100): :1-3)
‫( َر ِّبِه ْم ِر ٰس ٰل ِت‬Al Jinn(72):28). Sebelum alif kedua berupa lam
‫( ِج ٰم َلٌت‬Al Mursalat (77) : 33). Sebelum alif ke dua berupa lam

‫( َو ٰخ ٰل ُتُك ْم‬An Nisa' (4) : 23). Alif yang pertama bukan tambahan
‫( َم ٰغ ٰر ٍت‬At Taubah (9):57).Alif yang pertama bukan tambahan

Berikut ini lafaz-lafaz yang ada khilaf antara rawi-rawi Rasm Usmani:
‫( يابسات‬Yusuf (12):43-46). Menurut Abu Daud alif pertama tetap, menurut Ad Dany
alifnya dibuang.
5
‫( رسالته مابلغت‬pada Al Maidah (5): 67). Abu Daud :Isbat alif, Ad Dany: Hazf alif.
‫( راسيت‬Saba' (34):13) Abu Daud:Alif pertama ada khilaf(hazf atau isbat)yang rajih adalah
isbat alif
‫( باسقت‬Qaf) (50) : 10) Abu Daud : alif pertama ada khilaf (hafz atau isbat) yang rajah adalah
isbat alif
‫ سموات‬pada Fussilat (41) : 12 menurut Abu Daud dan Ad Dany isbat alif setelah waw
‫ للساالين ايات‬pada Yusuf (12) : 7 menurut Ad Dany alif keduanya ada khilaf (hafz atau isbat).
Selaian dari tempat tersebut alif kedua pada lafadz ‫ ايت‬dibuang
‫ اياتنا‬pada dua tempat yaitu
Pada surah yunus (10) :15 dan pada surah yunus (10) : 21 alif kedua diisbatkan menurut
kesepakatan ulama. Selain yang kedua tempat tersebut, alif kedua di hazf.
3. Jama' muzakkar salim yang mengikuti wazan ‫ فعالين‬dan ‫ فعالون‬dan mufradnya ikut wazan ‫فعال‬
(jamak taksir).
Abu Daud : hafz alif dari lafaz yang mengikuti dua wazan di atas, dalam berbagai bentuknya, baik
berbentuk isim ma'rifah atau nakirah. Contohnya:
‫( قومين‬An Nisa' (4): 135).
‫( لالوبين‬Al Isra'(17):25)
‫( التوبين‬Al Baqarah 222)
‫( سمعون‬Al Maidah : 41-42)
‫( قومون‬An Nisa' (4):34)
‫( طوفون‬An Nur (24) :58)
‫( الخرصون‬Az Zariyat (51):10)
Dhomir Na
Alif pada Nun damir yang terletak di tengah lafaz :
‫( وزدنهم‬Al Kahfi (18):13), Abu Daud dan Ad Dany: hazf alif
‫( ولقد اتينك‬AI Hijr (15):87), Abu Daud dan Ad Dany: hazf alif
‫( واذاالتينهم‬An Nisa' (4) : 67), Abu Daud dan Ad Dany: hazf Alif
‫( واوينهما‬Al Mu'minun (23) : 50), Abu Daud dan Ad Dany: hazf alif
‫( اتينكم‬Al A'raf(7):171), Abu Daud dan Ad Dany: haz alif
‫( اتينهما‬Al An'am (6): 83), Abu Daud dan Ad Dany : hazi alif. Jika Nun damirnya di akhir, maka
alifnya tetap seperti ‫( حجتنا‬Al An'am (6): 83), ‫( اطعناهللا‬Al Ahzab (33) : 66), dll.

4. Nama-nama bukan Arab (Asma' A'jamiyyah ):


a. Sepakat alifnya dibuang yaitu ada 9 nama : ‫ابرهم‬-‫هرون‬-‫عمران‬-‫اسمعيل‬-‫لقمن‬-‫ميكيل‬-‫اسحق‬-‫سليمن‬-‫همن‬
6
(yang dimaksud disini alif kedua bila terdapat dua alif).Adapun alif pertama; Abu Daud:memilih
hazf, Ad Dany : banyak isbatnya.
b. Sepakat alifnya diisbatkan : yaitu 6 nama : ‫بأبل‬-‫مأجوج‬-‫يأجوج‬-‫طالوت‬-‫جالوت‬-‫داود‬
c. Ada khilaf antara isbat dan hazf : yaitu 6 nama :
 ‫اسرائيل‬Ad Dany : isbat alif, Abu Daud: hazf alif.
 ‫هاروت‬Ad Dany : isbat alif, Abu Daud: hazf alif.
 ‫ماروت‬Ad Dany : isbat alif, Abu Daud: hazf alif.
 ‫قارون‬Ad Dany : isbat alif, Abu Daud: hazf alif.
 ‫هامان‬Ad Dany : isbat alif, Abu Daud: hazf alif.
 ‫ألياس‬-‫ اليا سين‬Abu daud dan Ad dany : Tidak membicarakannya dalam praktik penulisan:isbat alif.

Daftar pustaka

7
Al Dānī, ‘Utsmān ibn Sa’īd ibn ‘Utsmān ibn ‘Umar Abū ‘Amru. tt. Al Muqni’ fī Rasm Mashāhif al
Amshār. Editor: Muhammad al Shādiq Qamhāwī. Cairo: Maktabah al Kulliyyāt a Azhariyyah.
Al Dlabbā’, ‘Alī Muhammad. tt. Samīr al Thālibīn fī Rasm wa Dlabth al Kitāb al Mubīn. Mesir: tp. Al
Farmāwī. ‘Abd al Hayy Husain. 2004. Rasm al Mushhaf wa Naqthuhu. Cet. 1. Makkah al
Mukarramah: Al Maktabah al Makkiyyah dan Dār Nūr al Maktabāt.
Al Hamad. Ghānim Qaddūrī. 2012. Al Muyassar fī ‘Ilm rasm al Mushhaf wa Dlabthihu. Jiddah: Markaz al
Dirāsiyyāt wa al Ma’lūmāt al Qur`āniyyah.
Al Qaththān,Mannā’. 2000. Mabāhi£ fī ‘Ulūm al Qur`ān. Cet. 3. Maktabah al Ma’ārif li al Nasyr wa al
tawzī’. Al Sālih, Subhī. 2005. Mabāhits fī ‘Ulūm al Qur`ān. Cet. 26. Beirūt: Dār al ‘Ilm li al Malāyīn.
Al-Hamidy, Abd Qadir Umar Usman. 2018.“Penulisan al-Quran dengan Rasm Uthmani di antara Tawqif
dan Ijtihad”dalam Journal of Ma’alim al-Quran wa al-Sunnah. Vol. 14. No. 2.
Anshori. 2016. Ulumul Qur’an, Kaidah-kaidah Memahami Firman Allah. Jakarta: Rajawali Press
Referensi : https://tafsirweb.com/12164.html

Anda mungkin juga menyukai