Makalah Kel 2 Evaluasi Pembelajaran Tik

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

INDIKATOR PENCAPAIAAN KOMPETENSI


“Diajukan untuk memenuhi tugas terstruktur dalam
Mata Kuliah evaluasi pembelajaran TIK”

Dosen Pengampu
Iltavia, M.Pd

Disusun Oleh :

Kelompok 1

1. Aurora Attila Naufal (2521092)


2. Muhamad Arif Juliansyah (2521101)
3. Romzi Ahmad (2521106)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SJECH M. DJAMIL DJAMBEK BUKITTINGGI

T.A 2023/2024
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan Rahmat, hidayah,
dan Inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah evaluasi dalam
pendidikan ini.

Adapun penyusunan makalah ini telah kami upayakan dengan semaksimal mungkin
dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak. Namun tidak lepas dari semua itu, kami
menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi penyusunan bahasanya maupun
segi lainnya. Semua itu bukan unsur kesengajaan kami, tetapi dikarenakan kurangnya ilmu dan
pengetahuan kami dalam ilmu ini.

Oleh karena itu, dengan lapang dada dan tangan terbuka, kami membuka
selebarlebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran dan kritik kepada kami, sehingga
kami dapat memperbaiki makalah ini kedepannya agar lebih baik lagi.

Bukittinggi, 10 September 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i


DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I ......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ............................................................................................................. 2
BAB II ....................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 3
A. Pengertian Indikator Pencapaian Kompetensi ................................................................ 3
B. Pengertian Tujuan Pembelajaran .................................................................................... 3
C. Perbedaan dan Persamaan Indikator Pencapaian Kompetensi dengan Tujuan
Pembelajaran .......................................................................................................................... 4
D. Ruang Lingkup Kemampuan yang dirumuskan pada Tujuan Pembelajaran dan
Indikator Pencapaian Kompetensi .......................................................................................... 5
E. Kompetensi dalam Pembelajaran .................................................................................... 6
BAB III.................................................................................................................................... 10
PENUTUP............................................................................................................................... 10
A. Kesimpulan ................................................................................................................... 10
B. Saran ............................................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indikator hasil belajar adalah tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat dimiliki
oleh peserta didik setelah peserta didik melakukan proses pembelajaran tertentu. Jadi,
dapatlah dikatakan bahwa indikator pencapain kompetensi merupakan kemampuan
peserta didik yang dapat diamati dan diukur.

Dalam pelaksanaan desain tujuan pembelajaran berbasis pencapaian kompetensi


pencapain kompetensi, guru melakukan proses menjabarkan Kompetensi Dasar (KD)
ke dalam indikator pencapaian kompetensi.

Dalam proses belajar mengajar di dalam kelas dan pada suatu mata pelajaran
tertentu pasti mempunyai tujuan-tujuan yang ingin dicapai. Pencapaian tersebut dapat
dicapai dengan merumuskan indikator yang baik. Rumusan indikator yang baik
(bagus) tak lepas dari standar kompetensi dan kompetensi dasar. Dalam sistem
kurikulum KTSP sekolah mempunyai hak untuk mengembangkan kurikulum
berdasarkan pada standar yang ditentukan oleh kementrian pendidikan nasional
(MENDIKNAS), tidak hanya itu sekolah juga mempunyai hak mengembangkan
kurikulum dari muatan lokal.

Kurikulum akan tercapai dengan baik jika perumusan silabus dan RPP berjalan
dengan baik. Pencapaian RPP dan silabus terletak pada standar kompetensi dan
kompetensi dasar. Sedangkan pencapaian kompetensi dasar dan standar kompetensi
terdapat pada indikator.

Oleh karena itu, merumuskan indikator merupakan hal yang sangat penting dalam
proses belajar mengajar di kelas, jika dalam suatu pembelajaran indikator belum
tercapai maka bisa dianggap pembelajaran tersebut gagal.
Dalam makalah kami mencoba untuk mengulas kembali mengenai indikator
pencapaian kompetensi.

B. Rumusan Masalah
Adapun masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut:

1
1. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan indikator pencapaian kompetensi
2. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan tujuan pembelajaran..
3. Menjelaskan Perbedaan dan Persamaan Indikator Pencapaian Kompetensi dengan
Tujuan Pembelajaran.
4. Menjelaskan apakah rumusan kemampuan pada tujuan pembelajaran dan indikator
pencapaian kompetensi selalu sama ataukah dapat berbeda.
5. Menjelaskan bagaimana ruang lingkup kemampuan yang dirumuskan pada tujuan
pembelajaran dan indikator pencapaian kompetensi.
6. Menjelaskan kompetensi dalam pembelajaran.

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan indikator pencapaian kompetensi


2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan tujuan pembelajaran
3. Untuk mengetahui Perbedaan dan Persamaan Indikator Pencapaian Kompetensi
dengan Tujuan Pembelajaran.
4. Untuk mengetahui apakah rumusan kemampuan pada tujuan pembelajaran dan
indikator pencapaian kompetensi selalu sama ataukah dapat berbeda
5. Untuk mengetahui bagaimana ruang lingkup kemampuan yang dirumuskan pada
tujuan pembelajaran dan indikator pencapaian kompetensi
6. Untuk mengetahui kompetensi dalam pembelajaran

2
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Indikator Pencapaian Kompetensi
Indikator artinya penunjuk atau tanda-tanda yang tampak, pencapaiaan artinya telah
dikuasai, kompetensi artinya kemampuan melakukan sesuatu. Jadi, indikator
pencapaian kompetensi (IPK) ialah tanda-tanda yang (seharusnya) tampak pada
seseorang yang telah menguasai suatu kemampuan melakukan sesuatu. Indikator
pencapaian kompetensi IPK merupakan rumusan kemampuan yang harus dilakukan
atau ditampilkan oleh siswa untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar (KD).

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), indikator adalah sesuatu yg dapat
memberikan atau menjadi petunjuk atau keterangan. Jika dikaitkan dengan
pembelajaran, indikator merupakan petunjuk bagi guru apakah hasil pembelajaran telah
tuntas atau belum. Sederhananya, indikator pencapaian kompetensi adalah garis-garis
besar yang harus dicapai oleh siswa selama pembelajaran berlangsung.

Menurut Standar Proses pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional


(Permendiknas) Nomor 41 Tahun 2007, indikator pencapaian kompetensi adalah
perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian
kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran.Indikator
pencapaian kompetensi dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional yang
dapat diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Ini berarti
indikator pencapaian kompetensi merupakan rumusan kemampuan yang harus
dilakukan atau ditampilkan oleh siswa untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi
dasar (KD).

Dengan demikian indikator pencapaian kompetensi merupakan tolok ukur


ketercapaian suatu KD. Hal ini sesuai dengan maksud bahwa indikator pencapaian
kompetensi menjadi acuan penilaian mata pelajaran.

B. Pengertian Tujuan Pembelajaran


Menurut Standar Proses pada Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007, tujuan
pembelajaran menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh
peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar. Ini berarti kemampuan yang dirumuskan

3
dalam tujuan pembelajaran mencakup kemampuan yang akan dicapai siswa selama
proses belajar dan hasil akhir belajar pada suatu KD.

Adapun pengertian Tujuan Pembelajaran menurut para ahli adalah sebagai berikut.

1. Robert F. Mager (1962)

Tujuan pembelajaran adalah perilaku yang hendak dicapai atau yang dapat
dikerjakan oleh siswa pada kondisi dan tingkat kompetensi tertentu.

2. Kemp (1977) dan David E. Kapel (1981)

Tujuan pembelajaran adalah suatu pernyataan yang spesifik yang dinyatakan


dalam perilaku atau penampilan yang diwujudkan dalam bentuk tulisan untuk
menggambarkan hasil belajar yang diharapkan.

3. Oemar Hamalik (2005)

Tujuan pembelajaran adalah suatu deskripsi mengenai tingkah laku yang


diharapkan tercapai oleh siswa setelah berlangsung pembelajaran.

Dari definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa Tujuan Pembelajaran adalah


sebuah istilah yang digunakan dalam kurikulum pendidikan Indonesia untuk
mendeskripsikan kompetensi berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus
dicapai, dimiliki, dan dikuasai oleh peserta didik dalam suatu kegiatan pembelajaran.

C. Perbedaan dan Persamaan Indikator Pencapaian Kompetensi dengan Tujuan


Pembelajaran
Tujuan pembelajaran mencerminkan arah yang akan dituju selama pembelajaran
berlangsung. Dengan demikian arah proses pembelajaran harus mengacu pada tujuan
pembelajaran. Namun perlu diingat pula bahwa proses pembelajaran dikelola dalam
rangka memfasilitasi siswa agar dapat mencapai kompetensi dasar. Pencapaian itu
diukur dengan tolok ukur kemampuan yang dirumuskan dalam indikator pencapaian
kompetensi. Agar kegiatan memfasilitasi berhasil optimal maka arah pembelajaran
hendaknya mengacu pada indikator pencapaian kompetensi. Dengan demikian
persamaan dari indikator pencapaian kompetensi dan tujuan pembelajaran adalah pada
fungsi keduanya sebagai acuan arah proses dan hasil pembelajaran.

4
Dalam pembelajaran, setiap siswa akan diukur pencapaian kompetensinya. Bagi
siswa yang pencapaian kompetensinya belum mencapai kriteria yang ditetapkan
(kriteria itu populer dengan nama KKM atau Kriteria Ketuntasan Belajar Minimal)
maka ia akan mendapat pelayanan pembelajaran remidi untuk memperbaiki
kemampuannya yang didahului dengan analisis kesulitan atau kelemahannya dan
diakhiri dengan penilaian kemajuan belajarnya. Mengingat bahwa tolok ukur yang
digunakan dalam pengukuran itu adalah kemampuan pada indikator pencapaian
kompetensi maka dapat diartikan bahwa indikator pencapaian kompetensi merupakan
target kemampuan yang harus dikuasai siswa secara individu atau dengan kata lain
bahwa indikator pencapaian kompetensi adalah target pencapaian kemampuan individu
siswa.

Merujuk pada pengertiannya, maka tujuan pembelajaran adalah gambaran dari


proses dan hasil belajar yang akan diraih selama pembelajaran berlangsung. Ini berarti
tujuan pembelajaran adalah target kemampuan yang akan dicapai oleh seluruh siswa.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa perbedaan dari indikator pencapaian
kompetensi dan tujuan pembelajaran adalah bahwa kemampuan yang dirumuskan pada
indikator pencapaian kompetensi merupakan target pencapaian kemampuan individu
siswa sedangkan kemampuan yang dirumuskan pada tujuan pembelajaran merupakan
target pencapaian kemampuan siswa secara kolektif.

D. Ruang Lingkup Kemampuan yang dirumuskan pada Tujuan Pembelajaran dan


Indikator Pencapaian Kompetensi
Mengingat tujuan pembelajaran merupakan target pencapaian kolektif, maka
rumusannya dapat dipengaruhi oleh desain kegiatan dan strategi pembelajaran yang
disusun guru untuk siswanya. Sementara rumusan indikator pencapaian kompetensi
tidak terpengaruh oleh apapun desain atau strategi kegiatan pembelajaran yang disusun
guru karena rumusannya lebih bergantung kepada karakteristik KD yang akan dicapai
siswa. Perlu diingat pula bahwa indikator pencapaian kompetensi menjadi acuan
penilaian, yaitu sebagai tolok ukur pencapaian KD, sehingga tujuan pembelajaran harus
searah dengan tolok ukurnya dan hendaknya dapat memfasilitasi siswa agar dapat
mencapai kemampuan yang dirumuskan oleh tolok ukurnya. Dengan demikian berarti
ruang lingkup kemampuan pada tujuan pembelajaran dapat lebih luas atau sama dengan
ruang lingkup kemampuan pada indikator pencapaian kompetensi.

5
Hal itu sesuai dengan target kemampuan yang akan dicapai pada tujuan
pembelajaran, yaitu mencakup proses dan hasil belajar, sementara target kemampuan
pada indikator pencapaian kompetensi adalah target hasil belajar. Dan tidak logis bila
ruang lingkup kemampuan pada tujuan pembelajaran lebih sempit dari ruang lingkup
kemampuan pada indikator pencapaian kompetensi. Mengapa? Bila ruang lingkup
kemampuan pada tujuan pembelajaran lebih sempit dari ruang lingkup kemampuan
pada indikator pencapaian kompetensi, maka proses fasilitasi pembelajaran cenderung
tidak lengkap atau tidak memadai untuk mengantarkan siswa mampu mencapai
kemampuan sesuai tolok ukur.

E. Kompetensi dalam Pembelajaran


Menurut Sudarmanto (2009:45), kompetensi adalah atribut untuk meletakkan
sumber daya manusia yang memiliki kualitas baik dan unggul. Atribut tersebut meliputi
keterampilan, pengetahuan, dan keahlian atau karakteristik tertentu.

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 pasal 35 ayat


1 tentang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa standar nasional pendidikan terdiri dari
isi, standar proses, standar pengelolaan, standar penilaian pendidikan, dan standar
pembiayaan harus ditingkatkan secara berkala dan berencana.

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen, menyebutkan bahwa seorang guru adalah pendidik profesional yang tugas
utamanya adalah mendidik, membimbing, mengajar, menilai, melatih, dan
mengevaluasi peserta didik mulai dari pendidikan usia dini, pendidikan dasar,
pendidikan menengah dan pendidikan formal.

Guru sebagai learning agent (agen pembelajaran) yaitu guru berperan sebagai
fasilitator, pemacu, motivator, pemberi inspirasi, dan perekayasa pembelajaran bagi
peserta didik.

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia nomor 14 tahun 2005 pasal 8,


kompetensi guru meliputi kompetensi kepribadian, kompetensi pedagogik, kompetensi
sosial, dan kompetensi profesional yang akan didapatkan jika mengikuti pendidikan
profesi.

1. Kompetensi Kepribadian

6
Kompetensi guru yang pertama adalah kompetensi kepribadian. Kompetensi
kepribadian adalah kemampuan personal yang dapat mencerminkan kepribadian
seseorang yang dewasa, arif dan berwibawa, mantap, stabil, berakhlak mulia, serta
dapat menjadi teladan yang baik bagi peserta didik.

Kompetensi kepribadian dibagi menjadi beberapa bagian, meliputi:

• Kepribadian yang stabil dan mantap. Seorang guru harus bertindak sesuai dengan
norma-norma sosial yang berlaku di masyarakat, bangga menjadi seorang guru,
serta konsisten dalam bertindak sesuai dengan norma yang berlaku.
• Kepribadian yang dewasa. Seorang guru harus menampilkan sifat mandiri dalam
melakukan tindakan sebagai seorang pendidik dan memiliki etos kerja yang tinggi
sebagai guru.
• Kepribadian yang arif. Seorang pendidik harus menampilkan tindakan berdasarkan
manfaat bagi peserta didik, sekolah dan juga masyarakat serta menunjukkan
keterbukaan dalam berpikir dan melakukan tindakan.
• Kepribadian yang berwibawa. Seorang guru harus mempunyai perilaku yang dapat
memberikan pengaruh positif dan disegani oleh peserta didik.
• Memiliki akhlak mulia dan menjadi teladan. Seorang guru harus bertindak sesuai
dengan norma yang berlaku (iman dan taqwa, jujur, ikhlas, suka menolong) dan
dapat diteladani oleh peserta didik.
2. Kompetensi Pedagogik

Kompetensi pedagogik yaitu kemampuan seorang guru dalam memahami


peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, pengembangan peserta
didik, dan evaluasi hasil belajar peserta didik untuk mengaktualisasi potensi yang
mereka miliki.

Kompetensi pedagogik dibagi menjadi beberapa bagian, diantaranya sebagai


berikut:

• Dapat memahami peserta didik dengan lebih mendalam. Dalam hal ini, seorang
guru harus memahami peserta didik dengan cara memanfaatkan prinsip-prinsip
kepribadian, perkembangan kognitif, dan mengidentifikasi bekal untuk mengajar
peserta didik.

7
• Melakukan rancangan pembelajaran. Guru harus memahami landasan pendidikan
untuk kepentingan pembelajaran, seperti menerapkan teori belajar dan
pembelajaran, memahami landasan pendidikan, menentukan strategi
pembelajaran didasarkan dari karakteristik peserta didik, materi ajar, kompetensi
yang ingin dicapai, serta menyusun rancangan pembelajaran.
• Melaksanakan pembelajaran. Seorang guru harus dapat menata latar
pembelajaran serta melaksanakan pembelajaran secara kondusif.
• Merancang dan mengevaluasi pembelajaran. Guru harus mampu merancang dan
mengevaluasi proses dan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan
dengan menggunakan metode, melakukan analisis evaluasi proses dan hasil
belajar agar dapat menentukan tingkat ketuntasan belajar peserta didik, serta
memanfaatkan hasil penilaian untuk memperbaiki program pembelajaran.
• Mengembangkan peserta didik sebagai aktualisasi berbagai potensi peserta didik.
Seorang guru mampu memberikan fasilitas untuk peserta didik agar dapat
mengembangkan potensi akademik dan nonakademik yang mereka miliki.
3. Kompetensi Sosial

Kompetensi guru selanjutnya adalah kompetensi sosial. Kompetensi sosial yaitu


kemampuan yang dimiliki oleh seorang guru untuk berkomunikasi dan bergaul
dengan tenaga kependidikan, peserta didik, orang tua peserta didik, dan masyarakat
di sekitar sekolah.

Kompetensi sosial meliputi:

• Memiliki sikap inklusif, bertindak obyektif, dan tidak melakukan diskriminasi


terhadap agama, jenis kelamin, kondisi fisik, ras, latar belakang keluarga, dan
status social
• Guru harus dapat berkomunikasi secara santun, empatik, dan efektif terhadap
sesama guru, tenaga kependidikan, orang tua, serta masyarakat sekitar
• Guru dapat melakukan adaptasi di tempat bertugas di berbagai wilayah Indonesia
yang beragam kebudayaannya
• Guru mampu melakukan komunikasi secara lisan dan tulisan.
4. Kompetensi Profesional

Kompetensi guru yang terakhir adalah kompetensi profesional. Kompetensi


profesional yaitu penguasaan terhadap materi pembelajaran dengan lebih luas dan

8
mendalam. Mencakup penguasaan terhadap materi kurikulum mata pelajaran dan
substansi ilmu yang menaungi materi pembelajaran dan menguasai struktur serta
metodologi keilmuannya.

Kompetensi profesional meliputi:

• Penguasaan terhadap materi, konsep, struktur dan pola pikir keilmuan yang
dapat mendukung pembelajaran yang dikuasai
• Penguasaan terhadap standar kompetensi dan kompetensi dasar setiap mata
pelajaran atau bidang yang dikuasai
• Melakukan pengembangan materi pembelajaran yang dikuasai dengan kreatif
• Melakukan pengembangan profesionalitas secara berkelanjutan dengan
melakukan tindakan yang reflektif
• Menggunakan teknologi dalam berkomunikasi dan melakukan pengembangan
diri.

9
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Jadi, indikator merupakan kompetensi dasar secara spesifik yang dapat dijadikan
untuk menilai ketercapaian hasil pembelajaran dan juga dijadikan tolak ukur sejauh
mana penguasaan siswa terhadap suatu pokok bahasan atau mata pelajaran tertentu serta
diharapkan adanya perubahan yang terjadi pada diri siswa pada aspek pengetahuan,
sikap dan keterampilan setelah pembelajaran berlangsung, untuk mengetahuinya
dilaksanakan melalui evaluasi, baik dilakukan dengan tes lisan, tertulis ataupun tanya
jawab.

Indikator hasil belajar adalah tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat dimiliki
oleh peserta didik setelah peserta didik melakukan proses pembelajaran tertentu. Jadi,
dapatlah dikatakan bahwa indikator pencapain kompetensi merupakan kemampuan
peserta didik yang dapat diamati dan diukur.

Dalam pelaksanaan desain tujuan pembelajaran berbasis pencapaian kompetensi


pencapain kompetensi, guru melakukan proses menjabarkan Kompetensi Dasar (KD)
ke dalam indikator pencapaian kompetensi.

B. Saran
Berdasarkan uraian diatas, kami menyadari bahwa makalah yang kami susun ini
masih banyak sekali kekurangannya. Oleh karena itu, kami selaku penulis
membutuhkan kritik dan juga saran dari pembaca, agar kami dapat membuat makalah
yang jauh lebih baik kedepannya. Dan kami sebagai penulis berharap makalah yang
kami susun ini dapat bermanfaat bagi pembaca

10
DAFTAR PUSTAKA

Tri, F. (n.d.). 4 Kompetensi Guru yang Wajib Dimiliki oleh Calon Guru. Retrieved from gurubinar.id:
https://gurubinar.id/guest/blogs/list/96?key=4+Kompetensi+Guru+yang+Wajib+Dimiliki+ole
h+Calon+Guru&tag=#

Utami, T. H. (2010). Indikator dan Tujuan Pembelajaran dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
jurnal SEMNAS.

Wardhani, S. (2008). Perbedaan Indikator Pencapaian Kompetensi dan Tujuan Pembelajaran.

11

Anda mungkin juga menyukai