Kebijakan Kurikulum Merdeka

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 34

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,

RISET, DAN TEKNOLOGI

Kebijakan Kurikulum
Merdeka

PUSAT KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN


BADAN STANDAR, KURIKULUM, DAN ASESMEN PENDIDIKAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Mengapa Kurikulum Merdeka
Diperlukan?

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Pembelajaran
yang berpusat pada
murid
Merdeka Belajar
ingin mewujudkan
sekolah yang kita
cita-citakan, yaitu
sekolah yang
menumbuhkan Pendidik
Murid
memiliki
Iklim sekolah
reflektif, kompetensi yang aman,
kompetensi dan gemar belajar,
berbagi, dan
dan
inklusif, dan
merayakan
karakter
karakter semua berkolaborasi Pancasila kebinekaan

murid untuk menjadi


pelajar sepanjang
hayat dengan nilai-
nilai Pancasila
Kurikulum Merdeka adalah kurikulum yang
memberi fleksibilitas dan berfokus pada
materi esensial untuk mengembangkan
kompetensi peserta didik sebagai pelajar
sepanjang hayat yang berkarakter Pancasila.

Kurikulum Merdeka merupakan salah satu


alat bantu utama untuk melakukan
transformasi pendidikan dan mewujudkan
sekolah yang kita cita-citakan.

Kurikulum Merdeka memudahkan guru dan


kepala sekolah meningkatkan kualitas
pembelajaran dan indikator lain yang diukur
dalam Asesmen Nasional/ Rapor Pendidikan,
akreditasi sekolah/ madrasah, serta Standar
Pelayanan Minimal (SPM) Pendidikan.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 4


Dengan fokus pada materi esensial dan struktur yang fleksibel, Kurikulum
Merdeka memudahkan guru melakukan pembelajaran terdiferensiasi, mengasah
bakat dan minat, serta menumbuhkan karakter murid secara lebih menyeluruh.

Fokus pada Muatan Esensial Fleksibel dan Kontekstual Pengembangan Karakter


Muatan wajib dikurangi untuk memberi Kurikulum sekolah bisa disesuaikan dengan Pengembangan karakter (kompetensi
waktu bagi pembelajaran yang lebih karakteristik sekolah dan murid serta moral-spiritual, sosial, dan emosional)
mendalam, bermakna, dan konteks sosial budaya setempat. tidak hanya melalui mata pelajaran,
terdiferensiasi. tetapi juga melalui alokasi waktu khusus
Muatan esensial juga dibuat lebih relevan Guru dapat menggunakan asesmen awal untuk pembelajaran yang aplikatif dan
dengan tantangan zaman dan isu terkini, untuk melakukan pembelajaran kolaboratif, seperti Projek Penguatan
seperti perubahan iklim, literasi terdiferensiasi (mengatur materi, alur, dan Profil Pelajar Pancasila .
finansial, literasi digital, dan literasi kecepatan pembelajaran sesuai minat dan
kesehatan. tingkat kemampuan murid).
Fleksibel dan kontekstual
● Struktur kurikulum:
a. Pengaturan beban belajar menjadi pertahun
b. Pengorganisasian dan perencanaan pembelajaran yang diatur sendiri oleh satuan
pendidikan sesuai konteks karakteristik dan visi, misi, serta tujuan satuan
pendidikan. Modifikasi terhadap pengorganisasian dan perencanaan pembelajaran
di tingkat satuan dimungkinkan kapan saja, karena fase Capaian Pembelajaran
dapat dicapai dalam periode fase (dua tahun atau lebih) bukan per tahun, muatan
pembelajaran berkurang serta jumlah jam pembelajaran diatur per tahun. Struktur
ini memberi ruang bagi sekolah untuk menyusun kurikulum satuan pendidikan yang
tidak hanya sesuai dengan karakteristik sekolah dan lingkungan setempat, namun
juga pada komponen pengorganisasian dan komponen perencanaan
pembelajarannya dapat disesuaikan secara berkala agar mencerminkan fokus
peningkatan layanan.
c. Dimaksudkan untuk memberikan keleluasaan bagi guru untuk menerapkan
pembelajaran terdiferensiasi. Struktur ini memberikan lebih banyak waktu bagi
guru di kelas untuk memperhatikan proses belajar murid, menerapkan asesmen
formatif, melakukan penyesuaian materi dan kecepatan mengajar, serta
menggunakan metode pembelajaran yang lebih mendalam.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 6


Fokus pada Muatan Esensial

● Capaian Pembelajaran merupakan kompetensi pembelajaran yang harus dicapai


peserta didik di akhir setiap fase. Di dalam Capaian Pembelajaran dirumuskan
kompetensi dengan pengurangan materi dan fokus pada materi yang paling esensial
dalam tiap bidang studi.
● CP juga disusun lebih umum agar lebih fokus pada kompetensi apa yang penting
dicapai sehingga materi dan alur pembelajarannya dapat dikontekskan di daerah dan
satuan pendidikan masing-masing.
● CP disertai dengan komponen-komponen seperti rasional, tujuan, dan karakteristik,
serta adanya elemen untuk memberikan kerangka berpikir terkait apa yang perlu
dicapai melalui CP, dan elemen sebagai ranah kompetensi atau materi.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 7


Pengembangan Karakter

● Penguatan pada pendidikan karakter dengan adanya alokasi khusus dalam kokurikuler,
paling sedikit dalam bentuk projek penguatan profil pelajar Pancasila. Projek
penguatan profil pelajar Pancasila bermaksud agar peserta didik memiliki waktu untuk
mengeksplorasi dan mengasah kepekaan terhadap isu nyata di lingkungan sekitarnya,
tanpa adanya beban menuntaskan materi. Sebaliknya, dengan mendalami isu
kontekstual, peserta didik mengidentifikasi kompetensi apa yang perlu ia miliki untuk
dapat memberikan pendapat, alternatif pemecahan masalah, atau aksi yang dapat
dilakukan, sehingga kepemilikan terhadap pembelajaran dialami oleh peserta didik dan
pembelajaran pun relevan bagi kehidupan peserta didik. Tema dalam projek penguatan
profil pelajar Pancasila berdasarkan pada isu prioritas nasional atau pembangunan
berkelanjutan.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 8


Struktur Kurikulum
1. Intrakurikuler. Merupakan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan belajar sesuai jadwal dan
beban belajar pada struktur Kurikulum. Tujuan
belajar mengacu pada Capaian Pembelajaran.

2. Kokurikuler. Merupakan kegiatan pembelajaran


yang dilaksanakan untuk penguatan, pendalaman,
dan/atau pengayaan kegiatan Intrakurikuler dalam
rangka pengembangan karakter dan kompetensi
Peserta Didik. Dilaksanakan paling sedikit dalam
bentuk projek penguatan profil pelajar Pancasila.

Selain Intrakurikuler dan Kokurikuler, struktur


Kurikulum dapat memuat Ekstrakurikuler sesuai
dengan karakteristik Satuan Pendidikan.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 9


Kekhasan Satuan/ Jenjang dalam
Kurikulum Merdeka

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Poin Pembaruan Struktur Kurikulum di Permendikbud No. 12 tahun 2024
Jenjang Pembaruan

SD Murid-murid dengan potensi Bahasa Inggris sebagai Mata Pelajaran Wajib mulai kelas III SD, dengan masa
kecerdasan istimewa dapat diberikan transisi hingga tahun ajaran 2027/2028
percepatan belajar, dan/atau
SMP pendalaman dan pengayaan Capaian Kelas khusus atau Satuan -
Pembelajaran secara individu (bukan Pendidikan khusus olahraga atau
SMA rombongan belajar) seni dapat menggunakan alokasi ● Sejarah Tingkat Lanjut
waktu P5 sebagai penguatan ditambahkan menjadi mata
kompetensi khusus keolahragaan pelajaran pilihan dengan alokasi
atau kesenian waktu 5JP/minggu.

● Alokasi waktu mata pelajaran


Bahasa Inggris ditambahkan
1JP/minggu menjadi 3JP/minggu

SMK ● Jumlah minggu efektif pada kelas XII (program 3 tahun) dan kelas XIII (program 4 tahun) diasumsikan setara dengan
32 minggu
● Mata pelajaran PKL dilaksanakan paling sedikit selama 1 semester atau 16 minggu efektif untuk program 3 tahun,
dan paling sedikit selama 10 bulan atau 26 minggu efektif untuk program 4 tahun

Pendidikan Khusus Penambahan struktur kurikulum untuk TKLB

Pendidikan Kesetaraan Penyederhanaan jumlah SKK dalam struktur kurikulum.


Kokurikuler pada pendidikan kesetaraan dilaksanakan paling sedikit melalui pemberdayaan dan keterampilan berbasis profil
pelajar Pancasila

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 11


PAUD
● Penyelarasan antara kompetensi dengan muatan pembelajaran dan asesmen,
yang tujuannya untuk mendukung tercapainya perkembangan anak secara holistik
sehingga kemampuan fondasi terpenuhi (lebih lanjut terkait kemampuan fondasi
tercantum dalam CP).

● Satuan pendidikan PAUD dapat menyelenggarakan ekstrakurikuler


● Didukung dengan keseluruhan peningkatan layanan untuk mewujudkan visi
PAUD Berkualitas.

Pedoman Umum Penyelenggaraan Seri 1 - Proses Pembelajaran Berkualitas


Pendidikan Anak Usia Dini Berkualitas
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 12
SD
Transisi PAUD SD
Ada tiga target perubahan sebagai penyelarasan PAUD ke SD
(sesuai Surat Edaran Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, Dan Pendidikan Menengah
Nomor 0759/C/Hk.04.01/2023 Tentang Penguatan Transisi Pendidikan Anak Usia Dini Ke Sekolah Dasar Kelas Awal)

Target Perubahan 1:
Menghilangkan tes calistung dari proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) pada
Sekolah Dasar.

Target Perubahan 2:
Menerapkan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di Dua Minggu Pertama pada
Tahun Ajaran Baru di PAUD dan Utamanya di SD
Target Perubahan 3:
Menerapkan Pembelajaran yang Membangun 6 (enam) Kemampuan Fondasi Anak di PAUD
dan SD/MI, melalui tiga strategi pembelajaran: (i) menyenangkan dan bermakna; (ii) asesmen
yang membina; dan (iii) pelaporan hasil belajar kepada orangtua/wali
Bahan dapat diakses di Platform Merdeka Mengajar Seri Pelatihan Mandiri (topik transisi PAUD ke SD yang menyenangkan)
atau melalui laman transisi PAUD-SD: s.id/transisipaudsd

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


SD
Penetapan Bahasa Inggris menjadi Mata Pelajaran Wajib di Tahun Ajaran 2027/2028

Hal ini didorong oleh tiga hal:

(1) bahasa Inggris sebagai kebutuhan seluruh anak Indonesia,

(2) keselarasan kurikulum Bahasa Inggris, dan

(3) pemerataan kualitas pembelajaran.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


14
SMP

● Penguatan kompetensi teknologi digital termasuk kemampuan berpikir


sistem dan komputasional melalui mata pelajaran Informatika yang
diwajibkan.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 15


SMA
● Pemilihan mapel di kelas XI dan XII
○ Satuan Pendidikan wajib membuka kelompok mata pelajaran umum serta paling sedikit
7 (tujuh) mata pelajaran pilihan.
○ Setiap Peserta Didik wajib mengikuti:
■ seluruh mata pelajaran dalam kelompok mata pelajaran umum; dan
■ memilih 4 (empat) sampai dengan 5 (lima) mata pelajaran dari kelompok mata
pelajaran pilihan yang diselenggarakan oleh Satuan Pendidikan, disesuaikan
dengan minat, bakat, dan kemampuan Peserta Didik.
○ Peserta Didik diperbolehkan mengganti mata pelajaran pilihan paling lambat kelas XI
semester 2 (dua) berdasarkan Penilaian ulang Satuan Pendidikan terhadap minat, bakat,
dan kemampuan Peserta Didik.
○ Khusus untuk sekolah yang ditetapkan pemerintah sebagai sekolah keolahragaan atau
seni, dapat dibuka mata pelajaran Olahraga atau Seni, sesuai dengan sumber daya yang
tersedia di Sekolah Menengah Atas, Madrasah Aliyah, atau bentuk lain yang sederajat.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 16


SMK
● PKL: Dilakukan secara blok dengan asumsi 46 JP per minggu (Panduan PKL
SMK di Kurikulum Merdeka)
● Mapel Pilihan SMK: Mata pelajaran pilihan merupakan mata pelajaran yang
dipilih Peserta Didik berdasarkan minat untuk berwirausaha, bekerja pada
bidangnya, maupun melanjutkan pendidikan.
Ruang lingkup mapel pilihan SMK:
1.Pendalaman mata pelajaran konsentrasi keahlian
2.Pilihan mata pelajaran lintas konsentrasi keahlian
3.Pendalaman mata pelajaran akademik
4.Pendalaman mata pelajaran pilihan di SMA/MA

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 17


Pendidikan Khusus

1. Peserta Didik berkebutuhan khusus dengan hambatan intelektual menggunakan


Capaian Pembelajaran Pendidikan Khusus yang mengacu pada perkembangan
Peserta Didik dan usia mental disertai dengan penyediaan akomodasi yang layak
2. Program Kebutuhan Khusus yang semula sebagai muatan pembelajaran menjadi
mata pelajaran program kebutuhan khusus mulai dari TKLB sampai dengan SMALB
(catatan: CP untuk TKLB dalam proses penyusunan)
3. PKL menjadi program yang wajib dilaksanakan pada kelas XI minimal 1 bulan
4. Pengembangan SLB sebagai LSP-P1 untuk 20 bidang keterampilan (sesuai dengan
SK3PD)
5. Satuan pendidikan dapat mengembangkan keterampilan sesuai dengan budaya dan
keunggulan lokal mengacu pada SKKNI (jika tidak ada SK3PD)
6. kompetensi dibuat umum tidak lagi perketunaan

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 18


Pendidikan Kesetaraan
● Pada tahap penyusunan kurikulum satuan pendidikan (KSP), satuan pendidikan mendistribusikan atau
memetakan satuan kredit kompetensi (SKK) pada struktur kurikulum setiap fase ke dalam mata pelajaran
dan kelas sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan karakteristik satuan pendidikan yang bersangkutan.
● Struktur kurikulum pendidikan kesetaraan terdiri dari mata pelajaran kelompok umum (intrakurikuler) serta
muatan pemberdayaan dan keterampilan berbasis profil pelajar Pancasila (kokurikuler). Kelompok umum
memuat mata pelajaran yang disusun mengacu pada standar nasional pendidikan sesuai jenjang
pendidikan formal dan merupakan mata pelajaran yang wajib diberikan untuk semua peserta didik.
● Muatan Pemberdayaan memuat kompetensi untuk menumbuhkan keberdayaan, harga diri, percaya diri,
sehingga peserta didik mampu mandiri dan berkreasi dalam kehidupan bermasyarakat. Muatan
Keterampilan diberikan dengan memperhatikan variasi potensi sumber daya daerah yang ada, kebutuhan
peserta didik, dan peluang kesempatan kerja yang tersedia, sehingga peserta didik mampu melakukan
aktualisasi kemandirian, otonomi, kebebasan, dan kreativitas dalam berkarya untuk mengisi ruang publik
secara produktif
● Kokurikuler pada pendidikan kesetaraan dilaksanakan paling sedikit melalui pemberdayaan dan
keterampilan berbasis profil pelajar Pancasila. Satuan pendidikan penyelenggara pendidikan kesetaraan
dapat menyelenggarakan layanan ekstrakurikuler.
● Capaian Pembelajaran pada kelompok mata pelajaran umum di Pendidikan Kesetaraan mengacu pada
Capaian Pembelajaran yang ditetapkan oleh Pemerintah. Untuk muatan pemberdayaan dan keterampilan
dapat mengacu pada capaian pembelajaran atau muatan yang diambil dari Standar Kompetensi Kerja
Nasional Indonesia (SKKNI) dan/atau muatan yang dikembangkan sendiri oleh satuan pendidikan.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 19


Ketentuan lain yang mengalami perubahan di Permendikbud No. 12 Tahun
2024

1. Kurikulum satuan pendidikan ditetapkan oleh kepala satuan pendidikan


2. Tentang ekstrakurikuler:
● Ekstrakurikuler dilaksanakan sesuai ketersediaan sumber daya satuan pendidikan,
dan peserta didik mengikuti Ekstrakurikuler secara sukarela
1. Tentang tanggung jawab satuan pendidikan:
● Mengembangkan dan menetapkan kurikulum satuan pendidikan berdasarkan
kerangka dasar kurikulum dan struktur kurikulum yang ditetapkan oleh
kementerian;
● Bagi satuan pendidikan yang menyelenggarakan layanan program kebutuhan
khusus, untuk menyediakan layanan sesuai kondisi peserta didik berkebutuhan
khusus;
● Melakukan refleksi, evaluasi, dan perbaikan implementasi kurikulum satuan
pendidikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran; dan
● Berpartisipasi aktif dalam komunitas belajar dalam satuan pendidikan dan/atau
antar satuan pendidikan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 20
Tahapan Kebijakan Kurikulum
Merdeka

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Implementasi Kurikulum Merdeka dilakukan berdasarkan kebijakan-kebijakan berikut ini:

Permendikbudristek Permendikbudristek Permendikbudristek Permendikbudristek Permendikbudristek Keputusan Kepala BSKAP


No. 5 Tahun 2022 No. 8 Tahun 2024 No. 16 Tahun 2022 No. 21 Tahun 2022 No. 12 Tahun 2024 No.009/H/KR/2022 Tahun
2022

Standar Kompetensi Standar Isi pada Standar Proses Standar Penilaian Pedoman Penerapan Dimensi, Elemen dan Sub
Lulusan pada Pendidikan Anak Usia pada Pendidikan pada Pendidikan Kurikulum pada PAUD, Elemen Profil Pelajar
Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Anak Usia Dini, Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pancasila Pada Kurikulum
Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Jenjang Pendidikan Menengah Merdeka
Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Dasar, dan Dasar, dan
Pendidikan Menengah Pendidikan Pendidikan
Menengah Menengah Memuat penjelasan dan
Standar kompetensi lulusan Standar Isi dikembangkan Memuat kebijakan terkait tahap-tahap perkembangan
melalui perumusan ruang profil pelajar Pancasila yang
merupakan kriteria minimal
lingkup materi yang sesuai
Kurikulum Merdeka
tentang kesatuan sikap, dapat digunakan terutama
dengan kompetensi lulusan.
keterampilan, dan untuk projek penguatan profil
Ruang lingkup materi
pengetahuan yang merupakan bahan kajian pelajar Pancasila.
menunjukkan capaian dalam muatan pembelajaran
kemampuan peserta didik yang dirumuskan
dari hasil pembelajarannya berdasarkan: 1) muatan wajib
sesuai dengan ketentuan
pada akhir jenjang peraturan perundang-
pendidikan. undangan; 2) konsep
keilmuan; dan 3) jalur,
jenjang, dan jenis pendidikan.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi22


Kurikulum Merdeka disusun sejak 2020, kemudian diterapkan dan dievaluasi secara bertahap
sejak 2021. Apresiasi yang tinggi kepada lebih dari 300 ribu sekolah, termasuk lebih dari 6 ribu
sekolah di daerah tertinggal, yang sudah mulai menerapkan Kurikulum Merdeka.

Kurikulum Merdeka
diluncurkan sebagai
Penyusunan kajian opsi dan diterapkan Kurikulum Merdeka ditetapkan sebagai
akademik dan sekitar 140.000 satuan kurikulum PAUD, pendidikan dasar, dan
prototipe Kurikulum pendidikan secara pendidikan menengah secara nasional
Merdeka sukarela
2024/2025
2020/2021 2022/2023

2021/2022 2023/2024 2025/2026 - 2027/2028


Prototipe Kurikulum Lebih dari 300.000 Masa transisi bagi satuan pendidikan
Merdeka diterapkan di satuan pendidikan telah yang belum menggunakan
lebih dari 3.000 mulai menerapkan Kurikulum Merdeka
Sekolah Penggerak dan Kurikulum Merdeka
SMK Pusat Keunggulan secara sukarela Masa transisi sekitar 2 tahun untuk selain daerah 3T
paling lambat hingga tahun ajaran 2026/2027

Masa transisi sekitar 3 tahun untuk daerah 3T


paling lambat hingga tahun ajaran 2027/2028
Permendikbudristek Nomor 12 Tahun 2024 menetapkan Kurikulum Merdeka sebagai
kurikulum PAUD, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah secara nasional. Bagi
sekolah yang belum menerapkan memiliki waktu 2 tahun (bagi daerah non-3T) atau 3
tahun (bagi daerah 3T) untuk belajar dan menyiapkan diri.

Penetapan ini memberi kepastian arah kebijakan pendidikan


nasional.

Sekolah yang belum menerapkan Kurikulum Merdeka masih


dapat menggunakan K-13 sampai tahun ajaran 2025/2026
(untuk daerah non-3T) atau 2026/2027 (untuk daerah 3T),
sambil mempelajari dan mulai menerapkan prinsip-prinsip
pembelajaran Kurikulum Merdeka.

Sekolah yang sudah menerapkan Kurikulum Merdeka, baik


melalui program Sekolah Penggerak dan SMK PK maupun
secara mandiri (mandiri belajar, mandiri berubah, dan mandiri
berbagi) didorong dan dibantu untuk terus meningkatkan
kualitas implementasi.
Dukungan Kemdikbudristek untuk
Implementasi Kurikulum Merdeka

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Apa sajakah dukungan Kemendikbudristek untuk membantu guru dan
sekolah belajar menerapkan Kurikulum Merdeka?

PMM menyediakan perangkat ajar PMM juga mendukung sekolah Program Guru Penggerak, Sekolah
Kurikulum Merdeka. Ini mencakup membentuk komunitas belajar secara Penggerak, dan SMK PK melatih
buku teks, buku bacaan, contoh luring maupun daring, guru dan kepala sekolah untuk
kurikulum sekolah, contoh modul, dan menghubungkan sekolah dengan menerapkan menjadi narasumber
instrumen asesmen kelas yang terus narasumber praktik baik dari sekolah praktik baik Kurikulum Merdeka.
disempurnakan secara berkala. lain.
Kemendikbudristek juga melakukan
PMM juga menyediakan modul agar PMM memungkinkan guru belajar berbagai pelatihan yang lebih
semua guru bisa mendapat materi dari inovasi/contoh praktik baik yang spesifik, termasuk untuk guru
pelatihan yang berkualitas, misalnya sudah diterapkan oleh guru lain. informatika, guru bahasa Inggris,
tentang Makna Kurikulum dalam guru PJOK, guru PAUD, dan guru
Pendidikan, dan Struktur Pembelajaran pendidikan inklusi.
dalam Kurikulum Merdeka.
Apakah Kurikulum Merdeka hanya bisa diterapkan dengan baik oleh
sekolah yang memiliki fasilitas lengkap atau di daerah perkotaan?

Awan Penggerak memudahkan guru di Lebih dari 15 juta eksemplar (716 judul) Program Guru Penggerak telah berjalan
daerah yang tidak memiliki koneksi buku bacaan berjenjang yang menarik dari angkatan 1 sampai dengan
internet stabil untuk mengakses telah disusun dan dikirim ke lebih dari angkatan 9 dan telah menjangkau 502
perangkat ajar dan modul pelatihan di 5.900 PAUD dan lebih dari 14.500 SD di kab/kota di 38 provinsi di Indonesia,
PMM secara offline (luar jaringan). daerah tertinggal, disertai dengan termasuk 1.792 guru di daerah
pelatihan untuk mengelola buku dan khusus/intensif/3T.
Dirancang sebagai solusi dalam
menggunakannya dalam pembelajaran.
rangka pemerataan (equality) dan
menjamin keadilan (equity) akses dan Publik juga dapat mengakses dan
mutu layanan pendidikan PTK bagi mengunduh berbagai buku bacaan
148.911 PTK di 285 Kab/Kota di 34 bermutu melalui buku.kemdikbud.go.id
Provinsi Indonesia.
Apakah implementasi Kurikulum Merdeka meningkatkan beban
administrasi guru dan kepala sekolah?

Dokumen yang wajib disusun hanya Dalam menyusun dokumen Modul pelatihan di PMM
kurikulum satuan pendidikan dan pembelajaran, guru tidak harus mulai disediakan untuk membantu guru
rencana pembelajaran (RPP). Kedua dari nol. PMM menyediakan banyak belajar sesuai kebutuhan. Tidak
dokumen ini bisa dibuat secara contoh kurikulum sekolah, RPP, ada kewajiban menyelesaikan
sederhana. RPP bahkan boleh hanya modul, dan asesmen yang bisa semua atau sebanyak mungkin
1 halaman, sesuai digunakan secara langsung atau modul pelatihan.
Permendikbudristek No. 16/2022 diadaptasi oleh guru.
Hal yang jauh lebih penting adalah
tentang Standar Proses.
Pelajari cara menyusun dokumen guru menggunakan materi yang
Tidak ada kewajiban membuat pembelajaran Kurikulum Merdeka di dipelajari untuk melakukan refleksi
modul ajar yang kompleks dalam panduan pembelajaran dan dan perbaikan praktik pembelajaran.
implementasi Kurikulum Merdeka. asesmen di laman
kurikulum.kemdikbud.go.id.
Tindak Lanjut

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Pendaftaran untuk implementasi Kurikulum Merdeka dilakukan mulai
27 Maret 2024 di Platform Merdeka Mengajar https://guru.kemdikbud.go.id/

Kepala Sekolah dapat memilih opsi


tahun implementasi Kurikulum Merdeka
yang diinginkan.

Setelah pendaftaran selesai, Kepala


Sekolah memiliki kesempatan maksimal
3 kali untuk mengubah opsi
pendaftaran hingga periode
pendaftaran ditutup.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Bagi sekolah yang belum menerapkan Kurikulum Merdeka, pelajari kebijakan dan
struktur kurikulum di Permendikbudristek No. 12 Tahun 2024 sebelum mendaftarkan
sekolah Anda dan memutuskan kapan akan mulai menerapkan Kurikulum Merdeka.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Bagi sekolah yang sudah menerapkan Kurikulum Merdeka, pelajari kebijakan dan
struktur kurikulum di Permendikbudristek No. 12 Tahun 2024

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Mari terus bergerak bersama untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran bagi semua murid Indonesia

Pemerintah Daerah
Mendukung guru, kepala sekolah, dan pengawas untuk menguatkan budaya saling belajar, berbagi, dan
berkolaborasi, baik secara luring dan daring dengan: (1) memanfaatkan berbagai sumber belajar yang telah
tersedia di PMM, dan (2) mengaktifkan komunitas belajar guru di tiap sekolah maupun antarsekolah.

LPTK
Segera menjadikan Kurikulum Merdeka sebagai referensi utama dalam pendidikan guru, pendidikan
profesi guru, dan program pengembangan keprofesian pendidik dan tenaga kependidikan.

Organisasi Penyelenggara Pendidikan


Organisasi penyelenggara pendidikan menggerakkan dan mendampingi sekolah/madrasah yang
diampunya serta membuka kemitraan dengan sekolah/madrasah dan pihak lain yang terkait guna
mendukung implementasi Kurikulum Merdeka.

Orang Tua
Orang tua dapat menjadi teman dan pendamping belajar bagi anak serta memahami kompetensi yang perlu
dicapai anak pada fasenya. Orang tua dapat pula mempelajari buku teks dan nonteks pelajaran yang bisa
digunakan dalam implementasi Kurikulum Merdeka melalui buku.kemdikbud.go.id.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
TERIMA KASIH

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Anda mungkin juga menyukai