Ruang Kolaborasi Topik 4
Ruang Kolaborasi Topik 4
Ruang Kolaborasi Topik 4
1. Apa apa relevansi Pancasila sebagai Entitas dan Identitas Bangsa Indonesia dan
perwujudan Profil Pelajar Pancasila pada Pendidikan yang Berpihak pada
peserta didik dalam Pendidikan Abad ke-21?
Jawaban: Pancasila sebagai simbol yang melekat pada negara Indonesia yang dikenal
memiliki ciri khas keberagaman sebagai identitas bangsa Indonesia memiliki cita-cita
besar dalam besar dalam mewujudkan Profil mewujudkan Profil Pelajar Pancasila
Pelajar Pancasila dalam Pendidikan. dalam Pendidikan. Merdeka belajar Merdeka
belajar adalah sebuah kurikulum yang berisi pemahaman dari gagasan dan prinsip
pendidikan berdasarkan pemikiran berdasarkan pemikiran Ki Hajar Ki Hajar
Dewantara. Pembelajaran Dewantara. Pembelajaran yang ideal yang ideal menurut
Ki menurut Ki Hajar Dewantara adalah sebuah proses belajar mengajar yang
memfasilitasi g memfasilitasi peserta didik agar peserta didik agar tumbuh sesuai
dengan kodratnya. ebagai sebuah falsafah dan sebuah ideologi bagi bangsa Indo
bangsa Indonesia, Pancasila adalah nesia, Pancasila adalah dasar dari pelaksanaan
segala as dasar dari pelaksanaan segala aspek kehidupan bagi pek kehidupan bagi
bangsa bangsa Indonesia. Indonesia. Salah satunya satunya adalah dalam bidang
pendidikan. Dalam UU No.12 Tahun 2012 Pasal 1 tentang Pendidikan Tinggi
disebutkan bahwa “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Pendidikan di Indonesia sedang
berupaya untuk melakukan revitalisasi Pancasila kepada para generasi penerus
bangsa, dalam hal ini adalah peserta didik. Revitalisasi Pancasila adalah penegasan
kembali Pancasila sebagai entitas dan identitas bangsa bangsa Indonesia. Indonesia.
Entitas Entitas dan Identitas Identitas Pancasila Pancasila ini perlu dikenalkan
dikenalkan dan menjadi menjadi pedoman hidup sehari-hari pedoman hidup sehari-
hari untuk seluruh elemen untuk seluruh elemen masyarakat khususnya masyarakat
khususnya peserta didik peserta didik sebagai generasi penerus bangsa. Peserta didik
perlu terlibat dalam implementasi pendidikan pendidikan yag menghargai
menghargai pluralitas pluralitas atau keberagaman keberagaman salah satunya
satunya dengan perwujuduan Profil Pelajar Pancasila. Profil pelajar Pancasila
merupakan bentuk penerjemahan tujuan pendidikan nasional. Profil pelajar Pancasila
berperan sebagai referensi utama yang mengarahkan kebijakan-kebijakan pendidikan
termasuk menjadi acuan untuk para pendidik dalam membangun karakter serta
kompetensi peserta didik. Profil pelajar Pancasila harus dapat dipahami oleh seluruh
pemangku kepentingan karena perannya yang penting. Profil ini perlu sederhana dan
mudah diingat dan dijalankan baik oleh pendidik maupun oleh pelajar agar dapat
dihidupkan dalam kegiatan sehari-hari. Berdasarkan pertimbangan tersebut, profil
pelajar Pancasila terdiri dari enam dimensi, yaitu:
1) beriman, bertakwa bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak
berakhlak mulia,
2) mandiri, mandiri,
3) bergotong-royong,
4) berkebinekaan global,
5) bernalar kritis, dan
6) kreatif.
Seperti diketahui Indonesia memiliki kekayaan dan keragaman suku, bahasa, adat istiadat,
ras, agama dal lain sebagianya. Perlu adanya Profil Pelajar Pancasila sebagai filsafat bersama
untuk mengarahkan peserta didik ikut serta dalam melestarikan dan mengembangkan
pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupannya. Lebih dari itu, implementasi ProfIl
Pelajar Pancasila memiliki tujuan sebagai berikut:
A. Mampu mengambil sikap yang bertanggungjawab sesuai dengan hati nuraninya demi
kemajuan bangsa
B. Mampu mengenali masalah hidup bersama dan menemukan cara-cara pemecahannya
C. Mampu mengenali perubahan-perubahan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi serta seni
D. Mampu memaknai peristiwa sejarah dan nilai-nilai budaya bangsa untuk menggalang
persatuan Indonesia
E. Peserta didik lebih memiliki mental dan karakter yang kuat dan tidak mudah
terjerumus kepada hal negatif
F. Memudahkan peserta didik untuk bersaing dan menyesuaikan diri dengan perubahan
yang cepat dan dinamis
G. Melestarikan dan mewariskan nilai-nilai luhur Pancasila
H. Cara berpikir menjadi lebih terbuka dan mau menerima setiap perbedaan
I. IMembiasakan peserta didik agar memiliki karakter yang mandiri, kritis dan kreatif
J. Memiliki kemampuan dan keterampilan global namun tetap berkarakter sesuai nilai-
nilai lokal
K. Melestarikan semangat gotong royong, saling menghargai dan kerjasama dalam
setiap aktivitas pembelajaran.
Melalui pendidikan yang berdasarkan pada nilai-nilai Pancasila diharapkan generasi muda
bangsa Indonesia mampu mengembangkan life skill untuk kemajuan bangsa. Pendidikan
dalam bingkai nilai-nilai filsafat Pancasila membentuk karakter dan keterampilan pribadi
yang unggul, karakter akademis yang rasional dan kolaboratif, karakter religius yang
menyatukan keragaman, karakter sosial yang empatik dan kesatuan dari keanekaragaman
agama, keyakinan, budaya, etnis, kearifan lokal, pulau dan wilayah geografis.
Jawaban: Pembangunan Sumber Daya Manusia menjadi fokus utama dalam proses
pembelajaran pembelajaran abad 21 ini. Kemajuan Kemajuan IPTEK dan hadirnya
hadirnya era revolusi revolusi industri industri 4.0 membuat arus informasi dan
globalisasi makin t membuat arus informasi dan globalisasi makin tidak terbendung.
Ketika generasi muda terbendung. Ketika generasi muda tidak cukup mampu untuk
beradaptasi dan memiliki karakter yang kuat tentu akan mudah terbawa arus negatif
dari mudah terbawa arus negatif dari hadirnya era disrup hadirnya era disrupsi ini.
Sehingga itu, penting ad si ini. Sehingga itu, penting adanya penguatan ka
penguatan karakter mengenai mengenai nilai-nilai nilai-nilai yang mencerminkan
mencerminkan adab dan kultur bangsa Indonesia yaitu seperti tercermin dalam
Pancasila. Adapun, Pembekalan kepada siswa dalam pembelajaran meliputi ranah
kognitif, psikomotorik dan afektif perlu menjadi satu kesatuan utuh yang perlu
dibentuk. Sesuai dengan gagasan Ki Hadjar Dewantara bahwa mendidik dan bahwa
mendidik dan mengajar adalah mengajar adalah proses memanusiakan proses
memanusiakan manusia, sehingga manusia, sehingga harus memerdekakan manusia
dan segala aspek kehidupan baik secara fisik, mental, jasmani dan rohani Profil
pelajar Pancasila berperan sebagai referensi utama yang mengarahkan kebijakan-
kebijakan pendidikan termasuk menjadi acuan untuk para pendidik dalam
membangun karakter serta kompetensi peserta didik. Profil Pelajar Pancasila terdiri
dari 6 dimensi yaitu
1) beriman, bertakwa bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak
berakhlak mulia,
2) mandiri, mandiri,
3) bergotong-royong,
4) berkebinekaan global,
5) bernalar kritis, dan
6) kreatif.
Untuk membantu pemahaman yang lebih menyeluruh tentang dimensi-dimensi profil profil
pelajar pelajar Pancasila, Pancasila, maka setiap dimensi dimensi dijelaskan dijelaskan
maknanya maknanya dan diurutkan diurutkan perkembangannya perkembangannya sesuai
dengan tahap perkembangan perkembangan psikologis psikologis dan kognitif anak dan
remaja usia sekolah. Semua elemen tersebut tentu harus dijalankan secara holistik dan sejauh
ini sudah diterapkan dengan adanya penguatan kompetensi, literasi, numerasi, dan karakter
bagi peserta peserta didik melalui melalui Asesmen Asesmen Nasional, Nasional, Sekolah
Sekolah Penggerak Penggerak dan juga Program Program Merdeka Belajar.
A. Guru sebagai agen penggerak dalam aktivitas pembelajaran bisa melakukan beberapa
hal berikut guna menumbuh beberapa hal berikut guna menumbuhkan budaya profi
kan budaya profil pelajar Pancasila: l pelajar Pancasila: 1. Pembelajaran Berbasis
Proyek dan studi kasus 2. Pembelajaran lintas disiplin ilmu (tematik) 3. Pembelajaran
di luar jam pembelajaran rutin 4. Pembelajaran kontekstual dan autentik. B.
Alur/tahapan pelaksanaan proyek dilakukan dengan tahap sebagai berikut: 1.
Menentukan tema proyek Profil Pelajar Pancasila tiap mata pelajaran dan
dilaksanakan pada saat pembelajaran di kelas 2. Tiap kelas menentukan tema yang
akan dipilih dengan didampingi guru mata pelajaran masing-masing 3. Guru mata
pelajaran saling berkoordinasi untuk menentukan kolaborator yang sesuai 4.
Kelompok mata pelajaran kemudian mendesain proyek yang sesuai dengan tema yang
dipilih 5. Guru mata pelajaran kemudian merancang kisi-kisi, materi dan penilaian
proyek beserta Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD). 6. Kegiatan proyek profil
pelajar Pancasila perlu dijalankan dengan mengacu pada model pembelajaran berbasis
proyek (PJBL). C. Langkah Kegiatan pembelajaran berbasis proyek (PJBL) ini antara
la ) ini antara lain: 1. Menentukan dan memilih topik yang sesuai dengan realitas
dengan menentukan pertanyaan mendasar untuk memulai proyek 2. Mendesain
pelaksanaan proyek 3. Menyusun jadwal proyek 4. Memonitor peserta didik dan
kemajuan proyek 5. Menguji Hasil 6. Mengevaluasi pengalaman yang sudah
diperoleh oleh peserta didik. Berkaitan dengan penugasan proyek, ada beberapa hal
yang bisa diterapkan terutama pada Sekolah-sekolah penggerak. Dalam kurikulum
Sekolah penggerak mengenai pengorganisasian pembelajaran dan Rencana
Pembelajaran memuat beberapa komponen beberapa komponen antara lain muatan
pembelajaran antara lain muatan pembelajaran intrakurikuler, pro intrakurikuler,
proyek penguatan penguatan Profil Pelajar Pancasila dan ekstrakurikuler. Dalam
pelaksanaan proyek bisa dilakukan di luar jam pelajaran atau penugasan mandiri yang
bisa dilakukan siswa di luar kelas secara individu maupun berkelompok. Pelaksanaan
kegiatan proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila bisa dilaksanakan pada awal,
tengah dan pada akhir semester. Pesert ah dan pada akhir semester. Peserta didik perlu
menyelesaikan 3 tema di tiap semester dengan alokasi waktu 4 minggu. Tema yang
diambil mengacu pada Profil Pelajar Pancasila dan penentuan pemilihan tema
ditentukan oleh guru pengampu, agar mempermudah proses penilaian. Pelaksanaan
proyek bisa dilakukan lintas mata pelajaran dan disesuaikan dengan tema. Guna
memaksimalkan aktivitas belajar Guru dalam mewujudkan Profil Pelajar Pancasila
terkhusus dalam KBM daring maupun hybrid maka Guru juga perlu
mengkombinasikan dengan penggunaan smart device dan berbagai platform belajar
daring. Misalnya terdapat perangkat seperti Movable Movable Video Conference
Conference Kit, Distance Distance Learning Learning with Live Studio, Studio, dan
Hybrid Learning Learning with Auto Tracking Tracking Camera and Whiteboard.
Ketiga perangkat tersebut mampu memberikan pengalaman mengajar Anda menjadi
lebih interaktif, informatif, kreatif dan menyenangkan. Perlu adanya dukungan dan
peran dari berbagai pihak seperti Kepala Sekolah, Dinas Pendidikan, Orang Tua dan
juga Stakeholder Pendidikan untuk mewujudkan Profil Pelajar Pancasila pada Abad
ke-21 ini. Guru yang senantiasa senantiasa memiliki memiliki paradigma paradigma
transformatif transformatif yang selalu terbuka dengan perubahan, ingin belajar,
melek teknologi dan memiliki semangat kolaboratif.