ZPT Oval
ZPT Oval
ZPT Oval
LAPORAN
Oleh :
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
MEDAN
2024
ZAT PENGANTUR TUMBUH (ZPT)
LAPORAN
Oleh:
Laporan Ini Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Mengikuti Praktikum pada
Mata Kuliah Praktikm Fisiologi Tanaman pada Fakultas Pertanian
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
Disetujui oleh:
Disahkan oleh :
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
MEDAN
2024
i
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Atas Kehadirat Allah Swt Yang Telah Memberikan Rahmat
Kesempatan Dan Kekuatan Bagi Penulis Dapat Menyelesaikan Laporan
Praktikum Yang Berjudul “Zat Pengatur Tumbuh (ZPT)”.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Kedua orang tua yang telah memberikan dukungannya, baik secara moral dan
material.
2. Ibu Aisar Novita S.P.,M.P. selaku Dosen penanggung jawab Praktikum
Fisiologi Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Sumatera
Utara.
3. Ibu Ir. Suryawaty M.,S. Selaku Asisten Praktikum Fisiologi Tumbuhan
Fakultas Pertanian Universitas Muhmamdiyah Sumatera Utara.
4. Kakak Wita Sania Agustin selaku Assisten Praktikum Fisiologi Tumbuhan
Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.
5. Kakak Dinda Ashri Safira selaku Assisten Praktikum Fisiologi Tumbuhan
Fakultas Pertanian Universitas Muhmamdiyah Sumatera Utara.
6. Kakak Anggita Sagala selaku Assisten Praktikum Fisiologi Tumbuhan
Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.
7. Teman teman yang telah memberikan dukungan dan partisipasinya, baik dalam
pengejaan Laporan Praktikum dan Dokumentasi.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna,Oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR............................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................ ii
DAFTAR TABEL.................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR............................................................................... iv
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................ v
PENDAHULUAN.................................................................................... 1
Latar Belakang............................................................................... 1
Tujuan Praktikum.......................................................................... 2
Kegunaan Praktikum ..................................................................... 3
TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................... 4
BAHAN DAN METODE........................................................................ 7
Tempat dan Waktu......................................................................... 7
Alat dan Bahan .............................................................................. 7
Pelaksanaan Praktikum ................................................................. 7
HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................... 8
KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 9
Kesimpulan ................................................................................... 9
Saran ............................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 10
LAMPIRAN............................................................................................. 12
ii
iii
DAFTAR TABEL
iii
iv
DAFTAR GAMBAR
iv
v
DAFTAR LAMPIRAN
1. Dokumentasi.................................................................................. 12
v
vi
vi
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) adalah senyawa organik bukan hara yang
pertanian ZPT merupakan faktor pendukung yang dapat memberikan besar dalam
dilakukan dengat tepat. Tingkat keberhasilan dalam penggunaan ZPT ini pada
Auksin adalah zat hormon tumbuhan yang ditemukan pada ujung batang,
akar dan pembentukan bunga yang berfungsi sebagai pengatur pembesaran sel dan
penting dalam pertumbuhan tumbuhan. Peran auksin pertama kali ditemukan oleh
dan zat lainnya yang terkandung dalam Auksin menyebabkan terjadiya proses
kimiawi pada benih yang ditandai dengan perkecambahan benih. Auksin yang
kelompok fitohormon dan terdapat dalam organ akar, batang, daun, tunas-tunas
bunga, golongan bintil akar dan buah muda Gibberellin termasuk ke terpenoid
2
dalam yang terbentuk dari unit isoprena yang terdiri dari 5 atom carbon (C5H8)
peningkatan panjang batang adalah respon yang paling spesifik akibat pemberian
ZPT dapat dibagi menjadi ZPT alami dan ZPT kimia. Umumnya ZPT
alami langsung tersedia di alam dan berasal dari bahan organik, contoh bahan
alami yang dapat dimanfaatkan sebagai ZPT antara lain air kelapa, ekstrak
bawang merah, ekstrak rebung, dan ekstrak tauge. Kedua hormon tersebut
ditambah dengan 1 liter air dapat meningkatkan daya kecambah pada benih
penggunaan zat pengatur tumbuh dari auksin sangatlah penting, karena dapat
pengatur tumbuh bila digunakan dengan konsentrasi rendah akan merangsang dan
Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum Fisiologi Tumbuhan ini yaitu Untuk melihat
Kegunaan Praktikum
2
3
3
4
TINJAUAN PUSTAKA
lebih aktif lagi. dalam jumlah yang kecil zpt dapat menstimulir pertumbuhan
tanaman dan dalam jumlah yang besar zpt justru menghambat pertumbuhan. Zat
diformulasikan hanya dari bahan alami yang dibutuhkan oleh semua jenis
pertumbuhan akar dan meningkatkan keawetan hasil panen (Yatue dkk., 2020).
dilakukan. Pembibitan dengan cara ini merupakan salah satu cara cepat dalam
diperlukan media tanam dan juga zat pengatur tumbuh yang tepat untuk
memperoleh kualitas bibit yang baik. Zat pengatur tumbuh (ZPT) merupakan
senyawa organik bukan hara yang mempengaruhi proses pada fisiologi suatu
optimal, sehingga dibutuhkan sumber dari luar untuk menghasilkan respon yang
maksimal. Pada fase pembibitan dengan metode stek, penggunaan ZPT secara
langsung dapat meningkatkan kualitas bibit serta mengurangi jumlah bibit yang
tumbuh abnormal. ZPT yang bersumber dari bahan organik lebih bersifat ramah
4
5
lingkungan, mudah didapat, aman digunakan, dan lebih murah (Pranata dkk.,
2018).
tanaman (akar, batang, daun dan tunas) dengan tujuan agar bagian-bagian itu
membentuk akar. Setek batang adalah salah satu cara perbanyakan sacara
vegetatif yang sering dilakukan oleh petani dengan bentuk sayatan miring.
Pemulihan luka pada setek dilakukan oleh sel-sel meristematik yang terbentuk
antara jaringan yang tidak terluka dengan lapisan nekrotik. Lapisan nekrotik ini
kemudian menghilang dan digantikan oleh kalus yang dihasilkan oleh sel-sel
parenkim. Agar tanaman tumbuh sesuai harapan maka zat perangsang tumbuh
atau hormon pengatur pertumbuhan terutama untuk pertumbuhan akar sudah biasa
dilakukan. Auksin adalah salah satu hormon tumbuh yang tidak terlepas dari
Zat pengatur tumbuh yang biasa digunakan saat ini adalah zat pengatur
tumbuh sintetik yang harganya relatif mahal. Untuk mengatasi hal tersebut perlu
jagung, air kelapa, urin sapi dan lain-lain. Bahan-bahan alami tersebut selain
murah juga mudah diproses dan tidak mengandung zat kimia buatan. Bahan-
penelitian ini menggunakan air kelapa dan bawang merah. Air kelapa
sintesis klorofil. Sedangkan pada bawang merah terkandung vitamin B1, Thiamin,
riboflavin, asam nikotinat, serta mengandung ZPT auksin dan rhizokalin yang
5
6
dapat merangsang pertumbuhan akar (Sari dkk., 2017) Salah satu jenis
perbanyakan pada mawar adalah stek. Stek merupakan cara perbanyakan secara
tanaman dewasa yang memiliki sifat mirip dengan induknya. Pengakaran akan
lambat dan perbanyakan akan tertunda jika bahan tanam untuk stek terlalu tua.
Pertumbuhan dari akar tanaman yang distek dapat dipacu atau dipercepat dengan
perkembangan tanaman. ZPT dapat diperoleh baik secara alami maupun sintetis
(Seed, 2016).
dan kinetin yang berfungsi mempercepat pembelahan sel serta pertumbuhan tunas.
Pertumbuhan panjang tunas disebabkan oleh aktivitas meristem apikal yang lancar
pembelahan sel. Penggunaan ZPT alami yang tepat akan memberi pengaruh yang
pengaruh yang lebih tinggi terhadap jumlah terhadap jumlah tunas (Nurlaeni,
2015).
6
7
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Sabtu 30 Juni 2023 pada pukul 14.00
- 13.00 WIB.
Adapun alat yang digunakan pada Praktikum Fisiologi Tumbuhan ini yaitu
yaitu Bawang merah 200gr, Lidah buaya 200gr, Tauge secukupnya, Air kelapa,
Pelaksanaan Praktikum
A. Cara Pembuatan
7
8
B. Cara Penggunaan
Bahan
3. Pupuk Kompos
4. Pasir
Alat
2. Cup Plastik
Cara Kerja
1. Potong batang mawar ukuran 20 cm, lalu runcingan bagian batang bawah
bunga mawar.
diruncingkan.
8
9
5. Tanamkan batang mawar yang sudah direndam ZPT sedalam 3-5 cm.
Hasil
1. 2 - 0,66
Dokumentasi 1
MST
2. 2 8 3,3
Dokumentasi 2
MST
3. 2 15 5,6
Dokumentasi 3
MST
9
10
4. 2 15 5,6
Dokumentasi
4 MST
1.
2 - 0,66
Dokume
ntasi
1 MST
2 5 2,3
2.
Dokumentasi
2 MST
3. 2 15 5,6
Dokumentasi
3 MST
4. 1 5 2
10
11
Dokumentasi
4 MST
1.
2 - -
Dokumentasi
1 MST
2. 2 7 2
Dokumentasi
2 MST
3.
2 15 2
Dokumentasi
3 MST
11
12
4.
- - 2
Dokumentasi
4 MST
Pembahasan
(Rosa Sp) tanpa perlakuan zpt auksin diketahui bahwa pada 1 MST belum nampak
perubahan, pada 2 MST muncul 1 tunas, pada 3 MST muncul 1 tunas dan pada 4
agar pertumbuhan baik dan dapat merangsang pertumbuhan tunas pada tanaman,
maka dari itu dibutuhkan hormon alami. Tanaman membutuhkan zat pengatur
tumbuh alami (fitohormon) untuk proses pertumbuhan, yaitu zat pengatur tumbuh
auksin dan sitokinin Hal ini sesuai dengan literatur (Pamungkas dan Nopiyan,
Pembentukan tunas dipicu oleh sitokinin pada medium, baik diberikan secara
deferensiasi jaringan.
(Rosa Sp) di hormon auksin diketahui bahwa pada 1 MST muncul 2 tunas, pada 2
MST muncul 2 tunas, pada 3 MST muncul 2 tunas dan pada 4 MST muncul 1
12
13
tunas. Pertumbuhan akar dan tunas dari setek tidak lepas dari pengaruh beberapa
faktor, salah satunya yaitu kandungan Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) yang
diperoleh dari senyawa sintetik maupun dari bahan organik. Salah satu ZPT yang
bisa mendukung pertumbuhan setek pada tanaman adalah auksin. Hal ini sesuai
dengan literatur dari (Wangiyana dan Putri, 2019) yang menyatakan bahwa
Hormon auksin endogen yang terdapat di dalam jaringan bahan setek diduga tidak
pembelahan sel pada bagian ujung meristematik sehingga dapat mendorong pada
tanaman bertujuan untuk memperoleh perakaran yang banyak dalam waktu yang
relatif cepat.
(Rosa Sp) di hormon giberelin diketahui bahwa pada 1 MST muncul 2 tunas, pada
2 MST muncul 2 tunas, pada 3 MST muncul 2 tunas dan pada 4 MST tidak
muncul tunas ( mati ). penambahan GA3 dalam medium kultur akan menginduksi
eksplan untuk mensintesis auksin endogen. Zat pengatur tumbuh yang berfungsi
ini sesuai dengan literatur (Yuliawan, 2019) yang menyatakan bahwa salah zatu
zat pengatur tumbuh yang memiliki peran khusus pada tanaman. Giberelin (GA3)
tanaman secara in vitro pada tanaman dikotil berkisar antara 1-8 mg/l. Media
kultur in vitro yang ditambahkan zat pengatur tumbuh akan memberikan respon
pada tanaman sesuai yang diharapkan. Zat pengatur tumbuh yang berfungsi
13
14
giberelin (GA3).
Kesimpulan
2. Salah satu ZPT yang bisa mendukung pertumbuhan setek adalah auksin
Saran
14
15
pembimbing agar tidak ada kekeliruan data dalam menghitung zat pengatur
tumbuh.
DAFTAR PUSTAKA
Kori. H. F., H. L. Rampe dan M. Rumondor. 2017. Uji Viabilitas dan Vigor Biji
Sirsak (Annona Muricata L.) Setelah Aplikasi Kalium Nitrat (Kno3).
Jurnal Ilmiah Sains. Vol 18(2): Hal 80-84.
Muslimah, F., Rahmat dan S. Haryanti. 2017. Pengaruh Konsentrasi HCI terhadap
Laju Perkecambahan Biji Asam Jawa (Tamarindus indica L). Jurnal
Buletin Anatomi dan Fisiologi. Vol 2(2): Hal 187-192.
15
16
Nurlaeni, Y dan M. I. Surya. 2015. Respon Stek Pucuk Camelia Japonica terhadap
Pemberian Zat Pengatur Tumbuh Organik. Prosiding SEMNAS
Masyarakat Biodiv. Vol 1(5): Hal 1211-1215 ISSN: 2407-8050.
Pranata, A. A., dan A. Barus. 2018. Pengaruh Posisi Skarifikasi Benih dan
Perendaman Air Kelapa terhadap Perkecambahan Biji dan Pertumbuhan
Bibit Sirsak (Annona muricata L.). Jurnal Pertanian Tropik. Vol 5(1): Hal
104-112.
Sari, M., Suhartanto, M. dan Murniati, E., 2017. Pengaruh Sarcotesta dan Kadar
Air Benih terhadap Kandungan Total Fenol dan Daya Simpan Benih
Pepaya (Carica papaya L.). Bul Agron. Vol 1(35) : Hal 44-49.
16
17
LAMPIRAN
Lampiran 1. Dokumentasi
17
18
18