Fiqih Ibadah-1
Fiqih Ibadah-1
Fiqih Ibadah-1
MAKALAH
Dosen pengampu
Disusun oleh:
penyusun
i
DAFTAR ISI
BAB I ...................................................................................................................1
PENDAHULUAN .................................................................................1
BAB II ..................................................................................................................2
PEMBAHASAN ...................................................................................2
PENUTUP .......................................................................................................9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1............................................................................................................................................... La
tar belakang
Zakat adalah kewajiban seseorang mengeluarkan harta benda ataupun uang untuk
fakir miskin. Dengan syarat-syarat tertentu salah satunya yaitu harus merdeka. sedangkan
shadaqah dengan cara sukarela dan ikhlas memberikannya. Dengan rukun rukun tertentu
juga salah satunya orang yang memberi harus memiliki benda itu.
Nishab zakat dan shadaqah harus kita ketahui sehingga kita bisa tahu berapa nishab
yang harus kita keluarkan. Dan mustahiq hanya kepada orang-orang yang telah ditentukan
oleh All SWT.
Dan juga bagaimana problematika zakat dan shadaqah yang ada dindonesia.
Problematika yang dimaksud adalah permasalahan yang ada didalam OPZ dan shadaqah.
1.2............................................................................................................................................... Ru
musan masalah
1. apa pengertian zakat dan shadaqah?
2. apa yang dinamakan nishab zakat dan shodaqah?
3. Apa maksud dari mustahiq zakat dan shadaqah?
4. Bagaiaman probelamatika zakat dan shadaqah diindonesia?
1.3............................................................................................................................................... Tu
juan
1. Untuk mengetahui pengertian zakat dan shadaqah.
2. Untuk mengetahui nishab zakat dan shadaqah.
3. Untuk mengetahui mustahiq zakat dan shadaqah.
4. Untuk mengetahui problematika zakat dan shadaqah.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian zakat dan sadaqah
A. Pegertian zakat
Zakat secara bahasa yaitu memiliki banyak arti, antara lain keberkahan,
kesuburan, kesucian, dan kebaikan. Sedangkan secara istilah ialah, zakat adalah
mengeluarkan sejumlah harta (berupa uang atau benda) yang wajib dikeluarkan oleh
seseorang untuk kepentingan kaum fakir miskin serta anggota masyrat lainnya yang
memerlukan bantuan dan berhak menerimanya.1
B. Syarat zakat
Syarat-sayarta zakat yang harus dipenuhi meliputi dua aspek, yaitu syarat
muzakki dan syarta harta yang akan dizakatkan:
1. Syarat-syarat muzakki (orang yang wajib zakat).
a) Merdeka
Menurut pendapat ulama, zakat tidak wajib bagi hamba sahaya atau
budak karena hamba sahaya atau budak tidak memiliki hak milik. Jadi
syarat muzakki harus merdeka.
b) Islam
Zakat merupakan ibadah yang diwajibkan bagi setiap muslim. Dengan
demikian zakat tidak wajib bagi non muslim ataupun orang kafir, karena
zakat merupakan ibadah yang suci. Begitu juga dengan orang murtad
tidak diwajibkan untuk zakat.
c) Baligh berakal
Menurut pendapat ulama’ madzhab hanafi, orang yang wajib zakat
adalah orang yang telah baligh dan berakal sehingga harta anak kecil dan
orang gila tidak wajib dikeluarkan zakatnya.
Selain syarat syarat diatas ulama’ fiqih juga mengemukakan syarat lain dalam
pelaksanaan zakat, yaitu:
a. Niat
1
Samsul murni amin, belajar agama islam secara menyeluruh, jl.raya banyumas KM. 06, 2019. Hlm. 92.
2
Zakat merupakan ibadah yang bertujuan mencapai pahala dan
keridhaan Allah yang sama nilainya dengan ibadah–ibadah lain. Untuk
kesempurnaan pelaksanaannya seseorang harusmemulainya dengan niat.
b. Bersifat pemilikan
Zakat yang diberikan tersebut menjadi milik dan dapat dimiliki secara
penuh oleh mustahiq yang bersangkutan. Oleh karena itu, bila harta tersebut
diberikan dalam bentuk pembolehan pemanfaatannya saja ataupun bersifat
pinjaman yang harus dikembalikan tidak dipandang zakat secara hukum dan
zakat tidak sah.
2. Syarat-syarat harta
syarat-syarat harta yatiu:
a. Milik sempurna
Harta harus harta milik penuh atau milik sempurna, yakniberada
dibawah kekuasaan dan dibawah control orang yang berzakat.
b. Cukup senishab
Nisab merupakan batas minimal jumlah harta yang wajib dikeluarkan
zakatnya berdasarkan ketetntuan syara’.
c. Melebihi kebutuhan pokok
Kebutuhan hidup manusia itu selalu berbeda satu sama lain. Jika
seseorang sudah dapat memenuhi kebutuhan akan makanan, pakaian, dan
sudah memiliki rumah yang layak dan sehat, serta pendidikan keluarga,
maka ia wajib mengeluarkan zakat hartanya bila kelebihan dari kebutuhan
pokok tersebut sampai senisab.
d. Bebas dari utang
Dengan melunasi utang jumlah harta tidak akan mengurangi nisab
yang ditentukan.
e. Haul (melewati satu tahun)
Harta yang wajib dizakatkan adalah harta yang kepemilikannya sudah
mencapai satu tahun atau haul.ketentuan satu tahun tersebut berlaku untuk
harta perniagaan, emas dan perak, binatangternak. Sedangkan harta hasil
pertanian ketentuanbatas waktunya adalah waktu panen.
f. Harta itu berkembang
3
Berkembang dalam pengertian menghasilkan keuntungan, pemasukan,
atau diistilahkan dengan produktif.2
C. Pengertian shadaqah
Shadaqah secara etimologi yaitu berarti benar. Sedangakan secara terminologi
syariat shadaqah adalah menetapkan atau menerapkan sesuatu pada sesuatu, sikapnya
sukarela dan tidak terikat pada syarat-syarat tertentu dalam pengeluarannya baik
3
mengenai jumlah, waktu dan kadarnya.
D. Rukun rukun shadaqah
Rukun sedekah adalah sebagai berikut:
1. Orang yang memberi, syaratnya orang yang memiliki benda itu dan berhak untuk
menasarufkan (memperedarkannya).
2. Orang yang diberi, syaratnya berhak memiliki. Dengan demikian, tidak sah
memberi kepada anak yang masih dalam kandungan ibunya atau memberi kepada
binatang, karena keduanya tidak berhak memiliki sesuatu.
3. Ijab dan qabul, ijab ialah pernyataan pemberian dari orang yang memberi
sedangkan qabul ialah pernyataan penerimaan dari orang yang menerima
pemberian.
4. Barang yang diberikan, syaratnya barang yang dapat dijual.4
2.2. Nishab zakat dan shadaqah
Nishab adalah batas minimal harta yang wajib dizakatkan.
Nishab zakat yaitu:
a. Nishab emas, perak dan uang
Nishab emas 20 dinar (lebih kurang sama dengan 91,92 gram emas atau 37
emas atau diukur dengan uang rupiah lebih kurang sebesar 37 x Rp. 1.350. 000, 00
= Rp. 49.950.000,00).
Nishab perak 200 dirham (lebih kurang sama dengan 642 gram perak).
Kadarnya 2.5 % per tahun.
Nishab uang ketentuannya disamakan dengan ketentuan zakat emas dan perak.
Uang senilai 91,92 gram emas atau 37 emas atau 49.950.000,00
b. Nishab harta perniagaan
2
Dr. rozalinda, M.Ag, ekonomi islam teori dan aplikasinya pada aktivitas ekonomi. Depok: pt. rajagrafindo
persada, 2014. Hlm. 250 - 254.
3
Saprida, M.H.I.dll, fikih zakat, sedekah, dan wakaf. Jakarta, jl.tambra raya no:23 rawamangun, 2020. Hlm.
189.
4
Saprida, M.H.I.dll, fikih zakat, sedekah, dan wakaf. Jakarta, jl.tambra raya no:23 rawamangun, 2020. Hlm. 190
-191.
4
Nishab harta perniagaan mulai ketika akhir haul dengan alat pembayaran,
entah mencapai nishab atau tidak. Jika melampaui nishab maka wajib zakat.
c. Nishab pertanian
Tanaman yang wajib dizakatkan adalah tanaman yang bersifat mengenyangkan
dan dapat disimpan. 5 wasaq adalah lebih kurang sama dengan 815 kg.
d. Nishab binatang ternak
Binatang ternak yang wajib dizakati yaitu, unta, sapi, kerbau, kambing dan biri-
biri dengan syarat sampai sanishab. Untuk hewan ternak yang akan dikeluarkan
zakatnya maka hewan itu harus, Sehat dalam arti tidak cacat, tidak luka, tidak
pincang, dan kekurangan lain yang mengurangi manfaat dan harganya.
a. Nishab unta
5
c. Nishab kambing atau biri-biri
5
Dr. rozalinda, M.Ag, fikih ekonomi syariah prinsip dan implementasinya pada sektor keuangan syariah.
Depok: pt. rajagrafindo persada, 2017. Hlm. 332-344
6
Saprida, M.H.I.dll, fikih zakat, sedekah, dan wakaf. Jakarta, jl.tambra raya no:23 rawamangun, 2020. Hlm.
191-193.
6
1. orang kafir (orang yang tidak memiliki harta ditangannya).
2. Orang miskin.
3. Pengurus zakat (amil).
4. Muallaf (orang yang baru masuk islam).
5. Budak.
6. Orang yang hutang.
7. Pada jalan Allah (sabilillah) yakni pasukan yang tidak tergolong gaji negara.
8. Orang yang sedang dalam perjalanan yang bukan maksiat serta mengalami
kesengsaraan dalam perjalanannya.7
7
M. yazid musyaffa’, taysir fathul qorib lengkap dengan ma’na ala pesantren dan terjemahan ringkas. Kediri
jatim, ANFA’press, 2016. Hlm. 106-107.
8
Saprida, M.H.I.dll, fikih zakat, sedekah, dan wakaf. Jakarta, jl.tambra raya no:23 rawamangun, 2020. Hlm. 200
– 202.
7
i. Kurangnya sosialisasi terkait penerapan PSAK.
j. Masih rendahnya transparansi serta akuntabilitas yang dilakukan oleh OPZ.9
9
Tika widiastuti, S.E.,M.Si. dll, ekonomi dan manajemen ziswaf “zakat, infak, sedekah, wakaf”.airlangga
university press, 2022. Hlm. 85.
10
https://feb.unair.ac.id/sains/artikel-ilmiah/410-kajian-fiqih-muamalah-1-zakat-infaq-shadaqah-wakaf-oleh-dr-
imron-mawardi.html.
8
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Zakat adalah mengeluarkan sejumlah harta uang atau benda yang wajib dikeluarkan
oleh seseorang. Syarat zakat ada dua aspek yaitu, syarat muzakki dan syarat harta yang
akan dizakatkan. Sedangkan shadaqah adalah sikapnya sukarela dan tidak terikat pada
syarat-syarat tertentu. rukun shadaqah yaitu orang yang memberi, syaratnya orang yang
memiliki benda itu.
Nishab zakat yaitu nishab emas, perak, binatang, dan barang tambang, dan harta rikaz,
dan pertanian. Sedangkan jenis-jenis shadaqah yaitu salah satunya tasbih, tahlil, dan
tahmid, dll.
Mustahiq zakat itu ada delapan salah satunya yaitu orang kafir, orang miskin,
pengurus zakat, dll. Sedangkan shadaqah salah satunya yaitu orang tua, anak dan diri
sendiri, dll.
Problematika yang dihadapi zakat ialah lemahnya sistem kepemimpinan, dan jumlah
lembaga amil yang terlalu banyak dan masih banyak lagi. Sedangkan problematika
shadaqah ialah pemanfaatan yang kurang optimal dan kesulitan penerima yang layak
dan lain-lain.
3.2. Saran
Demikian makalah ini kami selesaikan dan kami menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari kata sempurna. Untuk itu kami mohon kritikan dan saran dari pembaca yang sangat
kami harapkan demi kesempurnaan penulisan makalah dikemudian hari, semoga isi dari
makalah ini dapat memberi manfaat bagi para pembaca.
9
DAFTAR PUSTAKA
Dr. rozalinda, M.Ag, ekonomi islam teori dan aplikasinya pada aktivitas ekonomi. Depok: pt.
rajagrafindo persada, 2014.
Dr. rozalinda, M.Ag, fikih ekonomi syariah prinsip dan implementasinya pada sektor keuangan
syariah. Depok: pt. rajagrafindo persada, 2017.
Https://feb.unair.ac.id/sains/artikel-ilmiah/410-kajian-fiqih-muamalah-1-zakat-infaq-shadaqah-
wakaf-oleh-dr-imron-mawardi.html.
M. yazid musyaffa’, taysir fathul qorib lengkap dengan ma’na ala pesantren dan terjemahan
ringkas. Kediri jatim, ANFA’press, 2016.
Saprida, M.H.I.dll, fikih zakat, sedekah, dan wakaf. Jakarta, jl.tambra raya no:23 rawamangun,
2020.
Samsul murni amin, belajar agama islam secara menyeluruh, jl.raya banyumas KM. 06, 2019.
Tika widiastuti, S.E.,M.Si. dll, ekonomi dan manajemen ziswaf “zakat, infak, sedekah,
wakaf”.airlangga university press, 2022.
10