Pengenalan Al' Quran
Pengenalan Al' Quran
Pengenalan Al' Quran
Penulis:
Syamil Basayef
E-Mail: syamilbasayef0@gmail.com
E-Mail: aliakbarusmanhpai@gmail.com
ABSTRACT:
The Qur'an is the first and most important source of Islamic teachings
according to the beliefs of Muslims and is acknowledged for its truth. As a guide for
mankind, the Qur'an has functions including Al-Huda (guidance), Al-Furqan
(differentiator between right and wrong), AlBurhan (proof of truth), Al-Dzikr or Al-
Tadzkirah (warning ), Al-Syifa (healing medicine), Al-Mau'idhah (advice, lessons),
and Al-Rahmah (grace). This paper aims to reveal the Introduction to the Qur'an,
namely in the form of how the Qur'an was revealed, the other names of the Qur'an,
the function of the Qur'an, and the Surahs of the Al-Quran. The study used is a
literature review (literature review), which is a search and summarizes some
empirical literature that is relevant and in accordance with the theme. The literature
used is in the form of books, the Koran, commentaries, scientific articles from
national and international journals. The Al-Qur'an was revealed in three stages, the
Al-Qur'an itself functions as revelation, guidance, corrector, guardian of the previous
book, judge, and as an eraser of the previous Shari'a. The other names of the Qur'an
are: Al-Kitab, Al-Furqan, Adz-dzikra, Al-Quran hukum
Keywords: Introduction to Al-Qur'an, Functions of Al-Quran, Names of Al-Qur'An
PENDAHULUAN:
Al-Qur’an merupakan sumber ajaran Islam yang pertama dan yang paling
utama menurut kepercayaan umat Islam dan diakui kebenarannya. Al-Qur’an
merupakan kitab suci yang di dalamnya terdapat firman-firman (wahyu) Allah, yang
disampaikan oleh malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad sebagai rasul Allah secara
berangsur-angsur yang bertujuan menjadi petunjuk bagi umat Islam dalam hidup
dan kehidupannya guna mendapatkan kesejahteraan di dunia dan di akhirat.Sebagai
pedoman umat manusia Al-qur’an memiliki fungsi di antaranya Al-Huda (petunjuk),
Al-Furqan (pembeda antara yang hak dan yang batil), Al-Burhan (bukti kebenaran),
Al-Dzikr atau Al-Tadzkirah (peringatan), Al-Burhan(bukti kebenaran),Al-Dzikr
atauAl-Tadzakirah(peringatan)Al-Syifa (obat penyembuh), Al-Mau’idhah (nasihat,
pelajaran), dan Al-Rahmah (rahmat). Selain itu, sebagai kitab suci terakhir, al-Qur’an
juga membawa fungsi sebagai petunjuk bagi umat manusia hingga akhir zaman,
penyempurna kitab-kitab suci sebelumnya, dan sumber pokok ajaran agama Islam
1
yang dibawa oleh Nabi Muhammad Saw.Al-Qur‘an memilikikedudukan yang
istimewa dibanding kitab-kitab suci sebelumnya. Sebagai kitab suci terakhir, al-
Qur‘an memiliki peran yang lebih besar dan luas serta salah satu adanya kitab Al-
qur’an kenapa diturunkanuntuk menyempurnakan kitab-kitab suci sebelumnya
sekaligus meluruskanhal-ha FCl yang telah diselewengkan dari ajaran kitab-kitab
tersebut. yang diturunkan tidak sekaligus, berdialog dengan masyarakat Mekkah
dengan memper timbangkan latar belakang, sosio kultur dan sosio grafis
masyarakatnya, demikian juga dengan al’Quran ketika diturunkan di madinah
METODE PENELITIAN
Studi yang dilakukan ini adalah studi literature (literature review) yaitu
sebuah pencarian dan merangkum beberapa literature empiris yang relevan dan
sesuai dengan tema. Literature yang digunakan berupa buku, al-qur’an, tafsir, artikel
ilmiah yang berasal dari jurnal nasional maupun internasional. Literature yang
digunakan adalah literature yang relevan dengan studi ini
2
firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw untuk
melemahkan pihak-pihak yang menantangnya, walaupun hanya dengan satu surat
saja dari padanya”.
2. Muhammad Ali al-Shabuni menyebutkan pula sebagai berikut: AlQur’an
adalah Kalam Allah yang tiada tandingannya, diturunkan kepada Nabi Muhammad
Saw. penutup para Nabi dan Rasul, dengan perantaraan malaikat Jibril A.S dan
ditulis pada mushaf mushaf yang kemudian disampaikan kepada kita secara
mutawatir, serta membaca danmempelajarinya merupakan suatu ibadah, yang
dimulai dengan surat alFatihah dan ditutup dengan surat an-Nas.
3. As-Syekh Muhammad al-Khudhary Beik dalam bukunya “Ushul alFiqh” Al-
Kitab itu ialah al-Qur’an, yaitu firman Allah Swt. yang berbahasa Arab, yang
diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw. untuk dipahami isinya, untuk diingat
selalu, yang disampaikan kepada kita dengan jalan mutawatir, dan telah tertulis
didalam suatu mushaf antara kedua kulitnya dimulai dengan surat al-Fatihah dan
diakhiri dengan surat an-Nas”.
Berdasarkan pengertian di atas dapat dipahami bahwa Al-Qur’an adalah
firman Allah yang diturunkan kepada selain Nabi Muhammad Saw. bukanlah
dikatakan Al-Qur’an. Demikian juga ucapan Nabi Muhammad yang dikenal hadits
atau wahyu-wayhu yang beliau terima diluar cara penyampaian Alquran oleh
Malaikat Jibril (seperti hadits Qudsi) juga bukanlah Alquran, walaupun hadits-hadits
itu sebenarnya juga berasal dari wahyu Allah, sebagaimana disebutkan Allah dalam
firman-Nya surat an-Najm ayat 3.
اْلَهَو ى َع ِن َيْنِط ُق َوَم ا
Dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Qur’an) menurut hawa nafsunya.
Fungsi Al-Qur’an
Sebagai wahyu Allah SWT, Al-Qur’an memiliki fungsi antara lain:
1. Al-Quran adalah Wahyu Allah yang berfungsi sebagai mukjizat bagi
Rasulullah Muhammad Saw. Sebagai mukjizat, Al-Quran telah menjadi salah satu
sebab penting bagi masuknya orang-orang Arab di zaman Rasulullah ke dalam
agama Islam, dan menjadi sebab penting pula bagi masuknya orang-orang sekarang,
dan pada masa-masa yang akan datang.Ayat-ayat yang berhubungan dengan ilmu
pengetahuan dapat meyakinkan bahwa Al-Quran adalah firman-firman Allah, tidak
mungkin ciptaan manusia apalagi ciptaan Nabi Muhammad saw yang ummi, yang
hidup pada awal abad ke enam Masehi. Demikian juga ayat-ayat yang berhubungan
dengan sejarah seperti tentang kekuasaan di Mesir, Negeri Saba’, Tsamud, Ad, Yusuf,
Sulaiman, Dawud, Adam, Musa dan lain-lain dapat memberikan keyakinan bahwa
Al-Qur’an adalah wahyu Allah bukan ciptaan manusia (Ajahari, 2018:10).
2. Al-Qur’an sebagai pedoman hidup bagi setiap muslim. Sebagai pedoman
hidup, al-Qur’an banyak mengemukakan pokok pokok serta prinsif-prinsif umum
pengaturan hidup dalam hubungan antara manusia dengan Allahdan makhluk
lainnya. Di dalamnya terdapat peraturan-peraturan seperti beribadah langsung
3
kepada Allah, berkeluarga, bermasyarakat, berdagang, utang-piutang, kewarisan,
pendidikan dan pengajaran, pidana, dan aspek-aspek kehidupan lainnya yang oleh
Allah dijamin dapat berlaku dan dapat sesuai pada setiap tempat dan setiap waktu.
Setiap Muslim diperintahkan untuk melakukan seluruh tata nilai tersebut dalam
kehidupannya (Miftah Faridh, dkk, 19-20).
3. Al-Qur’an sebagai korektor. Sebagai korektor Al-Qur’an banyak
mengungkapkan persoalan-persoalan yang dibahas oleh kitabkitab Taurat, Injil, dan
lain-lain yang dinilai Al-Qur’an tidak sesuai dengan ajaran Allahsebenarnya. Baik
menyangkut segi sejarah orang-orang tertentu, hukum-hukum, prinsifprinsif
ketuhanan dan lain sebagainya (Abdul Djalal, 2000:46)
4. Penjaga kitab – kitab sebelumnya (al- Muhaimin) dan kami turunkan
kepadamu kitab-kitab dengan kebenaran, membenarkan apa yang ada sebelumnya
di antara kitab – kitab suci, dan sebagai penjaga terhadap itu. (QS Al- Maidah).
5. Hakim terhadap apa yang diperselisihkan oleh manusia.
6. Menghapus syariat kitab-kitab terdahulu. Sebagai wahyu tertinggi dan
penutup para nabi, al-Qur’an telah me-nasakh hukum kitab-kitab suci yang turun
terlebih dulu. Syariat yang dibawa oleh kitab-kitab suci yang turun kepada nabi
sebelumnya bersifat terbatas regional (lokalitas sempit) dan untuk bangsa tertentu
(Ahmad Izami, 2005:51).
Nama Lain Al-Qur’an
Hasbi Ash- Shiddieqy Menjelaskan (1980:20-22) bahwa Alquran sebagai
kitab suci umat islam memiliki banyak nama, nama-nama itu sendiri berasal dari
ayat-ayat Alquran yang memiliki istilah tertentu yang merujuk kepada Alquran
antara lain:
1.Al- Kitab
Dinamakan Al-kitab karena dia ditulis, sesuai dengan firman Allah SWT
dalam Q.S Al-Kahfi: 1
اْلَح ْم ُد هلل الذي أنزل على َع ْبِدِه اْلِكَتِب َو َلْم َيْج َع ل َّلُه ِع َو ًجا
Artinya: Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan Al-Kitab ( Alquran),
kepada hambanya dan Dia tidak menjadikan nya bengkok.
2. Al- Furqan
Sebab dinamakan Al-Furqan nama lain dari Alquran karena menjadi
pembeda antara yang hak dengan yang bathil, sesuai dengan firman Allah SWT
dalam Q.S Al-Furqan:1
تَباَرَك اَّلِذ ي َنَّز َل اْلُفْر َقاَن َع َلى َع ْبِدِه ِلَيُك وَن ِلْلَع َلِم يَن َنِذ يًرا
Artinya: Maha suci Allah yang telah menurunkan Al-Furan ( Alquran) kepada
hambanya ( Muhammad) agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam
( jin dan manusia).
4
3. Adz-dzikra
Dinamakan Adz-dzikra karena ia suatu peringatan yang datang dari Allah
dalam Q.S Al-Hijr : 9
َنْح ُن َنُقُّص َع َلْيَك َأْح َسَن القصص ِبَم ا َأْو َح ْيَنا ِإَلْيَك هذا اْلُقْر َء اَن وِإن ُك نَت ِم ن َقْبِلِه َلِم َن اْلَغ ِفِليَن
Artinya: Kami menceritakan kepadamu ( Muhammad) kisah yang paling baik
dengan mewahyukan Alquran ini kepadamu, dan sesungguhnya engkau sebelum itu
termasuk orang yang tidak mengetahui.
5. Al- Hukmu
Alquran juga disebut dengan nama al-Hukmu berarti hukum atau
peraturan seperti diketahui bahwa sumber hukum islam Alquran, Q.S Ar-
Ra’du:
َو َك َذ ِلَك َأنَز ْلُتُه ُح ْك ًم ا َعَر ِبي َو َلِئِن اَّتَبْعَت َأْهَو اَء ُهم َبْع َد َم ا َج اَء َك ِم َن اْلِع ْلِم َم ا َلَك ِم َن ِهَّللا ِم ن َوِلي َو َلَو اِق
Artinya: Dan demikianlah kami telah menurunkannya ( Alquran) sebagi peraturan
( yang benar) dalam bahasa arab. Sekiranya engkau mengikuti keinginan mereka
setelah datang pengetahuan kepadamu, maka tidak ada yang melindungi dan
menolong engkau dari (siksaan) Allah.
Cara Turun nya Al-Qur’an
Manna menerangkan dalam bukunya Allah menurunkan Al-Quran kepada Rasul kita
Muhammad untuk memberi petunjuk kepada manusia. Turunnya AlQuran
merupakan peristiwa besar yang sekaligus menyatakan kedudukannya bagi
penghuni langit dan bumi. Turunnya Al-Quran pada malam lailatul qadar
merupakan pemberitahuan kepada alam tingkat tinggi yang terdiri dari
malaikatmalaikat akan kemuliaan ummat Nabi Muhammad. Umat ini ini telah
dimuliakan oleh Allah dengan risalah baru agar menjadi umat paling baik yang
dikeluarkan bagi manusia.
Al-Quran diturunkan dalam tempo 22 tahun 2 bulan 22 hari, yaitu mulai malam 17
Ramadhan tahun 41 dari kelahiran nabi, sampai 9 Dzulhijjah Haji wada’ tahun 63
dari kelahiran Nabi atau tahun 10 H.
5
Proses turunnya Al-Quran kepada Nabi Muhammad SAW. Adalah melalui tiga
tahapan, yaitu :
1. Tahap pertama Al-Quran turun secara sekaligus dari Allah ke lauh al
mahfuzh, yaitu suatu tempat yang merupakan catatan tentang segala
ketentuan dan kepastian Allah. Proses pertama ini diisyaratkan dalam Q.S.
Al-Buruj (85) ayat 21-22 :
َبْل ُهَو ُقْر َء اِن َّم ِج يد
“Bahkan yang didustakan mereka itu ialah Al Quran yang mulia”
محفوظ لوح في
“Yang (tersimpan) dalam Lauh Mahfuzh”.
2. Tahap kedua Al-Quran diturunkan dari lauh al-mahfuzh itu ke bait al
izzah (tempat yang berada dilangit dunia). Proses kedua ini diisyaratkan
Allah dalam surat Al-Qadar (97) ayat: 1
إَّنا َأنَز ْلُتُه في ليلة القدر
“ Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam qadar”
3. Tahap ketiga Al-Quran diturunkan dari bait al-izzah kedalam hati Nabi
dengan jalan berangsur-anggsur sesuai dengan kebutuhan. Ada kalanya
satu ayat,dua ayat, dan bahkan kadang-kadang satu surat. Mengenai proses
turun dalam tahap ketiga ini diisyaratkan dalam Q.S Asy-Syu’ara’ (26)
ayat 193-195.
نزل به الروح األمين على قلبك لتكون من اْلُم نِذ ِريَن ِبِلَس اِن َعَر ِبي ُّم ِبيٍن
Artinya "Dia dibawa turun oleh Ar-Ruhul Amin, ke dalam hatimu (Muhammad) agar
kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan.
dengan bahasa Arab yang jelas" Al-Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad
SAW.melalui Malaikat Jibril, tidaj secara sekaligus, melaikan turun sesuai dengan
kebutuhan. Bahkan sering wahyu turun untuk menjawab pertanyaan para sahabat
yang dilontarkan kepada nabi atau untuk membenarkan tindakan Nabi SAW.
Dalam kenyataan terkandung hikmah dan faedah yang esar, sebagaimana
dijelaskan dalam Al-Quran şurat Al-Furqan (25) ayat 3
وَقاَل اَّلِذ يَن َكَفُروا َلْو ال نزَل َع َلْيِه اْلُقْر َء اُن َج َم َلة وحدة كذلك للثبَت ِبِه ُفَؤاَدَك َو َر ِّتْلُتُه َتْر ِتياًل
6
Menurut Manna (2007:147) Disamping hikmah yang telah diisyaratkan ayat
di atas, masih banyak hikmah yang terkandung dalam hal diturunkannya Al- Quran
secara berangsur-angsur, antara lain sebagai berikut:
7
1. Dikatakan bahwa ayat terakhir yang diturunka itu adalah ayat
mengenairiba. Ini didasarkan pada hadis yang dikeluarkan oleh Bukhari dari Ibn
Abbas, yang mengatakan:
Ayat terakhir yang diturunkan adalah ayat mengenai riba" yang dimaksudkan ialah
firman Allah Al-Baqarah: 278
َيَأُّيَها اَّلِذ يَن َء اَم ُنوا اَّتُقوا َهللا َو َذ ُروا َم ا َبِقَي ِم َن الِّر َبُؤا ِإن ُك نُتم ُّم ْؤ ِمِنيَن
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan
tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman."
2. Dan dikatakan pula bahwa ayat Quran yang terakhir diturunkan ialah
firman Allah, Q.S al-Baqarah: 281
َو اَّتُقوا َيْو ًم ا ُتْر َج ُعوَن ِفيِه إلى هللا ثم ُتوَّفى ُك ُّل َنْفٍس َّم ا َك َسَبْت َو ُهْم اَل ُيْظَلُم وَن
Artinya: "Dan takutlah pada hari (ketika) kamu semua dikembalikan kepada
Allah. Kemudian setiap orang diberi balasan yang sempurna sesuai dengan apa yang
telah dilakukannya, dan mereka tidak dizalimi (dirugikan)".
Didasarkan pada hadis yang diriwayatkan oleh an-Nasa;I, dari Ibn Abbas dan
Sa'id bin Jubair: "Ayat Quran terakhir diturunkan ialah Dan perihalah dirimu dari
azab yang terjadi pada suatu hari yang pada waktu itu kamu dikembalikan kepada
Allah..." (al-Baqarah (2): (281).
Pendapat ini tidak mengandung sesuatu yang disandarkan kepada Nabi
SAW, masing-masing merupakan ijtijad dan dugaan, mungkin pula masing- masing
mereka memberitahukan mengenai apa yang terakhir didengarnya dari Rasullah.
Adapun firman Allah Q.S Al-Maidah ayat 3, yang artinya “Diharamkan
bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih
atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan
diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan
(diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga)
mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu)
adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk
(mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan
takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan
telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama
bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa,
sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.
Pada lahirnya ia menunjukkan penyempurnaan kewajiban dan hukum,. Telah pula
diisyaratkan di atas. Oleh karena itu para ulama menyatakan bahwa kesempurnaan
agama ada pada ayat ini. Allah telah mencukupkan nikmatnya kepada mereka yang
menempatkan mereka di negri suci dan membersihkan orang-orang musyrik
daripadanya serta menghajikan mereka di rumah suci tanpa disertai oleh seorang
musyrik pun, padahal sebelumnya orang-orang musyrik berhaji pula dengan mereka
(Manna’ Khalil al-Qattan,2007, 89-99)
8
Surah-surah Al-Quran itu ada empat bagian:
1. At-Tiwal ada tujuh surah, yaitu al-Baqarah, Ali ‘Imran, an-Nisa’, al-Maidah, al-
An’am, al-A’raf dan yang ketujuh ada yang mengarakan al-Anfal dan al-Bara’ah
sekaligus karena tidak dipisah dengan basmalah diantara keduanya. Dan dikatakan
pula yang ketujuh adalah surah Yunus.
2. Al-Mi’u yaitu surah-surah yang ayatnya lebih dari seratus atau sekitar itu.
3. Al-Masani, yaitu surah-surah yang jumlah ayatnya di bawah al-Mi’un. Dinamakan
Masani, karena surah itu diulang-ulang bacaannya lebih banyak dari at-Tiwal dan al-
Mi’un.
4. Al-Mufassal, dikatakan bahwa surah-surah ini dimulai dari surah Qaf, ada pula
yang mengatakan dimulai dari surah al-Hujrat. Mufassal dibagi menjadi tiga: Tiwal,
ausat, qisar. Mufassal tiwal dimulai dari surah Qaf atau al-Hujrat sampai dengan
‘Amma atau al-Buruj. Mufassal ausat dimulai dari surah ‘Amma atau al-Buruj dengan
ad-Duha atau Lam Yakun, dan Mufassal qisar dimulai dari ad-Duha atau Lam yakun
sampai dengan surah Al-Quran yang terakhir. Dinamkan mufasal, karena banyaknya
fasl (pemisahan) diantara surah-surah tersebut dengan basmalah.
Jumlah surah Al-Quran ada seratus empat belas surah. Dan dikatakan pula
ada seratus tiga belas surah, karena surah aal-Anfal dan al-Bara’ah dianggap satu
surah. Adapun jumlah ayatnya sebanyak 6.200 lebih namun kelebihan ini masih
diperselisihkan. Ayat terpanjang adalah ayat tentang utang-piutang, sedangkan
surah terpanjang adalah surah al-Baqarah (Manna’ Khalil al-Qattan,2007, 210-211).
Pembagian seperti ini dapat mempermudah orang menghapalnya, mendorong
mereka untuk mengkaji dan mengingatkan pembaca surah bahwa ia telah
mengambil bagian yang cukup jumlah yang memadai dari pokok-pokok agama dan
hukum-hukum syariat.
KESIMPULAN
Al-Qur’an adalah firman Allah yang diturunkan kepada selain Nabi
Muhammad Saw. bukanlah dikatakan Al-Qur’an. Al-Qur’an diturunkan dengantiga
tahapan, Al-Qur’an sendiri befungsi sebagai wahyu, pedoman, korektor, penjaga
kitab sebelumnya, hakim, dan sebagai penghapus syariat sebelumnya. Adapun nama
lain dari Al-Qur’an yaitu: Al- Kitab, Al- Furqan, Adz-dzikra, Al-Quran dan Al- Hukmu.
Ayat Al-Quran yang pertama kali diturunkan yaitu “Iqra” pada Surah Al-alaq namun
banyak yang berbeda pendapat mengenai surah yang terakhir diturunkan akan
tetapi kebanyakan ulama berpendapat bahwa surah yang terakhir diturunkan yaitu
surah Al-Maidah ayat 3. Jumlah surah Al-Quran ada seratus empat belas surah. Dan
dikatakan pula ada seratus tiga belas surah, karena surah aal-Anfal dan al-Bara’ah
9
dianggap satu surah. Adapun jumlah ayatnya sebanyak 6.200 lebih namun kelebihan
ini masih diperselisihkan. Ayat terpanjang adalah ayat tentang utang-piutang,
sedangkan surah terpanjang adalah surah al-Baqarah. Pembagian seperti ini dapat
mempermudah orang menghapalnyamendorong mereka untuk mengkaji dan
mengingatkan pembaca surah bahwa ia telah mengambil bagian yang cukup jumlah
yang memadai dari pokok-pokok agama dan hukum-hukum syariat
DAFTAR PUSTAKA
Ajahari. 2018. Ulumul Qur’an (Ilmu-Ilmu Al-Qur’an). Yogyakarta: Aswaja Pressindo.
Al-Qattan Manna’ 2007. Khalil. Studi Ilmu-Ilmu Quran. Bogor: Pustaka Litera Antar
Nusa,Anwar Rosihan. 2002, Ulum Al-Quran, Bandung: Pustaka Setia.Djalal H. Abdul.
2000. Ulumul Quran, Cet. 2. Surabaya: Dunia Ilmu.Faridh Miftah. Dkk. Al-Quran
Sumber Hukum Islam Yang Pertama.Izami Ahmad. 2005. Ulumul Qur’an : Telaah
Tekstualitas dan Kontekstualitas Al-qur’an. cet.I. Bandung: TafakkurT. M. Hasbi Ash-
Shiddieqy, 1980, Sejarah dan pengantar Ilmu Al-Quran/Tafsir, Jakarta: Bulan
Bintang.Yasir Muhammad. 2016. Ade Jamaruddin, Studi Al-Qur’an. Riau: Asa Riau
10