0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
10 tayangan8 halaman

Stetoskop

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 8

1.

Stetoskop

Stetoskop adalah alat dokter yang wajib dimiliki. Alasannya, karena alat ini membantu dokter untuk
mendiagnosa penyakit dari organ dalam. Dengan stetoskop, dokter bisa mendengarkan suara dari dalam
tubuh, seperti: jantung, paru-paru, lambung, dan sebagainya.

Stetoskop biasanya digunakan untuk mendengar irama denyut jantung dan pernapasan. Namun selain
digunakan di area dada, stetoskop juga sering digunakan di perut. Tujuannya untuk mendengar gerak
peristaltik usus atau suara dari dalam lambung.

2. Termometer

Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu tubuh. Termometer menggunakan skala
Celcius untuk mengukur suhu. Namun, ada yang bisa disetel jadi satuan Fahrenheit karena di beberapa ada
yang tidak menggunakan Celcius, contohnya: Amerika Serikat.
Termometer ada banyak macamnya. Dulu, jenis termometer yang paling sering digunakan adalah
termometer jenis air raksa. Namun, sekarang kebanyakan dokter lebih memilih termometer jenis digital
agar hasil pengukur suhu lebih akurat. Selain itu, termometer digital lebih kuat dibanding termometer air
raksa.

3. Tensimeter
Tensimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur tekanan darah. Alat ini sangat penting untuk
memeriksa tekanan darah pasien untuk mendeteksi penyakit, seperti: hipertensi. Dengan tensimeter, dokter
bisa menentukan langkah medis yang akan dilakukan. Misalnya, untuk pasien yang akan vaksin jika
tekanan darah tinggi maka suntik vaksin bisa ditunda sambil menunggu tekanan darah pasien normal.

Tensimeter ada banyak jenisnya. Tensimeter jenis manual terdiri dari meteran penunjuk darah, balon
pemompa, dan selang udara yang terhubung ke manset. Namun tensimeter manual sudah jarang digunakan
karena cukup sulit digunakan oleh orang awam. Kini, lebih banyak dokter memilih tensimeter jenis digital
karena lebih praktis dan hasil pengukuran lebih akurat.
4. Timbangan dan Pengukur Tinggi Badan
Timbangan berat dan pengukur tinggi badan adalah alat yang digunakan untuk tahap screening awal.
Alat ini dapat memberi informasi mengenai berat dan tinggi badan. Sebelum diperiksa, dokter
membutuhkan informasi mengenai kondisi tubuh pasien. Berat badan memiliki kontribusi terhadap
kondisi kesehatan pasien.

Berat badan berlebih atau kegemukan bisa jadi salah satu pemicu penyakit kronis, seperti: diabetes
dan penyakit jantung. Namun, tubuh yang terlalu kurus juga berbahaya bagi kesehatan jantung.
Apalagi jika ada catatan medis yang menyatakan pasien mengalami penurunan berat badan ekstrem
dalam waktu singkat. Bisa jadi diagnosa awal penyakit serius, misalnya: anoreksia (gangguan makan)
atau kanker.
5. Otoskop

Otoskop adalah alat dokter yang umum digunakan oleh dokter THT. Alat ini membantu dokter untuk
memeriksa saluran telinga pasien. Dengan alat ini, dokter bisa mengetahui apakah ada infeksi pada telinga
pasien. Alat ini memiliki cahaya dan lensa pembesar pada ujungnya untuk melihat bagian tengah hingga
dalam telinga.

Otoskop dapat mendeteksi cairan yang ada di dalam lubang telinga. Jika terjadi infeksi, maka akan muncul
gejala, seperti: gendang telinga bengkak, lubang di gendang telinga, sumbatan di lubang telinga, dan cairan
pada lubang telinga. Otoskop juga bisa meniupkan udara ke dalam telinga. Jika terjadi sumbatan,
kemungkinan ada sesuatu yang menyumbat lubang telinga.
6. Senter Medis (Penlight)
Alat dokter satu ini berfungsi mengecek kondisi mata, telinga, dan hidung pasien. Alat ini biasa digunakan
untuk deteksi penyakit pada pasien dengan cepat. Misalnya, senter medis bisa melihat kondisi amandel
atau pangkal tenggorokan pasien untuk melihat apakah ada bengkak atau infeksi.

Ditambah lagi, senter medis juga berfungsi memeriksa kondisi mata pasien. Senter biasanya disorotkan ke
mata pasien untuk memeriksa respon pupil mata. Senter medis ukurannya sangat kecil. Biasanya berbentuk
seperti pulpen, sehingga mudah saat digunakan dan dibawa-bawa.
7. Sudip Lidah (Spatula/Spatel)
Sudip lidah atau spatel adalah alat bantu untuk memeriksa kondisi lidah dan tenggorokan pasien. Spatel
terbuat dari bahan logam. Namun setelah digunakan harus disterilkan kembali. Saat ini ada spatel atau
sudip lidah dari bahan kayu sehingga bisa langsung dibuang setelah dipakai. Dengan bantuan sudip lidah,
dokter bisa membuka mulut pasien agar bisa melihat kondisi tenggorokan pasien lebih jelas.

Fungsi dari spatel atau sudip lidah adalah untuk menekan permukaan lidah. Berbagai penyakit pada lidah,
seperti radang permukaan lidah, sariawan, sampai kanker lidah bisa dideteksi lebih cepat dengan bantuan
sudip lidah. Kebanyakan dokter umum lebih menyukai spatel kayu karena lebih praktis. Jadi tidak perlu
repot-repot sterilisasi spatel setelah digunakan.
8. Oksimeter

Oksimeter adalah alat pengukur saturasi oksigen dalam darah. Alat ini mulai banyak digunakan oleh dokter
sejak pandemi Covid 19 melanda dunia. Oksimeter atau Pulse Oximeter berbentuk seperti klip yang
dijepitkan di ujung jari telunjuk. Alat ini dapat menghitung kadar oksigen dalam darah dan denyut nadi
dengan menggunakan sinar.

Saat dokter mengetahui saturasi oksigen pasien terlalu rendah. Dokter bisa segera memberikan bantuan
oksigen darurat agar kondisi pasien lebih stabil. Oksimeter bisa memantau kondisi pasien yang mengalami
penyakit berhubungan dengan pernapasan, seperti: penyakit paru obstruktif kronis, kanker paru, asma, dan
lain sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai