Modul Ajar Membandingkan Puisi Diafan Dan Prismatik
Modul Ajar Membandingkan Puisi Diafan Dan Prismatik
Modul Ajar Membandingkan Puisi Diafan Dan Prismatik
PERTANYAAN PEMANTIK
1. Pernahkah kalian mendengar atau membaca puisi?
2. Puisi tentang apa yang kalian pernah baca?
3. Siapa penyair Indonesia yang kalian kenal?
PEMAHAMAN BERMAKNA
Manfaat yang akan peserta didik terima setelah mengikuti proses pembelajaran ini adalah;
1. Peserta didik harus mampu menyampaikan gagasan, pandangan, dan pemikirannya secara
logis dan kritis.
2. Perbedaan ide atau pendapat dalam pembelajaran akan menciptakan kekayaan pemikiran
untuk mencapai pemecahan permasalahan.
3. Puisi memiliki manfaat dalam kehidupan sehari-hari, terutama sebagai bentuk ekspresi
dan sarana untuk menyampaikan ide atau gagasan terhadap suatu hal atau
peristiwa.
TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik mampu menganalisis dan memaknai informasi berupa gagasan, pikiran,
perasaan, pandangan, arahan atau pesan yang tepat.
2. ASESMEN FORMATIF
Dilakukan saat pembelajaran berlangsung, meliputi:
a. Penilaian sikap
b. Penilaian kinerja
KEGIATAN PEMBELAJARAN
A. Pendahuluan (10 menit)
1. Guru membuka pembelajaran dengan salam dan doa bersama.
2. Guru memeriksa kebersihan kelas dan kerapihan peserta didik.
3. Guru mengisi presensi peserta didik.
4. Peserta didik bertanya jawab dengan guru mengenai keterkaitan materi yang akan
dipelajari dengan pengalaman peserta didik saat mempelajari materi sebelumnya.
5. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran.
6. Guru menyampaikan kesepakatan belajar bersama.
PENILAIAN
Penilaian Sikap
Penilaian sikap dilaksanakan pada saat kegiatan berlangsung melalui observasi
No. Waktu Nama Catatan Butir Sikap TTD Tidak
Perilaku Jujur Bernalar Kreatif Gotong Lanjut
Kritis royong
1.
2.
3.
4.
5.
Penilaian Keterampilan
Bait Puisi Diafan Prismatis Skor
Sahabatku bernama Farid
Orangnya jenaka 4
Suka melontarkan lelucon sepanjang waktu
Aku membeli topi
Pedagangnya sudah tua 4
Setiap hari membawa berlusin-lusin topi di keranjang
Setelah 10 tahun aku, melihatnya lagi
Tubuhnya seperti daun yang dimakan ulat
4
Keropos oleh sakit
Kopong oleh waktu
Ketika dia tersenyum
Aku bisa melihat warna-warni dunia, segala irama, juga tawa 4
Berhamburan disekitarnya
Sebelum tidur aku berdoa
Semoga dalam mimpi 4
kita bisa bersua
Hidupku berjalan seperti siput
Aku ingin berlari 4
Tapi yang kumampu hanya merangkak
Aku memiliki kelinci,
Hadiah ulang tahun dari ayahku
4
Kupasang pita di lehernya
Sebagai tanda ia milikku
Kau bertanya tentang hidupku,
Tahukah kau,
Hidupku seburam kaca jendela mobilmu pada suatu malam berhujan, dan tak 4
ada apa pun yang bisa kau lihat dari baliknya, selain kerlap suram Cahaya
lampu toko
Jumlah Skor
Petunjuk Penskoran
Skor akhir menggunakan skala 4
Perhitungan akhir menggunakan rumus :
𝑆𝑘𝑜𝑟
× 4 = 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑇𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖
Contoh :
Skor diperoleh 28, skor tertinggi 4 X 8 pernyataan = 32, maka skor akhir :
28
× 4 = 3,5
32
Mengetahui Malang,
Guru Pamong, Guru Praktikan,
MATERI PUISI
a. Pengertian Puisi
Puisi merupakan teks atau karangan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan dengan
mengutamakan keindahan kata-kata. Secara umum, puisi merupakan suatu karya sastra yang
berasal dari ungkapan atau curahan hati penyair. Karya sastra ini dibuat berdasarkan
ungkapan perasaan penyair. Menurut Pitaloka (2020:05) puisi merupakan bentuk ekspresi diri
yang menggambarkan keresahan, imajinasi, kritik, pemikiran, pengalaman, kesenangan, atau
nasehat seseorang. Puisi disusun berdasarkan Bahasa yang indah dan padat makna.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), puisi merupakan ragam sastra yang
bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait. Puisi juga diartikan
sebagai gubahan dalam bahasa yang bentuknya dipilih dan ditata secara cermat. Para ahli
menjelaskan arti puisi dalam definisi yang bervariasi.
b. Unsur pembangun puisi
1. Larik
Larik adalah baris dalam puisi yang berisi kalimat-kalimat puitis. Larik terdiri satu
atau beberapa kata. Jadi larik bisa berupa sebuah kata, kalimat atau frasa. Jumlah kata
dalam satu larik puisi tidak terbatas.
2. Bait
Bait adalah satu kesatuan puisi yang terdiri atas beberapa baris seperti pantun yang
terdiri atas empat baris. Bait puisi merupakan kumpulan baris yang memiliki satu
kesamaan ide, pikiran, atau gagasan pokok. Tidak ada aturan baku yang mengatur banyak
bait dalam sebuah puisi. Namun, secara umum, jumlah bait puisi minimal dua.
3. Rima
Rima adalah bunyi yang ditimbulkan oleh huruf atau kata. Penggunaan rima dalam
puisi bertujuan untuk memperindah puisi dan menggambarkan perasaan pengarang.
Biasanya rima digunakan pada kalimat terakhir, misalnya larik pertama memiliki kata
berakhiran "u" maka larik selanjutnya akan sama.
4. Penggambaran atau Imaji
Penggambaran atau imaji merupakan unsur puisi yang melibatkan pancaindra
manusia. Fungsinya untuk menggiring pembaca agar dapat membayangkan sebuah
kejadian dalam puisi. Sehingga, saat pembaca membaca puisi akan bisa mendapat
gambaran secara visual melalui bayangan masing-masing. Dalam penulisan puisi,
terkadang pembuatnya menyelipkan beberapa kata yang bertujuan menimbulkan
imajinasi atau khayalan seolah-olah pembaca atau pendengarnya merasakan, mendengar,
atau melihat apa yang diungkapkan oleh penulis puisi. Misal seperti kata “bersinar”,
“diterpa kehangatan”, dan sebagainya.
Imaji terdiri dari kata atau susunan kata-kata yang dapat mengungkapkan
pengalaman indrawi, seperti penglihatan, pendengaran, dan perasaan. Imaji dapat dibagi
menjadi tiga, yaitu imaji suara (auditif), imaji penglihatan (visual), dan imaji raba atau
sentuh (imaji taktil).
5. Diksi
Diksi adalah pemilihan kata-kata yang digunakan penyair dalam puisi. Kata-kata
yang dipilih biasanya kata-kata yang padat makna dan mengandung nilai estetika. Tidak
jarang, kita akan menemui kata-kata yang asing digunakan sehari-hari. Diksi adalah
sebuah pemilihan kata yang padat, tepat, dan mengandung makna serta menggambarkan
suasana. Contoh dari diksi yang digunakan dalam puisi adalah: "Sang Surya" kata ganti
dari Matahari. "Menggapai Asa" kata ganti dari Mengejar Cita-Cita. Jenis diksi
berdasarkan maknanya masih terbagi menjadi 2 macam, meliputi makna denotatif dan
makna konotatif. Dengan kata lain, denotasi merupakan kata yang memiliki arti yang
sebenarnya dan apa adanya. Konotasi adalah kata yang memiliki makna lain di baliknya
atau sesuatu makna yang beraitan dengan sebuah kata. Dengan kata lain, konotasi disebut
kata yang memiliki makna kias.
6. Majas
Majas adalah bahasa kias yang dipergunakan untuk menciptakan kesan tertentu
bagi pembacanya. Kesan itu tercipta dari penggunaan bahasa perbandingan, pertentangan,
perulangan, dan perumpamaan. Majas sangat penting dalam sebuah puisi karena kekuatan
dan kedalaman makna puisi tergantung pada majas yang digunakan. Majas juga diartikan
“bahasa-bahasa” tertentu untuk menggambarkan suatu hal. Hal tersebut adalah majas.
Majas merupakan bahasa kias yang digunakan untuk melukiskan sesuatu dengan jalan
menyamakannya dengan sesuatu yang lain.
Majas merupakan unsur penting dalam pembangun puisi. Kekuatan dan
kedalaman makna puisi tergantung pada majas yang digunakan. Ada banyak sekali jenis
majas, beberapa yang terkenal seperti personifikasi, hiperbola, eufimisme, ironi, retorika,
dan sebagainya.
LAMPIRAN 2. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
BAHAN BACAAN PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK
A. PENDIDIK
E. Kosasih . 2017. Buku Panduan Guru Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs Kelas VIII.
Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Hoerudin, Cecep Wahyu. 2022. Meningkatkan Kinerja Guru Bahasa Indonesia Dalam
Melaksanakan Pembelajaran Bahasa Indonesia yang bermutu. Jurnal Pendidikan: Vol 1,
No 2.
Pitaloka, Agnes & Amelia Sundari. 2020. Seni Mengenal Puisi. Jawa Barat: Guepedia
B. PESERTA DIDIK
Gusfitri, Maya Lestari & Elly Delfia. 2021. Buku Panduan Siswa Bahasa Indonesia untuk
SMP/Ms Kelas VIII. Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
GLOSARIUM
Refleksi : Bergerak mundur untuk merenungkan kembali apa yang sudah terjadi dan
dilakukan dengan sadar dan terencana.
Rima : Pengulangan bunyi dalam puisi
Diksi : Sebuah pemilihan kata yang padat, tepat, dan mengandung makna serta
menggambarkan suasana
Majas : bahasa kias yang dipergunakan untuk menciptakan kesan tertentu bagi
pembacanya
Estetika : Arti dari suatu keindahan. Estetika sangat erat kaitannya dengan berbagai hal
yang mengandung keindahan
Larik : Baris dalam puisi/pantun
Fiksi : Teks yang dibuat berdasarkan imajinasi penulisnya berupa khayalan sehingga
apa yang dituliskan oleh pengarang merupakan karya tulis yang bersifat
imajinatif
Literasi : Kemampuan menulis dan membaca sebagai pengetahuan atau keterampilan
dalam bidang atau aktivitas tertentu
Remedial : Kegiatan yang diberikan kepada siswa yang belum menguasai bahan pelajaran
yang telah diberikan guru dengan maksud mempertinggi penguasaan bahan ajar
sehingga siswa diharapkan mampu mencapai tujuan belajar yang telah
ditentukan.
Puisi Diafan : Puisi yang maknanya mudah dipahami
Puisi Prismatis: Puisi yang mengandung majas atau kiasan sehingga maknanya tidak terlalu
mudah untuk ditafsirkan
Presensi : Kehadiran
DAFTAR PUSTAKA
Gusfitri, Maya Lestari & Elly Delfia. 2021. Buku Panduan Siswa Bahasa Indonesia untuk
SMP/Ms Kelas VIII. Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi.
E. Kosasih . 2017. Buku Panduan Guru Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs Kelas VIII.
Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Pitaloka, Agnes & Amelia Sundari. 2020. Seni Mengenal Puisi. Jawa Barat: Guepedia
Hoerudin, Cecep Wahyu. 2022. Meningkatkan Kinerja Guru Bahasa Indonesia Dalam
Melaksanakan Pembelajaran Bahasa Indonesia yang bermutu. Jurnal Pendidikan: Vol
1, No 2. http://jurnal.azkahafidzmaulana.my.id/index.php/ilpen/article/view/36