0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
22 tayangan6 halaman

Jawaban Kasus DM

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 6

JAWABAN STUDI KASUS

INFEKSI HATI DAN EMPEDU

1. SKRINING GIZI
PERTANYAAN KLASIFIKASI SKORING

1. Standar IMT:
a. IMT 18,5 – 25 kg/m2 0
b. IMT 17 – 18,4 kg/m2 atau 25,1 – 27 kg/m2 1 0
c. IMT < 17 kg/m2 atau > 27 kg/m2 2

2. Kehilangan BB yang tidak direncanakan 3-6


bulan terkahir:
a. BB hilang < 5% 0
b. BB hilang 5 – 10% 1 1
c. BB hilang > 10% 2
3. Asupan zat gizi akut:
a. Tidak ada / Kurang asupan < 5 hari 0 2
b. Tidak ada / Kurang Asupan > 5 hari 2

Klasifikasi Skoring Malnutrisi RS IBNU SINA Makassar


 <2 = tidak beresiko
 >=2 = Beresiko sedang
 >=3 = Beresiko Tinggi
Kesimpulan: Beresiko tinggi malnutrisi dengan kondisi khusus

2. ASESMEN GIZI

Kelompok
Data Identifikasi Masalah
Data
Riwayat Riwayat Personal (CH-1)
Personal
(Client History) Nama Pasien : An. Ny. X
CH-1.1.1 Usia : 33 tahun
CH-1.1.2 Jenis kelamin: perempuan
CH-1.1.7 Peran dalam Ruta: Ibu rumah tangga

Diagnosis Medis :
Cholelitiasis
Data Fisik Tanda-tanda Vital (PD-1.1.2.1)
(Physical Data) TD: 110/70 mmHg
Suhu: 38°C
Nadi: -
Data Fisik Fokus Gizi (PD-1)
PD-1.1.5 Saluran Pencernaan: BAB hitam, BAK
merah.
PD.1.1.1 Keadaan Umum: mata kuning, tidak
nafsu makan, lemas, perut terasa penuh, kolik
epigastrum terutama setelah makan, Hasil USG ada
obstruksi di kandung empedu
Data Antropometri (AD.1.1) Overweight
Antropometri
(Anthropometry BB : 80 kg
Data) TB : 155 cm
IMT
= 80 / (1.552)
= 33 (overweight)

Penurunan BB: tidak ada

Data Biokimia BD-1.10 Profil Anemia Gizi


(Biokimia BD-1.10.1 Hb : 11,8 g/dl (rendah)
Data) BD-1.10.2 Hematokrit : 26,6% (rendah)
BD-1.10.3 MCV : 68,6 mg/dl
BD-1.11.1 Albumin : 2,7 g/dl (rendah)
BD-1.4.6 Bilirubin : 19,04 mg/dl (rendah)
Kolesterol : 210 mg/dL
LDL : 140 mg/dL
HDL : 30 mg/dL
Leukosit : 10.700/mm3
Riwayat Gizi Setelah Sakit :  Nafsu makan tidak
Sekarang FH-2.1.2.2 Konseling diet sebelumnya: Belum adekuat
(Food and pernah  Belum pernah
Nutrient FH.2.1.2.5 Alergi makanan: susu sapi, telur, ayam mendapat edukasi gizi
Intake) potong

Berikut asupan makan dengan hasil recall 24 jam


sebelum intervensi:

Asupan Energi (FH-1.1.1.1)


1480 kkal (rekomendasi AKG)
Asupan Lemak (FH-1.5.1.1)
60,4 g (%)
Asupan Protein (FH-1.5.2.1)
54 gr (%)
Asupan Karbohidrat (FH-1.5.3.1)
180 gr (%)
Terapi medis yang diberikan : serta interaksi obat
dengan makan
Ringer lactat infus : tidak ada interaksi
Riwayat Gizi
Dahulu
Sebelum Sakit : (FH.2.1)
Pola makan tidak teratur karena susah makan.
Pasien makan 2-4 sendok makan sekali makan.
Kebiasaan makan pasien konsumsi makanan
rumahan seperti nasi, saayur bening bayam, sayur
sop, suka gorengan, dan kerupuk. Lebih sering
mengkonsumsi jajanan camilan daripada makanan
utama. Masih mengonsumsi ASI dan tidak
mengonsumsi susu formula.
Standar CS.5.1.1
Pembanding Rekomendasi BB/Ideal body weight (Pediatric
Konvensional) anak usia 1-10 tahun
BBI
= (2 x usia (tahun) ) + 8
= (2 x 1,3 ) + 8
= 10,6 Kg

CS-1.1.1 Estimasi Kebutuhan Energi


(WHO/FAO/UNU Anak 0-3 tahun)
BMR
= 60,9 X BBI – 54
= 60,9 X 10,6 – 54
= 591,54 Kkal

TEE
= BMR X FS
= 591,54 X 1,1
= 650,7 kkal

CS-2.2.1 Estimasi Kebutuhan Protein


15% TE = 24,4 g
CS-2.1.1 Estimasi Kebutuhan Lemak
25% TE = 18,7 g
CS-2.3.1 Estimasi Kebutuhan Karbohidrat
60% TE = 97,6 g

3. DIAGNOSIS GIZI

Kelompok Data Data


Nutrition Intake (NI) NI-2.1 Asupan makan dan minum oral inadekuat berkaitan dengan
makanan yang terbatas, pola makan tidak teratur dan konsumsi makanan
rendah nutrisi ditandai dengan pasien sering mengonsumsi camilan dan
gorengan daripada makanan utama serta nafsu makan menurun.
Nutrition Clinic (NC) NC-2.1.3 Resiko tinggi terhadap dehidrasi berkaitan dengan
gastroententis dan muntah. Dehidrasi dengan diare selama 3 hari,
muntah dan minum sedikit, kadaan umum lemah dan demam.
Nutrition Clinic (NC) NC-2.1.4 Resiko tinggi malnutrisi berkaitan dengan penyakit kronis
(flek paru-paru) dan asupan nutrisi yang tidak memadai. Ditandai
dengan BB=7kg, IMT= Z-Score stunting, hasil lab menunjukkan Hb=8,7
g/dl (anemia), albumin 2,7 g/dl (rendah).
Nutrition Behavior NB-1.2 Perilaku makan yang salah berkaitan dengan ketidak tercukunya
asupan energy dan zat gizi ditandai dengan sekali makan hanya 2-4
sendok makan, serta lebih sering mengonsumsi camilan daripada
makanan utama.

4. INTERVENSI
a. Perencanaan
 Tujuan Diet
- Meningkatkan asupann energi dan protein untuk memenuhi kebutuhan nutrisi.
- Mengatasi dehidrasi elektroit dan mengembalikan status normal
- Mengatasi anemia dan hypoalbuminemia
- Mengubah perilaku makan menjadi lebih baik
- Mengatasi malnutrisi

 Nutrition presception (NP)


-Jenis diet : gastroenteritis
-prinsip diet : tinggi energi, protein, mudah dicerna

 Syarat diet
- Energi diberikan cukup sesuai kebutuhan anak, mempertahankan factor
aktivitas faktor strers dan daya terima konsumsi : 650,7 Kkal/hr
- protein diberikan yaitu 15% dari total energi : 24,4 gr
- Lemak diberikan rendah yaitu 25% dari total energi : 18,7 gr
- Karbohidrat diberikan cukup 60% dari total energi : 97,6 gr/hr
- Cairan cukup
- Hindari makanan Cepat saji /instan

 Bentuk makanan : lunak, mudah dicerna


Jadwal makan : 3x makan utama, 2x snack
Sarapan : 06-00 07.00 WIB
Snack : 08.00 09.00 WIB
Siang : 12.00-13.00 WIB
Snack : 15.00-16.00 WIB

Malam : 18.00-19.00 WIB

Air : oral

 Nutrition Delivery (ND)


ND-1.1 Makanan utama dan selingan (diet tinggi kalori dan protein bentuk
lunak). 3 kali makan utama 2 kali snack/ selingan.
 Eduation (E)
E-1 Konten edukasi gizi
Jenis diet yang diberikan, frekuensi dan jadwal pemberian
Jenis makanan yang diperbolehkan & tidak

Makanan dianjurkan Dihindari


Ayam, ikan, daging Gorengan, makanan cepat saji
Telur, tahu, tempe Sayuran mentah, salad
Nasi, kentang, ubi Makanan pedas, permen
Bayam, brokoli, labu Minuman bersoda
Jeruk, strobery, alpukat Buah asam

 E-2 Aplikasi Edukasi


Topik : pengenalan gastroententis pemicu serta faktor & strategi pengobatan
Metode : Bed side feaching
Time : 10-15 menit
Sasaran : pasien & keluarga

 Counselling (c)
 C-1 Teori
Tujuan konseling : Meningkatkan pemahaman tentang pentingnya nutrisi
selama sakit.
 C-2 Strategi
Jumlah porsi BM dan cara pengolahan
Pemilihan snack yang baik
Memberi dukungan & pemahaman kepada pasien terkait diet yg dijalani,
Koordinanasi Asuhan gizi (RC): kolaborasi ppa yaitu DPTP, PerawaT, Farmasi

b. Implementasi
Penyusunan menu
-Sesuai dengan prinsip & syarat diet
-Pemilihan bahan makanan : hindari bergas, bumbu tajam
-Bentuk makanan : Lunak, mudah dicerna.

Standar & Jadwal


Pagi Selingan Siang Selingan Malam
Nasi (100gr) Roti kukus Nasi (100gr) Jus melon (100 Nasi (100 gr)
sayur bayam (100gr) Sayur asam gr) Nugget ayam
(100 gr) (100 gr (50 gr)
orak arik Semur ayam Tumis
tempe telur (50 (60 gr) kangkung tahu
gr) (50gr)
air putih
(100ml)

Perencanaan Menu Sehari


Perbandingan Energi (kkal) Protein (gr) Lemak (gr) Karbohidrat (gr)
Diet yang diberikan 645,8 23,5 18,3 90,5
Kebutuhan 650,7 kkal 24,4 gr 18,7 gr 97,6 gr
Presentase 99,2 % 96,3 % 97,8 % 92,7 %
Interprestasi cukup cukup cukup cukup

c. Monitoring Dan Evaluasi


Indikator Metode Waktu Target keberhasilan
Dietary Melakukan recall Setiap hari Daya terima pasien
24 jam meningkat
Antropometri BB pengukuran Awal & akhir Kenaikan BB
langsung intervensi
Biokimia HBG Data rekam Sesuai pemeriksaan Nilai lab mencapai
medic lab nilai normal
Fokus pada gizi Konseling gizi Alur perawatan di Pasien dan keluarga
RS memahami
pentingnya
kecukupan zat gizi

Anda mungkin juga menyukai