Daftar Tilik Posisi

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 3

STIKES KESEHATAN BARU NAMA SOP Posisi Berbaring

PRODI DIII KEBIDANAN DIII Pasien


KEPERAWATAN TANGGAL 07 Juli 2020
PEMBUATAN
STANDART PENILAIAN TANGGAL REVISI
PEMBELAJARAN TANGGAL EFEKTIF
DISAHKAN OLEH Ka.Prodi

DAFTAR PENILAIAN POSISI BERBARING PADA PASIEN


Nama Mahasiswa : Nim :
Tanggal Ujian : Tempat Ujian : Laboratorium
Penguji : Nilai :
NILAI
No KEGIATAN
0 1 2
A Persiapan Alat
1. Tempat Tidur pasien
2. Pasien
3. Bantal 4-6 Buah
4. Handuk
B TAHAP ORIENTASI
1. Berikan salam dan panggil klien dengan namanya
2. Menjelaskan prosedur
3. Tutup Pintu dan Pasang sampiran
4. Cuci tangan
C TAHAP KERJA
1. POSISI FOWLER DAN SEMI FOWLER
1. Definisi
Posisi Fowler adalah posisi berbaring pasien setengah duduk,(dimana bagian
kepala dan dada berada setinggi 45-90° tanpa adanya bleksi lutut)
2. Tujuan
a. Memberikan rasa nyaman pada pasien
b. Mengatasi masalah kesulitan pernafasan ( Sesak nafas) dan kardiovaskuler
c. Membantu mempermudah tindakan pemeriksaan
d. Membantu aktivitas tertentu
3. Indikasi
a. Pasien kesulitan bernafas (Mis: Sesak nafas, astma)
b. Pasien pasca bedah, bila keadaan umum pasien sudah benar benar sadar.
4. Atur posisi pasien menjadi posisi setengah duduk diatas tempat tidar
5. Berikan Sandaran atau bantal(4-6 bantal) pada tempat tidaur pasien sampai
posisi pasien berada pada posisi 90° Derajat dan Sandaran dengan (4-6 bantal)
pada tempat tidaur pasien sampai posisi pasien berada pada posisi posisi 30-45°
Dan tanyakan kepada pasien apakah sudah merasa nyaman.
2. POSISI SIM
6. Definisi
Posisi SIM atau disebut juga posisi semi pronasi adalah pasien miring setengah
telungkup dengan salah satu kaki ditekuk ke arah depan dan satunya lagi lurus.
7. Tujuan
a. Mengurangi penekanan pada sacrum dan trochanter pada pasien yang
mengalami penyakit tertentu.
b. Membantu pasien untuk mempermudah tindakan pemeriksaan dan perawatan
rectum atau pemberian huknah ataupun pemberian obat obatan melalui anus
8. Indikasi
c. Pasien yang susah BAB
d. Pasien yang memiliki penyakit tertentu seperti ambein dan penyakit lainnya
9. Tahap Kerja
Membaringkan pasien terlentang mendatar di tempat tidur, miringkan pasien
hingga posisinya setengah telungkup dimana kaki kiri lurus dan kaki kanan
ditekuk (lutut dan paha ditekuk) dan meletakkan bantal di sela antara antara
dada dan abdomen. Tangan kiri diletakkan diatas kepala kemudian letakkan
bantal pada lengan atas diatas tempat tidur. Tanyakan kepada pasien apakah
sudah merasa nyaman
3. POSISI TRENDELENBERG
10. Definisi
Posisi Trendelenberg adalah posisi membaringkan pasien dengan posisi tubuh
terlentang dengan bagian kepala dan dadalebih rendah dari bagian kaki
11. Tujuan
a. Untuk memperlancar darah ke otak (agar darah lebih banyak mengallir ke
bawah) memudakan operasi di daerah perut pasien dan memudahkan
perawatan/pemeriksaan tertentu misalnya bronchoskopi
12. Indikasi
a. Pasien yang shock, hipotensi
b. Paien yang mau operasi terutama pada pasien yang mengalami penyakit pada
bagian perut
13. Tahap Kerja
Membaringkan pasien terlentang mendatar di tempat tidur, turunkan bagian
kepala tempat tidur dengan mengganjal kaki tempat tidur dengan balok penahan
yang sama tinggi ataupun menggunakan tempat tidur khusus dan tanyakan
kepada pasien apakah sudah merasa nyaman.
4. POSISI ANTI TRENDELENBURG
14. Definisi
Posisi Anti Trendelenberg adalah posisi membaringkan pasien dengan posisi
tubuh terlentang dengan bagian kepala dan dada lebih tinggi dari bagian kaki
15. Tujuan
a. Agar darah lebih banyak mengalir ke arah kaki
b. Melancarkan pernafasan dan peredarah darah
16. Indikasi
a. Dilakukan pada pasien yang sesak nafas
17. Tahap Kerja
Membaringkan pasien terlentang mendatar di tempat tidur, naikkan bagian
keppala dan dada di tempat tidur, dengan mengganjal kaki tempat tidur dengan
balok penahan yang sama tinggi ataupun menggunakan tempat tidur khusus dan
tanyakan kepada pasien apakah sudah merasa nyaman.
5. POSISI DORSAL RECUMBENT
18. Definisi
Posisi tidur terlentang dengan kedua tungkai ditekuk, kedua paha diregangkan
dan kedua telapak kaki (menapak diatas tempat tidur dengan kedua tangan
diletakkan disamping tempat tidur)
19. Tujuan
a. Untuk mempermudah tindakan pemeriksaan dan perawatan bagian genetalia
b. Mempermudah proses persalinan pada pasien yang mau bersalin
c. Mempermudah pemberian obat obatan
d. Pemeriksaan ginekologi atau urologi
20. Indikasi
a. Dilakukan pada pasien yang akan di pasang Kateter
b. Dilakukan pada pasien yang melakukan pengobatan uretra dan vesika urineria
c. Dilakukan pada pasien yang akan melakukan pemeriksaan Vagina
21. Tahap Kerja
Membaringkan pasien dimana kedua tungkai pasien, dan telapak kaki menempel
di atas tempat tidur, Posisi tangan diletakkan disisi badan pasien,dan tanyakan
apakah pasien sudah merasa nyaman.
6. POSISI LITHOTOMY
22. Definisi
Membaringkan pasien dengan posisi telentang dimana kedua paha diangkat dan
di tarik kearah perut, sedangkan tungkai bawah dimana sudut 90° derajat
terhadap paha.
23. Tujuan
a. Memudahkan tindakan pemeriksaan daerah genetalia
b. Memudahkan pemeriksaan ANC, INC, dan pemasangan alat KB
24. Indikasi
Dilakukan pada pasien yang mengalami Haemoroid. ANC, INC dan KB
25. Tahap Kerja
Membaringkan pasien ditempat tidur dengan posisi terlentang,Kedua kaki di tekuk
dan dibantu oleh perawat untuk meletakkannya pada penahan lutut atau dengan
menarik bagian paha kearah perut dan tangan mencekam paha dimana tangan dibuat
di paha bagian dalam,Dan tanyakan apakah pasien sudah merasa nyaman.
7. POSISI GENU PECTORAL (KNEE CHEST)
26. Definisi
Posisi berbaring pasien dengan posisi menungging dengan lutut pasien ditekuk
sampai dinding dada menempel pada kasur.
27. Tujuan
a. Memudahkan tindakanpemeriksaan daerah rectum dan sigmoid
b. Membentu merubah letak kepala janin pada pasien dengan kehamilan
sunsang
c. Untuk persiapan pemeriksaan lumbal
28. Indikasi
Dilakukan pada pasien yang mengalami masuk angin dan kehamilan sunsang
29. Tahap Kerja
Membaringkan pasien dengan cara posisi menungging dengan kedua kaki ditekuk
dan dada menempel pada tempat tidur. Kedua tangan ditekuk, diletakkan disamping
kepala. Kepala menghadap ke samping sesuai keinginan pasien.
8. POSISI ORTHOPNOE
30. Definisi
Posisi berbaring pasien dengan cara pasien duduk di tempat tiduratau ditepi tempat
tidur dengan meja yang menyilang diatas tempat tidur
31. Tujuan
a. Membantu mengatasi masalah kesulitan pernafasan dengan memberikanekspansi
dada maksimal
b. Membantu pasien yang mengalami masalah ekhasalasi
32. Indikasi
Diberikan pada pasien yang sesak nafas dan masalah nafas lainnya
33. Tahap Kerja
Meminta pasien untuk memfleksikan lutut sebelum kepala dinaikkan, Naikkan
kepala danpunggung di tempat tidur dengan sudut 90°. letakkan bantal kecil diatas
meja yang menyilang diatas tempat tidur. Letakkan bantal dibawah kaki mulai dari
lutut sampai tumit.
9. POSISI SUPINASI
34. Definisi
Posisi berbaring pasien dengan posisi terlentang yaitu posisi kepala dan bahu
sedikit elevasi dengan menggunakan bantal.
35. Tujuan
Mengatasi masalah yang timbul akibat pemberian posisi pronasi yang tidak
tepat
36. Indikasi
Diberikan pada pasien pascaoperasi dengan anestei spinal
37. Tahap Kerja
Membaringkan pasien kemudian letakkan bantal dibawah kepala dan bahu
ppasien. Kemudian letakkan bantal dibawah kak, mulai dari lutut sampai tumit.
Topang telapak kaki pasien dengan menggunakan bantal.
10. POSISI PRONASI
38. Definisi
Posisi berbaring pasien diatas abdomen dengan kepala menengadah/menoleh ke
samping.
39. Tujuan
1. Untuk mempernbaiki oksigenasi dan mekanisme pernafasan yang dapat
menyebabkan inflasi alveolar dan fentilasi.
2. Peningkatan volume paru paru
40. Indikasi
Pasien dengan hipoksia
41. Tahap Kerja
Membaringkan pasien dengan terlentang mendatar di tengah tempat tidur, membantu
pasien dengan posisi telungku, menghadapkan kepla pasien disatu sisi, letakkan
bantaldibawah kepala dan tidak sampai ke bahu. Meletakkan bantal dibawah perut
mulai dari diafragma sampai krista iliaca, meletakkan bantal dibawah kaki mulai
dari lutut hingga tumit.
TAHAP TERMINASI
42. Evaluasi kegiatan yang telah dilakukan sesuai dengan tujuan yang diharapkan
(subjektif dan objektif)
43. Berikan Respon positif pada klien
44. Mengahiri hubungan dengan baik
45. Bereskan alat dan cuci tangan
TOTAL

KETERANGAN

Nilai 0 : Langkah Tidak Dikerjakan Atau Tidak Dilakukan Sama Sekali

Nilai 1 : Dilakukan Tetapi Kurang Sempurna

Nilai 2 : Dilakukan Dengan Sempurna

Doloksanggul, Februari 2023

Nilai batas Lulus = 75% Dosen Penguji

Nilai = Nilai Yang Didapat X 100%

(Jumlah Aspek Yang Diilai X 2)

( )

Anda mungkin juga menyukai