PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIA

A. Masuknya Islam di Indonesia

Ada beberapa teori yang mengungkap sejarah masuknya Islam di Indonesia.
1. Teori gurajat
Teori ini menjelaskan bahwa Islam masuk ke Indonesia dari Arab pada abad ke-13 disebutkan ada
lima tempat asal Islam di India yaitu Gujarat, cambaiy, malabar, coromandel dan bengal. Menurut
christian snock Hurgronje bahwa Islam yang tersebar di Indonesia berasal dari wilayah malabar dan
coromandel dua kota ini berada di Selatan kota India. Alasan beliau yaitu bahwa Islam di Indonesia
berasal dari datchan yaitu kesamaan tentang paham Syafi'iyah yang kini berlaku di pantai coromandel
dan pengaruh pula Syiah yang meninggalkan sedikit jejaknya di Jawa dan Sumatera yang dulunya
mempunyai pengaruh kuat sebagaimana kini berlaku di India. Teori Gujarat ini sebagai asal Islam di
nusantara dipandang mempunyai kelemahan oleh marison karena meskipun batu-batu nisan tersebut
berasal dari Gujarat atau bengal bukan berarti Islam berasal dari sana ketika islamisasi samudra pasai
yang raja pertamanya wafat Gujarat masih merupakan sebuah kerajaan yang bercorak Hindu baru pada
satu tahun berikutnya cambai Gujarat ditaklukan oleh kekuasaan muslim ini artinya jika Islam di Indonesia
disebarkan oleh orang-orang Gujarat pastilah Islam telah menjadi agama yang mapan sebelum tahun
698 Hijriyah.
2. Teori Arab atau Makkah
Berdasarkan teori Arab dari Buya Hamka yang tertulis dalam historiografi Indonesia menjelaskan
bahwa Indonesia sejak abad pertama Hijriyah atau dikenal dengan abad ke-7 masehi yang mendasarkan
teori pada cerita Cina dari zaman tang dijelaskan bahwa Indonesia pada abad ke-7 masehi tepatnya di
wilayah Sumatera dalam perkembangan perdagangan maritim Kerajaan Sriwijaya dengan dukungan dari
mubaligh dan pedagang-pedagang Muslim.
Menurutnya ada dua jalur tempat masuknya Islam ke Indonesia melalui dua jalur yaitu
a. Jalur Utara dengan rute Arab (Makkah dan Madinah) damaskus ke ke Gujarat ke Sri Lanka dan
Indonesia.
b. Jalur selatan dengan rute Arab dan Mekkah Yaman ke derajat Sri Lanka ke Indonesia.
3. Teori Persia yaitu menerangkan bahwa masuknya Islam ke Indonesia berasal dari Persia bukan dari
India maupun dari Arab teori ini berdasarkan pada beberapa unsur kebudayaan Persia khususnya Syiah
yang ada dalam kebudayaan Islam di Indonesia. Menurut beberapa sumber yang mengemukakan isi dari
teori Persia agama Islam masuk ke Indonesia di antara rentang tahun 7 hingga 13 masehi melalui
pedagang yang berasal dari Persia agama Islam pertama kali masuk ke nusantara di pulau Sumatera.
4. Teori Cina
merupakan teori yang menyebutkan bahwa asal mula sejarah masuknya agama Islam ke Indonesia
berasal dari Cina agama Islam sendiri berkembang di Cina pada masa dinasti tang ( 618-905 M) . Teori
Cina ini dikuatkan dengan adanya beberapa bukti diantaranya Raden patah atau rajin Demak merupakan
keturunan Tiongkok penulisan gelar raja-raja Demak dengan istilah Cina masjid-masjid yang memiliki
arsitektur Tiongkok dan catatan yang menyebutkan bahwa pedagang Tiongkok lah yang pertama
menduduki pelabuhan yang ada di Indonesia.
Agama Islam masuk di Indonesia melalui perdagangan, perkawinan, pendidikan, tasawuf, kesenian,
dan politik.
B. Strategi dakwah islam Walisongo.
Strategi dakwah Islam yang paling terkenal pada awal masuknya di Indonesia ialah perdagangan tetapi
selain itu masih banyak strategi lainnya yang dilakukan untuk menyebarkan agama Islam ke seluruh
penjuru dunia. Strategi dakwah dilakukan melalui berbagai metode dan umumnya datang dengan damai
sebagai negara dengan populasi umat muslim terbesar di dunia sebetulnya peradaban Hindu Budha lebih
dulu merebak di Indonesia.
Penyebaran yang terutama di pulau Jawa banyak dilakukan oleh para wali wali dalam hal ini disebut
sebagai waliyullah yaitu orang yang suci yang mula-mula menyebarkan agama Islam di tanah Jawa jadi
wali adalah orang yang mengabdikan diri kepada Allah dengan menyerahkan upaya lahirnya dan
rohaniah untuk kepentingan agama Islam dengan disertai kelebihan karomah di mana orang bisa tidak
mungkin melakukannya. Wali songo adalah wali yang berjumlah 9 atau Sanga dalam bahasa Jawa yang
artinya mulia, tokoh Islam yang dihormati di Indonesia khususnya di pulau Jawa karena peran historis
mereka dalam penyebaran agama Islam di Indonesia wali songo diperkirakan antara tahun 1250 sampai
1444 Masehi.
Setiap wali songo memiliki peran dan kekhasan tersendiri dalam proses penyebaran agama Islam di
Indonesia seperti contoh Maulana Malik Ibrahim yang memposisikan dirinya sebagai tabib bagi kerajaan
Hindu Majapahit sunan giri yang disebut sebagai paus dari timur hingga sunan Kalijaga dengan khasnya
karya kesenian dengan menggunakan nuansa yang dapat dipahami masyarakat Jawa yaitu nuansa
Hindu dan Budha.
Sekilas tentang nama waliyullah 9
1. Maulana Malik Ibrahim.
Maulana Malik Ibrahim termasuk orang yang pertama menyebarkan agama Islam di tanah Jawa dan
merupakan wali senior di antara para wali songo lainnya dengan ditemani beberapa sahabatnya beliau
datang pertama kali di desa sembalu kota Gresik . Beliau keturunan bangsa Arab yang menempuh
perjalanan menuju Nusantara untuk menyebarkan agama Islam berdasarkan prasasti makam syekh
Maulana Malik Ibrahim ia berasal dari kasban ( BI kashan).
2. Sunan giri.
Sunan giri yang bernama asli Raden Ainul Yanti merupakan putra dari syekh Maulana Ishaq atau sunan
Ampel yang dikenal sebagai Raden paku.
3. Sunan Bonang atau Maulana maktum Ibrahim
Sunan Bonang dikenal sebagai seorang penyebar Islam yang menguasai ilmu fiqih Ushuluddin tasawuf
seni sastra arsitektur dan ilmu silat dengan kesaktian dan kedigdayaan menakjubkan bahkan masyarakat
mengenal sunan Bonang sebagai seorang yang sangat pandai mencari sumber air di tempat-tempat
yang sulit air.
4. Sunan Ampel atau Raden Rahmat
Beliau menguasai ilmu fiqih mazhab Hanafi namun kepada para santrinya ia hanya memberikan
pengajaran yang menekankan pada penanaman aqidah dan ibadah.
5. Sunan Drajat atau Syarifudin
Dalam pengajaran beliau menekankan pembelajaran tauhid dan akidah beliau mendekati budaya lokal
supaya penyampaian pengadaptasi cara kesenian yang dilakukan terutama suluk maka ia mengubah
sejumlah suluk diantaranya adalah suluk petuah berilah tongkat pada si buta beri makan pada yang lapar
beri pakaian yang telanjang sunan Drajat juga dikenal sebagai seorang yang bersahaja yang suka
menolong.
6. Sunan Muria
Raden Umar said atau sunan Muria dikenal sebagai pribadi yang mampu memecahkan berbagai
masalah walaupun serumit masalah sunan Muria berdakwah di Jepara Tayu Juana hingga sekitar Kudus
dan Pati.
7. Sunan gunung jati
Sunan gunung jati atau Syarif Hidayatullah adalah salah satu wali songo yang memimpin
pemerintahan sunan gunung jati memanfaatkan pengaruhnya sebagai putra raja Pajajaran untuk
menyebarkan agama Islam dari pesisir Cirebon ke pedalaman Pasundan dan Priangan.
8. Sunan Kudus atau Ja'far Shodiq
kan Gending maskumambang dan mijil yang mengandung ajaran Islam di dalamnya dengan karya
sunan Kudus ini masyarakat diharapkan dapat mempelajari agama Islam dengan mudah.
9. Sunan Kalijaga
Sunan Kalijaga atau Raden syahid beliau dijuluki sebagai syekh malanya Malaya ia adalah anak dari
Adipati Tuban bernama tumenggung atau Raden sahur agama Islam ia pelajari dari sunan Bonang.
Strategi dakwah yang digunakan wali songo adalah penerapan strategi yang dikembangkan para sufi
sunni dalam menanamkan ajaran Islam melalui keteladanan yang baik jejak yang ditinggalkan wali songo
itu terlihat dalam kumpulan nasehat yang agama yang termuat dalam tulisan-tulisan para murid dan ahli
waris wali songo baik berupa buku sejarah nasab silsilah Solo babad manaqib dan lain yang
menggambarkan hakikat aliran tasawuf Dan dakwah yang mereka anut dan dikembangkan. Dengan
berbagai macam cara yang dilakukan oleh para wali songo seperti akulturasi budaya melalui penciptaan
tembang-tembang keislaman bahasa Jawa gamelan dan lakon islami setelah penduduk mulai tertarik
mereka diajak membaca syahadat di acara wudhu salat dan sebagainya.
C. Perkembangan Islam di Indonesia
1. Perkembangan Islam sebelum kemerdekaan.
Pada abad ke-19 Belanda telah kaya dengan pengalaman pahit dalam menghadapi kekuatan Islam di
Indonesia pada akhir abad ke-16 di Indonesia Belanda senantiasa menghadapi kenyataan bahwa Islam
selalu menjadi penghalang cita-citanya. Pemberontakan cukup membahayakan dan sempat mengancam
kelangsungan hidup penjajahan Belanda di Indonesia karena kerugian yang diderita Belanda. Maka tidak
heran jika Indonesia dapat membahayakannya dari penjajah seperti Belanda sejalan dengan usahanya
untuk menguasai Medan jajahan itulah Islam dipelajari secara ilmiah di negeri Belanda hal ini terbukti
dengan terselenggaranya pendidikan ideologi untuk mengenal lebih jauh seluk beluk pribumi Indonesia
melalui usaha tersebut diharapkan bisa dihasilkan pegawai yang cakap dalam mengurus kolonial
Belanda.
2. Perkembangan Islam setelah kemerdekaan
Pada zaman kemerdekaan hukum Islam melewati dua periode pertama penerimaan hukum Islam
sebagai sumber persuasif kedua periode penerimaan hukum Islam sebagai sumber otoritatif sumber
persuasif dalam hukum konstitusi adalah sumber hukum yang baru diterima orang apabila telah diyakini.
Pemikiran pendidikan Islam pada periode sebelum Indonesia mendapatkan kemerdekaannya ditandai
dengan dua model pendidikan yaitu pertama pendidikan yang diberikan oleh sekolah-sekolah barat
sekuler dan tidak mengenal ajaran-ajaran agama Islam kedua pendidikan yang diberikan oleh pondok
pesantren yang hanya mengenalkan agama.
Perkembangan Islam setelah kemerdekaan pada masa orde baru inilah era di mana kepemimpinan
Soeharto sangat kuat dan militeristik seperti lazimnya kepemimpinan gaya itu masyarakat sipil
dimanndulkan suara dan perannya sementara itu suara yang ingin menegakkan syariat Islam nyaris tidak
terdengar.
D. Pemikiran tokoh-tokoh Islam di Indonesia.
1. Hasyim Asy'ari.
Hasyim Asy'ari merupakan ulama kelahiran Jombang 24 dzulqaidah 1287 Hijriyah Hasyim Asy'ari
merupakan putra ke 11 bersaudara dari pasangan kyai Asy'ari atau pemimpin pesantren Jombang dan
nyai Halimah dari garis keturunan sang ayah Hasyim Asy'ari merupakan keturunan Rasulullah. Beliau
merupakan seorang ulama dan pahlawan nasional serta merupakan pendiri sekaligus Rois Akbar
pemimpin tertinggi pertama organisasi masa Islam yaitu Nahdlatul ulama.
Hasyim Asy'ari adalah pendiri pondok pesantren tebu Ireng beliau merupakan ulama pendiri NU pada
tahun 1926 masehi didirikannya NU bertujuan untuk menjaga kemurnian ajaran Islam ahlussunnah wal
jamaah mempererat persatuan umat Islam dan menggalang perlawanan terhadap penjajah di Indonesia.
Peran beliau kyai Hasyim Asy'ari bukan hanya mampu menjabarkan Pancasila secara teologis dan
filosofis terhadap rumusan awal yang diajukan oleh Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945 tetapi juga
menegaskan bahwa umat Islam Indonesia sebagai mayoritas menunjukkan sikap inklusivitasnya
terhadap seluruh bangsa Indonesia yang majemuk sehingga tercipta perdamaian. Hasyim Asy'ari
mendapat pendidikan langsung dari ayahnya sendiri terutama pendidikan keagamaan ia belajar ilmu
tauhid fiqih tafsir dan bahasa Arab karena kecerdasan beliau maka dalam usia 13 tahun Hasyim Asy'ari
menguasai materi pelajaran yang diajarkan oleh guru dan ayahnya serta mulai membentuk ayahnya
mengajar para santri. Karena rasa cintanya terhadap ilmu beliau melanjutkan di berbagai pondok
pesantren yang ada di tanah Jawa karya-karya beliau merupakan jawaban atas berbagai masalah
kehidupan yang ada di masyarakat karya-karya beliau yaitu
a. Attibyan di annahy an nuqotho'ah alarham
b. Muqaddimah alqonun Al asasy li jamuiyyah Nahdhatul ulama
c. Risalah fi tak'kid Al akhdz bi madzhab Al Alimah Al arba'ah
d. Mawaidz
e. Arbain hadistan tata'allaq fi mabadi' jami'yyah Nahdhatul ulama.
Menurut Hasyim Asy'ari fitrah manusia dan lingkungan sama-sama saling berpengaruh dalam
membentuk kepribadian seseorang hal ini dinilai bahwa pendidikan banyak memberikan andil dalam
rangka memperbaiki menyempurnakan dan mendidik moral manusia oleh karenanya kyai memberikan
perhatian khusus dalam mendidik akhlak melalui pendidikan budi pekerti. Sehingga pendidikan menurut
kyai Hasyim Asy'ari adalah menjadi insan sempurna yang bertujuan mendekatkan diri kepada Allah SWT
insan yang membahagiakan dunia dan akhirat oleh karenanya belajar harus diniatkan untuk
mengembangkan dan melestarikan nilai-nilai Islam bukan hanya sekedar menghilangkan kebodohan.
2. Achmad dahlan
Ahmad Dahlan dilahirkan di Yogyakarta pada tanggal 1 Agustus 186 8 Masehi beliau dibesarkan di
sebuah kampung terkenal yang ada di kota Jogja karena letaknya yang berdekatan dengan masjid agung
kesultanan Keraton kampung ini juga terkenal dengan nuansa keagamaan yang konservasi dan kampung
ini terkenal berpengaruh besar dalam perjalanan hidup Ahmad Dahlan di kemudian hari. Ahmad Dahlan
belajar di pondok pesantren yang dipimpin oleh ayahnya sendiri beliau juga belajar di luar Jogjakarta
karena yaitu ilmu fiqih ilmu nahwu ilmu Falak ilmu geografi ilmu Qoriah dan ilmu seni membaca Alquran
dan hadis.
Pendidikan menurut beliau bertujuan untuk diarahkan pada usaha untuk membentuk manusia yang
beriman berakhlak memahami ajaran agama Islam memiliki pengetahuan yang luas dan kapasitas
intelektual yang dapat diperlukan di dalam kehidupan sehari-hari agar tercapai semua tujuan tersebut
beliau berpendapat bahwa pendidikan Islam harus disertai dengan integrasi ilmu dan aman integrasi ilmu
pengetahuan umum maupun agama kebebasan berpikir dan pembentukan karakter agar peserta didik
dapat berkembang secara intelektualitas dan spiritualitas.
3. Haji Abdul Malik Amrullah.
seorang ulama dan sastrawan Indonesia Buya Hamka aktif dikenal sebagai ulama sastrawan penulis
dan tokoh Islam. Kamu punya Hamka salah satu tokoh intelektual muslim Indonesia yang telah banyak
memberikan kontribusi dalam ilmu keislaman diantara sekian banyak karya-karya hamu Buya Hamka
adalah tafsir Al Azhar dan berapa buku yang berkaitan dengan tasawuf salah satunya adalah tasawuf
modern.
Beberapa karya Buya HAMKA antara lain kenang-kenangan hidup jilid 1 2 3 4, ayahku, falsafah hidup,
lembaga Budi, tasawuf modern, adat Minangkabau menghadapi revolusi. Menurut Buya Hamka
pendidikan adalah sebagai sarana yang dapat menunjang dan menimbulkan serta menjadi dasar bagi
kemajuan dan kejayaan hidup manusia dalam berbagai keilmuan dengan pendidikan eksistensi fitrah
manusia dapat dikembangkan sehingga tercapai tujuannya. Menurut beliau manusia melalui akalnya
dapat menciptakan peradaban yang lebih baik potensi akal demikian dipengaruhi oleh kebebasan berpikir
dinamis sehingga akan sampai pada perubahan dan kemajuan pendidikan.
4. Nurcholis Madjid.

ra karya beliau yaitu Hasanah intelektual Islam, Islam ke modern dan keindonesiaan, Islam doktrin dan
peradaban sebuah telaah, pintu-pintu menuju Tuhan, masyarakat religius, kaki langit peradaban Islam,
dialog keterbukaan artikulasi nilai Islam dalam wacana sosial politik kontemporer.
5. Abdurrahman Wahid
Abdurrahman Wahid atau dipanggil akrab Gus Dur lahir di Jombang Jawa Timur pada tanggal 7
September 1945 M. Gus merupakan panggilan kehormatan khas pesantren kepada anak kyai Gus Dur.
Gus Dur merupakan cucu dari pendiri tokoh NU yaitu Hasyim Asy'ari beliau belajar banyak terutama
pendidikan agama karena beliau lahir di lingkungan pesantren.
 Gus Dur dinilai memiliki semangat visi dan komitmen dalam memperjuangkan kebebasan berekspresi,
persamaan hak semangat keberagaman dan demokrasi di Indonesia Gus Dur juga memperoleh
penghargaan dari mebal valor yang berkantor di Los angeles Amerika Karena dinilai memiliki keberanian
membela kaum minoritas beliau juga memperoleh penghargaan di universitas temple dan namanya
diabadikan sebagai nama kelompok studi Abdurrahman Wahid di.