0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
109 tayangan18 halaman

Materi 3 - Audit 2 Pemeriksaan Surat-Surat Berharga

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1/ 18

MAKALAH

PEMERIKSAAN SURAT SURAT BERHARGA


Untuk Memenuhi Tugas Mata Kulias Pengauditan 2
Dosen Pengampu: Drs. Surbakti Karo Karo., M.Si., Ak., CA

D
I
S
U
S
U
N
OLEH
LAMTIURNI PASARIBU

PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan
rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Dengan
penuh rasa syukur, saya mempersembahkan makalah ini yang berjudul “Pemeriksaan Surat
Surat Berharga”. Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Pengauditan 2. Saya berharap makalah ini dapat memberikan wawasan berharga bagi
pembacanya.

Saya ingin menyampaikan apresiasi dan terima kasih yang mendalam kepada Bapak Drs.
Surbakti Karo-Karo, M.Si., Ak., CA selaku dosen pengampu mata kuliah Pengauditan 2. Saya
sadar bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu saya
sebagai penulis ingin meminta saran dan kritikan yang bersifat membangun dari pihak pembaca
untuk memperbaiki tugas untuk kedepannya. Akhir kata saya ucapkan terimakasih, dan saya
sebagai penulis meminta maaf jika ada kata, bahasa, dan penulisan yang kurang tepat.

Medan, 21 Oktober 2024

Lamtiurni Pasaribu

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................... 01

1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 01


1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................. 01
1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................................... 01
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................................ 03

2.1 Defenisi Pemeriksaan Surat Surat Berharga ..................................................... 03


2.2 Defenisi Surat Surat Berharga .......................................................................... 04
2.3 Tujuan Pemeriksaan Surat Surat Berharga ....................................................... 06
2.4 Prosedur Pemeriksaan Surat Surat Berharga .................................................... 07
2.5 Antisipasi Penyimpangan Surat Surat Berharga ............................................... 10
BAB III PENUTUP ........................................................................................................................ 14

3.1 Kesimpulan ....................................................................................................... 14


DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................... 15

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pemeriksaan surat-surat berharga berfokus pada pentingnya menjaga transparansi,


akuntabilitas, dan kepercayaan publik terhadap laporan keuangan yang mencakup aset-aset
keuangan seperti saham, obligasi, surat utang, dan instrumen lainnya. Surat-surat berharga
memiliki nilai strategis bagi perusahaan, pemerintah, dan individu karena mewakili investasi
dan sumber pendanaan yang signifikan. Pengelolaan, pencatatan, dan pelaporan yang akurat
atas surat-surat berharga sangatlah krusial.

Tujuan utama pemeriksaan surat-surat berharga adalah memastikan bahwa transaksi


dan posisi keuangan yang melibatkan instrumen-instrumen ini dilaporkan secara benar sesuai
dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku. Di Indonesia, Standar Akuntansi Keuangan
(SAK) mengatur bagaimana surat berharga dicatat, diukur, dan dilaporkan dalam laporan
keuangan. Proses audit ini mencakup verifikasi keberadaan dan kepemilikan surat berharga
serta penilaian nilai wajar (fair value) untuk instrumen yang diperdagangkan di pasar terbuka,
sehingga memberikan gambaran yang akurat mengenai posisi keuangan perusahaan.

Selain itu, pemeriksaan surat-surat berharga memainkan peran penting dalam


mendeteksi potensi kecurangan (fraud), kesalahan pencatatan, atau penyajian yang tidak sesuai
yang dapat merugikan investor dan pihak-pihak terkait. Auditor, berdasarkan International
Standards on Auditing (ISA), wajib memperoleh bukti audit yang memadai dan relevan untuk
memastikan surat-surat berharga telah dicatat secara akurat. ISA 540, khususnya, menekankan
pentingnya auditor untuk memeriksa estimasi akuntansi terkait nilai surat berharga, terutama
yang menggunakan model penilaian kompleks atau yang dipengaruhi oleh kondisi pasar yang
fluktuatif.

Pemeriksaan ini merupakan bagian integral dalam menjaga integritas keuangan dan
kepercayaan publik, memastikan bahwa informasi yang disajikan kepada pemegang saham dan
pemangku kepentingan mencerminkan kondisi keuangan yang sebenarnya.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang disusun dalam penulisan makalah ini yaitu:
a. Apa yang dimaksud dengan pemeriksaan surat surat berharga?
b. Apa yang dimaksud surat surat berharga?
c. Apa saja tujuan pemeriksaan surat surat berharga?
d. Bagaimana prosedur pemeriksaan surat surat berharga?
e. Bagaimana antisipasi penyimpangan surat surat berharga?

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan penulisan makalah ini yaitu?
a. Untuk memenusi salah satu tugas matakuliah pengauditan 2.
b. Untuk mengetahui pemeriksaan surat surat berharga.

1
c. Untuk mengetahui surat surat berharga.
d. Untuk mengetahui tujuan pemeriksaan surat surat berharga.
e. Untuk mengetahui prosedur pemeriksaan surat surat berharga.
f. Untuk mengetahui antisipasi penyimpangan surat surat berharga.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Defenisi Pemeriksaan Surat Surat Berharga


Pemeriksaan surat berharga adalah proses penilaian terhadap dokumen atau instrumen
keuangan yang memiliki nilai moneter atau dapat diperjualbelikan, seperti saham, obligasi,
sertifikat deposito, dan surat berharga lainnya. Dalam konteks audit keuangan, pemeriksaan
surat berharga biasanya dilakukan oleh auditor untuk memastikan bahwa investasi dalam surat
berharga yang dilaporkan dalam laporan keuangan suatu entitas telah disajikan secara wajar
dan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum (PABU).
Menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dan International Financial Reporting
Standar (IFRS), surat berharga dianggap sebagai aset keuangan yang memerlukan
pengungkapan rinci dalam laporan keuangan. Pemeriksaan terhadap surat berharga ini
mencakup evaluasi terhadap aspek pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan.
Surat berharga merupakan bagian penting dari aset keuangan suatu entitas. Karena itu,
pemeriksaannya berfokus pada beberapa aspek penting:
1. Keabsahan Legalitas
Pemeriksaan memastikan bahwa surat berharga tersebut dikeluarkan oleh pihak yang
sah dan diakui secara hukum. Ini termasuk pengecekan apakah surat berharga sudah
memenuhi persyaratan legal dan regulasi, serta memastikan tidak adanya pemalsuan
atau manipulasi data.

2. Pengakuan dan Pengukuran Akuntansi


Dalam pemeriksaan ini, auditor memastikan bahwa surat berharga telah dicatat dan
dilaporkan secara benar sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) atau
International Financial Reporting Standards (IFRS). Surat berharga yang dilaporkan
harus dinilai berdasarkan metode yang relevan, seperti nilai wajar atau biaya perolehan,
tergantung pada jenis surat berharga tersebut.

3. Evaluasi Nilai dan Risiko


Auditor akan mengevaluasi nilai surat berharga dan memastikan bahwa nilainya telah
diakui dengan benar dalam laporan keuangan. Selain itu, mereka juga menilai risiko
yang melekat pada surat berharga tersebut, seperti risiko pasar, likuiditas, dan kredit.
Hal ini untuk memastikan bahwa laporan keuangan mencerminkan potensi dampak dari
risiko-risiko tersebut.

4. Kepatuhan terhadap Peraturan


Pemeriksaan ini juga mencakup verifikasi bahwa transaksi terkait surat berharga telah
dilakukan sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. Auditor akan memastikan
bahwa entitas tersebut mematuhi regulasi yang ditetapkan oleh otoritas terkait, seperti
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Indonesia.

3
Pada akhirnya, pemeriksaan surat berharga memastikan bahwa instrumen keuangan
tersebut tidak hanya sah dan sesuai standar akuntansi, tetapi juga dilaporkan dengan
transparansi yang memadai dalam laporan keuangan. Proses ini memberikan kepercayaan
bahwa laporan keuangan yang diterbitkan dapat diandalkan dan sesuai dengan harapan para
pemangku kepentingan.
2.2 Defenisi Surat Surat Berharga
Surat berharga adalah instrumen keuangan yang memiliki nilai ekonomis dan berfungsi
sebagai bukti kepemilikan atau klaim terhadap suatu aset, baik itu utang maupun ekuitas. Surat
berharga diterbitkan oleh berbagai entitas, termasuk perusahaan, pemerintah, dan lembaga
keuangan, untuk memenuhi kebutuhan pendanaan dan investasi. Instrumen ini bisa berupa
dokumen fisik atau berbentuk elektronik, dan umumnya diperdagangkan di pasar modal,
memungkinkan pemiliknya untuk menjual atau mentransfer surat berharga kepada pihak lain.
Surat berharga juga dapat digunakan sebagai alat untuk mengelola risiko finansial dan untuk
tujuan investasi.
Jenis-jenis Surat Berharga
1. Saham
Saham adalah surat berharga yang menunjukkan kepemilikan seseorang atau suatu
entitas dalam perusahaan. Ketika seseorang membeli saham, mereka membeli bagian
dari perusahaan tersebut. Saham dapat dibedakan menjadi dua kategori utama:
• Saham Biasa: Saham biasa adalah jenis saham yang memberikan hak kepada
pemegangnya untuk memiliki bagian dari perusahaan dan berpartisipasi dalam
pengambilan Keputusan perusahaan melalui hak suara. Pemegang saham biasa
biasanya memiliki suara dalam rapat umum pemegang saham (RUPS), di mana
mereka dapat memberikan suara mengenai berbagai hal, termasuk pemilihan
dewan direksi dan keputusan strategis lainnya.

• Saham Preferen: Saham preferen adalah jenis saham yang memberikan


pemegangnya hak atas pembayaran dividen yang tetap sebelum dividen
dibayarkan kepada pemegang saham biasa. Saham preferen sering kali disebut
sebagai "saham dengan dividen tetap" karena memberikan pemegangnya
pendapatan tetap dari dividen.

2. Obligasi
Obligasi adalah instrumen utang yang diterbitkan oleh pemerintah, perusahaan, atau
lembaga lainnya untuk mengumpulkan dana dari masyarakat. Ketika seseorang
membeli obligasi, mereka memberikan pinjaman kepada penerbit obligasi dengan
imbalan pembayaran bunga secara berkala dan pengembalian pokok pada tanggal jatuh
tempo. Obligasi sering diperdagangkan di pasar modal dan merupakan salah satu cara
bagi entitas untuk mendapatkan dana tanpa harus memberikan saham atau kepemilikan
atas perusahaan. Dalam obligasi, terdapat beberapa komponen penting:

4
• Kupon: Yaitu tingkat bunga yang dibayarkan oleh penerbit obligasi kepada
pemegang obligasi. Pembayaran kupon ini biasanya dilakukan secara berkala,
misalnya setiap enam bulan atau setiap tahun.

• Jatuh Tempo: Tanggal di mana penerbit obligasi harus membayar kembali nilai
pokok pinjamankepada pemegang obligasinya. Jatuh tempo dapat bervariasi
dari beberapa bulan hingga beberapa dekade.

• Risiko Kredit: Yaitu risiko dimana penerbit obligasi tidak dapat memenuhi
kewajibannya untuk membayar bunga atau mengembalikan pokok pada saat
jatuh tempo. Risiko ini mencerminkan kemungkinan gagal bayar oleh penerbit
obligasi.

3. Sertifikat Deposito (CD)


Sertifikat deposito adalah instrumen yang diterbitkan oleh bank sebagai bukti bahwa
pemegangnya telah menyimpan sejumlah uang di bank untuk jangka waktu tertentu.
Sertifikat Deposit menawarkan tingkat bunga yang lebih tinggi dibandingkan rekening
tabungan biasa. Keuntungan utama dari Sertifikat Deposit adalah keamanan, karena
dana yang disimpan biasanya dilindungi oleh lembaga penjamin simpanan.

4. Commercial Paper
Commercial paper adalah surat berharga jangka pendek yang diterbitkan oleh
perusahaan untuk memenuhi kebutuhan modal kerja. Surat ini umumnya memiliki jatuh
tempo antara satu hingga dua ratus tujuh puluh hari dan tidak dijamin oleh aset tertentu.
Commercial paper menawarkan imbal hasil yang lebih tinggi dibandingkan dengan
instrumen utang jangka pendek lainnya.
Fungsi Surat Berharga
• Sebagai Alat Investasi: Surat berharga merupakan sarana bagi individu dan institusi
untuk menyalurkan dananya ke dalam investasi. Melalui surat berharga, investor dapat
memperoleh imbal hasil yang lebih tinggi dibandingkan dengan instrumen investasi
lainnya, seperti deposito.
• Sebagai Sumber Pembiayaan: Penerbit surat berharga, baik itu perusahaan maupun
pemerintah, dapat mengumpulkan dana dari masyarakat untuk membiayai proyek-
proyek atau kegiatan operasional. Penerbitan surat berharga memungkinkan entitas
untuk mendapatkan akses cepat ke pasar modal.
• Sebagai Alat Lindung Nilai (Hedging): Surat berharga juga dapat digunakan sebagai
instrumen untuk mengelola risiko, seperti risiko suku bunga dan risiko nilai tukar.
Misalnya, perusahaan dapat menggunakan derivatif atau instrumen lain yang terkait
dengan surat berharga untuk melindungi diri dari fluktuasi pasar.
• Sebagai Jaminan Transaksi: Surat berharga dapat digunakan sebagai jaminan dalam
transaksi keuangan, seperti pinjaman. Misalnya, pemegang obligasi dapat
menggunakan obligasi mereka sebagai agunan untuk mendapatkan pinjaman dari
lembaga keuangan.

5
Pengaturan dan Perlindungan
Surat berharga diatur oleh lembaga pengawas dan regulasi pasar modal, seperti Otoritas
Jasa Keuangan (OJK) di Indonesia dan Securities and Exchange Commission (SEC) di
Amerika Serikat. Pengaturan ini bertujuan untuk:
• Menjaga Transparansi: Regulasi memastikan bahwa informasi yang relevan
mengenai surat berharga dan penerbitnya tersedia bagi investor, sehingga mereka dapat
membuat keputusan investasi yang informasional.
• Melindungi Investor: Melalui regulasi yang ketat, otoritas berusaha melindungi
investor dari praktik penipuan dan manipulasi di pasar. Misalnya, perusahaan
diharuskan untuk memberikan laporan keuangan secara berkala dan transparan.
• Mendorong Stabilitas Pasar: Pengawasan yang baik membantu menciptakan
lingkungan yang stabil untuk perdagangan surat berharga, yang pada gilirannya
meningkatkan kepercayaan investor.
Kesimpulan
Surat berharga memainkan peran krusial dalam sistem keuangan modern, baik sebagai
instrumen investasi maupun sebagai alat untuk pembiayaan. Pemahaman yang mendalam
tentang jenis, fungsi, dan regulasi surat berharga sangat penting bagi investor dan pemangku
kepentingan lainnya untuk mengambil keputusan yang tepat dalam berinvestasi dan
bertransaksi di pasar modal.
2.3 Tujuan Pemeriksaan Surat Surat Berharga
A. Tujuan Umum Pemeriksaan Surat Berharga
Pemeriksaan surat berharga bertujuan untuk memastikan keabsahan dan keakuratan
informasi yang terdapat dalam dokumen keuangan, serta memberikan keyakinan kepada
investor dan pihak terkait bahwa surat berharga tersebut dapat diandalkan. Proses ini sangat
penting dalam menjaga integritas pasar keuangan dan melindungi kepentingan semua
pemangku kepentingan, termasuk investor, penerbit, dan regulator.
B. Tujuan Spesifik Pemeriksaan Surat Berharga
1. Menjamin Keabsahan Dokumen
Salah satu tujuan utama pemeriksaan surat berharga adalah untuk memastikan bahwa
dokumen tersebut sah dan diakui secara hukum. Hal ini mencakup verifikasi tanda
tangan, stempel, serta keaslian dokumen yang berkaitan dengan surat berharga. Dengan
cara ini, risiko pemalsuan dapat diminimalkan, sehingga investor dapat merasa aman
saat berinvestasi.

2. Verifikasi Kelayakan Investasi


Pemeriksaan bertujuan untuk mengevaluasi kelayakan investasi dari surat berharga
yang ditawarkan. Proses ini melibatkan analisis kinerja perusahaan, proyeksi
pendapatan, dan kondisi pasar yang dapat mempengaruhi nilai surat berharga. Dengan
menilai kelayakan ini, investor dapat menentukan apakah investasi tersebut sepadan
dengan risiko yang diambil.

6
3. Mendukung Pengambilan Keputusan Investasi
Informasi yang diperoleh dari pemeriksaan surat berharga memberikan dasar yang kuat
untuk pengambilan keputusan investasi. Investor dapat menggunakan data yang
dihasilkan dari pemeriksaan untuk membuat keputusan berdasarkan analisis yang
mendalam mengenai prospek perusahaan dan stabilitas keuangannya. Ini membantu
investor untuk tidak hanya bergantung pada informasi yang diberikan oleh pihak
penerbit.

4. Mengidentifikasi Risiko
Pemeriksaan surat berharga juga bertujuan untuk mengidentifikasi potensi risiko yang
mungkin timbul dari investasi tersebut. Ini termasuk risiko pasar (perubahan harga yang
disebabkan oleh kondisi ekonomi), risiko kredit (kemungkinan penerbit gagal
membayar), dan risiko likuiditas (kesulitan dalam menjual surat berharga). Dengan
memahami risiko ini, investor dapat mengambil langkah-langkah mitigasi yang tepat.

5. Memastikan Kepatuhan Regulasi


Tujuan lain dari pemeriksaan adalah untuk memastikan bahwa semua transaksi dan
penerbit surat berharga mematuhi peraturan dan regulasi yang berlaku. Hal ini
mencakup pemeriksaan apakah semua pengungkapan yang diperlukan telah dilakukan
dan apakah dokumen yang terkait memenuhi standar hukum dan akuntansi. Kepatuhan
ini penting untuk mencegah penipuan dan melindungi investor.

6. Menjaga Integritas Pasar


Dengan melakukan pemeriksaan yang ketat terhadap surat berharga, integritas pasar
keuangan dapat dipertahankan. Proses ini membantu mencegah praktik curang dan
meningkatkan kepercayaan investor terhadap pasar. Ketika investor merasa bahwa
pasar diatur dengan baik dan bahwa informasi yang mereka terima dapat diandalkan,
mereka cenderung berinvestasi lebih banyak.
Kesimpulan
Pemeriksaan surat berharga memiliki tujuan yang sangat penting dalam dunia
keuangan. Dengan menjamin keabsahan dokumen, memverifikasi kelayakan investasi,
mendukung pengambilan keputusan, mengidentifikasi risiko, memastikan kepatuhan regulasi,
dan menjaga integritas pasar, proses ini berkontribusi besar terhadap stabilitas dan kepercayaan
dalam pasar modal.
2.4 Prosedur Pemeriksaan Surat Surat Berharga
Pemeriksaan surat berharga merupakan salah satu aspek penting dalam dunia keuangan,
khususnya untuk menjamin keamanan dan keabsahan transaksi yang melibatkan instrumen-
instrumen keuangan seperti saham, obligasi, dan instrumen derivatif lainnya. Prosedur ini
sangat diperlukan untuk memastikan bahwa surat berharga tersebut sah, sesuai dengan standar
keuangan, serta memenuhi regulasi yang berlaku. Berikut ini adalah tahapan prosedur
pemeriksaan surat berharga secara rinci:

7
A. Perencanaan Pemeriksaan
Tahap awal dari pemeriksaan surat berharga adalah perencanaan, di mana auditor atau
pihak yang melakukan pemeriksaan menetapkan tujuan, ruang lingkup, dan metodologi yang
akan digunakan. Perencanaan yang baik sangat penting untuk memastikan bahwa pemeriksaan
dapat berjalan secara efisien dan efektif.
1. Identifikasi Jenis Surat Berharga
Dalam tahap ini, auditor mengidentifikasi jenis surat berharga yang akan diperiksa,
apakah itu saham biasa, saham preferen, obligasi, atau surat berharga lainnya. Setiap
jenis surat berharga memiliki karakteristik dan risiko yang berbeda, sehingga metode
pemeriksaan juga perlu disesuaikan dengan instrumen keuangan yang bersangkutan.

2. Penentuan Ruang Lingkup Pemeriksaan


Ruang lingkup pemeriksaan meliputi aspek-aspek apa saja yang akan dianalisis, seperti
legalitas penerbitan, kepemilikan, transaksi yang melibatkan surat berharga, serta
evaluasi kinerja finansial dari penerbit surat berharga. Pada tahap ini, auditor juga
menentukan apakah pemeriksaan dilakukan secara menyeluruh atau menggunakan
teknik sampling.

3. Penjadwalan dan Penyusunan Tim


Proses perencanaan juga mencakup penjadwalan aktivitas pemeriksaan dan pembagian
tugas di dalam tim audit. Penyusunan tim yang tepat sangat penting, terutama jika surat
berharga yang diperiksa cukup kompleks atau melibatkan banyak pihak.
B. Pengumpulan Dokumen Pendukung
Setelah perencanaan selesai, langkah selanjutnya adalah pengumpulan dokumen yang
relevan dengan surat berharga. Ini adalah bagian penting dari proses pemeriksaan karena
dokumen-dokumen ini akan menjadi dasar untuk menilai validitas dan legalitas surat berharga
yang diperiksa.
1. Pengumpulan Dokumen Asli Surat Berharga
Auditor akan meminta penerbit untuk menyediakan dokumen asli dari surat berharga
yang diperiksa. Dokumen ini termasuk sertifikat saham, kontrak obligasi, atau
instrumen derivatif lainnya. Penting bagi auditor untuk memastikan bahwa dokumen
yang diberikan adalah asli dan sah secara hukum.

2. Dokumen Pendukung Lainnya


Selain dokumen asli surat berharga, auditor juga akan mengumpulkan dokumen-
dokumen pendukung seperti laporan keuangan, buku besar, kontrak yang terkait dengan
transaksi surat berharga, dan data dari lembaga penyimpanan efek (custodian).
Dokumen ini akan digunakan untuk memverifikasi kebenaran data yang terdapat dalam
surat berharga.

3. Konfirmasi Pihak Ketiga


Auditor juga mungkin meminta konfirmasi dari pihak ketiga, seperti kustodian atau
broker, untuk memastikan bahwa surat berharga yang dipegang oleh perusahaan sesuai

8
dengan data yang tercatat dalam sistem eksternal. Langkah ini membantu menghindari
kesalahan atau manipulasi data yang mungkin terjadi di dalam internal perusahaan.
C. Verifikasi Legalitas dan Kepatuhan Hukum
Pada tahap ini, auditor akan melakukan pemeriksaan terhadap aspek legal dari surat
berharga yang diperiksa. Langkah ini bertujuan untuk memastikan bahwa surat berharga
diterbitkan dan dikelola sesuai dengan peraturan dan hukum yang berlaku.
1. Pemeriksaan Legalitas Surat Berharga
Auditor akan memverifikasi apakah surat berharga tersebut telah diterbitkan secara sah
dan sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku, baik di tingkat nasional maupun
internasional. Ini melibatkan pengecekan izin dari otoritas yang berwenang, seperti
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atau Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM).

2. Kepatuhan terhadap Regulasi


Selain memeriksa legalitas penerbitan, auditor juga akan memastikan bahwa semua
transaksi yang melibatkan surat berharga tersebut mematuhi regulasi keuangan dan
akuntansi yang berlaku. Auditor akan mengecek apakah surat berharga tersebut telah
terdaftar dengan benar dan apakah semua laporan keuangan terkait telah diaudit sesuai
dengan standar yang berlaku.
D. Verifikasi Kepemilikan dan Transaksi
Prosedur berikutnya adalah verifikasi kepemilikan surat berharga dan analisis terhadap
transaksi yang melibatkan surat berharga tersebut. Ini penting untuk memastikan bahwa surat
berharga tersebut telah tercatat dengan benar dan tidak ada kesalahan dalam pencatatan
transaksi.
1. Verifikasi Kepemilikan
Auditor akan memeriksa buku besar perusahaan untuk memastikan bahwa kepemilikan
surat berharga telah tercatat dengan benar. Ini juga mencakup pengecekan apakah hak-
hak yang terkait dengan surat berharga, seperti dividen untuk saham atau pembayaran
bunga untuk obligasi, telah diberikan kepada pemilik yang sah.

2. Analisis Transaksi
Auditor akan menganalisis semua transaksi yang melibatkan surat berharga tersebut,
seperti penjualan, pembelian, atau pengalihan kepemilikan. Langkah ini bertujuan
untuk memastikan bahwa semua transaksi telah dilakukan secara sah dan transparan,
serta tidak ada unsur manipulasi.
E. Evaluasi Nilai dan Risiko Surat Berharga
Setelah melakukan verifikasi terhadap legalitas, kepemilikan, dan transaksi, auditor
juga akan melakukan evaluasi terhadap nilai pasar dari surat berharga dan potensi risiko yang
terkait.
1. Penilaian Nilai Pasar
Auditor akan mengevaluasi nilai pasar surat berharga dengan membandingkan harga
historis dan proyeksi harga di masa depan. Ini penting untuk menentukan apakah nilai

9
surat berharga yang tercatat di laporan keuangan sesuai dengan kondisi pasar yang
aktual.

2. Analisis Risiko
Auditor juga akan mengidentifikasi risiko-risiko yang mungkin terkait dengan surat
berharga, seperti risiko pasar (volatilitas harga), risiko kredit (kemampuan penerbit
untuk membayar kewajiban), dan risiko likuiditas (kesulitan dalam menjual surat
berharga). Risiko-risiko ini akan dianalisis untuk memberikan gambaran yang lebih
lengkap mengenai keamanan investasi.
F. Pelaporan dan Rekomendasi
Tahap terakhir dari pemeriksaan adalah penyusunan laporan yang mencakup semua
temuan selama proses pemeriksaan. Laporan ini juga akan berisi rekomendasi dari auditor
untuk tindakan lebih lanjut yang harus diambil oleh perusahaan atau penerbit surat berharga.
1. Penyusunan Laporan
Laporan hasil pemeriksaan harus mencakup semua temuan terkait legalitas,
kepemilikan, transaksi, nilai pasar, dan risiko surat berharga. Auditor juga harus
menjelaskan setiap masalah atau ketidaksesuaian yang ditemukan selama pemeriksaan.

2. Pemberian Rekomendasi
Berdasarkan temuan, auditor dapat memberikan rekomendasi untuk meningkatkan
proses internal, mengatasi risiko, atau memastikan kepatuhan terhadap regulasi.
Rekomendasi ini penting untuk membantu perusahaan meningkatkan sistem
pengendalian internal dan menjaga kepatuhan terhadap standar yang berlaku.
2.5 Antisipasi Penyimpangan Surat Surat Berharga
Surat berharga, seperti saham, obligasi, dan instrumen keuangan lainnya, memiliki
peran penting dalam dunia bisnis dan pasar modal. Namun, di balik fungsinya yang vital,
terdapat potensi risiko penyimpangan yang dapat merugikan berbagai pihak, seperti investor,
emiten (perusahaan penerbit surat berharga), serta lembaga keuangan yang terlibat.
Penyimpangan ini dapat berupa manipulasi harga, transaksi fiktif, atau penyalahgunaan
informasi yang merugikan pihak-pihak terkait.
Untuk itu, penting untuk memahami langkah-langkah antisipasi dalam mencegah
terjadinya penyimpangan surat berharga, baik di lingkungan perusahaan maupun di pasar
modal. Antisipasi ini mencakup berbagai aspek, mulai dari penerapan sistem pengendalian
internal yang baik, audit berkala, teknologi keamanan yang canggih, regulasi ketat, hingga
penerapan prinsip transparansi dan etika bisnis.
A. Penerapan Sistem Pengendalian Internal yang Kuat
Sistem pengendalian internal yang baik adalah dasar untuk mencegah penyimpangan
dalam surat berharga. Dalam konteks ini, perusahaan dan lembaga keuangan harus menerapkan
prosedur pengendalian yang komprehensif, sehingga setiap transaksi surat berharga dapat
dipantau secara akurat dan transparan. Beberapa elemen penting dalam pengendalian internal
yang dapat diterapkan adalah:

10
1. Segregasi Tugas
Pemisahan tanggung jawab dalam mengelola surat berharga sangat penting untuk
mencegah adanya konflik kepentingan atau penyalahgunaan wewenang. Misalnya,
petugas yang menangani transaksi surat berharga harus berbeda dari yang mencatat
transaksi tersebut. Pemisahan tugas ini membantu mencegah terjadinya fraud atau
penyalahgunaan aset.

2. Pemantauan Berkala
Transaksi surat berharga perlu dipantau secara berkala, baik oleh manajemen internal
maupun pihak eksternal. Pemantauan ini memastikan bahwa transaksi berjalan sesuai
prosedur dan tidak ada penyimpangan yang terjadi, baik dalam bentuk transaksi fiktif
maupun manipulasi data.

3. Otomatisasi dan Digitalisasi Proses


Penggunaan teknologi otomatis dalam proses pencatatan dan pelaporan surat berharga
dapat mengurangi risiko human error dan meningkatkan akurasi data. Digitalisasi ini
mencakup penggunaan sistem yang mampu mendeteksi transaksi abnormal atau yang
mencurigakan secara otomatis.
B. Audit Internal dan Eksternal yang Ketat
Audit, baik internal maupun eksternal, memiliki peran penting dalam mengidentifikasi
potensi penyimpangan dan memastikan kepatuhan terhadap kebijakan perusahaan serta
peraturan yang berlaku. Melalui audit yang efektif, perusahaan dapat meminimalisir risiko
penyalahgunaan surat berharga.
1. Audit Internal
Tim audit internal bertugas untuk melakukan pemeriksaan terhadap setiap aktivitas
keuangan dan operasional yang berkaitan dengan surat berharga. Mereka memastikan
bahwa setiap transaksi tercatat secara akurat, sesuai dengan kebijakan dan prosedur
yang telah ditetapkan. Audit internal dilakukan secara berkala untuk mendeteksi
penyimpangan sejak dini, sehingga perusahaan dapat mengambil tindakan korektif
sebelum terjadi kerugian yang lebih besar.

2. Audit Eksternal
Auditor eksternal, yang bersifat independen, akan melakukan pemeriksaan terhadap
laporan keuangan yang melibatkan surat-surat berharga. Mereka memeriksa kebenaran
dan kelayakan pelaporan perusahaan dalam kaitannya dengan transaksi surat berharga.
Melalui audit eksternal, keakuratan laporan keuangan dapat dipastikan, serta kepatuhan
terhadap standar akuntansi yang berlaku dapat terjamin.
C. Penggunaan Teknologi dan Sistem Keamanan yang Canggih
Dengan semakin berkembangnya teknologi, surat berharga kini banyak
diperdagangkan secara digital. Hal ini meningkatkan risiko penyimpangan berbasis teknologi,
seperti manipulasi data atau peretasan sistem keuangan. Untuk mencegah hal ini, penggunaan
teknologi keamanan yang canggih sangatlah penting.

11
1. Teknologi Blockchain
Blockchain menjadi salah satu inovasi teknologi yang dapat digunakan dalam transaksi
surat berharga untuk meningkatkan transparansi dan keamanannya. Teknologi ini
mencatat semua transaksi dalam sebuah sistem desentralisasi yang tidak bisa
dimanipulasi atau diubah setelah transaksi tercatat, sehingga memberikan perlindungan
terhadap penyalahgunaan.

2. Enkripsi Data dan Keamanan Siber


Sistem keamanan digital yang kuat, seperti penggunaan enkripsi data, dapat mencegah
akses tidak sah terhadap data surat berharga. Selain itu, penerapan teknologi autentikasi
dua faktor (two-factor authentication) dalam setiap transaksi digital juga dapat
meningkatkan keamanan dan mencegah tindakan fraud atau pencurian data.
D. Regulasi yang Ketat dan Kepatuhan Hukum
Regulasi pasar modal yang ketat adalah salah satu pilar utama dalam mencegah
penyimpangan surat berharga. Di Indonesia, lembaga seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
dan Bursa Efek Indonesia (BEI) memiliki berbagai peraturan yang mengatur transaksi dan
pelaporan surat berharga.
1. Kepatuhan terhadap Peraturan OJK dan BEI
Semua perusahaan yang terlibat dalam penerbitan dan perdagangan surat berharga
wajib mematuhi peraturan yang ditetapkan oleh otoritas pasar modal. Kepatuhan ini
meliputi kewajiban untuk melaporkan transaksi secara transparan, mematuhi standar
akuntansi, serta memenuhi persyaratan pengungkapan informasi. Pelanggaran terhadap
regulasi ini dapat dikenai sanksi berat, baik berupa denda administratif maupun
tindakan hukum.

2. Penegakan Hukum terhadap Pelaku Penyimpangan


Jika terjadi penyimpangan atau fraud dalam transaksi surat berharga, otoritas terkait
memiliki kewenangan untuk mengambil tindakan hukum, termasuk pengenaan sanksi
pidana bagi pelaku penyimpangan. Penegakan hukum yang tegas berfungsi sebagai
pencegahan agar pelaku pasar mematuhi aturan yang berlaku dan menghindari tindakan
manipulatif.
E. Penerapan Transparansi dan Good Corporate Governance
Prinsip Good Corporate Governance (GCG) dan transparansi dalam manajemen
perusahaan sangat penting untuk mencegah penyimpangan surat berharga. Perusahaan yang
transparan dalam pengungkapan informasi keuangan dan pengelolaan surat berharga akan lebih
dipercaya oleh investor dan pemangku kepentingan lainnya.
1. Transparansi dalam Laporan Keuangan
Perusahaan harus menyediakan laporan keuangan yang akurat, lengkap, dan sesuai
standar akuntansi. Pengungkapan informasi yang benar dan tepat waktu mengenai surat
berharga akan membantu mencegah adanya manipulasi atau kesalahan informasi yang
dapat merugikan investor.

12
2. Etika Bisnis dan Kepatuhan
Etika bisnis yang baik memainkan peran besar dalam menjaga integritas manajemen
surat berharga. Penerapan etika bisnis dan kepatuhan terhadap standar profesi akuntansi
akan memastikan bahwa perusahaan mengelola surat berharga dengan integritas dan
profesionalisme yang tinggi, sehingga terhindar dari risiko penyimpangan.

13
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pemeriksaan surat berharga berperan penting dalam menjaga transparansi dan
keandalan laporan keuangan perusahaan. Surat-surat berharga, seperti saham dan obligasi,
merupakan instrumen keuangan bernilai tinggi yang memerlukan pencatatan yang akurat
sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku. Proses pemeriksaan ini mencakup verifikasi
keabsahan dokumen, penilaian nilai wajar, analisis risiko, serta kepatuhan terhadap regulasi.
Tujuan utama pemeriksaan adalah memastikan bahwa surat berharga dilaporkan secara
benar, mencegah kecurangan, serta melindungi kepentingan investor dan pemangku
kepentingan lainnya. Prosedur pemeriksaan meliputi perencanaan, pengumpulan dokumen
pendukung, verifikasi legalitas, analisis kepemilikan dan transaksi, serta evaluasi risiko.
Dengan sistem pengendalian internal yang kuat, audit yang cermat, dan penggunaan teknologi
yang tepat, perusahaan dapat mengelola surat berharga secara transparan dan aman, sehingga
integritas pasar keuangan tetap terjaga.

14
DAFTAR PUSTAKA

International Standards on Auditing (ISA 500 & ISA 540).


William R. Scott, "Financial Accounting Theory" (2015).
Standar Akuntansi Keuangan (SAK)
Otoritas Jasa Keuangan (OJK). (2020). Pedoman Umum Penerbitan Surat Berharga. Tersedia
di OJK.
International Financial Reporting Standards (IFRS). (2021). IFRS 9 - Instrumen Keuangan.
Tersedia di IFRS.
Bodie, Z., Kane, A., & Marcus, A. J. (2014). Investasi (edisi ke-10). McGraw-Hill Education.
Brigham, E. F., & Ehrhardt, M. C. (2013). Manajemen Keuangan: Teori dan Praktik (edisi ke-
14). Cengage Learning.
Jogiyanto, H. M. (2018). Pasar Modal: Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.
Harahap, S. S. (2018). Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Mardiasmo. (2018). Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Andi Offset.
Kieso, D. E., Weygandt, J. J., & Warfield, T. D. (2020). Intermediate Accounting (edisi ke-
16). New York: Wiley.
Otoritas Jasa Keuangan. (2020). Peraturan OJK No. 42/POJK.03/2017 Tentang Manajemen
Risiko dalam Surat Berharga. Otoritas Jasa Keuangan, Indonesia.

15

Anda mungkin juga menyukai