Proker Analisis Tindak Lanjut

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 69

ANALISIS PENDIDIKAN JENJANG

SMP
HASIL KABUPATEN
KLUNGKUNG

SUPERVISI
MUTU KLUNGKUNG : 6.58

Diolah dan Dianalisis


Berdasarkan Data E-Supervisi
Tahun 2020

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT


JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR
DAN PENDIDIKAN MENENGAH LEMBAGA PENJAMINAN MUTU
PENDIDIKAN PROVINSI BALI 2020
ANALISIS HASIL
SUPERVISI MUTU
PENDIDIKAN JENJANG SMP
KABUPATEN KLUNGKUNG
Diolah dan Dianalisis Berdasarkan
Data E-Supervisi Tahun 2020

Penulis:
I Nyoman Sudana,S.Pd,MM
Drs.I Gede Satria Wibawa

Editor:
Dra.Ni Made Siwalatri,M.Pd

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,
PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH
LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PROVINSI BALI
2020
ANALISIS HASIL SUPERIVISI MUTU
PENDIDIKAN JENJANG SMP
KABUPATEN KLUNGKUNG

Diolah dan Dianalisis Berdasarkan


Data E-Supervisi Tahun 2020

ISBN :
978-623-7441-44-1

Penulis :
I Nyoman Sudana,S.Pd,MM
Drs.I Gede Satria Wibawa

Editor :
Dra.Ni Made Siwalatri,M.Pd

Desain Sampul :
Heru Susanto

Tata Letak :
Gus Ryan

Penerbit :
LPMP PROVINSI BALI
Anggota IKAPI No. 018/BAI/16

Redaksi:
Jl. Letda Tantular No. 14 Niti Mandala Denpasar 80234
Telp. 0361 225666, Fax. 0361 246682
Pos-el : lpmpbali@kemdikbud.go.id
Laman : lpmpbali.kemdikbud.go.id

Hak Cipta dilindungi undang-undang


Dilarang memperbanyak karya tulis ini dalam
bentuk
dan dengan cara apa pun tanpa ijin tertulis dari penerbit

ii ANALISIS HASIL SUPERVISI MUTU


KATA
PENGANTAR
Kepala LPMP Provinsi Bali

Kegiatan supervisi merupakan salah satu kegiatan penting dalam upaya


meningkatan mutu pendidikan pada tingkat satuan pendidikan dan juga pada
tingkat wilayah kabupaten/kota/provinsi maupun nasional. Bagi Lembaga
Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Bali supervisi adalah salah satu
tugas pokok dan fungsi (tupoksi) yang menjamin proses peningkatan mutu pada
satuan pendidikan. Supervisi yang dilaksanakan oleh LPMP lebih fokus pada
supervisi pada keterlaksanaan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)
terutama dalam peningkatan capaian Standar Nasional Pendidikan (SNP).
Dengan adanya masa pandemi dan masa adaptasi kebiasaan baru,
penyelenggaraan pendidikan di sekolah menjadi sangat berubah sehingga fokus
supervisi mengarah pada keterlaksanaan pembelajaran dari rumah.
Hasil pada buku ini dapat dijadikan acuan bagi daerah kabupaten/kota/
provinsi dalam melakukan pembinaan sekolah. Sedangkan bagi pengawas,
hasil supervisi ini dapat dijadikan acuan untuk membuat rekomendasi bagi
pemerintah daerah, maupun pemerintah pusat serta dalam melakukan
pembinaan bagi sekolah binaannya. Buku ini menjadi salah satu wujud LPMP
Provinsi Bali melakukan tugas dan wewenangnya dalam penerapan Sistem
Penjaminan Mutu Pendidikan (SPMP) sesuai yang diamanatkan dalam
Permendikbud Nomor 28 Tahun 2016. Hal ini karena supervisi merupakan
salah bagian dalam kegiatan implementasi dan evaluasi peningkatan mutu yaitu
pada siklus ke-4 dan ke-5 dari proses penjaminan mutu pendidikan. Ucapan
terimakasih disampaikan kepada semua pihak yang telah berpartisipasi sejak
persiapan, pengolahan dan analisis hasil supervisi mutu Pendidikan tahun 2020
di Provinsi Bali. Semoga Analisis Superivisi Mutu Pendidikan ini dapat
dijadikan acuan dalam peningkatan mutu pendidikan di Kabupaten/Kota
maupun di Provinsi Bali.

Denpasar, 13 Nopember 2020


Kepala LPMP Bali

I Made Alit Dwitama, S.T., M.Pd.


NIP. 197412252003121004

Pendidikan Jenjang
SMP Kabupaten iii
Klungkung
KATA
PENGANTAR
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Klungkung

Kegiatan supervisi merupakan salah satu kegiatan penting dalam upaya


meningkatan mutu pendidikan pada tingkat satuan pendidikan dan juga pada
tingkat wilayah kabupaten/kota/provinsi maupun nasional. Supervisi adalah
salah satu tugas pokok dan fungsi (tupoksi) yang menjamin proses peningkatan
mutu pada satuan pendidikan. Supervisi yang dilaksanakan oleh Dinas
Pendidikan melalui TPMPD lebih fokus pada supervisi pada keterlaksanaan
Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) terutama dalam peningkatan capaian
Standar Nasional Pendidikan (SNP). Dengan adanya masa pandemi dan masa
adaptasi kebiasaan baru, penyelenggaraan pendidikan di sekolah menjadi sangat
berubah sehingga fokus supervisi mengarah pada keterlaksanaan pembelajaran
dari rumah.
Hasil pada buku ini dapat dijadikan acuan bagi daerah kabupaten/kota
dalam melakukan pembinaan kepada sekolah. Sedangkan bagi pengawas,
hasil supervisi ini dapat dijadikan acuan untuk membuat rekomendasi kepada
pemerintah daerah, maupun pemerintah pusat serta dalam melakukan
pembinaan bagi sekolah binaannya. Buku ini menjadi salah satu wujud
Pemerintah Daerah melaui TPMPD melakukan tugas dan wewenangnya dalam
penerapan Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan (SPMP) sesuai yang
diamanatkan dalam Permendikbud Nomor 28 Tahun 2016. Hal ini karena
supervisi merupakan salah satu bagian dalam kegiatan implementasi dan
evaluasi peningkatan mutu yaitu pada siklus ke-4 dan ke-5 dari proses
penjaminan mutu pendidikan. Ucapan terimakasih disampaikan kepada semua
pihak yang telah berpartisipasi sejak persiapan, pengolahan dan analisis hasil
supervisi mutu Pendidikan tahun 2020 di Kabupaten Klungkung. Semoga
Analisis Superivisi Mutu Pendidikan ini dapat dijadikan acuan dalam
peningkatan mutu pendidikan di Kabupaten Klungkung

Semarapura, 13 Nopember 2020


Kepala Dinas Pendidikan
Kabupaten Klungkung

iv ANALISIS HASIL SUPERVISI MUTU


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................iii
DAFTAR ISI.................................................................................................. v
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................vi
DAFTAR TABEL..........................................................................................vii

BAB I KONSEP DAN IMPLEMENTASI SUPERVISI TAHUN 2020......1


A. Konsep Supervisi.........................................................................1
B. Kebijakan Pembelajaran dari Rumah...........................................3
C. Implementasi Supervisi Keterlaksanaan Pembelajaran dari Rumah6
D. Instrumen Supervisi Keterlaksanaan Belajar dari Rumah...............8
E. Metode Analisis.........................................................................21

BAB II ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN...............................22


A. Data Hasil Pengisian Instrumen Keterlaksanaan Belajar dari Rumah22
B. Analisis Hasil Supervisi, Rekomendasi dan Tindak Lanjut............24
1. Kesiapan infrastrutkur..............................................................25
2. Kemampuan Guru dalam Memanfaatkan Teknologi Pembelajaran28
3. Perencanaan dan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi31
4. Kesiapan Siswa........................................................................33
5. Peran Kepala Sekolah, Guru, dan Orang Tua dalam Pembelajaran36
6. Kendala utama dan upaya penyelesaian...................................42

BAB III SIMPULAN DAN REKOMENDASI.....................................45


A. Simpulan..................................................................................45
B. Rekomendasi............................................................................47

Lampiran Rekapan Hasil Supervisi.............................................................49

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................52

BIOGRAFI PENULIS....................................................................................53

Pendidikan Jenjang
SMP Kabupaten v
Klungkung
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Komponen, Indikator dan Sub Indikator Instrumen


Keteralaksanaan BDR...................................................................10
Tabel 1.2 Tabel Konversi Capaian Hasil Supervisi.....................................20
Tabel 2.1 Jumlah Sekolah Binaan yang Disupervisi per-Kecamatan...........23
Tabel 2.2 Data Sekolah yang Sudah Disupervisi........................................23
Tabel 2.3 Capaian kesiapan insfrastruktur daring......................................25
Tabel 2.4 Capaian kesiapan infrastruktur luring........................................26
Tabel 2.5 Ringkasan hasil supervisi, rekomendasi dan tindak lanjut
pada komponen kesiapan infrastruktur luring.............................27
Tabel 2,6 Capaian kemampuan guru dalam memanfaatkan teknologi
pembelajaran daring..................................................................29
Tabel 2.7 Capaian kemampuan guru dalam memanfaatkan teknologi
pembelajaran luring....................................................................30
Tabel 2.8 Capaian kemampuan guru dalam memanfaatkan teknologi
pembelajaran masa adaptasi kebiasaan baru.................................30
Tabel 2.9 Ringkasan hasil supervisi, rekomendasi dan tindak lanjut
pada komponen kemampuan guru dalam memanfaatkan
teknologi pembelajaran
..................................................................................................
31
Tabel 2.10 Capaian indikator perencanaan dan penyelenggaraan pembelajaran
daring dan luring........................................................................21
Tabel 2.11 Ringkasan hasil supervisi, rekomendasi dan tindak lanjut pada
komponen perencanaan dan penyelenggaraan pembelajaran
daring dan luring........................................................................33
Tabel 2.12 Capaian kesiapan siswa sélama pembelajaran daring dan luring.34
Tabel 2.13 Capaian kesiapan siswa untuk beradaptasi dengan masa AKB....35
Tabel 2.14 Ringkasan hasil supervisi, rekomendasi dan tindak lanjut
pada komponen kesiapan siswa..................................................35
Tabel 2.15 Capaian guru dalam menjalankan perannya..............................37
Tabel 2.16 Capaian orang tua/wali dalam menjalankan perannya...............39
Tabel 2.17 Capaian pemerintah daerah dalam menjalankan perannya.......41

vi ANALISIS HASIL SUPERVISI MUTU


DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Grafik Capaian Komponen Hasil Supervisi Jenjang SMP


Kabupaten Klungkung..............................................................23
Gambar 2.2 Grafik Capaian Komponen Kesiapan Infrastruktur Hasil Supervisi
Jenjang SMP Kabupaten Klungkung..............................................25
Gambar 2.3 Grafik Capaian Komponen Kemampuan Guru dalam
Memanfaatkan Teknologi Pembelajaran pada Hasil Supervisi
Jenjang SMP
Kabupaten Klungkung..............................................................28
Gambar 2.4 Grafik Capaian Perencanaan dan Penyelenggaraan
Pembelajaran di Masa Pandemi pada Hasil Supervisi
Jenjang SMP
Kabupaten Klungkung..............................................................32
Gambar 2.5 Grafik Kesiapan Siswa pada Hasil Supervisi Jenjang SMP
Kabupaten Klungkung..............................................................34
Gambar 2.6 Grafik Peran Kepala Sekolah, Guru, dan Orang Tua dalam
Pembelajaran pada Hasil Supervisi Jenjang SMPKabupaten Klungkung 36
Gambar 2.7 Grafik Kendala Utama pada Hasil Supervisi Jenjang SMP
Kabupaten Klungkung..............................................................42

Pendidikan Jenjang
SMP Kabupaten vii
Klungkung
BA
B I

KONSEP DAN
IMPLEMENTASI
SUPERVISI TAHUN 2020

A. Konsep Supervisi
Terdapat banyak sekali definisi supervisi pendidikan yang dikemukakan
oleh pakar pendidikan maupun pakar ilmu sosial lainnya. Tetapi jika dicermati
secara keseluruhan inti dari supervisi adalah pemberian bantuan kepada
pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah agar mereka dapat meningkatkan
kualitas layanannya. Dengan demikian kegiatan supervisi bertujuan untuk
memperbaiki proses dan hasil layanan penyelenggaraan pendidikan di sekolah.
Sebagai perbandingan akan diberikan beberapa definisi supervisi dari beberapa
pakar.
Kettle, M (2015) dalam IRISS menyebutkan pengertian supervisi yaitu
Proses dua arah yang bertanggung jawab, yang mendukung, memotivasi, dan
memungkinkan pengembangan praktik yang baik bagi individu. Sebagai
hasilnya, ini meningkatkan kualitas layanan yang diberikan oleh organisasi.
Demikian pula pada Situs SSSC deskripsi supervisi menekankan pada
pengembangan profesional supervisi dalam konteks tujuan dan akuntabilitas
organisasi, terutama dalam kaitannya dengan orang yang menggunakan jasa.
Sementara itu Tony Marrison (2005), menyebutkan bahwa supervisi adalah
proses yang bertujuan untuk mendukung, menjamin dan mengembangkan
pengetahuan, keterampilan dan nilai orang yang disupervisi tim atau kelompok
proyek. Ini memberikan akuntabilitas dalam mengeksplorasi praktik dan
kinerja serta meningkatkan dan memberikan bukti untuk penilaian kinerja
tahunan. Jadi meskipun mereka bicara pada konteks layanan kesehatan, tetapi
pada intinya supervisi bertujuan meningkatkan profesionalisme orang yang
disupervisi.
Tidak berbeda pada supervisi pendidikan, –R.P. Bhatnagar & I.B.
Verma mengatakan bahwa supervisi adalah proses kreatif dan dinamis yang
memberikan bimbingan dan arahan yang ramah kepada guru dan murid untuk

Pendidikan Jenjang
SMP Kabupaten 1
Klungkung
meningkatkan diri mereka sendiri dan situasi belajar-mengajar untuk
pencapaian

2 ANALISIS HASIL SUPERVISI MUTU


tujuan pendidikan yang diinginkan. Supervisi pendidikan adalah upaya seluruh
pejabat sekolah yang diarahkan untuk memberikan kepemimpinan kepada guru
dan tenaga kependidikan lainnya demi kemajuan institusi. Ini melibatkan
elemen manusia dan material. Unsur manusianya adalah murid, orang tua, guru
dan pegawai lainnya, masyarakat dan pejabat negara lainnya. Di sisi material,
uang, bangunan, peralatan, taman bermain, dan lain-lain. Selain itu, kurikulum,
metode dan teknik pengajaran juga berada dalam lingkup supervisi. Selain itu
disebutkan pula bahwa supervisi berarti membimbing dan merangsang aktivitas
orang lain dengan tujuan untuk perbaikan mereka. Ia berupaya mengembangkan
program- program pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan generasi muda
masyarakat demokratis modern serta menyediakan materi dan metode
pengajaran agar anak- anak dapat belajar dengan lebih mudah dan efektif,
terutama dalam masa pandemi covid-19 dan masa adaptasi kebiasaan baru.
Untuk memperkuat konsep supervisi pendidikan yang sesuai dengan iklim
budaya Indonesia, berikut juga akan ditampilkan konsep supervisi oleh para
pakar dari Indonesia. Menurut Mulyasa (2002), supervisi adalah segala usaha
pejabat sekolah dalam memimpin guru-guru dan tenaga kependidikan lainnya,
untuk memperbaiki pengajaran, termasuk menstimulasi, menyeleksi
pertumbuhan dan perkembangan jabatan guru-guru, menyeleksi dan merevisi
tujuan-tujuan pendidikan, bahan pengajaran, dan metode-metode mengajar serta
evaluasi pengajaran. Demikian pula menurut Sagala (2009), supervisi adalah
bantuan dan bimbingan profesional bagi guru dalam melaksanakan tugas
instruksional guna memperbaiki hal belajar dan mengajar dengan melakukan
stimulasi, koordinasi dan bimbingan secara kontinu untuk meningkatkan
pertumbuhan jabatan guru secara individual maupun kelompok. Jadi kedua
definisi supervisi itu fokus pada upaya perbaikan profesional kepada orang
sekolah dan orang yang disupervisi.
Demikian pula halnya dengan Bafadal (2005), menyebutkan bahwa
supervisi adalah suatu layanan profesional berbentuk pemberian bantuan kepada
personel dalam meningkatkan kemampuannya sehingga lebih mampu
mempertahankan dan melakukan perubahan penyelenggaraan sekolah dalam
rangka meningkatkan pencapaian tujuan sekolah. Menurut Manullang (2005),
supervisi merupakan proses untuk menerapkan pekerjaan apa yang sudah
dilaksanakan, menilainya dan bila perlu mengkoreksi dengan maksud supaya
pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana semula. Supervisi merupakan
usaha memberi pelayanan agar guru menjadi lebih profesional dalam
menjalankan tugas melayani peserta didik. Menurut Masaong (2010), supervisi
adalah usaha menstimulasi, mengkoordinasi, dan membimbing pertumbuhan
guru-guru di sekolah, baik secara individu maupun kelompok, dengan tenggang
rasa dan tindakan-tindakan pedagogis yang efektif sehingga mereka lebih
mampu menstimulasi dan membimbing sehingga siswa lebih mampu
berpartisipasi dalam masyarakat yang demokratis. Dengan diberikan beberapa
konsep supervisi baik secara umum maupun khusus bidang

Pendidikan Jenjang
SMP Kabupaten 3
Klungkung
pendidikan diharapkan implementasi supervisi pada satuan pendidikan terutama
terkait pelaksanaan pembelajaran dari rumah dapat terealisasikan dengan baik.

B. Kebijakan Pembelajaran dari Rumah


Seperti apa yang sudah dibahas sebelumnya tentang konsep supervisi,
bahwa supervisi pada masa pandemi tidak dapat terlaksana seperti biasanya
karena adanya pembatasan sosial dan sekolah tutup. Dengan demikian supervisi
hanya berjalan dalam kondisi khusus dan hanya menyasar keterlaksanaan
pembelajaran dari rumah. Dengan demikian penting untuk dikaji kebijakan
pemerintah terutama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam
menghadapi situasi khusus ini. Secara konsep supervisi adalah tetap supervisi,
tetapi pada prosesnya menglami perubahan terutama dalam mencari data dan
proses verifikasi validasi data. Proses verval tidak dapat dilaksanakan secara
konvensional karena adanya arahan tentang pembatasan sosial demi
mencegahnya bertambahnya kasus positif covid-19 di Dareah Bali.
Sejak diumumkan oleh Presiden Joko Widodo mengenai kasus pertama
Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) pada awal Maret 2020 yang lalu,
Indonesia kemudian dihadapkan pada masa pandemi. Hampir seluruh sektor
kehidupan lumpuh, tidak terkecuali di bidang pendidikan. Apalagi saat itu,
seluruh satuan pendidikan maupun lembaga pendidikan tinggi memasuki akhir
semester genap dan akan menghadapi masa penilaian akhir tahun atau ujian
sekolah, yang kemudian diikuti dengan penerimaan peserta didik baru (PPDB).
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) kemudian menyikapi
kondisi tersebut dengan membuat sejumlah kebijakan. Mulai dari realokasi
anggaran Kemendikbud untuk penanganan penyebaran Covid-19 berupa
pemberian komunikasi, informasi, dan edukasi terkait Covid-19, peningkatan
kapasitas dan kapabilitas rumah sakit pendidikan (RSP), pelaksanaan rapid test
di lima RSP, dan pengadaan bahan habis pakai. Realokasi anggaran juga untuk
program penguatan kapasitas 13 RSP dan 13 fakultas kedokteran untuk menjadi
test center Covid-19, serta membuka pendaftaran dan melatih relawan Covid-19
dari kalangan mahasiswa program studi kedokteran dan kesehatan. Selain itu,
Kemendikbud juga berperan aktif menjalin kerja sama dengan berbagai mitra
swasta di bidang edutech dan telekomunikasi, serta menginisiasi program guru
berbagi. Pada pertengahan April 2020, Kemendikbud juga menayangkan
program Belajar dari Rumah (BDR) yang disiarkan TVRI. Program ini diisi
dengan berbagai tayangan edukatif dan menyenangkan sebagai alternatif
pembelajaran bagi peserta didik, orang tua, dan guru.
Kebijakan lainnya adalah berupa fleksibilitas bagi kepala sekolah dalam
memanfaatkan dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) untuk mendukung
pembelajaran selama masa pandemi Covid-19. Ada pula kebijakan berupa

Pendidikan Jenjang
SMP Kabupaten 3
Klungkung
diterbitkannya Surat Edaran Mendikbud Nomor 4 Tahun 2020 dan Surat Edaran
Sekretaris Jenderal Kemendikbud Nomor 15 Tahun 2020. Kedua surat edaran
tersebut berisi pelaksanaan kebijakan pendidikan dan panduan penyelenggaraan
belajar dari rumah dalam masa darurat penyebaran Covid-19. Menjelang
pelaksanaan tahun ajaran dan tahun akademik baru 2020/2021, Kemendikbud
bersama tiga kementerian lainnya, yaitu Kementerian Agama, Kementerian
Kesehatan, dan Kementerian Dalam Negeri menyusun panduan
penyelenggaraan pembelajaran. Panduan ini dimaksudkan untuk memberikan
rasa aman kepada masyarakat dengan pembukaan satuan pendidikan untuk
pembelajaran tatap muka.
Di dalam SE Nomor 15/2020 disebutkan bahwa sekolah dapat memilih
pendekatan daring, luring atau kombinasi. Menurut KBBI Kemendikbud, daring
adalah akronim dari dalam jaringan (online). Artinya terhubung melalui jejaring
komputer, internet, dan sebagainya. Contoh kegiatan-kegiatan daring
diantaranya, webinar, kelas maya, Bimtek online, sampai diklat daring. Seluruh
kegiatan dilakukan menggunakan jaringan internet dan komputer. Di dalam
daring adalah istilah sinkron (syncronous) dan ansinkron (unsyncronous).
Sinkron dilakukan secara bersama-sama langsung/live, sedangkan asinkron
adalah dilakukan di waktu yang berbeda. Dengan kata lain asinkron adalah
komunikasi yang dilakukan secara daring dalam waktu yang berbeda, misalnya
melalui chat, email, LMS dan sebagainya. Sedangkan luring adalah akronim
dari luar jaringan. Luring diartikan luar jaringan atau sebagai terputus dari
jejaring internet (offiine). Adapun jenis kegiatan yang dilakukan luring yakni
menonton acara TVRI sebagai pembelajaran siswa sekolah juga mengumpulkan
karya berupa dokumen. Kegiatan Luring tidak menggunakan jaringan internet
dan komputer, melainkan media lainnya seperti TV
Untuk dapat memastikan bahwa semua siswa memiliki akses yang sama
untuk pendidikan berkualitas selama krisis yang belum pernah terjadi sebelum
ini sistem pendidikan nasional mengembangkan sebuah modul panduan
pembelajaran jauh. Dalam panduan tersebut dibahas tentang esensi dari Surat
Edaran Nomor 4 Tahun 2020 yaitu: (1) Memberikan pengalaman belajar yang
bermakna bagi siswa, tanpa terbebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian
kurikulum kenaikan kelas maupun kelulusan; (2) Memfokuskan pada
pendidikan kecakapan hidup antara lain mengenai pandemi Covid-19; (3)
Memberikan variasi aktivitas dan tugas pembelajaran belajar dari rumah
antarsiswa, sesuai minat dan kondisi masing-masing, termasuk
mempertimbangkan kesenjangan akses/fasilitas belajar dari rumah; (4)
Memberikan umpan balik terhadap bukti atau produk aktivitas belajar dari
rumah yang bersifat kualitatif dan berguna bagi guru, tanpa diharuskan
memberi skor/nilai kualitatif.
Dalam modul tersebut disebutkan bahwa peran penting guru adalah
membantu siswa menghadapi ketidakpastian yang disebabkan oleh pandemi,

4 ANALISIS HASIL SUPERVISI MUTU


serta melibatkan siswa untuk terus belajar meskipun kegiatan sekolah normal
terganggu. Dengan terbitnya modul tersebut diharapkan dapat memandu
pengambilan keputusan yang cepat untuk memulai dan melaksanakan
pembelajaran yang berkelanjutan. Selain itu juga diharapkan dapat mendorong
kolaborasi orang tua, guru, murid, untuk berdaya belajar dalam menghadapi
situasi darurat akibat wabah virus corona. Demikian juga diharapkan dapat
memastikan anak mendapatkan pengalaman belajar yang bermakna, menantang
dan sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan anak.
Inti pembahasan dalam modul tersebut ada tiga hal yaitu: apa yang akan
diajarkan oleh sekolah, siapa yang akan diajarkan dan bagaimana sekolah
akan merancang proses pembelajaran tersebut. Pada apa yang akan dipelajari
itu menyangkut materi yang akan diberikan kepada siswa. Langkah yang harus
ditempuh Kepala sekolah adalah menyelaraskan materi/konten yang paling
tepat untuk diajarkan serta memastikan guru tetap mengikuti kurikulum,
kebijakan atau panduan yang ada. Melalui langkah-langkah tersebut guru harus
mengikuti arahan atau panduan resmi yang diberikan Kepala Sekolah tentang
apa yang harus diajarkan dan bagaimana cara mendapatkannya. Guru juga
diharapkan selalu memberikan laporan perkembangan pembelajaran, kendala
selama proses pembelajaran untuk mendapatkan umpan balik dari Kepala
Sekolah. Guru diwajibkan mengikuti pertemuan atau diskusi kelompok dengan
Kepala Sekolah menggunakan saluran formal dan informal. Serta melakukan
komunikasi dengan sesama guru untuk berbagi pengalaman dan mencari solusi
atas kendala yang dihadapi. Guru juga harus memastikan persetujuan dari
kepala Kepala Sekolah tentang kurikulum dan rencana pembelajaran yang akan
diberikan selama proses pembelajaran jarak jauh, dan tetap mengikuti
perubahan kurikulum, kebijakan, atau panduan yang ada.
Selain menetapkan kebijakan implementasi proses, hal lain yang harus
diperhatikan sekolah adalah mereview kurikulum yaitu dengan mengikuti
arahan pemerintah, dan sumber daya yang dimiliki guru dan siswa serta
menentukan prioritas pembelajaran. Penentuan prioritas proses pembelajaran ini
meliputi hal-hal berikut yaitu: selengkap mungkin sebagaimana kurikulum
standar, memberikan pengalaman belajar tanpa terbebani tuntutan menuntaskan
seluruh capaian kurikulum, mencakup pengetahuan dan keterampilan inti, atau
fokus pada konten dan kegiatan yang akan membantu siswa mengatasi krisis
saat ini. Dengan demikian hal-hal yang harus diperhatikan guru adalah
menentukan target kurikulum yang akan dicapai yang mencakup pengetahuan
dan keterampilan inti, dengan lebih memfokuskan pada kesejahteraan (well-
being) para siswa. Memastikan ada arahan atau panduan resmi yang harus
diikuti untuk menerapkan rencana pembelajaran tersebut, dan sumber daya
yang akan digunakan, serta rekomendasi narasumber yang harus dihubungi jika
diperlukan bantuan teknis. Memulai pembelajaran sesuai dengan rencana
pembelajaran yang telah disiapkan

Pendidikan Jenjang
SMP Kabupaten 5
Klungkung
dan disetujui Kepala Sekolah dengan tetap mengikuti perkembangan kebijakan
berikutnya.
Pada komponen yang kedua yaitu siapa yang akan diajarkan adalah
menyangkut peserta didik yang terdiri dari profil peserta didik, status dan
kebutuhan peserta didik saat ini dan dukungan keluarga peserta didik. Pada
komponen profil peserta didik, guru harus memiliki pemahaman yang
mendalam tentang siswa dan bagaimana mereka belajar, hal ini akan sangat
membantu guru untuk merancang pengalaman belajar jarak jauh yang lebih
baik. Guru juga perlu dipantau bagaimana mereka mengetahui tentang siswa
dalam hal pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, kekuatan dan kelemahan serta
minat siswanya. Dengan demikian yang harus diperhatikan guru adalah
mengetahui siswa mana yang dapat menyelesaikan tugas sekolah mereka
dengan baik dan mana yang masih masih masih belum bisa. Guru harus dapat
menentukan strategi pengajaran dan kegiatan belajar yang terbaik untuk siswa,
diferensiasi atau strategi personalisasi yang paling efektif. Mengetahui siswa
mana saja yang dapat bekerja secara mandiri dan siapa yang akan
membutuhkan lebih banyak bimbingan atau dukungan belajar dari jarak jauh.
Selain itu guru juga harus tahu siswa mana saja yang merasa nyaman
menggunakan teknologi dan siapa saja yang akan membutuhkan lebih banyak
bantuan. Serta mengetahui siswa mana saja yang dapat membantu teman
sekelasnya.

C. Implementasi Supervisi Keterlaksanaan


Pembelajaran dari Rumah
Pada saat situasi Darurat Covid-19 ini guru di yang berada di kota yang
akses internetnya lancar dapat melakukan interaksi dengan Pembelajaran Jarak
Jauh (PJJ). Berbagai aplikasi dan platform dipilih untuk dapat melaksanakan
interaksi PJJ seperti menggunakan fasilitas Cloud meeting, Google Classroom,
Webex, juga fasilitas lain. Bagi daerah yang tidak bisa akses internet
pemerintah menyediakan fasilitas TVRI dalam pembelajaran bagi siswa.
Caranya cukup mudah, siswa dapat menonton dirumahnya masing-masing
dengan bimbingan orang tua. Interaksi seperti ini menjadi alternatif dalam
upaya tidak memutuskan rantai proses pembelajaran. Sehingga, meskipun tidak
tatap muka langsung, pembelajaran masih dapat terselenggara.
Untuk memantau proses pembelajaran ini tetap dibutuhkan supervisi oleh
pengawas. Hal ini berfungsi untuk memastikan proses akademik dan manajerial
di sekolah berjalan sesuai dengan ketentuan. Pengawas sekolah, tidak bisa
mengelak diri dari kondisi darurat Covid-19 ini. Kreativitas dalam membangun
komunikasi supervisi harus tetap berjalan dengan sinergis dalam lingkup
capaian mutu. Proses pembinaan, pemantauan, dan pembimbingan pada layanan
supervisi tetap mengikuti perkembangan komunikasi online ini. Pengawas

6 ANALISIS HASIL SUPERVISI MUTU


dituntut untuk

Pendidikan Jenjang
SMP Kabupaten 7
Klungkung
mampu mendesain ketiga proses di atas pada situasi non tatap muka. Hal ini
dilakukan agar kesinambungan kontrol mutu sekolah terus bergulir, tidak ada
alasan untuk tidak melakukan supervisi akibat tidak mampu menjamah akses
media online.
Kebijakan pembelajaran di rumah dan bekerja di rumah, terutama pada
wilayah zona merah penyebaran Covid-19, menjadi titik tolak dalam merancang
supervisi daring ini. Komunikasi awal dengan pihak sekolah harus diupayakan
dibangun dalam rangka menujukkan kesepahaman pentingnya alternatif
penggunaan media daring. Situasi penting ini dibangun untuk mencairkan
jalinan supervisi yang selama ini dibangun, sehingga komunikasi pengawas
sekolah dengan warga sekolah berada pada sisi yang saling menguntungkan
pada kontrol mutu. Kreativitas untuk komunikasi supervisi daring ini penting
untuk dibangun. Pengawas dapat memahami dan mengaplikasikan beberapa
fasilitas daring seperti cloud meeting, teleconference, dengan beberapa ragam
aplikasi yang mudah digunakan. Penjadwalan untuk melakukan konferensi dan
beberapa penugasan instrumen kontrol dapat disisipkan pada beberapa moda
daring tersebut.
Pengawas menyusun jadwal, mengundang mereka dalam partisipasi
teleconference, dan kedua belah pihak saling bisa komunikasi dalam jalinan
supervisi. Belum lagi, google Classroom, dapat digunakan untuk penguatan
pemberian materi pembinaan dan pembimbingan. Pada aplikasi ini, pengawas
dapat memasukan materi penting supervisi dengan cara terjadwal. Grup pada
aplikasi Whatssapp, menjadi alternatif dalam membangunan komunikasi,
walaupun tidak dapat langsung merasakan “tatap muka” pada media daring.
Sepertinya, pada situasi darurat ini, hampir semua lini pekerjaan kantor dapat
dilakukan dengan media daring. Tak terkecuali dengan pengawas sekolah.
Hasil penelitian Ridwan Samsu dkk (2017) mengenai efektivitas model
supervisi akademik online yang dipublikasikan di
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ eduman, menunjukkan beberapa hal
positif dalam supervisi online ini. Supervisi online dapat meningkatkan
profesionalisme guru tanpa batasan jarak dan waktu. Kecepatan informasi
antara pengawas dengan warga sekolah dapat dicapai dengan optimal. Dalam
kerangka pemantauan, administrasi pembelajaran guru dapat dilakukan dengan
berbagi file. Fasilitas moda daring menyediakan layanan diskusi online.
Dengan moda daring, pengawas dan guru dapat melakukan komunikasi dengan
mudah. Pada situasi dengan tuntutan pembatasan sosial dan fisik ini,
optimalisasi layanan supervisi dapat dilakukan dengan moda daring dipandang
efektif. Namun, yang perlu diperhatikan adalah ketepatan dalam item supervisi
yang harus dimatangkan terlebih dahulu, khususnya pada moda daring yang
akan digunakan.

D. Instrumen Supervisi Keterlaksanaan Belajar

8 ANALISIS HASIL SUPERVISI MUTU


dari Rumah

Pendidikan Jenjang
SMP Kabupaten 9
Klungkung
Untuk melaksanakan supervisi keterlaksanaan pembelajaran dari rumah di
tengah pembatasan sosial, Satgas PMP Kemdikbud mengembangkan instrumen
supervisi untuk melihat bagaimana keterlaksanaan belajar dari rumah.
Instrumen ini terdiri dari enam komponen utama yaitu: (1) Kesiapan
infrastruktur; (2) Kemampuan guru dalam memanfaatkan teknologi
pembelajaran; (3) Perencanaan dan penyelenggaraan pembelajaran di masa
pandemi; (4) Kesiapan siswa; (5) Peran Kepala Sekolah, Guru, dan Orang Tua
dalam Pembelajaran; (6) Kendala Utama. Dari 6 komponen tersebut
dikembangkan menjadi 15 indikator, dan dari 15 indikator dikembangkan
menjadi 43 sub indikator. Untuk lebih lengkapnya komponen, indikator dan sub
indikator dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 1.1 Komponen, Indikator dan Sub Indikator Instrumen


Keteralaksanaan BDR

Nomor Aspek Rubrik Penilaian


[1] [2] [3]
1 Kesiapan infrastruktur
1.1. Kesiapan infrastruktur melalui daring
1.1.1. Kepemilikan Seluruh guru memiliki:
perangkat (1)perangkat gawai
pendukung belajar (2)komputer
daring dari rumah (3) laptop
(4) akses internet;
(5) akses listrik
(6) aplikasi pembelajaran daring
Seluruh siswa memiliki:
(1)perangkat gawai
(2)komputer
(3) laptop
(4) akses internet;
(5) akses listrik
(6) aplikasi pembelajaran daring
1.1.2. Bantuan biaya Sekolah menerima bantuan dari:
pendukung (1)pemerintah pusat
pembelajaran (2)pemerintah provinsi
daring dari rumah (3)pemerintah kabupaten/kota

1 ANALISIS HASIL SUPERVISI MUTU


Guru menerima bantuan akses jaringan dalam
bentuk:
(1)Uang
(2)Pulsa
(3)Voucher
(4)Langganan aplikasi daring
(5)Lainnnya
Siswa menerima bantuan akses jaringan
dalam bentuk:
(1)Uang
(2)Pulsa
(3)Voucher
(4)Langganan aplikasi daring
(5)Lainnnya

Nomor Aspek Rubrik Penilaian


[1] [2] [3]
1.2. Kesiapan infrastruktur melalui luring
1.2.1. Kepemilikan Seluruh guru memiliki:
perangkat (1)televisi
pendukung belajar (2) radio
luring dari rumah (3) akses listrik
Seluruh siswa memiliki:
(1)televisi
(2) radio
(3) akses listrik
1.3. Kesiapan infrastruktur masa adaptasi kebiasaan baru
1.3.1. Menyediakan Seluruh ruangan
sarana protokol (1) menyediakan tempat duduk dengan jarak
kesehatan 1,5 meter;
(2) menyediakan fasilitas Cuci Tangan
Pakai Sabun (CTPS);
(3) terdapat masker, pelindung wajah
dari plastik (faceshield), pembersih
tangan (hand sanitizer), disinfektan dan
termometer tembak (thermogun)
(4) memiliki akses fasilitas kesehatan
terdekat seperti klinik.
2 Kemampuan guru dalam memanfaatkan teknologi pembelajaran

Pendidikan Jenjang
SMP Kabupaten 11
Klungkung
2.1. Kemampuan guru dalam memanfaatkan teknologi pembelajaran
daring
2.1.1. Memanfaatkan Guru mampu menggunakan sumber belajar
sumber belajar seperti
yang menggunakan (1)rumah belajar,
teknologi digital (2)ruang guru,
(3)zenius,
(4)wikipedia,
(5)google, dan
(6)lainnya
2.1.2. Menggunakan Guru terampil dalam mengoperasikan:
media digital (1)gawai
(2)komputer,
(3)laptop,
(4)televisi,
(5)radio,
(6)internet, dan
(7)lainnya
Nomor Aspek Rubrik Penilaian
[1] [2] [3]
2.1.3. Melakukan Guru memanfaatkan media komunikasi
interaksi dengan seperti:
media komunikasi/ (1)SMS/MMS,
sosial/pesan (2)Whatsapp,
(3)Messenger,
(4)Email,
(5)forum website,
(6)telegram, dan
(7)lainnya
2.1.4. Menggunakan Guru yang mampu memanfaatkan aplikasi/
aplikasi sistem LMS untuk berinteraksi untuk pembelajaran
pengelolaan daring seperti
pembelajaran (1)zoom,
(LMS) (2)google meet, dan
(3)lainnya
2.2. Kemampuan guru dalam memanfaatkan teknologi pembelajaran
luring

1 ANALISIS HASIL SUPERVISI MUTU


2.2.1. Memanfaatkan Guru mampu memanfaatkan:
media (1) modul belajar mandiri;
konvensional (2) bahan ajar cetak;
(3) alat peraga dari benda
2.2.2. Menggunakan Guru terampil dalam memanfaatkan televisi
media digital dan radio.
2.3. Kemampuan guru dalam memanfaatkan teknologi pembelajaran
masa adaptasi kebiasaan baru
2.3.1. Memanfaatkan Guru mampu memanfaatkan
media (1) modul belajar mandiri;
konvensional (2) bahan ajar cetak;
(3) alat peraga dari benda
2.3.2. Menggunakan Guru terampil dalam mengoperasikan:
media digital (1)gawai
(2) komputer,
(3) laptop,
3 Perencanaan dan penyelenggaraan pembelajaran di masa pandemi
3.1. Perencanaan dan penyelenggaraan pembelajaran daring dan luring
3.1.1. Menyesuaikan Guru perlu menyesuaikan perangkat
perangkat pembelajaran terdiri dari :
pembelajaran (1)Program tahunan dan semester;
(2)Silabus;
(3) RPP;
(4) Buku guru dan siswa dalam pembelajaran;
(5) Lembar tugas terstruktur dan kegiatan
mandiri untuk siswa;
(6) Lembar pembelajaran (Handout); dan
(7) Alat evaluasi dan buku nilai

Nomor Aspek Rubrik Penilaian


[1] [2] [3]
3.1.2. Menyesuaikan Seluruh guru menyusun RPP minimal berisi:
dokumen rencana (1)tujuan,
pembelajaran (2) proses, dan
(3) evaluasi

Pendidikan Jenjang
SMP Kabupaten 13
Klungkung
3.1.3. Menyampaikan Sekolah menyelenggarakan pembelajaran
materi pembelajaran untuk:
(1) seluruh mata pelajaran;
(2) muatan lokal;
(3) materi pendidikan kecakapan hidup.
3.1.4. Memanfaatkan Seluruh guru memanfaatkan media
media pembelajaran pembelajaran berupa:
(1)Format teks;
(2)Audio/video simulasi;
(3)Multimedia;
(4) Alat peraga;
(5) dan lainnya
3.1.5. Menyelenggarakan Sekolah
kegiatan layanan (1)menyelenggarakan layanan
kesiswaan ekstrakurikuler;
(2) memberikan layanan bimbingan
konseling;
(3) mendiskusikan kesiapan pembelajaran
dari rumah dengan orang tua/wali peserta
didik atau peserta didik;
3.1.6. Menyelenggarakan Guru menyelenggarakan penilaian hasil
hasil belajar siswa belajar siswa dengan
(1) kuis;
(2) proyek;
(3) portofolio;
(4) dan lainnya
4 Kesiapan siswa
4.1. Kesiapan siswa selama pembelajaran daring dan luring
4.1.1. Kondisi dan Siswa
lingkungan siswa (1) bersemangat;
mendukung (2) aktif;
pelaksanaan (3) disiplin;
pembelajaran (4) dapat mengikuti;
(5) didampingi orangtua/wali;
(6) nyaman dalam melaksanakan
pembelajaran

1 ANALISIS HASIL SUPERVISI MUTU


4.1.2. Mendapatkan Siswa menerima distribusi sarana
sarana pendukung pendukung meliputi
belajar dari rumah (1) modul belajar;
(2) alat peraga dari benda;
(3) lembar jadwal;
(4) lembar penugasan;
(5) lembar aktivitas harian;
(6) dan lainnya.
Nomor Aspek Rubrik Penilaian
[1] [2] [3]
4.1.3. Berinteraksi dengan Siswa
baik (1) memiliki kontak nomor telepon guru;
(2) tergabung dalam grup komunikasi
pembelajaran dari pihak sekolah;
(3) aktif berkomunikasi dalam grup.
4.1.4 Menyiapkan proses Siswa
pembelajaran (1) mengetahui metode pembelajaran;
mandiri (2) memahami cara kerja aplikasi dan
aturan komunikasinya;
(3) mendapatkan informasi mengenai
jadwal pembelajaran;
(4) memiliki tempat dan fasilitas yang
nyaman untuk belajar
4.2. Kesiapan siswa untuk beradaptasi dengan masa adaptasi kebiasaan
baru
4.2.1. Memiliki sarana Siswa memiliki
protokol kesehatan (1) masker,
(2) pelindung wajah dari plastik (faceshield),
(3) pembersih tangan (hand sanitizer),
(4) alat makan/minum pribadi
4.2.2. Menyiapkan proses Siswa
pembelajaran (1) mengetahui protokol kesehatan;
adaptasi (2) mengetahui metode pembelajaran yang
aka dijalani;
(3) mendapatkan informasi mengenai jadwal
pembelajaran.
5 Peran Kepala Sekolah, Guru, Dan Orang Tua dalam Pembelajaran
5.1. Kepala sekolah menjalankan perannya

Pendidikan Jenjang
SMP Kabupaten 15
Klungkung
Memfasilitasi Kepala sekolah
pelaksanaan belajar (1) mengatur model pembelajaran yang
5.1.1. dari rumah harus dilaksanakan oleh guru;
(2) menentukan jadwal piket;
(3) mengatur jadwal pelajaran;
(4) memastikan sistem pembelajaran yang
terjangkau bagi semua siswa;
(5) membuat rencana pembelajaran
berkelanjutan selama masa darurat
COVID-19;
(6) memastikan ketersediaan sarana dan
prasarana yang dimiliki guru dalam
memfasilitasi pembelajaran daring;
(7) melakukan pembinaan dan
pemantauan kepada guru;
(8) mengumpulkan laporan pembelajaran
setiap minggu
Nomor Aspek Rubrik Penilaian
[1] [2] [3]
(9) memberikan layanan dukungan
psikososial bagi pendidik, orang tua/
wali, dan peserta didik;
(10) membuat program pengasuhan untuk
mendukung orang tua/wali dalam
mendampingi siswa belajar;
(11) membentuk tim siaga darurat untuk
penanganan COVID-19;
(12) memberikan laporan secara berkala
kepada dinas pendidikan dan/atau pos
pendidikan daerah
5.2. Guru menjalankan perannya

1 ANALISIS HASIL SUPERVISI MUTU


5.2.1. Menyiapkan diri Guru
untuk pembelajaran (1) menyiapkan rencana pelaksanaan
daring pembelajaran daring sesuai dengan
kondisi dan akses pembelajaran;
(2) mengikuti pelatihan daring
guna mendukung keterampilan
menyelenggarakan PJJ;
(3) mendapatkan informasi mengenai jadwal
pembelajaran melalui televisi/radio;
(4) menyepakati waktu pembelajaran daring
dengan peserta didik dan orangtua/
walinya;
(5) memastikan orang tua/wali peserta didik
atau peserta didik mendukung proses
pembelajaran.
5.2.2. Menyiapkan diri Guru
untuk pembelajaran (1) menyiapkan rencana pelaksanaan
luring pembelajaran luring sesuai dengan
kondisi dan akses pembelajaran;
(2) mendapatkan informasi mengenai
jadwal pembelajaran melalui televisi/
radio;
(3) menyepakati waktu pembelajaran
dan pengumpulan hasil belajar luring
dengan peserta didik dan/atau orang tua/
wali;
(4) memastikan orang tua/wali peserta
didik atau peserta didik mendukung
proses pembelajaran.
5.2.3. Melaksanakan Guru
langkah-langkah pra (1) menyiapkan nomor telepon orang tua/
pembelajaran daring wali peserta didik atau peserta didik
dan luring untuk berinteraksi dan komunikasi;
(2) mengirimkan/menyebarkan lembar
jadwal pembelajaran dan penugasan ke
peserta didik/orang tua/wali;
(3) memastikan semua peserta didik
telah mendapatkan lembar jadwal dan
penugasan.

Pendidikan Jenjang
SMP Kabupaten 17
Klungkung
Nomor Aspek Rubrik Penilaian
[1] [2] [3]
5.2.4. Melaksanakan Guru
langkah-langkah (1) memeriksa kehadiran peserta didik
saat pembelajaran dalam pembelajaran daring;
daring (2) memastikan peserta didik siap
mengikuti pembelajaran;
(3) mengajak peserta didik berdoa sebelum
dan sesudah pembelajaran;
(4) menyampaikan materi sesuai dengan
metode yang digunakan;
(5) memberikan kesempatan pada peserta
didik untuk bertanya, mengemukakan
pendapat, dan/atau melakukan
refleksi;
(6) berkomunikasi dengan orang tua/wali
peserta didik atau peserta didik terkait
penugasan belajar
(7) memantau aktivitas peserta didik
5.2.5. Melaksanakan Guru
langkah-langkah (1) memeriksa kehadiran peserta didik
saat pembelajaran dalam pembelajaran luring;
luring (2) memastikan peserta didik siap
mengikuti pembelajaran;
(3) mengajak peserta didik berdoa sebelum
dan sesudah pembelajaran;
(4) berkomunikasi dengan orang tua/wali
peserta didik atau peserta didik terkait
penugasan belajar;
(5) melakukan kunjungan ke rumah peserta
didik untuk melakukan pengecekan dan
pendampingan belajar dengan prosedur
pencegahan penyebaran COVID-19;
(6) melaksanakan pembelajaran sesuai
modul/melalui televisi/radio;
(7) mencatat pertanyaan/ penugasan
yang diberikan di akhir pembelajaran
Televisi/Radio;
(8) membuat tugas tambahan informasi
berdasarkan pembelajaran televisi/radio

1 ANALISIS HASIL SUPERVISI MUTU


Nomor Aspek Rubrik Penilaian
[1] [2] [3]
5.2.6. Melaksanakan Guru
langkah- (1) meminta setiap peserta didik mengisi
langkah setelah lembar aktivitas harian;
pembelajaran daring (2) mengingatkan orang tua/wali peserta
didik atau peserta didik untuk
mengumpulkan foto lembar aktivitas
dan penugasan;
(3) memastikan orang tua/wali peserta
didik memberikan tandatangan pada
tiap
sesi belajar yang telah tuntas di lembar
aktivitas harian;
(4) mengumpulkan hasil penugasan dan
lembar aktivitas harian sesuai waktu
yang ditentukan;
(5) memberikan umpan balik terhadap
hasil karya/tugas peserta didik/lembar
refleksi pengalaman belajar;
(6) melakukan penilaian dengan
mempertimbangkan ketuntasan seluruh
aktivitas dan penugasan
5.2.7. Melaksanakan Guru
langkah- (1) membuat kunci jawaban atas penugasan
langkah setelah dari pembelajaran melalui Televisi/
pembelajaran luring Radio;
(2) memberikan kesempatan bertanya pada
peserta didik;
(3) meminta setiap peserta didik mengisi
lembar aktivitas harian;
(4) mengingatkan orang tua/wali peserta
didik atau peserta didik untuk
mengumpulkan foto lembar aktivitas
dan penugasan;

Pendidikan Jenjang
SMP Kabupaten 19
Klungkung
(5) memastikan orang tua/wali peserta
didik memberikan tandatangan pada
tiap
sesi belajar yang telah tuntas di lembar
aktivitas harian;
(6) mengumpulkan hasil penugasan dan
lembar aktivitas harian sesuai waktu
yang ditentukan;
(7) memberikan umpan balik terhadap
hasil karya/tugas peserta didik/lembar
refleksi pengalaman belajar;
(8) melakukan penilaian dengan
mempertimbangkan ketuntasan seluruh
aktivitas dan penugasan
Nomor Aspek Rubrik Penilaian
[1] [2] [3]
5.3. Orangtua/Wali menjalankan perannya
5.3.1. Mendukung Orang tua/wali
pelaksanaan belajar (1) memiliki nomor telepon guru;
daring dari rumah (2) bergabung ke dalam group
komunikasi satuan pendidikan;
(3) mendiskusikan rencana pembelajaran
inklusif bersama guru;
(4) menyiapkan perangkat pembelajaran
daring;
(5) memastikan peserta didik siap
mengikuti pembelajaran daring;
(6) mendampingi dan memantau proses
pembelajaran daring;
(7) mendorong peserta didik agar aktif
selama proses pembelajaran;
(8) membantu anak secara teknis
dalam mengoperasikan aplikasi dan
teknologi;
(9) memastikan peserta didik mengisi
lembar aktivitas sebagai bahan
pemantauan belajar harian;

2 ANALISIS HASIL SUPERVISI MUTU


(10) mengumpulkan foto lembar aktivitas
dan penugasan setiap hari;
(11) aktif berdiskusi dengan guru terkait
tantangan dan kendala yang dihadapi
selama proses pembelajaran daring
Mendukung Orang tua/wali
5.3.2. pelaksanaan belajar (1) berkoordinasi dengan guru
luring dari rumah mendiskusikan rencana pembelajaran;
(2) membantu peserta didik mencari bahan
bacaan dari buku/modul pembelajaran
mandiri terkait topik yang akan
ditayangkan keesokan harinya;
(3) mengetahui jadwal pembelajaran
TV dan radio;
(4) menyiapkan waktu di rumah untuk
belajar secara mandiri;
(5) membantu proses belajar luring sesuai
jadwal dan penugasan yang telah
diberikan
(6) Berdoa bersama sebelum dan sesudah
belajar
(7) memastikan peserta didik mengisi
lembar aktivitas sebagai bahan
pemantauan belajar harian;
(8) memberikan tandatangan pada tiap
sesi belajar yang telah tuntas di lembar
pemantauan harian;

Nomor Aspek Rubrik Penilaian


[1] [2] [3]
(1) Hasil penugasan berikut lembar
pemantauan aktivitas harian
dikumpulkan setiap akhir minggu
sekaligus mengambil jadwal dan
penugasan untuk minggu berikutnya.;
(2) secara aktif berdiskusi dengan guru
terkait tantangan dan kendala yang
dihadapi selama proses pembelajaran
luring

Pendidikan Jenjang
SMP Kabupaten 21
Klungkung
5.4. Pemerintah daerah menjalankan perannya
5.4.1. Menyediakan Pemerintah daerah
dukungan (1) menyediakan anggaran khusus internet;
dan fasilitas (2) menyediakan anggran untuk
pembelajaran daring infrastuktur PJJ;
(3) melakukan bimbingan teknis dan
pelatihan untuk guru dan tenaga
kependidikan yang membutuhkan
pendampingan terkait pembelajaran
jarak jauh;
(4) memaksimal-kan media pembelajaran
daring yang dimiliki masing-masing
daerah;
(5) mendorong dan memfasilitasi
partisipasi masyarakat
5.4.2. Menyediakan Pemerintah daerah
dukungan (1) Melakukan bimbingan teknis dan
dan fasilitas pelatihan untuk guru dan tenaga
pembelajaran luring kependidikan yang membutuhkan
pendampingan terkait pembelajaran
jarak jauh;
(2) Mendorong dan memfasilitasi
partisipasi masyarakat dalam proses
BDR;
(3) Kerja sama dengan perpustakaan
daerah, taman
bacaan masyarakat, organisasi
pemerintah dan non pemerintah lainnya
untuk penyediaan modul mandiri dan
buku untuk pembelajaran luring di
daerah yang tidak ada listrik;
(4) Kerja sama dengan televisi dan radio
daerah untuk pembelajaran luring di
daerah yang ada listrik;
(5) Kerjasama dengan pihak lainnya (PLN,
provider telekomunikasi)
6 Kendala utama

2 ANALISIS HASIL SUPERVISI MUTU


6.1 Kendala utama
yang dihadapi guru
pada masa pandemi
6.2 Upaya penyelesaian
yang sudah
dilakukan

E. Metode Analisis Data


Data dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deksriptif kuantitatif.
Maksud analisis ini adalah data yang didapat hanya digabungkan dan dicari
rata-ratanya. Selanjutnya rata-rata tiap komponen, indikator dan sub indikator
dikonversikan untuk mendapatkan levelnya. Selanjutnya data dideskripsikan
sesuai dengan hasil verifikasi dan validasi hasil supervisi. Tahap akhir adalah
mencari rekomendasi dan mengembangkan tindak lanjut dari hasil supervisi
tersebut. Data awal dari instrumen keterlaksanaan pembelajaan dari rumah
diunduh dari aplikasi e-supervisi. Tabel konversi dibuatkan dengan
menggunakan nilai maksimum dan minimum serta dengan menggunakan Mean
ideal (Mi) dan standar deviasi ideal (SDi) dengan perhitungan sebagai berikut.
Nilai tertinggi = 100
Nilai terendah = 0
Mean ideal (Mi) = (Skor tertinggi + skor terendah)
= ½ x (100 + 0)
= 50
Standar deviasi ideal (SDi) = 1/6 x (Skor tertinggi - skor terendah)
= 1/6 x 100
= 16,7

Tabel 1.2 Tabel Konversi Capaian Hasil Supervisi

Kriteria Interval Kualifikasi


0 ≤ Nilai < Mi – 1,5 x SDi 0 ≤ Nilai < 25 Sangat kurang
Mi – 1,5 x SDi ≤ Nilai < Mi – 0,5 x SDi 25 ≤ Nilai < 41,7 Kurang
Mi – 0,5 x SDi ≤ Nilai < Mi + 0,5 x SDi 41,7 ≤ Nilai < 58,3 Cukup
Mi + 0,5 x SDi ≤ Nilai < Mi + 1,5 x SDi 58,3 ≤ Nilai < 75 Baik
Mi + 1,5 x SDi ≤ Nilai < 100 75 ≤ Nilai < 100 Sangat baik
Sumber: Perhitungan dengan menggunakan skor maksimal dan standar deviasi ideal

Pendidikan Jenjang
SMP Kabupaten 23
Klungkung
Untuk mendapatkan data awal, instrumen tersebut diubah ke dalam
bentuk google form agar bisa diisi oleh seluruh guru dan kepala sekolah di
wilayah masing-masing. Semua pengawas membagikan link google form
tersebut, setelah itu hasilnya dituangkan ke dalam instrumen manual dan
selanjutnya di verifikasi dan validasi. Setelah proses itu selesai dilakukan dan
pengawas merasa yakin akan capaian hasil dari masing-masing butir indikator
tersebut, hasilnya kemudian diinput dalam aplikasi e-supervisi.

2 ANALISIS HASIL SUPERVISI MUTU


BA
B II

ANALISIS HASIL
DAN PEMBAHASAN

A. Data Hasil Pengisian Instrumen Keterlaksanaan


Pembelajaran dari Rumah
Pada bagian ini akan ditampilkan data hasil pengisian instrumen
keteralaksanaan pembelajaran dari rumah. Data ini diperoleh dengan
mengunduh semua hasil supervisi pengawas yang telah diinput pada e-
supervisi. Data yang diinput tersebut berasal dari pengisian evaluasi diri sekolah
dengan menggunakan instrumen google form yang telah dikembangkan dari
instrumen manual keterlaksanaan belajar dari rumah dari Satgas PMP
Kemdikbud. Dari hasil instrumen google form tersebut dilakukan verifikasi dan
validasi oleh pengawas melalui supervisi daring atau kunjungan ke sekolah
dengan menggunakan protokol kesehatan. Setelah pengawas meyakini semua
capaian nilai tersebut maka pengawas melakukan input data pada e-supervisi.
Selanjutnya hasil ini akan diunduh dari laman rapor mutu Kemdikbud dengan
alamat: http://rapormutu. pmp.kemdikbud.go.id/
Berdasarkan data yang masuk per tanggal 9 Nopember 2020 dari 22 SMP
yang ada di Kabupaten Klungkung berdasarkan hasil supervisi pengawas SMP
sebanyak 5 orang diperoleh data yang berhasil diinput sebanyak 11 sekolah,
Adapun nama pengawas sekolah dan sekolah binaan yang telah berhasil diinput
hasil supervisinya dapat dilihat pada tabel berikut.

Pendidikan Jenjang
SMP Kabupaten 23
Klungkung
Tabel 2.1 Jumlah Sekolah Binaan yang Disupervisi per-Kecamatan

Jumlah Jlh
Jumlah
Sekolah Prosen Sekolah yg Ketera
NO Kecamatan Sekolah
yang tase ada nilai e ngan
Binaan
disupervisi supervisi

1. Klungkung 4 4 100% 4

2 sekolah
Belum
2. Dawan 3 3 100% 1 keluar
nilai di
e-Supervisi
4 sekolah
Belum
3 Banjarangkan 5 5 100% 1 keluar
nilai di
e-Supervisi
5 sekolah
Belum input
4 Nusa Penida 10 10 100% 5
data di
e-Supervisi
TOTAL 22 22 11
Persentase 100% 50%
Sumber : SK Penugasan Kepala Disdik kab.Klungkung tahun 2020

Adapun data sekolah yang sudah disupervisi tersebut dapat dilihat pada
Tabel berikut.
Tabel 2.2 Data Sekolah yang Sudah Disupervisi

NO NAMA SEKOLAH
1 SMP Negeri 1 Semarapura
2 SMP Negeri 3 Semarapura
3. SMP Negeri 2 Semarapura
4 SMP Negeri 4 Semarapura
5 SMP Negeri 2 Banjarangkan
6 SMP Negeri 2 Dawan
7 SMP Negeri 1 Nusa Penida
8 SMP Negeri 2 Nusa Penida
9 SMP Negeri 4 Nusa Penida

24 ANALISIS HASIL SUPERVISI MUTU


10 SMP Negeri Satap Pejukutan
11 SMP Negeri Satap Bungan Mekar
TOTAL : 11 Sekolah
Persentase : 50,00 %
Sumber: Hasil unduhan data pada e-supervisi jenjang SMP Kab. Klungkung tahun 2020

Semua data e-sepervisi yang diunduh dari rapor mutu Kemdikbud direkap
hasilnya dan dideskripsikan secara deksriptif kuantitatif. Semua data dirata-
ratakan dan dikonversi ke skala 5. Adapun ringkasan hasilnya dapat dilihat pada
Lampiran 1.

B. Analisis Hasil Supervisi dan


Penyusunan Rekomendasi Peningkatan
Mutu
Hasil data secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 1. Tetapi ringkasan
hasil untuk setiap komponen dan indikator akan dibahas satu persatu sebagai
berikut. Adapun capaian hasil untuk ke-enam komponen adalah sebagai berikut.

Gambar 2.1 Grafik Capaian Komponen Hasil Supervisi Jenjang SMP


Kabupaten Klungkung

Sumber: Hasil analisis data e-supervisi jenjang SMP Kab. Klungkung tahun 2020

Berdasarkan hasil olahan data tersebut dapat dijelaskan bahwa untuk


komponen kesiapan infrastruktur capaiannya nilainya sebesar 79,29. Dengan

Pendidikan Jenjang
SMP Kabupaten 25
Klungkung
mengacu pada tabel koversi capaian tersebut berada pada kategori sangat baik.
Untuk komponen kemampuan guru dalam memanfaatkan teknologi
pembelajaran capaiannya sebesar 71,80, capaian ini sudah tergolong baik.
Demikian pula pada komponen ketiga yaitu perencanaan dan penyelenggaraan
pendidikan di masa pandemi capaiannya sudah mencapai 82,50 dan ini sudah
tergolong dalam kategori sangat baik juga. Sedangkan untuk komponen
keempat yaitu kesiapan siswa capaiannya sudah berada pada kategori baik
sekali yaitu 81,10. Hal ini menunjukkan sudah 81,10 % siswa yang siap
mengikuti pembelajaran dari rumah. Agak berbeda dengan komponen yang
kelima capaiannya sebesar 75,27 meskipun sudah tergolong sangan baik tetapi
masih di bawah kesiapan siswa. Artinya bahwa peran kepala sekolah, guru dan
orang tua siswa masih lebih rendah dari pada kesiapan siswanya. Sedangkan
untuk kendala utama dan cara penyelesaian yang dilakukan sekolah capaiannya
juga sebesar 66,82 termasuk dalam katergori baik. Hal ini menunjukkan
meskipun terdapat beberapa kendala tetapi sekolah telah berupaya melakukan
beberapa tindakan untuk mengatasi kendala tersebut. Untuk mendapatkan
gambaran yang lebih rinci terkait semua komponen dalam instrumen ini dapat
dilihat pada penjelasan berikut.

1. Komponen Kesiapan Infrastruktur


Komponen kesiapan insfrastruktur merupakan komponen dasar yang
menjadi syarat agar terlaksananya pelaksanaan pembelajaran baik secara daring
maupun luring. Ada 3 indikator dalam komponen ini yaitu kesiapan infrastrukur
melalui daring, kesiapan infrastruktur melalui luring dan kesiapan infrastruktur
pada masa adaptasi kebiasaan baru. Adapun capaian hasilnya adalah sebagai
berikut.

Gambar 2.2 Grafik Capaian Komponen Kesiapan Infrastruktur Hasil


Supervisi Jenjang SMP Kabupaten Klungkung

Sumber: Hasil analisis data e-supervisi jenjang SMP kab. Klungkung tahun 2020

26 ANALISIS HASIL SUPERVISI MUTU


Berdasarkan grafik di atas capaian pada kesiapan infrastruktur melalui
daring capaiannya adalah 76.41 berada pada katagori sangat baik. Hal ini
menunjukkan bahwa jika pembelajaran daring akan dilaksanakan sekolah sudah
siap dengan infrastruktur pembelajaran walaupun masih perlu mendapatkan
perhatian untuk melengkapinya agar didapatkan hasil pembelajaran yang lebih
optimal. Adapun rincian dari indikator tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.3 Capaian kesiapan insfrastruktur daring

Sub Indikator Nilai Kategori


1.1.1 A. Kepemilikan perangkat pendukung belajar daring guru 92.50 Sangat Baik
1.1.1 B. Kepemilikan perangkat pendukung belajar daring siswa 77.73 Sangat Baik
1.1.2.A. Bantuan biaya BDR bagi sekolah 65.91 Baik
1.1.2.B. Bantuan biaya BDR bagi guru 70.45 Baik
1.1.2.C. Bantuan biaya BDR bagi siswa 75.45 Sangat Baik
Rata-rata 76.41 Sangat Baik
Sumber: Hasil analisis data e-supervisi jenjang SMP Kab. Klungkung tahun 2020

Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan kesiapan infrastruktur


pembelajaran daring perlu diupayakan terutama dalam kepemilikan perangkat
pedukung belajar daring siswa. Dalam hal ini siswa yang capaiannya 77,73.
Sedangkan untuk biaya Belajar Dari Rumah (BDR) juga perlu mendapat
perhatian agar hasil yang diperoleh lebih maksimal. Bantuan biaya BDR bagi
siswa juga masih minim walaupun sudah pada kategori baik. Sedangkan
bantuan biaya BDR bagi sekolah dan guru juga masih kecil walaupun masih
dalam kategori baik. Capaian ini menjadi kecil karena pada kenyataannya
guru dan siswa tidak mendapatkan bantuan berupa uang atau barang yang
dapat menunjang pembelajaran seperti yang ditanyakan pada instrumen.
Berbeda dengan kesiapan inprastruktur daring, kesiapan infrastruktur
secara luring mendapatkan capaian hasil yang tergolong sangat baik yaitu
dengan nilai sebesar 85,11. Adapun capaian sub indikatornya secara rinci dapat
dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.4 Capaian kesiapan infrastruktur luring

Sub Indikator Nilai Kategori


1.1.1 A. Kepemilikan perangkat pendukung belajar
92.50 Sangat Baik
luring guru
1.1.1 B. Kepemilikan perangkat pendukung belajar
77.73 Sangat Baik
luring siswa
Rata-rata 85.11 Sangat Baik
Sumber: Hasil analisis data e-supervisi jenjang SMP Kab. Klungkung tahun 2020

Pendidikan Jenjang
SMP Kabupaten 27
Klungkung
Berdasarkan tabel di atas kepemilikan perangkat luring baik bagi guru
maupun siswa capaiannya juga cukup tinggi yaitu 85,11 dengan kategori sangat
baik. Hal ini disebabkan karena mereka memiliki perangkatnya walaupun
secara umum mereka sudah jarang menggunakan televisi dan radio serta belum
adanya program siaran pada televisi dan radio yang terprogram dan sistematis.
Dengan demikian jika kondisi pembelajaran pada adaptasi kebiasaan baru
dilaksanakan maka sekolah-sekolah akan lebih banyak menggunakan
pendekatan luring daripada daring meskipun mereka menggunakan juga secara
kombinasi.
Capaian yang paling tinggi pada komponen kesiapan insfrastruktur
adalah pada indikator ketiga yaitu kesiapan infrastruktur pada masa adaptasi
kebiasaan baru, capaiannya sebesar 89,55 dan berada pada level sangat baik. Ini
menunjukkan bahwa secara umum SMP di kabupaten Klungkung sudah siap
jika akan menjalani pembelajaran pada masa adaptasi kebiasaan baru. Hal ini
karena mereka telah menyiapkan protokol kesehatan dalam menjalankan
pembelajaran baik daring maupun luring. Mereka secara umum telah
menyediakan tempat duduk dengan jarak 1,5 meter, menyediakan fasilitas cuci
tangan pakai sabun, serta menyiapkan masker, pelindung wajah (faceshield),
pembersih tangan (hand sanitizer), disinfektan dan termometer tembak
(thermogun).
Berdasarkan hasil dan deskripsi pada komponen ini dibuat analisis akar
permasalahan serta rekomendasi dan tindak lanjutnya sebagai berikut.

Tabel 2.5 Ringkasan hasil supervisi, rekomendasi dan tindak lanjut pada
komponen kesiapan infrastruktur luring

No Hasil supervisi dan akar masalah Rekomendasi dan tindak lanjut


1 1.1 Kesiapan infrastruktur melalui a. Dinas dan sekolah agar
daring memiliki strategi dalam
Hal yang sudah sangat baik: memfasilitasi internet bagi
a. Kepemilikan perangkat daring bagi guru dan siswa.
guru karena semua guru sudah punya b. Pihak komite sekolah agar
gawai dan sudah mendapat bantuan berupaya mengali bantuan
paket biaya utk mendukung
b. Siswa mendapatkan bantuan paket pembelajaran daring.
jika sudah mendaftarkan nomornya c. Orang tua/ wali agar
Hal yang belum baik: memfasiltisi putra/putrinya
a. Belum semua siswa punya gawai dalam belajar daring
dan perangkat pendukung daring
karena masih menggunakan gawai
orang tuanya
b. Bantuan daring bagi sekolah, guru
dan siswa belum banyak mendukung

28 ANALISIS HASIL SUPERVISI MUTU


2 1.2 Kesiapan infrastruktur melalui luring  Kepala sekolah agar
Hal yang sudah sesuai: menyiapkan jadwal konsoltasi
a. Sebagian besar guru dan siswa sudah bagi siswa yang bermasalah
memiliki TV dan radio. dalam belajarnya dan atau
Hal yang belum sesuai: guru kunjung bagi siswa yang
a. Sebagian besar kurang kurang aktif berinteraksi
memanfaatkan TV dan radio dengan guru.
b. Belum ada program TV dan  Dinas Pendidikan agar
radio edukasi secara sistematis memberi pendampingan
dan terprogram. terhadap guru dalam memberi
solusi dan alternatif terhadap
pembelajaran luring bagi
siswa bila terkendala dalam
pembelajaran daring
No Hasil supervisi dan akar masalah Rekomendasi dan tindak lanjut
3 1.3.Kesiapan infrastruktur masa adaptasi  Dinas agar tetap memantau
kebiasaan baru kesiapan sekolah dalam
Hal yang sudah sesuai: pelaksanaan pembelajaran
Persiapan sarana protokol kesehatan pada masa adaptasi kebiasaan
sudah tersedia sesuai standar yang baru.
ditetapkan  Dinas dan sekolah
Hal yang belum sesuai: mensiagakan satgas covid
akses fasilitas kesehatan terdekat seperti untuk mengamankan
klinik/puskesmas, dengan jarak lebih pembelajaran pada masa
kurang dari 1 kilo meter AKB

2. Kemampuan Guru dalam Memanfaatkan Teknologi Pembelajaran


Pada Gambar 2.1 didapatkan capaian hasil pada komponen kedua ini
sebesar 71,80 berada pada kategori baik. Komponen yang kedua yaitu
kemampuan guru dalam memanfaatkan teknologi pembelajaran. Komponen ini
merupakan komponen penting agar sekolah tetap bisa menjaga berlangsungnya
proses pembelajaran. Karena hanya dengan memanfaatkan teknologi
pembelajaran sekolah dapat terhubung dengan peserta didik mengingat tidak
dibukanya sekolah sudah hampir selama 8 bulan. Adapun ringkasan hasilnya
dapat dilihat pada grafik batang berikut.

Pendidikan Jenjang
SMP Kabupaten 29
Klungkung
Gambar 2.3 Grafik Capaian Komponen Kemampuan Guru dalam
Memanfaatkan Teknologi Pembelajaran pada Hasil Supervisi
Jenjang SMP Kabupaten Klungkung

Sumber: Hasil analisis data e-supervisi jenjang SMP Kab. Klungkung tahun 2020

Pada komponen ini terdapat 3 indikator yaitu kemampuan guru dalam


memanfaatkan teknologi pembelajaran daring, kemampuan guru dalam
memanfaatkan teknologi pembelajaran luring dan kemampuan guru dalam
memanfaatkan teknologi pembelajaran pada masa adaptasi kebiasaan baru.
Capaian masing-masing ketiga indikator tersebut adalah 76,97 57,50 dan 82,50
kategorinya berturut-turut adalah sangat baik. Pada indikator yang pertama (2.1)
rincian capaian sub indikatornya didapat sebagai berikut.

Tabel 2.6 Capaian kemampuan guru dalam memanfaatkan teknologi


pembelajaran daring

Sub Indikator Nilai Kategori


2.1.1 Memanfaatkan sumber belajar teknologi digital 75.00 Sangat Baik
2.1.2 Menggunakan media digital 80.91 Sangat Baik
2.1.3 Melakukan interaksi dengan media komunikas/
sosial/pesan 75.00 Sangat Baik
2.1.4 Menggunakan aplikasi LMS 68.18 Baik
Rata-rata 76.97 Sangat Baik
Sumber: Hasil analisis data e-supervisi jenjang SMP Kabupaten Klungkung tahun 2020

Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa kemampuan guru dalam


memanfaatkan teknologi pembelajaran daring sudah tergolong sangat baik
dengan nilai 75,00. Dari keempat sub indikator capaian yang terendah adalah
pada memanfaatkan sumber belajar digital yaitu dengan nilai 68,18 dengan
kategori baik. Hal ini karena belum semua guru dapat memanfaatkan sumber
belajar seperti rumah belajar, ruang guru, zenius, wikipedia ataupun google.
Yang paling

30 ANALISIS HASIL SUPERVISI MUTU


banyak digunakan guru adalah google, sementara yang lain hanya sedikit guru
yang memanfaatkannya. Untuk sub indikator melakukan interaksi dengan
media komunikasi/sosial/pesan bahkan sudah ada pada kategori sangat baik
dengan capaian 75. Hal ini karena sebagian besar guru sudah terbiasa
menggunakan berbagai media komunikasi seperti SMS, whatsapp, messenger,
email, forum website dan telegram. Sedangkan pada penggunan media digital
untuk daring 80,91 dan penggunaan aplikasi LMS sudah tergolong baik dengan
capaian 68,18 hal ini disebabkan guru belum terbiasa menggunakan aplikasi
LMS.
Untuk indikator yang kedua yaitu kemampuan guru dalam memanfaatkan
teknologi pembelajaran luring secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.7 Capaian kemampuan guru dalam memanfaatkan teknologi


pembelajaran luring

Sub Indikator Nilai Kategori


2.2.1 Memanfaatkan media konvensional 79.55 Sangat Baik
2.2.2 Menggunakan media digital 35.45 Kurang
Rata-rata 57.50 Cukup
Sumber: Hasil analisis data e-supervisi jenjang SMP Kabupaten Klungkung tahun 2020

Berdasarkan tabel di atas capaian guru dalam memanfaatkan teknologi


pembelajaran luring beraa dalam katagori cukup dengan nilai 57,50. Hal ini
karena guru sudah baik dalam menggunakan media konvensional 79,55 seperti
memanfaatkan modul belajar mandiri, bahan ajar cetak namun penggunaan
media digital seperti televisi dan radio untuk kepentingan pembelajaran luring
capaian nilainya baru 35,45 pada kategori kurang.
Pada indikator yang ketiga dari komponen kedua yaitu kemampuan guru
dalam memanfaatkan media pada masa adaptasi kebiasaan baru dapat dilihat
secara rinci dalam tabel berikut.

Tabel 2.8 Capaian kemampuan guru dalam memanfaatkan teknologi


pembelajaran masa adaptasi kebiasaan baru

Sub Indikator Nilai Kategori


2.3.1 Memanfaatkan media konvensional 80.00 Sangat Baik
2.3.2 Menggunakan media digital 85.00 Sangat Baik
Rata-rata 82.50 Sangat Baik
Sumber: Hasil analisis data e-supervisi jenjang SMP Kabupaten Klungkung tahun 2020

Berdasarkan tabel di atas untuk indikator ketiga pada komponen kedua ini
capaiannya sebesar 82,50 dengan kategori sangat baik. Ini berarti kemampuan

Pendidikan Jenjang
SMP Kabupaten 31
Klungkung
guru dalam pembelajaran masa adaptasi kebiasaan baru baik secara tatap muka
langsung maupun daring sudah sangat baik. Hal ini karena guru sudah dapat
dengan sangat baik (80) dalam memanfaatkan modul belajar mandiri, bahan
ajar cetak serta alat peraga dari benda. Demikian pula guru sudah dapat
menggunakan media digital juga sangat baik (85) dalam memanfaatkan media
gawai, komputer dan laptop.
Berdasarkan deskripsi hasil dan pembahasan yang telah diuraikan dapat
dibuatkan kesimpulan dari komponen kedua ini sebagai berikut.

Tabel 2.9 Ringkasan hasil supervisi, rekomendasi dan tindak lanjut pada
komponen kemampuan guru dalam memanfaatkan teknologi
pembelajaran

Rekomendasi dan tindak


No Hasil supervisi dan akar masalah
lanjut
1 2.1 Kemampuan guru dalam Dinas dan sekolah membuat
memanfaatkan teknologi workshop daring untuk
pembelajaran daring mengembangkan keterampilan
Hal yang sudah sesuai: guru memanfaatkan teknologi
a. Menggunakan media digital digital.
b. Melakukan interaksi dengan
media komunikas/sosial/pesan
c. Menggunakan aplikasi LMS
Hal yang belum sesuai:
Memanfaatkan sumber belajar
teknologi digital karena keterbatasan
pengetahuan mereka
2 2.2 Kemampuan guru dalam Dinas dan sekolah membuatkan
memanfaatkan teknologi program luring bagi sekolah
pembelajaran luring atau peserta didik yang tidak
Hal yang sudah sesuai: terjangkau internet
Memanfaatkan media konvensional
dan digital
Hal yang belum sesuai:
Belum ada program tv dan radio serta
teknis pelaksanaan guru kunjung dan
guru konsultasi

32 ANALISIS HASIL SUPERVISI MUTU


3 2.3 Kemampuan guru dalam Dinas dan sekolah membuat
memanfaatkan teknologi program pengembangan
pembelajaran masa adaptasi kemampuan guru memanfaatkan
kebiasaan baru teknologi pembelajaran baik
Hal yang sudah sesuai: konvensional maupun digital.
Sudah baik dalam memanfaatkan
media konvensional dan media digital
Hal yang belum sesuai:
-

3. Perencanaan dan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi


Komponen ketiga dari instrumen keterlaksanaan pembelajaran dari rumah
ini adalah perencanaan dan penyelenggaraan pembelajaran di masa pandemi
yang terdiri dari 6 indikator. Adapun indikatornya yaitu: (3.1.1) Menyesuaikan
perangkat pembelajaran; (3.1.2) Menyesuaikan dokumen rencana pembelajaran;
(3.1.3) Menyampaikan materi pembelajaran; (3.1.4) Memanfaatkan media
pembelajaran; 3.1.5 Menyelenggarakan kegiatan layanan kesiswaan; 3.1.6
Menyelenggarakan hasil belajar siswa. Adapun capaian dari masing-masing
indikator tersebut adalah sebagai berikut.

Gambar 2.4 Grafik Capaian Perencanaan dan Penyelenggaraan


Pembelajaran di Masa Pandemi pada Hasil Supervisi Jenjang
SMP Kabupaten Klungkung

Sumber: Hasil analisis data e-supervisi jenjang SMP Kab.Klungkung tahun 2020

Pendidikan Jenjang
SMP Kabupaten 33
Klungkung
Pembahasan dan analisis masing-masing indikator akan dilakukan satu
persatu. Untuk sub indikator yang pertama perencanaan dan penyelenggaraan
pembelajaran daring dan luring dapat dilihat sebagai berikut.

Tabel 2.10 Capaian indikator perencanaan dan penyelenggaraan


pembelajaran daring dan luring

Sub Indikator Nilai Kategori


3.1.1 Menyesuaikan perangkat pembelajaran 89.55 Sangat Baik
3.1.2 Menyesuaikan dokumen rencana pembelajaran 95.45 Sangat Baik
3.1.3 Menyampaikan materi pembelajaran 85.91 Sangat Baik
3.1.4 Memanfaatkan media pembelajaran 72.27 Baik
3.1.5 Menyelenggarakan kegiatan layanan kesiswaan 75.00 Sangat Baik
3.1.6 Menyelenggarakan penilaian hasil belajar siswa 76.82 Sangat Baik
Rata-rata 82.50 Sangat Baik
Sumber: Hasil analisis data e-supervisi jenjang SMP Kab.Klungkung tahun 2020

Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa untuk semua sub


indikator pada indikator ketiga ini berada pada kategori baik dan baik sekali.
Capaian rata- rata untuk indikator ini sebesar 82,50. Ini berarti bahwa
perencanaan pembelajaran baik secara daring maupun luring dari guru-guru
sudah baik dan sangat baik. Guru sudah sangat baik dalam menyesuaikan
perangkat pembelajaran seperti program tahun dan program semester, silabus,
RPP, buku guru dan buku siswa dalam pembelajaran, lembar tugas terstruktur
dan kegiatan siswa, alat evaluasi dan buku nilai. Guru juga sudah sangat baik
dalam menyesuaikan RPP yang minimal mengandung tujuan pembelajaran,
langkah-langkah pembelajaran dan penilaian. Guru juga sudah sangat baik
dalam menyampaikan materi baik pada materi pelajaran yang diampu, materi
muatan lokal maupun materi kecakapan hidup. Guru baik dalam memanfaatkan
media pembelajaran seperti penggunaan teks, audio/video, multimedia, alat
peraga. Guru juga sangat baik dalam menyelenggarakan kegiatan layanan
kesiswaan dan penilaian hasil belajar siswa.
Namun dari hasil pengamatan masih ada guru yang belum mampu
memanfaatkan media pembelajaran dengan baik.

34 ANALISIS HASIL SUPERVISI MUTU


Tabel 2.11. Ringkasan hasil supervisi, rekomendasi dan tindak lanjut pada
komponen perencanaan dan penyelenggaraan pembelajaran
daring dan luring

Rekomendasi dan tindak


No Hasil supervisi dan akar masalah
lanjut
1 3.1 Perencanaan dan penyelenggaraan Dinas dan sekolah
pembelajaran daring dan luring memantapkan kembali
Hal yang sudah sesuai: penyusunan perencanaan
Menggunakan perangkat pembelajaran di masa adaptasi
pembelajaran, menyusun kebiasaan baru secara daring.
dokumen rencana pembelajaran,
menyampaikan materi pembelajaran,
memanfaatkan media pembelajaran,
menyelenggarakan kegiatan layanan
kesiswaan, dan penilaian hasil belajar
siswa
Hal yang belum sesuai:
-

4. Kesiapan siswa
Komponen yang keempat dari instrumen supervisi keterlaksanaan BDR
adalah kesiapan siswa. Adapun komponen ini memiliki 2 indikator yaitu
kesiapan siswa selama belajar daring luring dan kesiapan siswa selama belajar
pada masa adaptasi kebiasaan baru. Untuk melihat capaian hasilnya dapat
dilihat pada grafik berikut ini.

Gambar 2.5 Grafik Kesiapan Siswa pada Hasil Supervisi Jenjang SMP
Kabupaten Klungkung

Sumber: Hasil analisis data e-supervisi jenjang SMP Kabupaten Klungkung tahun 2020

Pendidikan Jenjang
SMP Kabupaten 35
Klungkung
Berdasarkan grafik di atas dapat dijelaskan bahwa kedua sub indikator
pada komponen ini memiliki kategori yang sudah sangat baik karena kedua
nilai tersebut sudah berada di atas 75. Untuk melihat secara rinci pada setiap
sub indikatornya dapat dilihat pada pembahasan berikut.
Tabel 2.12. Capaian kesiapan siswa sélama pembelajaran daring dan
luring

Sub Indikator Nilai Kategori


4.1.1 Kondisi dan lingkungan siswa mendukung
77,73 Sangat Baik
pembelajaran
4.1.2 Mendapatkan sarana pendukung belajar dari
77,27 Sangat Baik
rumah
4.1.3 Berinteraksi dengan baik 80,91 Sangat Baik
4.1.4 Menyiapkan proses pembelajaran mandiri 76,36 Sangat Baik
Rata-rata 78,07 Sangat Baik
Sumber: Hasil analisis data e-supervisi jenjang SMP Kabupaten Klungkung tahun 2020

Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa capaian rata-rata


indikator ini adalah sangat baik. Semua kategori capaiannya sangat baik.
Ini artinya kesiapan siswa sudah sa ngat baik. Untuk kondisi dan lingkungan
siswa dalam mendukung pembelajaran dapat dilihat dari kondisi siswa yang
bersemangat, aktif, disiplin, dapat mengikuti, dan didampingi oleh orang tua
dalam belajar serta nyaman dalam melaksanakan pembelajaran. Sub indikator
berinteraksi dengan baik juga ada pada kategori sangat baik (80,91) yang dapat
dilihat dari memiliki kontak dengan nomor telepon guru, tergabung dalam grup
komunikasi pembelajaran dari pihak sekolah serta aktif berkomunikasi dalam
grup. Pada sub indikator menyiapkan proses pembelajaran seara mandiri
dengan baik juga memiliki capaian yang sangat baik yang dapat dilihat dari
mengetahui metode pembelajaran, memahami cara kerja aplikasi dan aturan
komunikasinya mendapatkan informasi mengenai jadwal pembelajaran serta
memiliki tempat dan fasilitasi yang nyaman untuk belajar.
Tabel 2.13. Capaian kesiapan siswa untuk beradaptasi dengan masa AKB

Sub Indikator Nilai Kategori


4.2.1 Memiliki sarana protokol kesehatan 83,64 Sangat Baik
4.2.2 Menyiapkan proses pembelajaran adaptasi 84,55 Sangat Baik
Rata-rata 84,09 Sangat Baik
Sumber: Hasil analisis data e-supervisi jenjang SMP Kabupaten Klungkung tahun 2020

36 ANALISIS HASIL SUPERVISI MUTU


Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat capaian kedua indikator tersebut
juga sangat baik untuk kepemilikan sarana protokol kesehatan maupun
menyiapkan proses pembelajaran adaptasi. Simpulan dan rekomendasi untuk
komponen keempat ini dapat dilihat sebagai berikut.
Tabel 2.14 Ringkasan hasil supervisi, rekomendasi dan tindak lanjut pada
komponen kesiapan siswa

Rekomendasi dan tindak


No Hasil supervisi dan akar masalah
lanjut
1 4.1 Kesiapan siswa selama pembelajaran Dinas dan sekolah
daring dan luring memantapkan kembali
Hal yang sudah sesuai: implementasi kurikulum
1. Kondisi dan lingkungan siswa dalam kondisi khusus
mendukung pembelajaran
2. Mendapatkan sarana pendukung
belajar dari rumah
3. Berinteraksi dengan baik
4. Menyiapkan proses pembelajaran
mandiri
Hal yang belum sesuai:
-
2 4.2 Kesiapan siswa untuk beradaptasi
dengan masa adaptasi kebiasaan baru
Hal yang sudah sesuai:
-
Hal yang belum sesuai:
-

5. Peran Kepala Sekolah, Guru, dan Orang Tua dalam Pembelajaran


Komponen yang kelima pada instrumen keterlaksanaan pembelajaran dari
rumah adalah peran kepala sekolah, guru, dan orang tua dalam pembelajaran.
Komponen ini mengandung 4 indikator yaitu kepala sekolah menjalankan
perannya, guru menjalankan perannya, orang tua/wali menjalankan perannya,
serta pemerintah daerah menjalankan perannya. Adapun capaiannya dapat
dilihat
pada grafik berikut ini.

Pendidikan Jenjang
SMP Kabupaten 37
Klungkung
Gambar 2.6 Grafik Peran Kepala Sekolah, Guru, dan Orang Tua dalam
Pembelajaran pada Hasil Supervisi Jenjang SMPKabupaten
Klungkung.

Sumber: Hasil analisis data e-supervisi jenjang SMP Kabupaten Klungkung tahun 2020

Berdasarkan grafik di atas peran pemerintah daerah, peran kepala sekolah,


orang tua, dan guru sudah tergolong baik. Pada peran kepala sekolah berarti
bahwa kepala sekolah sudah baik dalam (1) mengatur model pembelajaran
yang harus dilaksanakan oleh guru; (2) menentukan jadwal piket; (3) mengatur
jadwal pelajaran (4) memastikan sistem pembelajaran yang terjangkau bagi
semua siswa; (5) membuat rencana pembelajaran yang terjangkau bagi semua
siswa; (6) membuat perencanaan berkelanjutan di masa darurat covid-19; (7)
melakukan pembinaan dan pemantauan kepada guru; (8) mengumpulkan
laporan pembelajaran setiap minggu; (9) memberikan layanan dukungan
psikososial bagi pendidik, orang tua/wali, dan peserta didik; (10) membuat
program pengasuhan untuk mendukung orang tua/wali dalam mendampingi
siswa belajar; (11) membentuk tim siaga darurat untuk penanganan COVID-19;
(12) memberikan laporan secara berkala kepada dinas pendidikan dan/atau pos
pendidikan daerah. Untuk melihat rincian pada masing-masing sub indikator 5.2
saampai dengan 5.4 dapat dilihat pada tabel berikut.

38 ANALISIS HASIL SUPERVISI MUTU


Tabel 2.15 Capaian guru dalam menjalankan perannya

Sub Indikator Nilai Kategori


5.2.1 Menyiapkan diri untuk pembelajaran daring 87,27 Sangat Baik
5.2.2 Menyiapkan diri untuk pembelajaran luring 80,45 Sangat Baik
5.2.3 Melaksanakan langkah-langkah pra
75,45 Sangat Baik
pembelajaran daring & luring
5.2.4 Melaksanakan langkah-langkah saat
85,00 Sangat Baik
pembelajaran daring
5.2.5 Melaksanakan langkah-langkah saat
80,00 Sangat Baik
pembelajaran luring
5.2.6 Melaksanakan langkah-langkah setelah
73,64 Baik
pembelajaran daring
5.2.7 Melaksanakan langkah-langkah setelah
75,91 Sangat Baik
pembelajaran luring
Rata-rata 79,68 Sangat Baik
Sumber: Hasil analisis data e-supervisi jenjang SMP Kabupaten Klungkung tahun 2020

Berdasarkan tabel di atas capaian indikator guru dalam menjalankan


perannya didapat bahwa untuk guru dalam menyiapkan pembelajaran daring
sudah dengan katagoti sangat baik denga nilai (87,27). Ini berarti bahwa guru
sudah sangat baik dalam (1) menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran
daring sesuai dengan kondisi dan akses pembelajaran; (2) mengikuti pelatihan
daring guna mendukung keterampilan menyelenggarakan PJJ; (3) mendapatkan
informasi mengenai jadwal pembelajaran melalui televisi/radio; (4)
menyepakati waktu pembelajaran daring dengan peserta didik dan
orangtua/walinya; serta (5) memastikan orang tua/wali peserta didik atau
peserta didik mendukung proses pembelajaran.
Pada sub indikator yang kedua yaitu bahwa guru sudah dalam
menyiapkan diri untuk pembelajaran luring kategori sangat baik (80,45) dalam
menyiapkan
(1) menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran luring sesuai dengan
kondisi dan akses pembelajaran; (2) mendapatkan informasi mengenai jadwal
pembelajaran melalui televisi/radio; (3) menyepakati waktu pembelajaran dan
pengumpulan hasil belajar luring dengan peserta didik dan/atau orang tua/wali;
serta (4) memastikan orang tua/wali peserta didik atau peserta didik mendukung
proses pembelajaran. Demikian pula halnya pada sub indikator ketiga bahwa
guru sudah dalam kategori sangat baik dalam menyiapkan langkah-langkah pra
pembelajaran daring dan luring yaitu katagori sangat baik dengan nilai (75,45)
dalam menyiapkan (1) menyiapkan nomor telepon orang tua/wali peserta
didik atau peserta didik untuk berinteraksi dan komunikasi; (2) mengirimkan/
menyebarkan lembar jadwal pembelajaran dan penugasan ke peserta

Pendidikan Jenjang
SMP Kabupaten 39
Klungkung
didik/orang

40 ANALISIS HASIL SUPERVISI MUTU


tua/wali; (3) memastikan semua peserta didik telah mendapatkan lembar jadwal
dan penugasan.
Guru dalam melaksanakan langkah-langkah saat pembelajaran daring
sudah sangat baik (85,00) seperti sudah melakukan hal-hal berikut dengan baik:
(1) memeriksa kehadiran peserta didik dalam pembelajaran daring; (2)
memastikan peserta didik siap mengikuti pembelajaran; (3) mengajak peserta
didik berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran; (4) menyampaikan materi
sesuai dengan metode yang digunakan; (5) berkomunikasi dengan orang
tua/wali peserta didik atau peserta didik terkait penugasan belajar; (6)
memberikan kesempatan pada peserta didik untuk bertanya, mengemukakan
pendapat, dan/atau melakukan refleksi; (7) memantau aktivitas peserta didik.
Tidak jauh berbeda dengan guru dalam melaksanakan langkah-langkah saat
pembelajaran luring dalam kategori sangat baik (80,00) karena guru sudah baik
dalam melaksanakan kegiatan seperti: (1) memeriksa kehadiran peserta didik
dalam pembelajaran luring; (2) memastikan peserta didik siap mengikuti
pembelajaran; (3) mengajak peserta didik berdoa sebelum dan sesudah
pembelajaran; (4) berkomunikasi dengan orang tua/wali peserta didik atau
peserta didik terkait penugasan belajar; (5) melakukan kunjungan ke rumah
peserta didik untuk melakukan pengecekan dan pendampingan belajar dengan
prosedur pencegahan penyebaran COVID-19; (6) melaksanakan pembelajaran
sesuai modul/melalui televisi/radio; (7) mencatat pertanyaan/ penugasan yang
diberikan di akhir pembelajaran Televisi/Radio;
Pada langkah-langkah setelah melaksanakan kegiatan daring kategori
capaian guru juga keduanya sudah termasuk baik dengan nilai capaiannya
keduanya sebesar 73,64. Ini artinya pada setelah pembelajaran daring guru
sudah baik dalam melakukan hal-hal seperti: (1) meminta setiap peserta didik
mengisi lembar aktivitas harian; (2) mengingatkan orang tua/wali peserta didik
atau peserta didik untuk mengumpulkan foto lembar aktivitas dan penugasan;
(3) memastikan orang tua/wali peserta didik memberikan tandatangan pada tiap
sesi belajar yang telah tuntas di lembar aktivitas harian; (4) mengumpulkan
hasil penugasan dan lembar aktivitas harian sesuai waktu yang ditentukan; (5)
memberikan umpan balik terhadap hasil karya/tugas peserta didik/lembar refleksi
pengalaman belajar;
(6) melakukan penilaian dengan mempertimbangkan ketuntasan seluruh
aktivitas dan penugasan. Untuk langkah-langkah setelah melaksanakan kegiatan
luring guru katagori sangat baik dengan nilai (75,91) dalam (1) membuat kunci
jawaban atas penugasan dari pembelajaran melalui Televisi/Radio; (2)
memberikan kesempatan bertanya pada peserta didik; (3) meminta setiap peserta
didik mengisi lembar aktivitas harian; (4) mengingatkan orang tua/wali peserta
didik atau peserta didik untuk mengumpulkan foto lembar aktivitas dan
penugasan; (5) memastikan orang tua/wali peserta didik memberikan
tandatangan pada tiap sesi belajar yang telah tuntas di lembar aktivitas harian;
(6) mengumpulkan hasil penugasan dan lembar aktivitas harian sesuai waktu

Pendidikan Jenjang
SMP Kabupaten 41
Klungkung
yang ditentukan; (7) memberikan umpan

42 ANALISIS HASIL SUPERVISI MUTU


balik terhadap hasil karya/tugas peserta didik/lembar refleksi pengalaman belajar;
(8) melakukan penilaian dengan mempertimbangkan ketuntasan seluruh
aktivitas dan penugasan.
Tabel 2.16. Capaian orang tua/wali dalam menjalankan perannya

Sub Indikator Nilai Kategori


5.3.1 Mendukung pelaksanaan BDR daring 60,91 Baik
5.3.2 Mendukung pelaksanaan BDR luring 62,73 Baik
Rata-rata 61,82 Baik
Sumber: Hasil analisis data e-supervisi jenjang SMP Kabupaten Klungkung tahun 2020

Untuk sub indikator ketiga dapat didiskripsikan peran orang tua/wali


dalam mendukung pembelajaran dari rumah. Untuk mendukung pembelajaran
daring peran orang tua sudah baik capaiannya sebesar 60,91. Ini berarti bahwa
orang tua/wali sudah sangat baik dalam beberapa hal seperti: (1) memiliki
nomor telepon guru; (2) bergabung ke dalam group komunikasi satuan
pendidikan; (3) mendiskusikan rencana pembelajaran inklusif bersama guru; (4)
menyiapkan perangkat pembelajaran daring; (5) memastikan peserta didik siap
mengikuti pembelajaran daring; (6) mendampingi dan memantau proses
pembelajaran daring; (7) mendorong peserta didik agar aktif selama proses
pembelajaran; (8) membantu anak secara teknis dalam mengoperasikan aplikasi
dan teknologi; (9) memastikan peserta didik mengisi lembar aktivitas sebagai
bahan pemantauan belajar harian; (10) mengumpulkan foto lembar aktivitas dan
penugasan setiap hari; (11) aktif berdiskusi dengan guru terkait tantangan dan
kendala yang dihadapi selama proses pembelajaran daring.
Pada sub indikator kedua yaitu peran orang tua/wali dalam mendukung
pembelajaran luring capaiannya sebesar 62,73 tergolong dalam kategori baik.
Ini artinya orang tua/wali sudah berperan baik dalam hal: (1) berkoordinasi
dengan guru mendiskusikan rencana pembelajaran; (2) membantu peserta didik
mencari bahan bacaan dari buku/modul pembelajaran mandiri terkait topik
yang akan ditayangkan keesokan harinya; (3) mengetahui jadwal pembelajaran
TV dan radio; (4) menyiapkan waktu di rumah untuk belajar secara mandiri;
(5) membantu proses belajar luring sesuai jadwal dan penugasan yang telah
diberikan; (6) Berdoa bersama sebelum dan sesudah belajar; (7) memastikan
peserta didik mengisi lembar aktivitas sebagai bahan pemantauan belajar harian;
(8) memberikan tandatangan pada tiap sesi belajar yang telah tuntas di lembar
pemantauan harian; (9) Hasil penugasan berikut lembar pemantauan aktivitas
harian dikumpulkan setiap akhir minggu sekaligus mengambil jadwal dan
penugasan untuk minggu berikutnya; (10) secara aktif berdiskusi dengan guru
terkait tantangan dan kendala yang dihadapi selama proses pembelajaran luring.
.

Pendidikan Jenjang
SMP Kabupaten 43
Klungkung
Tabel 2.17 Capaian pemerintah daerah dalam menjalankan perannya

Sub Indikator Nilai Kategori


5.4.1 Menyediakan dukungan dan fasilitas pembelajaran daring 71.82 Baik
5.4.2 Menyediakan dukungan dan fasilitasi pembelajaran luring 76.82 Sangat Baik
Rata-rata 74.32 Baik
Sumber: Hasil analisis data e-supervisi jenjang SMP Kabupaten Klunkung tahun 2020

Pada indikator yang keempat yaitu peran pemerintah daerah dalam


menjalankan perannya masih tergolong kurang baik dalam menyediakan dukungan
dan fasilitas pembelajaran daring maupun luring. Pada sub indikator yang
pertama yaitu menyediakan dukungan dan fasilitasi pembelajaran daring
capaiannya 71,82 ini artinya bahwa pemerintah daerah masih kurang dalam
melakukan hal-hal seperti: (1) menyediakan anggaran khusus internet; (2)
menyediakan anggran untuk infrastuktur PJJ; (3) melakukan bimbingan teknis
dan pelatihan untuk guru dan tenaga kependidikan yang membutuhkan
pendampingan terkait pembelajaran jarak jauh; (4) memaksimal-kan media
pembelajaran daring yang dimiliki masing-masing daerah; (5) mendorong dan
memfasilitasi partisipasi masyarakat. Demikian pula pada sub indikator kedua
yaitu pemerintah daerah dalam menyediakan dukungan dan fasilitas
pembelajaran luring capaiannya 76,82, dengan katagori Sangat baik, Ini artinya
pemerintah daerah sudah sangat baik dalam melakukan hal-hal seperti: (1)
melakukan bimbingan teknis dan pelatihan untuk guru dan tenaga kependidikan
yang membutuhkan pendampingan terkait pembelajaran jarak jauh; (2)
mendorong dan memfasilitasi partisipasi masyarakat dalam proses BDR; (3)
kerja sama dengan perpustakaan daerah, taman bacaan masyarakat, organisasi
pemerintah dan non pemerintah lainnya untuk penyediaan modul mandiri dan
buku untuk pembelajaran luring di daerah yang tidak ada listrik; (4) kerja sama
dengan televisi dan radio daerah untuk pembelajaran luring di daerah yang ada
listrik; (5) kerjasama dengan pihak lainnya (PLN, provider telekomunikasi).

6. Kendala Utama
Komponen keenam dari instrumen keterlaksanaan pembelajaran dari
rumah adalah kendala utama. Komponen ini terdiri dari dua indikator yaitu:
(6.1) kendala utama yang dihadapi guru pada masa pandemi; (6.2) upaya
penyelesaian yang sudah dilakukan. Adapun capaiannya masing-masing adalah
58,64 dan 75,008.

44 ANALISIS HASIL SUPERVISI MUTU


Gambar 2.7 Grafik Kendala Utama pada Hasil Supervisi Jenjang SMP
Kabupaten Klungkung

Sumber: Hasil analisis data e-supervisi jenjang SMP Kab.Klungkung tahun 2020

6.1. Kendala utama yang dihadapi guru pada masa pandemi


Kendala utama yang dialami sekolah pada umumnya dirangkum sebagai
beriku:
A. Bagi Siswa
1. Belum semua siswa memiliki perangkat pendukung pembejaran
daring.
2. Siswa belum semuanya mampu dengan baik dalam penggunaan
perangkat pembelajaran daring
B. Bagi Guru
1. Belum semua guru mampu dengan baik memanfaatkan perangkat
pendukung pembejaran daring mapun luring.
2. Guru belum semuanya terampil dengan baik dalam penggunaan
perangkat pembelajaran daring

6.2. Upaya penyelesaian yang sudah dilakukan


Upaya penyelesaian yang sudah dilakukan dirangkum sebagai berikut:
A. Bagi Siswa
1. Bagi siswa yang belum memiliki perangkat pembelajaran di layani
melalui pembelajaran luring oleh guru
2. Guru membimbing siwa dalam penggunaan perangkat
pembelajaran daring melalui jaringan WhatsApp (WA) dan Short
Massage Service (SMS)

Pendidikan Jenjang
SMP Kabupaten 45
Klungkung
B. Bagi Guru
1. Guru yang belum mampu dengan baik memanfaatkan perangkat
pendukung pembejaran daring mapun luring diarahkan untuk
melakukan FGD di sekolah yang di mentor oleh guru yang sudah
mampu dengan baik memanfaatkan perangkat daring
2. Guru belum semuanya terampil dengan baik dalam penggunaan
perangkat pembelajaran daring, diarahkan untuk melakukan FGD
di sekolah yang di mentor oleh guru yang sudah mampu dengan
baik memanfaatkan perangkat daring

46 ANALISIS HASIL SUPERVISI MUTU


BA
B
III
SIMPULAN
DAN
REKOMENDASI

A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan, pada
Bab ini akan disimpulkan beberapa hal yang sebagai berikut.
1. Jumlah pengawas jenjang SMP Kabupaten Klungkung sebanyak 5
orang yang sudah melaksanakan supervisi keterlaksanaan pembelajaran
dari rumah sebanyak 5 orang namun baru 3 orang yang menginput
data ke aplikasi e supervise Sehingga tingkat persentase kinerja
pengawas terkait supervisi ini sebesar 60 %.
2. Jumlah satuan pendidikan jenjang SMP yang ada di Kabupaten
Klungkung sebanyak 22 sekolah , yang sudah disepervisi sebanyak
22 sekolah sedangkan yang sudah diinput datanya ke aplikasi e
supervise sebanyak 13 sekolah , 2 sekolah diantaranya belum keluar
hasil e supervisinya dan 9 sekolah belum di imput ke aplikasi e
supervise,Sehingga tingkat persentase sekolah yang sudah ada hasil e
supervisi adalah 59,09 %.
3. Capaian nilai pada keenam komponen diperoleh hasil (1). Kesiapan
infrastrutkur daring = 79,29, dengan katagori sangat baik ; (2).
Kemampuan Guru dalam Memanfaatkan Teknologi Pembelajaran =
71,82, dengan katagori baik; (3). Perencanaan dan Penyelenggaraan
Pembelajaran di Masa Pandemi = 82,50, dengan katagori sangat baik;
(4). Kesiapan Siswa = 80,10, dengan katagori baik; (5). Peran Kepala
Sekolah, Guru, dan Orang Tua dalam Pembelajaran = 75,27, dengan
katagori sangat baik ; (6). Kedala utama dan upaya penyelesaian =
69,34, dengan katagori baik.

Pendidikan Jenjang
SMP Kabupaten 45
Klungkung
4. Kendala utama dalam keterlaksanaan pembelajaran dari rumah adalah
1) Kendala utama yang dihadapi guru pada masa pandemi adalah
masih ada peserta didik yang belum memiliki perangkat pendukung
pembejaran daring, belum semuanya mampu dengan baik dalam
penggunaan perangkat pembelajaran daring hal ini disebabkan
keterbatasan gawai, akses internat, aplikasi pembe;ajaran daring.
2) Masih ada guru yang belum mampu dengan baik memanfaatkan
berbagai sumber belajar seperti Rumah belajar, ruang guru, zenius
dll, dan belum terampil dalam penggunaan perangkat pembelajaran
daring seperti gawai, laptop Televisi dan Radio.
3) Belum seluruh guru memanfaatkan media pembelajaran seperti
Format Teks, Audio/Vidio simulasi, Mutimedia, alat peraga.
4) Siswa belum seluruhnya mempunyai kesiapan pembelajaran daring
karena kendala seperti, semangat belajar kurang, kurang disiplin,
terlambat menyelesaikan tugas.
5) Kurangnya dukungan orang tua/wali peserta didik dalam
pelaksanaan pembelajaran daring terutama dalam melakukan
pendampingan saat proses pembelajaran berlangsung hal ini kerena
terkendala kesibukan orang mencari nafkah untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari.

5. Upaya yang sudah dilakukan oleh satuan pendidikan adalah


Upaya penyelesaian yang sudah dilakukan dirangkum sebagai berikut:
1) Bagi siswa yang belum memiliki perangkat pembelajaran di layani
melalui pembelajaran luring dimana orang tua siswa mengambilkan
bahan ajar dan lembar penugasan setiap minggu sekali ke sekolah
dan peserta didik diberi kesempatan untuk mengerjakan selama
satu minggu hasilnya disetorkan kepada guru/sekolah bersamaan
saat pengambilan bahan ajar minggu berikutnya. Sementara bagi
siswa yang memiliki perangkat dibimbing dalam penggunaan
perangkat pembelajaran daring melalui jaringan WhatsApp (WA)
dan Short Massage Service (SMS) oleh guru hal ini dilakukan
mengingat keterbatasan jumlah kuota pulsa yang dimiliki siswa
terbatas.
2) Sekolah telah melakukan pelatihan bagi guru yang belum mampu
memanfaatkan sumber belajar digital melalui kegiatan In House
training (IHT).
3) Sekolah telah melatih guru yang belum terampil dalam
memanfaatkan media pembejaran daring melalui kegiatan FGD di
sekolah yang di mentor oleh guru yang sudah mampu dengan baik
memanfaatkan perangkat daring serta mendampingi guru yang
belum terampil menggunakan media digital dalam pembelajaran
daring oleh teman sejawat.

46 ANALISIS HASIL SUPERVISI MUTU


4) Sekolah secara terus menerus memotivasi siswa yang belum
memiliki kesiapan mengikuti pembelajaran secara daring seperti
kunjungan kerumah siswa oleh guru BK atau wali kelas , membuka
ruang konsultasi / klinik belajar di sekolah bagi siswa yang
mengalami kesulitan belajar termasuk menghubungi orang tua/wali
peserta didik.
5) Sekolah telah melakukan komonikasi dan kordinasi dengan orang
tua siwa melalui komite sekolah dan paguyuban orang tua siswa.

B. Rekomendasi
1. Untuk sekolah/guru
1) Sekolah agar menguyapakan bagi siswa yang belum memiliki
perangkat pendukung pembejaran daring melalui bantuan pihak
ketiga termasuk memberikan bantuan pulsa internet bagi siswa
yang sudah memiliki gawai atau laptop.
2) Sekolah agar membuat program peningkatan kompetensi guru
dalam memanfaatkan sumber belajar seperti Rumah belajar, ruang
guru, zenius dll, dan belum terampil dalam penggunaan perangkat
pembelajaran daring seperti gawai, laptop.
3) Guru agar senantiasa menyiapkan diri untuk berlatih melaksanakan
pembelajaran daring maupun luring sehingga layanan bisa
diberikan kepada semua peserta didik.
2. Untuk orang tua/wali
a).Orang tua /wali peserta didik agar melakukan koordinasi dan
komonikasi terus menerus dengan guru atau sekolah dalam rangka
peningkatan pelayanan bagi peserta didik dalam proses
pembelajaran,
b). Orang tua peserta didik agar mengupayakan waktu untuk bisa
mendapingi anaknya dalam kegiatan belajar dari rumah minimal 1
jam dalam sehari.
3. Untuk Pengawas Sekolah
1) Pengawas sekolah agar lebih meningkatkan lagi intensitas
kepengawasannya baik dalam kegiatan pembinaan, pembimbingan
maupun dalam kegiatan pendampingan sehingga sekolah ataupun
guru tidak merasa sendiri dalam menghadapi beban tugas yang
semakin berat dimasa darurat ini.
2) Pengawas sekolah agar melanjutkan infut data hasil supervisi
keterlaksanaan Belajar dari rumah dan Adaptasi Kebiasaan Baru
(AKB)

Pendidikan Jenjang
SMP Kabupaten 47
Klungkung
4. Untuk pemerintah daerah
a).Bagi pemerintah daerah agar meningkatkan dukungannya dan
memfasilitasi perangkat pendukung pembelajaran daring terutama
di daerah-daerah yang sulit terjangkau jaringan internet.
b).Pemerintah melalui Dinas Pendidikan agar meningkatkan strategi
pembinaan kepada pendidik dan tenaga kependidikan melalui
program peningkatan kompetensi guru dan tenaga kependidikan
lainnya sesuai kewenangan dan anggaran yang ada sehingga
layanan pendidikan bisa di berikan secara optimal.
5. Untuk pemerintah pusat
Bagi pemerintah pusat agar meningkatkan dukungannya dan
memfasilitasi perangkat pendukung pembelajaran daring terutama
bagi peserta didik yang kurang mampu dan tidak memiliki perangkat
gawai ataupun lap Top.

48 ANALISIS HASIL SUPERVISI MUTU


Lampiran Rekapan Hasil Supervisi

INDI- SUB KODE SEKOLAH


KOM-
NO KA- INDI-
PONEN Rata-
TOR KATOR 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
rata

1 1 1.1 1.1.1.A 100 100 95 50 80 100 100 100 100 100 92,50
2 1 1.1 1.1.1.B 95 95 90 90 50 60 80 85 100 40 70 77,73
3 1 1.1 1.1.2.A 80 80 100 90 50 50 70 65 70 0 70 65,91
4 1 1.1 1.1.2.B 100 100 100 80 50 50 70 65 100 0 60 70,45
5 1 1.1 1.1.2.C 95 95 100 80 50 50 70 70 100 40 80 75,45
6 1 1.2 1.2.1.A 100 100 100 90 75 50 100 100 100 65 80 87,27
7 1 1.2 1.2.1.B 95 95 95 70 50 50 80 80 100 45 70 75,45
8 1 1.3 1.3.1 95 90 95 95 90 90 100 100 90 60 80 89,55
9 2 2.1 2.1.1 85 80 95 85 80 50 70 70 80 70 60 75,00
10 2 2.1 2.1.2 90 80 95 90 80 80 70 70 80 75 80 80,91
Pendidikan Jenjang
Klungkung
SMP Kabupaten

11 2 2.1 2.1.3 100 80 90 100 50 60 65 65 70 75 70 75,00


12 2 2.1 2.1.4 75 80 90 70 50 80 70 65 80 70 20 68,18
13 2 2.2 2.2.1 95 100 95 100 80 80 60 60 65 70 70 79,55
14 2 2.2 2.2.2 50 80 0 60 50 20 40 0 60 30 0 35,45
15 2 2.2 2.2.3 100 85 90 0 90 80 70 65 65 65 30 67,27
16 2 2.3 2.3.1 95 100 95 100 100 60 70 70 60 60 70 80,00
17 2 2.3 2.3.2 90 80 95 90 100 80 80 80 80 80 80 85,00
49
50
ANALISIS HASIL SUPERVISI MUTU

INDI- SUB KODE SEKOLAH


KOM-
NO KA- INDI-
PONEN Rata-
TOR KATOR 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
rata

18 3 3.1 3.1.1 95 100 95 90 100 80 85 80 80 80 100 89,55


19 3 3.1 3.1.2 90 100 100 100 100 100 100 95 100 90 75 95,45
20 3 3.1 3.1.3 90 95 90 85 80 80 100 100 90 75 60 85,91
21 3 3.1 3.1.4 85 80 95 80 80 60 70 70 65 60 50 72,27
22 3 3.1 3.1.5 95 90 90 80 80 60 65 70 70 60 65 75,00
23 3 3.1 3.1.6 70 100 90 90 80 80 70 70 70 60 65 76,82
24 4 4.1 4.1.1 100 80 90 90 80 60 80 75 70 60 70 77,73
25 4 4.1 4.1.2 85 95 90 90 100 60 70 70 70 50 70 77,27
26 4 4.1 4.1.3 85 95 90 100 100 80 70 70 75 60 65 80,91
27 4 4.1 4.1.4 90 90 80 90 80 80 70 65 75 60 60 76,36
28 4 4.2 4.2.1 90 90 95 95 90 80 80 80 80 70 70 83,64
29 4 4.2 4.2.2 95 100 100 90 80 80 75 75 85 70 80 84,55
30 5 5.1 5.1.1 90 100 95 90 90 80 90 85 90 75 75 87,27
31 5 5.2 5.2.1 85 90 100 90 80 80 70 70 85 65 70 80,45
32 5 5.2 5.2.2 80 95 100 90 80 80 70 70 70 65 30 75,45
33 5 5.2 5.2.3 80 100 100 90 100 80 80 75 70 70 90 85,00
34 5 5.2 5.2.4 80 95 100 90 80 80 70 70 70 70 75 80,00
35 5 5.2 5.2.5 85 90 100 75 80 80 60 60 70 60 50 73,64
INDI- SUB KODE SEKOLAH
KOM-
NO KA- INDI-
PONEN Rata-
TOR KATOR 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
rata

36 5 5.2 5.2.6 75 95 100 80 80 80 65 65 65 65 65 75,91


37 5 5.2 5.2.7 80 80 100 80 80 65 65 65 60 50 72,50
38 5 5.3 5.3.1 80 70 80 65 80 80 40 40 65 30 40 60,91
39 5 5.3 5.3.2 70 70 80 65 80 80 40 40 60 60 45 62,73
40 5 5.4 5.4.1 70 70 80 75 80 60 70 70 75 70 70 71,82
41 5 5.4 5.4.2 70 70 80 80 80 60 80 80 85 80 80 76,82
42 6 6.1 20 20 80 80 80 80 60 55 30 60 80 58,64
43 6 6.2 70 70 90 85 80 80 70 70 70 65 75 75,00
RATA-RATA 84,77 87,21 90,93 83,54 77,79 70,93 72,79 70,81 76,74 61,28 65,47 76,56
Pendidikan Jenjang
Klungkung
SMP Kabupaten
51
DAFTAR PUSTAKA

11Kettle, M (2015) Achieving Effective Supervision, Insight 30. IRISS, www.


iriss.org.uk
Wonnacott, J (2012) Mastering Social Work Supervision, London, Jessica
Kingsley
Morrison, T (2005) Supervision in Social Care: Making a real difference for staff
and service users, 3rd ed. Brighton, Pavilion Publishing
https://www.kajianpustaka.com/2019/06/supervisi-pendidikan.html
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/
https://www.yourarticlelibrary.com/education/educational-supervision
https://www.academia.edu/13104069/Models_Of_Supervision_In_Education
http://rapormutu.pmp.kemdikbud.go.id/

52 ANALISIS HASIL SUPERVISI MUTU


BIOGRAFI PENULIS

I Nyoman Sudana, adalah anak ke 7 dari 7


bersaudara Lahir di Desa Ped, Kacamatan Nusa Penida.
Pada tanggal 1 Januri 1966, anak dari I Made Rantan
(Almarhum) dengan Ni Wayan Jepon (Almarhum).
Menikah dengan Ni Luh Semi dan dikarunia 3 orang
anak, anak pertama I Putu Fery Bagus Promadana (I
Putu Arya Permana), anak kedua I Made Pacung Oka
Widnyana, anak ketiga I Nyoman Oka Danu Upadana.
Pendidikam SD di SD Negeri 1 Ped 1981, SMP
Negeri 1 Nusa Penida 1984, SMA Arjuna Nusa Penida
berSTTB SMA Negri 1 Klungkung 1988, S1 di Perguruan Tinggi IKIP
PGRI Bali 1995, S2 di Universitas Wijaya Putra Surabaya 2007.
Penulis adalah seorang pengawas sekolah (2013-sekarang) dengan
Jabatan Pembina Utama Muda, sebelumnya adalah seorang guru
Olahraga (1998-2009), pernah manjadi Wakil Kepala Sekolah (2003-
2009), dan Kepala sekolah (2009-2013). Pernah mengabdi di
pemerintahan Desa Lembongan menjabat sebagai Kepala Urusan
Pemerintahan selama
8 tahun (1990-1998), Kemasyarakatan sebagai Sekretaris Badan
Pemusyawatan Desa (BPD), Sabha Desa, Pengurus Karang Taruna sea
Olahraga, Ketua Sekaa Teruna, Tugas, pertama kali menjadi PNS di
SMA Negeri 1 Marga Kabupaten Tabanan (1998-1999), lalu pindah ke
SMP Negeri 4 Nusa Penida.(1999-2013).
Pendidikan Jenjang SMP
Kabupaten Klungkung 53

54 ANALISIS HASIL SUPERVISI MUTU


Drs. I Gede Satria Wibawa, adalah anak ke 1 dari
4 bersaudara Lahir di Klungkung, Kacamatan Dawan.
Pada tanggal 22 Mei 1962, anak dari I Ketut Murthi
dengan Ni Wayan Sortini (Almarhum). Menikah dengan
Ni Wayan Mulyati dan dikarunia 3 orang anak, anak
pertama Putu Wisnu Binawa, anak kedua Made Krisna
Wicaksana, anak ketiga Komang Adhitya Arya
Kanuruhan.
Pendidikam SD di SD Negeri 1 Pikat 1973, SMP
Dewantara 1976, SLUA Saraswati Klungkung Tahun
1979/80, D1 FKIP Unud Tahun 1981, S1 di Universitas
Maha Saraswati 1988, Penulis adalah seorang pengawas sekolah
(2012-sekarang) dengan Jabatan Pembina Utama Muda,
sebelumnya adalah seorang guru (1981-2005), dan Kepala sekolah
(2005-2012). Pernah mengabdi di beberapa Organisasi
kemasyarakatan seperti Ketua KNPI Kecamatan Dawan,Ketua
Sekaa Tarua, Ketua Karang Taruna, Sekretaris Badan
Pemusyawatan Desa (BPD),Kelian Banjar Adat, dan Sekretaris
Desa Adat Pikat dari tahun 2014 sampai sekarang.Tugas, pertama
kali menjadi PNS di SMP Negeri 1 Dawan Kabupaten Klungkung
(1981-192005), lalu pindah ke SMP Negeri 3 Dawan.(2005-2012)
dan saat ini berdinas di Dinas Pendidikan Kabupaten Klungkung
dengan Jabatan Pengawas Madya.

54 ANALISIS HASIL SUPERVISI MUTU

Anda mungkin juga menyukai