Proker Analisis Tindak Lanjut
Proker Analisis Tindak Lanjut
Proker Analisis Tindak Lanjut
SMP
HASIL KABUPATEN
KLUNGKUNG
SUPERVISI
MUTU KLUNGKUNG : 6.58
Penulis:
I Nyoman Sudana,S.Pd,MM
Drs.I Gede Satria Wibawa
Editor:
Dra.Ni Made Siwalatri,M.Pd
ISBN :
978-623-7441-44-1
Penulis :
I Nyoman Sudana,S.Pd,MM
Drs.I Gede Satria Wibawa
Editor :
Dra.Ni Made Siwalatri,M.Pd
Desain Sampul :
Heru Susanto
Tata Letak :
Gus Ryan
Penerbit :
LPMP PROVINSI BALI
Anggota IKAPI No. 018/BAI/16
Redaksi:
Jl. Letda Tantular No. 14 Niti Mandala Denpasar 80234
Telp. 0361 225666, Fax. 0361 246682
Pos-el : lpmpbali@kemdikbud.go.id
Laman : lpmpbali.kemdikbud.go.id
Pendidikan Jenjang
SMP Kabupaten iii
Klungkung
KATA
PENGANTAR
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Klungkung
KATA PENGANTAR......................................................................................iii
DAFTAR ISI.................................................................................................. v
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................vi
DAFTAR TABEL..........................................................................................vii
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................52
BIOGRAFI PENULIS....................................................................................53
Pendidikan Jenjang
SMP Kabupaten v
Klungkung
DAFTAR TABEL
Pendidikan Jenjang
SMP Kabupaten vii
Klungkung
BA
B I
KONSEP DAN
IMPLEMENTASI
SUPERVISI TAHUN 2020
A. Konsep Supervisi
Terdapat banyak sekali definisi supervisi pendidikan yang dikemukakan
oleh pakar pendidikan maupun pakar ilmu sosial lainnya. Tetapi jika dicermati
secara keseluruhan inti dari supervisi adalah pemberian bantuan kepada
pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah agar mereka dapat meningkatkan
kualitas layanannya. Dengan demikian kegiatan supervisi bertujuan untuk
memperbaiki proses dan hasil layanan penyelenggaraan pendidikan di sekolah.
Sebagai perbandingan akan diberikan beberapa definisi supervisi dari beberapa
pakar.
Kettle, M (2015) dalam IRISS menyebutkan pengertian supervisi yaitu
Proses dua arah yang bertanggung jawab, yang mendukung, memotivasi, dan
memungkinkan pengembangan praktik yang baik bagi individu. Sebagai
hasilnya, ini meningkatkan kualitas layanan yang diberikan oleh organisasi.
Demikian pula pada Situs SSSC deskripsi supervisi menekankan pada
pengembangan profesional supervisi dalam konteks tujuan dan akuntabilitas
organisasi, terutama dalam kaitannya dengan orang yang menggunakan jasa.
Sementara itu Tony Marrison (2005), menyebutkan bahwa supervisi adalah
proses yang bertujuan untuk mendukung, menjamin dan mengembangkan
pengetahuan, keterampilan dan nilai orang yang disupervisi tim atau kelompok
proyek. Ini memberikan akuntabilitas dalam mengeksplorasi praktik dan
kinerja serta meningkatkan dan memberikan bukti untuk penilaian kinerja
tahunan. Jadi meskipun mereka bicara pada konteks layanan kesehatan, tetapi
pada intinya supervisi bertujuan meningkatkan profesionalisme orang yang
disupervisi.
Tidak berbeda pada supervisi pendidikan, –R.P. Bhatnagar & I.B.
Verma mengatakan bahwa supervisi adalah proses kreatif dan dinamis yang
memberikan bimbingan dan arahan yang ramah kepada guru dan murid untuk
Pendidikan Jenjang
SMP Kabupaten 1
Klungkung
meningkatkan diri mereka sendiri dan situasi belajar-mengajar untuk
pencapaian
Pendidikan Jenjang
SMP Kabupaten 3
Klungkung
pendidikan diharapkan implementasi supervisi pada satuan pendidikan terutama
terkait pelaksanaan pembelajaran dari rumah dapat terealisasikan dengan baik.
Pendidikan Jenjang
SMP Kabupaten 3
Klungkung
diterbitkannya Surat Edaran Mendikbud Nomor 4 Tahun 2020 dan Surat Edaran
Sekretaris Jenderal Kemendikbud Nomor 15 Tahun 2020. Kedua surat edaran
tersebut berisi pelaksanaan kebijakan pendidikan dan panduan penyelenggaraan
belajar dari rumah dalam masa darurat penyebaran Covid-19. Menjelang
pelaksanaan tahun ajaran dan tahun akademik baru 2020/2021, Kemendikbud
bersama tiga kementerian lainnya, yaitu Kementerian Agama, Kementerian
Kesehatan, dan Kementerian Dalam Negeri menyusun panduan
penyelenggaraan pembelajaran. Panduan ini dimaksudkan untuk memberikan
rasa aman kepada masyarakat dengan pembukaan satuan pendidikan untuk
pembelajaran tatap muka.
Di dalam SE Nomor 15/2020 disebutkan bahwa sekolah dapat memilih
pendekatan daring, luring atau kombinasi. Menurut KBBI Kemendikbud, daring
adalah akronim dari dalam jaringan (online). Artinya terhubung melalui jejaring
komputer, internet, dan sebagainya. Contoh kegiatan-kegiatan daring
diantaranya, webinar, kelas maya, Bimtek online, sampai diklat daring. Seluruh
kegiatan dilakukan menggunakan jaringan internet dan komputer. Di dalam
daring adalah istilah sinkron (syncronous) dan ansinkron (unsyncronous).
Sinkron dilakukan secara bersama-sama langsung/live, sedangkan asinkron
adalah dilakukan di waktu yang berbeda. Dengan kata lain asinkron adalah
komunikasi yang dilakukan secara daring dalam waktu yang berbeda, misalnya
melalui chat, email, LMS dan sebagainya. Sedangkan luring adalah akronim
dari luar jaringan. Luring diartikan luar jaringan atau sebagai terputus dari
jejaring internet (offiine). Adapun jenis kegiatan yang dilakukan luring yakni
menonton acara TVRI sebagai pembelajaran siswa sekolah juga mengumpulkan
karya berupa dokumen. Kegiatan Luring tidak menggunakan jaringan internet
dan komputer, melainkan media lainnya seperti TV
Untuk dapat memastikan bahwa semua siswa memiliki akses yang sama
untuk pendidikan berkualitas selama krisis yang belum pernah terjadi sebelum
ini sistem pendidikan nasional mengembangkan sebuah modul panduan
pembelajaran jauh. Dalam panduan tersebut dibahas tentang esensi dari Surat
Edaran Nomor 4 Tahun 2020 yaitu: (1) Memberikan pengalaman belajar yang
bermakna bagi siswa, tanpa terbebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian
kurikulum kenaikan kelas maupun kelulusan; (2) Memfokuskan pada
pendidikan kecakapan hidup antara lain mengenai pandemi Covid-19; (3)
Memberikan variasi aktivitas dan tugas pembelajaran belajar dari rumah
antarsiswa, sesuai minat dan kondisi masing-masing, termasuk
mempertimbangkan kesenjangan akses/fasilitas belajar dari rumah; (4)
Memberikan umpan balik terhadap bukti atau produk aktivitas belajar dari
rumah yang bersifat kualitatif dan berguna bagi guru, tanpa diharuskan
memberi skor/nilai kualitatif.
Dalam modul tersebut disebutkan bahwa peran penting guru adalah
membantu siswa menghadapi ketidakpastian yang disebabkan oleh pandemi,
Pendidikan Jenjang
SMP Kabupaten 5
Klungkung
dan disetujui Kepala Sekolah dengan tetap mengikuti perkembangan kebijakan
berikutnya.
Pada komponen yang kedua yaitu siapa yang akan diajarkan adalah
menyangkut peserta didik yang terdiri dari profil peserta didik, status dan
kebutuhan peserta didik saat ini dan dukungan keluarga peserta didik. Pada
komponen profil peserta didik, guru harus memiliki pemahaman yang
mendalam tentang siswa dan bagaimana mereka belajar, hal ini akan sangat
membantu guru untuk merancang pengalaman belajar jarak jauh yang lebih
baik. Guru juga perlu dipantau bagaimana mereka mengetahui tentang siswa
dalam hal pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, kekuatan dan kelemahan serta
minat siswanya. Dengan demikian yang harus diperhatikan guru adalah
mengetahui siswa mana yang dapat menyelesaikan tugas sekolah mereka
dengan baik dan mana yang masih masih masih belum bisa. Guru harus dapat
menentukan strategi pengajaran dan kegiatan belajar yang terbaik untuk siswa,
diferensiasi atau strategi personalisasi yang paling efektif. Mengetahui siswa
mana saja yang dapat bekerja secara mandiri dan siapa yang akan
membutuhkan lebih banyak bimbingan atau dukungan belajar dari jarak jauh.
Selain itu guru juga harus tahu siswa mana saja yang merasa nyaman
menggunakan teknologi dan siapa saja yang akan membutuhkan lebih banyak
bantuan. Serta mengetahui siswa mana saja yang dapat membantu teman
sekelasnya.
Pendidikan Jenjang
SMP Kabupaten 7
Klungkung
mampu mendesain ketiga proses di atas pada situasi non tatap muka. Hal ini
dilakukan agar kesinambungan kontrol mutu sekolah terus bergulir, tidak ada
alasan untuk tidak melakukan supervisi akibat tidak mampu menjamah akses
media online.
Kebijakan pembelajaran di rumah dan bekerja di rumah, terutama pada
wilayah zona merah penyebaran Covid-19, menjadi titik tolak dalam merancang
supervisi daring ini. Komunikasi awal dengan pihak sekolah harus diupayakan
dibangun dalam rangka menujukkan kesepahaman pentingnya alternatif
penggunaan media daring. Situasi penting ini dibangun untuk mencairkan
jalinan supervisi yang selama ini dibangun, sehingga komunikasi pengawas
sekolah dengan warga sekolah berada pada sisi yang saling menguntungkan
pada kontrol mutu. Kreativitas untuk komunikasi supervisi daring ini penting
untuk dibangun. Pengawas dapat memahami dan mengaplikasikan beberapa
fasilitas daring seperti cloud meeting, teleconference, dengan beberapa ragam
aplikasi yang mudah digunakan. Penjadwalan untuk melakukan konferensi dan
beberapa penugasan instrumen kontrol dapat disisipkan pada beberapa moda
daring tersebut.
Pengawas menyusun jadwal, mengundang mereka dalam partisipasi
teleconference, dan kedua belah pihak saling bisa komunikasi dalam jalinan
supervisi. Belum lagi, google Classroom, dapat digunakan untuk penguatan
pemberian materi pembinaan dan pembimbingan. Pada aplikasi ini, pengawas
dapat memasukan materi penting supervisi dengan cara terjadwal. Grup pada
aplikasi Whatssapp, menjadi alternatif dalam membangunan komunikasi,
walaupun tidak dapat langsung merasakan “tatap muka” pada media daring.
Sepertinya, pada situasi darurat ini, hampir semua lini pekerjaan kantor dapat
dilakukan dengan media daring. Tak terkecuali dengan pengawas sekolah.
Hasil penelitian Ridwan Samsu dkk (2017) mengenai efektivitas model
supervisi akademik online yang dipublikasikan di
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ eduman, menunjukkan beberapa hal
positif dalam supervisi online ini. Supervisi online dapat meningkatkan
profesionalisme guru tanpa batasan jarak dan waktu. Kecepatan informasi
antara pengawas dengan warga sekolah dapat dicapai dengan optimal. Dalam
kerangka pemantauan, administrasi pembelajaran guru dapat dilakukan dengan
berbagi file. Fasilitas moda daring menyediakan layanan diskusi online.
Dengan moda daring, pengawas dan guru dapat melakukan komunikasi dengan
mudah. Pada situasi dengan tuntutan pembatasan sosial dan fisik ini,
optimalisasi layanan supervisi dapat dilakukan dengan moda daring dipandang
efektif. Namun, yang perlu diperhatikan adalah ketepatan dalam item supervisi
yang harus dimatangkan terlebih dahulu, khususnya pada moda daring yang
akan digunakan.
Pendidikan Jenjang
SMP Kabupaten 9
Klungkung
Untuk melaksanakan supervisi keterlaksanaan pembelajaran dari rumah di
tengah pembatasan sosial, Satgas PMP Kemdikbud mengembangkan instrumen
supervisi untuk melihat bagaimana keterlaksanaan belajar dari rumah.
Instrumen ini terdiri dari enam komponen utama yaitu: (1) Kesiapan
infrastruktur; (2) Kemampuan guru dalam memanfaatkan teknologi
pembelajaran; (3) Perencanaan dan penyelenggaraan pembelajaran di masa
pandemi; (4) Kesiapan siswa; (5) Peran Kepala Sekolah, Guru, dan Orang Tua
dalam Pembelajaran; (6) Kendala Utama. Dari 6 komponen tersebut
dikembangkan menjadi 15 indikator, dan dari 15 indikator dikembangkan
menjadi 43 sub indikator. Untuk lebih lengkapnya komponen, indikator dan sub
indikator dapat dilihat pada tabel berikut.
Pendidikan Jenjang
SMP Kabupaten 11
Klungkung
2.1. Kemampuan guru dalam memanfaatkan teknologi pembelajaran
daring
2.1.1. Memanfaatkan Guru mampu menggunakan sumber belajar
sumber belajar seperti
yang menggunakan (1)rumah belajar,
teknologi digital (2)ruang guru,
(3)zenius,
(4)wikipedia,
(5)google, dan
(6)lainnya
2.1.2. Menggunakan Guru terampil dalam mengoperasikan:
media digital (1)gawai
(2)komputer,
(3)laptop,
(4)televisi,
(5)radio,
(6)internet, dan
(7)lainnya
Nomor Aspek Rubrik Penilaian
[1] [2] [3]
2.1.3. Melakukan Guru memanfaatkan media komunikasi
interaksi dengan seperti:
media komunikasi/ (1)SMS/MMS,
sosial/pesan (2)Whatsapp,
(3)Messenger,
(4)Email,
(5)forum website,
(6)telegram, dan
(7)lainnya
2.1.4. Menggunakan Guru yang mampu memanfaatkan aplikasi/
aplikasi sistem LMS untuk berinteraksi untuk pembelajaran
pengelolaan daring seperti
pembelajaran (1)zoom,
(LMS) (2)google meet, dan
(3)lainnya
2.2. Kemampuan guru dalam memanfaatkan teknologi pembelajaran
luring
Pendidikan Jenjang
SMP Kabupaten 13
Klungkung
3.1.3. Menyampaikan Sekolah menyelenggarakan pembelajaran
materi pembelajaran untuk:
(1) seluruh mata pelajaran;
(2) muatan lokal;
(3) materi pendidikan kecakapan hidup.
3.1.4. Memanfaatkan Seluruh guru memanfaatkan media
media pembelajaran pembelajaran berupa:
(1)Format teks;
(2)Audio/video simulasi;
(3)Multimedia;
(4) Alat peraga;
(5) dan lainnya
3.1.5. Menyelenggarakan Sekolah
kegiatan layanan (1)menyelenggarakan layanan
kesiswaan ekstrakurikuler;
(2) memberikan layanan bimbingan
konseling;
(3) mendiskusikan kesiapan pembelajaran
dari rumah dengan orang tua/wali peserta
didik atau peserta didik;
3.1.6. Menyelenggarakan Guru menyelenggarakan penilaian hasil
hasil belajar siswa belajar siswa dengan
(1) kuis;
(2) proyek;
(3) portofolio;
(4) dan lainnya
4 Kesiapan siswa
4.1. Kesiapan siswa selama pembelajaran daring dan luring
4.1.1. Kondisi dan Siswa
lingkungan siswa (1) bersemangat;
mendukung (2) aktif;
pelaksanaan (3) disiplin;
pembelajaran (4) dapat mengikuti;
(5) didampingi orangtua/wali;
(6) nyaman dalam melaksanakan
pembelajaran
Pendidikan Jenjang
SMP Kabupaten 15
Klungkung
Memfasilitasi Kepala sekolah
pelaksanaan belajar (1) mengatur model pembelajaran yang
5.1.1. dari rumah harus dilaksanakan oleh guru;
(2) menentukan jadwal piket;
(3) mengatur jadwal pelajaran;
(4) memastikan sistem pembelajaran yang
terjangkau bagi semua siswa;
(5) membuat rencana pembelajaran
berkelanjutan selama masa darurat
COVID-19;
(6) memastikan ketersediaan sarana dan
prasarana yang dimiliki guru dalam
memfasilitasi pembelajaran daring;
(7) melakukan pembinaan dan
pemantauan kepada guru;
(8) mengumpulkan laporan pembelajaran
setiap minggu
Nomor Aspek Rubrik Penilaian
[1] [2] [3]
(9) memberikan layanan dukungan
psikososial bagi pendidik, orang tua/
wali, dan peserta didik;
(10) membuat program pengasuhan untuk
mendukung orang tua/wali dalam
mendampingi siswa belajar;
(11) membentuk tim siaga darurat untuk
penanganan COVID-19;
(12) memberikan laporan secara berkala
kepada dinas pendidikan dan/atau pos
pendidikan daerah
5.2. Guru menjalankan perannya
Pendidikan Jenjang
SMP Kabupaten 17
Klungkung
Nomor Aspek Rubrik Penilaian
[1] [2] [3]
5.2.4. Melaksanakan Guru
langkah-langkah (1) memeriksa kehadiran peserta didik
saat pembelajaran dalam pembelajaran daring;
daring (2) memastikan peserta didik siap
mengikuti pembelajaran;
(3) mengajak peserta didik berdoa sebelum
dan sesudah pembelajaran;
(4) menyampaikan materi sesuai dengan
metode yang digunakan;
(5) memberikan kesempatan pada peserta
didik untuk bertanya, mengemukakan
pendapat, dan/atau melakukan
refleksi;
(6) berkomunikasi dengan orang tua/wali
peserta didik atau peserta didik terkait
penugasan belajar
(7) memantau aktivitas peserta didik
5.2.5. Melaksanakan Guru
langkah-langkah (1) memeriksa kehadiran peserta didik
saat pembelajaran dalam pembelajaran luring;
luring (2) memastikan peserta didik siap
mengikuti pembelajaran;
(3) mengajak peserta didik berdoa sebelum
dan sesudah pembelajaran;
(4) berkomunikasi dengan orang tua/wali
peserta didik atau peserta didik terkait
penugasan belajar;
(5) melakukan kunjungan ke rumah peserta
didik untuk melakukan pengecekan dan
pendampingan belajar dengan prosedur
pencegahan penyebaran COVID-19;
(6) melaksanakan pembelajaran sesuai
modul/melalui televisi/radio;
(7) mencatat pertanyaan/ penugasan
yang diberikan di akhir pembelajaran
Televisi/Radio;
(8) membuat tugas tambahan informasi
berdasarkan pembelajaran televisi/radio
Pendidikan Jenjang
SMP Kabupaten 19
Klungkung
(5) memastikan orang tua/wali peserta
didik memberikan tandatangan pada
tiap
sesi belajar yang telah tuntas di lembar
aktivitas harian;
(6) mengumpulkan hasil penugasan dan
lembar aktivitas harian sesuai waktu
yang ditentukan;
(7) memberikan umpan balik terhadap
hasil karya/tugas peserta didik/lembar
refleksi pengalaman belajar;
(8) melakukan penilaian dengan
mempertimbangkan ketuntasan seluruh
aktivitas dan penugasan
Nomor Aspek Rubrik Penilaian
[1] [2] [3]
5.3. Orangtua/Wali menjalankan perannya
5.3.1. Mendukung Orang tua/wali
pelaksanaan belajar (1) memiliki nomor telepon guru;
daring dari rumah (2) bergabung ke dalam group
komunikasi satuan pendidikan;
(3) mendiskusikan rencana pembelajaran
inklusif bersama guru;
(4) menyiapkan perangkat pembelajaran
daring;
(5) memastikan peserta didik siap
mengikuti pembelajaran daring;
(6) mendampingi dan memantau proses
pembelajaran daring;
(7) mendorong peserta didik agar aktif
selama proses pembelajaran;
(8) membantu anak secara teknis
dalam mengoperasikan aplikasi dan
teknologi;
(9) memastikan peserta didik mengisi
lembar aktivitas sebagai bahan
pemantauan belajar harian;
Pendidikan Jenjang
SMP Kabupaten 21
Klungkung
5.4. Pemerintah daerah menjalankan perannya
5.4.1. Menyediakan Pemerintah daerah
dukungan (1) menyediakan anggaran khusus internet;
dan fasilitas (2) menyediakan anggran untuk
pembelajaran daring infrastuktur PJJ;
(3) melakukan bimbingan teknis dan
pelatihan untuk guru dan tenaga
kependidikan yang membutuhkan
pendampingan terkait pembelajaran
jarak jauh;
(4) memaksimal-kan media pembelajaran
daring yang dimiliki masing-masing
daerah;
(5) mendorong dan memfasilitasi
partisipasi masyarakat
5.4.2. Menyediakan Pemerintah daerah
dukungan (1) Melakukan bimbingan teknis dan
dan fasilitas pelatihan untuk guru dan tenaga
pembelajaran luring kependidikan yang membutuhkan
pendampingan terkait pembelajaran
jarak jauh;
(2) Mendorong dan memfasilitasi
partisipasi masyarakat dalam proses
BDR;
(3) Kerja sama dengan perpustakaan
daerah, taman
bacaan masyarakat, organisasi
pemerintah dan non pemerintah lainnya
untuk penyediaan modul mandiri dan
buku untuk pembelajaran luring di
daerah yang tidak ada listrik;
(4) Kerja sama dengan televisi dan radio
daerah untuk pembelajaran luring di
daerah yang ada listrik;
(5) Kerjasama dengan pihak lainnya (PLN,
provider telekomunikasi)
6 Kendala utama
Pendidikan Jenjang
SMP Kabupaten 23
Klungkung
Untuk mendapatkan data awal, instrumen tersebut diubah ke dalam
bentuk google form agar bisa diisi oleh seluruh guru dan kepala sekolah di
wilayah masing-masing. Semua pengawas membagikan link google form
tersebut, setelah itu hasilnya dituangkan ke dalam instrumen manual dan
selanjutnya di verifikasi dan validasi. Setelah proses itu selesai dilakukan dan
pengawas merasa yakin akan capaian hasil dari masing-masing butir indikator
tersebut, hasilnya kemudian diinput dalam aplikasi e-supervisi.
ANALISIS HASIL
DAN PEMBAHASAN
Pendidikan Jenjang
SMP Kabupaten 23
Klungkung
Tabel 2.1 Jumlah Sekolah Binaan yang Disupervisi per-Kecamatan
Jumlah Jlh
Jumlah
Sekolah Prosen Sekolah yg Ketera
NO Kecamatan Sekolah
yang tase ada nilai e ngan
Binaan
disupervisi supervisi
1. Klungkung 4 4 100% 4
2 sekolah
Belum
2. Dawan 3 3 100% 1 keluar
nilai di
e-Supervisi
4 sekolah
Belum
3 Banjarangkan 5 5 100% 1 keluar
nilai di
e-Supervisi
5 sekolah
Belum input
4 Nusa Penida 10 10 100% 5
data di
e-Supervisi
TOTAL 22 22 11
Persentase 100% 50%
Sumber : SK Penugasan Kepala Disdik kab.Klungkung tahun 2020
Adapun data sekolah yang sudah disupervisi tersebut dapat dilihat pada
Tabel berikut.
Tabel 2.2 Data Sekolah yang Sudah Disupervisi
NO NAMA SEKOLAH
1 SMP Negeri 1 Semarapura
2 SMP Negeri 3 Semarapura
3. SMP Negeri 2 Semarapura
4 SMP Negeri 4 Semarapura
5 SMP Negeri 2 Banjarangkan
6 SMP Negeri 2 Dawan
7 SMP Negeri 1 Nusa Penida
8 SMP Negeri 2 Nusa Penida
9 SMP Negeri 4 Nusa Penida
Semua data e-sepervisi yang diunduh dari rapor mutu Kemdikbud direkap
hasilnya dan dideskripsikan secara deksriptif kuantitatif. Semua data dirata-
ratakan dan dikonversi ke skala 5. Adapun ringkasan hasilnya dapat dilihat pada
Lampiran 1.
Sumber: Hasil analisis data e-supervisi jenjang SMP Kab. Klungkung tahun 2020
Pendidikan Jenjang
SMP Kabupaten 25
Klungkung
mengacu pada tabel koversi capaian tersebut berada pada kategori sangat baik.
Untuk komponen kemampuan guru dalam memanfaatkan teknologi
pembelajaran capaiannya sebesar 71,80, capaian ini sudah tergolong baik.
Demikian pula pada komponen ketiga yaitu perencanaan dan penyelenggaraan
pendidikan di masa pandemi capaiannya sudah mencapai 82,50 dan ini sudah
tergolong dalam kategori sangat baik juga. Sedangkan untuk komponen
keempat yaitu kesiapan siswa capaiannya sudah berada pada kategori baik
sekali yaitu 81,10. Hal ini menunjukkan sudah 81,10 % siswa yang siap
mengikuti pembelajaran dari rumah. Agak berbeda dengan komponen yang
kelima capaiannya sebesar 75,27 meskipun sudah tergolong sangan baik tetapi
masih di bawah kesiapan siswa. Artinya bahwa peran kepala sekolah, guru dan
orang tua siswa masih lebih rendah dari pada kesiapan siswanya. Sedangkan
untuk kendala utama dan cara penyelesaian yang dilakukan sekolah capaiannya
juga sebesar 66,82 termasuk dalam katergori baik. Hal ini menunjukkan
meskipun terdapat beberapa kendala tetapi sekolah telah berupaya melakukan
beberapa tindakan untuk mengatasi kendala tersebut. Untuk mendapatkan
gambaran yang lebih rinci terkait semua komponen dalam instrumen ini dapat
dilihat pada penjelasan berikut.
Sumber: Hasil analisis data e-supervisi jenjang SMP kab. Klungkung tahun 2020
Pendidikan Jenjang
SMP Kabupaten 27
Klungkung
Berdasarkan tabel di atas kepemilikan perangkat luring baik bagi guru
maupun siswa capaiannya juga cukup tinggi yaitu 85,11 dengan kategori sangat
baik. Hal ini disebabkan karena mereka memiliki perangkatnya walaupun
secara umum mereka sudah jarang menggunakan televisi dan radio serta belum
adanya program siaran pada televisi dan radio yang terprogram dan sistematis.
Dengan demikian jika kondisi pembelajaran pada adaptasi kebiasaan baru
dilaksanakan maka sekolah-sekolah akan lebih banyak menggunakan
pendekatan luring daripada daring meskipun mereka menggunakan juga secara
kombinasi.
Capaian yang paling tinggi pada komponen kesiapan insfrastruktur
adalah pada indikator ketiga yaitu kesiapan infrastruktur pada masa adaptasi
kebiasaan baru, capaiannya sebesar 89,55 dan berada pada level sangat baik. Ini
menunjukkan bahwa secara umum SMP di kabupaten Klungkung sudah siap
jika akan menjalani pembelajaran pada masa adaptasi kebiasaan baru. Hal ini
karena mereka telah menyiapkan protokol kesehatan dalam menjalankan
pembelajaran baik daring maupun luring. Mereka secara umum telah
menyediakan tempat duduk dengan jarak 1,5 meter, menyediakan fasilitas cuci
tangan pakai sabun, serta menyiapkan masker, pelindung wajah (faceshield),
pembersih tangan (hand sanitizer), disinfektan dan termometer tembak
(thermogun).
Berdasarkan hasil dan deskripsi pada komponen ini dibuat analisis akar
permasalahan serta rekomendasi dan tindak lanjutnya sebagai berikut.
Tabel 2.5 Ringkasan hasil supervisi, rekomendasi dan tindak lanjut pada
komponen kesiapan infrastruktur luring
Pendidikan Jenjang
SMP Kabupaten 29
Klungkung
Gambar 2.3 Grafik Capaian Komponen Kemampuan Guru dalam
Memanfaatkan Teknologi Pembelajaran pada Hasil Supervisi
Jenjang SMP Kabupaten Klungkung
Sumber: Hasil analisis data e-supervisi jenjang SMP Kab. Klungkung tahun 2020
Berdasarkan tabel di atas untuk indikator ketiga pada komponen kedua ini
capaiannya sebesar 82,50 dengan kategori sangat baik. Ini berarti kemampuan
Pendidikan Jenjang
SMP Kabupaten 31
Klungkung
guru dalam pembelajaran masa adaptasi kebiasaan baru baik secara tatap muka
langsung maupun daring sudah sangat baik. Hal ini karena guru sudah dapat
dengan sangat baik (80) dalam memanfaatkan modul belajar mandiri, bahan
ajar cetak serta alat peraga dari benda. Demikian pula guru sudah dapat
menggunakan media digital juga sangat baik (85) dalam memanfaatkan media
gawai, komputer dan laptop.
Berdasarkan deskripsi hasil dan pembahasan yang telah diuraikan dapat
dibuatkan kesimpulan dari komponen kedua ini sebagai berikut.
Tabel 2.9 Ringkasan hasil supervisi, rekomendasi dan tindak lanjut pada
komponen kemampuan guru dalam memanfaatkan teknologi
pembelajaran
Sumber: Hasil analisis data e-supervisi jenjang SMP Kab.Klungkung tahun 2020
Pendidikan Jenjang
SMP Kabupaten 33
Klungkung
Pembahasan dan analisis masing-masing indikator akan dilakukan satu
persatu. Untuk sub indikator yang pertama perencanaan dan penyelenggaraan
pembelajaran daring dan luring dapat dilihat sebagai berikut.
4. Kesiapan siswa
Komponen yang keempat dari instrumen supervisi keterlaksanaan BDR
adalah kesiapan siswa. Adapun komponen ini memiliki 2 indikator yaitu
kesiapan siswa selama belajar daring luring dan kesiapan siswa selama belajar
pada masa adaptasi kebiasaan baru. Untuk melihat capaian hasilnya dapat
dilihat pada grafik berikut ini.
Gambar 2.5 Grafik Kesiapan Siswa pada Hasil Supervisi Jenjang SMP
Kabupaten Klungkung
Sumber: Hasil analisis data e-supervisi jenjang SMP Kabupaten Klungkung tahun 2020
Pendidikan Jenjang
SMP Kabupaten 35
Klungkung
Berdasarkan grafik di atas dapat dijelaskan bahwa kedua sub indikator
pada komponen ini memiliki kategori yang sudah sangat baik karena kedua
nilai tersebut sudah berada di atas 75. Untuk melihat secara rinci pada setiap
sub indikatornya dapat dilihat pada pembahasan berikut.
Tabel 2.12. Capaian kesiapan siswa sélama pembelajaran daring dan
luring
Pendidikan Jenjang
SMP Kabupaten 37
Klungkung
Gambar 2.6 Grafik Peran Kepala Sekolah, Guru, dan Orang Tua dalam
Pembelajaran pada Hasil Supervisi Jenjang SMPKabupaten
Klungkung.
Sumber: Hasil analisis data e-supervisi jenjang SMP Kabupaten Klungkung tahun 2020
Pendidikan Jenjang
SMP Kabupaten 39
Klungkung
didik/orang
Pendidikan Jenjang
SMP Kabupaten 41
Klungkung
yang ditentukan; (7) memberikan umpan
Pendidikan Jenjang
SMP Kabupaten 43
Klungkung
Tabel 2.17 Capaian pemerintah daerah dalam menjalankan perannya
6. Kendala Utama
Komponen keenam dari instrumen keterlaksanaan pembelajaran dari
rumah adalah kendala utama. Komponen ini terdiri dari dua indikator yaitu:
(6.1) kendala utama yang dihadapi guru pada masa pandemi; (6.2) upaya
penyelesaian yang sudah dilakukan. Adapun capaiannya masing-masing adalah
58,64 dan 75,008.
Sumber: Hasil analisis data e-supervisi jenjang SMP Kab.Klungkung tahun 2020
Pendidikan Jenjang
SMP Kabupaten 45
Klungkung
B. Bagi Guru
1. Guru yang belum mampu dengan baik memanfaatkan perangkat
pendukung pembejaran daring mapun luring diarahkan untuk
melakukan FGD di sekolah yang di mentor oleh guru yang sudah
mampu dengan baik memanfaatkan perangkat daring
2. Guru belum semuanya terampil dengan baik dalam penggunaan
perangkat pembelajaran daring, diarahkan untuk melakukan FGD
di sekolah yang di mentor oleh guru yang sudah mampu dengan
baik memanfaatkan perangkat daring
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan, pada
Bab ini akan disimpulkan beberapa hal yang sebagai berikut.
1. Jumlah pengawas jenjang SMP Kabupaten Klungkung sebanyak 5
orang yang sudah melaksanakan supervisi keterlaksanaan pembelajaran
dari rumah sebanyak 5 orang namun baru 3 orang yang menginput
data ke aplikasi e supervise Sehingga tingkat persentase kinerja
pengawas terkait supervisi ini sebesar 60 %.
2. Jumlah satuan pendidikan jenjang SMP yang ada di Kabupaten
Klungkung sebanyak 22 sekolah , yang sudah disepervisi sebanyak
22 sekolah sedangkan yang sudah diinput datanya ke aplikasi e
supervise sebanyak 13 sekolah , 2 sekolah diantaranya belum keluar
hasil e supervisinya dan 9 sekolah belum di imput ke aplikasi e
supervise,Sehingga tingkat persentase sekolah yang sudah ada hasil e
supervisi adalah 59,09 %.
3. Capaian nilai pada keenam komponen diperoleh hasil (1). Kesiapan
infrastrutkur daring = 79,29, dengan katagori sangat baik ; (2).
Kemampuan Guru dalam Memanfaatkan Teknologi Pembelajaran =
71,82, dengan katagori baik; (3). Perencanaan dan Penyelenggaraan
Pembelajaran di Masa Pandemi = 82,50, dengan katagori sangat baik;
(4). Kesiapan Siswa = 80,10, dengan katagori baik; (5). Peran Kepala
Sekolah, Guru, dan Orang Tua dalam Pembelajaran = 75,27, dengan
katagori sangat baik ; (6). Kedala utama dan upaya penyelesaian =
69,34, dengan katagori baik.
Pendidikan Jenjang
SMP Kabupaten 45
Klungkung
4. Kendala utama dalam keterlaksanaan pembelajaran dari rumah adalah
1) Kendala utama yang dihadapi guru pada masa pandemi adalah
masih ada peserta didik yang belum memiliki perangkat pendukung
pembejaran daring, belum semuanya mampu dengan baik dalam
penggunaan perangkat pembelajaran daring hal ini disebabkan
keterbatasan gawai, akses internat, aplikasi pembe;ajaran daring.
2) Masih ada guru yang belum mampu dengan baik memanfaatkan
berbagai sumber belajar seperti Rumah belajar, ruang guru, zenius
dll, dan belum terampil dalam penggunaan perangkat pembelajaran
daring seperti gawai, laptop Televisi dan Radio.
3) Belum seluruh guru memanfaatkan media pembelajaran seperti
Format Teks, Audio/Vidio simulasi, Mutimedia, alat peraga.
4) Siswa belum seluruhnya mempunyai kesiapan pembelajaran daring
karena kendala seperti, semangat belajar kurang, kurang disiplin,
terlambat menyelesaikan tugas.
5) Kurangnya dukungan orang tua/wali peserta didik dalam
pelaksanaan pembelajaran daring terutama dalam melakukan
pendampingan saat proses pembelajaran berlangsung hal ini kerena
terkendala kesibukan orang mencari nafkah untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari.
B. Rekomendasi
1. Untuk sekolah/guru
1) Sekolah agar menguyapakan bagi siswa yang belum memiliki
perangkat pendukung pembejaran daring melalui bantuan pihak
ketiga termasuk memberikan bantuan pulsa internet bagi siswa
yang sudah memiliki gawai atau laptop.
2) Sekolah agar membuat program peningkatan kompetensi guru
dalam memanfaatkan sumber belajar seperti Rumah belajar, ruang
guru, zenius dll, dan belum terampil dalam penggunaan perangkat
pembelajaran daring seperti gawai, laptop.
3) Guru agar senantiasa menyiapkan diri untuk berlatih melaksanakan
pembelajaran daring maupun luring sehingga layanan bisa
diberikan kepada semua peserta didik.
2. Untuk orang tua/wali
a).Orang tua /wali peserta didik agar melakukan koordinasi dan
komonikasi terus menerus dengan guru atau sekolah dalam rangka
peningkatan pelayanan bagi peserta didik dalam proses
pembelajaran,
b). Orang tua peserta didik agar mengupayakan waktu untuk bisa
mendapingi anaknya dalam kegiatan belajar dari rumah minimal 1
jam dalam sehari.
3. Untuk Pengawas Sekolah
1) Pengawas sekolah agar lebih meningkatkan lagi intensitas
kepengawasannya baik dalam kegiatan pembinaan, pembimbingan
maupun dalam kegiatan pendampingan sehingga sekolah ataupun
guru tidak merasa sendiri dalam menghadapi beban tugas yang
semakin berat dimasa darurat ini.
2) Pengawas sekolah agar melanjutkan infut data hasil supervisi
keterlaksanaan Belajar dari rumah dan Adaptasi Kebiasaan Baru
(AKB)
Pendidikan Jenjang
SMP Kabupaten 47
Klungkung
4. Untuk pemerintah daerah
a).Bagi pemerintah daerah agar meningkatkan dukungannya dan
memfasilitasi perangkat pendukung pembelajaran daring terutama
di daerah-daerah yang sulit terjangkau jaringan internet.
b).Pemerintah melalui Dinas Pendidikan agar meningkatkan strategi
pembinaan kepada pendidik dan tenaga kependidikan melalui
program peningkatan kompetensi guru dan tenaga kependidikan
lainnya sesuai kewenangan dan anggaran yang ada sehingga
layanan pendidikan bisa di berikan secara optimal.
5. Untuk pemerintah pusat
Bagi pemerintah pusat agar meningkatkan dukungannya dan
memfasilitasi perangkat pendukung pembelajaran daring terutama
bagi peserta didik yang kurang mampu dan tidak memiliki perangkat
gawai ataupun lap Top.
1 1 1.1 1.1.1.A 100 100 95 50 80 100 100 100 100 100 92,50
2 1 1.1 1.1.1.B 95 95 90 90 50 60 80 85 100 40 70 77,73
3 1 1.1 1.1.2.A 80 80 100 90 50 50 70 65 70 0 70 65,91
4 1 1.1 1.1.2.B 100 100 100 80 50 50 70 65 100 0 60 70,45
5 1 1.1 1.1.2.C 95 95 100 80 50 50 70 70 100 40 80 75,45
6 1 1.2 1.2.1.A 100 100 100 90 75 50 100 100 100 65 80 87,27
7 1 1.2 1.2.1.B 95 95 95 70 50 50 80 80 100 45 70 75,45
8 1 1.3 1.3.1 95 90 95 95 90 90 100 100 90 60 80 89,55
9 2 2.1 2.1.1 85 80 95 85 80 50 70 70 80 70 60 75,00
10 2 2.1 2.1.2 90 80 95 90 80 80 70 70 80 75 80 80,91
Pendidikan Jenjang
Klungkung
SMP Kabupaten