Modul 2 KB 2 Fix
Modul 2 KB 2 Fix
Modul 2 KB 2 Fix
Indikator Esensial
73. Disajikan data dan informasi tentang usia peserta didik antara usia 7-17 tahun mahasiswa dapat
menentukan teori perkembangan intelektual peserta didik.
Rangkuman Materi
1. Tahap Perkembangan Kognitif Piaget
Piaget membagi tahap perkembangan kognitif menjadi empat, dengan dua tahap relevan dengan rentang
usia 7-17 tahun, yaitu:
Tahap Operasional Konkrit (7-11 tahun):
Peserta didik mampu berpikir logis, namun terbatas pada objek dan peristiwa konkret.
Mereka dapat melakukan operasi mental seperti menggabungkan, memisahkan, menyusun,
menderetkan, melipat, dan membagi.
Tahap Operasional Formal (11-15 tahun):
Peserta didik mampu berpikir abstrak dan hipotetis.
Mereka dapat bernalar secara deduktif dan induktif, menganalisis, mensintesis, berpikir reflektif,
dan memecahkan masalah kompleks.
2. Implikasi dalam Pembelajaran
Pemahaman guru terhadap tahap perkembangan kognitif ini krusial dalam merancang pembelajaran
yang efektif.
Tahap Operasional Konkrit:
Guru perlu menggunakan metode dan media pembelajaran yang konkret dan melibatkan
pengalaman langsung.
Contohnya: menggunakan alat peraga untuk matematika, eksperimen sains, dan permainan peran
untuk konsep sosial.
Tahap Operasional Formal:
Guru dapat memperkenalkan konsep abstrak dan mendorong peserta didik untuk berpikir kritis
dan kreatif.
Contohnya: memfasilitasi diskusi dan debat, memberikan tugas pemecahan masalah, dan
mendorong pembuatan proyek.
3. Strategi Pengembangan Kognitif
Sumber juga menjabarkan strategi yang dapat digunakan guru untuk mengembangkan proses kognitif
peserta didik:
Memfokuskan Perhatian dan Meminimalisir Gangguan:
Menggunakan isyarat, gerakan, dan perubahan nada suara.
Memberikan komentar instruksional.
Membuat Pembelajaran Menarik:
Menggunakan media dan teknologi.
Menerapkan pembelajaran aktif.
Memodifikasi Lingkungan Fisik:
Mengubah tata ruang kelas dan model tempat duduk.
Memberikan pengalaman belajar multisensorik.
Mendorong Pemahaman Mendalam:
Menghindari perilaku yang membingungkan.
Membantu peserta didik menata dan mengolah informasi.
Melatih Penggunaan Strategi Mnemonic:
Teknik menghafal dengan singkatan, akronim, atau cerita.
4. Metakognisi
Selain itu, sumber menekankan pentingnya metakognisi, yaitu kemampuan berpikir tentang proses
berpikir sendiri. Guru dapat mendorong metakognisi dengan:
Mengajarkan strategi belajar yang sesuai dengan usia.
Memberikan pelatihan tentang kapan dan bagaimana menggunakan strategi belajar.
Memberikan kesempatan untuk belajar mandiri.
Memfasilitasi evaluasi diri dan pengembangan mekanisme belajar yang efektif.
5. Teori Vygotsky
Selain Piaget, ada juga teori Vygotsky yang menekankan peran sosiokultural dalam perkembangan kognitif.
Vygotsky meyakini bahwa pembelajaran tidak hanya terjadi di sekolah, tetapi juga melalui interaksi sosial di
lingkungan sekitar.
Soal
Bu Ani, seorang guru SD kelas 4, ingin menerapkan pembelajaran yang sesuai dengan tahap perkembangan
kognitif peserta didiknya. Sebagian besar peserta didiknya berada pada tahap operasional konkret. Bu Ani
memiliki beberapa strategi pembelajaran diantaranya :
1. Memberikan soal-soal latihan yang menuntut penerapan rumus dan konsep dalam berbagai konteks.
2. Membuat eksperimen pemantulan dan penyerapan bunyi dalam pelajaran IPA agar siswa lebih cepat
faham.
3. Memberikan tugas meringkas materi pelajaran dari buku teks untuk mengasah kemampuan memahami
informasi tertulis.
4. Memfasilitasi debat tentang isu-isu terkini untuk melatih kemampuan berpikir kritis dan menyampaikan
argumen.
5. Menggunakan alat peraga dan model untuk menjelaskan konsep pecahan dalam matematika agar lebih
mudah dipahami.
Strategi pembelajaran nomer berapa yang paling tepat diterapkan Bu Ani?
a. 2 dan 5
b. 1 dan 2
c. 3 dan 4
d. 4 dan 5
e. 1 dan 3
Jawaban: A