2019 Sop Klinik Islam Sulthan

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 20

STANDAR OPERASIONAL

PROSEDUR KLINIK PRATAMA

KLINIK LEMATANG PT MEDCO E&P

LEMATANG

2024
SOP ALUR PELAYANAN PASIEN

No. Dokumen No.Revisi Halaman: 1/2

Klinik
Lematang
Ditetapkan Oleh:
Penanggung Jawab Klinik
Standar Prosedur
Tanggal Terbit Lematang
Operasional (SPO)
11 Juni 2024
dr. Ridho Surya Putra

Proses urutan pelayanan pasien di Klinik Lematang sesuai


Pengertian kebutuhan pasien berdasarkan dengan ketentuan yang
berlaku
Pasien dan keluarga mendapatkan informasi dan paham
Tujuan
terhadap tahapan dan prosedur pelayanan klinis
1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012
tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional
Prosedur Administrasi Pemerintahan
Referensi 2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9
Tahun 2014 tentang Klinik
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun
2009 Tentang Kesehatan
1. Paramedis meminta pasien untuk menunggu di
ruang tunggu
2. Paramedis memanggil pasien sesuai nomor urut dan
mendaftarkan pasien
3. Paramedis menuliskan nama pasien di buku rekam
medis (bila pasien baru) atau menyiapkan rekam
medis bila pasien lama
4. Dokter dan paramedis melakukan pemeriksaan
kepada pasien
5. Bila diperlukan pasien melakukan pemerikaan
laboratorium sederhana
6. Berdasarkan pemeriksaan, dokter menentukan
Prosedur
diagnosa medis
7. Dokter memberikan terapi atau resep obat (jika obat
yang diperlukan tidak tersedia) dan berkolaborasi
dengan paramedis memberikan edukasi kesehatan
kepada pasien dan keluarga
8. Dokter atau paramedis memberikan obat kepada
pasien atau keluarga dan menjelaskan prosedur
mengkonsumsinya.
9. Jika kondisi pasien membutuhkan fasilitas khusus
atau tidak dapat ditangani di Klinik Lematang
SOP ALUR PELAYANAN PASIEN

No. Dokumen No.Revisi Halaman: 1/2

Klinik
Lematang
Ditetapkan Oleh:
Penanggung Jawab Klinik
Standar Prosedur
Tanggal Terbit Lematang
Operasional (SPO)
11 Juni 2024
dr. Ridho Surya Putra

dokter akan menyiapkan resume medis dan merujuk


pasien
Unit terkait - Klinik Lematang
- Kartu status pasien
Dokumen terkait - Buku rekam medis
SOP PENANGANAN SYOK ANAFILAKTIK

No. Dokumen No.Revisi Halaman: 1/2

Klinik Lematang

Ditetapkan Oleh:
Standar Prosedur Penanggung Jawab
Operasional Tanggal Terbit Klinik Lematang
(SPO) 11 Juni 2024
dr. Ridho Surya Putra

Syok Anafilaktik adalah keadaan alergi yang mengancam jiwa yang


ditandai dengan penurunan tekanan darah secara tiba-tiba dan
Pengertian
penyempitan saluran pernafasan, menyebabkan penderita jatuh pingsan
dan tidak sadarkan diri.
Sebagai Pedoman kerja bagi Dokter dan Paramedis dalam melakukan
Tujuan pelayanan penanganan Syok Anafilaktik.
1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang
Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi
Pemerintahan
Referensi 2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014
tentang Klinik
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan

Prosedur
Unit terkait - Klinik Lematang
- Kartu status pasien
Dokumen terkait - Buku rekam medis
SOP PENATALAKSANAAN HEACTING

No. Dokumen No.Revisi Halaman: 1/2

Klinik
Lematang
Ditetapkan Oleh:
Standar Prosedur Penanggung Jawab
Operasional Tanggal Terbit Klinik Lematang
(SPO) 11 Juni 2024
dr. Ridho Surya Putra

Pengertian Heacting adalah penjahitan luka terbuka


Sebagai acuan penatalaksanaan penjahitan sampai luka tertutup
Tujuan
oleh jahitan untuk menghindari infeksi lanjutan
1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang
Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur
Administrasi Pemerintahan
Referensi 2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9
Tahun 2014 tentang Klinik
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
Tentang Kesehatan
Persiapan Peralatan

1. Handscoen
2. Duk Lubang steril
3. Kasa steril
4. Lidokain steril
5. Spuit 3 cc
6. Betadine
7. Alcohol 70%
8. Benang Silk Kulit
9. Benang Catgut
10. Bak instrumen steril berisi :
Prosedur
a. Pinset chirugis d. Nalvouder
b. Pinset anatomi e. Jarum Kulit
c. klem arteri kecil f. Gunting
12. Cairan Na Cl
13. Cairan H2O2 hodrogen peroksida

Prosedur
1. Siapkan alat kedekat pasien dan menjelasakan
kepasien atau keluarga pasien (informed concern)
2. Cuci tangan dan memakai handscoen
3. Dep luka dengan kasa steril, kemudian bersihkan
dengan cairan NaCl. Apabila kotor siram dengan
H2O2
4. Olesi daerah luka dengan betadine
5. Olesi dengan kapas alcohol, lalu suntikan lidokain injeksi 
2 cc disekitar pingiran luka tunggu  5 menit kemudian
Anestesi
6. Pasang Duk bolong sesuaikan dengan ukuran luka
7. Dep lagi luka dengan kasa steril kemudian bila ada pembuluh
darah yang terpotong diklem diikiat dengan benang catgut
8. Pegang bibir luka dengan pinset chirugis, kalau ada kotoran
ambil dengan pinset anatomi
9. Pasang jarum kulit dan benang kulit dinalvolder, lalu jahit
bibir luka dengan rapi, setelah luka ditutup olesi dengan
betadine. Lalu tutup dengan kasa steril dan verband.
10. Bersihkan daerah bekas luka
11. Duk bolong dibuka
12. Cuci tangan dan Rapihkan alat
13. Konseling pada pasien (anjuran untuk menjaga sterilitas
didaerah luka)

- Klinik Lematang
Unit terkait
- Kartu status pasien
Dokumen terkait - Buku rekam medis
SOP PENATALAKSANAAN PEMASANGAN INFUS

No. Dokument No.Revisi Halaman: 1/2

Klinik
Lematang
Ditetapkan Oleh:
Standar Prosedur Penanggung Jawab
Operasional Tanggal Terbit Klinik Lematang
(SPO) 11 Juni 2024
dr. Ridho Surya putra

Pemasangan cairan atau obat langsung ke dalam pembuluh darah


Pengertian vena dalam jumlah banyak dan dalam waktu yang lama dengan
menggunakan infuse
Untuk memenuhi kebutuhan cairan dan memberikan obat
Tujuan
langsung melalui vena pasien
1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang
Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur
Administrasi Pemerintahan
Referensi 2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9
Tahun 2014 tentang Klinik
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
Tentang Kesehatan
1. Persiapan alat
a. Standard infuse f. Gunting
b. Cairan infuse g. Plester
c. Handscoon h. Pengalas
d. Kapas alcohol i. Bengkok
e. Gaas Bethadine
2. Persiapan pasien
a. Pasien diberi penjelasan
b. Paramedis cuci tangan
c. Bawa alat kedekat pasien
d. Cek dan pasang cairan yang akan diberikan, gantungkan
di standard infuse
Prosedur
e. Pasang pengalas
3. Pelaksanaan
a. Cuci tangan
b. Siapkan area yang akan dipasang
c. Tekan vena yang akan ditusuk
d. Desinfeksi area yang akan ditusuk dengan diameter 5 – 10
cm
e. Tusukkan jarum / abocath pada vena yang telah ditentukan
f. Tutup bagian yang ditusuk dengan gaas bethadine, fiksasi
yang kuat
g. Atur tetesan infuse sesuai program pengobatan
h. Catat waktu pemasangan, jenis cairan dan jumlah tetesan
i. Rapihkan Pasien,bereskan alat-alat kemudian mencuci
tangan
Unit terkait - Klinik Lematang
- Kartu status pasien
Dokumen terkait - Buku rekam medis
SOP PEMERIKSAAN ASAM URAT DENGAN STIK

No. Dokumen No.Revisi Halaman: 1/1

Klinik
Lematang
Ditetapkan Oleh:
Penanggung Jawab
Standar Prosedur
Tanggal Terbit Klinik Lematang
Operasional (SPO) 11 Juni 2024
dr. Ridho Surya
Putra

Pemeriksaan untuk menilai kadar Asam urat didalam tubuh dengan


Pengertian
pengambilan sampel darah perifer
Sebagai acuan untuk mengetahui kadar Asam Urat Pasien dan
Tujuan sebagai data dalam menentukan diagnosa dan proses penyakit serta
pengobatannya
1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang
Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur
Administrasi Pemerintahan
Referensi 2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9
Tahun 2014 tentang Klinik
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
Tentang Kesehatan
1. Alat
a. Multi Check Pemeriksaan asam urat
b. Blood lancet
c. Kapas alcohol
d. Tisu
e. Strip asam urat
2. Langkah-langkah
a. Petugas menjelaskan prosedur tindakan yang
akan dilakukan
Prosedur b. Petugas mencuci tangan
c. Dekatkan alat dengan pasien
d. Pastikan alat bisa digunakan
e. Pasang strip asam urat pada alat
f. Desinfeksi jari pasien pada area penusukan
g. Menusukkan lancet dijari tangan pasien
h. Memasukkan darah pasien ke dalam strip yang
telah terpasang pada alat
i. Menutup area penusukan dengan kapas alkohol
j. Menunggu hasilnya selama 10 detik dan membaca hasil
Unit terkait - Klinik Lematang
- Kartu status pasien
Dokumen terkait - Buku rekam medis
SOP PEMERIKSAAN GULA DARAH DENGAN STIK

No. Dokumen No.Revisi Halaman: 1/1

Klinik
Lematang
Ditetapkan Oleh:
Penanggung Jawab
Standar Prosedur
Tanggal Terbit Klinik Lematang
Operasional (SPO)
11 Juni 2024
dr. Ridho Surya
Putra

Pemeriksaan untuk menilai kadar Gula Darah didalam tubuh


Pengertian
dengan pengambilan sampel darah perifer
Sebagai acuan untuk mengetahui kadar Gula Darah Pasien dan
Tujuan sebagai data dalam menentukan diagnosa dan proses penyakit serta
pengobatannya
1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang
Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur
Administrasi Pemerintahan
Referensi 2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9
Tahun 2014 tentang Klinik
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
Tentang Kesehatan
1. Alat
a. Multi Check Pemeriksaan Gula Darah
b. Blood lancet
c. Kapas alcohol
d. Tisu
e. Strip Gula Darah
2. Langkah-langkah
a. Petugas menjelaskan prosedur tindakan yang
akan dilakukan
Prosedur b. Petugas mencuci tangan
c. Dekatkan alat dengan pasien
d. Pastikan alat bisa digunakan
e. Pasang strip Gula Darah pada alat
f. Desinfeksi jari pasien pada area penusukan
g. Menusukkan lancet dijari tangan pasien
h. Memasukkan darah pasien ke dalam strip yang
telah terpasang pada alat
i. Menutup area penusukan dengan kapas alkohol
j. Menunggu hasilnya selama 10 detik dan membaca hasil
Unit terkait - Klinik Lematang
- Kartu status pasien
Dokumen terkait - Buku rekam medis
SOP PEMERIKSAAN KOLESTEROL DENGAN STIK

No. Dokumen No.Revisi Halaman: 1/1

Klinik
Lematang
Ditetapkan Oleh:
Penanggung Jawab
Standar Prosedur
Tanggal Terbit Klinik Lematang
Operasional (SPO)
11 Juni 2024
dr. Ridho Surya
Putra

Pemeriksaan untuk menilai kadar Kolesterol didalam tubuh dengan


Pengertian
pengambilan sampel darah perifer
Sebagai acuan untuk mengetahui kadar Kolesterol Pasien dan
Tujuan sebagai data dalam menentukan diagnosa dan proses penyakit serta
pengobatannya
1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang
Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur
Administrasi Pemerintahan
Referensi 2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9
Tahun 2014 tentang Klinik
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
Tentang Kesehatan
1. Alat
a. Multi Check Pemeriksaan Kolesterol
b. Blood lancet
c. Kapas alcohol
d. Tisu
e. Strip Kolesterol
2. Langkah-langkah
a. Petugas menjelaskan prosedur tindakan yang
akan dilakukan
Prosedur b. Petugas mencuci tangan
c. Dekatkan alat dengan pasien
d. Pastikan alat bisa digunakan
e. Pasang strip Kolesterol pada alat
f. Desinfeksi jari pasien pada area penusukan
g. Menusukkan lancet dijari tangan pasien
h. Memasukkan darah pasien ke dalam strip yang
telah terpasang pada alat
i. Menutup area penusukan dengan kapas alkohol
j. Menunggu hasilnya selama 10 detik dan membaca hasil
Unit terkait - Klinik Lematang
- Kartu status pasien
Dokumen terkait - Buku rekam medis
SOP PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH

No. Dokumen No.Revisi Halaman: 1/1

Klinik
Lematang
Ditetapkan Oleh:
Penanggung Jawab
Standar Prosedur
Tanggal Terbit Klinik Islam Sulthan
Operasional (SPO)
11 Juni 2024
dr. Ridho Surya
Putra

Tata cara mengukur tekanan darah dengan menggunakan tensi


Pengertian
meter untuk mengetahui tekanan darah
Tujuan Sebagai acuan untuk mengukur tekanan darah
1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang
Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur
Administrasi Pemerintahan
Referensi 2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9
Tahun 2014 tentang Klinik
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
Tentang Kesehatan
1. Alat
a. Stetoskop
b. Tensi Meter
c. Buku Catatan
d. Alat Tulis

2. Langkah-langkah
a. Informed Consent
b. Lengan baju dibuka atau digulung
c. Manset tensi meter dipasang pada lengan atas dengan pipa
Prosedur karetnya berada disisi luar tangan.
d. Pompa tensi meter dipasang
e. Denyut arteri brachialis diraba lalu stetoskop di tempatkan
pada daerah tersebut.
f. Sekrup balon karet ditutup, pengunci air raksa dibuka,
selanjutnya balon dipompa sampai denyut arteri tidak
terdengar lagi dan air raksa didalam pipa gelas naik.
g. Sekrup balon dibuka perlahan – lahan sambil
memperhatikan turunnya air raksa, dengarkan
bunyi denyutan pertama dan terakhir.
h. Hasil dicatat
Unit terkait - Klinik Lematang
- Kartu status pasien
Dokumen terkait - Buku rekam medis
SOP INJEKSI INTRAMUSCULAR

No. Dokumen No.Revisi Halaman: 1/2

Klinik
Lematang
Ditetapkan Oleh:
Penanggung Jawab
Standar Prosedur
Tanggal Terbit Klinik Lematang
Operasional (SPO)
11 Juni 2024
dr. Ridho Surya
Putra

Injeksi yang dilakukan untuk mengantarkan suatu zat ke dalam


Pengertian otot, dengan tujuan dapat diserap dengan cepat oleh pembuluh
darah.
Memasukkan terapi pengobatan pada jaringan otot agar cepat
Tujuan
terserap oleh tubuh
1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang
Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur
Administrasi Pemerintahan
Referensi 2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9
Tahun 2014 tentang Klinik
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
Tentang Kesehatan
A. Persiapan Tempat:
1. Pasang tirai untuk privasi dokter

B. Persiapan alat dan obat


1. Buku catatan pemberian obat
2. Alkohol swab
3. Sarung tangan steril
4. Obat injeksi
5. Spuit sesuai kebutuhan
6. Bak instrumen
7. Bengkok
8. Perlak dan alasnya
Prosedur
9. Plester
10. Kasa Steril
11. Tempat sampah
12. Safety Box

C. Langkah- langkah penyuntikan


1. Beri salam dan perkenalkan diri pada pasien
dan keluarga
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur penyuntikan
3. Cuci tangan
4. Dekatkan alat-alat ke pasien
5. Jaga Privacy
6. Atur posisi nyaman pasien
7. Tentukan area insersi.
8. Pasang perlak di area yang akan di injeksi
9. Pasang sarung tangan
10. Desinfeksi area yang akan di insersi dengan tekhik
sekali usap atau memutar dari dalam ke luar sekali usap
11. Tusukkan needle pada area yang telah di desinfeksi
dengan sudut 90°
12. Cek kebenaran jarum dengan melakukan aspirasi, bila
cairan darah keluar.tidak diperkenankan menyuntik
13. Masukkan obat intramuscular secara perlahan
14. Tarik jarum dan spuit secara cepat dengan sudut
yang sama ketika memas\ukkan jarum
15. Tekan bekas tusukan dengan kapas alkohol
16. Tutup bekas suntikan dengan kassa steril dan alkohol
17. Rapikan alat-alat
18. Lepaskan sarungan tangan
19. Cuci tangan
20. Beritahu pasien dan keluarga bila prosedur telah selesai
21. Pasien dirapihkan dan diatur posisi senyaman mungkin

Unit terkait - Klinik Lematang


- Kartu status pasien
Dokumen terkait - Buku rekam medis
SOP PEMBERIAN OKSIGEN

No. Dokumen No.Revisi Halaman: 1/1

Klinik Lematang
Ditetapkan Oleh:
Penanggung Jawab
Standar Prosedur
Tanggal Terbit Klinik Lematang
Operasional (SPO)
11 Juni 2024
dr. Ridho Surya
Putra

Memasukan oksigen ke dalam paru – paru melalui saluran


Pengertian
pernafasan dengan menggunakan alat
Tujuan Untuk memenuhi kebutuhan oksigen pasien
1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang
Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur
Administrasi Pemerintahan
Referensi 2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9
Tahun 2014 tentang Klinik
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
Tentang Kesehatan
1. Petugas mencuci tangan
2. Mengontrol flow meter dan humidifier
3. Mengontrol apakah peralatan berfungsi
4. Cara pemasangan :
Nasal Kanul
a. Memasang kanul secara tepat pada hidung
b. Mengatur aliran oksigen sesuai kebutuhan
c. Beri posisi yang
nyaman Masker
a. Memasang selang masker pada perangkat oksigen
Prosedur
b. Mengatur aliran oksigen sesuai keubutuhan
c. Memakaikan masker pada wajah pasien
d. Mengontrol apakah pasien sudah merasa nyaman

5. Melakukan fiksasi dengan plester


6. Melakukan pencatatan :
a. Reaksi pasien, pernafasan dan nadi
b. Cara pemberian
c. Jumlah liter oksigen yang digunakan
- Observasi pasien tiap 15 menit
Unit terkait - Klinik lematang
- Kartu status pasien
Dokumen terkait - Buku rekam medis
SOP STERILISASI ALAT

No. Dokumen No.Revisi Halaman: 1/1

Klinik
Lematang
Ditetapkan Oleh:
Penanggung Jawab
Standar Prosedur
Tanggal Terbit Klinik Lematang
Operasional (SPO)
11 Juni 2024
dr. Ridho Surya
Putra

Kursi beroda dua yang dapat didorong yang berfungsi untuk


Pengertian
memindahkan / mobilisasi klien dari satu tempat ke tempat lainnya
Tujuan Untuk transportasi memindahkan pasien
1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang
Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur
Administrasi Pemerintahan
Referensi 2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9
Tahun 2014 tentang Klinik
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
Tentang Kesehatan
1. Petugas mencuci tangan
2. Petugas menyiapkan peralatan yang akan disteril
3. Petugas memastikan kondisi sterilisator berfungsi
dengan baik
4. Petugas memasukan peralatan yang akan disteril
kedalam sterilisator
Prosedur 5. Petugas menghidupkan sterilisator dan menunggu proses
sterilisasi selesai kurang lebih 20 menit
6. Petugas membuka pintu sterilisator dan mengeluarkan
peralatan yang sudah steril menggunakan korentang
steril.
7. Petugas meletakan peralatan yang sudah disteril
ditempat yang semestinya.
8. Petugas mencuci tangan.
Unit terkait - Klinik Lematang
Dokumen terkait - Kartu pemeliharaan alat
SOP PEMBERIAN OBAT KEPADA PASIEN DAN
PELABELAN

No. Dokumen No.Revisi


Halaman: 1/1

Klinik
Lematang
Ditetapkan Oleh:
Penanggung Jawab
Standar Prosedur
Tanggal Terbit Klinik Lematang
Operasional (SPO)
11 Juni 2024
dr. Ridho Surya
Putra

Pemberian obat kepada pasien merupakan proses kegiatan dimulai


dari penyimpanan obat dengan tepat, pengecekan kembali terhadap
Pengertian
jenis obat dan dosis sesuai resep dokter sampai dengan penyerahan
obat yang telah di beri etiket/label
Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk menjamin
Tujuan ketepatan pemberian obat kepada pasien dalam dosis dan cara
pemakaian yang benar
1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang
Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur
Administrasi Pemerintahan
Referensi 2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9
Tahun 2014 tentang Klinik
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
Tentang Kesehatan
1. Petugas menerima resep dari pasien dan menuliskan nomor
antrian
2. Petugas memeriksa kelengkapan resep
3. Petugas memeriksa ketersediaan obat, jika obat yang diresepkan
tersedia maka resep dapat langsung dikerjakan, apabila terdapat
obat yang tidak tersedia, konsultasikan dengan dokter penulis
resep
4. Petugas menyiapkan obat
5. Petugas memberi etiket/label, dengan mencantumkan :
Prosedur a. Nama Pasien
b. Tanggal pemberian obat
c. Waktu pemberian obat
d. Frekuensi pemberian obat
e. Informasi obat
6. Petugas memeriksa kembali resep yang dikerjakan dengan obat
yang telah disiapkan oleh petugas
7. Petugas memanggil nama pasien sesuai dengan urutannya
8. Petugas menyerahkan obat satu persatu kepada pasien dengan
menjelaskan cara pemakaian obat dan indikasinya
Unit terkait - Klinik Lematang
-
Dokumen terkait
SOP PENYIMAPANAN OBAT

No. Dokumen No.Revisi


Halaman: 1/1

Klinik
Lematang
Ditetapkan Oleh:
Penanggung Jawab
Standar Prosedur
Tanggal Terbit Klinik Lematang
Operasional (SPO)
11 Juni 2024
dr. Ridho Surya
Putra

Prosedur penyimpanan obat – obat ( obat paten, obat generik,


Pengertian
injeksi, infus) di instalasi farmasi
1. Untuk menjaga mutu sediaan farmasi
Tujuan
2. Untuk memudahkan pelayanan
1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang
Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur
Administrasi Pemerintahan
Referensi 2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9
Tahun 2014 tentang Klinik
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
Tentang Kesehatan
1. Pisahkan penyimpanan obat – obat berdasarkan jenisnya
2. Obat disimpan berdasarkan jenisnya, tablet, syrup, injeksi dalam
ampul, vial, cairan infus dan sebagainya, disusun menurut jenis
penyakit
3. Jangan meletakan sediaan farmasi langsung diatas lantai,
simpanlah dalam rak/lemari atau diatas palet
4. Periksa tanggal kadaluarsanya obat yang tanggal kadaluarsanya
Prosedur
pendek sebaiknya digunakan terlebih dahulu
5. Beri tanda/label nama obat pada wadah penyimpanan
6. Stock disusun berdasarkan sistem FIFO (First In First Out)
7. Bila obat disimpan dalam dus/kardus besar, maka pada dus harus
serta : jumlah isi, nama obat, tanggal expire date, nama pabrik,
tanggal penerimaan.

Unit terkait - Klinik lematang


-
Dokumen terkait

Anda mungkin juga menyukai