Kak Pio

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS MREBET
Alamat : Jl. Raya Mangunegara Km. 8 Telp (0281) 758186 Mrebet,
Purbalingga
Email : puskes_mrebet@yahoo.co.id

KERANGKA ACUAN KERJA PELAYANAN KEFARMASIAN


DI UPTD PUSKESMAS MREBET
I. PENDAHULUAN
Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama yang
memiliki peranan penting dalam sistem pelayanan kesehatan. Pelayanan
Kefarmasian merupakan pelayanan langsung dan bertanggungjawab kepada
pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi dengan maksud mencapai
hasil pengobatan yang optimal. Standar Pelayanan Kefarmasian Di
Puskesmas menjelaskan bahwa pelayanan kefarmasian di Puskesmas terdiri
dari Aspek manajerial dan Farmasi Klinik. Pemberian Informasi Obat adalah
salah satu kegiatan pelayanan Farmasi Klinik.

II. LATAR BELAKANG


Pengobatan yang rasional adalah suatu keadaan dimana pasien menerima
pengobatan sesuai kebutuhan klinis mereka, dosis, cara pemberian, biaya,
waktu pemberian yang tepat. Menurut WHO, meningkatkan kepatuhan berarti
bahwa pemberian pengobatan harus disertai dengan pemberian Informasi
yang memadai. Dengan kata lain, Pemberian Informasi Obat merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari proses terapi rasional. Seringkali, dokter
dianggap sebagai pemegang keputusan terakhir dalam suatu proses terapi.
Namun, dalam hal penggunaan obat, apoteker yang menyerahkan obat
merupakan unsur yang tak kalah penting. Proses penyerahan obat seringkali
diabaikan oleh para penyusun kebijakan di bidang kesehatan selama proses
pelayanan kesehatan. Proses ini dianggap kurang penting dibandingkan
proses diagnosis, pengadaan, penyimpanan, dan distribusi. Keadaan tersebut
sudah tidak berlaku lagi mengingat telah terjadi perubahan paradigma
pelayanan kefarmasian dari Drug Oriented (pelayanan berorientasi pada
penyediaan obat) ke Patient Oriented (Pelayanan berorientasi pada
kesembuhan pasien). Maka proses Pemberian Informasi Obat merupakan
tahap yang sangat penting dan harus dilaksanakan oleh petugas dalam
melakukan pelayanan kefarmasian di Puskesmas.

III. TUJUAN
Tujuan Umum : Untuk memberikan informasi obat secara akurat, jelas dan
terkini kepada pasien lansia dan masyarakat untuk meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan
Tujuan Khusus : Sebagai acuan bagi petugas farmasi untuk melaksanakan
pelayanan kefarmasian dalam melakukan pemberian informasi obat kepada
pasien lansia dan menunjang penggunaan obat yang rasional melalui
peningkatan kepatuhan pasien di UPTD Puskesmas Mrebet.

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Tahapan kegiatan:
a. Sebelum obat diserahkan kepada pasien harus dilakukan pemeriksaan
kembali mengenai penulisan nama pasien pada etiket, cara penggunaan
serta jenis dan jumlah obat.
b. Penyerahan obat kepada pasien hendaklah dilakukan dengan cara yang
baik dan sopan.
c. Memastikan bahwa yang menerima obat adalah pasien atau keluarganya.
d. Memberikan informasi cara penggunaan obat dan hal-hal lain yang terkait
dengan obat tersebut, antara lain :
a) Memberikan informasi kepada pasien berdasarkan resep pasien
(medication record)
b) Melakukan penelusuran literatur bila diperlukan, secara sistematis
untuk memberikan informasi.
c) Informasi yang perlu disampaikan kepada pasien :
 Jumlah, jenis dan kegunaan masing-masing obat.
 Cara penggunaan obat.
Cara penggunaan obat yang benar akan menentukan
keberhasilan pengobatan. Oleh karena itu pasien harus
mendapat penjelasan mengenai cara penggunaan obat yang
benar terutama untuk sediaan farmasi tertentu seperti obat
oral, obat tetes mata, salep mata, obat tetes hidung, tetes
telinga, suppositoria dan krim/salep rectal dan tablet vagina.
 Waktu penggunaan obat, misalnya berapa kali obat
digunakan dalam sehari, apakah di waktu pagi,siang, sore
atau malam. Dalam hal ini termasuk apakah obat diminum
sebelum atau sesudah makan.
 Lama penggunaan obat, apakah selama keluhan masih ada
atau harus dihabiskan meskipun sudah terasa sembuh. Obat
antibiotik harus dihabiskan untuk mencegah resistensi.
 Peringatan atau efek samping obat yang timbul dari
penggunaan obat, misalnya berkeringat, mengantuk, kurang
waspada, tinja berubah warna, air kencing berubah warna
dan sebagainya.
 Bagaimana mengatasi jika terjadi masalah efek samping obat
 Hal-hal lain yang mungkin timbul, misalnya interaksi obat
dengan obat lain atau makanan tertentu dan kontraindikasi
obat tertentu.
 Tata cara penyimpanan obat (sediaan farmasi/alkes)

e. Menanyakan kembali kepada pasien kejelasan dari pemberian informasi


obat
Menerima dan menjawab pertanyaan dari pasien dengan jelas dan
mudah dimengerti, etis dan bijaksana melalui penelusuran literatur secara
sistematis untuk memberikan informasi yang dibutuhkan
f. Menyediakan informasi aktif (brosur, leaflet dll)
g. Mendokumentasikan setiap kegiatan pelayanan informasi obat

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Memberikan Pelayanan kefarmasian setiap hari kerja,sesuai dengan
standar operasional prosedur dengan tujuan memberikan pelayanan
terbaik kepada semua pasien.

VI. SASARAN
Sasaran Kegiatan Pelayanan Informasi Obat yaitu pasien lansia.
VII. JADWAL PELAKSANAAN
Kegiatan pelayanan resep di Puskesmas merupakan bentuk kegiatan rutin
yang dilaksanakan setiap harinya. Pelayanan resep rawat jalan
dilaksanakan dalam kurun waktu 6 hari kerja mulai pukul 07.30 – 12.00.

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN


Pemantauan dan evaluasi dilaksanakan dengan mengumpulkan data dari
awal dan mendokumentasikan pertanyaan – pertanyaan yang diajukan,
serta jawaban dan pelayanan kefarmasian yang diberikan kemudian
dibuat laporan.dalam bentuk lembar Pemberian Informasi Obat.

IX. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Semua hasil kegiatan di dokumentasikan oleh Penanggung Jawab
Farmasi.

Demikian Kerangka Acuan ini kami Buat dan dipergunakan sebagaimana mestinya.

Purbalingga, 25 Juli 2022


Kepala UPTD Puskesmas Mrebet

Mujiman,S.KM
NIP. 19720218 199403

Anda mungkin juga menyukai