Sajida Zulfadila Syam - Tugas Sesi 13 Epid Kesling

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 3

TUGAS SUMMARY KELOMPOK 4

Nama : Sajida Zulfadila Syam


NIM : 2300005200
Mata Kuliah : Epidemiologi Kesehatan Lingkungan

KESEHATAN LINGKUNGAN

KELOMPOK 4

A. Interpretasi
Kesehatan lingkungan mencakup berbagai aspek, termasuk penyehatan air dan
udara, pengamanan limbah padat/sampah, cair, dan gas, pengamanan radiasi, kebisingan,
serta vektor penyakit. Selain itu, kesehatan lingkungan juga mencakup upaya penyehatan
dan pengamanan pasca bencana. Menurut UU No 23 tahun 1992 Tentang Kesehatan,
ruang lingkup kesehatan lingkungan meliputi hal-hal tersebut. Kesehatan lingkungan
(environmental health) merupakan cabang ilmu yang mempelajari pengaruh lingkungan
terhadap kesehatan manusia. Inti dari kesehatan lingkungan adalah memahami bagaimana
berbagai komponen lingkungan, seperti udara, air, tanah, dan zat kimia, dapat berdampak
positif maupun negatif pada kesejahteraan dan kesehatan individu serta masyarakat.
B. Generalisasi
Kesehatan Lingkungan dapat digeneralisasikan sebagai bidang ilmu interdisipliner yang
menghubungkan berbagai disiplin ilmu, termasuk:
1. Ilmu Kesehatan: Kesehatan lingkungan mempelajari bagaimana faktor lingkungan
dapat mempengaruhi kesehatan manusia, baik secara positif maupun negatif. Disiplin
ilmu yang terkait antara lain epidemiologi, toksikologi, dan kebijakan kesehatan
masyarakat.
2. • Ilmu Lingkungan: Kesehatan lingkungan juga mencakup pemahaman tentang
ekologi, siklus biogeokimia, dan dampak kegiatan manusia terhadap lingkungan.
Disiplin ilmu yang terkait antara lain ekologi, hidrologi, dan ilmu atmosfer
3. Ilmu Sosial: Kesehatan lingkungan tidak hanya berfokus pada aspek teknis, tetapi
juga mempertimbangkan dimensi sosial, ekonomi, budaya, dan politik. Disiplin ilmu
yang terkait antara lain sosiologi, antropologi, ekonomi, dan kebijakan publik.
Tujuan dari generalisasi ini adalah memahami kompleksitas interaksi antara manusia dan
lingkungan serta implikasinya terhadap kesehatan masyarakat secara holistik.

C. Bias
Dalam bidang Kesehatan Lingkungan, terdapat beberapa potensi bias yang perlu
diperhatikan, antara lain:
1. Bias Seleksi (Selection Bias): Kecenderungan untuk memilih sampel atau populasi
yang tidak representatif, sehingga dapat menghasilkan kesimpulan yang tidak akurat.
Contoh: Hanya melakukan survei di daerah perkotaan untuk mewakili kondisi
lingkungan secara keseluruhan.
2. Bias Informasi (Information Bias): Kesalahan dalam pengumpulan, pengukuran, atau
klasifikasi data yang dapat mempengaruhi validitas hasil. Contoh: Pengukuran
kualitas air yang tidak sesuai standar prosedur.
3. Bias Konfounding (Confounding Bias): Adanya faktor lain yang ikut mempengaruhi
hasil, selain faktor yang sedang diteliti. Contoh: Mengaitkan pencemaran udara
dengan penyakit pernapasan tanpa mempertimbangkan kebiasaan merokok.
4. Bias Publikasi (Publication Bias): Kecenderungan untuk mempublikasikan hanya
hasil penelitian yang signifikan secara statistik. Contoh: Publikasi hanya fokus pada
efek negatif paparan bahan kimia, mengabaikan efek positif yang
ditemukanPengendalian
D. Asosiasi
Dalam bidang Kesehatan Lingkungan, "asosiasi" mengacu pada hubungan atau
keterkaitan antara faktor lingkungan dan dampaknya terhadap kesehatan manusia.
Berikut penjelasan lebih rinci tentang asosiasi dalam Kesehatan Lingkungan:
1. Asosiasi Kausalitas (Causal Association): Hubungan sebab-akibat antara paparan
faktor lingkungan dan munculnya efek kesehatan tertentu. Contoh: Paparan timbal
(Pb) di lingkungan dapat menyebabkan penurunan fungsi kognitif pada anak-anak.
2. Asosiasi Temporal (Temporal Association): Hubungan antara waktu paparan faktor
lingkungan dan waktu munculnya efek kesehatan. Contoh: Paparan asap kebakaran
hutan di musim kemarau berhubungan dengan peningkatan jumlah kasus infeksi
saluran pernapasan.
3. Asosiasi Spasial (Spatial Association): Hubungan antara lokasi paparan faktor
lingkungan dan distribusi efek kesehatan di wilayah tersebut. Contoh: Tingkat
pencemaran air di sekitar kawasan industri berhubungan dengan kasus diare yang
lebih tinggi di daerah tersebut.

Anda mungkin juga menyukai