MAKALAH B.Indo (Karya Ilmiah)
MAKALAH B.Indo (Karya Ilmiah)
MAKALAH B.Indo (Karya Ilmiah)
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia
Dosen pengampu:
Akhmad, S.Pd.,M.Pd
Disusun oleh :
MALANG 2024
KATA PENGANTAR
Segala puji milik kehadirat Allah. Terima kasih atas segala rahmat-Nya sehingga makalah
ini dapat terselesaikan hingga selesai. Tak lupa kami ucapkan terima kasih atas bantuan
pihak-pihak yang telah berkontribusi dalam memberikan ide dan materi.
Kami sangat berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman para
pembaca. Bahkan kami berharap semakin banyak pembaca yang dapat menerapkan makalah
ini dalam kehidupan sehari-hari. Bagi kami bagaimana caranya Penulis meyakini masih
banyak kesenjangan dalam penyusunan artikel ini karena keterbatasan pengetahuan dan
pengalaman kami. Itu sebabnya kami sangat menerima kritik. dan saran yang membangun
dari pembaca demi penyempurnaan makalah ini.
Malang,Oktober 2024
Kelompok 8
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................1
C. Tujuan Masalah...............................................................................................................2
D. Manfaat...........................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................4
1. Model harvard.............................................................................................................6
2. model vancouver.........................................................................................................7
1. Pratulis.........................................................................................................................8
2. Pembuatan...................................................................................................................8
3. Revisi...........................................................................................................................8
4. Penyuntingan...............................................................................................................9
1. Makalah.......................................................................................................................9
2. Laporan Penelitian.....................................................................................................13
ii
2. Gaya Penulisan Yang Menarik..................................................................................15
A. Kesimpulan...................................................................................................................17
B. Saran..............................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................18
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1
C. Tujuan Masalah
D. Manfaat
1. Aspek teoitis
Memberikan landasan teoritis yang kuat untuk memahami konsep-konsep
ilmiah, yang penting untuk pengembangan penelitian. Mengembangkan
kemampuan berpikir kritis, yang membantu peneliti dalam mengevaluasi dan
menganalisis data. Memperkenalkan berbagai metodologi penelitian yang dapat
diterapkan dalam penelitian. Menyediakan sumber rujukan yang dapat digunakan
untuk memperkuat penelitian, sehingga meningkatkan kualitas karya ilmiah.
Mendorong inovasi dengan memberikan kerangka teoritis yang dapat menjadi
dasar untuk penelitian lebih lanjut atau pengembangan produk baru. Membantu
menyusun dan menyampaikan gagasan secara sistematis dan jelas, yang penting
dalam penulisan karya ilmiah. Dengan memahami aspek teoritis, peneliti dapat
menghasilkan karya ilmiah yang lebih berkualitas dan berdampak.
2. Aspek praktis
2
memungkinkan peneliti untuk melihat dampak dari penelitian tersebut. Mendorong
hubungan dengan praktisi di bidang serupa, yang dapat membuka peluang baru dan
memperluas jaringan profesional. Dengan berfokus pada aspek praktis, karya
ilmiah tidak hanya menjadi dokumen akademis, namun juga alat berharga untuk
inovasi dan pengembangan dunia nyata.
3
BAB II
PEMBAHASAN
Robert Day dan Barbara Gastel (2012:18) mengatakan bahwa "a scientific paper is
a written and published report describing original search results". karya ilmiah adalah
laporan yang ditulis dan diterbitkan yang menggambarkan temuan dunia nyata. karya
ilmiah harus ditulis dengan cara tertentu sesuai dengan tradisi, etika ilmiah, dan tata
cara publikasi.
Menurut Brotowidjoyo, karya ilmiah adalah karangan ilmiah yang menyajikan
fakta dan ditulis menurut metodologi. ditulis dengan baik dan benar (Arifin, 2008: 1-
2), karangan yang disajikan disajikan dalam bentuk fakta yang didukung bukti
empirik. Selain itu, penulisan ilmiah harus menggunakan bahasa yang baku dan
disusun secara sistematis sesuai kesepakatan para ilmuwan. Struktur pemaparan
meliputi bagian awal (pendahuluan), bagian utama (pembahasan utama) dan bagian
akhir (kesimpulan dan rekomendasi).
Harun Joko Prayitno menyampaikan karya ilmiah itu merupakan suatu karya yang
memuat dan mengkaji suatu permasalahan tertentu dengan menggunakan kaidah
ilmiah (Hernowo, 2003: 150). Yang dimaksud dengan kaidah ilmiah dalam hal ini
adalah penggunaan metode ilmiah untuk membahas suatu permasalahan dan
penggunaan kaidah ilmiah lainnya, misalnya logis, obyektif, stabil, sistematis, dan
sederhana..1
Karya tulis yang dihasilkan oleh peneliti dan dibagikan di antara mereka disebut
karya ilmiah. Karya ilmiah berbeda dengan tulisan biasa dalam sifat, bentuk, struktur,
dan persyaratan formal lainnya. Penulisan artikel ilmiah mengikuti prosedur yang
baku dan berlaku dalam dunia ilmiah.2
1
Barnawi dan M. Arifin. 2015. Teknik Penulisan Karya Ilmiah. Jogyakarta: Ar-Ruzz Media.
2
Famila. 2015. Mnulis Karya Ilmah. Yogyakarta: Grup relasi Inti media, anggota IKPI
4
2. Ciri-ciri Karya Ilmiah
Untuk lebih memahami apa itu karya ilmiah, kita perlu membandingkan mana
yang termasuk karya tulis ilmiah dan mana yang bukan. Dengan memahami
perbedaan karya ilmiah dan karya non ilmiah, kita berharap dapat memahami secara
jelas apa yang dimaksud dengan karya ilmiah. Haryanto dkk. (2000:7-8)
mengemukakan perbedaan ciri-ciri karya ilmiah dan nonilmiah, yaitu sebagai berikut.
Ciri-ciri karya ilmiah:
a. Menyajikan fakta objektif secara sistematis.
b. Pernyataannya cermat, tepat, tulus, dan benar, serta tidak memuat terkaan.
c. Penulisnya tidak mengejar keuntungan pribadi.
d. Penyusunannya dilaksanakan secara sistematis, konseptual, dan prosedural.
e. Tidak memuat pandangan-pandangan tanpa dukungan.
Ciri-ciri karya non-ilmiah:
a. Penyajiannya lebih bersifat subjektif.
b. Mengandung usulan dengan efek dan kesimpulan yang diharapkan penulis.
c. Bersifat persuasif, sesuai dengan keyakinan penulis yang mengajak pembaca
untuk berubah pendapat.
d. Pandangan yang dikemukakan penulis tidak didukung fakta umum.
e. Motivasinya lebih mementingkan diri sendiri karena itu isinya bisa melebih-
lebihkan sesuatu.
f. Kesimpulan penulis lebih bersifat argumentatif sehingga kurang atau tidak
membiarkan fakta berbicara sendiri.3
3
Barnawi dan M. Arifin. 2015. Teknik Penulisan Karya Ilmiah. Jogyakarta: Ar-Ruzz Media.
5
artikel ilmiah yang ditulis dengan gaya bahasa populer yang dimaksudkan untuk
dipublikasikan di media (surat kabar, majalah, dan tabloid).
c. Sekripsi adalah suatu karya tulis ilmiah hasil penelitian sistematis yang dirancang
dengan menggunakan metode ilmiah dan dikerjakan oleh mahasiswa S1 di bawah
bimbingan pembimbing penelitiannya.
d. Tesis adalah karya tulis ilmiah hasil penelitian yang dibuat secara sistematis dan
mandiri berdasarkan metode ilmiah yang dilakukan oleh seorang mahasiswa
magister di bawah bimbingan pembimbing tesisnya.
e. Disertasi merupakan karya ilmiah hasil penelitian lanjutan yang dilakukan secara
sistematis dan mandiri berdasarkan metode ilmiah untuk memberikan kerangka
kontribusi baru atau penemuan baru bagi perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni yang dilakukan oleh mahasiswa program doktor.di bawah
pengawasan promotornya.
f. Buku pelajaran dan Buku Pengayaan, Buku pelajaran adalah buku yang memuat
bahan ajar suatu mata pelajaran atau bahan kajian untuk kepentingan belajar
peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Sedangkan buku
pengayaan merupakan buku yang berisi bahan kajian untuk pembuatan materi
dalam teks.4
1. Model harvard
6
b. Kutipan langsung
Kutipan langsung adalah kutipan yang sesuai dengan aslinya tanpa melakukan
perubahan pada tulisan kita. Dalam membuat kutipan langsung sebaiknya
memperhatikan panjang dan singkatnya teks yang dikutip. Tanda petik langsung
pendek dibuat untuk menyatu langsung dengan badan teks, dengan jarak spasi
yang sama dengan teks, dan diapit tanda petik ("...").
2. model vancouver
1. Pratulis
Tahap pratulis adalah tingkat yang cukup. Apalagi jika topik tulisan ditentukan
oleh orang lain dan tidak sesuai dengan minat kita. Dalam hal reduksi, yang harus
5
Barnawi dan M. Arifin. 2015. Teknik Penulisan Karya Ilmiah. Jogyakarta: Ar-Ruzz Media.
7
dilakukan adalah memilih pokok bahasan dan topik, menentukan judul,
mengumpulkan bahan, menyusun rencana.
a. Memilih topik dan tema harus berada di sekitar kita, baik di sekitar pengalaman
maupun di sekitar penegetahuan. Hindari topik yang jauh dari pengetahuan kita
agar tidak menyulitkan proses penggarapan.
b. Mempertimbangkan judul yang menarik itu penting, karena judul merupakan
tulisan yang pertama kali dilihat oleh pembaca agar pembaca bisa mengerti isi dari
judul tersebut.
c. Setelah menentukan judul, penulis karya ilmiah harus mengumpulkan referensi
bisa berasal dari media cetak atau elektronik.
2. Pembuatan
Pada tahap pembuatan karya ilmiah perlu diperhatikan asas penulisan yang baik.
Penulisan karya ilmiah yang baik mencakup asas kejelasan, ringkasan, ketepatan,
kesatu paduan, pertautan, dan penegasan.
a. Kejelasan (clarity) adalah tulisan yang baik dan mudah di mengerti oleh pembaca.
b. Ringkasan (consisenees) adalah kalimat yang tidak boleh terlalu Panjang,tidak
boleh terlalu pendek, dan hindari kalimat yang bertele-tele serta ungkapan yang
tidak relevan.
c. Ketepatan (correctnees) adalah tulisan harus dapat menyampaikan gagasan kepada
pembaca tepat seperti apa yang dimaksud penulisnya.
d. Kesatupaduan (unity) asas kesatupaduan dapat terwujud apabila semua tulisan
mengarah pada gagasan utama.
e. Pertautan (coherence) adalah kata-kata yang dapat dijadikan penghubung atau
pengait antar alinea/kalimat.
f. Penegasan (emphasis) adalah hal apa yang ingin ditonjolkan dalam penulisan.
3. Revisi
Setelah karya ilmiah selesai dibuat, tahap penulisan yang tidak boleh terlewatkan
ialah Revisi. Revisi berarti pemeriksaan kembali untuk perbaikan. Pada saat tradisi
kita dapat menemukan kebiasaan buruk atau kesalahan-kesalahan yang sering
8
dilakukan ketika menulis. Semakin sering merevisi maka akan semakin baik
penulisan seseorang.
4. Penyuntingan
1. Makalah
Makalah adalah suatu karya ilmiah tertulis yang memuat hasil refleksi (dapat
berupa analisis kritis atau hasil penelitian)atas suatu permasalahan atau pokok
bahasan tertentu. Hasil analisis kritis atau hasil penelitian yang dituangkan dalam
makalah ilmiah memberikan kontribusi bagi ilmu pengetahuan dan teknologi.
Makalah sebagai suatu karya ilmiah ditulis untuk menyelesaikan tugas mata kuliah
atau ditulis untuk presentasi dalam forum ilmiah. Sistematisasi makalah meliputi
6
Barnawi dan M. Arifin. 2015. Teknik Penulisan Karya Ilmiah. Jogyakarta: Ar-Ruzz Media.
9
halaman sampul, daftar isi, daftar tabel dan gambar (jika diperlukan), pendahuluan,
latar belakang, masalah atau topik pembahasan, tujuan, teks pokok, kesimpulan,
daftar rujukan, dan lampiran (jika diperlukan).
a. Halaman sampul
b. Daftar isi
Daftar isi berfungsi sebagai pedoman dan gambaran umum isi makalah. Berkat
daftar isi, pembaca dapat dengan mudah menemukan bagian-bagian yang
menyusun makalah. Daftar isi dianggap perlu jika panjang makalah melebihi 4500
kata.
Tujuan penulisan daftar tabel dan gambar adalah untuk memudahkan pembaca
menemukan tabel atau gambar yang terdapat pada makalah. Daftar tabel dan
gambar ditulis sebagai berikut, identitas tabel dan gambar (berupa nomor dan
nama) ditulis lengkap. Apabila jumlah tabel dan gambar lebih dari satu, sebaiknya
daftar tabel dan gambar ditulis secara terpisah, namun bila dalam makalah hanya
ada satu tabel atau gambar maka daftar tabel atau gambar tersebut harus
digabungkan.
10
2) Pendahuluan
11
4) Masalah atau Topik Bahasan
Bagian ini memuat permasalahan atau topik pembahasan yang memerlukan
penyelesaian, klarifikasi atau konfirmasi lebih lanjut. Masalah saat menulis
makalah seringkali identik dengan topik (walaupun kedua istilah ini tidak
selalu memiliki arti yang sama) dan merupakan hal pertama yang harus
didefinisikan saat menulis makalah. Penulisan makalah diawali dengan
definisi masalah atau topik, dilanjutkan dengan penyusunan kerangka isi
(kerangka isi), pengumpulan bahan, penulisan outline, dan revisi, rancangan
makalah.
5) Tujuan Penulisan Makalah
Merumuskan tujuan penulisan makalah bukan untuk menyelesaikan tugas
yang diberikan oleh seseorang atau sejenisnya, melainkan bertujuan pada apa
yang ingin dicapai dengan menulis makalah tersebut. Merumuskan tujuan
penulisan makalah mempunyai tujuan ganda, yaitu bagi penulis makalah dan
pembaca makalah. Bagi penulis makalah, merumuskan tujuan penulisan
makalah dapat memandu kegiatan itu. Maka hal itu harus dilaksanakan dalam
penulisan makalah, terutama dalam pengumpulan bahan. saat menulis. Bagi
pembaca artikel, porumusan tujuan penulisan makalah memberikan informasi
tentang apa yang disampaikan dalam artikel tersebut. Oleh karena itu, rumusan
tujuan yang disusun harus mampu memberikan gambaran bagaimana
mendeskripsikan atau membahas topik yang telah ditentukan. Dengan
demikian, rumusan tujuan dapat berfungsi sebagai batasan ruang lingkup
makalah. Rumusan tujuan ini dapat berbentuk kalimat kompleks atau
dijelaskan secara rinci.
6) Teks Utama
Bagian teks utama berisi pembahasan topik dan menjadi inti penulisan
makalah lainnya. Isi teks sangat bervariasi tergantung topik yang dibahas
dalam makalah, misalnya jika tiga topik dibahas dalam satu makalah, maka
ada tiga pembahasan. di bagian utama teks. Pembahasan topik dan
subtopiknya dapat dilakukan dengan mengorganisasikan dan mengumpulkan
bahan-bahan (majalah, surat kabar, laporan penelitian, buku teks atau
dokumen faktual-empiris yang terdapat dalam kehidupan nyata dan bersifat
faktual-empiris). dikumpulkan dengan cara berikut.
12
a. Mulai dari ide/hal yang sederhana/spesifik hingga hal yang
kompleks/umum, atau sebaliknya.
b. Gunakan teknik metafora, kiasan, perumpamaan, penganalogian, dan
perbandingan.
c. Gunakan teknik diagram dan klasifikasi
d. Gunakan teknik pengambilan sampel.
7) Penutup
Bagian terakhir berisi kesimpulan atau rangkuman pembahasan dan saran
(jika dipandang perlu). Bagian penutup menandai berakhirnya penulisan
makalah. Penulisan bagian terakhir makalah dapat dilakukan dengan teknik
berikut.
a. Penegasan kembali atau ringkasan dari pembahasan yang berlangsung,
tanpa diikuti dengan kesimpulan. Hal ini disebabkan karena masih belum
cukupnya materi untuk menarik kesimpulan terhadap permasalahan yang
dibahas, atau dimaksudkan agar menarik bagi pembaca kesimpulan sendiri.
b. Menarik kesimpulan dari apa yang dibahas pada teks utama masalah.
8) Isi Bagian Akhir
Bagian akhir makalah berisi daftar rujukan dan lampiran-lampiran (jika
diperlukan).
9) Daftar Rujukan
Daftar rujukan berisi semua bahan yang dirujuk dalam teks makalah dan cara
penulisannya mengikuti aturan pada Bab 5.
10) Lampiran
Bagian lampiran berisi hal-hal tambahan yang digunakan dalam proses
penulisan makalah. hal-hal yang dimaksud dapat berupa data (baik berupa
angka maupun berupa uraian verbal) dan dianggap sangat penting, namun
tidak dicantumkan dalam batang tubuh makalah. Bagian lampiran juga harus
diberi nomor halaman.
2. Laporan Penelitian
Laporan penelitian memuat penjelasan tentang proses dan hasil yang diperoleh
selama suatu kegiatan penelitian. Laporan penelitian memuat rincian lengkap dan
menyeluruh tentang suatu proses dan hasil pemecahan masalah melalui penelitian. Isi
13
laporan penelitian terdiri atas tiga bagian utama, yaitu bagian awal, bagian utama, dan
bagian akhir.
Sebuah tulisan dikatakan baik apabila mempunyai ciri-ciri, misalnya jelas atau
lugas, singkat dan ringkas, serta menaati kaidah kebahasaan. Selain itu, tulisan yang
baik juga harus komunikatif. Pikiran dan gagasan setiap orang hendaknya
disampaikan dalam bentuk kalimat. Kalimat tersebut harus merupakan kalimat yang
memenuhi syarat gramatika. Kalimat yang memenuhi syarat gramatikal disebut
kalimat efektif. Kalimat yang efektif harus mampu membangkitkan Ide-ide yang ada
7
Rofi’uddin.Ah.2017. Pedoman Penulisan Karya Ilmah. Malang: Universitas Negeri Malang
14
di benak pembaca sesuai dengan pemikiran penulis. Yang ada hanyalah anggapan
bahwa hal ini akan membuat kalimat menjadi tidak efektif dan menimbulkan
ambiguitas (Akharga, 1994). Untuk menentukan efektivitas suatu kalimat ditandai
dengan beberapa ciri, yaitu
a. Kesepadanan
b. Keparalelan
c. Ketegasan
d. Kehematan
e. Kecermatan
f. Kepaduan
g. kelogisan (Arifin dan Tasai, 2010). 8
Artikel ilmiah fokus pada gaya penulisan ilmiah. Bahasa yang digunakan untuk
menulis artikel ilmiah mempunyai kaidah tersendiri. Menurut (Wahyu Wibowo,
2008:70), dalam menulis artikel ilmiah, penulis harus menguasai metode ini, kita
mengacu pada:
a. Kelengkapan unsur-unsur kalimat, terdiri dari subjek, predikat, dan objek.
b. Pararelisme, artinya kalimat itu harus selaras.
c. Hindari ambiguitas, karena dapat membingungkan pembaca.
d. Hindari bahasa kiasan
e. Hindari kalimat yang terlalu kompleks, agar kalimat bermakna lugas.
f. Hindari kalimat penunjuk diri.
g. Menyusun paragraf-paragraf yang mempunyai kohesi, yaitu semua kalimat dalam
alenia hanya membahas satu gagasan pokok atau masalah. Selain itu, paragraf-
paragrafnya juga harus mempunyai konsistensi, yaitu mengalir dari satu kalimat
ke kalimat lain tanpa masalah, menggunakan kata ganti, kata sambung, dan
ekspresi penghubung.
h. Saat menulis artikel ilmiah, masalah ejaan sangatlah penting berhati-hatilah. Dari
ciri-ciri tersebut di atas dapat kita simpulkan bahwa penulisan artikel pada jurnal
ilmiah tidak boleh sembarangan, karena ada kaidah yang harus dipatuhi.9
8
Andaresta, E. P. Dkk. 2024. Penggunaan Kalimat Efektif dalam karya ilmiah mahasiswa
asing univrsitas jambi. Jurnal Istrendi, 9 (1) 169.
9
Rusdiai. A. 2019. Panduan Penulisan Artikel Jurnal Ilmiah. Bandung: UIN
15
F. Kesalahan Umum Dalam Menulis Karya Ilmiah
10
Hanny Handiyani.2007. Mengenal Kesalahan Umum Dalam Peulisan Ilmiah keperawatan.
Jurnal keperawatan Indosesia.11 (2)
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Karya ilmiah adalah karangan ilmu yang menyajikan fakta dan ditulis dengan
menggunakan metodologi penulisan yang baik dan benar. Karangan yang disajikan
berupa fakta nyata yang didukung bukti empiris. Selain itu, penulisan karangan ilmiah
harus menggunakan bahasa yang baku dan disusun secara sistematis sesuai kesepakatan
para ilmuwan. Struktur penyajiannya terdiri dari bagian pendahuluan (introduction),
bagian utama (main Discussion) dan bagian penutup. (kesimpulan dan rekomendasi). Dan
jenis karya ilmiahnya ada yaitu Paper/Makalah, artikel, skripsi, tesis, disertasi,buku
pelajaran dan buku pengayaan.
B. Saran
1. Untuk penulis: Pilih topik yang relevan, misalnya. pastikan topik yang dipilih sesuai
dengan topik yang sedang dibahas.
2. Pembaca disarankan untuk memperluas pengetahuannya terhadap materi yang
berkaitan dengan karya ilmiah.
3. Peneliti sebaiknya lebih banyak mengembangkan karya tulis ilmiah karena penelitian
saat ini belum bisa menggambarkan semuanya secara jelas dan detail.
4. Penggunaan teknologi membahas alat dan metode modern untuk ini mengumpulkan
data seperti: google schoolar dan ebook.
5. Konteks budaya saat ini mencakup studi kasus jika memungkinkan yang
menunjukkan pengaruh budaya dalam situasi dunia nyata.
17
DAFTAR PUSTAKA
Andaresta, E. P. Dkk. 2024. Penggunaan Kalimat Efektif dalam karya ilmiah mahasiswa
asing univrsitas jambi. Jurnal Istrendi, 9 (1) 169.
Barnawi dan M. Arifin. 2015. Teknik Penulisan Karya Ilmiah. Jogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Famila. 2015. Mnulis Karya Ilmah. Yogyakarta: Grup relasi Inti media, anggota IKPI.
Ratri, Rose Kusumaning. 2019. Cakap Berbahasa indonesia. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Suyanto, & Asep Jihad. 2009. Betapa Mudah Menyusun Tulisan Ilmiah. Jogyakarta:
Erlangga.
18